Bintang YM Sinaga
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
RS H Adam Malik - FK USU Medan
Latar
Belakang
PENGELOMPOKAN OBATTB
Strategi Pengobatan
Pengobatan pasien TB MDR di Indonesia menggunakan
strategi paduan ter-standard
• Pasien tidak diperbolehkan membawa pulang obat; obat harusdiberikan dengan pengawasan langsung Pengawas
Menelan Obat(PMO).
• Bila tidak terjadi konversi BTA padabulan ke-4, tahap awal diperpanjang sampai 5-6 bulan.
• Bila pada bulan ke-6 tidak terjadi konversi BTA
• pengobatangagal
pasien diobati dengan paduan individual mengandung obatbaru.
• Pasien yang mendapatkan paduan jangka pendek dan tanpa penyulit sangat dianjurkan untuk melanjutkan
pengobatan di fasyankesterdekat dengan tempat tinggalpasien.
*Satuan bulan pengobatan = 30 hari
Pemeriksaan
Pemantauan
Pengobatan
Keterangan dari Pemeriksaan Pemantauan Pengobatan
• *) Pemeriksaan BTA dilakukan setiap bulan dengan mengumpulkan 1 sputum (dahak) pagi
• **) Uji kepekaan untuk OAT lini kedua akan diulang bila hasil BTA positif pada bulan ke – 6
atau terjadi reversi BTA atau kultur pada fase lanjutan
• **) Tes penglihatan yang dilakukan ialah tes buta warna dan lapang pandang sederhana
Hasil Akhir Pengobatan TB RO
Sembuh • Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai durasi pengobatan yang ditetapkan
• Pemeriksaan BTA pada akhir pengobatan (bulan ke – 9 atau 11) hasilnya
NEGATIF
• Pemeriksaan biakan 3 kali berturut-turut dengan jarak minimal 30 hari hasilnya
NEGATIF pada tahap lanjutan
Pengobatan Lengkap • Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai durasi pengobatan yang ditetapkan
• Tidak ada bukti untuk dinyatakan sembuh atau gagal
Tidak dievaluasi • Pasien pindah berobat tapi hasil akhir pengobatan tidak diketahui atau tidak
dilaporkan kembali
• Pasien tidak ada hasil pengobatan sampai periode pelaporan
Paduan Pengobatan Individual TBRO
Indikasi Paduan Individual
Pasien TBRO yang tidak memenuhi kriteria untuk pengobatan
dengan paduan jangka pendek akan mendapatkan paduan individual.
▪ Obat injeksi Km tidak diberikan pada pasien sensory neural hearing loss (SNHL).
LangkahPenyusunan
OAT utama lini kedua lainnya (Grup C) Eto (Pto)
PaduanIndividual 3. Lzd
Cfz
Cs
▪ Obat grup C ditambahkan sampai obat pada paduan memenuhi 5 obat efektif.
▪ Tambahkan obat dari kelompok ini bila paduan belum memiliki minimal 5 obat
efektif. Saat ini, obat yang tersedia hanya PAS.
Indikasi Pemberian Obat Baru
Kontraindikasi Pemberian Obat Baru
Lama Pengobatan Paduan Individual
(WHO 2014)
Paduan OAT individual untuk pasien TB MDR yang resisten atau alergi terhadap
fluorokuinolon tetapi sensitif terhadap OAT suntik lini kedua (Pre-XDR) :
8-12 Km – Mfx – Eto – Cs – PAS - Z – (E) – (H) / 12-14 Mfx – Eto – Cs – PAS - Z – (E) – (H)
8-12 Lfx – Eto – Cs – Z – (E) – (H) + 6 Bdq / 12-14 Lfx - Eto – Cs – Z – (E) – (H)
12-18 Lfx - Eto – Cs – Z – (E) – (H) + 6 Bdq / 12 Lfx - Eto – Cs – Z – (E) – (H)
Paduan OAT individual untuk pasien TB XDR :
12-18 Cm – Mfx – Eto – Cs – PAS - Z – (E) – (H) / 12 Mfx – Eto – Cs – PAS - Z – (E) – (H)
12-18 Eto – Cs – Lnz – Cfz - Z – (E) – (H) + 6 Bdq / 12 Eto – Cs – Lnz – Cfz - Z – (E) – (H)
Paduan OAT individual untuk pasien dengan alergi atau efek samping berat terhadap
OAT oral lini kedua (Grup C) sedangkan OAT suntik lini kedua dan golongan
fluorokuinolon masih bisa dipakai
• Paduan OAT individual untuk pasien yang alergi/ mengalami efek samping berat terhadap salah satu dari OAT
Grup C yang dipakai (Eto atau Cs) maka OAT penggantinya diambilkan salah satu OAT Grup C (Cfz atau Lnz) atau
D2 (Bdq) atau D3 (PAS) yang tersedia supaya tetap memenuhi standar minimal 4 macam OAT inti lini kedua.
Contoh : pasien mengalami gangguan kejiwaan berat yang diduga disebabkan oleh penggunaan Sikloserin.
Dari semua opsi OAT pengganti tersebut, PAS merupakan OAT yang paling mudah untuk diperoleh. TAK di
Fasyankes Rujukan TB RO mengganti paduan OAT standar konvensional menjadi :
8-12 Km – Lfx – Eto – PAS – Z – (E) – (H) / 12-14 Lfx – Eto – PAS – Z – (E) – (H)
Paduan OAT individual untuk pasien dengan alergi atau efek samping berat terhadap
OAT oral lini kedua (Grup C) sedangkan OAT suntik lini kedua dan golongan
fluorokuinolon masih bisa dipakai
• Pasien yang mengalami alergi/ efek samping berat terhadap dua OAT Grup C (Eto dan Cs) maka
alternatif paduan OAT individual yang bisa digunakan, yaitu :
8-12 Km – Lfx – (Lnz/Cfz) – Z – (E) – (H) + 6 Bdq / 12-14 Lfx – (Lnz/Cfz) – PAS - Z – (E) – (H)
8-12 Km – Lfx – Lnz - Cfz – Z – (E) – (H) / 12-14 Lfx – Lnz - Cfz – Z – (E) – (H)
8-12 Km – Lfx – (Lnz/Cfz) – PAS- Z – (E) – (H) / 12-14 Lfx – (Lnz/Cfz) – PAS - Z – (E) – (H)
Cara Pemberian Obat Baru
BEDAQUILINE:
Keterangan:
Bedaquiline atau/ Delamanid diberikan selama 6 bulan.
*) OATsuntik lini kedua diberikan 8 bulan untuk pasien baru dan 12 bulan untuk pasien yang pernah diobati atau TB pre-/XDR**) OAT
MDR oral diberikan minimal 20 bulan untuk pasien baru dan 24 bulan untuk pasien pernah diobati atauTBpre-/XDR.
Pemeriksaan
Pemantauan
TB RO
Individual
Evaluasi
Pengobatan
Jangka n
Pendek
dan
Indivdiual
Pengobatan Pasien TBResistan Obat pada Kondisi Khusus