Anda di halaman 1dari 106

BUKU BINA KELUARGA Page i

DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR ………………………..………….………….i

II. DAFTAR ISI ………………………………………………………...ii

III. KERANGKA ACUAN BULAN BINA KELUARGA ………..……...1

IV. PETUNJUK PELAKSANAAN BULAN BINA KELUARGA …..…..5

V. TATA IBADAH DAN RENUNGAN HARIAN KELUARGA …....11

VI. TATA IBADAH SUBUH BERSAMA ………………….…………92

VII.JADWAL KEGIATAN BULAN BINA KELUARGA ………..…..103

BUKU BINA KELUARGA Page ii


KERANGKA ACUAN
BULAN BINA KELUARGA JULI 2019
GKI DI TANAH PAPUA
Tema : Datanglah Kerajaan-Mu (Mat 6:10)
Sub-tema : Keluarga GKI di Tanah Papua bertumbuh dalam iman,
mandiri dan sejahtera dalam persekutuan, kesaksian dan
pelayanan.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengakuan GKI gereja ini adalah sebuah persekutuan.
Unit terkecil dari persekutuan tersebut adalah keluarga. Keluarga
adalah komunitas basis dalam GKI di Tanah Papua. Kualitas
persekutuan itu sangat tergantung dan ditentukan oleh kualitas
keluarga. Oleh karena itu, jika ingin kualitas persekutuan GKI itu
baik dan terus berkembang, maka keluarga-keluarga dalam gereja
ini patut dibina dan terus menerus didorong pertumbuhannya
menuju kedewasan dan kepenuhannya di dalam Kristus.
Pembinaan keluarga dalam GKI di Tanah Papua memiliki landasan
Alkitabiah dan instituasional. Dasar Alkitabiah mengacu pada
Efesus 4:11-16. Pada bagian ini digambarkan orang-orang kudus,
yaitu warga jemaat harus diperlengkapi untuk pekerjaan pelayanan
dan pembangunan tubuh Kristus sampai mereka mencapai
kedewasaan dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan
Kristus.
Sementara itu, tata Gereja GKI di Tanah Papua mengisyaratkan
pentingnya peran anggota jemaat sebagai imamat am orang
percaya. Bab IV pasal 11 tata gereja menyebutkan “anggota-
anggota jemaat dipanggil melaksanakan kewajiban mereka
berdasarkan imamat am orang percaya dengan membina dan
memelihara persekutuan serta melaksanakan kesaksian dan
pelayanan kasih baik ke dalam maupun keluar jemaat…”! Dasar
institusional ini belum diaplikasikan secara maksimal dalam praksis
pelayanan gereja. Memang tak dapat disangkal, bahwa warga
jemaat selama ini mendapat perhatian dan dilibatkan dalam
BUKU BINA KELUARGA Page 1
berbagai aktivitas pelayanan gereja, namun secara professional
mereka belum mendapat pembinaan yang intensif. Akibatnya,
bukan saja peran mereka dalam gereja ini belum maksimal karena
belum diperlengkapi, tetapi juga belum mengalami pertumbuhan
iman. Pada hal masyarakat yang didalamnya warga jemaat
menjadi anggotanya sedang dan terus mengalami perubahan, yang
menuntut kwalitas hidup beriman umat percaya.
Dalam hubungan itu, maka bulan Juli sebagai bulan bina keluarga
dalam GKI di Tanah Papua akan dimanfaat semaksimal mungkin
untuk membina keluarga-keluarga GKI di Tanah Papua untuk
diperlengkapi agar dapat berperan aktif dalam pelayanan dan
pembangunan kehidupan bergereja. Pembinaan keluarga ini dapat
berjalan dengan baik, maka harapan pembaruan dan pertumbuhan
gereja akan dapat diwujudkan.
TUJUAN
Penyelenggaraan bulan bina keluarga ini bertujuan;
1. Mendorong pertumbuhan iman anggota jemaat agar mereka
mampu memberikan jawaban-jawaban iman atas berbagai
tantangan kehidupan.
2. Memaksimalkan peran serta anggota jemaat dalam pelayanan
gereja, baik di jemaat dan klasis maupun pada level sinode.
3. Membarui pola pelayanan gereja dalam menjawab
kebutuhan pelayanan di tengah masyarakat yang terus
mengalami perubahan dalam segala aspek kehidupan.
4. Memperkuat keluarga dalam jemaat sebagai komunitas basis.
POLA PEMBINAAN
Pembinaan dalam Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
berorientasi pada pemberdayaan potensi dan profesi. Di jemaat-
jemaat tersedia potensi sumber daya manusia maupun sumber
daya alam yang belum diberdayakan dan dikelola secara maksimal
bagi kepentingan pembaruan dan pertumbuhan gereja lokal
maupun sinodal.

BUKU BINA KELUARGA Page 2


Jika pontensi yang ada pada jemaat diberdayakan, maka
berdampak pada pertumbuhan gereja, dan GKI di Tanah Papua
akan menjadi sebuah persekutuan yang menyembuhkan ( healing
community) luka-luka kehidupan dalam gereja maupun di tengah
masyarakat.
MATERI
Materi pembinaan mengandung dua aspek berikut ini:
1. Aspek pemberdayaan
2. Aspek selebrasi
Pada aspek pemberdayaan dilakukan kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada penguatan hidup berjemaat melalui profesi
anggota jemaat. Sedang pada aspek selebrasi diselenggarakan
pesta-iman keluarga GKI. Yang terakhir ini dilakukan pada akhir
bulan keluarga.
Secara rinci materi materi bulan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Aspek pemberdayaan:
1.1. Temu-bina profesi:
1.1.1. Mama-mama penjual
1.1.2.Tenaga Pengajar (Guru dan Dosen)
1.2. Temu bina pasutri pelayan
1.3. Bina-iman keluarga :
a. ibadah setiap pagi atau malam dalam keluarga,
Materi panduan ibadah disiapkan.
b. Ibadah dalam seminggu sekali pada jam 05.00 wit di
gereja selama bulan bina keluarga. (tata ibadah
terlampir ).
c. Kunjungan pastoral selama BBK oleh Majelis Jemaat.
d. Pembinaan keluarga dalam jemaat.( diatur oleh Klasis,
Jemaat )
e. Olah raga (Jalan sehat bersama keluarga) dan
Keluarga Peduli Lingkungan (Lomba kebersihan antar
wijk/Lingkungan)

BUKU BINA KELUARGA Page 3


2. Aspek selebrasi:
2.1. Temu-saudara keluarga majelis
2.2. Temu-saudara keluarga BPK
2.3. Temu-saudara keluarga BPAM
PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan bulan keluarga diatur sebagai berikut:
1. Kegiatan pada lngkungan jemaat, klasis dan sinode dibiayai
oleh masing-masing lingkungan.
2. Kegiatan pada lingkungan tertentu yang melibatkan sumber
daya dari luar dibiayai oleh lngkungan berkepentingan.
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan bulan keluarga berlangsung dari tanggal 1 s/d 31 Juli
2019. Rincian jadwal kegiatan diatur oleh setiap jemaat dan klasis
sesuai kondisi masing-masing.
PENUTUP
Bulan Bina Keluarga memiliki nilai strategis dalam rangka
pembaruan dan pertumbuhan kehidupan bergereja dalam GKI di
Tanah Papua. Bukan saja untuk pertumbuhan iman, tetapi
sekaligus memperlengkapi anggota GKI berperan serta dalam
pelayanan dan pembangunan gereja ini. Oleh karena itu, masing-
masing jemaat dan klasis patut melaksanakan bulan keluarga ini
dengan berbagai kegiatan sebagaimana disebutkan di atas. Tuhan
Yesus kepala Gereja, di dalam kuasa Roh Kudus, menyertai kita
dalam pelaksanaa bulan keluarga ini.

BUKU BINA KELUARGA Page 4


PETUNJUK PELAKSANAAN
BULAN BINA KELUARGA
JULI 2019
I. PENDAHULUAN
Keluarga adalah tempat pertama bagi anak atau anggota keluarga
mendapatkan rasa aman dan sukacita. Seluruh anggota keluarga
saling melayani dan menguatkan. Dan sebagai bagian dari
masyarakat, keluarga tidak bisa tidak berjumpa dengan orang lain.
Perjumpaan di tengah perubahan masyarakat yang begitu cepat,
kecanggihan teknologi yang sangat tinggi, dan persaingan yang
ketat ini dapat menghasilkan hal-hal yang positif tetapi juga hal-hal
negatif. Pertanyaannya bagaimana keluarga Kristen di tengah-
tengah situasi ini? Apakah nilai-nilai kekristenan tetap
dipertahankan dan anggota jemaat mampu menggarami dunia
atau justru sebaliknya?
Sebagai tubuh Kristus, gereja memberi perhatian penting kepada
keluarga, sebagai tempat pertumbuhan nilai-nilai kristiani atau
keluarga dilihat sebagai basis Pekabaran Injil. Proses tersebut dalam
keluarga menjadikan anak atau anggota keluarga menemukan,
mewujudkan, menghayati dan membagian nilai-nilai yang baik,
benar dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Salah satu ruang yang dilihat oleh gereja sebagai inkubator atau
tempat menumbuhkan dan menghidupkan nilai-nilai yang baik itu
adalah Bulan Bina Keluarga. Bulan Bina Keluarga (BBK) adalah
Bulan di mana seluruh anggota keluarga dalam jemaat akan
mengalami perjumpaan yang sesungguhnya, yaitu :
Pertama, perjumpaan dengan Tuhan,
Kedua, perjumpaan dengan anggota keluarga di dalam rumah,
Ketiga, perjumpaan dengan jemaat di luar rumah.
Dalam BBK anggota jemaat yang adalah anggota keluarga menjadi
subyek dalam seluruh proses, menjadi orang yang pertama-tama
akan terlibat aktif saling mendorong dan menguatkan. Setiap
anggota keluarga saling memperbaiki diri dan memperhatikan,
BUKU BINA KELUARGA Page 5
saling menolong dan berbagi. Jemaat berperan aktif membangun
koinonia atau persekutuan secara bersama demi pembangunan
Tubuh Kristus.
Gereja juga memberi kesempatan kepada anggota jemaat selama
BBK untuk saling mengenali berkat-berkat dan panggilan-panggilan
hidup beriman dalam persekutuan, kesaksian dan pelayanan.
II. PROSES PELAKSANAAN BBK
1. Bulan Juli adalah Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
selanjutnya disingkat BBK.
2. BBK dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah
pelayanan GKI Di Tanah Papua pada tanggal 1-31 Juli 2019.
3. Ibadah Pembukaan dan penutupan BBK dilaksanakan dalam
ibadah di masing-masing jemaat :
a. Ibadah Pembukaan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Minggu, 30 Juni 2019
Jam : 09.00 WIT sampai selesai
Tempat : Gedung Gereja
b. Ibadah Penutupan dilaksanakan pada :
Hari /Tanggal : Rabu 31 Juli 2019
Jam : 16.00 WIT sampai selesai.
Tempat : Gedung Gereja
c. Diharapkan Majelis Jemaat menyiapkan ibadah
pembukaan dan penutupan BBK secara baik.
4. Kegiatan BBK :
4.1. Tanggal pelaksanaan seluruh kegiatan dalam BBK yaitu
Bina Profesi,Bina Pasutri Pelayan,Bina Iman Keluarga dan
Temu-temu saudara ditentukan masing-masing klasis dan
jemaat.
4.2. Materi BBK :
a. Bina Profesi : (dilakukan pada aras Klasis)
o Mama-mama penjual ( Pinang, Sayur, Ikan, Kue,
Sagu, dll)
o Tenaga Pengajar (Guru dan Dosen).

BUKU BINA KELUARGA Page 6


Keterangan :
- Untuk Bina profesi, Klasis dan Jemaat mendata dan
mengundang warga jemaat yang adalah mama-mama
Penjual dan Tenaga Pengajar.
- Klasis dan jemaat melaksanakan dua pertemuan ini di
waktu yang berbeda.
- Proses Pelaksanaan:
1. Pembukaan
2. Doa
3. Nyanyian Pujian
4. Perkenalan peserta (metodenya ditentukan masing-
masing Klasis dan Jemaat).
5. Diskusi/Sharing terkait profesi masing-masing
(landasan Teologi), Mengumpulkan cerita dari
peserta tentang kekuatiran dan harapan
6. Penguatan oleh pemateri.
7. Nyanyian
8. Doa Penutup.
4.3. Temu Bina Pasutri Pelayan (dilakukan pada aras Klasis)
- Proses Pelaksanaan:
1. Pembukaan.
2. Doa.
3. Nyanyian Pujian
4. Perkenalan peserta (metodenya ditentukan masing-
masing Klasis dan Jemaat).
5. Diskusi/Sharing tentang menjadi keluarga pelayan
GKI di Tanah Papua yang penuh CINTA.
(Landasan Teologi, Mengumpulkan cerita CINTA
dari masing-masing Pasutri, pembagian masing-
masing kelompok; istri-istri pelayan, suami-suami
pelayan, perayaan CINTA; masing-masing pasutri
saling ungkap perasaan, saling memaafkan, saling
mendoakan dan diakhiri dengan minum dan
makan kue CINTA bersama.

BUKU BINA KELUARGA Page 7


6. Penguatan oleh pemateri.
7. Nyanyian
8. Doa Penutup.
4.4. Bina Iman Keluarga (dilakukan di jemaat-jemaat) :
1. Ibadah dalam keluarga
- Ibadah dalam keluarga dapat dilaksanakan pagi
jam 05.00-06.00 WIT atau malam jam 20.00 –
21.00 WIT sesuai jadwal keluarga.
- Diharapkan ibadah ini dihadiri oleh semua anggota
keluarga.
- Tata Ibadah diperbanyak oleh masing-masing
jemaat dan dibagikan ke masing-masing keluarga.
- Setiap keluarga menyiapkan lilin atau pelita untuk
tanda kehadiran Tuhan dalam Ibadah dan tempat
untuk persembahan.
- Setiap anggota keluarga dilibatkan dalam tata
ibadah
- Persembahan dalam setiap ibadah diserahkan ke
gereja pada saat ibadah hari minggu (masing-
masing jemaat menyiapkan amplop persembahan
syukur ibadah BBK).
2. Ibadah subuh:
- Ibadah ini dilaksanakan di Gereja pada setiap hari
Sabtu jam 05.00 WIT di masing-masing jemaat
selama BBK. (4 kali ibadah; tanggal 6, 13, 20 dan
27 Juli 2019)
- Ibadah ini didahului dengan bunyi lonceng
peringatan ibadah sebanyak tiga kali.
- Diharapkan ibadah ini dapat dihadiri oleh seluruh
Majelis dan Jemaat.
- Majelis Jemaat mengenakan pakaian bebas rapi.
- Ibadah ini menggunakan tata ibadah yang telah
disiapkan oleh Sinode GKI di Tanah Papua.

BUKU BINA KELUARGA Page 8


3. Kunjungan Pastoral
- Tanggal dan jam pelaksanaan kegiatan ini
ditentukan oleh masing-masing Jemaat.
- Kunjungan ini dilakukan oleh Majelis Jemaat
dengan membagi tim sesuai kebutuhan dalam
Jemaat atau oleh Majelis Jemaat dalam
kelompok/Wijk/Rayon/Sektor.
- Kunjungan ini bukanlah ibadah keluarga tetapi
merupakan percakapan bersama keluarga dan
tentang pelayanan dalam gereja. Setelah
percakapan, perkunjungan ini diakhiri dengan
menyanyi bersama dan doa oleh Majelis Jemaat.
(Jika ada masalah, Penatua/Syamas dapat memberi
info kepada Pendeta/Guru Jemaat, sehingga dapat
melakukan percakapan pastoral)
4. Pembinaan keluarga
- Materi pembinaan keluarga ditentukan oleh
masing-masing Jemaat. Hal yang perlu
diperhatikan:
a. Pada Bulan Juli ada 2 hari yang penting bagi
anak-anak yaitu Hari DOA Syukur PAR GKI Di
Tanah Papua, tgl 2 Juli 2019 dan Hari Anak
Nasional, tgl 23 Juli 2019. Untuk itu masing-
masing jemaat akan mengatur kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dalam jemaat bersama Badan
Pelayan PAR.
b. Pada tanggal 26 juli adalah Hari Doa Syukur PW
GKI Di Tanah Papua. Kegiatan ini disesuaikan
dengan rencana di masing-masing Klasis.
5. Olah Raga: Jalan sehat bersama keluarga
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli setelah
ibadah subuh bersama seluruh keluarga di gereja. (Jika
memungkinkan jemaat dapat membawa atau

BUKU BINA KELUARGA Page 9


menyiapkan sarapan pagi bersama atau ada
doorprize/hadiah, hal ini diatur oleh Majelis Jemaat)
6. Lomba kebersihan antara Wijk/Rayon/Sektor.
- Lomba ini dilaksanakan selama sebulan
pelaksanaan BBK.
- Hasilnya diumumkan pada penutupan ibadah BBK.
4.5. Temu saudara:
- Kegiatan ini dilaksanakan masing-masing dengan
sasaran; keluarga Majelis Jemaat, keluarga BPK,
keluarga BPAM.
- Tempat pelaksanaan kegiatan temu saudara : di dalam
atau di luar ruangan.
- Bentuk kegiatan dapat berupa permainan (game) yang
membangun kebersamaan dan saling mendukung
dalam pelayanan.
- Pemaknaan Permainan (game) oleh Pelayan.
5. Masing-masing Klasis dan Jemaat membuat dokumentasi BBK
sebagai berikut:
a. Daftar hadir
b. Resume kegiatan
c. Foto-foto kegiatan
Dokumentasi ini menjadi bahan evaluasi Klasis yang
kemudian dilaporkan ke BPAM Sinode GKI di Tanah Papua.
6. Jika ada pertanyaan terkait proses pelaksanaan dapat
menghubungi BPAM Sinode GKI di Tanah Papua.
III. PENUTUP
Demikian petunjuk pelaksanaan ini disusun, kiranya semangat
keluarga berkumpul, berjumpa dan menyebar menjadi keluarga
yang bertumbuh imannya dan mampu menularkan nilai-nilai
kristiani di dalam masyarakat.

BUKU BINA KELUARGA Page 10


TATA IBADAH DAN RENUNGAN HARIAN KELUARGA
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 1 Juli 2019
===================================
1. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin
2. Nyanyian Pembukaan : Oleh Bapak
 Ny. Rohani 16 : 1 “Sekarang Bri Syukur”
1. Sekarang Bri syukur besarkan nama Tuhan
Pemimpin hidupmu yang mendengar seruan.
Yang oleh Anak-Nya membri anugerah
Dan tak terbilangpun mujizat berkat-Nya
2. Sempurna kaya-Nya,oleh-nya di berkati
Semua anak-Nya,dengan sejahtra hati.
Roh Tuhan memberi kekuatan dan trang.
Diatas bahya maut, kuasa-Nya menang
 Ny. Rohani 3 : 1-2 “Hormat Bagi Allah Bapa”
1. Hormat bagi Allah Bapa, hormat bagi Anak-Nya
Hormat bagi Roh penghibur, ketiganya yang Esa
Haleluya,haleluya,ketiganya yang Esa
2. Hormat bagi Raja Sorga, Tuhan kaum manusia
Hormat bagi Raja Gereja di seluruh dunia
Haleluya-haleluya,diseluruh dunia.
3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab :
oleh Ibu : Ya Tuhan, kami bersyukur dan berterima kasih
kepada-Mu.kerana Engkau telah menjaga dan memeilihara
keluarga kami sepanjang hari ini, dan kini saatnya kami akan
beribadah kepadamu dan merenungkan sabdamu,berilah
kepada kami semua hikmat dan kerendahan hati supaya kami
dapat mengerti dan memahami firman-Mu,berilah juga kepada
kami kerinduan untuk mendengar dan melakukan firman-Mu
dan ampunilah segala dosa kami, dan kami minta hanya di
dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
BUKU BINA KELUARGA Page 11
4. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab Oleh : Kejadian 5 :1-5. (oleh : Seorang
Adik )
 Renungan : Oleh Bapak

Tema : “KELUARGA YANG DI CIPTAKAN OLEH ALLAH”

Kesadaran tentang siapa kita sebagai manusia harus dipahami oleh


setiap kita dan bertanya siapa yang menciptakan kita, Alkitab
memberi tahukan kepada kita bahwa Allah sebagai pencipta,
manusia tidak diciptakan oleh dirinya sendiri, oleh sebab itu
manusia tidak boleh menjadi tuan atas dirinya sendiri, sebaliknya
penciptalah yang harus menjadi pusat pengarah dan penggerak
setiap Manusia.
Manusia bukanlah dari kekekalan, manusia bukan anak sulung
tetapi Ia anak bungsu, Ia diciptakan pada hari terakhir. Allah
menciptakan manusia sesuai dengan rupa-Nya sendiri, pada
mulanya manusia itu benar dan kudus, oleh sebab itu, tidak
diragukan lagi, ia sangat berbahagia. Hakekat (pada awalnya)
manusia lebih menyerupai sifat Ilahi dibandingkan dengan sifat
mahluk manapun di dunia.
Allah menciptakan dia laki-laki dan perempuan untuk menghibur,
menguatkan dan menjaga satu terhadap yang lain dan
berkembang biak. Adam dan Hawa di ciptakan langsung oleh
tangan Allah, keduanya diciptakan serupa dan segambar dengan
Allah. Oleh sebab itu tidak ada perbedaan antara keduanya
meskipun mereka berbeda jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan . Allah memberkati mereka dan anak-anak-nya .
Bapak/Ibu/saudara/I juga membutuhkan berkat dari Allah untuk
keluarga kita, untuk itu marilah kita datang dan mintalah kepada
Allah untuk memberkati keluarga dan anak-anak kita.
Selanjutnya Allah yang memberi nama kepada Adam dan Hawa
yang mengingatkan dari mana asal usulnya, dan laki-laki dan
perempuan menurut kodratnya mereka adalah satu yang berasal

BUKU BINA KELUARGA Page 12


dari debu (bumi). Ketika adam berumur 130 tahun ia
memperanakan Zet, dan Zet memperanakan Henok seorang yang
bergaul baik dengan Allah, meskipun Kain yang membunuh Habel
telah terkutuk dan berdosa tetapi Allah memilih dari keturunan
lain untuk menjadi kelurga yang di berkati Tuhan, dan Adam
mecapai umur 930 tahun dan Ia mati dan kembali kepada Tanah,
Keluarga kita adalah keluarga yang juga diciptakan oleh Allah yang
serupa dan segambar dengan-Nya, untuk itu kita juga harus
mengikuti dan mendengar sang pencipta, gunakanlah hidupmu,
menjadi berkat dan bergaul akrab dengan Allah supaya kita di
berkati dan diberikan umur yang panjang dan melihat anak-anak
dari anak-anak kita . Amin.
5. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh Anak
 Ny. Rohani 76 : 1-2 “Tuhanku, Berkat-Mu Limpah”
1. Tuhanku berkat-Mu limpah bagai hujan yang deras;
Brilah titiknya menimpa hati kami yang lemas,
Akupun, akupun, dan menimpa akupun.
2. Bapa kami, jangan lalu, ingat akan anak-Mu
Aku menyesal dan malu, ampunkanlah dosaku,
Akupun, akupun, ingat akan dakupun.
6. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Ibu
7. Berkat : Ny. Rohani 18 “Anugrah Tuhan Kami Yesus Kristus”
(di nyanyikan oleh semua anggota keluarga).
1. Anugrah Tuhan kami Yesus Kristus,
pengasihan Allah,
Persekutuan dengan Roh kudus
kirannya menyertai kami . Amin

BUKU BINA KELUARGA Page 13


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 2 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Ibu
 Ny. Rohani 14 : 1-2 “Kesukaan yang Ceria”
1. Kesukaan yang ceria hanya ada pada-Mu Khalik alam yang
setia, pohon suka yang teguh. Trang-Mu menembuskan
hati, mengeyangkan awan glap, yang mencari mendapati
dalam Dikau trang tetap.
2. Cakrwala membunyikan hormat madam-Mu, ya Hu.
Bintang intan sekalian membesarkan nama-Mu. Unggas-Mu
bersukaria dengan bunga di lembah, laut dan sungai turut
Dia, ramai-ramai soraknya.
 Ny. Rohani 4 : 1-2 “Kudus, kudus, kuduslah”
1. Kudus-kudus, kuduslah, Tuhan Maha kuasa, kami dini hari
menyanyi pujian. Kudus, kudus, kuduslah, Pemerintah
masa, Allah dan Raja kaum sekalian.
2. Kudus, kudus, kuduslah, arasy-Mu di sorga, hamba-Mu
yang suci menghadap bertelut, Sekalian malaikat
menundukan muka, seisi sorga menyembah sujud.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : oleh Bapak
“Bapa kami yang di sorga kami mengucap syukur atas kasih dan
Anugerah Mu yang nyata dalam seluruh perjalan hidup kami,
dan kini kami dapat berkumpul lagi dalam persekutuan Ibadah
bersama pada saat ini, kiranya Ibadah yang kami laksanakan
berkenan di hadapan Tuhan, kami juga akan membaca dan
merenungkan Firman Tuhan kiranya Tuhan Yesus menolong
kami semua dalam perenungan ini, dan ampunilah segala dosa
kami, dalam Nama Yesus kami berdoa…..Amin”.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pemb. Alkitab Oleh : Kejadian 26 : 6-11 (Seorang Kakak)
 Renungan : Oleh Ibu

BUKU BINA KELUARGA Page 14


Tema : “ANAK MENGIKUTI TELADAN ORANG TUA”
Bapak/Ibu/Saudara/I yang dikasihi Tuhan.
Orang-orang di Gerar (Gerar adalah sebuah kota di Filistin dan
yang menjadi raja pada saat itu adalah Abimelek) bertanya pada
Ishak apakah Ribkha itu saudaranya,apa yang dijawab oleh Ishak
bahwa “Dia Saudaraku” (ayat 7) Ishak sekilas menunjukan
kelemahannya sebagai manusia, yaitu ketika di Gerar dia
membiarkan ketakutan mempengaruhi dirinya untuk berdusta
tentang Istrinya Ribka.
Ishak takut bahwa orang-orang di gerar akan membunuhnya untuk
bisa mendapatkan istri cantiknya, Ribka. Itu sebabnya Ia
berbohong, dan mengatakan bahwa Ribka adalah adiknya. Darai
mana ia belajar trik tersebut? Mungkin ia mengetahui tindakan-
tindakan ayahnya, Abraham ( Kej 12 : 10-13 dan 20 : 1-5 ).
Dari pembacaan ini kiranya Orang tua membantu membentuk
masa depan dunia anak-anak dengan cara mereka,membentuk
nilai-nilai dari anak-anak mereka. Langkah pertama untuk
membantu anak-anak hidup benar adalah dengan orang tua yang
juga hidup benar. Tindakan-tindakan kita di tiru oleh orang-orang
terdekat kita. Apa yang kita ucapkan dan lakukan akan di lihat
oleh anak-anak kita, jika perbuatan baik maka mereka akan
melakukan kebaikan, jika apa yang kita pantulkan itu sebuah
kejahatan maka anak akan mengikutinya, karena itu yang mereka
lihat, untuk itu marilah sebagai orang tua kita wajib menjadi
teladan dalam kata dan perbuatan kita agar anak-anak dapat
mengikutinya. Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh seorang adik
 Ny. Rohani 133 : 1-2 “Jiwa,Puji Raja Sorga”
1. Jiwa puji Raja Sorga, bawa persembahanmu.
Engkau di tebus-Nya juga, sampai hidupmu sembuh.
Puji Raja ! Puji Raja, Tuhan Juru s’lamat-mu.

BUKU BINA KELUARGA Page 15


2. Ia yang mendengar doa dari dalam tindihan.
Di kesukaran semua diberi-Nya sokongan.
Puji Raja ! Puji Raja, yang memberi pertolongan.
5. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Bapak
6. Berkat : Rohani 19 “Berkati dan Lindungi Kami, Hu" : Oleh Ibu
1. Berkati dan lindungi kami, Hu !
Terangi kami dengan wajah-Mu, Tuhan !
sayangi kami Bri WajahMu tetap serta kami, Ya Tuhan !
Bri kami slamat dan sejahtera. Amin, amin.

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 3 Juli 2019
===================================
1. Persiapan : menyalakan lilin & menyanyi 2 lagu (oleh seorang
Anak)
 Nyanyian Mazmur 98 : 1
‘Nyanyian baru kamu angkat, dengan syukur kepada Hu
Yang dengan tangan kanan dahsyat, ngerjakan kemenanganmu
Ajaib sekali mujizat, yang sudah dimaklumkannya
Dengan keadilan dan slamat kepada Bangsa dunia’
 Nyanyian Kidung Jemaat 18 : 1 “Allah hadir bagi kita”
Allah hadir bagi kita, dan hendak membri berkat
Melimpahkan kuasa RohNya bagai hujan yang deras
Reff : Dengan Roh Kudus ya Tuhan, umatMu berkatilah
Baharui hati kami, oh curahkan kurnia.
BUKU BINA KELUARGA Page 16
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab (Seorang Anak)
Tuhan Yesus yang penuh cinta, Kami sebagai keluarga mau terus
mencintaiMu dalam hidup kami, Dan mau beribadah
kepadaMu..... Kami memohon kiranya Engkau beserta dengan
kami, Terangilah hati dan pikiran kami lewat kuasa Roh
KudusMu, Ketika kebenaran FirmanMu dibacakan dan
direnungkan. Brilah kesanggupan untuk kami mengerti dan
dapat melakukannya. Dalam nama Yesus, Amin.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Oleh Ibu)
Mazmur 101:2
‘Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah
Engkau datang padaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan
hatiku Di dalam rumahku’

Tema : “MEMULAI DARI KELUARGA”


Douglas MacArthur II, keponakan Jenderal Perang Dunia II,
bertugas di departemen negara, yang pada saat itu John Dulles
menjabat sebagai Sekretaris Negara.
Suatu sore, Tuan Dulles menelpon Mac Arthur di rumahnya. Istri
Mac Arthur yang menjawab telepon rumah mereka dan
menjelaskan bahwa suaminya tidak berada di rumah. Istrinya tidak
bertanya siapa yang sedang menelpon, ia terus berbicara dengan
nada mengeluh....’ Mac Arthur sedang berada di tempat biasanya
ia berada, di hari kerja, akhir pekan, hari Sabtu, hari Minggu dan
malam hari... di kantornya....!’
Dalam waktu beberapa menit, Tuan Dulles berhasil menghubungi
MacArthur melalui telepon. Ia memberi perintah yang tegas
‘Segera pulang ke rumah Nak ! Rumah tanggamu sedang runtuh !”
Perintah ini terdengar aneh, tetapi sebenarnya mengungkapkan
sesuatu yang dalam berdasarkan pembicaraan Tuan Dulles dengan
istri MacArthur. Suasana dan hubungan dalam rumah tangga
MacArthur sedang dalam bahaya dan masalah. Mac Arthur lupa
memberi perhatian bagi keluarganya. Seluruh harinya ia habiskan

BUKU BINA KELUARGA Page 17


hanya untuk bekerja di luar rumah.
Hari ini pemazmur mengingatkan kita untuk tidak memulai sesuatu
yang besar di luar rumah, tetapi pertama-tama memulai dari atau
di dalam rumah. Rumah adalah tempat perjumpaan seluruh
anggota keluarga. Keluarga adalah pondasi yang menopang arah
masa depan kita. Keluarga merupakan pemberian terindah yang
Tuhan anugerahkan dalam kehidupan kita. Keluarga merupakan
gambaran dari apa yang sebenarnya kita ciptakan atau buat;
apakah keluarga kita adalah keluarga yang saling mengasihi,
menghormati, saling membantu dan saling menguatkan atau kah
sebaliknya? Apakah sebagai suami dan istri saling memperhatikan
atau justru tidak saling peduli? Apakah sebagai orang tua terhadap
anak-anak dan juga anak-anak kepada orang tua saling
mendengarkan dan menopang atau kah tidak? Ada banyak orang
mengejar sukses di luar rumah seperti Mac Arthur, tetapi tidak
mengurus rumah tangganya dengan baik, tidak memberi ruang
untuk kebersamaan dan cinta antar anggota keluarga bertumbuh.
Dalam Amsal 11:29a tertulis ‘siapa yang mengacaukan rumah
tangganya akan menangkap angin’. Oleh sebab itu, belajar dari
pemazmur, rumah atau keluarga adalah tempat pertama kita untuk
menunjukkan bahwa Tuhan ada bersama dengan kita. Bangunlah
relasi (hubungan) dan komunikasi (pembicaraan) yang baik, jaga
dan rawat lah kasih sayang dalam keluarga. Seorang suami tetap
penuh perhatian kepada istri, saling memberi kabar, saling
memperhatikan, saling menerima setiap kelebihan dan
keterbatasan. Orang tua terus memastikan anak-anak tetap dalam
keadaan baik dan dapat menjaga diri dari segala pengaruh buruk
di sekitar. Anak-anak juga mau memberi diri diatur dan dibimbing
oleh orang tua. Di situ lah kita menunjukkan bahwa keluarga kita
adalah cerminan keluarga Allah yang sesungguhnya. Tuhan
memberkati. Amin.
(Setelah renungan diberi kesempatan kepada masing-masing
anggota keluarga untuk saling menguatkan: orang tua memberi
nasihat pada anak-anak, anak-anak menyampaikan harapan
BUKU BINA KELUARGA Page 18
mereka kepada orang tua atau juga antara suami-istri, antara anak
yang satu dengan yang lain)
4. Menyanyi Kidung Jemaat 318 : 2 (Persembahan Keluarga)
2. Berbahagia rumah yang sepakat hidup sehati dalam kasihMu
Serta tekun mencari hingga dapat, Damai kekal di dalam
sinarMu; Di mana suka duka kan dibagi, ikatan kasih semakin
teguh Di luar Tuhan tidak ada lagi yang dapat memberi berkat
penuh.
5. Doa Syukur dan Doa Syafaat diakhiri dengan memohon berkat
Tuhan (Oleh Bapak)

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 4 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Adik
 Nyanyian Mazmur 47 : 1-2
1. Bangsa dunia, hai bersoraklah! Tepuk tanganmu bagi
Tuhan Hu, dengan nyanyian puji-pujian. Maha tinggi
Hu, firman-Nya teguh. Bumi gementar; Rajanya besar,
segnap dunia patut menyembah.
2. Bangsa lain telah ditaklukan-Nya, pada kita yang aman
dan senang, duduk di negri indah tak terpri. Tanah
pilihan di pusakakan bagai milik sah Yakub, hamba-Nya.
Kasih Tuhan Hu itulah teguh.
 Nyanyian Rohani 11 : 1-2 “Kami Puji Engkau Hu”
1. Kami puji Engkau, Hu Tuhan yang empunya kuasa.
Dibesarkan nama-Mu oleh sekalian bahasa. Barang dunia
fana. PengasihanMu baka.
BUKU BINA KELUARGA Page 19
2. Suci keadaan Mu, Mahamurah, Mahakaya, Orang-Mu
yang berseru Kaulepaskan dari bahaya, langit, bumi,
milik-Mu, menghormati Kuasa-Mu.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : oleh Kakak
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab : II Raja raja 4 : 6 (Oleh Seorang adik)
 Renungan : Oleh Bapak

Tema : “PEMELIHARAAN ALLAH SEBESAR IMAN ANDA”


Kita tentu masih ingat pada saat Indonesia mengalami krisis, dan
gereja-gereja sibuk untuk membagikan sembako dan menjual
murah sembako kepada masyarakat yang berada di bawah garis
kemiskinan, bantuan ini dikatakan sangat membantu tetapi bersifat
sementara, Elisa dalam pelayanannya Ia berjumpa dengan orang
kecil dan masyarakat biasa, Ia memberikan sebuah pelayanan yang
mengentaskan. Ketika seorang janda dan anak-anaknya harus
dijual sebagai budak untuk membayar utang-utangnya datang
minta pertolongan pada Elisa, dan Ia menyambutnya dengan
empati dan peduli, menyatakan siap membantu. Namun sang
janda harus bekerja bersama-sama dengan anaknya meminjam
buli-buli dari tetangganya. Ini adalah mujizat pertama dari empat
mujizat yang dilakukan oleh Elisa yaitu : memberikan uang kepada
seorang janda yang di timpa kemiskinan (4 : 1-7), membangkitkan
seorang anak laki-laki yang sudah mati (4 : 32-37), menyehatkan
makanan yang beracun (4 : 38-41, dan memberikan makanan 100
orang (4:42-44), Mujizat-mujizat ini menunjukan kelembutan dan
kepedulian Allah kepada orang-orang yang setia kepada-Nya,
Melihat Allah bekerja mencukupkan kebutuhan pengikut-
pengikutnya membantu kita untuk menunjukan keadilan dan
serius-Nya kepada orang yang belum bertobat dalam perspektif
yang benar.
Khusus pada ayat 6” Dikatakan bahwa Perempuan itu dan anak-
anak laki-lakinya memgumpulkan bejana-bejana dari tetangga
BUKU BINA KELUARGA Page 20
mereka,menuagkan minyak zaitun kedalam bejana-bejana itu dari
satu buli-buli yang mereka miliki. Minyak zaitun dipakai untuk
memasak, untuk menyalakan lampu, dan untuk bahan bakar.
Minyak itu berhenti mengalir ketika mereka tidak lagi memiliki
tempat untuk menampungnya. Jumlah bejana yang mereka
kumpulkan, menujukan iman mereka. Persediaan Allah sama
besarnya dengan iman dan kemauan mereka untuk taat. Dari
minyak inilah kemudian di jual dan janda ini membayar utang.
Apa yang dapat kita simpulkan dari bantuan Elisa ini? Dengan
bantuan ini keluarga di kokohkan dan memberdayakan keluarga,
serta menangung masalah bersama-sama dan percaya pada Tuhan
melalui perkataan Elisa, Elisa telah mengangkat status janda ini dari
seorang budak menjadi seorang merdeka
Oleh sebab itu kita harus yakin dan percaya bahwa Allah sanggup
menolong kita, asalkan kita memiliki iman yang besar, agar melalui
kebesaran iman dan didalam kebesaran itu maka Tuhan juga
mampu dan sanggup berbuat jauh melampaui semua yang kita
minta atau yang kita bayangkan (Ef 3 : 20). Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh Kakak
 Ny. Rohani 132 : 1-2 “Ya Tuhan,MurahMu Baka”
1. Ya Tuhan, murah-Mu baka. Di Sorga dan di dunia
berlimpahlah anugerah yang Kau beri
2. Ya Tuhan, kami tidak laik, Terimalah syukur yang naik,
karna karunia yang baik, yang Kau beri.
5. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Bapak
6. Berkat : “Oleh Bapak” Bilangan 6 : 24-26 TUHAN memberkati
engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau
dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN
menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau
damai sejahtera…..Amin.

BUKU BINA KELUARGA Page 21


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 5 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Bapak
 Ny. Rohani 94 : 1-2 “Berhimpun Semua”
1. Berhimpun semua menghadap Tuhan, dan pujilah Dia yang
murah benar. Berhentilah segala pengharuan, diganti
s’lamat dan berkat besar.
2. Hormati nama-Nya serta kenangkan mujizat yang sudah
dibuat-Nya. Hendaklah trus syukurmu dinyatakan di dalam
hidupmu dan buahnya.
 Ny. Rohani 106 : 3-4 “Terang Matahari”
3. Syukur bagi Dia, Gembala Setia, yang jaga tetap.
Dan waktu semua karunia-Nya jua, terang dan gelap.
4. Tenaga dan kuat, kerja yang kubuat, kepunyaan-Nya.
Yang tlah memberkati, hendak kuhormati, berhati rendah.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : oleh Ibu
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab : Filemon 1 : 4-7 (Oleh : Seorang Kakak)
 Renungan : Oleh Ibu

Tema: “MEMBUKA KELUARGA KITA UNTUK PERSEKUTUAN”


Bapak/Ibu Saudara/I yang Tuhan Yesus Kasihi…
Melalui pembacaan kita disaat ini, kita semua hendak belajar dari
seorang pribadi yang bernama Filemon, dan siapakah dia, dan
bagaiman keadaannya dan sifatnya yang di puji oleh Rasul Paulus?
Surat Filemon adalah sebuah surat yang dituliskan oleh rasul
Paulus kepada teman sekerjanya yakni Filemon atas kepentingan
pribadi seorang budak. Onesimus adalah “milik” Filemon,
dikatakan bahwa Filemon adalah seorang kaya yang menjadi
anggota jemaat di kolose. Onesimu adalah sorang budak yang

BUKU BINA KELUARGA Page 22


mencuri dari tuannya filemon dan melarikan diri, dimana Ia lari
ke Roma dan berjumpa dengan Rasul Paulus,dan merespons injil
yang disampaikan Paulus sehingga ia menjadi Kristen. (1 : 10),
kemudian Paulus mengirim onesimus kembali kepada Filemon,
bukan sebagai budak atau hamba tetapi sebagai saudara dalam
Tuhan.
Secara bijak Paulus meminta kepada Filemeon untuk menerima
dan mengampuni sebagai seorang saudara seiman yang baru dalam
Kristus.
Praktek perbudakan di kekaisaran Roma pada waktu itu cukup
kuat dan menjadi beban bagi setiap orang, tetapi Allah dapat
mempersekutukan semua orang,baik budak maupun orang
meredeka melalui kuasa kasih-Nya.
Paulus adalah sahabat Filemon maupun onesimus. Dia memiliki
otoritas sebagai rasul untuk memberi tahu Filemon apa yang harus
dilakukan. Tetapi Paulus memilih untuk memohon kepada
temanya dengan kasih Kristiani, dan bukan memberikan perintah
tentang apa yang harus di lakukan.
Dari kisah ini kita mau belajar bahwa Filemon menerima Onesimus
yang adalah seorang sahabat dalam Kristus, meskipun onesimus
seorang pencuri dan budak yang telah melukai hatinya, Filemon
mendengar nasihat Paulus yang adalah sahabatnya dan menerima
Onesimus sebagai saudara dalam, Tuhan…. Pengampunan dan
pengaruh adalah dua kata yang mesti kita praktekan dalam
membangun persekutuan bersama,
1). Persekutuan dapat terjadi jika kita saling mengampuni antara
satu dengan yang lainnya, sebab tanpa pengampunan kita tidak
dapat hidup bersama sebagai suatu keluarga Kristen, mengampuni
yaitu memaafkan dan melupakan kesalahan orang itu, entah, bapa
kepada ibu, atau anak terhadap orang tua, hal ini kita lakukan
karena Kristus telah mengampuni kita, sama seperti Filemon
menerima dan mengampuni onesimus.
2). Paulus punya pengaruh yang besar karena Ia seorang yang
memiliki iman dan wibawa, sehingga Filemon mendengarnya,

BUKU BINA KELUARGA Page 23


Bapak dan Ibu dan seisi rumah harus memiliki iman dan wibawa,
sehingga ucapan dan nasehat kita dapat mempengaruhi orang
untuk datang kepada kebenaran Kristus dalam persekutuan
bersama.
Untuk itu marilah kita mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yesus
Kristus melalui,doa,pembacaan Firman dan Ketaatan pada-Nya
agar kita memiliki hati yang mengampuni dan pengaruh untuk
membawa orang dalam persekutuan bersama Yesus. Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh Kakak
 Ny. Rohani 129 : 1-2 “Karunia Baik Semua”
1. Karunia baik semua dan segnap hidupku pembrian Tuhan
jua dan berkat tangan-Mu. Setia-Mu, ya Bapa, menjagai
langkahku. Tak tersebut berapa besar anugrah-Mu.
2. Beri di dalam hamba terpasang kasih-Mu. Sedang
bertambah-tambah setia hatiku. Kiranya kugemari segala
harta-Mu dan janganlah kucari kekayaan semu.
5. Doa syukur di ganti ( Doa Bapa kami ) Oleh : Bapak
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu datanglah
kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukpnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah kepada kami: dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan
dan Kuasa dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
6. Berkat : Ny. Rohani 18 “Anugrah Tuhan Kami Yesus Kristus”
Oleh Bapak (di nyanyikan oleh semua anggota keluarga).
1. Anugrah Tuhan kami Yesus Kristus,
pengasihan Allah,
Persekutuan dengan Roh kudus
kirannya menyertai kami. Amin

BUKU BINA KELUARGA Page 24


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 6 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1


Pujian ( Oleh Seorang Bapak)
 Nyanyian Mazmur 138 : 1
1. bernyanyi segnap hatiku, ya Tuhan hu, mazmur pujian,
dimuka dewa yang fana, di dunia ku puji Tuhan,
kubersujud ke rumahmu dn hatiku bersuka ria, memuji
nama Tuhanku yang rahmatMu tetap setia
2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Anak )
Trima Kasih Tuhan, Engkau baik bagi kami, kami boleh di
bangunkan untuk melihat hari baru, kami mohon hikmat,
kekuatanMu bagi kami di hari ini, kami juga mau mendengar
firmanMu, berikan hati kami yang sungguh, dan telinga kasih
untuk sungguh mendengar firmanMu, Berkati kami, supaya
kami melakukan apa tugas kami. Amin.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang ibu )
I Korintus 13 : 4a
“Kasih Itu Sabar, Kasih itu baik hati, Ia tidak cemburu”

Tema : “KASIH TIDAK CEMBURU”


Rasa cemburu adalah ekspresi seseorang, ketika ia marah, saat
seseorang yang dicintai atau di kasihi, di rebut oleh orang lain.
rasa cemburu juga akan muncul ketika kita diperlakukan dalam
keluarga. dimana orang tua melakukan perlakuan yang sangat
istimewa kepada anak yang paling kecil, maka timbul rasa
cemburu dari sang kakak. banyak orang mangatakan bahah
cemburu adalah ungkapan rasa cinta yang sangat besar dan dalam,
karena sangat memiliki dan tidak rela kehilangan.

BUKU BINA KELUARGA Page 25


Alkitab mengkisahkan tentang kasih itu tidak cemburu, mengapa
kasih itu tidak cemburu, sebab kecemburuan justru akan
mendatangkan sikap egois sehingga membatasi seseorang yang kita
cintai. rasa cemburu akan membuat seseorang diperlakukan seperti
barang yang tak bernilai tanpa kita menyadarinya, sehingga orang
tersebut ada di bawa pengendalian kita, dengan menekan
kebebasannya sebagai manusia yang memiliki hak untuk hidup.
bahkan terlebih dalam hidup suami istri, kita bisa saja saling
mencurigai, ketika pasangan kita berbicara, bercanda, atau duduk
dengan orang lain. sebab kita merasa orang lain telah merampas
kebahagian kita.
rasa cemburu muncul tidak saja dalam relasi suami istri, tetapi juga
mertua dan menantu, pemuda-pemudi yang sedang berpacaran,
bahkan dalam persahabatan, tidak jarang, hal ini, bukannya
membuat hubungan semakin harmonis, malah merusak dan
menjauhkan kita dari sang kekasih
bagaimana cara menghilangkan rasa cemburu? Surat I Kor 13:7,
Mengatakan kasih….. percaya segala Sesuatu, kasih percaya akan
kesetiaan orang lain. kasih belajar melihat apa yang terbaik dalam
diri sang kekasih, sehingga kitapun berhenti berprasangka buruk,
jika kita memiliki kasih yang percaya, kecemburuan akan lenyap.
untuk itu sebagai keluarga Kristen kita juga mau hidup dengan
memiliki kasih tanpa rasa cemburu kepada orang lain. atau juga
pasangan kita. Amin.
4. Menyanyi Nyanyian Rohani 133:1 “Jiwa, puji Raja Sorga”
(Persembahan dijalankan) oleh seorang anak
1. Jiwa, puji Raja Sorga, bawa persembahanmu.
Engkau ditebus-Nya juga, sampai hidupmu sembuh.
Puji Raja! Puji Raja, Tuhan Juru s'lamatmu!
5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon
berkat Tuhan ( oleh Seorang Bapak).

BUKU BINA KELUARGA Page 26


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 7 Juli 2019
===================================
1. Persiapan : Lilin dinyalakan dan Menyanyi 2 lagu (Oleh Bapak )
 Menyanyi Ny. Mazmur 84 :1
1. Alangkah elok rumahMu, senang kudus ya Allahku
Yang Tuhan bala tentra surga. Kurindukan halamanNya
Di jalanku bersoraklah, baik hatiku, baik tubuh juga
Kepada Allah Alhayat yang hidup dan membri berkat.
 Menyanyi Ny. Mazmur 150: 1
1. Haleluya pujilah, Allah dalam rumahNya
Puji kemuliaan Hu, dibenatangan yang teguh
Puji Allah khalik dunia, Maha Kuasa dan Benar
perbuatanNya besar, Puji Dia haleluya.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab ( oleh Bapak )
Ya Tuhan, Allah Tri tunggal....
Pencipta, Penyelamat dan Penolong kami,
Betapa baiknya, Engkau pada kami,
kepadaMulah Hormat dan pujian dipersembahkan,
Berkatilah ibadah keluarga kami dari awal hingga berakhirnya,
Terangi batin kami supaya mendengar FirmanMu dan tetapkan
hati kami untuk menjadi alat kecil yang memuliakanMu. Amin.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
2 Korintus 8 : 12
“sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan
diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada
padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.”
Tema : “MENJADI KELUARGA YANG RELA BERBAGI”
Suatu hari Mahatma Gandhi yang sudah tua hendak menumpang
bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu
sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Pintu tertutup dan bus mulai
BUKU BINA KELUARGA Page 27
bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas
tadi. Lalu, Mahatma Gandhi dengan tenang melepas sepatunya
yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela. Seorang
pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya
kepadanya, “Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak.
Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga?”
Mahatma Gandhi menjawab, “Supaya siapa pun yang menemukan
sepatuku bisa memanfaatkannya.”
Apa yang dilakukan Mahatma Gandhi bisa saja membingungkan
banyak orang…. “Aneh juga…” pasti pikir kita.
Namun dari cerita hidupnya, termasuk jawaban yang diberikan
tadi, kita pahami Mahatma Gandhi adalah seorang yang penuh
dengan kerelaan atau kesediaan untuk melakukan sesuatu bagi
orang lain. Rela untuk membantu orang lain, rela untuk membela
sesamanya dan rela untuk memberi. Pemberian Mahatma Gandhi
ada berdasarkan apa yang ada padanya; bukan sesuatu yang ia
paksakan dari tempat lain atau mengorbankan orang lain.
Pemberiaannya tidak didasarkan pada keinginan untuk dipuji,
tetapi karena ia penuh ketulusan melakukannya.
Hari ini Firman Tuhan menegaskan tentang pentingnya sebuah
kerelaan untuk memberi. Jemaat di Korintus diingatkan agar
mereka berpikir dan selalu mengoreksi diri terkait motivasi mereka
memberi. Paulus mengajar Jemaat untuk tidak asal dalam memberi.
Hal yang perlu dihindari adalah memaksakan diri untuk memberi
atau menyumbang kepada orang lain. Pemaksaan diri bisa
membuat seseorang justru malah berhutang. Ini dilakukan dengan
tujuan supaya ia dapat menunjukkan kalau ia bisa menjadi
Donatur atau penyumbang yang baik. Nama jadi terkenal tetapi
justru hidup penuh hutang. Selain itu Paulus juga mengingatkan
kita untuk tidak menahan apa yang seharusnya dapat diberikan
bagi orang lain. Amsal 3:27 berkata: “Janganlah menahan kebaikan
dari pada orang-orang yang berhak menerimanya’ padahal engkau
mampu melakukannya.”
Belajar dari apa yang dilakukan Mahatma Gandhi dan apa yang

BUKU BINA KELUARGA Page 28


ditegaskan oleh Paulus kita dapat memberi bukan hanya materi
atau uang, tetapi juga cinta kasih dan waktu kita bagi keluarga dan
sesama. Kita yakin pasti pemberian itu akan bermanfaat.
Jalanilah hari dengan terus mengingat bahwa kesediaan berbagi
dengan orang lain, harus dimulai dari diri kita. Buatlah komitmen,
kepada siapa hari ini masing-masing keluarga akan berbagi berkat,
berbagi pengetahuan, berbagi talenta, berbagi waktu untuk
mendengarkan, dsbnya. Berbagilah apa yang kita miliki, lihatlah
bagaimana orang lain dikuatkan melalui pemberian kita dan nama
Tuhan dimuliakan. Tuhan menolong. Amin.
(Setelah renungan anggota keluarga saling berbagi ide atau rencana
apa yang bisa dilakukan untuk menolong orang lain di sekitar
rumah/dalam jemaat atau juga melakukan sesuatu di gereja sebagai
tanda kesediaan dan kerelaan untuk berbagi)
4. Menyanyi Ny.Kidung Jemaat 424:2 “Yesus Menginginkan daku”
(persembahan Keluarga)
2. Yesus menginginkan daku menolong orang lain,
Manis dan sopan selalu, ketika ku bermain
Bersinar, bersinar, itulah kehendak Yesus,
Bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
5. Doa Syukur dan Doa Syafaat diakhiri dengan menyanyi
Ny.Rohani 18 (Berdoa sambil berpegangan tangan kiri kanan)

BUKU BINA KELUARGA Page 29


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 8 Juli 2019
===================================
1. Persiapan : Menyanyi 2 lagu (Oleh Ibu)
 Nyanyian Dua Sahabat Lama 136 : 1 ‘Jam Sembahyang’
Jam sembayang yang kudus
Bila Engkau keluh pada Tuhan
Yang tahu kesusahanmu
Dengan hati beriman
Biar dia pergi segra
Reff : Klak kau rasa sentosa, Duduk di situlah
Bersembahyanglah, pada BapaNya
Dengan nama Yesus, turut kehendakNya.
 Ny. Rohani 10 : 1 “Pujilah Tuhanmu, Raja yang maha mulia”
1. Pujilah Tuhanmu, Raja yang maha mulia,
Langit dan bumi hendak mempertinggikan Dia
Dan jiwaku, tambahlah nyanyianmu
Allahmu baik dan setia.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab (Oleh Anak)
Ya Tuhan Allah kami, Betapa baiknya Engkau dan tak
berkesudahan Kasih setiaMu, Setiap detik, menit dan jam kami
lewati dalam Tuntunan Kasih sayangMu, Bersyukur kami
kepadaMu ya Yesus Kristus, dan kami mengungkapkannya
Dalam setiap pujian dan doa kami dalam ibadah ini, Percaya
kami sungguh, Engkau ada bersama dalam ibadah ini. Bersiap
kami juga untuk membaca dan merenungkan FirmanMu,
Tuntunlah kami melalui kuasa Roh KudusMu, Biarkanlah kami
mengerti dan disanggupkan untuk melakukannya, Demi Kristus,
Firman yang menguatkan dan membebaskan. Amin.

BUKU BINA KELUARGA Page 30


3. Pembacaan Alkitab dan Renungan (Oleh Bapak)
Matius 14 : 2
“Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku
ini, jangan takut”
Tema: “TENANGLAH”
Pada waktu akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara
kerja seseorang dapat saja keringat dingin dan gemetar. Kalau
sudah begitu, biasanya apa yang sudah dipelajari atau dipersiapkan
hilang begitu saja, dan ketika diambang ketakutan kita tidak dapat
melihat apa pun yang baik. Sewaktu diliputi kecemasan kita sulit
melihat jalan keluar saat dilanda kekuatiran, tak tahu apa yang
dapat dilakukan.
Hal ini terjadi pada para murid setelah semalam suntuk berjuang di
perahu menghadapi terjangan ombak dan badai, mereka tak
melihat kehadiran Yesus. Kelelahan bercampur ketakutan membuat
mereka tak dapat berfikir positif, yang muncul justru pikiran
negatif “itu hantu, yang berjalan diatas air”. Ketakutan membuat
iman mereka tak bertumbuh, kepanikan membuat mereka
kehilangan rasa percaya. “Tenanglah... (Tharseo dalam bahasa
Yunani)” merupakan kata yang sering dipakai Yesus untuk
menguatkan orang-orang yang tidak percaya.
Hari-hari yang kita lewati pun tak mudah, banyak hal dapat
membuat kita takut, kuatir, cemas, panik dan gugup. Di dalam
keadaan seperti ini sejumlah pernyataan negatif dapat kita
ungkapkan yang menunjukkan bahwa kita tidak mengenal Yesus
dalam hidup kita. Hari ini kita diingatkan bahwa dalam
menghadapi terjangan dan badai kehidupan dalam keluarga mau
pun di tengah masyarakat, kita harus mau menguasai diri dan
menjadi tenang. Ketenangan diri dan hati dapat membuat kita
focus berpikir dan memutuskan apa yang harus dilakukan.
Ketenangan diri dan hati membuat kita dapat berdoa dan
memahami siapa Yesus dalam hidup kita. Ketenangan diri dan hati
memampukan kita menghadapi hantaman gelombang kehidupan.
BUKU BINA KELUARGA Page 31
Ketenangan diri dan hati menjadikan kita pribadi yang dapat
memikirkan dan memutuskan hal-hal yang berguna baik bagi kita
dan orang lain.
Firman Tuhan berkata:
“Sesungguhnya biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar;
ia tetap tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda
mulutnya.” (Ayub 40 : 18) kiranya Tuhan memampukan kita. Amin.
4. Menyanyi Ny.Kidung Jemaat 410: 1 “Tenanglah kini hatiku”
(Persembahan Keluarga)
1. Tenanglah kini hatiku, Tuhan memimpin langkahku
Di tiap saat dan kerja, tetap kurasa tanganNya
Tuhan lah yang membimbingku Tanganku dipegang teguh
Hatiku berserah penuh, tanganku dipegang teguh.
5. Doa Bapa Kami ( Diucapkan bersama-sama dan diakhiri dengan
menyanyi Ny.Rohani 19 ‘Berkati dan lindungi kami hu’)

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 9 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Kakak
 Ny. Rohani 5 : 1-2 “Hai Makhluk AllahMu Besar”
1. Hai makhluk Allah Hu besar, bernyanyilah dan bergemar,
haleluya, haleluya ! Nyanyian baru angkatlah, Pujian dari
dunia, puji Allah sedekala, haleluya, haleluya, haleluya !
2. Hai surya terang benderang, yang mas cahayamu cerlang,
haleluya, haleluya, dan bulan yang mencurahkan trang
perak berpenghiburan, puji Allah sedekala, haleluya,
haleluya, haleluya.
BUKU BINA KELUARGA Page 32
 Ny. Mazmur 25 : 2 & 5
2. Ajarl’aku jalan, Tuhan, tunjukalah lorong-Mu, pimpin
dalam kesungguhan, ajar kebenaran-Mu, Engkau saja
s’lamatku Engkau saja yang ku cari Kunantikan Dikau Hu,
kini dan berhari-hari.
5. Jalan Allah kebenaran, kemurahan adananya bagi yang
dengar-dengaran akan perjanjian-Nya. Oleh Karna nama-
Mu Tuhan, ampuni kiranya kejahatan hatiku, karena besar
adanya.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : Seorang adik
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab : efesus 6 : 1-9 Oleh : Bapak
 Renungan : oleh Kakak
Tema : “MEMBANGUN HUBUNGAN KELUARGA DI RUMAH”
Bapak/ibu/saudara/I ku yang kukasihi, dari pembacaan Alkitab dari
Efesus 6 :1-4 hendak mengantar kita untuk memahami bagaimana
kita dapat membangun hubungan yang benar menurut Firman
Allah dan rumah kita.
Saling menghormati dan menghargai dapat terlihat dalam
hubungan kekeluargaanapabila kita memiliki iman kepada Kristus
adalah nyata, biasanya iman itu akan terbukti sendiri dalam
hubungan kita di rumah yaitu dengan orang-orang yang paling
mengenal kita. Anak-anak dan orang tua memiliki tanggung jawab
antara satu dengan yang lain. Anak-anak harus menghormati orang
tua mereka sekalipun orang tua itu suka menuntut dan tidak adil.
Orang tua harus dengan lembut memelihara anak-anak mereka,
sekalipun anak-anak itu tidak taat atau tidak menyenangkan. Tentu
saja idealnya adalah orang tua Kristen dan anak-anak Kristen saling
berhubungan dengan penuh perhatian dan kasih, ini akan terjadi
jika orang tua dan anak-anak itu meletakan kepentingan pihak
lainnya diatas kepentingannya sendiri- artinya jika mereka tunduk
antara satu dengan yang lain.
Bapak/Ibu/saudara/I yang terkasih dalam Tuhan….
BUKU BINA KELUARGA Page 33
Kata “Tunduk” juga berlaku dalam realasi anak dengan orang tua
(ayat 5:21), Pada masa kini, banyak orang tua sulit menjalankan
fungsinya. Juga banyak anak-anak bingung bagaimana harus
berlaku sebagai anak. Masalah ini terjadi karena kedua belah pihak
tidak memahami kata tunduk. Bentuk tunduk anak adalah taat
pada orang tua. Anak-anak tunduk pada orang tua bukan tuntutan
budaya, melainkan taat pada kehendak Allah (ayat 2) sesaui
tuntutan hukum kelima (Kel 20 :12). Janji bahagia dan umur
panjang melekat pada hukum kelima ini sejalan dengan ketaatan
anak, orang tua juga tunduk kepada anak, bentuk tunduk orang
tua dieksperesikan melalui perbuatan yang tidak membangkitkan
amarah anak dan melalui didikan dalam ajaran dan nasihat Tuhan
(ayat 4).
Tunduk bukan berarti harga diri seseorang itu menjadi jatuh, tetapi
supaya relasi antara orang tua dan anak atau sebaliknya dapat
berlangsung dengan saling menghormati dan menerima sebagai
satu keluarga yang telah dipersatukan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Jika kita saling menghargai dan menerima satu dengan yang lain
dalam kelemahan-kelemahan dan kekurangan kita maka Tuhan
akan menghormati kita dan memberkati keluarga kita. Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh adik
 Ny. Rohani 160 : 1-2 “Tuhan Ambil Hidupku”
1. Tuhan ambil hidupku akan kurban bagi-Mu.
jika tangan bekerja, kasihMu mengrakkanya.
2. Brilah mulutku menggah hanya dalam Tuhannya.
Suara bibir ndak penuh brita kemurahan-Mu.
5. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Ibu
6. Berkat : Oleh Bapak. ( I Tes 5 : 23). “Semoga Allah damai
sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa
dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin.

BUKU BINA KELUARGA Page 34


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 10 Juli 2019
===================================
1. Persiapan : Menyanyi 2 lagu ; oleh seorang anak.
 Ny. Suara Gembira 44:1-2 “Saya cari Yesus”
1. “Saya cari Yesus, yang menghiburkan,
Oleh suaraNya lenyap kesusahan,
Dengan Yesus saya berbahagia
Anak muda dan kecil dipanggilNya.”
2. “Saya cari Yesus dengan doaku
Ia mendengar siapa berseru,
Dengan Yesus saya berbahagia
Anak muda dan kecil dipanggilNya.”
 Ny. Rohani 9: 1 & 3 “Hai Kaum Tuhan Hu, Allahmu Benar”
1. Hai Kaum Tuhan Hu, Allah mu Benar
bri nyanyianmu berbunyi besar,
Yang Maha Mulia dan sumber hayat,
Muliakanlah Dia segala tempat.
3. Ya Allah Esa, Penabur berkat,
Terima sembah, segala jemaat.
Kuasa dan hikmat, syukur bagiMu,
Ya pokok selamat, kekal dan teguh.
2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( oleh seorang Anak)
Tuhan Yesus yang baik... Terimakasih kami telah dijaga dan
dilindungi olehMu, Saat ini akan beribadah, memuji dan
memuliakanMu serta berdoa kepadamu. Hadirlah bersama di
sini, Dan kami juga akan membaca dan merenungkan FirmanMu,
Curahkanlah Roh KudusMu atas kami, Supaya kami dapat
mengerti dan melakukannya. Demi nama Tuhan Yesus kami
berdoa. Amin.

BUKU BINA KELUARGA Page 35


3. Pembacaan Alkitab dan Renungan : (Oleh Ibu)
Lukas 8 : 50
“Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: “Jangan
takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.”

Tema: “PERCAYA SAJA”

Seekor induk ayam yang sedang mengerami telurnya supaya


menetas, saat sedang dengan sabar melakukannya, ia berbicara
dengan telur-telur itu. “Nak, di atas sana langit biru terbentang luas.
Di taman terhampar bunga melati yang putih, mawar merah yang
harum, daun-daun hijau segar, semuanya indah. Itu, di sana juga
ada pelangi!”
“Ah, mama tipu! saya hanya melihat kegelapan di sana-sini. Tidak
yang indah sama sekali, “ bersungut anak ayam di dalam telur.
Ketika hari mulai siang, induk ayam mulai merasa lapar, lalu
menyantap makanan yang telah disediakan induk jantan. “Anakku
sayang, ini ada makanan enak sekali rasanya,“ kata induk ayam.
“ itu toh ! tipu lagi, tipu lagi! saya tidak merasakan kelezatan
sedikit pun!” bantah anak ayam di dalam telur. Keesokan harinya,
ketika anak-anak ayam itu menetas, mereka mulai membuka
matanya. Anak ayam itupun berkata “lihat! Semua yang dikatakan
mama ternyata benar. Ada langit biru yang luas. . .sekali, bunga
melati putih yang cantik, mawar merah yang harum, dan
dedaunan segar yang hijau.” Kemudian, induk ayam mulai
menyuapi anak-anaknya dengan paruh dan anak-anak ayam
berkata lagi, “Hmmm benar, makanan ini sangat lezat Ma! Hmp,
nyam. . .nyam. . .uenak. . .nyam sekali. . .em. . .” Saat itu, anak-
anak ayam mendengar burung-burung yang berkicau, telinganya
terbuka dan mereka menyadari bahwa nyanyian burung-burung itu
sangat indah. Ternyata banyak hal yang menakjubkan telah
diberikan dan sekarang telah terbukti.
Hari ini kita membaca tentang Yairus kepala rumah Ibadah yang
sedang galau karena anak perempuannya hampir mati, Yesus
BUKU BINA KELUARGA Page 36
memahami kegalauan hati Yairus Ia berkata Percaya saja atau
beriman saja, artinya sesuatu yang harus ada dalam diri Yairus
hanya percaya, itu saja. Yairus harus percaya kepada Yesus dan
Firman-Nya yang tentu saja berbeda dengan anak ayam dalam
ilustrasi tadi, anak ayam sangat terbatas untuk mempercayai apa
yang dikatakan induknya. Sebagai seorang yang sudah tahu bahwa
Yesus punya kuasa untuk menyembuhkan maka Yairus tidak boleh
melakukan apalagi berpikir bahwa Yesus hanya sekedar
menghiburnya. Yairus juga tidak boleh seperti orang-orang yang
ada disekitarnya yang menertawakan apa yang dikatakan Yesus.
Yairus harus yakin seyakin-yakinnya bahwa Tuhan Yesus berbicara
dan Ia juga menyatakan kuasaNya. Dan hal itu terbukti, roh anak
itu kembali dan ia berdiri (ayat 55) Demikian juga kita, yang
bersiap memasuki atau melewati hari ini, hendaklah sebagai orang
tua mau pun anak-anak memiliki sebuah keyakinan dalam diri
untuk berjumpa dengan satu pribadi yang tepat, yang tidak
tertandingi kuasaNya dan selalu menepati janjiNya, yaitu Yesus
Kristus, Tuhan kita. Dapat saja, saat ini kita sedang bergumul
seperti Yairus tentang kesehatan anak-anak, pendidikan dan masa
depan mereka. Percayalah bahwa doa, harapan dan pergumulan
kita akan dijawab Tuhan. Janganlah berhenti percaya ketika
keadaan tidak seperti yang kita harapkan karena di dalam rasa
percaya itu ada kesediaan membiarkan Tuhan menyatakan
kehendakNya atas hidup kita. Di dalam Mazmur 37:5 tertulis
‘ serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepadaNya,
dan Ia akan bertindak.’ Roh Kudus menolong. Amin.
(Setelah renungan orang tua atau anggota keluarga yang dewasa
menceritakan satu pengalaman untuk diketahui dan menjadi
pelajaran iman bagi hidup anak-anak selanjutnya tentang melewati
masa-masa hidup yang tidak mudah, tetap percaya akan kuasa
Tuhan dan DIA menjawab pergumulan tepat pada waktunya)

BUKU BINA KELUARGA Page 37


4. Menyanyi Ny. Roh 128 : 2 (Persembahan Keluarga) Oleh Anak
2. Percaya Tuhan dengan hormat dan dengan hati berserah
Di jalanNya Engkau selamat, kudus dan baik kehendakNya
Hendak diangkatNya beban, segala kekuatiran.
5. Doa Syukur & Doa Syafaat (Doa oleh Bapak Keluarga, Berdoa
sambil berpegangan tangan kiri kanan, dan diakhiri dengan
langsung menyanyi Ny.Roh.18)

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 11 Juli 2019
===================================

Persiapan : Bapak, Ibu dan anak-anak sudah berkumpul....


lilin keluarga telah dinyalakan oleh seorang anak.
1. Seorang Pemuda : Dengan sukacita, marilah kita berdiri
mengagungkan Nama Tuhan Allah kita dengan menyanyi
1. “Bersyukur kepada Tuhan”
Bersyukur kepada Tuhan 2x
Sebab Dia Baik,
bersyukur kepada Tuhan
2. Ny. Rohani 14 : 4 “Buka Hati, Buka Mata bagi kesukaan-Mu”
4. Buka Hati, Buka Mata bagi kesukaan-Mu
Agar tangan, agar kata, memuliakan Dikau, Hu
Brilah Hidup kami jadi sungguh t’rang, benar kudus
Bapa kami yang abadi, oleh Yesus Penebur
2. Doa Pembukaan dan Pemberitaan Firman
Ibu : Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk saat ini, telah kumpul
Bapak, Ibu dan Anak, seisi rumah ini, kami mau beribadah
kepada-Mu. Kami undang masuklah ya Roh Kudus Kuasai
BUKU BINA KELUARGA Page 38
seluruh Hidup kami saat ini membaca Firman-Mu serta
merenungkan, datanglah ya Yesus Firman Hidup. Amin
3. Pembacaan Firman Tuhan dan Renungan : Oleh Bapak
4. Renungan : “KELUARGA YANG DIBERKATI”
I Tawarikh 17 : 27
“Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga
hamba-Mu, supaya tetap ada dihadapan-Mu untuk selama-
lamanya. Sebab apa yang Engkau berkati, ya Tuhan, diberkati
untuk selama-lamanya.”
Inilah ungkapan akhir dari doa syukur Daud kepada Tuhan,
Daud tidak minta berkat diawal doanya, sebagai seorang kepala
keluarga, sebagai seorang Raja, pemimpin yang berkuasa bagi
umat Israel. Tetapi Dia mengawali doanya dengan bertanya
kepada Tuhan ; siapakah aku ini, ya Tuhan Allah dan siapakah
keluargaku ? (ayat 16). Daud sadar, Dia kecil,terbatas, dia hanya
manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Juga siapa keluarganya ?
dia tahu keluarganya, keluarga yang dibangun dalam masalah
besar, sampai kehilangan anaknya. Bahkan di sadar begitu
banyak persoalan dan masalah datang silih berganti, mungkin
dia mengambarkan keluarganya, karena kesibukan di lihat dari
kacamata manusia tidak layak, tetapi dari kacamata Tuhan, tidak
demikian kuncinya adalah daud selalu datang kepada Tuhan,
daud selalu membuka diri kepada Tuhan, memberitakan apa
yang sudah dia kerjakan setiap hari baik atau buruk. Karena
ketaatan dan kesetiaannya dan dengar-dengaran kepada Tuhan.
Tuhan memberkatinya ; banyak kali orang senang meminta
berkat dari Tuhan, tetapi tidak mau berkomunikasi, mendengar
Firman Tuhan (membaca Alkitab) bahkan menolak tanggung
jawabdalam keluarga. Sebagai Bapak kepala keluarga
menasehati anak-anak untuk harus hidup yang benar tetapi
Bapak menjadi teladan, sebagai Ibu yang setia terus melayani
seisi rumah, membagi pekerjaan anak-anak dalam rumah,
BUKU BINA KELUARGA Page 39
sebagai anak-anak yang dengar-dengaran kepada orang tua,
rajin belajar, rajin sekolah, bergaul yang baik. Peran Ibu Bapak
untuk tetap mendidik dan mengajar menjadi contoh dan
teladan yang baik bagi seisi rumah. Sorang kepala keluarga harus
belajar dari Daud, bertanya dan membawa keluarga kepada
Tuhan. Dengan ketaatan dan kesetiaan, serta dengar-dengaran
maka keluarga akan diberkati. Oleh keluarga ; Daud dipilih oleh
Tuhan menjadi Raja atas Israel untuk menunjukkan Kuasa dan
kebesaran Allah, keluarga kitapun dipilih oleh Allah untuk
menjadi berkat bagi banyak orang. Tetapi semua itu di mulai
dari dalam keluarga, perannya ada pada bapak sebagai kepala
keluarga, maka Mazmur 128 : 3 - 4 berkata isterimu akan
menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu......
sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang
takut akan Tuhan. Mari kita semua, Bapak, Ibu, anak-anak kita
terus hidup dalam ketaatan, setia, saling menegur dan menyapa
satu dengan yang lain dalam dengar-dengaran kepada Firman
Tuhan, maka kita menjadi keluarga yang diberkati, Amin.
5. Nyanyian Persembahan “Rohani 76 : 1 dan 6”
6. Doa Syukur dan Syafaat (Doa Bapa kami) oleh Bapak
7. Berkat : (dapat dinyayikan Rohani 18 atau 19)

BUKU BINA KELUARGA Page 40


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 12 Juli 2019
===================================

Persiapan : Keluarga duduk dalam lingkaran meja lilin di tengah


Lilin dinyalakan oleh Ibu

1. Seorang Remaja : (mengajak) semua, Bapak, Ibu, Kaka, adik


berdiri sambil bergandengan tangan, mari kita bernyanyi bagi
Tuhan
Ny. Suara Gembira No. 2 : 1 dan 3 “Ting-Ting-Ting”
1. Ting-ting-ting gemerincing lonceng perak suaranya
Lagumu yang merdu, anakku kau nyanyilah
3. Ingatlah kasihNya jangan hatimu gelap
Jadi t’rang dan senang kar’na kasih-Nya tetap
Ny. Suara Gembira No. 19 “Anak Satu Bapa”
1. Anak satu Bapa. Gandeng tanganmu,
Apa juga kampung atau tanahmu !
Banyaklah bahasa dan perbedaan
Anak satu Bapa kita sekalian
Nyanyian Rohani 147 : 1 “Kuasa-Mu ya Pengasihan”
1. Kuasa-Mu, ya Pengasihan di dalam Yesus kusembah.
Anugerah-Mu pemberian yang tidak ada taranya.
'Kubuang sangsiku semua dan menyelam di laut-Mu jua.
2. Doa Pembukaan dan Pemberitaan Firman : (Berdiri)
Seorang Pemuda : Tuhan Yesus sahabatku, Guru dan Tuhan yang
hidup dan berkuasa. Kami semua telah berdiri dalam lingkaran
untuk menyambut Tuhan masuk dalam batin kami. Datanglah
Tuhan masukilah hati, kami siap membuka pintu hati untuk
mendengar firman-Mu. Amin
(Duduk)
BUKU BINA KELUARGA Page 41
3. Pembacaan Firman Tuhan dan Renungan : Oleh Bapak
4. Renungan : ULANGAN 6 : 4 - 5 “KASIHILAH TUHAN DAN
LAKUKAN PERINTAHNYA”
Perenungan (ayat 7)
Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-
anakmu dan membicarakannya apa bila engkau duduk dalam
rumahmu, apabila engkau sedang jalan, apabila engkau
berbaring dan apabila engkau bangun.
Keluarga yang dikasihi Tuhan Yesus, Kasihilah Tuhan... ini adalah
perintah Tuhan. Arti Kata “Perintah” adalah :
- Perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu
- Aturan dari pihak atas yang harus dilakukan
Bacaan kita saat ini; Tuhan menyuruh dan memerintahkan
orang tua (Bapak) sebagai kepala keluarga, harus mengajarkan
perintah Tuhan. Apa itu isi perintah Tuhan “Kasihilah Tuhan
Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu”.
Mengapa perintah kepada orang tua ? Sebab pendidikan dan
pengajaran yang utama seorang anak itu ada dalam rumah,
keluarga. Pembentukkan jiwa anak, pergaulan anak semua dari
dalam rumah. Kalau orang tua (Bapak Ibu) sudah tidak tahu
mengasihi Tuhan dan tidak takut Tuhan bagaimana mungkin
anak-anak dapat bertumbuh dalam pengenalan Tuhan, dan sifat
serta tabiat mereka tidak akan mengambarkan kasih Tuhan.
Benar kata Yesus dalam Injil Lukas 6 : 44 Sebab setiap pohon
di kenal pada buahnya. Juga dalam Matius 12 : 33 jikalau suatu
pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya... sebab
dari buahnya pohon itu dikenal. Artinya karakter / tabiat,
kelakukan dan kebiasaan dan seorang anak itu tergantung dari
pohon (Bapak Ibu). Sejauh mana peran Bapak, Ibu dalam
ketaatan dan dengar-dengaran yang baik kepada Tuhan terjalin
dan terukur dengan baik, dalam perilaku kasih kepada Tuhan
akan turun dan berbuah baik lewat pendidikan kepada anak-
BUKU BINA KELUARGA Page 42
anak; misalnya mengajar anak sebelum tidur, untuk membaca
alkitab dan berdoa juga pada waktu bangun pagi, sebelum
makan berdoa, belajar atau sekolah. Melalui pengajaran ini
dengan sendirinya tumbuh kembang menjadi sesuatu yang
tertata dengan baik dalam pertumbuhan sampai dewasa.
Kewajiban orang tua berulang-ulang terus dalam pengajaran,
sehingga anak-anak tidak menjadi hilang dari dalam keluarga.
Dewasa ini banyak anak menjadi hilang dari dalam keluarga
karena pengaruh miras, narkoba, seks bebas dan sebagainya,
apakah Tuhan tinggalkan anak-anak ini jawabnya TIDAK.... ini
semua karena kelalaian orang tua (Bapak) yang tidak
mengajarkan dan menjadi contoh dan teladan sesuai dengan
Firman Tuhan. Pada hal Firman-Nya haruslah berulang-ulang,
engkau mengajarkan dan membicarakan, bila dirumah, bila
jalan-jalan atau rekreasi atau bila mau tidur ini keharusan dan
wajib. Semua kita harus mengasihi Tuhan dan melakukan
perintah-Nya maka Tuhan akan mengangkat nama kita,
keluarga kita, keberhasilan kerja kita untuk menjadi teladan bagi
banyak orang.
Tuhan memberkati Bapak sebagai keluarga yang diberkati. Amin
5. Nyanyian Persembahan “Rohani 16 : 1 dan 2”
6. Doa Syukur dan Syafaat (Doa Bapa kami) oleh Ibu
7. Berkat :
Anugerah yang bersumber dari Allah Bapa, Tuhan lita Yesus
Kristus dan dari Roh Allah, yang hidup memberkati kita
sekalian, Amin.
(Keluarga Saling berjabat tangan.... selamat malam)

BUKU BINA KELUARGA Page 43


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 13 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN IBADAH : Lilin dibakar


II. Lagu Pembukaan : Kidung Jemaat 240a atau Rohani
14: 1,3,4
III. Doa Pembacaan Alkitab : oleh Bapa
IV. Diskusi Alkitab.
V. Pujian (sekaligus pengumpulan persembahan):
Ny. Rohani 16: 1-2
VI. Doa Penutup (Saling mendoakan).
“LATIH DIRI BERIBADAH”
(Kejadian 4: 1 – 16 Bandingkan I Tim. 4:7)
Penjelasan Teks
Kitab Kejadian berbicara tentang tabiat manusia yang jatuh ke
dalam dosa, pertama Adam dan Hawa, akibat dosa, merasa takut
dan malu, lalu lari dan bersembunyi dari Allah. Tabiat berikut
adalah seperti keadaan Kain, yaitu iri hati, muka masam/sulit
senyum, membunuh adiknya Habel dan berusaha menutupi
perbuatannya yang salah. I Yohanes 3:12, mengatakan Kain
membunuh karena rasa benci.
Kejadian 4:7, Dosa mengintip, dan karena Kain tidak mendengar
suara Tuhan, akibatnya dosa telah masuk ke dalam hatinya, dan
selanjutnya dosa menguasai hati Kain untuk mewujudkan
Keinginan dari dosa itu. ( kata yang dipakai untuk mengintip adala
robes). Efesus 4: 27, bahwa Kemarahan memberi peluang
(menyebabkan celah/membuka pintu bagi Iblis).
Bagian Firman ini berbicara tentang niat untuk memberi
persembahan kepada Tuhan tetapi berakhir dengan kematian/
Pembunuhan, karena Problem Emosi Kain yang tidak dibereskan.
Firman ini juga menasihati Orang tua dan anak-anak agar menjadi
BUKU BINA KELUARGA Page 44
menjaga hati, membereskan rasa benci, emosi atau kemarahan dan
iri hati.
Bagaimana caranya:
1. Terus mendengarkan suara Tuhan melalui pembacaan dan
perenungan Firman Tuhan (Bandingkan Mazmur 1).
2. Belajar terbuka dan jujur mengakui kesalahan/dosa
3. Belajar untuk menjadi sabar, senyum, berbicara/ membangun
komunikasi dengan baik dan belajar berbuat baik (Fasal 4,
Ayat 7: Apakah mukamu tidak akan berseri jika engkau
berbuat baik?)
Jadi beribadah itu jaga hati, jaga mulut, jaga tangan dan kaki agar
berpadanan/sesuai dengan Firman Tuhan.
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana Problem/masalah emosi (kebiasaan marah,
tersinggung) di dalam keluarga. Bagaimana cara
membereskan kebiasaan-kebiasaan ini.
2. Bagaimana keterbukaan untuk mengaku dan memperbaiki
hal-hal yang mengganggu hubungan keluarga.

BUKU BINA KELUARGA Page 45


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 14 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN IBADAH : Lilin dinyalakan


II. Nyanyian : Rohani 3 : 1 – 3
III. Doa Pembukaan : Oleh Ibu
IV. Pembacaan Firman dan Renungan: oleh Bapa
V. Nyanyian Persembahan : Ny. Mazmur 105 oleh serang anak
VI. Doa Syukur dan Syafat : Doa Bapa Kami
VII. Berkat : Ny. Rohani 18.

“HIDUP SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG BENAR”


(Lukas 19:12-27)
Kerajaan Allah berbicara tentang Dominion atau power (kuasa),
Nilai-Nilai Yang Unggul dan Gaya Hidup yang menjadi
contoh/teladan. Tentang Kuasa Kerajaan Surga, Matius 12:28, Di
mana Kerajaan Allah hadir, Setan menyingkir, atau Roma 1:16, Injil
adalah kekuatan Allah . Kalau Kerajaan Allah ada di dalam Rumah
tangga, tidak akan ada pertengkaran/perkelahian. Kalau masih ada
percekcokan di dalam Keluarga, apakah Kerajaan Allah ada di
Rumah kita? Kerajaan Allah juga berbicara ten htang Nilai-Nilai
hidup, dimana nilai-nilai ini harus dilakukan kemudian diajarkan.
Banyak orang senang menjadi pendengar tetapi bukan pelaku
Firman, atau banyak orang senang menasihati/mengajar, tetapi
jarang melakukan apa yang dikatakan (Matius 5:19; Lukas 8:15).
Didalam Kerajaan Allah, tidak ada kepemilikan (Ownership),
karena segala sesuatu termasuk manusia, adalah milik Sang Raja.
Maka di dalam Kerajaan Allah ada istilah Stewardship
(Penatalayanan). Peran manusia hanyalah Hamba (Doulos) yang
melayani. Dulu, Para budak itu dijual di Pasar, lalu dibeli. Sang
Tuan yang membeli budak ini berhak melakukan apa saja atas
budaknya. Kita juga adalah budak dosa, tetapi Yesus telah
BUKU BINA KELUARGA Page 46
menebus/membeli kita dengan darah dan nyawaNya, karenanya
kita sungguh-sungguh berharga. Sebagai rasa syukur kita, kita harus
melayani Tuhan Yesus. Kalau manusia melayani dengan baik, kita
akan mendapatkan tiga hal, pertama mendapatkan pujian,
dikatakan “sungguh baik”, kedua promosi (setia dalam perkara
kecil, akan dipercayakan perkara yang lebih besar), ketiga, akan
turut di dalam sukacita tuannya (turut makan perjamuan bersama
tuan), itulah wujud hidup dalam syalom. Jadi Kerajaan Surga tidak
hanya menyangkut hidup setelah mati, tetapi bagaimana
kehidupan kita berdampak di dunia hari ini, sehingga ada syalom,
ada hidup yang baik, damai dan sejahtera.
Kerajaan Allah berbicara tentang nilai-nilai yang unggul. Kalau Kita
mengatakan kita adalah warga Kerajaan Allah, kita juga memiliki
sifat dan sikap hidup bekerja keras, loyal/patuh, setia,rajin,
bertanggung jawab. Ada orang mengatakan orang kristen tidak
boleh kaya. Mereka menggunakan contoh Lazarus yang miskin dan
masuk surga. Sebenarnya kata-kata ini adalah kata-kata yang
hendak membenarkan sifat kemalasan. Rasul Paulus mengatakan
Pemalas adalah sahabat/teman dari Perusak/Pengacau. Mengapa
kita harus melawan kemiskinan, karena orang malas dan miskin
bisa menjadi orang yang tidak percaya Tuhan/tidak beriman.
Orang miskin selalu minder (rasa rendah diri), iri hati, selalu
membenci orang lain yang rajin dan yang bekerja keras kemudian
memiliki hidup yang lebih baik.
Mari kita menjadi orang yang rajin, setia berdoa/mencari Tuhan,
bekerja keras, berfikiran cerdas dan bertanggung jawab dengan
waktu, karunia dan semua talenta yang dianugerahkan Tuhan
kepada kita, agar kemudian kita juga mengalami 3 hal di atas:
mendapatkan pujian, Promosi, dan turut di dalam sukacita (hidup
dalam kesejahteraan atau mengalami syalom). Ingat, semua
kepercayaan yang diberikan Tuhan bersifat sementara, kalau kita
tidak bisa kelola dengan baik, semuanya akan diambil Tuhan dari
kita lalu diberikan kepada yang lain dan terakhir kita akan diikat
dan dibuang ke neraka (Matius 25:30).

BUKU BINA KELUARGA Page 47


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 15 Juli 2019
===================================

I. Persiapan : Lilin dinyalakan


II. Nyanyian Pembuka oleh seorang anak : Ny. KJ 352 : 1-3
III. Doa Pembukaan dan Pembacaan Firman: Oleh salah seorang
anak
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan : Oleh Ibu
V. Pujian Pengumpulan Persembahan oleh Bapa : Kidung
Jemaat 392: 1,2
VI. Doa Penutup : Saling mendoakan.

“KEKUATIRAN”
(Matius 6: 24 - 34)
Firman ini berbicara tentang bahaya kekuatiran. Mengapa, karena
orang kuatir sama dengan Penyembah berhala/Mamon (Harta).
Manusia tidak bisa hidup tanpa uang. Manusia membutuhkan
Uang/harta. Uang bukan segala-galanya, tetapi uang bisa membeli
apa saja. Uang bisa beli manusia (orang bisa menjual diri karena
uang, orang bisa dibunuh karena uang). Karenanya Firman Tuhan
pekah dan sangat serius membahas masalah harta benda/kekayaan.
Itu berarti orang Kristen juga harus membuka mata untuk melihat
pentingnya harta benda.
Firman ini mau berbicara tentang prioritas. Tidak ada manusia
yang luput dari kekuatiran, tetapi Tuhan dan KerajaanNya yang
harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan seorang Kristen.
Kerajaan itu begitu penting, sama seperti harta yang terpendam.
Kita harus terus pikir, cari dan temukan, dan Kembangkan. Segala
harta kita, kita tukarkan dengan Kerajaan itu (Matius 13:44-46).
Dimana Harta/kekayaan-mu, disitu hatimu. Kalau kita besarkan
kerajaan Allah, kita juga akan dibesarkan. Ada orang yang
mengambur harta, tetapi terus kaya. Ada konglomerat yang hemat
BUKU BINA KELUARGA Page 48
bahkan pelit, tetapi kemudian menjadi konglomelarat. Mengapa,
Karena Yesus mengatakan, Apa yang kita lakukan karena namaNya
dan untuk kerajaanNya, kita akan mendapatkan ganti rugi 100 kali
lipat, bahkan mendapatkan hidup yang sempurna dan kekal.
1. Kita harus investasikan harta kita untuk kerajaan Allah, agar
Tuhanlah yang menjadi Tuan atas Harta kita. Harta tidak
boleh menjadi tuan atau berhala dan menggantikan
tempatnya Tuhan. Harta hanya menjadi hamba atau Pelayan
dan alat. Harta harus dipakai untuk mewujudkan
kesejahteraan sesama manusia. Kalau kita menikmati sendiri
harta benda itu, kita mau mengatakan bahwa, karena
kekuatan dan kepintaran kita sendiri, semuanya ini ada. Kita
sedikitpun tidak mengakui bahwa Allah yang memberi
kepintaran, kekuatan, kesehatan dan kesungguhan bekerja.
Tuhan bilang untuk Orang seperti ini, silahkan jaga hartamu
sendiri. Pasti orang ini tidak bisa tidur/tidak bisa menikmati
hidup karena akan trus kuatir, bagaimana supaya hartanya
aman dan jiwanya selamat. Yesus ingatkan, bahwa di dunia
ada karat, ngengat dan pencuri. Yesus juga mengingatkan
bahwa manusia itu tidak kekela, bisa saja malam ini
nyawanya diambil, dan seluruh kekayaan itu ditinggalkan,
lalu orang lain yang nikmati. Alkitab berbicara agar ada
keseimbangan (Yang kaya tidak berkelebihan, yang miskin
tidak berkekurangan, 2 Korintus 8:15).
2. Harta benda tidak kekal. Agar Kekayaan bernilai kekal, maka
terlebih dahulu diserahkan kepada Tuhan. Apa yang
diserahkan kepada Tuhan akan diberkati sehingga berlipat
ganda dan berubah menjadi berkat. Kalau Harta tidak
diserahkan kepada Tuhan dan diberkati, bisa menyebabkan
bencana.
Uang itu adalah berkat karenanya bersifat netral, tergantung
dari Cara berpikir kita, cara menggunakannya (perlu
perubahan mindset). Bahwa nilai uang dan Tujuan
pemanfaatannya harus jelas. Abraham diberkati Tuhan dan

BUKU BINA KELUARGA Page 49


menjadi berkat bagi bangsa-bangsa karena menempatkan
Allah pada prioritas utama dan yang menggunakan hidupnya,
bahkan seluruh harta benda menjadi sesuatu yang bernilai
kekal, mewujudkan rencana Allah. Prioritas Abraham jelas.
Tuhan adalah segala-galanya. Ishak pun Abraham bersedia
korbankan. Uang bisa bernilai kekal, mendukung perluasan
kerajaan Allah, mendukung maksud dan rencana Allah, Uang
digunakan untuk penyembahan/memuliakan Allah, dipakai
untuk hal-hal yang bersifat kemanusiaan, menciptakan
keadilan dan kesejahteraan.
Orang kaya bisa membangun kerajaannya sendiri, tetapi
kerajaannya bersifat sementara dan akan berakhir tragis (tidak
akan ada damai sejahtera, pasti ada ketidakadilan, penindasan
dan pertumpahan darah, karena akan terus terjadi
perampasan kekuasaan). Karenanya mari bersepakat dan
bekerja sama dengan Tuhan, mari bangun kerajaan Tuhan,
jangan bangun kerajaan yang berpusat pada diri sendiri
(egosentris). Amin

BUKU BINA KELUARGA Page 50


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 16 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh Ibu keluarga
 Ny. Rohani no: 3 ayat 1-2
1. Hormat bagi Allah Bapa, Hormat bagi AnakNya
Hormat bagi Roh Penghibur, ketigaNya yang Esa
Halleluyah, halleluyah Ketiganya yang Esa.
2. Hormat bagi Raja Surga, Tuhan kaummanusia.
Hormat bagi Raja Greja, di seluruh dunia
Halleluyah, halleluyah Di seluruh dunia.
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Ya, Tuhan sumber hikmat dan kehidupan. Kami bersyukur atas
perlindungan-Mu yang kami alami dalam seluruh perjalanan
hidup kami sebagai keluarga. Kami menyadari bahwa dalam
setiap perjalanan ini kami membutuhkan Firman-Mu yang akan
menuntun kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan
kami terbatas untuk memahami Firman-Mu, karena itu kami
mohon kehadiran-Mu dalam kuasa Roh-Mu yang kudus agar
kami mampu memahami Firman-Mu dan melakukannya dalam
seluruh kehidupan kami.Berfirmanlah karena kami siap untuk
mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: Keluaran 13: 17 -21 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga
Tema: “ALLAH PENUNTUN HIDUP KITA”
Peristiwa keluaran dari Mesir, tanah perbudakan merupakan
peristiwa yang sangat penting bagi umat Israel karena itu peristiwa
keluaran dari tanah Mesir dipandang sebagai perbuatan ajaib yang

BUKU BINA KELUARGA Page 51


dilakukan Allah bagi mereka. Begitu penting dan ajaibnya peristiwa
keluaran/pembebasan dari tanah perbudakan (Mesir), maka credo
Israel memuat tentang peristiwa pembebasan itu. Peristiwa
pembebasan dari perbudakan di Tanah Mesir merupakan bukti
nyata dari kehadiran Allah dalam seluruh kehidupan umat Israel.
Penyelamatan Allah bagi umat Israel dari perbudakan itu nyata
dalam ayat 17-18. Melalui kedua ayat ini terlihat peran Allah untuk
melindungi bangsa Israel dari kemungkinan terburuk yakni
penyerangan dari bangsa Fislistin. Harapan akan suatu
kemerdekaan hidup baru dimulai sehingga harapan itu harus dijaga,
karena itu jarak yang pendek harus diubah menjadi jarak yang
panjang yang tujuannya adalah gara umat Israel terhindar dari
penyerangan bangsa Filistin. Jarak panjang ini adalah jalan ziarah
iman, jalan pengucian atas penyerahan diri yang sungguh kepada
Allah yang telah membebaskan mereka dari penindasan. Allah
yang mengendalikan perjalanan itu. Ayat 21 – 22 “Tuhan berjalan
di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk
menuntun mereka di jalan. Dan pada waktu malam dalam tiang
api untuk menrangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang
dan malam hari”. Penyertaan Allah ini memperlihatkan dengan
jelas bagi umat Israel bahwa perjalanan hidup mereka dikendalikan
oleh Allah sendiri. Satu hal yang diminta Allah dari mereka adalah
kesungguhan untuk percaya kepadaNya. Demikian juga hidup kita
sebagai keluarga, tentu ada banyak tantangan yang kita alami
dalam setiap perjalan hidup ini. Namun sebagaimana bangsa Israel,
Allah juga minta dari kita untuk percaya sungguh-sungguh
kepadaNya sebagai pengendali hidup ini. Tantangan yang kita
alami sebagai keluarga (bapa, ibu dan anak-anak) merupakan
sekolah iman yang hendak menghantar kita pada pengenalan akan
Allah yang senantiasa hadir dalam seluruh perjalanan hidup kita.
Amin.
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh seorang anak
Ny. Rohani 131: 1 “Ya, Tuhan bimbing aku”

BUKU BINA KELUARGA Page 52


1. Ya, Tuhan bimbing aku, di jalanku
Bri tanganku kutaruh, di tanganMu
Karna nakMu sendiri, tiada tahu
Berjalan dan berdiri, jik Engkau jauh.
VI. Doa syukur dan syafaat: Doa Bapa kami : oleh keluarga secara
bersama.
VII. Berkat: Rohani no 19
1. Berkati dan lindungi kami Hu,
terangi kami dengan wajah-Mu Tuhan.
Sanyangi kami. Bri wajah-Mu tetap,
sertai kami ya, Tuhan.
Bri kami, slamat dan sejahterah. Amin......amin.

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 17 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh seorang anak
Ny. Rohani 94 : 1 “Berhimpun semua”
1. Berhimpun semua menghadap Tuhan.
dan pujilah Dia yang murah benar.
Berhentilah, segala pengharuan,
diganti slamat dan berkat besar.
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Ya, Tuhan sumber hikmat dan kehidupan. Kami bersyukur atas
perlindungan-Mu yang kami alami dalam seluruh perjalanan
hidup kami sebagai keluarga. Kami menyadari bahwa dalam

BUKU BINA KELUARGA Page 53


setiap perjalanan ini kami membutuhkan Firman-Mu yang
akan menuntun kami. Namun kami menyadari bahwa
kemampuan kami terbatas untuk memahami Firman-Mu,
karena itu kami mohon kehadiran-Mu dalam kuasa Roh-Mu
yang kudus agar kami mampu memahami Firman-Mu.
Berfirmanlah karena kami siap untuk mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: Matius 5: 13 -16 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga

Tema: “HIDUP KITA ADALAH CONTOH DAN


TELADAN BAGI ORANG LAIN”

Jika kita memperhatikan ucapan bahagia Yesus yang dinyatakan


melalui pengajaran-Nya, maka terkandung di dalamnya adalah
suatu pernyataan terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang
yang menghanyati keberadaannya di hadapan Allah. Kata
“berbahagia” menunjuk pada hasil dari buah iman seseorang yang
sungguh-sungguh mengasihi Allah dan menampakannya dalam
seluruh kehidupannya. Buah dari iman itu bukan muncul karena
paksaan untuk melakukan segala perintah Tuhan karena setiap
orang memiliki kebebasan untuk melakukan perintah-Nya. Walau
demikian, Yesus memperingatkan orang banyak yang datang untuk
mendengar pengajaran-Nya bahwa kehidupan yang kekal hanya
dapat diperoleh apabila mereka mampu menyatakan kasih yang
tulus kepada setiap orang. Kasih bukan sekedar tindakan untuk
dipertontonkan melalui tindakan guna perolehan reputasi/pujian,
tetapi merupakan tindakan yang lahir dari kesadaran yang sungguh
akan Allah yang lebih dahulu mengasihi manusia. Ayat 13 – 16
merupakan suatu kesimpulan yang hendak menegaskan bahwa
kehidupan di dalam Kristus harus membuahkan suatu mentalitas
baru yang dapat dicontohi atau diteladani. Mentalitas baru yang
dimaksudkan Yesus disini adalah “menjadi garam dan terang
dunia”. Jika Yesus meminta kita menjadi garam dan terang dunia,
BUKU BINA KELUARGA Page 54
maka hidup kita harus dapat mengubah orang lain kepada
pengenalan akan Allah yang telah mengasihi dan menyelamatkan
kita. Jadi, menjadi garam dan terang ada dalam konsep “mengikuti
keteladanan Yesus” yang tidak hanya menunjuk pada kemampuan
kita menaati ajaran dan mengikuti keteladanan-Nya sebagi suatu
formalitas, tetapi harus dinampakan dalam seluruh kehidupan dan
relasi kita dengan orang lain termasuk dalam keluarga antara ibu
dan bapa, antara anak-anak dan orang tua. Kiranya Tuhan
memampukan kita melakukan Firman-Nya dalam seluruh
kehidupan kita sebagai keluarga. Amin
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh seorang anak
Ny.Rohani no: 86 bait 1 dan 2 “Tahanlah danBerjuang trus”
1. Tahanlah dan berjuang trus, dalam perjuanagn kudus.
Kristuslah pokok kuatmu dan kemenanganmu tentu.
2. Maju tetap dan capailah, harta kehidupan baka.
Upah perjuangan berat, itu mahkota alhayat.
VI. Doa syafaat dan berkat : Oleh bapak keluarga.
Terimakasih Tuhan, atas Firman-Mu yang telah kami baca dan
renungkan dalam ibadah kami. Kami mohon kiranya Firman-
Mu memapukan kami melewati hari ini dalam tuntunan-Mu
sehingga hidup kami berkenan di hadapan-Mu. Berilah kiranya
hidup kami sungguh-sungguh menjadi garam dan terang
dimanapun kami berkarya. Agar oleh Firman-Mu, hidup kami
bermakna bagi sesama kami. Karena itu kami mohon berkatMu
atas kehidupan kami.
Semoga Allah sumber berkat dan kehidupan senantiasa
menyertai kita sekalian. Amin

BUKU BINA KELUARGA Page 55


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 18 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh bapak keluarga
Nyanyian Mazmur no: 133 bait 1
1. Alangkah baiknya duduknya saudara yang bersehati satupun
bicara yang sungguh kasih sayangnya. Berbagialah rumah
itupun, yang orangnya sehati bertekun; kudus persekutuannya.
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Ya, Tuhan sumber hikmat dan kehidupan. Kami bersyukur atas
perlindungan-Mu yang kami alami dalam seluruh perjalanan
hidup kami sebagai keluarga. Kami menyadari bahwa dalam
setiap perjalanan ini kami membutuhkan Firman-Mu yang akan
menuntun kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan
kami terbatas untuk memahami Firman-Mu, karena itu kami
mohon kehadiran-Mu dalam kuasa Roh-Mu yang kudus agar
kami mampu memahami Firman-Mu. Berfirmanlah karena kami
siap untuk mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: 1 Samuel 17: 40-54 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga
Tema: “MENGHADAPI MASALAH BERSAMA TUHAN”
( 1 Samuel 17: 40-54 )
Daud adalah tokoh yang sangat terkenal dikalangan umat Israel.
Sebelum menjadi raja di Israel. Daud sebenarnya adalah seorang
yang biasa, tetapi karena kerendahan hati dan percayanya kepada
Allah maka Daud menjadi seorang yang terkenal. Dikalangan raja-
raja Israel, Daud memiliki integritas dan spiritualitas yang nampak
dalam seluruh kehidupannya sebagai wujud dari iman percayanya

BUKU BINA KELUARGA Page 56


kepada Allah. Teks ini berceritera tentang Daud yang berperang
melawan Goliat panglima perang pasukan Filistin. Pasukan Filistin
yang dipimpin Goliat adalah pasukan yang tangguh dan memiliki
alat perang yang lengkap sementara Daud hanya memiliki alat
perang yang sangat sederhana yakni: tongkat dan batu kali. Walau
demikian, Daud tidak merasa takut kepada pasukan Goliat, karena
ia percaya bahwa Allahlah yang akan berperang melawan Goliat.
Imannya terungkap jelas dalam ayat 45 – 47. Dalam kehidupan
kita seringkali kita berhadapan dengan masalah-masalah yang
datang silih berganti. Kita berdoa, tetapi doa-doa kita sepertinya
tidak dijawab oleh Tuhan. Kita putus asa lalu mencari jalan
penyelesaian terhadap masalah kita dengan cara-cara yang
bertentangan dengan kehendak Allah. Bahkan kitapun dapat
menyangkali Allah karena beratnya masalah yang kita hadapi.
Melalui teks ini, setiap keluarga Kristen hendaknya menyadari
bahwa Allah kita adalah Allah yang mampu menyelesaikan
masalah kita asalakan kita tetap percaya kepada-Nya dan
menyerahkan masalah kita pada-Nya. Dengan kesadaran iman
akan Allah yang mampu membawa kita melewati masa-masa sulit,
maka iman kita kepada Allah akan terus bertumbuh dan
pengenalan akan Allah akan membawa perubahan bagi kehidupan
kita dan cara pandang kita terhadap setiap masalah yang kita
hadapi. Amin.
V. Nyanyian Persembahan Keluarga : Oleh seorang anak laki-laki
Ny.Rohani no: 86 bait 1 dan 2 “Tahanlah danBerjuang trus”
1. Tahanlah dan berjuang trus, dalam perjuanagn kudus.
Kristuslah pokok kuatmu dan kemenanganmu tentu.
2. Maju tetap dan capailah, harta kehidupan baka.
Upah perjuangan berat, itu mahkota alhayat.
VI. Doa syafaat dan berkat : Oleh bapak keluarga.
Terimakasih Tuhan, atas FirmanMu yang telah kami baca dan
renungkan dalam ibadah kami. Kami mohon kiranya FirmanMu
memapukan kami melewati hari ini dalam tuntunamu sehingga
hidup kami berkenan di hadapanMu. Berilah kiranya hidup
BUKU BINA KELUARGA Page 57
kami sungguh-sungguh menjadi garam dan terang dimanapun
kami berkarya. Agar oleh FirmanMu, hidup kami bermakna
bagi sesama kami. Karena itu kami mohon berkatMu atas
kehidupan kami. Semoga Allah sumber berkat dan kehidupan
senantiasa menyertai kita sekalian. Amin

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 19 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh seorang anak
Ny. Rohani no: 5 bait 1 “Hai Mahluk Allah Hu Besar”
1. Hai mahluk Allah Hu besar, bernyanyilah dan bergemar,
haleluya, haleluya Nyanyian baru angkatlah, pujaan dari
dunia, puji Allah sedekala, haleluya, haleluya, haleluya.!
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Bapa sorgawi, Bapa di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Kami bersyukur atas perlindungan-Mu yang kami alami dalam
seluruh perjalanan hidup kami sebagai keluarga. Kami
menyadari bahwa setiap perjalanan hidup kami ada dalam
tuntunan dan pemeliharaan-Mu. Kami menyaksikan kasih-Mu
yang senantiasa hadir dalam setiap kehidupan kami sebagai
keluarga. Kami juga membutuhkan Firman-Mu yang akan
menuntun kami menjalani hidup yang Engkau karuniakan bagi
kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan kami
terbatas untuk memahami FirmanMu, karena itu kami mohon
kehadiranMu dalam kuasa RohMu yang kudus agar kami
mampu memahami FirmanMu. Berfirmanlah karena kmai siap
untuk mendengarkannya. Amin.
BUKU BINA KELUARGA Page 58
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: 2 Timotius 1:5 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga

Tema: “KEYAKINAN UNTUK MEWARISKAN IMAN MELALUI


KEHIDUPAN KELUARGA YANG BERPATUT PADA KRISTUS.”
( 2 Timotius 1:5 )
Orang tua adalah figur yang selalu dicontohi anak-anak dalam
keluarga. Karena itu orang tua harus mampu meperlihatkan cara
hidup yang benar di hadapan anak-anaknya agar merekapun dapat
bertumbuh sejalan dengan contoh hidup baik yang mereka peroleh
dari orang tua mereka. Anak-anak mendengar, mengamati setiap
perilaku orang tua ketika mereka masih kecil. Dari orang tua
mereka belajar hal yang baik dan buruk. Louis dan Eunike
meperlihatkan hal tersebut. Sebagai orang-orang yang memiliki
iman kepada Kristus, mereka berdua mewariskannya kepada
Timotius. Mereka berdua juga menuntun Timotius kepada
pengenalan akan Firman Tuhan dengan mengajarkan Kitab Suci
kepadanya. Hal ini merupakan langkah penting bagi Louis dan
Eunike untuk menuntun Timotius kearah pengenalan akan Kristus.
Louis dan Eunike adalah dua perempuan yang memiliki iman yang
sungguh kepada Allah dan mereka menampakannya dalam seluruh
kehidupan mereka. Karena iman dan kehidupan yang baik Eunike
(ibu Timotius) dan neneknya Louis, Timotius juga memiliki hidup
yang benar di hadapan Allah. Cara hidup Timotius merupakan
bentukan dari cara hidup yang diwariskan Eunike dan Louis.
Mewariskan Iman melalui cara hidup kita kepada anak anak kita
merupakan hadiah terpenting yang akan membentuk hidup
mereka. Karena itu kita sekalian sebagai keluarga Kristen haruslah
hidup kita menjadi contoh dan teladan di antara sesama keluarga.
Amin
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh seorang anak
Ny. Rohani no: 85 bait 4 “Tak kita menerahkan”

BUKU BINA KELUARGA Page 59


4. Di hati kami Tuhan Kau tulis sabda-Mu,
Supaya kami juga setia dan teguh.
Kendati gunung goyah, binasa dunia.
Kekallah firman Allah, selama-lamanya.
VI. Doa syafaat dan berkat : Oleh bapak keluarga.
Terimakasih Tuhan, atas FirmanMu yang telah kami baca dan
renungkan dalam ibadah kami. Kami mohon kiranya FirmanMu
memapukan kami melewati hari ini dalam tuntunamu sehingga
hidup kami berkenan di hadapanMu. Berilah kiranya hidup
kami sungguh-sungguh menjadi contoh dan teladan bagi orang
lain dimanapun kami berkarya sehingga hidup kami bermakna
bagi sesama kami. Karena itu kami mohon berkatMu atas
kehidupan kami. Semoga Allah sumber berkat dan kehidupan
senantiasa menyertai kita sekalian. Amin

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 20 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh bapak keluarga
Ny. Rohani no: 97 bait 1 dan 2 “Tuhan Allah hadir”
1. Tuhan Allah hadir dalam rumah ini, hai sembah sujud di sini.
Diam dengan hormat,tunduklah semua, tubuh serta jiwa juga.
Trimalah, sabda-Nya. Minta diberkati dan serahkan hati.
2. Tuhan Allah hadir, suci dan mulia, sorga-Nya memuji Dia.
Tentara malaikat bunyikan nyanyian, Tuhan suci tiga kian.
Lihatlah, dengarlah, kamipun semua bernyanyian juga.

BUKU BINA KELUARGA Page 60


III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh bapak
keluarga
Bapa sorgawi, Bapa di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Kami bersyukur atas perlindungan-Mu yang kami alami dalam
seluruh perjalanan hidup kami sebagai keluarga. Kami
menyadari bahwa setiap perjalanan hidup kami ada dalam
tuntunan dan pemeliharaan-Mu. Kami menyaksikan kasih-Mu
yang senantiasa hadir dalam setiap kehidupan kami sebagai
keluarga. Kami juga membutuhkan Firman-Mu yang akan
menuntun kami menjalani hidup yang Engkau karuniakan bagi
kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan kami
terbatas untuk memahami Firman-Mu, karena itu kami mohon
kehadiranMu dalam kuasa RohMu yang kudus agar kami
mampu memahami FirmanMu. Berfirmanlah karena kmai siap
untuk mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: Mazmur 139 : 13 - 16 (oleh seorang
anak)
 Renungan: oleh ibu keluarga
Tema : “AKU ADALAH MILIK-MU”
(Mazmur 139 : 13 -16 )

Pertanyaan tentang siapa saya, merupakan pertanyaan yang


berkaitan dengan pencaharian identitas diri setiap orang.
Pencaharian itu kita jalani melalui perjalanan ziarah hidup kita
masing-masing. Melalui ziarah hidup kita di tengah dunia ini kita
menemukan jawaban bahwa hidup kita bukan suatu kebetulan.
Hidup kita bukan ada karena keinginan kita, tetapi hidup kita ini
ada karena Tuhan yang memberi melalui kehendak-Nya.
Tuhan menciptakan kita untuk suatu tujuan sebagaimana Raja daud
mengatakannya dalam mazmur 139: 13 – 16. Sang pemazmur
membuka mata kita untuk melihat kuasa Allah yang dimulai pada
ayat ke 13 “Engkaulah yang membentuk buah pinggangku dan

BUKU BINA KELUARGA Page 61


menenun aku dalam kandungan ibuku”. Kuasa Allah yang
dinyatakan sang pemazmur merupakan pernyataan iman dan
kekagumannya kepada Allah sebagai pencipta hidupnya. Kata
“menenun” memberi makna bahwa Allah adalah perancang hidup
kita. Seluruh kehidupan kita yang diciptakan oleh Allah berada di
bawah pengawasan Allah, itulah sebabnya sang pemazmur
mengatakan” tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku
dijadikan di tempat yang tersembunyi,dan aku direkam di bagian-
bagian bumi yang paling dalam. Mata-mu melihat selagi aku bakal
anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan
dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”. Kekaguman dan
pernyataan iman sang pemazmur membawa kita pada pengakuan
bahwa perjalanan hidup kita telah dirancang oleh Allah sendiri.
Sebagai keluarga Firma Tuhan mengajar kita untuk datang kepada
Allah dalam kesadaran bahwa sebagai keluarga (bapa, ibu dan
anak-anak) kita ada dalam rancangan Allah. Marilah kita
menampakkan hidup kita sebagai medan pekabaran Injil. Amin
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh anak seorang
Ny.Rohani no: 134 bait 1 dan 2 “Tersembunyi ujung jalan”
1. Tersembunyi ujung jalan hampir atau masih jauh,
Ku dibimbing tangan Tuhan ke negri yang tak ku tahu
Bapa, ajar aku ikut, apa juga maksud-Mu,
Tak bersangsi atau takut, beriman tetap teguh.
2. Meski langkah-Mu semua tersembunyi bagiku,
Hatiku menurut jua dan memuji kasih-Mu.
Meski kini tak ku tampak, nanti ku berbagia,
Apabila trang-Mu tampak dengan kemuliaanya.
VI. Doa Bapa kami dan berkat.
Keluarga mengucapkan secara bersama-sama doa Bapa kami
dan diakhiri dengan nyanyian Rohani 18.
1. Anugrah Tuhan kami Yesus Kristus,
pangasihan Allah,
Persekutuan dengan Roh Kudus,
kiranya menyertai kami. A......min.
BUKU BINA KELUARGA Page 62
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 21 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Nyalakan Lilin dan Menyanyi 2 lagu ( oleh Anak)


 Menyanyi Ny.Rohani 2: 1 “Ya Tuhan Kami puji NamaMu besar”
Ya Tuhan Kami puji namaMu besar,
Ya Bapa MahlukMu menyanyi bergemar,
Hai langit bumi laut bersoraklah semua,
malaikat turutlah memuji Allah Hua
kemuliaanNya tetap senantiasa,
kudus, kudus, kuduslah Tuhan Maha Kuasa.
 Menyanyi Ny. Mazmur 138 : 1
‘Bernyanyi segnap hatiku, ya Tuhan Hu Mazmur pujian
Di muka dewa yang fana, di dunia ku puji Tuhan
Ku bersujud ke rumahMu dan hatiku bersukaria
Memuji nama Tuhanku yang rahmatMu tetap setia’
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab (oleh Anak)
Ya Tuhan Allah kami, Tak berkesudahan kasih setiaMu,
Tak habis-habisnya rahmatMu, Selalu baru tiap pagi,
Selalu nyata di hidup kami, Kami berterimakasih kepadaMu dan
Hendak menyembah, memuji dan memuliakanMu dalam
ibadah ini, Biarlah ibadah ini terjadi dalam nama Bapa, Anak
dan Roh Kudus, Bertambah atas kami damai sejahteraMu dan
Tercurah bagi kami hikmat untuk memahami kebenaran
FirmanMu, Demi Kristus kami berdoa. Amin.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan (oleh Bapak)
Mazmur 35 : 18
“Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang
besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-
muji Engkau”

BUKU BINA KELUARGA Page 63


Tema: “KELUARGA MENYANYI, KELUARGA BERSAKSI”
Ada kisah tentang seorang pembuat sepatu. Walaupun hidupnya
miskin, namun ia begitu bahagia. Setiap hari ia bernyanyi gembira.
Siang malam ia selalu bernyanyi. Di sebelah rumah tukang sepatu
tinggallah seorang kaya raya. Setiap hari pekerjaannya hanyalah
menghitung uang yang begitu banyak. Begitu banyaknya hingga ia
merasa takut kehilangan dan tidak memiliki ketenangan.
Orang kaya tersebut merasa terganggu dengan nyanyian pembuat
sepatu. Ia ingin membungkam mulutnya, tetapi bagaimana caranya?
Akhirnya, ia menemukan sebuah cara. Dipanggilnya pembuat
sepatu itu dan diberinya satu tas berisi uang. Tukang sepatu
melotot melihat isi tas itu. Selama hidup, ia belum pernah melihat
uang sebanyak itu. Dihitungnya uang dalam tas itu.
“Wah banyak sekali. Dimana aku harus menyimpannya?”
Ia merasa takut jika uang itu hilang. Ia pun meletakkan uang
tersebut di kolong tempat tidur.
“ah, tempat ini tidak aman. Bagaimana jika kuletakkan di langit-
langit kamarku? Tetapi, di sana banyak tikusnya. Bagaimana jika di
kandang saja, pasti tidak ada yang tahu.”
Tukang sepatu itu kebingungan dengan uangnya sehingga ia
kehilangan ketenangan dan lupa untuk bernyanyi. Semalaman ia
tidak dapat tidur. Akhirnya, pagi-pagi ia menuju rumah orang kaya
itu dan berkata:
“Ambillah kembali uangmu ini. Uang ini membuat aku menjadi
khawatir dan sakit. Lebih baik aku menjadi pembuat sepatu seperti
dulu.”
Sejak saat itu pembuat sepatu makin giat bekerja dan hidupnya
bahagia. Ia kembali seperti dulu dan selalu menyanyi setiap bekerja.
Menyanyi memang penting, seperti yang dilihat oleh pemazmur. Ia
menaikkan ungkapan syukur atas apa yang Tuhan Allah perbuat
dalam hidupnya. Saat menghadapi lawannya atau orang-orang
merencanakan kejahatan atas hidupnya. Mereka berperang
melawannya, mengejar, hendak mencabut nyawa, memasang
jebakan, merendahkannya dan sejumlah kejahatan lainnya. Dalam
BUKU BINA KELUARGA Page 64
doanya Ia memohon Tuhan akan melepaskannya dari situasi sulit
ini dan di tengah bahaya sekalipun, nyanyian syukur terus ia
persembahkan kepada Tuhan. Itu artinya hambatan, tantangan dan
persoalan tidak akan membatasi dirinya untuk menceritakan
kepada orang lain siapa itu Tuhan Allahnya. Dalam Mazmur 105:2
tertulis ‘Bernyanyilah bagiNya, bermazmurlah bagiNya,
percakapkanlah segala perbuatanNya yang ajaib’
Marilah, hari ini sebagai keluarga, kita membangun komitmen
bersama untuk mau sungguh-sungguh menyanyi. Perhatikanlah di
dalam ibadah-ibadah, banyak orang datang tetapi tidak mau
menyanyi. Mereka beribadah tetapi memilih diam dan menikmati
orang lain menyanyi. Padahal kita tahu bahwa menyanyi adalah
salah satu cara kita bersaksi tentang perbuatan atau tindakan Allah
bagi hidup kita. Marilah menyanyi bagi Tuhan. Menyanyi dengan
sungguh-sungguh dalam seluruh peribadahan dan sesuai dengan
apa yang tertera dalam tata ibadah. Kita pun ingat bahwa hidup
kita pun adalah sebuah nyanyian. Nyanyian yang baik, disenangi
dan menguatkan banyak orang. Saksikanlah cara hidup yang
memuliakan nama Tuhan sekarang dan selamanya. Tuhan
memampukan kita. Amin.
(Setelah renungan masing-masing anggota keluarga berdiskusi jika
ada yang memiliki talenta menyanyi akan bergabung dengan
Paduan Suara/Vocal grup/Kelompok Pemandu Pujian (Kantoria)
dalam jemaat, selain itu masing-masing akan sungguh-sungguh
menyanyi dalam ibadah-ibadah. )
4. Menyanyi Ny. Mazmur 136: 1 & 20 (Persembahan Keluarga)
1. ‘Bersyukur dan pujilah, Allah karna baikNya
Reff: Karena selamanya kemurahanNya baka’
20. ‘Bersyukur dan puji Hu, Tuhan sorga Tuhanmu
Reff: Karena selamanya kemurahanNya baka’
5. Doa Bapa Kami diucapkan bersama-sama dan diakhiri dengan
Menyanyi Nyanyian Roh.19 (Berdoa sambil berpegangan
tangan kiri kanan)

BUKU BINA KELUARGA Page 65


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 22 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1


Pujian ( Oleh Seorang Anak)
 Nyanyian Mazmur 105 : 7-8
7. Di datangkanNya kelaparan,
sehingga habis perbekalan,
tetapi t’lah dipilihNya
seorang yang disuruhNya
dan Yusuf diperjulkan
ke negeri perhambaan
8. Meskipun Lama dipenjara
hambaNyapun terpelihara
Firaun melepaskannya
dan iapun diangkatlah
supaya menguasi
istana dengan negeri.
2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Ibu)
Kami bersyukur untuk hari yang Tuhan bri bagi kami, untuk
bekerja dan berkarya bagiMu, berkati kami di hari ini, kami
juga mohon, teringai kami dngan RohMu yang kudus agar
Firman yang kami dengar memperbaharui hidup kami. Amin
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang Bapak )
Kejadian 45 : 1
“Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan
semua orang yang berdiri didekatnya. lalu berserulah Ia
suruhlah keluar semua orang dari sini, maka tidak ada
seorangpun, yang tinggal disitu bersama-sama Yusuf, ketika Ia
memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya”.

BUKU BINA KELUARGA Page 66


Tema: “HIDUP YANG MENGAMPUNI”
Ibu dan anak-anak yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus
Kehidupan rumah tangga atau persaudaraan, tidak dapat di
hindari dari namanya perkelahian atau pertengkaran, hal ini,
bisa saja mewarnai kehidupan rumah tangga Kristen. Ketika
itu terjadi, maka yang ada adalah kemarahan, kebencian, iri
hati, dendam, dan sumpah serapah serta putusnya hubungan
keluarga atau persaudaraan itu. Situasi ini tentu akan menjadi
luka batin dalam keluarga, apalagi tidak diselesaikan. Dimana
masing-masing pribadi mempertahankan prinsip dan egonya.
hubungan keluarga atau persaudaraan tidak lagi menjadi
harmonis, yang ada hanya sakit hati, dan dendam. Situasi ini
juga yang dialami oleh anak-anak yakub, yaitu Yusuf dan
Saudara-saudaranya.
Apa penyebab Yusuf begitu dibenci oleh saudara-
saudaranya? karena Yakub memperlakukan Yusuf begitu
istimewa, dari saudara-saudaranya. Melihat Yusuf begitu di
kasihi oleh Ayah mereka, maka timbullah iri hati dan
kebencian bagi Yusuf. sehingga mereka ingin membunuh
Yusuf, namun rencana tersebut berubah, maka mereka
menjual Yusuf.
Namun dalam bacaan yang kita baca ini, kita juga dapat
melihat sikap Yusuf yang luar biasa, mari kita melihatnya
dengan baik, Yusuf yang memiliki kekuasaan dan kekuatan,
bisa saja ia memakai kekuasaan dan kekuatan itu untuk
membalas dendam akan perlakuan yang dilakukan saudara-
saudaranya atas dirinya, namun hal itu tidak kita jumpai
dalam diri Yusuf, ayat pertama dalam bacaan kita ini
mengatakan bahwa ketika itu….., Yusuf tidak dapat menahan
hatinya lagi, sebab saat Yusuf membawa saudara-saudaranya
ke istananya, karena benyamin harus di tahan, karena dalam
karung benyamin, terdapat piala Yusuf hal ini telah di
rencananakan untuk menguji saudara-saudaranya, ketika itu
Yehuda membela dan menggantikan benyamin, sebab
BUKU BINA KELUARGA Page 67
mengingat pesan ayah mereka yang telah menjadi tua.
melihat hal itu Yusuf tidak dapat menahan kasih sayang, rasa
rindu untuk saudara-saudaranya, sehingga ia meminta semua
orang pergi meninggalkan ia bersama saudara-saudaranya,
kemudian ia memperkenalkan dirinya adalah Yusuf.
kita juga belajar dari bagian ini, bahwa keluarga dan saudara,
itu sangat penting, dan memiliki ikatan yang tidak dapat di
pisahkan, untuk itu sebagai keluarga Kristen marilah kita
hidup sebagai keluarga-keluarga yang saling menghargai,
saling menopang, saling membantu, maka kita akan
menemukan keluarga yang di dalamnya saling menopang dan
saling membantu baik dalam susah maupun senang. Amin.
4. Menyanyi Nyanyian Rohani 76:4 (Persembahan dijalankan)
4. Hatiku yang dikeraskan, Tuhan Kaulembutkanlah
Engkau dapat melepaskan dari dosa dunia,
akupun, akupun, ya lepaskan dakupun.
5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon
berkat Tuhan ( Oleh Seoorang Anak)

BUKU BINA KELUARGA Page 68


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 23 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN IBADAH : LILIN DINYALAKAN


II. PUJIAN : Ny. Rohani 107 : 1-3
III. DOA PEMBUKAAN DAN PEMBACAAN ALKITAB
IV. PEMBACAAN ALKITAB DAN RENUNGAN : OLEH BAPA.
V. PUJIAN PERSEMBAHAN : Ny. Mazmur 138: 1,2.
VI. DOA PENUTUP: DOA BAPA KAMI OLEH SEORANG ANAK.

“KEHIDUPAN RUMAH TANGGA KRISTEN”


(Mazmur 128 : 1-6)
Mazmur ini berbicara tentang perubahan Gereja dan masyarakat
dimulai dari kehidupan suatu keluarga. Dan Kehidupan keluarga itu
sendiri dimula dari kehidupan seorang Ayah. Inilah berkat dari
seorang Laki-Laki yang takut akan Tuhan. Kita ingat, bahwa dosa
satu orang laki-laki yang bernama Adam mengakibatkan
kehancuran seluruh dunia.
Seorang Laki-Laki yang takut akan Tuhan, yang bekerja keras dan
hidup dari hasil keringatnya, akan mengalami berkat-berkat, yaitu
Isterinya seperti Pohon Anggur yang subur. Anggur itu simbol
kemuliaan, Sukacita, tetapi juga dipakai oleh Yesus sebagai simbol
dari darahNya yang mengampuni dosa. Itu berarti Isteri memiliki
karakter yang luhur, memancarkan kemuliaan/kehormatan suami,
tunduk dan taat kepada suami, selalu menjadi pemaaf/pengampun,
isteri yang sehat/subur dan memberinya kenikmatan tetapi juga
menghasilkan/tidak mandul). Ada banyak Laki-laki yang jatuh
dalam dosa korupsi karena tekanan atau godaan isteri. Anak-
Anaknya menjadi Tunas Pohon Zaitun sekeliling Meja Tuhan.
Zaitun itu simbol ketahanan iman, moral dan fisik. Pohon Zaitun
berumur sangat panjang (ratusan tahun), akarnya sangat dalam,
minyaknya mengandung lemak jenuh yang dapat menghancurkan
BUKU BINA KELUARGA Page 69
lemak di dalam tubuh, mengandung omega 3 dan 6 untuk
kesehatan jantung, juga vitamin E yang tinggi untuk kesehatan kulit.
Omega 3 dan 6 hanya ada pada ikan di laut, tetapi juga ada pada
dua tumbuhan ini yaitu Zaitun dan Buah Merah di Papua. Zaitun
juga dipakai sebagai minyak urapan, untuk mengurapi Nabi, Raja
dan Imam. Sungguh membanggakan karena anak-anak dari laki-
laki yang takut Tuhan dan hidup dari hasil keringatnya,Selalu
dipenuhi berkat Tuhan (anak-anaknya berada di sekeliling meja
Tuhan),anak-anaknya memiliki ketahanan fisik, moral dan
intelektual, menjadi orang mulia dan terkenal. Laki-Laki ini juga
akan berumur panjang (Ia melihat anak-anak dari anak-
anaknya/melihat cucu cicinya).
Laki-Laki yang takut akan Tuhan, yang bekerja keras, dan hanya
hidup dari hasil keringatnya, tidak hanya memiliki keluarga yang
bahagia dan berumur panjang, tetapi kehidupannya secara pribadi
dan kehidupan seluruh rumah tangganya (dirinya, isteri dan anak-
anaknya yang hebat-hebat ini) juga akan mempengaruhi
persekutuan hidup berjemaat (Jemaat atau gereja disimbolkan
dengan Sion), dan masyarakat kota (Kota disimbolkan dengan
Yerusalem). Jadi suami yang takut Tuhan, mandiri dan produktif
dari sisi moral dan ekonomi, akan menghasilkan juga Rumah
tangga yang mandiri, produktif/ menjadi berkat, juga menghasilkan
Jemaat dan Masyarakat yang mandiri dan produktif/ jadi berkat.
Firman ini menekankan peran suami-isteri, untuk membentuk
rumah tangga yang bahagia, memiliki pendapat yang halal secara
ekonomi tetapi juga kehidupan Rohani yang baik. Kedua orang tua
meskipun mencari nafkah, terutama suami, tetapi tidak lalai
terhadap tanggung jawabnya sebagai Imam di dalam Rumah
tangga, yaitu mengajarkan keluarga.

BUKU BINA KELUARGA Page 70


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 24 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1


Pujian ( Oleh Seorang Ibu )
 Nyanyian Rohani 11 :1 “Kami puji Engkau Hu”
1. Kami puji Engkau Hu, Tuhan yang Empunya kuasa
dibesarkan namaMu, oleh sekaliaan bahasa barang dunia
fana pengasihnMu baka
2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Anak )
Hari ini, kami boleh ada untuk menikmati kehidupan, itu
karna kasihMu yang besar bagi kami, berilah hari ini menjadi
suka cita dan berkat terus melimpah di hidup kami, berkati
Firman, supaya kami terus bertumbuh dalam iman dan
pengharapan Amin.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang ibu )
Matius 6 : 27
“Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya
dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya?”

Tema : “HIDUP YANG BERPENGHARAPAN”

Bapak dan anak-anak yang terkasih,


Belum lama ini, saya bertemu seorang teman lama, saya
hampir tidak mengenalinya, Wajahnya sangat berubah,
terlihat lebih tua, dari usia sebelumnya, kami bercakap-cakap
tentang banyak hal. ketika saya bertanya mengapa ia
Nampak kurus dan tua, padahal saya,dua tahun lebih tua
darinya, ia menceritakan banyak masalah. Dari pembicaraan
yang cukup panjang, saya mendapati satu kesimpulan, ia
selalu mengkhawatirkan masa depan, masa depan keluarga -
istri dan putrinya, Masa depan pabrik tempat ia bekerja hal
BUKU BINA KELUARGA Page 71
ini terus mengganggu pikirannya dan akhirnya bermula pada
penampilan fisik terlihat kurus dan tua.
Kisah diatas, seringkali juga di hadapi kepada kita, baik
pribadi atau keluarga, kita kwatir akan masa depan, kita
kwatir akan masa depan anak-anak kita, kita kwatir akan
kebutuhan hidup yang semakin tinggi, dan membuat kita
hampir kehilangan pengharapan kita kepada Tuhan, sebab
tuntutan hidup hari ini, yang cukup besar, kita kuatir bagi
usaha dan kerja keras kita apakah akan diberkati, sehingga
kita dapat menikamati berkat-berkat itu,
kita lupa bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang memahami
setiap kebutuhan kita. apa yang menjadi kebutuahan kita
disediakannya, namun sebagai manusia, rasa kekuatiran itu
membuat sehingga kita tidak lagi melihat kuasa Tuhan dalam
kehidupan kita. kita berpikir kitalah sebagai manusia yang
mampu mengendalikan semuanya, padahal kalau kita sadari
sebagai manusia yang adalah ciptaan Allah, maka kita
terbatas dan lemah, kita tidak berdaya. Tuhan sanggup
menyediakannya bagi kita sekalian. sebagai keluarga Kristen,
hari ini, kita jalani hidup kita dengan tanpa rasa takut dan
kwatir akan khidupan kita. sebab Tuhan sanggup
menyediakan segalaNya nagi kita. Amin.
4. Menyanyi Ny. Rohani 86:4 (Persembahan dilaksanakan)
(Oleh Seorang anak)
4. Jangan kuatir, ialah membimbing dengan tanganNya
kritus pemimpin yang teguh tenagamu dan hidupmu.
5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon
berkat Tuhan ( oleh seorang ibu)

BUKU BINA KELUARGA Page 72


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 25 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1


Pujian ( Oleh Seorang Bapak)
 Nyanyian Mazmur 47 :1
1. Bangsa dunia hai bersoraklah! tepuk tangamu bagi
TuhanHu, dengan nyanyian puji-pujian, Maha tinggi Hu,
firmanNya tegih, Bumi gemetar rajanya besar, segnap
dunia patut menyembah.
2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Anak )
Kami datang kepadaMu Tuhn, karna Engkau baik bagi kami,
trima kasih untuk Anugrah hidup yang Engkau bri bagi kami
sekelurga di hari ini. berikan kami hati yang penuh sukacita dan
damai sejahtra, agar kami juga membagi sukacita dan
damaisejahtera bagi orang lain berkati kami dengan FirmanMu,
supaya kami terus menjadi alat pemberita injil bagi orang
banyak. Amin.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang Anak )
I Raja-raja 17 : 13
“Tetapi Elia berkata kepadanya: Janganlah takut, pulanglah,
buatlah seperti apa yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih
dahulu, bagiku, sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan
bawalah kepadaku kemudian barulah kaubuat bagiku dan bagi
anakmu?”
Tema: “HIDUP KELUARGA YANG MEMBERI”
Bapak dan mama serta semua yang terkasih
Alkisah ada seorang bernama Bai Fing Li, meninggal dalam
kemiskinan di usia 93 tahun, sekalipun demikian dia telah
menyumbangkan uang sebesar RMB 350.000 (kurs 1.300 setara
Rp 455.000) kepada perguruan tinggi dan sekolah-sekolah di
BUKU BINA KELUARGA Page 73
Tianji untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.
Hampir selam 20 tahun. ia mengayuh becaknya demi
memperoleh uang untuk menambah donasinya. Makan
siangnya adalah 2 buah kue kismis dan air tawar. Makan
malamnya adalah sepotong daging atau sebutir telur.
Ia bahkan mengenakan pakaian yang dipungutnya dari tempat
sampah, Ia tetap mengayuh becaknya selam 365 hari setahun,
dalam keadaan salju turun atau dalam keadaan panasyang
sangat menyengat setiap hari ia bekerja mulai dari pukul 6 pagi
- 7 malam.
“tidak apa-apa saya menderita, Tetapi biarlah anak-anak yang
miskin itu dapat bersekolah” katanya Saat berusia 90 tahun, ia
menyerahkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (
650.000) yang di simpannya dengan rapih dalam sebuah kotak
dan menyerahkannya ke sekolah Yao Hua. Dia berkata “saya
sudah tidak dapat menyumbang lagi, ini mungkin yang terakhir
yang dapat saya sumbangkan”
Dari kisah ini kita ketahui bahwa Bai Fang Li adalah sosok yang
Selma hidupnya, ia terus berusaha melayani orang miskin dalam
keterbatasannya.
Teks yang kita berbicara tentang seorang janda di sarfat, dalam
kekurangan dan keterbatasan akan kebutuhan makan, Elia
memintanya untuk tidak takut.
mengapa Elia memintanya untuk tidak takut, bisa saja, karna
melihat persediaan yang kurang, akan membuat wanita sarfat
itu menjadi takut untuk melakukan apa yang mestinya ia
lakukan bagi Elia, sehingga elia memberikan ketegasan agar ia
tidak takut dalam situasi itu, bagian ini juga memberikan
pelajaran bagi kita sebagai keluarga Kristen, di tengah
kehidupan, baik dalam kelebihan dan kekurangan kita juga
dapat memberikan kepada Tuhan melalui orang-orang yang ada
di sekitar kita, Bai, Li tidak takut sekalipun ia miskin tetapi
bagaimana ia dapat memberikan yang terbaik bagi orang-orang
miskin, begitu juga dengan seorang janda di sarfat, sekalipun ia

BUKU BINA KELUARGA Page 74


juga dalam kemiskinannya dan keterbatasan tetapi juga dapat
memberikan kepada orang lain. kita sebagai kelurga diingat
untuk tidak takut sekalipun dalam kekurangan kita juga diminta
untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan melalui umatnya
Amin
4. Menyanyi Nyanyian Rohani 158:2 (Persembahan dijalankan)
(seorang ibu)
2. Meski aku bekerja, tahan sampai berlelah,
Tidak cukup kuatku, hanya oleh sayangMU,
oleh darahMu kudus, dapat aku di tebus.
5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon
berkat Tuhan (seorang ibu)

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 26 Juli 2019
===================================

1. Persiapan Ibadah: Nyalakan Lilin sebagai Simbol Kehadiran


Terang Yesus Kristus.
2. Nyanyian Pembukaan: Ny. Rohani 97:1 (oleh bapak keluarga)
1. Tuhan Allah hadir dalam rumah ini;
Hai sembah sujud di sini.
Diam dengan hormat, tunduklah semua,
tubuh serta jiwa juga.
T’rimalah sabdaNya. Minta diberkati
Dan serahkan hati.

BUKU BINA KELUARGA Page 75


3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab: (oleh ibu
keluarga)
Kami sekeluarga di saat ini memulai ibadah dalam kuasa Allah:
Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ya Allah Roh Kudus, karuniai kami
semua hikmat surgawi agar kami mengerti kebenaran Firman-
Mu dengan benar, dan sanggup melakukannya tiap-tiap hari
dalam keluarga kami, dan dalam jemaat. Amin.
4. Pembacaan Alkitab dan Renungan:
a) Pembacaan Alkitab: Kejadian 15:4,18 (oleh salah satu anggota
keluarga)
b) Renungan: (oleh bapak)
Tema: “ANAK ADALAH PEWARIS KELUARGA DAN PEWARIS
JANJI ALLAH”

Kisah penciptaan langit dan bumi memberi kesaksian bahwa pada


mulanya Tuhan Allah menciptakan Adam (manusia laki-laki).
Kemudian Tuhan Allah melihat tidak baik manusia itu (Adam)
hidup seorang diri. Maka Tuhan Allah berfirman: Aku akan
menjadikan penolong baginya, yaitu seorang perempuan (Eva atau
Hawa). Inilah amanat Tuhan Allah yang melahirkan perjumpaan
dan persekutuan hidup antara laki-laki dan perempuan, yakni
Adam dan Hawa untuk melaksanakan tujuan dan maksud Tuhan
Allah di dalam dunia. Dari perjumpaan dan persekutuan inilah,
Adam dan Hawa dipersatukan sebagai satu tubuh, sebagai suami
isteri yang disebut bapak dan ibu. Istilah bapak dan ibu merupakan
gelar kehormatan dalam satu keluarga berhubungan dengan anak-
anak. Dalam hidup sehari-hari, sebutan bapak dan ibu selalu keluar
dari mulut anak-anak. Itulah sebabnya, suatu keluarga terdiri dari
Bapak, Ibu dan Anak-anak. Tugas dan tanggung jawab seorang
laki-laki yang menyandang gelar kehormatan sebagai bapak dan
seorang perempuan yang menyandang gelar sebagai seorang ibu
adalah: mendidik, merawat, menuntun, dan membimbing anak-
anak kepada kehidupan yang baik serta pada jalan kebenaran

BUKU BINA KELUARGA Page 76


Tuhan Allah. Mengapa orangtua harus bertanggung jawab
terhadap anak-anak? Tuhan Allah sendiri yang memerintahkan dan
memberi amanat ini kepada orangtua, bapak-ibu. Sebab anak-anak
yang dilahirkan, merekalah yang akan mewarisi nama keluarga,
dan meneruskan janji-janji Tuhan Allah untuk meneruskan rencana
penciptaan dan penyelamatan-Nya di dalam dunia. Karena itu
tidak ada untuk mengabaikan anak-anak dalam keluarga,
terlantarkan mereka, tanpa memperhatikan mereka. Kita berdosa
jika kita tidak memperhatikan dan bertanggung jawab terhadap
anak-anak. Dengan demikian, kita memerlukan kesadaran dan
pengertian baru tentang tugas panggilan kita sebagai orangtua
dalam membina anak-anak dalam keluarga. Dalam kenyataan ada
keluarga Kristen yang tidak atau belum punya anak, selalu berdoa,
pergi ke dokter dan bergumul untuk mendapatkan anak. Dan ada
keluarga Kristen yang mempunyai anak-anak tapi kurang memberi
perhatian kepada mereka. Atau di masakini banyak bapak-ibu,
keluarga-keluarga Kristen yang dengan sengaja atau tidak tidak
sengaja mengabaikan, terlantarkan anak-anaknya, tanpa
pemeliharaan, didikan, tuntunan serta perhatian kepada mereka.
Untuk itu kita diingatkan bahwa mengabaikan anak-anak dalam
keluarga berarti mengabaikan perintah Tuhan Allah, dan itulah
kesalahan atau dosa bagi orangtua, bagi bapak dan ibu, sebab
mengabaikan tugas dan tanggung jawab dari Tuhan Allah.
Merekalah pewaris masa depan, pewaris keluarga yang telah
ditetapkan Tuhan Allah. Selaku keluarga Kristen kita harus
menyadari bahwa adanya keluarga di dalam dunia adalah
kehendak-Nya (Kej 2:18, 24) untuk melaksanakan kehendak Tuhan
Allah di dalam dunia lewat pekerjaan dan tanggung jawab yang
kita lakukan tiap-tiap hari. Melalui keluarga dan anak-anak Tuhan
Allah melaksanakan kehendaknya di dalam dunia. Jadi setiap
keluarga Kristen, bapak dan ibu memikul tanggung jawab untuk
sama-sama mendidik, mengasuh anak-anak dengan penuh
pengertian dan kasih, orangtua harus sanggup menciptakan
kedamaian dan kesejahteraan bagi seisi keluarga. Anak-anak adalah

BUKU BINA KELUARGA Page 77


pewaris keluarga, masa depan dan pewaris janji Tuhan Allah. Anak
adalah berkat Tuhan Allah yang terbesar dalam keluarga. Marilah
kita mengasihi, menghormati dan memelihara anak-anak kita,
jangan kita siasiakan hidup mereka. Sebab merekalah pewaris
keluarga, masa depan dan pewaris janji Tuhan Allah. AMIN
5. Nyanyian Rohani 132 : 3 & 7 (persembahan keluarga): (oleh
seorang anak)
3. Kar’na segala tumbuhan, dan berkat buah-buahan,
dan makanan dan minuman Yang Kauberi.
7. Terima hormat dan sembah, Terima hidup dan kerja
Dengan sekalian benda, Yang Kauberi.
6. Doa Syukur dan Doa Syafaat (atau Doa Bapa Kami): (oleh ibu)
7. Nyanyian Penutup: Kidung Jemaat 457:1
1. Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukan-Mu,
Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh.
Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan;
‘ku datang, Jurus’lamat, berkatilah!
8. Berkat: (oleh bapak)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari
Tuhan Yesus Kristus menyertai kita. Amin
Berkat dapat diganti dengan menyanyi bersama Rohani 18 atau
19.

BUKU BINA KELUARGA Page 78


TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 27 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN : KELUARGA TELAH KUMPUL…. MEJA DI


SIAPKAN, KANTONG KOLEKTE DAN LILIN DINYALAKAN
OLEH SEORANG PEMUDA.

Pemuda : Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan yang


telah menjaga kita disepanjang hari ini dengan
memuliakan Tuhan, kita menaikan Nyanyian
Pujian Mazmur 136 : 1 dan 2 “Bersyukur dan
Pujilah”
1. Bersyukur dan Pujilah Allah karna baik-Nya
Reff : Karena selamanya kemurahan-Nya baka
2. Puji Allah, tiadalah ilah yang setarah-Nya
Reff : Karena selamanya kemurahan-Nya baka
Nyanyian Mazmur 105 : 1
1. Ucap Syukur dan Pujin Hua ,dengan sembayang
dan berdoa, Dan muliakan nama-Nya, masyurkan
perbuatan Nya segala bangsa mendengar, mujizat
Allah yang besar
II. DOA PEMBUKAAN DAN PEMBERITAAN FIRMAN
Ibu : Tuhan Yesus terima kasih Engkau sudah menyertai
keluarga kami. Kami mohon hadrilah bersama kami,
saat kami hendak membaca firman-Mu, terangilah
batin kami dengan kuasa-Mu ya Roh Kudus, demi
Kristus firman yang hidup kami berdoa. Amin
III. PEMBACAAN ALKITAB
‘Efesus 6 : 1- 4’

BUKU BINA KELUARGA Page 79


Tema: “HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK”

Syaloom……Puji Syukur kepada Tuhan hari ini kita belajar


mendengar firman Tuhan. Bacaan ini indah karena berbicara
kepada kita bagaimana hubungan yang istimewa dan indah
antara orang Tua dan Anak. Rasul Paulus menulis surat ini
kepada orang percaya untuk terus melaksanakan tugas
panggilan Allah, dalam kehidupan yang di mulai dalam
keluarga. Hidup yang harmonis dalam keluarga, saling
menghormati, menghargai sesama anggota keluarga (bapa/
ibu/anak). Bagaimana kewajiban seorang Anak hidup dengan
sopan, mentaati orang Tua (bapa/ibu) sebagai perintah yang
penting agar hidup mereka bahagia dan berumur panjang
(hukum Tuhan ke-5). Supaya bahagia dan berumur panjang
maka sebagai Anak wajib untuk:
 Tidak menyakiti hati orang Tua
 Menjaga nama baik orang Tua dengan perilaku dan
pergaulan yang benar.
 Menunjukan bakti kepada orang Tua/cinta kepada orang
Tua
 Tidak membantah mendengar perintah kalau diberi tugas.
Maka anak-anak akan hidup dan bertumbuh dengan baik,
dan diberkati Tuhan.
Rasul Paulus juga mengingatkan agar bapa-bapa jangan
bangkitkan amarah dalam hati-hati anak-anak. Mengapa ?
karena anak adalah bagian dari diri seorang bapa, tegurlah
dalam kata-kata yang benar dengan tidak membentak dan
mencemoh, didik dan nasehatilah dalam hal takut kepada
Tuhan. Jika semua kewajiban orang Tua dan Anak berjalan
sesuai dengan firman Tuhan, maka keluarga akan benar-benar
mengalami kebahagian. Marilah kita saling mengasihi dalam
keluarga. Tuhan memberkati keluarga kita. Amin
Anak : Marilah kita memberi persembahan kepada Tuhan, kita
menyanyi Suara Gembira 21:1 & 2 “Bagi Yesus kita Juga”
BUKU BINA KELUARGA Page 80
1. Bagi Yesus kita juga suka rajin bekerja
Kita tak terlalu muda bagi kerajaan-Nya.
Sampai kini Yesus masih, ada hadir di Jemaat
dan begitu p’rintah kasih bukan p’rintah yang berat.
2. Anak-anak jadi juga hambah dalam kasih-Nya.
Bagi kita tidak sukar kata pengajaran-Nya
Susah tidak mengatasi kuasa Yesus di Jemaat
Dan begitu p’rintah kasih bukan p’rintah yang berat
IV. DOA PERSEMBAHAN DAN SYAFAAT SEKALIGUS BERKAT
(Oleh Bapak)

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 28 Juli 2019
===================================

I. SAAT TEDUH : SEMUA TELAH BERKUMPUL


MENYANYI :
Bapa : Syaloom… kita telah berkumpul sebagai keluarga, mari
kita sambut Tuhan masuk kedalam rumah kita, dengan
berdiri dan menaikan puji-pujian Rohani 94 : 1 dan 3
“Berhimpun Semua Menghadap Tuhan”
1. Berhimpun semua menghadap Tuhan
dan pujilah Dia yang murah benar.
Berhentilah segala pengharuan,
Diganti s’lamat dan berkat besar.
3. Berdoa dan jaga supaya jangan
Penggoda merugikan jiwamu.
Di dunia ada satu kemenangan,
Yakni iman kepada Tuhan Hu
BUKU BINA KELUARGA Page 81
II. DOA PEMBUKAAN DAN DOA PEMBACAAN FIRMAN :
Bapak : Tuhan Allah pemberi hidup, kami bersyukur untuk hidup
yang Engkau anugrahkan bagi kami. Kami telah siap
menerima kehadiran-Mu di dalam rumah kami, dan telah
siap pula untuk mendengar firman-Mu, berbicaralah
kepada kami, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
III. RENUNGAN :
Ibu : Pembacaan dan Renungan : Imamat 19:17 “Janganlah
engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi
engkau harus beterus terang menegur orang sesamamu
dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada
dirimu karena dia”.

Tema: “JANGAN MEMBENCI”


Syaloom… sukacita untuk kita semua, ada damai dihati kita saat
ini? Puji Tuhan, Tuhan mengasihi kita. Bagian Friman Tuhan saat
ini berbicara tentang”Jangan Membenci”. Mengapa? Sebab
membenci berarti: sangat tidak suka atau sangat tidak senang.
Tidak suka ini disebabkan oleh beberapa hal; bisa karena sifat
seseorang yang buruk (suka cepat marah, iri hati, angkuh dan
sombong) dan lain-lain. Karena itu menyebabkan rasa benci
yang mendalam terhadap seseorang; lalu orang yang dibenci
tidak pernah tahu atau sadar kenapa dia di benci.
Firman Tuhan saat ini beritahu kepada kita, janganlah engkau
membenci saudaramu di dalam hatimu…; firman Tuhan katakan
juga beritahu terus terang tentang sifat dan perilaku dari saudara
yang tidak kita senangi tetapi saling menegur, saling menasehati
sebagai saudara dan bukan sebagai musuh; sebab dengan
menegur dan memberitahukan sesungguhnya kita sudah
melakukan firman Tuhan.
Keluarga yang di kasihi Kristus, Allah itu Kudus; mari kita
cerminkan sifat kasih Allah yang Kudus itu dalam keluarga kita,
untuk saling mengingatkan dengan tidak boleh membenci

BUKU BINA KELUARGA Page 82


jikalau ada yang berbuat salah, maka Tuhan akan memberkati
dan menyertai kita. Amin.
IV. PERSEMBAHAN
Nyanyian Persembahan Rohani 189 : 1 “Serikat Persaudaraan”
1. Serikat Persaudaraan berdirilah teguh!
Sempurnakan persatuan di dalam Tuhan-Mu.
Bersama-sama majulah, dikuatkan iman,
Berdamai bersejahtera dengan pengasihan.
V. DOA PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT ( Doa Bapa Kami )
oleh Bapak
VI. BERKAT:
Bapak : Anugerah Tuhan Yesus Kristus dalam kasih Allah Bapa
dan Roh-Kudus memberkati kita sekalian. Amin

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 29 Juli 2019
===================================

I. LILIN TELAH DI NYALAHKAN…


Ajakan Menyanyi oleh Seorang Anak : Marilah kita memuji
Tuhan dari Kidung Jemaat 355 : 1 “Yesus Memanggil”
1. Yesus memanggil mari segera!, Ikutklah jalan s’lamat baka,
Jangan sesat dengar sabda-Nya, Hai marilah segera!
Sungguh nanti kitakan senang, Bebas dosa hatipun tentram
Bersama Yesus dalam terang, di rumah yang kekal.
BUKU BINA KELUARGA Page 83
II. DOA PEMBUKAAN DAN PEMBACAAN FIRMAN
Oleh Pemuda : Tuhan Yesus sahabat yang baik, kami bersyukur
dan berterima kasih karena Engkau telah menyertai kami di
sepanjang hidup kami. Kmai mengundang Tuhan Yesus masuk
dalam ibadah ini tetapi juga di dalam hati kami masing-masing,
karena kami mau membaca dan mendengar sabda-Mu. Amin
III. PEMBACAAN DAN RENUNGAN:
Mazmur 103 : 2 ‘Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlan
lupahkan segala kebaikan’.

Tema: “KEBAIKAN TUHAN”


Hendra mengalami peristiwa naas, kendaraan yang dikemudikan
mengalami kecelakaan. Kakinya patah dan dia tidak dapat keluar
dari kendaraannya, Bily yang yang tidak dikenal datang
menolongnya dan mengantarnya ke Rumah Sakit, serta mengurus
semua hal. Hendra tidak pernah melupakan Bily, malaikat Tuhan
yang datang menolong dia disaat genting, dan Hendra memuji
Tuhan yang baik lewat Bily. Pemazmur dalam bacaan ini
mengingatkan kita, jangan melupakan Tuhan dengan berkata:
Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan jangan lupakan kebaikan Tuhan. Itu
berarti kita Puji Dia selalu, mengapa? Karena Dia baik telah
menebus hidup kita dari lobang kubur dosa dan hari-hari hidup
kita di mahkotai dengan kasih dan rahmat. Dia selalu menyertai
kita, walaupun dosa dan pelanggaran kita besar. Kasih-Nya luar
biasa, Dia kenal kita dengan segala keberadaan kita. Mari kita
berdiam diri sejenak dan bertanya dalam hati kita, sudahkah hidup
kita bersyukur dan berterima kasih dan selalu memuji Tuhan dalam
hidup dan keluarga kita dengan perilaku hidup yang baik dan
benar! Biarlah kita sambut kebaikan Tuhan dengan hidup penuh
ucapan syukur dan selalu memuji Dia dalam kelaurga kita; sebab
memuji Tuhan itu penting agar Allah dimuliakan di dalam keluarga
kita dan diberkati. Amin.

BUKU BINA KELUARGA Page 84


IV. NYANYIAN PERSEMBAHAN KIDUNG JEMAAT 363 : 1 ‘Bagi
Yesus Ku Serahkan’
1. Bagi Yesus ku serahkan, hidupku seluruhnya.
Hati dan perbuatanku, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
V. DOA PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT SERTA BERKAT (oleh
Bapak)

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 30 Juli 2019
===================================

1. Persiapan Ibadah: Nyalakan Lilin sebagai Simbol kehadiran


Terang Yesus Kristus.
2. Nyanyian Pembukaan: Ny.Rohani 94:1 (oleh ibu keluarga)
1. Berhimpun semua, menghadap Tuhan,
Dan pujilah Dia yang murah benar.
Berhentilah segala pengharuan,
Diganti s’lamat dan berkat besar.
3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab: (oleh bapak
keluarga)
Kami bersyukur atas kasih dan anugerah-Mu ya Allah Bapa di
sorga, yang telah menyertai hidup kami sekeluarga dan
memungkinkan kami bersekutu sebagai umat-Mu. Tuntunlah
kami dengan hikmat dan Roh-Mu agar kami memperoleh terang

BUKU BINA KELUARGA Page 85


dalam kuasa-Mu, kami dapat mengerti dengan benar Firman-
Mu dan mampu melakukannya sesuai kehendak-Mu. Dalam
kuasa Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus, kami mohon. Amin.
4. Pembacaan Alkitab dan Renungan:
a) Pembacaan Alkitab: Efesus 5:22-25 (oleh anak)
b) Renungan: oleh ibu
Tema: “PERKAWINAN MENCERMINKAN
HUBUNGAN ANTARA TUHAN DAN JEMAATNYA”

Menurut Efesus 5:22-25, hubungan antara suami dan isteri


mencerminkan kasih yang mengikat Yesus Kristus dan jemaat-Nya
atau gereja. Sebagaimana Allah mengikat diri kepada umat-Nya
dalam satu persekutuan kasih, demikian juga suami dan isteri
terikat dalam kasih yang serupa. Pola persamaan ialah kasih-setia
yang menjiwai baik perjanjian Allah dengan jemaat maupun
perjanjian perkawinan antara suami dan isteri. Kasih dalam
keluarga harus nyata dalam segala perbuatan kasih seperti
keterbukaan, kesabaran, kerelaan mengerti yang lain, kerelaan
menerima baik sifat yang lain, menghargai, menghormati dan
menolong, kesetiaan, kepercayaan dan harapan (1 Kor 13). Dalam
Efesus 5:22-25, hendak mengajarkan dan menyadarkan setiap
keluarga Kristen, setiap suami-isteri supaya saling menghormati,
saling menghargai satu sama lain dalam kasih Kristus, sama seperti
Kristus telah mengasihi manusia. Atas dasar ini, maka setiap
keluarga Kristen hendaknya menghindari kekerasan, egoisme serta
sikap mau berkuasa atau menang sendiri. Laki-laki tidak lebih tinggi
dari perempuan, dan perempuan tidak lebih rendah dari laki-laki,
keduanya sepadan, keduanya diciptakan memiliki kwalitas sebagai
gambar Allah. Keutuhan suatu keluarga Kristen, terletak pada
keutuhan hidup suami-isteri dalam segala hal. Itulah sebabnya
suami-isteri harus sama-sama menjaga perkawinan dan hidup
rumah tangga mereka agar rumahnya terpelihara dalam damai dan
kasih, anak-anak bertumbuh dalam kegembiraan, kesehatan dan
kepastian hidup menuju masa depan. Anak-anak jangan
BUKU BINA KELUARGA Page 86
dikorbankan karena kegagalan suami-isteri. Bapak dan ibu harus
berperan sebagai pemimpin yang mampu memimpin rumah
tangga, anak-anaknya, dan menjadi teladan yang dapat dicontohi.
Perkawinan yang mencerminkan kasih Allah tidak dapat
diceraikan. Dengan demikian, tujuan utama perkawinan Kristen
bukan semata-mata bahagianya suami-isteri, melainkan kesaksian
tentang kasih Allah. Jadi sekali suami dan isteri saling mengerti,
mereka harus belajar berulang-ulang untuk menaruh kepercayaan
baru kepada teman hidupnya. “Seorang yang kawin tidak lagi
berkuasa atas tubuhnya, melainkan menyerahkan kuasa itu kepada
suami atau isterinya” (1 Kor 7:4). Perkawin tidak saja meletakkan
dasar persekutuan suami-isteri, melainkan juga dasar satu keluarga.
Suami-isteri menjadi bapak dan ibu untuk meneruskan kasih Allah
kepada anak-anak. Jadi sama seperti Kristus mengasihi jemaat-Nya,
maka suami harus mengasihi isterinya, isteri harus mengasihi suami,
suami dan isteri harus mengasihi anak-anak mereka, dan suami-
isteri harus mengajarkan, membina anak-anak supaya
menghormati, menghargai dan mengasihi orangtua (bapak dan
ibu), terlebih Tuhan Allah. AMIN
5. Nyanyian Rohani 76:1,2 (persembahan keluarga): (oleh bapak)
1. Tuhanku, berkat-Mu limpah bagai hujan yang deras
b’rilah titiknya menimpa hati kami yang lemas.
Aku pun, aku pun, dan menimpa aku pun.
2. Yesus, b’rilah pertolongan oleh pengasihan-Mu.
Jurus’lamat, b’ri sokongan dalam kehidupanku.
Aku pun, aku pun, ingat akan dku pun.
6. Doa Syukur dan Doa Syafaat (Doa Bapa Kami): (oleh seorang
anak)
7. Nyanyian Penutup: Rohani 86:2 “Maju tetap dan capailah”
2. Maju tetap dan capailah
Harta kehidupan baka .
Upah perjuangan berat
itu mahkota alhayat.

BUKU BINA KELUARGA Page 87


8. Berkat: (oleh ibu)
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
dari Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian. Amin
Berkat dapat diganti pula dengan menyanyi bersama Rohani 18
atau 19.

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 31 Juli 2019
===================================

1. Persiapan Ibadah: Nyalakan Lilin sebagai Simbol kehadiran


Terang Yesus Kristus.
2. Nyanyian Pembukaan: Kidung Jemaat 392:1 (oleh seorang
anak)
1. ‘Ku berbahagia, yakin teguh:
Yesus abadi kepunyaanku!
Aku warisnya, ‘ku di tebus,
Ciptaan baru Rohulkudus,
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab: (oleh ibu
keluarga)

BUKU BINA KELUARGA Page 88


Terpujilah Allah Bapa di dalam sorga yang telah menyelamatkan
kami melalui Yesus Kristus dan terus menuntun kami dengan
kuasa Roh Kudus. Berilah kami kemampuan untuk mengerti
dan melakukan Firman kebenaran-Mu yang menghidupkan dan
menyelamatkan kami. Baharui kelemahan kami oleh hikmat-Mu
sehinnga kami layak untuk membaca dan merenungkan Firman-
Mu dengan penuh sukacita dalam nama Yesus Firman Hidup.
Amin.
4. Pembacaan Alkitab dan Renungan:
a) Pembacaan Alkitab: Yosua 24:14-15 (dibaca oleh bapak)
b) Renungan: oleh bapak

Tema: “KELUARGA SEBAGAI WADAH/SARANA PENGINJILAN”

Keluarga sebagai wadah atau sarana penginjilan menunjuk


pandangan dasar bahwa penginjilan perlu di mulai dari dalam
keluarga untuk membawa perubahan secara menyeluruh dalam
jemaat dan masyarakat. Keluarga yang kehidupannya baik,
kehidupan suami isteri dan anak-anak akan terpelihara dengan
baik, maka akan pula membawa pengaruh positif dalam jemaat
maupun masyarakat. Keluarga itu akan menjadi berkat bagi sesama
apabila memiliki pengetahuan tentang kebenaran Firman Allah
dengan baik serta iman yang kuat. Yosua dipilih Tuhan untuk
melanjutkan perjalanan memasuki tanah Kanaan (Yos 1:1-3). Yosua
24:14-15, mengemukakan prinsip dasar kehidupan yang harus
dimiliki umat Allah, yaitu hidup takut akan Tuhan dan beribadah
kepada-Nya. Hidup beribadah adalah wujud dari takut akan
Tuhan. Yosua menegaskan bahwa beribadah kepada Tuhan harus
menjadi pilihan iman bagi umat Tuhan, bagi setiap keluarga
Kristen, orangtua dan anak-anak. Seperti disampaikan Yosua,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah (ayat 15).
Kata pilihlah adalah ajakan kepada Israel untuk menentukan sikap
iman. Apakah beribadah kepada Allah atau menyembah allah lain
(dewa-dewa kafir). Kepada bangsa Israel Yosua memberikan

BUKU BINA KELUARGA Page 89


teladan sebagai seorang pemimpin dalam hal beribadah, ia
mengatakan, “Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada
TUHAN! (ayat 14). Pernyataan seisi rumahku, menunjuk rumah
tangga atau keluarga. Yosua menempatkan rumah tempat di mana
ia dan keluarganya tinggal, sebagai tempat yang memiliki fungsi
religious/keagamaan, tempat di mana kehidupan beribadah
dimulai dan dikembangkan. Jadi setiap keluarga Kristen atau
keluarga adalah basis, dasar awal memperkenalkan Injil, Firman
kebenaran Allah oleh para orangtua kepada anak-anak mereka
serta sebagai basis menjalankan misi Allah. Yosua juga memperjelas
keteladanan dan peranannya sebagai seorang kepala keluarga dan
sebagai pemimpin umat Allah. Ia memiliki tekad iman yang kuat,
serta mendorong terjadinya perubahan bagi Israel yang
dipimpinnya. Ia menegaskan pula, beribadah kepada Allah harus
dengan tulus iklas (dengan hati yang bersih) dan setia (patuh/taat).
Karena Allah mengasihi umatnya dengan ketulusan dan kesetiaan.
Belajar dari pengalaman Yosua, maka ditengah tantangan masa
kini keluarga-keluarga Kristen harus dijadikan sebagai tempat
pertama pengajaran tentang Injil diperkenalkan kepada anak-anak
dan siapa saja yang ada dalam rumah itu. Orangtua harus
berperan sebagai pengajar/pendidik dan pemimpin dalam
keluarga. Setiap keluarga Kristen harus menjadi pusat pendidikan
nilai-nilai etika dan spiritual. AMIN
5. Nyanyian Rohani 76: 1 & 3 (persembahan keluarga): (oleh
seorang anak)
1. Tuhanku, berkat-Mu limpah bagai hujan yang deras
b’rilah titiknya menimpa hati kami yang lemas.
Aku pun, aku pun, dan menimpa aku pun.
3. Yesus, b’rilah pertolongan oleh pengasihan-Mu.
Jurus’lamat, b’ri sokongan dalam kehidupanku.
Aku pun, aku pun, ingat akan daku pun.
6. Doa Syukur dan Doa Syafaat (Doa Bapa Kami): (oleh bapak)

BUKU BINA KELUARGA Page 90


7. Nyanyian Penutup: Ny. Rohani 128:2 “Percaya Tuhan dengan
hormat”
2. Percaya Tuhan dengan hormat dan dengan hati berserah.
Di jalan-Nya engkau selamat, kudus dan baik kehendak-Nya.
Hendak diangkat-Nya beban, segala kekuatiran.
8. Berkat: (oleh ibu)
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
dari Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian. Amin
Berkat dapat diganti pula dengan menyanyi bersama Rohani 18
atau 19.

BUKU BINA KELUARGA Page 91


TATA IBADAH SUBUH BERSAMA

Tata Ibadah Subuh Bersama


BBK
Sabtu, 6 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah :
- Menyalakan Lilin ibadah
- SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN-
- Menyanyi Ny.Rohani 106 : 1 & 2 “Terang Matahari” (berdiri)
1. ‘Terang Matahari telah menyinari,
segala negri Dan gunung dan padang
dan sawah dan ladang, Senang berseri’
2. ‘Bersuka sekali, kulihat kembali,
terang merekah Dan Bapa di Surga
yang Bapa ku juga Hendak kusembah.’
2. Votum dan Salam
Pelayan : Ibadah Subuh bersama dalam Bulan Bina Keluarga
yang dilaksanakan pasa saat ini dari awal sampai selesainya
terjadi di dalam nama Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
Bertambah-tambah lah atas kita sekalian Damai Sejahtera yang
dari padaNya.
3. Menyanyi Ny. Rohani 106: 3 “Syukur bagi Dia”
3. ‘Syukur bagi Dia, Gembala setia yang jaga tetap
Dan waktu semua karuniaNya jua Terang dan gelap.’
4. Ungkapan Syukur (Mazmur 136:1-3, 26 dan Mazmur 119: 164,
171-175a, BIS)
Pelayan : Marilah kita menaikkan Syukur bersama-sama.....

BUKU BINA KELUARGA Page 92


P dan J :
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik; kasih-Nya kekal abadi.
Bersyukurlah kepada Allah Yang Mahatinggi; kasih-Nya kekal abadi.
Bersyukurlah kepada TUHAN Yang Mahabesar; kasih-Nya kekal
abadi.
Bersyukurlah kepada Allah penguasa langit; kasih-Nya kekal abadi
Menyanyi Ny. Rohani 16: 1 “Sekarang Bri Syukur”
1. Sekarang bri syukur, besarkan nama Tuhan
Pemimpin hidupmu, yang mendengar seruan
Yang oleh anakNya membri anugerah
Dan tak terbilang pun, mujizatnya besar.
P dan J :
Aku terus-menerus bersyukur kepada-Mu, karena hukum-Mu yang
adil.
Aku mau memuji Engkau selalu, sebab Engkau mengajar aku
ketetapan-Mu.
Aku ingin menyanyi tentang janji-Mu, sebab segala perintah-Mu
adil.
Biarlah aku hidup, supaya aku memuji Engkau
Menyanyi Ny.Rohani 16: 3 “Muliakan Allahmu”
3. “Muliakan Allahmu, hai mahluk sekalian,
Kepada ArasyNya bubungkanlah pujian
Ya Bapa, Anak, Roh, ketiga yang Esa
Engkaulah yang besar selama-lamanya”

- SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-

5. DOA PEMBACAAN ALKITAB


P : Sebelum membaca kebenaran Firman Tuhan, marilah kita
berdoa :
“Tuhan, kami telah mempersiapkan hati dan pikiran untuk
membaca dan merenungkan FirmanMu, tolong kami lewat
Kuasa Roh KudusMU sehingga kami mengerti dan akan

BUKU BINA KELUARGA Page 93


semakin bertumbuh dan berbuah di dalam-Mu. Berfirmanlah
karena kami sudah siap mendengar. Amin.”

6. PEMBACAAN ALKITAB : I Korintus 13 : 4a

7. RENUNGAN

8. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi Ny.Rohani 160: 1-2


1. Tuhan Ambil Hidupku, akan kurban bagimu
Bila tangan bekerja, kasihMu menggrakannya
2. Brilah mulutku menggah, hanya dalam Tuhannya
Suara bibir ndak penuh brita kemurahanMu.
9. DOA SYUKUR DAN DOA SYAFAAT (Oleh 1 Majelis dan 1
Anggota Sidi Jemaat yang telah ditunjuk)
10. BERKAT : Menyanyi Ny. Rohani 19 (Berdiri)

BUKU BINA KELUARGA Page 94


Tata Ibadah Subuh Bersama
BBK
Sabtu, 13 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah :
- Menyalakan Lilin ibadah
SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN
- Menyanyikan Lagu DSL.136 : 1 “Jam sembahyang” (berdiri)
1. Jam sembahyang yang kudus,
Bila engkau keluh, pada Tuhan yang tahu kesusahanmu
Dengan hati beriman, biar dia pergi segra
Reff: Klak kau rasa sentosa, duduk di situlah
Bersembahyanglah pada Bapanya
Dengan nama Yesus turut kehendakNya.
2. DOA PEMBUKAAN
Pelayan :
Ya Allah, Tuhan kami Engkau yang telah berkenan
mengumpulkan kami di RumahMu yang kudus untuk bersekutu
dan beribadah.
Bapak-bapak :
Ya Tuhan, di pagi subuh ini, mengawali seluruh aktifitas kerja
kami, pelayanan dan sekolah anak-anak, kami datang kepadaMu
dengan hati riang.
Ibu-ibu :
Sebab kami menyadari Engkau sumber hidup kami dan
kepadaMu kami menaruh harap
Anak-anak :
Ya Tuhan, Hadirlah dalam persekutuan kami ini, ya Allah !
Pelayan :
Kiranya ibadah bersama dalam Bulan Bina Keluarga ini jadi
dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus
Semua :
Amin .
BUKU BINA KELUARGA Page 95
3. Menyanyi Ny. DSL 4 : 3 “Kekasih Jiwa”
3. Pujian, hormat dan syukur, keliling bagi Yesus
Tahlil, nyanyian dan Mazmur kekal kepada Yesus .
Baik malak menyanyilah, puji Yesus Tuhannya
Boleh engaku pun menggah, kekasihku Yesus
4. Ungkapan Syukur (Yes.12 :1-6:BIS)
Pelayan :
Ungkapkanlah syukur kepada Tuhan
Pnt/Sym :
Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau menghibur aku.
Dulu Engkau marah kepadaku, tapi kini sudah reda amarah-Mu.
Jemaat :
Sungguh, Allah itu Penyelamatku, aku percaya kepada-Nya. Aku
tidak takut, sebab Ia menguatkan aku. Penyelamatku ialah Allah,
bagi-Nya aku menyanyi.
Pelayan :
Seperti air sejuk menggembirakan orang dahaga, begitulah kamu
akan bersuka ria, karena diselamatkan Allah.
Pnt/Sym :
Akan tiba saatnya kamu berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan,
dan sembahlah Dia. Beritakanlah kepada bangsa-bangsa
keagungan dan segala perbuatan-Nya.”
Jemaat :
Bernyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia membuat banyak keajaiban.
Biarlah seluruh dunia mendengar tentang perbuatan-Nya.
Semua :
Bersoraksorailah hai penduduk Sion, bernyanyilah dengan
gembira. Allah kudus Israel sungguh mulia, Ia tinggal di tengah-
tengah kamu.
- SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-
5. DOA PEMBACAAN ALKITAB:
Pelayan: Ya Tuhan, berilah kami telinga yang mau mendengar dan
hati yang dengan teguh mau menetapkan kehendakMu sebagai
BUKU BINA KELUARGA Page 96
kebenaran yang akan dilakukan di sepanjang hidup kami… Kuasa
Roh Kudus hendaknya menolong kami untuk dengan sungguh-
sungguh melakukannya. Demi Kristus, kami memohon. Amin

6. PEMBACAAN ALKITAB : Kejadian 4:1-16 Bandingkan I Tim. 4:7


7. RENUNGAN
8. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi DSL 156: 3 “Intan
Permata” (dinyanyikan berulang-ulang)
3. Bawalah kepadaNya, intan yang disucikan
Dengan darah yang kudus, hingga suci cemerlang
Reff : intan-intan dan permata, jiwa-jiwa Tuhamu
Biar cari lalu bawa, guna tajuk Sultanmu
9. DOA SYUKUR DAN DOA SYAFAAT (Masing-masing jemaat
diberi kesempatan untuk berdoa dalam hati kepada Tuhan dan
bersama-sama mengakhiri dengan mengucapkan doa Bapa
Kami)

- SAAT MENERIMA BERKAT DAN KEMBALI DALAM


SELURUH AKTIFITAS-

10. BERKAT : Menyanyi Rohani 18 (Berdiri)

BUKU BINA KELUARGA Page 97


Tata Ibadah Subuh Bersama
BBK
Sabtu, 20 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah :
- Menyalakan Lilin ibadah
- SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN-
- Menyanyi Ny.Suara Gembira 44 : 1 & 2 “Saya cari Yesus”
1. Saya cari Yesus, yang menghiburkan,
oleh suaranya lenyap kesusahan
Dengan Yesus saya berbahagia
Anak muda dan kecil dipanggilnya.
2.Saya cari Yesus dengan doaku.
ia mendengar siapa berseru.
Dengan Yesus saya berbahagia
Anak muda dan kecil dipanggilNya’
2. Doa Pembukaan
Pelayan :
Ya Tuhan Allah, Terimakasih kami telah melewati malam,
Bangun pagi, datang ke rumahmu yang kudus... Kami hendak
beribadah, mengagungkan KebesaranMu dan mendalami
KebenaranMu..... biarlah ibadah ini terjadi dalam TuntunanMu,
ya Kristus... dalam NamaMu kami berdoa.
3. Menyanyi Ny. Suara Gembira 2: 2 “Ting-Ting-Ting”
2. Nyanyilah menyembahBapamu dan bergemar,
dan tentu doamu hari-hari di dengar.
4. Puji-pujian
Pelayan : Pujilah TUHAN, Hai jiwaku...Haleluya !
Jemaat Laki-laki (Bapak2 & Anak2 Laki2) : Menyanyi Pujian
‘Haleluya...Haleluya..”

BUKU BINA KELUARGA Page 98


Haleluya...haleluya...haleluya...Puji Tuhan
Puji Tuhan, haleluya, puji Tuhan.. Haleluya
Puji Tuhan, Haleluya...Puji Tuhan....
Pelayan : Pujilah TUHAN, Hai jiwaku...Haleluya !
Jemaat Perempuan (Ibu2 & Anak2 Perempuan) : Menyanyi Pujian
‘Haleluya...Haleluya..”
Haleluya...haleluya...haleluya...Puji Tuhan
Puji Tuhan, haleluya, puji Tuhan.. Haleluya
Puji Tuhan, Haleluya...Puji Tuhan....
Pelayan : Pujilah TUHAN, Hai jiwaku...Haleluya !
Semua (dalam bentuk kanon) : Menyanyi Pujian ‘Haleluya...
Haleluya..”
Haleluya...haleluya...haleluya...Puji Tuhan
Puji Tuhan, haleluya, puji Tuhan.. Haleluya
Puji Tuhan, Haleluya...Puji Tuhan....
- SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-
5. DOA PEMBACAAN ALKITAB
P : Sebelum membaca kebenaran Firman Tuhan, marilah kita
berdoa :
“Kami juga akan membaca dan merenungkan FirmanMu,
Tolong kami agar kami dapat mengerti dan memberi nilai
hidup yang bermakna bagi orang lain sebagai pelaku
FirmanMu. Demi Kristus kami memohon, Amin.”
6. PEMBACAAN ALKITAB : Mazmur 139 : 13 - 16
7. RENUNGAN
8. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi Ny. SG 27: 1 & 3
“Sudah kah kau hitung Bintang”
1. Sudahkah kau hitung bintang yang di langit gemerlap?
B'rapa jangkrik riang riang dalam hutan yang gelap?
Dari ribu ribuannya Tuhan jua tahu namanya
yang diingatNya tetap yang diingatNya tetap
BUKU BINA KELUARGA Page 99
2. Sudahkah kau tahu berapa anak-anak meyembah
dan memanggil Allah Bapa di seluruh dunia?
Akan ribu-ribuannya diberiNya kasihanNya,
Saya pun dilihatNya, saya pun dilihatNya
9. DOA BAPA KAMI BERSAMA-SAMA
10. Menyanyi Ny.Suara Gembira 51: 2& 3
2. Aman di tangan Yesus, jiwaku terlepas
dari godaan dosa dan perjuangan k'ras.
Habislah ketakutan, habis kuatirku,
kar'na di sana nanti harapanku penuh.
3. Yesus yang perlindungan. kuat-tenagaku,
Engkaulah Batu-Gunung harapan yang teguh.
Ajarlah ku berjalan sabar beroh tetap,
sampai 'ku masuk pintu sejahtera genap.
11. Berkat
Pelayan : Sebelum pulang, terimalah berkat Tuhan :
“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN
menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau
kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu
dan memberi engkau damai sejahtera."
Jemaat : Menyanyi Amin...Amin...Amin....

BUKU BINA KELUARGA Page 100


Tata Ibadah Subuh Bersama
BBK
Sabtu, 27 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah :
- Menyalakan Lilin ibadah
- SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN-
- Menyanyi Ny. Rohani 4:2-3 “Kudus... Kudus... Kuduslah...”
(Berdiri)
2. Kudus, kudus, kuduslah, arasy-Mu di sorga,
hamba-Mu yang suci menghadap bertelut.
Sekalian malaikat menudungkan muka,
seisi sorga menyembah sujud.
3. Kudus, kudus, kuduslah, tidak kelihatan
bagi mata dunia yang najis cemar.
Sempurnalah terang-Mu, Allah kekuatan,
sama sempurna kasih-Mu besar.
2. Votum dan Salam
Pelayan : Ibadah Subuh bersama Keluarga di minggu yang
terakhir Bulan Bina Keluarga ini diperalaskan dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Salam Sejahtera dari Allah untuk jemaat sekalian.
3. Menyanyi Ny. Rohani 4:4 ‘Kudus..Kuduslah’
4. Kudus, kudus, kuduslah, Tuhan Mahakuasa,
Bapa, Anak, Roh, yang mulia-Nya baka.
Kudus, kudus, kuduslah, ribuan bahasa
memuji Tuhan, Allah yang Esa.
(Duduk)

BUKU BINA KELUARGA Page 101


5. PUJI-PUJIAN
(Bagian ini diisi dengan kesaksian Pujian, jemaat yang hadir
dalam ibadah. Pelayan memberi kesempatan kepada Kelompok
Pujian berdasarkan unsur atau juga Wijk/Rayon/Sektor)

- SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-


6. DOA PEMBACAAN ALKITAB
P : Sebelum membaca kebenaran Firman Tuhan, marilah kita
berdoa :
‘Tuhan kami yang Maha Kuasa, Tuhan telah memberi
FirmanMu menjadi lampu bagi kaki kami dan terang di
jalan kami... Berilah oleh Roh Kudus, telinga kami
mendengar dan hati kami rindu betul akan FirmanMu.
Berilah FirmanMu menjadi kesukaan kami. Berilah kami
bertumbuh-tumbuh dalam kasihMu dengan kenal betul
kepada Tuhan dan Juruselamat kami Yesus Kristus. Amin
7. PEMBACAAN ALKITAB : ‘Efesus 6 : 1- 4’
8. RENUNGAN
9. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi Ny. Roh. 129: 1 & 3
“Karunia Baik Semua”
1. Karunia baik semua dan seg'nap hidupku
pemb'rian Tuhan jua dan berkat tangan-Mu.
Setia-Mu, ya Bapa, menjagai langkahku.
Tak tersebut berapa besar anugg'rah-Mu.
3. Murah-Mu kuhormati seumur hidupku
dan kuserahkan hati tetap kepada-Mu.
'Ku takkan kekurangan di jalan Bapaku.
Sempurna kusenangan di kerajaan-Mu.
10. DOA SYUKUR DAN DOA SYAFAAT (diakhiri dengan menyanyi
Ny.Rohani 18.)

BUKU BINA KELUARGA Page 102


BUKU BINA KELUARGA Page 103
BUKU BINA KELUARGA Page 104

Anda mungkin juga menyukai