Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

FAKULTAS EKONOMI UKI TORAJA

I. IDENTITAS MAHASISWA

1.1 Nama : DINA KARRE’

1.2 Stambuk : 216411026

1.3 Fakultas : Ekonomi

1.4 Program Studi : Manajemen

1.5 Konsentrasi :K1

II. JUDUL

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.Sulo

III. PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat

dinilai dari keadaan fisiknya saja, misalnya dilihat dari gedung, pembangunan atau

ekspansi. Faktor terpenting untuk dapat melihat perkembangan suatu perusahaan

terletak dalam unsur keuangannya, karena dari unsur tersebut juga dapat

mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu perusahaan sudah tepat atau

belum, mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat

menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya perusahaan yang akhirnya

gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.


Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan

perusahaan dapat berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan

gambaran mengenai posisi keuangan dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan

laba. Posisi keuangan perusahaan ditunjukkan dalam laporan neraca kita dapat

mengetahui kekayaan atau assets perusahaan yang dimiliki (sisi aktiva), dan dari

sisi passiva dapat kita ketahui darimana dana-dana untuk membiayai aktiva tersebut

(dari modal sendiri atau hutang), sedangkan kinerja keuangan perusahaan dalam

menghasilkan laba dapat kita lihat dari laporan laba rugi perusahaan.

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan

dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi

perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan

eliminasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja

perusahaan pada masa datang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan pada dasarnya mengetahui tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas,

tingkat likuiditas dan stabilitas usaha. Menurut Muslich (2003) menyatakan bahwa

analisis rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan, karena

analisis dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertayaan tentang keadaan

perusahaan. Tujuannya adalah memberi gambaran mengenai kelemahan dan

kemampuan finansial perusahaan dari tahun ke tahun. Analisis rasio ini akan sangat

membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa

yang akan datang.

Menurut Sutrisno (2009) pada dasarnya ada beberapa rasio keuangan yang

bisa digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

keuntungan/frotabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio penilaian. Suatu

perusahaan jika pendapatan atau laba perusahaannya mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja


yang baik. Namun, pendapatan atau laba yang besar bukan merupakan suatu

ukururan mutlak kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, perluh dan penting

untuk dianalisis dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

profitabilitas untuk mengukur kinerja perusahaan sehingga diperoleh hasil yang

lebih akurat.

PT.Sulo Merupakan sebuah perusahaan pelayanan ekonomi bahan baku

yang terintegrasi bergerak dari hulu ke hilir yaitu, barang-barang industri seperti

buku dan sebagainya. Sebagai perusahaan publik berkomitmen penuh untuk

melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus

kewajiban sebagaimana diamanatkan pimpinan perusahaan tersebut.

Mengacu pada latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analis Kinerja Laporan Keuangan Pada PT.Sulo”.

3.2 Rumusan Masalah dan Persoalan Penelitian

3.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah kinerja laporan keuangan pada PT.Sulo.

3.2.2 Persoalan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan

maka persoalan penelitian adalah Bagaimana Pengaruh Kinerja Laporan Keuangan

pada PT.Sulo?
3.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai:

pengaruh kinerja laporan keuangan pada PT.Sulo.

3.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu:

3.4.1 Bagi Perusahaan

PT.Sulo, diharapkan bisa anggota masukan kepada perusahaan tentang

analisis kinerja keuangan pada perusahaan dan penelitian ini diharapkan menjadi

masukan dan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan strategi

selanjutnya dalam upaya menjaga nilai rasio likuiditas, solvabilitas, dan

profitabilitas perusahaan agar kinerja keuangan perusahaan semakin baik.

3.4.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi temuan empiris sebagai

bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

3.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan proposal penelitian ini adalah diatur sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah dan Persoalan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat penelitian


1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka

2.2 Penelitian Terdahulu

2.3 Kerangka Berpikir dan Defenisi Operasional

2.4 Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan

3.3 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

3.4 Jenis Data

3.5 Teknik Analisis Data

BAB IV ANALISIS DATA DAN BAHASAN ANALISIS

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.2 Analisis Data dan Pembahasan Persoalan Penelitian

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

5.2 Saran-saran

PUSTAKA DAFTAR

LAMPIRAN-LAMPIRAN
IV. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

4.1 Tinjauan Pustaka

4.1.1 Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Munawir (2007) pengertian laporan keuangan adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Sutrisno (2008) mengemukakan bahwa laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni
Neraca dan Laporan Laba Rugi. Kasmir (2008) berpendapat bahwa laporan saat ini
atau dalam suatu periode tertentu.
Laporan keuangan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Data laporan
keuangan terutama akan memberikan informasi bagi manajemen sebagai bahan
analisis dan bahan interpretasi untuk mengadakan evaluasi terhadap aktivitas
perusahaan. Laporan keuangan akan menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi
pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh
manajemen.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004) laporan keuangan disusun
dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja dan perubahaan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahaan posisi keuangan sangat
diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan kas (dan setara kas),
dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan
dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan
solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten serta dibuat dan disajikan dalam
bentuk nerava dan laporan laba rugi.
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan
kemajuan perusahaan secara periodik. Manajemen perlu mengetahui bagaimana
perkembangan keadaan investasi dalam perusahaan dan hasil yang dicapai selama
jangka waktu yang diamati. Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri dari
neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan modal, dimana neraca
menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu, sedangkan pada laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu.
Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
merupakan hasil akhir proses akuntansi yang menjelaskan atau melaporkan
kegiatan perusahaan sekaligus untuk mengevaluasi keberhasilan strategi
perusahaan dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai.
4.1.1.1 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Sawir (2005) tujuan laporan keuangan menurut standar akuntansi
keuangan antara lain adalah:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pekamai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian masa lalu.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
d. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan saat ini.
e. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.
f. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan netto dari
kekayaan sebagai hasil dari aktivitas usaha.
4.1.1.2 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Dalam menganalisis dan menafsirkan laporan keuangan, penganalisis
harus mengerti mengenai bentuk-bentuk maupun prinsip-prinsip
penyusunan laporan keuangan serta masalah yang mungkin timbul dalam
penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, rugi
laba dan arus kas.
A. Neraca
Neraca menujukkan posisi keuangan pada saat tertentu. Neraca
menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri suatu perusahaan pada hari terakhir
periode akuntansi. Aktiva menunjukkan penggunaan dana, hutang dan modal
menunjukkan sumber dana yang diperoleh.

Menurut Warsono (2003) menyatakan bahwa neraca adalah laporan


keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada sustu
periode tertentu. Sedangkan menurut Sutrisno (2008), neraca merupakan laporan
yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca
bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan pada suatu perusahaan pada tanggal
tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya
pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender sehingga neraca sering disebut dengan
balance sheet. Pengertian lain tentang neraca dikemukakan oleh Abdul Halim dan
Sarwoko (2008) merupakan neraca yang menunjukkan aktiva, utang dan modal
sendiri suatu perusahaan pada hari terakhir periode akuntansi.
Menurut Darsono (2005) komponen neraca terdiri atas:
1. Aktiva
Pada sisi aktiva neraca dikelompokkan sesuai urutan yang paling lancar.
Pengertian paling lancar disini adalah kemampuan aktiva tersebut untuk
dikompersi menjadi kas. Deangan demikian, maka penggolongan aktiva
dalam neraca adalah:
a. Aktiva lancar
Dalam aktiva lancar aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan yang
paling lancar. Aktiva lancar disini adalah yang paling mudah dan cepat
untuk dijadikan uang atau kas.
b. tetap Aktiva
Aktiva tetap adalah investasi pada tanah, bangunan, kendaraan dan
peralatan yang lain yang dilakukan oleh perusahaan. Aktiva tetap
disusun berdasarkan urutan yang paling tidak likuid (lancar).
c. Aktiva lain-lain
Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain yang dimiliki oleh
perusahaan. Isi dari pos aktiva lain-lain adalah kekayaan atau investasi
yang tidak dikelompokkan dalam aktiva tetap dan aktiva lancar.
2. Kewajiban dan Ekuitas
Darsono (2005) berpendapat bahwa kewajiban adalah hak dari pemberi
utang (kreditor) terhadap kekayaan perusahaan, sedangkang ekuitas adalah
hak pemilik atas kekayaan perusahaan. Pos-pos dalam sisi ini
dikelompokkan sesuai dengan besar kecilnya kemungkinan hak tersebut
akan dibayar, semakin atas urutannya dalam neraca. Pembagian dalam sisi
kewajiban dan ekuitas dalam neraca adalah:
a. Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban kepada kreditor yang akan
dibayarkan dalam jangka waktu satu tahun kedepan. Komponennya
antara lain adalah hutang dagang, hutang gaji, hutang pajak, hutang bank
yang jatuh tempo dalam satu tahun, dan hutang-hutang lain.
b. Kewajiban jangka panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang akan dibayarkan
dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun.
Kompnennya adalah hutang bank, hutang obligasi, hutang wesel dan
surat-surat berharga lainnya.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah hak pemilik atas perusahaan. Hak pemilik akan
dibayarkan hanya melalui dividen kas atau dividen likuiditas akhir.
Komponen dari ekuitas meliputi modal saham baik biasa maupun
preferen, cadangan, laba ditahan, dan laba tahun berjalan.
B. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan jumlah
penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode
tertentu sebagaimana halnya neraca, laporan laba rugi juga disusun tiap
akhir tahun.
Menurut Sutrisno (2008) laporan laba rugi adalah laporan yang
menunjukkan hasil kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan
menurut Warsono (2003) menyatakan bahwa laporan laba rugi adalah
laporan keuangan yang menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai
selama periode tertentu.
Menurut Astuti (2004) mengemukakan bahwa laporan laba rugi adalah
laporan yang mengikhtiarkan pendapatan dan beban. Sedangkan menurut
Darsono (2005) laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang
berkaitan dengan pendapatan dan biaya-biaya selama periode waktu
tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Untuk melihat periode waktu
tertentu yang dilaporkan, maka pembaca laba rugi perluh mrmperhatikan
kepala (heading) pada laporan tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan
laba rugi merupakan suatu daftar perusahaan dimana didalamnya
didasarkan atas semua pendapatan dan biaya-biaya sedemikian rupa yang
terjadi pada periode tertentu yang disusun secara sistematis sehingga dengan
mudah dapat diketahui apakah suatu perusahaan itu memperoleh laba atau
rugi.
C. Laporan Arus Kas
Laporan ini menggambarkan tentang perputaran uang (kas dan bank)
selama periode tertentu, misalnya bulanan dan tahunan. Laporan arus kas terdiri
dari kas untuk kegiatan operasional dan kas untuk kegiatan pendanaan.
4.1.2 Kinerja Keuangan
Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan
perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan
yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut Bastian (2006)
pengertian kinerja keuangan adalah gambaran pencapaian
pelaksanaan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, misi, dan visi suatu
organisai. Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007) Kinerja
Keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan
sumberdaya yang dimilikinya.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan
adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat
prospek, pertumbuhan, dan potensi baik perusahaan dengan menghandalkan
sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah
mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.
4.1.3 Pengukuran Kinerja keuangan
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan
diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Analisis Kinerja Keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap
review data, menghitung, mengukur, menginterpretasi, dan memberi solusi
terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
4.1.4 Analisis Rasio Keuangan
Menurut Prihadi (2008) mendefinisikan rasio keuangan adalah indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angkah
dengan angkah yang lainnya.
Rasio menggambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara jumlah
tertentu dalam satu pos laporan keuangan yang lain. Dengan menggunakan metode
analisis seperti berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran
tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Dengan
rasio keuangan pula dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan keuangan perusahaan.

4.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan sebelumnya dan
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan saat ini oleh penulis. Penelitian
terdahulu digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian saat ini. Adapun
penelitian secara acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1

Penelitian Terdahulu

Nama dan Tahun Topik/Judul Variabel Yang Hasil

Penelitian Digunakan Penelitian

Erindani,Tahun Analisis Kinerja Curren ratio dan Hasil penelitian

2015 Keuangan Pada Quick ratio ini

Koperasi menunjukkan

Pengawai bahwa rasio

Republik likuiditas

Indonesia (KPRI) koperasi selama

lima tahun

mengalami

fluktuasi dan

relatif tinggi
Lia dkk, Penilaian Kinerja Variabel likuiditas Hasil penelitian

Tahun 2015 Keuangan Pada dan variabel ini

Usaha Kecil dan solvabilitas menunjukkan

Menegah (UKM) bahwa tingkat

likuiditas

perusahaan

sangat besar

(over liquidity)

Sumber: Diolah oleh penulis(2019

)4.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, mengenai pengaruh kinerja


keuangan pada PT.Sulo maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.1
Kerangka Berpikir

Laporan Keuangan
Keputusan Berdasarkan
(X1)
Kepemimpinan

(Y)
Kinerja Keuangan

(X2)
Gambar 4.1 diatas,
memperlihatkan kerangka pikir bahwa terdapat hubungan antar variabel yaitu
variabel bebas (X) dan variabel (Y). Variabel bebas terdiri dari: Laporan Keuangan
(X1) dan Kinerja Keuangan (X2) sedangkan variabel terikat yaitu Keputusan
Berdasarkan Kepemimpinan (Y).
Variabel bebas akan saling mempengaruhi dalam artian bahwa laporan
keuangan dan kinerja keuangan sebagai variabel bebas akan mempengaruhi
keputusan berdasarkan kepemimpinan.

4.4 Defenisi Operasional


4.3.1 Laporan Keuangan adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu.
4.3.2 Kinerja Keuangan adalah gambaran dari pencapaian keberhasilan
perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas sebagai aktivitas
yang telah dilakukan.
4.3.3 Keputusan Berdasarkan Kepemimpinan adalah suatu proses penentuan
keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas
pada masa yang akan datang dan mengarahkan untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

4.5 Hipotesis
Hipotesis bisa didefenisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara
logis diantara dua atau lebih variabel yang diubgkapkan dalam bentuk persyaratan
yang dapat diuji (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, hipotesis yang diungkapkan
adalah sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan kinerja keuangan prusahaan sebelum dan sesudah pada
perusahaan PT.Sulo
2. Kinerja keuangan perusahaan berpengaruh terhadap signifikan laporan
keuangan PT,Sulo.

V. METODE PENELITIAN
5.1 Jenis Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mendiskripsikan suatu
gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi secara faktual, sistematis, dan akurat.
Pada penelitian ini, penulis berusaha mendiskripsikan peristiwa yang menjadi pusat
penelitian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.
Analisis deskriptif kuantitatif merupakan teknik analisis yang dilakukan
dalam bentuk data/angka yang kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dalam
bentuk uraian (Nursiawan, 2003).

5.2 Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan


5.2.1 Satuan analisis dalam penelitian ini adalah Keputusan Berdasarkan
Kepemimpinan
5.2.2 Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan, kinerja
keuangan dan keputusan berdasarkan kepemimpinan.

5.3 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data


5.3.1 Teknik pengumpulan data
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring
perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-
media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype.
5.3.2 Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
Dokumentasi dimana cara pengumpulan data dengan mengumpulkan data
melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan data yang dibutuhkan dalam peneliian.
5.4 Jenis Data
5.4.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk
menjawab pertayaan riset atau penelitian. Data primer dapat berupa pendapat
subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian.
5.4.2 Data Sekunder
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Indriantoro (2004), data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Sumber data berasal dari laporan realisasi APBL PT.Sulo
yang diperoleh dari pihak yang bersangkutan. Data yang diambil adalah Kinerja
Laporan Keuangan pada PT.Sulo periode 2017-2018.

5.5 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah suatu usaha untuk dapat menemukan jawaban dalam
suatu penelitian. Tujuan analisis data adalah menyedehanakan data kedalam
bentuk-bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan, sehingga memberikan
gambar yang jelas dari hasil sebuah penelitian. Adapun teknik analisis data yang
digunakan adalah sebagai berikut:

5.5.1 Uji Hipotesis


5.5.1.1 Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis menggunakan model regresi berganda yang didasarkan
pada hubungan fungsional ataupun kausal dua atau lebih variabel independen
dengan satu variabel dependen (Sugiyono,2007).

Persamaan model regresi berganda:


Y=a+b1X1+b2X2+e
Y=Variabel dependen, yaitu keputusan berdasarkan kepemimpinan
a=Konstanta
b1,b2= Koefisien regresi linear masing-masing variabel
X1=Variabel independen, yaitu laporan keuangan PT.Sulo
X2= Variabel independen, yaitu kinerja keuangan
e= Error
5.5.1.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
untuk menunjukkan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi
yang dilakukan. Nilai koefisien determinasi memiliki rage antara 0 sampai 1. Jika
koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka berarti semakin besar variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Jika angka R diatas 0,5
maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
adalah kuat. Sebaliknya, Jika angka R dibawah 0,5 maka korelasi atau hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah (Santoso dalam
Christinawati,2005).

5.5.1.3 Uji Statistik t (t-test)


Untuk menguji hipotesis kompartif rata-rata dua sampel bila datanya
berbentuk interval atau rasio, digunakan t-test (Sugiyono,2007). Untuk mengetahui
apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen maka nilai signifikan t dibandingkan
dengan derajat kepercayaan.
Apabila sig t lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima. Jika sig t lebih kecil
dari 0.05 maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak berarti ada hubungan yang signifikan
antar variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali dalam
Christinawati,2005).
5.5.1.4 Uji Statistik F
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel independen terhadap
variabel dependen. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0.05, dapat disimpulkan
(Ghozali dalam Christinawati,2005) sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikan < 0.05, maka Ha diterima
2. Jika nilai signifikan > 0.05, maka Ha ditolak
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama.

Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

Baridwan, Zakki.2001.Intermediate Accounting. Edisi Ketuju. BPFE: Yogyakarta.

Bowlin, Oswald D. 1990.Guide to Financial Analysis. Edisi Kedua. McGraw-hill:

New York.

Djarwanto. 1989. Metode Analisis Laporan Keuangan. Diva Press: Malang.

Hanafi, Mamduh M., Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP

YPKN:Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Safri. 2005. Teori Akuntansi.Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE: Yogyakarta.

Helfert, Erich A. 1993. Techniquest of Financial Analysis. McGraw-Hill: New

York.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salembah

Empat: Jakarta.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Edisi

Pertama.BPFE: Yogyakarta.

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kesatu. Bumi Aksara:

Jakarta.
Munawir. 2004.Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat Liberty:Yogyakarta

Prastowo, Dwi. 1995. Analisa Laporan Keuangan(Konsep Dan Aplikasi).

UPP AMP YKPN: Yogyakarta.

Prastowo, Dwi, Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua.

AMP YKPN: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai