Anda di halaman 1dari 6

A.

Negara Malaysia

Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga
wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibu kotanya adalah Kuala Lumpur,
sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan federal. Jumlah penduduk negara ini mencapai
30.697.000 jiwa pada tahun 2015. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia
Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Tiongkok
Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini
terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau
seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali, hanya negeri-negeri (negara bagian)
yang diperintah oleh Raja/Sultan saja yang diperbolehkan mengirimkan wakilnya untuk menjadi Raja
Malaysia. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong. dan
pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip
dengan sistem parlementer Westminster.

Malaysia sebagai negara federal tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya,
sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan bagian barat Malaysia
modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal
sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali
sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali
sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.

Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses
dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal
sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia
termasuk dengan Federasi Malaya dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari
Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura saat tahun-tahun awal
pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia.

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang
cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata
8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru. Karena
Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional
berperan penting di dalam ekonominya. Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi
penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur memiliki pengaruh besar
bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman
hayati terbesar di dunia.

Bangsa Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula Ras Tionghoa
Malaysia dan India Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa
dan agama resmi Negara.

Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional,
seperti PBB. Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara
Persemakmuran. Malaysia juga menjadi anggota D-8 (Developing-8), yakni sebuah kesepakatan untuk
kerja sama pembangunan delapan negara anggotanya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir,
Nigeria, Pakistan, dan Turki.
B. Kondisi Ekonomi

Ekonomi Malaysia merupakan terbesar ketiga di Asia Tenggara dan kedua puluh sembilan di dunia
berdasarkan PDB. Inflasi yang hanya sekitar 0,4% serta angka kemiskinan sebesar 3,5%
menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan pesat setelah krisis
ekonomi 1998 yang mengguncang Asia. Mata uang yang digunakan secara resmi
diseluruh Malaysia adalah ringgit. Malaysia dikenal dengan hasil agrikulturnya yang melimpah, terutama
dalam produksi karet dan minyak kelapa. Mitra ekspor utamanya adalah RRC, Singapura, Amerika
Serikat dan Thailand. Ekspor terutama dalam bidang peralatan elektronik, gas alam cair, kayu serta
produk olahannya, karet dan tekstil. Malaysia berhasil menduduki peringkat kedua puluh satu untuk
kategori kemudahan berbisnis. Menara Petronas di Kuala Lumpur. Pertumbuhan cepat ekonomi dan
kemakmuran Malaysia dicirikan oleh Menara Petronas, kantor pusat raksasa minyak nasional. Bursa
Malaysia Kawasan perindustrian Bukit Raja Selatan di Selangor.

Kondisi ekonomi Negara Malaysia yang terbilang baik menjadikan Negara Malaysia menajadi
salahsatu tujuan investasi dan tujuan ekonomi yang bagus dan berkesinambuangan. Kondisi ekonomi
masyarakatnya yang bagus membuat Negara Malaysia adalah Negara yang bagus untuk melakukan
ekspansi bisnis internasional dilihat dari kondisi ekonomi Negara tersebut.

C. Sosial dan Budaya

Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di
Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

1. Kebudayaan Melayu
2. Kebudayaan Tionghoa
3. Kebudayaan India
4. Kebudayaan Kadazan-Dusun
5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, dan Bidayuh.

Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Jumlah penduduk negara
ini mencapai 30.697.000 jiwa pada tahun 2015 terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24%
Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan
kesukuan terjadi tahun 2008. Falsafah Negara Malaysia adalah Rukun Negara, yaitu :

1. Kepercayaan kepada Tuhan


2. Kesetiaan kepada Raja dan Negara
3. Keluhuran Perlembagaan/Kontitusi
4. Kedaulatan Undang-Undang
5. Kesopanan dan Kesusilaan

Agama resmi negara adalah Islam. Selain itu terdapat agama lain yaitu Budha, Kristen, Katholik,
Hindu dan Sikh. Bahasa Nasional adalah bahasa Malaysia, akan tetapi bahasa Inggris juga digunakan
secara luas. Bahasa yang digunakan sehari-hari dalam komunikasi diantara masing-masing suku bangsa
adalah bahasa asal suku bangsa itu sendiri, tetapi dalam komunikasi umum banyak digunakan bahasa
Melayu bercampur dengan bahasa Inggris. Suku bangsa Melayu yang sering disebut Bumiputra, peranan
agama Islam sangat kuat. Dalam kehidupan sehari-hari ketaatan dalam menjalankan ibadah agama
menjadi penilaian yang penting. Hal ini dapat dilihat dari cara berpakaian kebanyakan wanita Melayu
yang mengenakan pakaian kain / rok / celana panjang dan kerudung / jilbab. Sedangkan pakaian untuk
laki-laki adalah memakai kopiah/peci dan pakaian lengkap serta sarung yang dililitkan dipinggang. Kaum
laki-laki lebih dominan daripada kaum wanita yang lebih banyak berperan mengurus rumah tangga. Pada
suku bangsa Cina, agama yang banyak dianut adalah Budha atau Kristen/ Nasrani, akan tetapi adat
istiadat budaya asli Cina juga sempat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Dalam percakapan sehari-hari
dengan sesama bangsa Cina lebih banyak menggunakan bahasa Cina asalnya, tetapi dengan etnis lain
menggunakan bahasa Melayu bercampur istilah-istilah bahasa Inggris. Pada suku bangsa India
kebanyakan beragama Hindu, lebih banyak menggunakan bahasa India/Tamil atau bahasa Inggris untuk
yang berpendidikan.

Melihat dari segi social dan budaya Negara Malaysia yang kurang lebih mirip dengan Indonesia
memungkinkan ekspansi bisnis secara internasional di Negara Malaysia akan cukup mudah mudah untuk
dilakukan karena melihat dari perspektif social dan budaya di Negara tersebuh dapat kita pelajari dengan
mudah dan dapat menjadi acuan dalam menentukan minat dan selera terhadap produk yang mungkin
dapat kita produksi. Dari social dan budaya dapat menjadikan dasar penentuan jenis produk yang
mungkin di jual atau produksi.

D. Analisis Ekspansi Bisnis dari Beberapa Aspek di Negara Malaysia

 Selera Konsumen

Beberapa produk asli Indonesia cukup sangat digemari di Negara Malaysia, namun sebagai
seorang pebisnis yang akan memulai ekspansi bisnis di Malaysia harus juga dapat melihat dengan
teliti melihat dan mengamati selera konsumen terhadap suatu jenis produk. Semisalnya dalam
contoh dikarenakan jumlah penganut agama Islam di Malaysia sangat dominan, produk fashion
semisal busana muslim cukup digemari. Namun tak semua model pakaian busana muslim akan
laku di jual di Malaysia. Model abaya dan kaftan lebih digemari oleh konsumen di Malaysia.
Secara umum masyarakat Malaysia sangat menyukai produk kerajinan tangan dan produk olahan
rumahan dari Indonesia.

 Penetapan Harga

Masyarakat Malaysia rutin berbelanja jalam jumlah besar untuk produk Indonesia. Penetapan
harga untuk setiap produk merupakan hal yang sangat urgen. Perhitungan biaya pengiriman
(Shipping Cost), biaya produksi, serta keuntungan harus menjadi dasar dalam menetapkan harga
produk. Perbedaan kurs atau nilai tukar mata uang setiap Negara yang berbeda harus di
perhitungkan. Pebisnis tidak boleh asal menetapkan harga, dalam satu contoh, suatu produk
dengan harga satuan Rp. 8.000 lalu hendak di naikan menjadi RM. 8 (Ringgit Malaysia)
misalnya. Penetapan harga harus rasional atau masuk akal karena konsumen juga dapat berhitung.

 Pengenalan produk/Pengiklanan

Dalam mengenalkan produk ke Malaysia ada beberapa proses yang dapat dilakukan. Salah
satunya memanfaatkan pameran atau festival yang di selenggarakan swasta maupun pemerentah,
baik dari pemerintah Malaysia sendiri mapun yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI). Pada ajang-ajang seperti ini memungkinkan dapat terjadinya
kerjasama bisnis. Seorang pebisnis memungkinkan dapat menemukan mitra bisnis yang tepat.
Penemuan mitra bisnis yang tepat, dapat dengan lebih mudah kita dapat memasok produk ke
Malaysia.

 Hukum dan Regulasi

Yang harus diperhatikan dalam ekspansi bisnis Internasional yang yang tidak kalah penting
adalah hukum, proses pengiriman dan regulasi Negara tujuan. Hal ini perlu diperhatikan dan
diperhitungkan agar produk yang dikirim lebih efisisen terhadap biaya, karena ada regulasi pajak
atau bea cukai di setiap Negara tujuan tidak tekecuali Negara Malaysia.

 Proses Distribusi Produk

Produk Indonesia bisa lebih dikenal di Malaysia melalui tenaga kerja Indonesia (TKI). Dengan
melihat peluang ini saluran distribusi dan pengenalan produk dapam melalui TKI yang ada di
Malaysia. TKI juga dapat menjadi “Duta” produk Indonesia di Malaysia. selain dapat menjadi
potensi pasar yang besar, TKI dapat juga dilibatkan untuk pemasaran produk dengan skema kerja
sama yang tepat.

E. Porter’s Five Forces Analysis

Analisis Lima Kekuatan Porter atau dalam bahasa Inggris disebut denggan Portes’s Five
Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk memahami
dimana letak kekuatan perusahaan dalam menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis. Dalam
teorinya, ada lima kekuatan yang harus diperhatikan oleh sebuah bisnis dalam mengamati
lingkungan bisnisnya, yaitu daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, ancaman pendatang baru,
ancaman produk pengganti dan intensitas persaingan. Dengan mengunakan Analisis Lima
Kekuatan ini, perusahaan dapat memahami kekuatan posisi persaingan saat ini dan kekuatan
posisi persaingan pada bisnis yang sedang direncanakan.

 Ancaman dan Hambatan Pendatang Baru

Analisis ancaman pendatang baru dalam ekspansi bisnis ke Malaysia cukup ketat. Ancaman ini
sangat sulit untuk di prediksi karena ancaman ini bukan hanya dari dalam Negara tujuan itu
sendiri melainkan juga dari beberapa Negara luar baik Indonesia maupun Negara lainnya. Namun
ini dapat di kurangi ancaman tersebut dengan selalu melakukan inovasi dan penetrasi asar untuk
mempertahankan eksisitensi produk yang dimiliki di pasar Negara tujuan.

 Daya Tawar Pemasok

Daya tawar pemasok dapat mempengaruhi harga bahan baku. Daya tawar pemasok yang
tinggi memungkinkan para pemasok dapat membentuk harga dari bahan baku. Dalam
kasus ekspansi bisnis jika kita telah dapat membuka cabang dan membuka pabrik baru
misalnya, kita dapat memilih alternative dengan memproduksi produk di Negara tujuan
seta bahan baku yang digunakan dari Negara tersebut atau tidak. Daya tawar pemasok
menentukan Harga Pokok Penjualan dari suatu produk yang di produksi. Jika dalam hal
lain perusahaan hanya mengekspor barang, daya tawar pemsok dalam negri sangat
mempengaruhi penetapan harga produk di Negara tujuan yaitu Malaysia.

 Daya Tawar Pembeli

Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen,
semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun
kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan
oleh perusahaan produsen. Dalam hal ini daya tawar pembeli dalam ekspansi bisnis ke
Negara Malaysia akan sedikit dapat dikendalikan oleh produsen ataupun pemasok,
dikarenakan mungkin permintaan akan suatu produk cukup tinggi dengan ketersediaan
produk yang minim karena mungkin dapat dipengaruhi dengan kebijakan serta regulasi
dari Negara itu sendiri akan ketersediaan barang tersebut. Dapat tercermin dengan
tingginya harga produk Indonesia di Malaysia di karenakan keterbatasan jumlah produk
karena regulasi Negara Malaysia akan produk impor di negaranya.

 Ancaman Produk Pengganti

Ancaman produk pengganti cenderung sangat besar terjadi di Malaysia, persamaan social dan
budaya, iklim dan geografis yang hampir mirip dengan Indonesia cenderung akan menjadikan
selara dan jenis produk hamper mirip. Inilai yang menjadi dasar ancaman produk pengganti di
Malaysia akan produk Indonesia cenderung kemungkianannya sangat besar. Namun ini mungkin
dapat di minimalisisr dengan melakukan diferensiasi produk yang baik dan tepat.

 Persaingan Kompetitor Pesaing

Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk
mendapatkan pangsa pasar yang besar. Dalam hal Ekspansi bisnis di Malaysia kita
sebagai produk impor sangat ketat dengan persaingan antar competitor baik dalam
Negara tujuan itu sendiri maupun dari luar. Dengan persaingan itu kita harus mampu
menentukan segmen pasar dengan tapat dan menyesuaikan dengan selera konsumen di
Negara tujuan tersebut dan selalu melakukan inovasi dan diferensiasi produk yang si
sesuaikan dengan selera konsumen Negara tujuan untuk mendapatkan pangsa pasar yang
besar dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA

https://lifestyle.kompas.com/read/2012/05/16/10533725/tertarik.meraup.untung.dari.pasar.malays
ia?page=2 di akses 16 Oktober 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Malaysia di akses 16 Oktober 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia#Budaya diakses 17 Oktober

https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Budaya_Malaysia

https://anapenabudi2.wordpress.com/category/ii-kondisi-sosial-budaya/ diakses 15 Oktober

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id>jab jurnal “Analisis Strategi Ekspansi dalam


pengembangan bisnis di Negara Malaysia”

Anda mungkin juga menyukai