Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu
Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu
Aziz Yasril
G111 14502
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
Makassar, Sulawesi Selatan, 90245
Email: azizyasril@gmail.com
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Kabupaten Enrekang termasuk dalam salah satu wilayah dalam Provinsi
Sulawesi Selatanyang secara astronomis terletak pada 3° 14’ 36” -3° 50’ 00” LS dan
119° 40’53” -120° 06’ 33” BTdan berada pada ketinggian 442 m dpl,dengan luas
wilayah sebesar 1.786,01 km².Kabupaten Enrekang berbatasan dengan Tana Toraja
disebelah utara,disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap,
disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan disebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Pinrang.
Pemerintah Kabupaten Enrekang, Sulawesi-Selatan kini terus
mensosialisasikan pentingnya masyarakat tani beralih ke pertanian dengan sistem
organik, sebagai salah satu upaya mengembalikan unsur hara dan kesuburan
tanah.”Kualitas tanah tiap tahun semakin menurun akibat penggunaan pupuk kimia,
dan untuk mengatasinya perlu diterapkan pertanian yang ramah terhadap tanah, yaitu
pertanian organik. Upaya untuk menggalakkan pertanian organik terus dilakukan di
Kabupaten Enrekang. Seringnya terjadi kelangkaan pada pupuk kimia, seperti Urea,
penggunaan zat kimia secara terus menerus juga dikhawatirkan akan berdampak pada
kualitas unsur hara dalam tanah akan semakin berkurung. Hal ini sangat erat
kaitannya dengan komoditas pertanian dan perkebunan yang menjadi salah satu
klaster yang dikembangkan.
Sebab dalam konsep pengembangan klaster termasuk holtikultura perlu
diperhatikan dari hulu ke hilir tidak hanya dari sisi produksi, tapi juga melihat tata
niaga hasil komoditi di Kabupaten Enrekang.” Kabupaten Enrekang, sebagai pusat
penjualan dan transaksi berbagai jenis komoditi, sehingga ada regulasi terhadap
produk yang dihasilkan, dan pemasaran mudah termasuk untuk target pasar hasil
penerapan system pertanian organik. Menurutnya, salah satu persoalan yang
menghambat pertanian organik adalah faktor pemasaran. “Banyak petani yang ragu
menerapkan pertanian organik karena khawatir pemasarannya yang masih sulit,
karenanya memang perlu pusat pemasaran komoditi pertanian seperti terminal
Agrobisnis.
2.1.1 Geografis
̊
Kabupaten Enrekang secara geografis terletak antara 3̊ 14’36’’- 3̊̊̊ 50’00”
Lintang Selatan dan antara 199̊ 40’53” - 120̊ 6’33” Bujur Timur. Letak geografis
Kabupaten Enrekang berada di jantung jasirah Sulawesi Selatan yang dalam peta
batas wilayah memang bentuknya seperti jantung. Batas wilayah Kabupaten
Enrekang adalah sebagai berikut :
2.1.2 Topografi
2.1.3 Kependudukan
Jumlah penduduk di Kabupaten Enrekang untuk tahun 2008 adalah sebanyak
188.070 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. Dengan kepadatan penduduk mencapai
105 jiwa/km².
Tabel 2. Penduduk menurut jenis kelamin dan kepadatn penduduk menurut
Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2010
Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi (atas dasar harga konstan 1999) Menurut Sektor
Ekonomi Tahun 1999 – 2003
IV.KESIMPULAN
Hasbiullah, Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Dan Luas Lahan Terhadap Produksi
Kopi Di Kabupaten Enrekang. Jurusan Ilmu Ekonomi,UIN.
Sirojuzilam. 2007. Perencanaan Tata Ruang Dan Perencanaan Wilayah, Vol.2, No.3.
FE dan SPs USU
BPS. 2010. Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2004. Badan Pusat Statistika.
Enrekang
PETA SULAWESI SELATAN
Peta Kabupaten Enrekang
PETA PERENCANAAN WILAYAH
DAFTAR PUSTAKA
Hasbiullah, Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Dan Luas Lahan Terhadap Produksi
Kopi Di Kabupaten Enrekang. Jurusan Ilmu Ekonomi,UIN.
Sirojuzilam. 2007. Perencanaan Tata Ruang Dan Perencanaan Wilayah, Vol.2, No.3.
FE dan SPs USU
BPS. 2010. Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2004. Badan Pusat Statistika.
Enrekang