Rini Sekartini
Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis child abuse
2. Mengetahui aspek kedaruratan dalam kasus child abuse
3. Mengetahui penanganan dalam kedaruratan kasus child abuse
Child abuse atau tindak kekerasan yang terjadi pada anak jarang dilaporkan,
kasus terungkap apabila kekerasan berlangsung untuk waktu lama atau terjadi
korban. Masalah gawat darurat pada kasus child abuse berbeda dengan penyakit
atau masalah anak lainnya. Child abuse adalah semua bentuk perlakuan
menyakitkan, dapat secara fisik, emosi, penyalah gunaan seksual, pelalaian,
eksploitasi komersial atau eksploitasi lain, yang mengakibatkan kerugian
yang nyata terhadap kesehatan, kelangsungan hidup, tumbuh kembang, dan
martabat anak dan dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab,
kepercayaan atau kekuasaan.1-3
Secara garis besar terdapat tiga jenis child abuse, yaitu kekerasan
fisik, kekerasan seksual, dan kekerasan emosional.2 Tindak kekerasan pada
anak merupakan suatu kejadian yang sulit ditangani karena berbagai faktor
memberikan kontribusi terhadap terjadinya kejadian tersebut. Faktor-faktor
risiko baik dari orangtua, lingkungan atau faktor budaya setempat, dan faktor
anak secara bersamaan atau sendiri-sendiri merupakan faktor risiko untuk
terjadinya tindak kekerasan pada anak. Selain itu child abuse dapat memberikan
dampak jangka pendek maupun jangka panjang bagi anak dan orangtua.
Masalah kekerasan pada anak (child abuse) makin sering terjadi,
terutama di Negara berkembang. United Nations Children’s Fund (UNICEF)
memperkirakan bahwa di Negara berkembang terdapat 3.500 orang anak
meninggal setiap tahunnya akibat kekerasan.Selain itu diperkirakan juga di
seluruh dunia terdapat 40.000.000 orang anak di bawah 15 tahun mengalami
penganiayaan dan penelantaran, dan terdapat 2.000.000 orang anak terlibat
dalam pornografi dan prostitusi.4 Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) pada Januari -Agustus 2012 mencatat terdapat 3.332 kasus kekerasan
terhadap anak di Indonesia.5 Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas