Anda di halaman 1dari 43

Sistem rujukan & kolaborasi

Menurunkan AKI &AKB Rujukan efektif PONED & PONEK

Penyediaan basis
data,sarana Memanfaatkan
komunikasi, teknologi komunikasi &
penanganan gawat informasi
darurat
Sistem rujukan di Indonesia
Penemuan
masalah o/
kader

Tingkat gawat
Tindak lanjut darurat o/
pasien bides/puskesma
s

Informasi kpd
BAKSOKUDA keluarga

Informasi ke t4
rujukan
Si jari emas
Si jari emas
SIJARIEMAS
Pola SMS

Rujukan gawat-darurat ibu Rujukan gawat-darurat bayi:


hamil: rb#kode praktek#nama
rb#kodepraktek#nama ibu#umur bayi#nama
ibu#umur#nama suami#asuransi#golongan
suami#asuransi#golongan darah#alat transport#
darah#alat transport# diagnosa#tindakan
diagnosa#tindakan prarujukan
prarujukan
• Standar fasilitas layanan
persalinan dan layanan
rujukan persalinan
• Standar rujukan dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP)
• Standar rujukan antar
Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL)
KATEGORI LAYANAN PERSALINAN

FKTP ( Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)


FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut)
FKRTL Subspesialistik
FKTP
• FKTP yang memiliki tempat persalinan normal
(kehamilan dengan janin tunggal, presentasi
kepala, tanpa penyulit obstetri dan komplikasi
medik). Puskesmas, klinik pratama, dan rumah
sakit kelas D pratama atau yang setara

• (sesuai dengan PMK 5/ 2018)


KAPABILITAS
• Adanya SDM dan fasilitas yang siap 24 jam
untuk melayani persalinan normal
• Fasilitas sederhana untuk diagnostik termasuk
laboratorium sederhana
SDM
• Dokter umum, perawat, dan bidan yang
terlatih
• Minimal terdiri dari 2 tim
FKRTL

• Tempat bersalin untuk kehamilan dengan


kemampuan pelayanan untuk mendeteksi
dan melakukan tatalaksana awal masalah
kehamilan yang dapat terjadi pada periode
antenatal, intrapartum atau postpartum
hingga pasien dapat ditransfer ke fasilitas
dengan pelayanan spesialisasi yang tersedia.
FKRTL
• Terdapat 2 jenis:
• FKRTL mampu tatalaksana gawat darurat obstetri
neonatal
• FKRTL subspesialistik mampu menangani kasus
obstetri dengan komplikasi medis
KAPABILITAS
SDM dan fasilitas yang siap 24 jam untuk melayani
persalinan dan rujukan gawat darurat
• Kamar bersalin dengan monitor bedside
• Unit diagnostik termasuk laboratorium dan
radiologi
• Fasilitas seksio sesarea darurat
• USG obstetrik dasar
• Kardiotokografi
• Bank darah
• Kemampuanpencegahan dan
tatalaksana pada kassus
kegawatdaruratan nonobstetri,
seperti pencegahan dan tatalaksana
tromboembolisme

• Kemampuan untuk melakukan


protokol transfusi darah yang masif,
dengan kesediaan jenis komponen
darah sesuai kebutuhan.
Kemampuan untuk memfasilitasi transfer pasien ke
fasilitas pelayanan yang lebih tinggi tingkatannya bila
dibutuhkan.
• Mengidentifikasi risiko dan menentukan kondisi
yang membutuhkan konsultasi, rujukan dan
transfer pasien
• Mekanisme, prosedur dan fasilitas termasuk
transportasi untuk merujuk pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi yang
tersedia 24 jam
• Sistem komunikasi yang akurat dan dapat
dipercaya antara rumah sakit, antar tenaga
kesehatan dan tim perujuk pasien
SDM
• 1) Satu tim terlatih yang siaga 24 jam dan mempunyai
kualifikasi dalam pertolongan persalinan serta tatalaksana
bayi baru lahir.
– Dokter/ dokter spesialis obstetri dan ginekologi, bidan,
dan perawat
• 2) tim yang siaga 24 jam dalam melakukan tatalaksana
gawat darurat dan operasi seksio sesarea
– Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter
anestesi, dokter anak/ dokter/ perawat yang
kompeten dan Tenaga terlatih lainnya di ruang operasi
• 3) Dokter spesialis penyakit dalam & dokter bedah
umum yang siaga 24 jam
FKRTL SUBSPESIALISTIK
• Menyediakan pelayanan yang sama dengan
FKRTL, namun ditambah dengan pelayanan
maternal dan neonatal yang membutuhkan
tatalaksana subspesialistik.
KAPABILITAS

Sama seperti pada tingkat FKTP dan FKRTL,


ditambah:
• ICU, HCU, dan/ atau NICU
• USG non-obstetrik dan
ekhocardiografi maternal dengan
interpretasi yang tersedia 24 jam
• USG obstetri dengan
kemampuan doppler yang
tersedia 24 jam
SDM

Sama seperti pada tingkat FKTP dan FKRTL,


ditambah:
• Dokter subspesialis fetomaternal
yang siaga 24 jam
• Dokter subspesialis penyakit dalam
dan/ atau subspesialis lain yang
siaga 24 jam
SOSIALISASI
PNPK RUJUKAN PERSALINAN
• Standar fasilitas layanan
persalinan dan layanan
rujukan persalinan
• Standar rujukan dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP)
• Standar rujukan antar
Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL)
KATEGORI LAYANAN PERSALINAN

FKTP ( Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)


FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut)
FKRTL Subspesialistik
FKTP
• FKTP yang memiliki tempat persalinan normal
(kehamilan dengan janin tunggal, presentasi
kepala, tanpa penyulit obstetri dan komplikasi
medik). Puskesmas, klinik pratama, dan rumah
sakit kelas D pratama atau yang setara

• (sesuai dengan PMK 5/ 2018)


KAPABILITAS
• Adanya SDM dan fasilitas yang siap 24 jam
untuk melayani persalinan normal
• Fasilitas sederhana untuk diagnostik termasuk
laboratorium sederhana
SDM
• Dokter umum, perawat, dan bidan yang
terlatih
• Minimal terdiri dari 2 tim
FKRTL

• Tempat bersalin untuk kehamilan dengan


kemampuan pelayanan untuk mendeteksi
dan melakukan tatalaksana awal masalah
kehamilan yang dapat terjadi pada periode
antenatal, intrapartum atau postpartum
hingga pasien dapat ditransfer ke fasilitas
dengan pelayanan spesialisasi yang tersedia.
FKRTL
• Terdapat 2 jenis:
• FKRTL mampu tatalaksana gawat darurat obstetri
neonatal
• FKRTL subspesialistik mampu menangani kasus
obstetri dengan komplikasi medis
KAPABILITAS
SDM dan fasilitas yang siap 24 jam untuk melayani
persalinan dan rujukan gawat darurat
• Kamar bersalin dengan monitor bedside
• Unit diagnostik termasuk laboratorium dan
radiologi
• Fasilitas seksio sesarea darurat
• USG obstetrik dasar
• Kardiotokografi
• Bank darah
• Kemampuanpencegahan dan
tatalaksana pada kassus
kegawatdaruratan nonobstetri,
seperti pencegahan dan tatalaksana
tromboembolisme

• Kemampuan untuk melakukan


protokol transfusi darah yang masif,
dengan kesediaan jenis komponen
darah sesuai kebutuhan.
Kemampuan untuk memfasilitasi transfer pasien ke
fasilitas pelayanan yang lebih tinggi tingkatannya bila
dibutuhkan.
• Mengidentifikasi risiko dan menentukan kondisi
yang membutuhkan konsultasi, rujukan dan
transfer pasien
• Mekanisme, prosedur dan fasilitas termasuk
transportasi untuk merujuk pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi yang
tersedia 24 jam
• Sistem komunikasi yang akurat dan dapat
dipercaya antara rumah sakit, antar tenaga
kesehatan dan tim perujuk pasien
SDM
• 1) Satu tim terlatih yang siaga 24 jam dan mempunyai
kualifikasi dalam pertolongan persalinan serta tatalaksana
bayi baru lahir.
– Dokter/ dokter spesialis obstetri dan ginekologi, bidan,
dan perawat
• 2) tim yang siaga 24 jam dalam melakukan tatalaksana
gawat darurat dan operasi seksio sesarea
– Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter
anestesi, dokter anak/ dokter/ perawat yang
kompeten dan Tenaga terlatih lainnya di ruang operasi
• 3) Dokter spesialis penyakit dalam & dokter bedah
umum yang siaga 24 jam
FKRTL SUBSPESIALISTIK
• Menyediakan pelayanan yang sama dengan
FKRTL, namun ditambah dengan pelayanan
maternal dan neonatal yang membutuhkan
tatalaksana subspesialistik.
KAPABILITAS

Sama seperti pada tingkat FKTP dan FKRTL,


ditambah:
• ICU, HCU, dan/ atau NICU
• USG non-obstetrik dan
ekhocardiografi maternal dengan
interpretasi yang tersedia 24 jam
• USG obstetri dengan
kemampuan doppler yang
tersedia 24 jam
SDM

Sama seperti pada tingkat FKTP dan FKRTL,


ditambah:
• Dokter subspesialis fetomaternal
yang siaga 24 jam
• Dokter subspesialis penyakit dalam
dan/ atau subspesialis lain yang
siaga 24 jam
4. RUJUKAN KASUS
KEGAWATDARURATAN PADA
KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN
NIFAS
Persiapan Rujukan
1. Stabilisasi pasien
2. Terangkan kepada keluarga alasan merujuk pasien dan
resikonya bila tidak dirujuk
3. Siapkan peralatan untuk mempertahankan stabilisasi pasien
4. Pastikan kesiapan faskes yang dirujuk
5. Siapkan keterangan obat dan tindakan yang telah dilakukan
pada faskes pertama
6. Persiapkan surat rujukan balik untuk faskes pertama
Persiapan Rujukan
1. Stabilisasi pasien
2. Persiapan sarana merujuk, termasuk sistem dan cara rujukan
3. Perencanaan rujukan termasuk :
• Informasi kepada keluarga alasan merujuk pasien dan resikonya bila tidak
dirujuk
• Penyiapan peralatan untuk mempertahankan stabilisasi pasien
• Memastikan kesiapan faskes yang dirujuk
• Menyiapkan keterangan obat dan tindakan yang telah dilakukan pada faskes
pertama

4. Rujukan Balik
Referensi
• JNPK-KR, 2007, Pedoman Pelatihan PONED
• WHO-Kemenkes 2013, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
• ACOG. Hemorrhagic syok. Educational Bulletin #235, 1997.
• Choi PT-L et al. Crystalloid vs. colloids in fluid resuscitation: A
systematic review. Critical Care Medicine. 1999;27:200-10.
• Scheirhout and Roberts.Fluid resuscitation with colloid or
crystalloid in critically ill patients: A systematic review of
randomized trials. BMJ. 1998;316:961-4.
• BPJS untuk sistem rujukan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai