Anda di halaman 1dari 21

Kebijakan Pelayanan Kesehatan

Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan


dan Anak (KtP/A) dan Tindak Pidana
Perdagangan Orang (TPPO)

dr. Lovely Daisy, MKM


Direktorat Kesehatan Keluarga

Rapat Konsultasi Pelayanan Kesehatan Bagi Kasus KtP/A Termasuk TPPO


29 September 2021
2
Situasi Kekerasan Terhadap Anak Di Indonesia
1 dari 6 perempuan di Sebanyak 26% anak berusia
Indonesia menikah sebelum 2-14 tahun mengalami
berusia 18 tahun (BPS, 2012) hukuman fisik di rumah yang
yang menempatkan anak dilakukan oleh ibu, pengasuh,
dalam risiko kesehatan, putus atau anggota keluarga lainnya.
sekolah, dan jerat kemiskinan. (BPS, 2014)

Penelitian yang dilakukan terhadap 1738 siswa Jumlah kasus pengaduan anak tahun 2016-2020
berdasarkan klaster perlindungan anak mengalami
kelas 8 di Jakarta dan Serang menunjukkan bahwa
peningkatan dari 4622 pada tahun 2016 menjadi 6519
84 % siswa mengaku pernah mengalami pada tahun 2020. Kasus tertinggi adalah Anak
berbagai bentuk kekerasan di sekolah, dan 75 % Berhadapan Hukum (ABH) sebesar 6500 kasus dan
mengaku pernah melakukan kekerasan dalam 6 keluarga dan pengasuhan alternatif sebesar 4946 kasus
bulan terakhir. (ICRW, 2015) (KPAI, 2020).

Hasil Survey Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2018 :
- 2 dari 3 anak berusia 13-17 tahun di Indonesia pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya
- 3 dari 4 anak melaporkan bahwa pelaku kekerasan emosional adalah teman atau sebayanya termasuk
pada kekerasan fisik
- Pelaku kekerasan seksual baik kontak maupun non kontak adalah teman atau sebayanya (47-73%) dan
sekitar 12-29% pacar menjadi pelaku kekerasan seksual
3 (KPPPA, 2018)
Pemberitaan Media Menunjukkan Isu KtP/A Yang Terus Meningkat

Kompas, 2021 Republika, 2019 BCC Indonesia, 2018 Tribun, 2017

4 Media VOA, 2016 Tempo, 2015 Detik, 2014 Tempo, 2013


Kebijakan Global

CEDAW
1979 ICPD SDGs
1994 (Tujuan 5 Kesetaran
Konvensi Hak The Beijing Platform Gender)
Anak PBB for Action 2016-2030
1989 1995

5
Kebijakan Nasional

6
Arah Kebijakan KtP/A
▪ Menyediakan akses pelayanan kesehatan
yang berkualitas bagi korban KtP/A
▪ Menjalin kemitraan antar program dan sektor
untuk penanganan KtP/A yang komprehensif
dan sinergis
▪ Terpenuhinya hak-hak perempuan dan hak
anak untuk tumbuh kembang secara optimal
▪ Meningkatkan kualitas hidup perempuan
dan anak
8

Strategi Pencegahan dan Penanganan KtPA


di Bidang Kesehatan

Meningkatkan peran Peningkatan


keluarga & masyarakat kapasitas
Jejaring, kerjasama

Manajemen Data &


program informasi,
monev

Peningkatan peran Pemerintah


Daerah dalam pembiayaan
pelayanan kasus KtPA
9

Peraturan yang mendukung PP-KtP/A


di Kementerian Kesehatan

1 Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak

2
Permenkes No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual (Proses Revisi)

3 Permenkes No. 3 Tahun 2016 tentang Pelatihan dan Penyelenggaraan Pelayanan


Aborsi Atas Indikasi Kedaruratan Medis dan Kehamilan Akibat Perkosaan

4 Permenkes No. 68 Tahun 2013 tentang Kewajiban Pemberi Layanan Kesehatan


Untuk Memberikan Informasi Atas Adanya Dugaan Kekerasan Terhadap Anak
Permenkes No. 68 Tahun 2013

Setiap tenaga kesehatan wajib:


• Kekerasan terhadap Anak • Memberitahukan orang
(KtA) merupakan tindak Permenkes nomor tua/pendamping bila
pidana berat sesuai Pasal 68 Tahun 2013 menemukan adanya dugaan
108 KUHAP ayat 2 tentang kekerasan terhadap anak
• Tenaga Kesehatan disertai anjuran untuk
Sering menjadi orang kewajiban bagi melaporkan kepada kepolisian
pertama yang didatangi pemberi Layanan • Jika orang tua/pendamping
untuk mendapatkan DISUSUN
Kesehatan untuk menolak melaporkan, nakes
pertolongan kesehatan memberikan
informasi atas adanya wajib memberikan informasi
akibat kekerasan yang
dialami dugaan Kekerasan kepada kepolisian.
terhadap Anak • Tenaga kesehatan dalam hal ini
• Anak tidak dapat
melaporkan sendiri berkedudukan sebagai
kasus kekerasan yang pemberi informasi, bukan
dialaminya saksi pelapor

Diharapkan dengan permenkes ini, tenaga kesehatan di lapangan dapat


bekerja secara profesional dan terlindungi secara hukum
Sektor kesehatan dalam PP KtP/A
berperan untuk menyediakan:
▪ Puskesmas Mampu Tata Laksana KtP/A dengan target minimal 4 (empat) Puskemas pada
setiap Kabupaten/Kota
▪ Tersedianya Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)/Pusat Krisis Terpadu (PKT) di RS pada setiap
Kabupaten/Kota
▪ Petugas kesehatan terlatih dalam menangani pasien korban KtP/A dan TPPO di RS
▪ Petugas kesehatan terlatih dalam menangani pasien korban KtP/A dan TPPO di Puskesmas

• 2.758 Puskesmas mampu PP KtPA di 514 Kab/Kota


• 466 RS mampu tatalaksana KtPA, termasuk 232 RS dengan
PPT/PKT di 289 Kab/Kota
Tugas penting Petugas Kesehatan

Melakukan dokumentasi dalam rekam medis

Penanganan Medis Penyidikan Pembuktian

Pro justitia
Nakes harus mampu mengenali ciri-ciri medis dan psikologis yang menunjukkan adanya
kekerasan baik fisik, seksual ataupun psikologis

Mampu menganalisis dan menginterpretasi setiap temuan medis


12
Tanggung Jawab Ganda Seorang Dokter
Kedatangan korban ke dokter Jika korban datang sendiri,
dalam rangka penyidikan adalah merupakan pasien biasa
sebagai ”barang bukti”, sehingga dengan hak dan kewajiban
hak dan kewajiban sebagai pasien sebagai pasien. Hasil
berkurang, hasil pemeriksaan dan pemeriksaan dan pengobatan
pengobatan akan dituangkan akan dimasukan dalam Rekam
kedalam Visum et Repertum. medik.

Bila korban datang sendiri dan kemudian penyidik memerlukan Visum et Repertum, ada
dua kemungkinan :
1. Penyidik menghubungi Korban untuk menjelaskan kepentingan Visum et Repertum,
bila pasien setuju maka dokter dapat membuat Visum berdasarkan Rekam Medis.
2. Dokter berdasarkan kepentingan banyak orang dan diminta secara legal oleh penyidik
dan sesuai dengan Undang - Undang dapat langsung membuatkan Visum
berdasarkan Rekam medik.
13
Peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dalam PP KtP/A

14
Pelaksanaan di Tingkat
Dasar/Puskesmas

• Perencanaan
• Pelayanan
o Pencegahan KtPA melalu kegiatan kegiatan terkait seperti UKS, PKPR, Buku KIA,
program lansia dll
o Mampu mendeteksi dini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang
terintegrasi dengan program dan layanan terkait lainnya, seperti PKPR, MTBS,
imunisasi, KIA, HIV AIDS dll
o Memberikan pelayanan kasus KtPA dan bekerjasama dengan jejaring terkait
dalam penaganan kasus KtPA
o pencatatan dan pelaporan
• Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
15
Pelaksanaan Di Tingkat Rujukan/Rs

▪ Pelayanan medis dan dukungan untuk


mengurangi dampak dan mencegah cedera
lebih lanjut, penderitaan dan ancaman bahaya
▪ Pelayanan yang melibatkan multidisiplin dan
dilakukan satu pintu
▪ Meningkatkan cakupan korban kekerasan di
Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS.

16
Penanganan Kasus KtPA
KESEHATAN

Aspek medis Deteksi dini

Penanganan gawat darurat Puskesmas melakukan


pelayanan tatalaksana KtA
Aspek
Psikososial Tatalaksana medis
Medikolegal

Rujukan Medis

Rujukan
Non medis

LINTAS SEKTOR TERKAIT PPT/PKT


KEMENEG.PP-PA, Rumah Aman/
KEMENSOS,
POLRI, KEMENKUM- Shelter/ Panti
HAM, KEMENDIKNAS
KEMENDAGRI RS/ RSUD/ RS Pendidikan
Kegiatan yang telah dilaksanakan
▸ Pelatihan/Orientasi Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Kekerasan
terhadap Perempuan dan Anak (KtPA) dan Tindak Pidana
Perdagangan Orang (TPPO)
▸ Penyediaan Pedoman dan Modul Pelatihan
▸ Piloting Daerah Percontohan Tatalaksana KtPA dan TPPO di
Kabupaten Cirebon
▸ Pencegahan praktik pelukaan dan pemotongan Genitalia Perempuan
(P2GP): penyediaan pedoman, media KIE dan sosialisasi

18
Kendala
▸ Tidak tersedianya pembiayaan pelayanan kesehatan dan pembuatan
visum bagi perempuan dan anak korban kekerasan
▸ Belum semua kecamatan dan kabupaten mempunyai puskesmas dan
RS yang mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi korban
KtPA dan TPPO
▸ Belum optimalnya kerjasama antara sektor pemberi pelayanan bagi
korban kekerasan (layanan pengaduan, penegak hukum, dan sosial)
▸ Belum adanya payung hukum bagi tenaga kesehatan untuk
menginput data kekerasan ke dalam aplikasi Simfoni PPA

19
Harapan

▸ Adanya kejelasan pembiayaan pelayanan kesehatan bagi korban KtPA


termasuk pembuatan VeR
▸ Penguatan jejaring pelayanan dan rujukan kasus KtPA dan TPPO
▸ Pemerataan faskes mampu tatalaksana KtPA dan TPPO
▸ Adanya payung hukum dalam penginputan data kekerasan di aplikasi Simfoni
PPA sehingga tersedia “satu data kekerasan”

20
SALAM SEHAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai