Anda di halaman 1dari 10

Child Abuse Precise timing

NeglectThree models of child abuse Triangulated model

consultations: A qualitativestudy of inpatient Potential Perpetrators : Kondisi sosial ekologi keluarga

child abuse consultation notes _ Language : konfrontatif

Kekerasan pada anak: mengabaikan anak, penganiayaan The family-dynamics model :

fisik, pelecehan seksual, pelecehan emosional, membuang Emotional response : perilaku dan reaksi keluarga
anak, pemaksaan penggunaan zat narkoba, perdagangan ketika di rumah sakit
manusia. Family relationship

Macam-macam kekerasan pada anak: mengabaikan anak, Parental Coping


penganiayaan fisik, pelecehan seksual, pelecehan emosional,
membuang anak, pemaksaan penggunaan zat narkoba, Language : Hasil observasi dokter yang menangani
perdagangan manusia. kasus ini

Dokter anak yang menangani kasus ini bekerja sama dengan Child Abuse Pediatricians (CAP) berperan untuk
lembaga kesejahteraan sosial, penegakan hukum, dan sistem mendiagnosis, merawat, serta mencegah kekerasan pada
peradilan. anak sebagai ahli medis.

Beberapa dokter yang bergabung merupakan lebih CAP dapat menjadi saksi ahli di pengadilan
menyukai nama pediatrik pelecehan anak untuk
Tiga model yang digunakan oleh CAP yaitu the base model,
menekankan keahlian berbasis pediatrik klinis mereka,
the investigate model, serta the family dynamics model
sementara yang lain lebih menyukai istilah pediatri forensik,
untuk menekankan aspek hukum dan forensik dari pekerjaan CAP menggunakan 3 model yang berbeda untuk
mereka. mengevaluasi luka yang dihasilkan dari penganiayaan anak
serta untuk memberikan konsultasi dengan cara yang
Konteks studi
berbeda untuk korban penganiayaan anak
Penelitian ini membagi cedera pada kekerasan anak menjadi
3, yaitu : neurotrauma, long bone fracture, dan skull Association between mothers’
fracture. Dokter yang menangani kekerasan pada anak akan problematic Internet use and
mengevaluasi korban terlebih dahulu dan mencari ciri-ciri maternal recognition of child abuse
utama pada korban tersebut untuk mendukung pengambilan
diagnosa. PIU (Problematic Internet Use) mengacu pada kondisi yang
sulit untuk mengontrol penggunaan Internet.
The base model :
PIU dapat menyebabkan seorang Ibu mengabaikan
Why did you come to the hospital? pekerjaan rumah, bahkan mengabaikan anaknya.

Alternate Diagnosis : Seorang Ibu yang mengalami PIU memiliki rasa beban pada
pada pola pengasuhan dan emosi negative lainnya 🡪 dapat
Tahap perkembangan anak
meningkatkan resiko child abuse
Riwayat medis anak
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa terdapat
Riwayat medis keluarga anak asosiasi antara PIU dan perilaku agresif. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan asosiasi antara ibu yang
Risk Indicators : Kondisi sosial ekologi anak dan mengalami PIU dan kesadarannya akan child abuse
identifikasi kekerasan
Perbandingan antara ibu dengan dan tanpa PIU yang
Language : Netral dan klinis memiliki anak berusia 4 bulan, 1,5 tahun, atau 3 tahun, ibu
dengan PIU memiliki peluang lebih tinggi untuk mengenali
The investigate model : pelecehan anak dalam semua kasus.

Corroboration WOMEN ABUSE

Kejadian berdasarkan sudut pandang mereka Exposure to domestic violence and abuse and
consultations for emergency contraception
Menurut UU nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

“Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan


terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum
dalam lingkup rumah tangga.” (Kusumasari, 2011). EYEWITNESS
Kontrasepsi yang digunakan setelah hubungan seksual EDUCATING JURORS ABOUT EYEWITNESS
untuk mencegah kehamilan . Atau sering juga disebut TESTIMONY IN CRIMINAL CASES WITH
"Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after pills" CIRCUMSTANTIAL AND FORENSIC EVIDENCE
atau "Morning after treatment".
Eyewitness/Saksi menurut Pasal 1 angka 26 KUHAP
Kekerasan dalam rumah tangga paling banyak terjadi pada adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna
WANITA. kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang
suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri
Ada hubungan positif antara Kekerasan Dalam Rumah
dan ia alami sendiri.
Tangga dengan Penggunaan Kontrasepsi Darurat.
Ada beberapa alasan mengapa kesalahan saksi mata sering
7-17% pasien pada wanita mengalami Kekerasan Dalam
terjadi dalam kasus pidana.
Rumah Tangga.
• Pertama, juri dan profesional hukum memiliki
Tujuan utama dalam penelitian ini ialah mengetahui
pengetahuan yang terbatas tentang faktor-faktor
hubungan antara KDRT dengan Kontrasepsi Darurat.
yang mempengaruhi akurasi saksi mata.
Ditemukan jika semakin banyak anak serta memiliki riwayat
• Kedua, bahkan jika juri dan profesional hukum
depresi maka potensi depresi semakin besar. Dibandingkan
memiliki pengetahuan tentang faktor-faktor saksi
dengan wanita tanpa riwayat KDRT, wanita yang pernah
mata, mereka kemungkinan masih akan mengalami
mengalami KDRT beresiko tiga kali kemungkinan untuk
kesulitan menilai akurasi saksi mata karena mereka
konsultasi kepada dokter tentang kontrasepsi darurat .
akan mengalami kesulitan menerapkan
Ada Hubungan Positif antara KDRT dan Usia, dengan pengetahuan mereka tentang faktor-faktor saksi
peluang melakukan konsultasi kontrasepsi darurat menjadi mata pada fakta-fakta kasus pidana.
2,8 kali lebih besar terjadi pada wanita berusia 25-39 tahun
• Ketiga, tidak ada perlindungan hukum yang efektif
dengan KDRT, dibandingkan dengan mereka yang tidak
dan konsisten yang membuat juri peka terhadap
mengalami KDRT
kesaksian saksi mata. Sensitivitas berarti bahwa
Wanita yang mengalami KDRT dapat meminta Kontrasepsi anggota juri tidak hanya menyadari kemungkinan
Darurat dari dokter umum pada beberapa kejadian. Hal ini efek faktor saksi mata terhadap akurasi saksi mata,
menunjukkan bahwa wanita yang mengalami KDRT tetapi mereka juga dapat menerapkan faktor saksi
mungkin lebih memilih kontrasepsi darurat daripada metode mata pada fakta-fakta kasus pidana.
kontrasepsi biasa.
Metode I-I-Eye memerintahkan juri untuk mengikuti tiga
Hal ini karena para wanita yang mengalami KDRT biasanya langkah dalam mengevaluasi bukti saksi mata :
dipaksa melakukan hubungan intim tanpa menggunakan
• Pertama, mereka mengevaluasi bagaimana
kontrasepsi oleh pasangannya dan mereka mengalami
penegakan hukum melakukan wawancara saksi
ketergantungan secara ekonomi pada pasangannya, sehingga
mata dengan menentukan apakah penegakan
membutuhkan lebih banyak Kontrasepsi Darurat
hukum memperoleh jumlah maksimum informasi
dibandingkan dengan wanita yang tidak terpapar dengan
dari saksi mata, mengubah memori saksi mata
KDRT.
dengan informasi pasca-acara, atau meningkatkan
Women Abuse kepercayaan saksi mata.

Exposure to Domestic Violence and Abuse: • Kedua, juri mengevaluasi bagaimana penegakan
Evidence of Distinct Physical and Psychological hukum melakukan prosedur identifikasi dalam
Dimensions kasus tersebut.
• Ketiga, mereka mengevaluasi bagaimana faktor Anak-anak suatu peristiwa
saksi mata di TKP kemungkinan mempengaruhi sebelum mereka belajar berbicara, yang dimulai sekitar usia
akurasi saksi mata. dua sampai tiga tahun. Mayoritas sampel menjawab benar.

Effects of Eye-Closure on Confidence-Accuracy Relations Memori anak-anak lebih muda daripada anak-
in Eyewitness Testimony anak yang lebih tua dan orang dewasa. Sampel yang
menjawab bahwa anak-anak lebih muda memiliki memori
Meskipun dilakukan pengingatan kembali secara berulang yang sama baiknya atau lebih baik dari orang dewasa
dan penambahan selang waktu pengingatan, penutupan mendekati 40%.
mata meningkatkan akurasi tanpa memengaruhi rata-rata
kepercayaan diri atau mendiskriminasi tanggapan yang Amnesia total adalah kejadian yang dipalsukan. Mayoritas
akurat dan tidak akurat sampel menjawab ragu-ragu atau meyakininya sebagai
kebenaran.
Penutupan mata meningkatkan akurasi recall memory.
Percobaan ini sejalan dengan percobaan 1 dan 2 dimana Memori traumatis tidak dapat benar-benar terhalang dari
dengan menutup mata, subjek dapat mengingat kembali kesadaran. Mayoritas besar sampel meyakininya sebagai
kejadian dengan lebih baik kebenaran.

Penutupan mata meningkatkan akurasi recall memory Hasil: psikolog dan psikiater yang menjadi saksi ahli
memiliki keyakinan tentang pengetahuan memori manusia
Penutupan mata tidak secara signifikan mempengaruhi yang tidak didukung oleh pengetahuan terkini. Beresiko
rata-rata kepercayaan peserta dalam kemampuannya memberikan rekomendasi yang buruk di persidangan.
untuk membedakan antara tanggapan yang benar dan salah
Educator of the court: The Role of the Expert Witness in
1. Para peserta dapat memantau keakuratan tanggapan Cases Involving Autism Spectrum Disorder
mereka, yang ditunjukkan oleh rata-rata dari 3tatistic ANDI
dan peringkat kepercayaan yang lebih tinggi untuk jawaban Faktor yang mempengaruhi : Internal dan Eksternal
yang benar daripada yang salah. : Implikasi praktis utama
dari penelitian ini adalah dengan mengurangi gangguan Pendapat saksi ahli tentang perannya dalam persidangan
saat mengingat kembali (melalui penutupan mata) yang melibatkan bukti kesehatan mental: “sebagai perantara
meningkatkan akurasi tanpa secara signifikan antara basis pengetahuan dan sistem hukum awam yang
meningkatkan kepercayaan atau merusak hubungan perlu dididik untuk membuat keputusan berdasarkan
Confidence-Accuracy informasi tentang seorang terdakwa dengan gangguan
mental atau perkembangan”
2. Peserta secara signifikan kurang percaya diri dalam
tanggapan yang tidak tepat dibandingkan dengan tanggapan
yang tepat. 3. Penutupan mata secara andal meningkatkan
akurasi mengingat tanpa meningkatkan kepercayaan diri
secara signifikan, konsisten dengan penemuan Wagstaff dan
kolega : Peneliti tidak menemukan bukti bahwa
penutupan mata meningkatkan kepercayaan diri.
Sebaliknya, mengurangi gangguan dalam Eksperimen 3
secara signifikan mengurangi kepercayaan berlebihan.

Saksi ahli berperan sebagai orang yang menyampaikan


EXPERT WITNESS
kepada hakim mengenai gejala yang muncul pada ASD
Psychologists and Psychiatrists Serving as Expert (Autism Spectrum Disorder)
Witnesses in Court: What Do They Know About
Saksi ahli berperan untuk menyampaikan apakah gangguan
Eyewitness Memory?
ASD berperan dalam kejahatan yang dituduhkan atau tidak
Peran umum Saksi Ahli: Membantu ‘pencari fakta’ untuk
saksi ahli memberikan informasi kepada pengadilan pada
mengungkap kebenaran yang sesungguhnya dalam suatu
gejala ASD, gangguan terutama sosial, dan bagaimana
kasus dan tidak memihak pada pihak manapun.
mereka dapat mempengaruhi bagaimana seorang individu
Frekuensi rendah pada respons “ragu-ragu” dapat berinteraksi dengan dunia dan potensi mereka
menandakan bahwa sampel akan sangat mungkin untuk
Saksi ahli bertugas untuk mengkomunikasikan terhadap
mengambil peran sebagai saksi ahli di persidangan.
pengadilan tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi ASD
dalam berperilaku
Hal-hal yang disampaikan saksi ahli bisa berdampak positif kebanyakan orang tidak ingin memperkerjakan mereka.
ataupun negatif terhadap terdakwa Selain itu mereka sulit untuk menghilangkan label yang
dibuat masyarakat meskipun mereka sudah pulih dari
Hal-hal yang disampaikan saksi ahli dapat menjadi perilaku kejahatan.
pertimbangan hakim untuk memberikan putusan yang sesuai
dengan prosedur yang ada Diversion program adalah sebuah program yang dirancang
untuk menurunkan stigma yang terkait dengan catatan
Pada sisi lain pengadilan akan berasumsi bahwa ASD akan kriminal yang dimilki oleh pelaku kejahatan, meningkatkan
memperburuk keadaan sehingga bisa menyebabkan putusan efisiensi sistem dan menurunkan biaya pengadilan. Tingkat
yang tidak adil bagi ASD keberhasilan program ditentukan oleh tingkat residivisme
yang dihasilkan.
YOUTH JUVENILE DIVERSION
Diversion program yang digunakan adalah RFL (Reading
THE SWANSEA BUREAU: A MODEL OF DIVERSION
for Life). Program ini dirancang untuk mendorong
FROM THE YOUTH JUSTICE SYSTEM
perkembangan karakter pada remaja yang berisiko melalui
• FTE dan pengambilan keputusan hubungan pribadi dengan mentoring pribadi dan diskusi
moral. RFL bertujuan untuk menjadi katalisator sekaligus
Berau mengurangi tingkat offensive dari remaja dan mendidik dan memberdayakan pesertanya (pelaku
memberi pengaruh terhadap pengambilan keputusan kejahatan).

• FTE dan penangkapan kembali/hukuman Pada intinya, program RFL (Reading for Life) dapat
mengurangi kemungkinan seseorang untuk mengulangi
Anak yang diberikan program Swansa Berau memiliki hasil tindak kriminal mereka. Program RFL menunjukan potensi
positif dimana akan lebih kurang untuk ditangkap kembali yang menjanjikan untuk diterapkan ke masyarakat bebas.
daripada yang mengikuti YJS (Youth Justice System) Inti dari hasil program RFL adalah, kelompok eksperimen
yang menerima RFL memiliki kemungkinan untuk
• Semi-structured interviews with key stakeholders
mengulang tindakan kriminal lebih rendah 39% dari
- Menjiwai Kebijakan Welsh → Komitmen dalam kelompok kontrol.
mendengarkan dan merespon dari sudut pandang remaja
Remaja non-kulit putih memiliki kemungkinan lebih kecil
- Penerapan ‘anak duluan, pelanggar kedua’ pada untuk dialihkan oleh polisi, mereka dimasukkan ke sistem
remaja yang tersinggung peradilan remaja lebih awal atau lebih cepat dibandingkan
dengan remaja berkulit putih
→ Remaja yang masuk dalam YJS dapat mengikutinya
dengan positif Alih-alih dialihkan, jaksa penuntut lebih mendakwa remaja
non-kulit putih daripada remaja yang berkulit putih,
- Tanggung jawab dan hubungan orangtua → terutama pada kasus pencurian
orangtua memberi respon terhadap perilaku anak
mereka tanpa adanya provokasi Kesenjangan ras dapat diakibatkan oleh perbedaan focal
concern dan loose coupling pada tahap pertama peradilan
Swansea bureau bertujuan untuk memanfaatkan pendekatan
yang berfokus pada anak dan prososial, melalui PRISON

• Memberikan pengalihan nyata dari YJS (Youth THE PSYCHOLOGICAL HEALTH AND WELLBEING
Justice System) formal BENEFITS OF ORGANISED SPORTS AND PHYSICAL
ACTIVITIES AMONG NIGERIAN PRISONERS
• Menawarkan intervensi yang mendukung orang
muda dan orang tua Hukuman penjara merupakan faktor utama apabila terjadi
gangguan kepribadian pada para tahanan, yang ditandai
Swansa bureau dinilai berhasil mengurangi FTE (First Time dengan meningkatnya stres, depresi dan kegelisahan para
Entrant), memberi support prososial untuk memenuhi narapidana
kebutuhan orang muda, dan mengurangi social pressure
(tekanan dari sosial) Komponen Psychological Wellbeing :

Reading for Life and Adolescent Re-Arrest: Evaluating a Perasaan percaya diri
Unique Juvenile Diversion Program
Perasaan tidak enak
Kenakalan remaja dapat menyebabkan permasalahan dalam
Perasaan negatif
masyarakat. Orang yang terlibat dalam kenakalan remaja
dianggap memiliki kualitas kerja yang rendah sehingga
Dalam penelitian ini jenis aktivitas fisik dan olahraga JOURNAL OF FORENSIC PSYCHOLOGY
yang digunakan RESEARCH AND PRACTICE
• Atletik
• Bulu Tangkis narapidana dengan tuntutan berbeda, memiliki
• Tennis Meja kecenderungan tipe kelekatan berbeda menurut (Adult
• Bola Voli Attachment Interview/AAI) namun sama berada pada
Keterbatasan Penelitian insecure attachment. Pelaku kekerasan seksual pada anak
fearful, pelaku pemerkosaan dismissive. Pelaku kekerasan,
Data penelitian => narapidana laki-laki fearful

Rentang Usia narapidana => 20-35 Tahun Instrumen assesmen yang digunakan untuk mengukur tipe
kelekatan pada narapidana (AAI), kurang cocok untuk
Saran Penelitian setting forensik dan rentan social desireability. Sehingga
dibuat Multiple Card Sorting Task (MCST) untuk
Penelitian selanjutnya dapat melibatkan
memperjelas gaya kelekatan pada para anggota di
narapidana laki-laki dan perempuan
therapeutic community (TC)
Rentang usia narapidana dapat menggunakan
Pelanggar sering memilih kartu saudara kandung,
yang berusia diatas 35 tahun
(biasanya, yang dipilih adalah teman sebaya atau
Narapidana (subjek) dapat berasal dari 2 atau pasangan)
lebih tempat penjara
Kartu ibu dan ayah lebih jarang dipilih daripada kartu
Penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan saudara kandung.
narapidana terhadap aktivitas fisik dan olahraga
Pelaku pencurian/perampokan menghindari pendekatan,
memiliki dampak pada keadaan psikologis mereka
tetapi lebih menunjukan hasil aman dari terapi
Self-esteem dan penerimaan sosial ditingkatkan melalui
Para narapidana yang mengikuti terapi memiliki level
keterampilan olahraga
kelekatan yang rendah.
Dapat meningkatkan resiko reduksi => prison reentry
Setelah mejalani terapi selama 12 bulan, ditemukan
Rehabilitasi pada narapidana juga menjadi hal penting kenaikan tinggkat kelekatan terhadap sesama
di negara-negara berkembang narapidana.

Olahraga dan aktivitas fisik dapat memnatu mengatasi Pendekatan TC mampu memberikan dampak terhadap
kebutuhan kesejahterahan psikologis narapidana narapidana yang memiliki kecenderungan menghindari
dan takut akan sesama.
THE IMPACT OF INCARCERATION ON GREEK
FEMALE PRISONERS’ SELF-REPORTED Metode pendekatan positif ini berguna untuk penelitian
HEALTH STATUS terhadap kelompok pencurian/perampokan dalam
ukuran sample besar, karena memiliki tingkat
Hasil menunjukkan bahwa terjadi penurunan status pengulangan yang sangat tinggi.
kesehatan terhadap narapidana wanita
CRIMINAL PROFILING
Pembatasan akses layanan kesehatan & kondisi penjara
yang buruk menjadi faktor utama PROFILES OF CRIMINAL JUSTICE SYSTEM
INVOLVEMENT OF MENTALLY ILL HOMELESS
Tujuan penelitian ini adalah sebagai bahan ADULT
pertimbangan hukum di Indonesia dalam mengambil
keputusan untuk mencegah terjadinya penurunan Criminal Profiler adalah seorang psikolog yang memiliki
kesehatan narapidana. Selain itu untuk mencari tugas untuk mengidentifikasi seorang tersangka kriminal
intervensi yang efektif dalam meningkatkan kehidupan dari lingkungan yang telah ditinggalkan.
sehari-hari narapidana, memenuhi gizi kesehatan
narapidana, dan kehidupan narapidana setelah keluar
Lalu ada offender profiling yaitu pelaku kekerasan
dari penjara

REVIEW JURNAL Penyakit mental juga sering dikombinasi dengan


“ATTACHMENT STYLES AND ATTACHMENT penyalahgunaan zat. Jika tunawisma berkepanjangan maka
BASED CHANGE IN OFFENDERS IN A PRISON akan menghasilkan perawatan terfragmentasi, mengurangi
THERAPEUTIC COMMUNITY” prospek pekerjaan, dan juga mempengaruhi penyesuaian
masyarakat. Hal ini dikarenakan beberapa subkelompok
tunawisma yang memiliki penyakit mental memiliki
kemungkinan besar untuk berinteraksi dengan system
peradilan pidana. Penelitian ini memeriksa validitas criminal profiling
sehubungan dengan kasus hukum yang ada dan prinsip-
Faktor-faktor yang terkait dengan keterlibatan peradilan prinsip hukum yang melingkupi potensi penerimaannya
termasuk usia, jenis kelamin, latar belakang etnis, sebagai bukti saksi ahli. Hal ini meliputi lima topik yang
diagnosis, penyalahgunaan zat, kontrol impuls, kepatuhan, diselidiki, yaitu demonstrasi validitas dalam criminal
viktimisasi, penggunaan layanan, dan durasi tunawisma. profile, mengeksposisi dukungan validitas, mengeksplorasi
evolusi kasus hukum, mempertimbangkan implikasi
validitas, dan mempertimbangkan sejumlah koneksi
kebetulan yang berfungsi untuk menyoroti sejumlah faktor
yang berkaitan dengan kualifikasi dan dasar keterampilan
individu yang mungkin dapat menawarkan bukti saksi ahli
mengenai teknik ini.

Temuan ini memprihatinkan karena beberapa alasan. ⦿ Penjelasan tentang variasi tipe material yang tidak
cukup kuat untuk tujuan mendemonstrasikan
1. Konsekuensi negatif dari keterlibatan CJS pada validitas dalam criminal profiling
durasi tunawisma dan integrasi masyarakat telah
mapan, yang menempatkan mereka pada risiko ⦿ Menyediakan penjelasan singkat tentang
yang meningkat untuk siklus tunawisma yang eksperimen secara ilmiah yang menyediakan
berlarut-larut, peningkatan penggunaan layanan dukungan pada validitas criminal profiling
kesehatan dan sosial, pengangguran, viktimisasi,
dan peristiwa-peristiwa kehidupan yang merugikan ⦿ Menyelidiki perkembangan kasus hukum dan
lainnya. substansi hukum dan standard terhadap bukti saksi
ahli
2. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa biaya
layanan untuk individu yang terlibat keadilan ⦿ Mempertimbangkan implikasi penemuan validitas
dengan MI dua kali lebih tinggi daripada individu penelitian profiler yang mungkin diterimanya
yang tidak terlibat keadilan dengan MI, bahkan pembuktian
ketika hanya memeriksa layanan kesehatan dan
⦿ Mempertimbangkan jumlah koneksi kebetulan
sosial
antara materi yang disebutkan diatas dan masalah
3. Keterlibatan CJS orang dewasa tunawisma dengan lain mengenai criminal profiling
MI, seperti interaksi dan penangkapan polisi,
AUTOPSY PSYCHOLOGY
terlihat oleh publik dan berkontribusi terhadap
kekhawatiran tentang keselamatan publik, yang PSYCHOLOGICAL AUTOPSY : AN ESCAPE FROM
mengarah pada peningkatan stigma populasi rentan AGONY: A QUALITATIVE PSYCHOLOGICAL
ini. AUTOPSY STUDY OF WOMEN'S SUICIDE IN A POST-
CONFLICT NORTHERN UGAND
Criminal profiling as expert witness evidence: The
implications of the profiler validity research ▪ Penyebab subjek bertekad untuk mengakhiri hidup
adalah konsekuensi dari hubungan dengan
Penjelasan tentang variasi tipe material yang tidak
beberapa significant other(s)
cukup kuat untuk tujuan mendemonstrasikan validitas
dalam criminal profiling ▪ Keputusan subjek untuk mengakhiri hidupnya
dipicu oleh pengalaman/ kejadian yang terjadi
Menyediakan penjelasan singkat tentang eksperimen
dalam 3 bulan terakhir masa hidupnya dan
secara ilmiah yang menyediakan dukungan pada
pengalaman itu digolongkan menjadi 2 tema yaitu:
validitas criminal profiling
1. Tidak ada kontrol dalam hidupnya
Menyelidiki perkembangan kasus hukum dan substansi
hukum dan standard terhadap bukti saksi ahli 2. No care / tidak adanya kepedulian
Mempertimbangkan implikasi penemuan validitas Dengan kualitatif, IPA (INTERPRETATIVE
penelitian profiler yang mungkin diterimanya
pembuktian PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS)

Mempertimbangkan jumlah koneksi kebetulan antara ▪ Kelebihan


materi yang disebutkan diatas dan masalah lain
mengenai criminal profiling
1. Menurut informan dan tetua, hasil diskusi ini sesuai Jadi harus ada wawancara terhadap keluarga ataupun orang
dengan kejadian bunuh diri yang telah terjadi terdekat korban yang telah meninggal jika bunuh diri. Jadi
sebelumnya otopsi psikologi untuk mengidentifikasi kejadian.

2. Peneliti menggunakan triangulasi untuk • Otopsi Psikologi memiliki peran penting dalam
mengurangi bias identifikasi motivasi korban yang mengarah pada
bunuh diri.
3. Menggunakan interviewer yang memiliki
• Penting melakukan otopsi psikologis dalam kasus
pengalaman melakukan interview klinis yang tidak
yang kejadiannya dianggap masih tidak jelas dan
jauh berbeda dengan interview kualitatif dan bisa tidak memiliki penyebab yang tepat
menggunakan Bahasa local
• Otopsi psikologi dapat dilakukan dengan
▪ Kekurangan menganalisis pesan/obrolan online, posting sosial
media.
1. Sample terlalu sedikit
• Metode investigasi dapat dilakukan melalui pesan
pada sosial mobile seperti facebook,line,whatsapp
2. Informasi bias dari informan dan masalah memory
dll.
recall
Psychological Assessment Malingering
3. informan hanya bisa menggunakan Bahasa lokal
Detecting malingering mental illness in forensics: Known-
The “ Social-Mobile Autopsy” : The Evolution of Group Comparison and Simulation Design with MMPI-2,
Psychological Autopsy with New Technologies in Forensic SIMS and NIM

Investigations on Suicide Malingering adalah psikopatologi dapat disimulasikan oleh


individu yang berpura-pura sakit seperti depresi berat,
Lalu revolusi 4.0 terhadap tech and science. INDIVIDU gangguan kecemasan dan gangguan stres pasca trauma.
SOSIAL MEDIA  AUTOPSI PSIKOLOGI (Lees-Haley & Dunn dalam Marchi Balboni, 2018)

Dalam penelitian ini menggunakan paradigma KGC


• Dengan adanya wawancara dengan ibu korban dan
(known-group comparison) dan SD (simulation design)
saudara perempuan tirinya ditemukan bahwa
Dissociative Amnesia
terdapat perceraian antara orang tua korban dan
ditambah adanya permasalahan antara korban dan - Adanya gangguan pada otak
ayahnya.
- Melupakan beberapa kejadian pribadi dalam hidupnya
namun masih dapat mengingat kembali ingatan umum
• Dengan adanya data melalui wawancara,
seperti nama, tempat lahir, dan lain sebagainya.
belum dapat dipastikan bahwa sebab
Malingering ?
bunuh diri diakibatkan perceraian orang
tua dan permasalahan korban dengan - Penyakit kejiwaan untuk berpura pura tidak mengingat
ayahnya. suatu kejadian apapun

- Pembela pembunuh yang menjalani evaluasi tanggung


• Autopsi psikologi selanjutnya dilakukan melalui
jawab pidana melalui SNAP
aplikasi mengirim pesan online, dan terdapat
Frequency and Detection of Malingering in Homicide
percakapan bahwa tunangan korban tidak dapat
Defendants Undergoing Criminal Responsibility
melanjutkan hubungan dengan korban. Evaluations Using the Schedule for Nonadaptive and
Adaptive Personality: A Feasibility Study
• Autopsi psikologi juga dilakukan melalui facebook,
dan ditemukan bahwa korban mengunggah posting • Prevelansi berpura pura sakit dalam sampel 20
terdakwa pembunuhan yang terlihat di pengaturan
bahwa ia (korban) tidak dapat hidup tanpa penjara untuk evaluasi tanggung jawab pidana.
tunangannya. Berdasarkan penelitian simulasi non-klinis
sebelumnya, dihipotesiskan bahwa skala validitas
SNAP akan memprediksi keanggotaan grup untuk
terdakwa pembunuhan yang berpura-pura sebagai - Tingkat klinis gangguan kognitif merupakan
psikopatologi. Mereka dengan cacat intelektual penentu utama dalam menerapkan kriteria moral,
atau gangguan psikotik dikeluarkan. Secara
sosial dan hukum.
diagnostik, hampir setengah dari sampel memiliki
kelainan kepribadian dan penggunaan narkoba.
- Individu dengan disabilitas kognitif dan gangguan
Diagnostik dan Statistik Manual Mental Disorders
(edisi ke-4; rev teks; DSM-IV-TR). Prevalensi titik psikotik komorbiditas berisiko tiga kali lipat
malingering adalah 30%. Menggunakan kriteria ditemukan tidak waras pikiran pada saat
skor skala validitas SNAP dalam rentang klinis (T
melakukan pelanggaran.
≥ 65), sensitivitas yang wajar ditunjukkan dalam
deteksi berpura-pura sakit (83%), namun hasil ini - Individu dengan gangguan kognitif sedang/berat
dihambat oleh tingkat positif palsu yang tinggi
(64%). Studi ini menunjukkan eksplorasi lebih berada pada 1,5 kali peningkatan kemungkinan
lanjut dari SNAP untuk menilai berpura-pura sakit ditemukan tidak layak untuk diadili
dalam populasi forensik diperlukan. dibandingkan dengan mereka yang memiliki

STAND TRIAL gangguan kognitif ringan/borderline.

Pada Valentino MA New York memutuskan bahwa - Faktor demografis statis seperti status Pribumi
terdakwa berwenang untuk diadili jika ia: tidak memprediksi penentuan MHC melebihi faktor
1. Berorientasi pada waktu dan tempat klinis dan hukum yang dinilai dalam penelitian ini.

2. Mampu memahami & mengingat - Psikiater forensik mengambil peran dalam


mengembangkan dan memberikan pelatihan
3. Memiliki pemahaman tentang proses persidangan
dan peran hakim, juri, Jaksa dan pembela khusus disabilitas kepada tenaga kerja peradilan
pidana untuk melindungi hak-hak individu
4. Dapat menjalin hubungan kerja dengan
pengacaranya dengan disabilitas kognitif disemua tingan
peradilan pidana.
5. Memiliki cukup kecerdasan dan penghakiman
untuk mendengarkan nasihat dari nasihat - Gangguan psikotik komorbiditas memprediksi

6. Cukup stabil untuk memungkinkan dia menahan penentuan MHC dari ketidaknyamanan tetapi tidak
tekanan dari persidangan tanpa menderita terkait dengan temuan tidak saksi
kerusakan serius, berkepanjangan atau permanen.
(People v. Valentino, 1974, p. 685) - Psikiater memainkan peran penting dalam
penentuan MHC untuk orang-orang dengan
Disabilitas kognitif (cidera otak, kondisi intelektual,
disabilitas kognitif
perkembangan dan kondisi neurologis seseorang)
- Diadakannya pelatihan disabilitas khusus untuk
Fakta orang dengan disabilitas kognitif dalam
dokter dan hakim disetiap tingkat keadilan
lingkungan persidangan:
- Proses MHC direkomendasikan untuk memastikan
- Membatasi partisipasi aktif dan efektif.
hak asasi manusia dari kelompok yang sangat
- Lebih mungkin dimanipulasi dan diserang dalam rentan agar ditegakkan.
penjara.
INSANITY
- Mengalami tantangan lebih besar terkait Penilaian psikologis kegilaan memerlukan saksi ahli yang
persyaratan hukuman dan kondisi pembebasan memiliki standard tinggi.
bersyarat.
Dalam melakukan penilaian psikologis kegilaan diperlukan
irisan tipis yan digunakan sebagai prediksi dan penilaian
DISKUSI
yang akurat.

Severity of cognitive disability and mental health court Melalui paparan singkat yang diiris tipis telah memprediksi
determinations about fitness to stand trial kepribadian target karakteristik, gaya interpersonal,
kesejahteraan subjektif, psikopatologi penipuan, dan Pendapat orang yang berhubungan dengan hierarki dan
efektivitas penjualan individualisme hanya memainkan peran dalam vonis serta
tidak dapat memprediksi ketika terlibat dalam kemunduran
Tetapi ketepatan irisan yang menjadi penilaian adalah dengan persepsi fakta.
korespondensi antara penilaian dan kriteria atau sebagai
konsensus di antara individu yang menilai suatu hal tertentu Effects of alcohol on the offender's sanity—Issues of
yang merupakan atribut pihak ketiga criminal law and psychiatry in light of findings of research

Dalam melakukan penilaian psikologis kegilaan selalu ⚫ Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Polandia
terdapat bias yang berasal dari kredibilitas saksi ahli. 2008-2012, kasus kejahatan yang disebabkan oleh
minuman alkohol banyak terjadi.
Vonis yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan apa
yang diterangkan oleh saksi ahli. ⚫ Fakta bahwa pelaku pada saat melakukan
pelanggaran berada dalam keadaan mabuk dapat
vonis yang diberikan bisa berdasarkan waktu presentasi menyebabkan pertanyaan tentang keadaan
saksi ahli. pikirannya dalam konteks kewarasannya. Di sisi
lain, kegilaan pelaku di sebagian besar sistem
Unpacking Insanity Defence Standards: An Experimental
peradilan pidana modern melumpuhkan
Study Of Rationality And Control Tests In Criminal Law
kemungkinan membawa pelaku ke
pertanggungjawaban pidana atas pelanggarannya.
❑ 47,8% dari peserta memberikan putusan tidak
bersalah dengan alasan kegilaan. 52,2% lainnya ⚫ Dari hasil analisis kasus yang telah dilakukan,
memberikan vonis bersalah. dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi alkohol
dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan
❑ Hasil menunjukkan bahwa di bawah standar seseorang untuk mengenali tindakannya. Baik
kegilaan saat ini juri tidak membedakan antara kehilangan kesadaran sepenuhnya maupun hanya
terdakwa dengan defisit rasionalitas dan terdakwa sebagian besar saja.
dengan defisit kontrol terlepas dari apakah standar
hukum mengharuskan mereka untuk ⚫ Dari sudut pandang medis, setiap mabuk
melakukannya. menyebabkan gangguan, baik dalam bidang
intelektual, mengacu pada kemampuan untuk
❑ Model hukum pidana (KUHP) dan McNaughten. mengenali suatu tindakan, serta kontrol atas
kehendak, yang terkait dengan ketidakmampuan
kemungkinan terdakwa tidak akan membunuh untuk mengendalikan kehendak untuk melakukan
korban jika bukan karena penyakit mentalnya, karena yang suatu perilaku.
menderita menderita penyakit mental ia tidak dapat
menghentikan dirinya sendiri untuk membunuh korban, dan ⚫ Pelaku dalam keadaan mabuk yang berat harus
terdakwa tidak tahu apa yang dia lakukan ketika dia diperlakukan sebagai orang yang hilang
membunuh korban. kewarasannya (gila), atau sebagai orang yang
secara signifikan kewarasannya berkurang.
❑ McNaughten plus
⚫ Para ahli harus menyesuaikan kewarasan pelaku
karena terdakwa menderita penyakit mental ia tidak yang berkurang, jika pelaku menderita Dependence
dapat menghentikan dirinya sendiri untuk membunuh Syndrome Due To Alcohol (penggunaan alkohol
korban, hasil MRI terdakwa menunjukkan bahwa dia cacat berulang yang biasanya mencakup keinginan kuat
mental, dan terdakwa tidak tahu apa yang dia lakukan ketika untuk minum alkohol, kesulitan dalam mengontrol
dia membunuh korban. penggunaannya, bertahan dalam penggunaannya
meskipun ada konsekuensi yang merugikan).
Proporsi Vonis Bersalah dan Akurasi Karakterisasi
⚫ Penyakit alkoholik dengan sindrom psikotik
Keputusan para juri dalam kasus kegilaan tidak dipengaruhi biasanya membenarkan ketidakwarasan pelaku.
oleh apakah sesuai dengan model tes kode pidana, serta Secara umum, yang paling sering penyakit yang
bukan berdasarkan standart hukum dan sesuai dengan buku disebutkan, yang disebabkan oleh penggunaan /
– buku yang memperlihatkan bahwa juri cenderung penyalahgunaan alkohol adalah: delusi
menggunakan anggapan mereka sendiri tentang kegilaan kecemburuan (kecemburuan morbid, juga dikenal
ketimbang definisi secara hukum. sebagai sindrom Othello), Wernicke – Korsakoff
syndrome (WKS, juga disebut: psikosis Korsakoff),
Hubungan Hierarki/Individualisme dan Persepsi Fakta
delirium tremens dan kadang-kadang gangguan
mental lainnya akibat alkohol, seperti epilepsi
pasca-alkohol atau demensia beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai