BLOK 3 KARDIOVASKULER
MODUL 1 STRUKTUR DAN FUNGSI JANTUNG
Tutor:
Dr. dr. Danial, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah-Nya kami
selaku kelompok III telah menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil
pada Blok 3 Modul 1 Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2018.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Agustina Rahayu M.kes sebagai Penanggung Jawab Modul 1
2. Dr. dr. Danial, M.Kes M.Pd Ked. selaku tutor kelompok 7 yang telah
membimbing kami selama menjalani diskusi kelompok kecil (DKK) I dan
diskusi kelompok kecil (DKK) II sehingga materi diskusi dapat mencapai
sasaran pembelajaran yang sesuai.
3. Rekan sekelompok yang telah mengkondusifkan suasana diskusi tutorial
dan bekerja sama dalam penyelesaian laporan ini
4. Dosen-dosen yang telah memberikan materi pendukung pada pembahasan
sehingga semakin membantu pemahaman kami terhadap materi ini.
5. Kepada seluruh pihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini, baik
sarana dan prasarana kampus yang kami pergunakan.
Kami mengharapkan agar laporan ini dapat berguna bagi penyusun
maupun bagi para pembaca di kemudian hari. Kami memohon maaf apabila
dalam penulisan laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) ini terdapat kata
kata yang kurang berkenan dihati para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan kami ini dapat
mendukung pemahaman pembaca terhadap materi tersebut.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem vital yang mengatur
segala proses sirkulasi peredaran darah yang terjadi dalam tubuh manusia.
Sistem kardiovaskuler dapat berjalan dengan baik karena ditunjang oleh organ
yang menyusunnya yaitu jantung dan berbagai macam pembuluh darah.
Jantung merupakan organ otot berongga yang terletak di bagian tengah dada.
Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas
(atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah dari jantung. Ventrikel memiliki satu katup pada jalan
masuk dan satu katup jalan keluar.
Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen, nutrien dan
hormon ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme dari seluruh
tubuh seperti karbon dioksida, asam laktat dan ureum untuk menjalankan
fungsinya sebagai pompa. Jantung dapat berkontraksi dan berelaksasi, proses
kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai denyut jantung. Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (diastole)
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang
jantung (sistole). Oleh karena itu pentingnya organ jantung bagi sistem
sirkulasi di dalam tubuh manusia. Maka di dalam laporan ini kami akan
membahas mengenai fisiologi jantung, proses kerja jantung sebagai pompa,
siklus jantung, curah jantung serta membahas secara menyeluruh mengenai
jantung seperti anatomi dan suara jantung
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Anatomi dan Fisiologi Jantung
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme dan kerja jantung
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap pemeriksaan fisik jantung
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan pemeriksaan detak jantung
dan EKG
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui lebih
lanjut tentang anatomi jantung dan fisiologi jantung, mekanisme dan kerja
jantung, tahap pemeriksaan fisik jantung, serta hubungan pemeriksaan detak
jantung dan EKG
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skenario
C. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana timbulnya bunyi jantung?
2. Anatomi dan Fisiologis jantung?
3. Tujuan palpasi ictus cordis?
4. Bagaimana penentuan garis imajiner saat perkusi pada jantung?
5. Mengapa jantung bisa berdetak?
6. Bagaimana mekanisme pompa jantung?
7. Bagaimana cara kerja rekam jantung?
8. Dimanakah letak pemeriksaan jantung?
9. Dimanakah letak palpasi ictus cordis?
D. Analisa Masalah
1. Bagaimana timbulnya bunyi jantung?
Karena adanya proses buka tutupnya katub karena adanya kontraksi jantung
untuk memompa darah
2. Anatomi dan Fisiologi jantung?
Dua ruang yang berdinding tipis yang disebut atrium atau serambi.
Terdiri dari atrium kanan dan atrium kiri. Atrium kanan berisi darah
kotor dan atrium kiri berisi darah bersih. Antara atrium kanan dan atrium
kiri dibatasi oleh septum atau sekat yang disebut dengan septum
interatrium. Fungsi atrium kanan adalah menampung darah yang rendah
O2 dari seluruh tubuh dan darah tersebut mengalir melalui vena kava
superior, vena kava inferior. Sedangkan atrium kiri berfungsi menerima
darah yang kaya O2 dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis dan
mengalirkan darah ke ventrikel kiri lalu ke seluruh tubuh melalui aorta
Dua ruang yang berdinding tebal yang disebut ventrikel atau bilik.
Terdiri dari ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Dinding sebelah kiri lebih
tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan sebab kekuatan kontraksi dari
ventrikel kiri jauh lebih besar dari yang kanan. Ventrikel kanan berisi
darah kotor dan ventrikel kiri berisi darah bersih. Antara ventrikel kanan
dan ventrikel kiri dibatasi oleh septum atau sekat yang disebut dengan
septum interventrikuler. Fungsi ventrikel kanan adalah menerima darah
dari atrium kanan. Sedangkan ventrikel kiri berfungsi menerima darah
dari atrium kiri dan memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta.
Atrioventrikular, katup yang memisahkan atrium dan ventrikel. Katup ini
berfungsi memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke
ventrikel pada masa diastol ventrikel dan mencegah aliran balik atau
regurgitasi saat sistol ventrikel (kontraksi). Katup atrioventrikular dibagi
menjadi 2 yaitu : Katup Mitralis (Bikuspidalis), terdiri atas 2 daun katup
yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri. Katup
Trikuspidalis, terdiri atas 3 daun katup yang memisahkan antara atrium
kanan dengan ventrikel kanan.
Semilunaris, katup yang memisahkan arteri pulmonalis dan aorta dari
ventrikel. Katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel dan
mencegah aliran balik atau regurgitasi waktu diastol ventrikel. Katup
semilunaris dibagi menjadi 2 yaitu : Katup Semilunaris Pulmonalis,
katup yang memisahkan antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis.
Katup Semilunaris Aorta, katup yang memisahkan antara ventrikel kiri
dengan aorta.
Perikardium berfungsi untuk menyangga dan menahan jantung untuk
tetap berada dalam posisinya. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan
yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium (lapisan tengah), dan
endokardium (lapisan dalam).
3. Tujuan palpasi ictus cordis?
Untuk merasakan denyut jantung normal atau tidak
Untuk menentukan apakah posisi jantung bergeser atau tidak
Untuk menentukan bagaimana bentuk jantung
4. Bagaimana penentuan garis imajiner saat perkusi pada jantung?
Basis jantung pada ics 2
Apeks jantung pada ics 5
5. Mengapa jantung bisa berdetak?
Untuk memompa darah agar tubuh bisa berfungsi normal.
6. Bagaimana mekanisme pompa jantung?
Atrium sinistra -> Ventrikel sinistra -> Aorta -> Atrium dextra ->
Ventrikel dextra
7. Bagaimana cara kerja rekan jantung?
Teknik pemeriksaan jantung satu ini memanfaatkan jaringan listrik kecil
untuk melihat keteraturan detak jantung, kestabilan detak jantung, dan
kekuatan dari detak jantung pasien. Prosedur pemeriksaan jantung ini
menggunakan rangkaian alat tertentu bernama Elektrokardiogram dengan
menyetrumkan aliran kecil listrik kepada pasien pada titik-titik tertentu. Di
sini akan diketahui pula kondisi-kondisi sebelum dan sesudah serangan
serta melihat riwayat kerusakan pada jantung.
8. Dimanakah letak pemeriksaan jantung?
9. Dimanakah letak palpasi ictus cordis?
Letak palpasi ictus cordis pada orang dewasa normal, IC ada pada
Spatium intercostal (SIC) V di sebelah medial linea midklavikularis
sinistra
E. Strukturisasi Konsep
F. Learning Objective
G. Sintesis
1. Anatomi jantung
Batas-batas jantung
Kanan : linea parasternallis dextra
Kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Atas : ICS II
Bawah : ICS V
Pembungkus jantung
Jantung terbungkus oleh rongga perikardium yang mengandung sedikit
cairan. Perikardium ada 2 :
Perikardium visceralis, melekat pada mermukaan jantung.
Perikardium parientalis, melekat pada sternum (depan), columna
(belakang), dan diafraghma (bawah).
Katub-katub jantung
Katub jantung terdiri dari 2 junis :
1. Katub atrioventrikuler
Katub atrioventrikuler adalah katub yang letaknya diantara atrium
dan ventrikel. Ada dua jenis katub atriovnetrikuler :Katub
trikuspidalis : katub yang terletad diantara atrium dextra dan atrium
dextra.Katub bikuspidalis : katub yang terletad diantara atrium
sinistra dan ventrikel sinistra.
2. Katub semilunaris
Katub semilunaris memisahkan ventrikel dengan arteri yang
berhubungan. Adanya katub semilunar ini memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau
aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastol
ventrikel. Ada dua jenis katub semilunar : Katub pulmonal : terletak
pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dengan
ventrikel dextra. Katub aorta : terletak antara ventrikel kiri dengan
aorta.
Lapisan jantung
Lapisan jantung ada tiga :
1. Epikardium
Merupakan membran tipis di bagian luar yang membungkus jantung.
2. Miokardium
Lapisan tengah yang terdiri dari otot-otot jantung membentuk
sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun spiral
dan melingkari jantung lapisan otot ini akan menerima darah dari
arteri koroner.
3. Endokardium
Lapisan tipis endotelium, suatu jaringan epitel untuk melapisi bagian
dalam seluruh sistem sirkulasi.
Bagian 3. Endokardium
Pembuluh darah
1. Masuk ke jantung
Vena cava : masuk ke atrium dextra dari seluruh tubuh,
terdiri dari vena cava superior dan inferior, kaya CO2.
Vena pulmonalis : masuk ke atrium sinistra dari paru-paru,
kaya O2
2. Keluar dari jantung
Aorta : keluar dari ventrikel sinistra menuju seluruh tubuh,
kaya O2
Arteri pulmonalis : keluar dari ventrikel dextra ke paru-paru
dan kaya CO2
Gambar 4. Jantung
1. Siklus Jantung
Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolic yaitu
periode pengisisan jantung dengan darah , yang diikuti oleh satu periode
kontraksi yag disebut sistolik
2. Konduksi Jantung
Kontraksi sel otot jantung dipicu oleh potensial aksi yang menyapu ke
seluruh membran sel otot.. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu
Sel kontraktil,yang membentuk 99% sel-sel otot jantung,melakukan kerja
mekanis memompa darah. Sel-sel dalam keadaan normal tidak membentuk
sendiri potensial aksi mereka. Dan sel otoritmik, khusus memulai dan
menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung
kontraktil.
Nodus sinoatrium (SA node), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium
kanan dekat pintu masuk vena kava superior.
Serabut penghubung (junction fiber), berfungsi memperlambat tibanya
potensial aksi di AV node. Dengan demikian pada periode diastole waktu
pengisian ventrikel bisa optimal.
Nodus atrioventrikel (AV node), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas
permukaan atrium dan ventrikel.
Berkas His (His bundle), suatu jaras sel-sel otot jantung khusus yang
berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel. Disini berkas
tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri
septum, melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel dan berjalan balik
ke arah atrium sepanjang dinding luar.
Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His
dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel.
3. Pompa jantung
Bila seseorang dalam keadaan istirahat, setiap menitnya jantung hanya akan
memompa 4 sampai 6 liter darah. Selama bekerja berat, jantung mungkin
perlu memompa darah sebanyak empat sampai tujuh kali lipat dari jumlah
ini. Dua cara dasar pengaturan volume darah yang dipompakan oleh jantung
adalah pengaturan intrinsik pemompaan jantung sebagai respons terhadap
perubahan volume darah yang mengalir ke dalam jantung dan pengendalian
frekuensi denyut jantung dan kekuatan pemompaan jantung oleh sistem
saraf otonom.
Tahap Inspeksi
Lakukan inspeksi pada prekordial penderita pada saat baring telentang atau
dalam posisi sedikit dekubitus lateral kiri dan dokter berdiri pada sebelah
kanan penderita.Inspeksi denyut apek jantung atau biasa di sebut pungtum
maksimum di daerah ICS 4 pada linea midclavicula 1 jari ke arah
medial.Dan juga tidak lupa liat juga apakah ada jejas, atau bekas trauma
pada daerah thoraks sekitar jantung simetris atau tidaknya os costae.
Tahap Palpasi
Lakukan pemegangan/perabaan pada daerah ictus cordis yaitu di posisi
ICS4/5 pada linea midclavicula 1 jari ke arah medial. Dan rasakan getaran
valva pada masing masing tempat pemeriksaan
Valva Aorta : ICS 2 linea parasternalis dextra
Valva Pulmonalis : ICS 2 linea parasternalis sinistra
Valva Trikuspidal : ICS 4 linea para sternalis sinistra
Valva Mitral : ICS 4/5 linea midclavicula 1 jari arah medial.
Tahap Perkusi
Pada tahap ini dilakukan pengetukan untuk mengetahui batas batas jantung
dari pengecekan daerah dengan suara sonor hinga suara redup atau pekak.
Mulailah perkusi dari luar linea aksilaris anterior menuju ke arah sternum.
Tahap Auskultasi
Tahap ini ialah tahap mendengarkan bunyi ke 4 katub menggunakan
stetoskop. Dilakukan dengan meletakan stetoskop menuju ke daerah katub
Valva Aorta : ICS 2 linea parasternalis dextra
Valva Pulmonalis : ICS 2 linea parasternalis sinistra
Valva Trikuspidal : ICS 4 linea para sternalis sinistra
Valva Mitral : ICS 4/5 linea midclavicula 1 jari arah medial.
Dengarkan suara nya dan pastikan suara katub normal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organ sistem pernafasan atas terdiri dari hidung, faring, mulut, laring, trakea.
Udara yang masuk melalui hidung pertama-tama akan disaring, dihangatkan, dan
dilembabkan. Selanjutnya masuk ke faring, faring terdiri dari atas tiga bagian
yaitu Nasofaring, Orofaring, dan Laringofaring. Kemudian udara masuk ke laring,
trakea dan organ pernafasan bawah.
B. Saran
Guyton dan Hall. 2006. Texbook of medical physiology . 11th ed. Philadelpia. W.B
Saunders co. pp 103-160, 697-708.
Sherwood L, 2004. Human Physiology from cells to systems. 5th edition. Thomson
Learning, Inc. pp 302-325.