Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS ETIKA ABORSI

Rahmawati (220013301051)

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.S


pengertian

Aborsi (abortion)
berasal dari bahasa Menurut Martha, Elmina, &
latin, abortio ialah Sulaksana, (2019), di dalam
dunia medis, Aborsi dibagi
pengeluaran hasil
menjadi dua :
konsepsi dari uterus
secara prematur a. Abortus spontan
pada umur di mana (keguguran).
janin itu belum bisa b. Abortus provocatus
hidup di luar (pengguguran/digugurkan)
kandungan pada terdiri atas Abortus
Provocatus Therapeuticum
umur 24 minggu.
dan Abortus Provocatus
Criminalis.
metode aborsi
.

aborsi medis aborsi operasi


Aborsi atau terminasi kehamilan medis Aborsi yang dilakukan dengan cara
dilakukan dengan minum atau pembedahan sesuai dengan usia
memasukkan obat khusus ke dalam kandungan
tubuh untuk mengakhiri kehamilan
Adapun tindakan aborsi yang mengandung risiko
cukup tinggi, apabila dilakukan tidak sesuai standar
profesi medis, yaitu:

Meminum Obat .
Minuman bersoda.
Alkohol .
Mengonsumsi buah- buahan, seperti nanas muda.
Meminum ramuan rempah yang tidak jelas bahan bakunya.

Analisis Kasus Cenderung Etis


"Korban Pemerkosaan Berusia 10 Tahun Di India Diizinkan Aborsi"

BBC News Indonesia - Keputusan panel dokter ini penting sebab


undang-undang di India melarang aborsi setelah kehamilan 20
minggu, kecuali dokter dapat mengukuhkan bahwa nyawa sang
perempuan dalam kondisi berbahaya. Panel dokter menyetujui
permintaan untuk menggugurkan kandungan seorang anak 10 tahun
berinisial A, korban pemerkosaan di Negara Bagian Haryana, India
utara. Dalam kasus ini, usia kehamilan anak yang mengandung
setelah diduga diperkosa oleh ayahnya, diperkirakan antara 19-21
minggu. Keputusan untuk mengizinkan anak menggugurkan
kandungan diambil setelah pengadilan setempat menyatakan
bersedia menerima rekomendasi panel dokter dari Institut
Pascasarjana Ilmu Kedokteran di kota Rohtak, Haryana.
Analisis Pengambilan Keputusan
Ø Etika Deontologi

Ø Etika Konsekuensi
Aborsi dilakukan karena anak itu

merupakan korban pemerkosaan Dengan melakukan aborsi dapat


mengurangi dampak negatif yang
yang masih berusia 10 tahun.
lebih banyak lagi kepada anak,
Apabila kehamilan tersebut
seperti keselamatan jiwa sang ibu
dilanjutkan, maka akan semakin
ketika akan menghadapi proses
banyak dampak negatif yang bersalin, berisiko terserang kanker
akan dirasakan oleh sang anak. serviks, cacat genetik pada anak
dan dampak psikologis bagi anak
korban kekerasan seksual dapat
berkurang karena anak yang hamil
secara fisik belum kuat dan mental
yang belum dewasa.
Analisis Pengambilan Keputusan
Ø Etika Hak

Anak korban kekerasan seksual


berhak melakukan aborsi karena
apabila kehamilannya diteruskan, Ø Intuisi

maka akan berdampak kepada


Aborsi dilakukan dengan tujuan
keselamatan ibu, khususnya
bertahan hidup. Adapun proses
ketika akan menghadapi proses
aborsinya dilakukan memenuhi
bersalin, mengingat usia sang ibu
persyaratan dan prosedur medis
yang masih di bawah umur.
dan hukum.
Analisis Pengambilan Keputusan
Ø Analisis SWOT

Strength (Kekuatan)

• Aborsi dapat menyelamatkan Weakness (Kelemahan)


nyawa ibunya.
• Mengurangi kelahiran bayi Memerlukan banyak waktu
dengan cacat genetik, khususnya karena tindakan aborsi atas
dari hasil perkosaan inses. indikasi kedaruratan medis dan
• Aborsi dilakukan sesuai dengan kehamilan akibat perkosaan
prosedur dan hukum. hanya dapat dilakukan setelah
• Mengurangi dampak psikologis melalui konseling pratindakan
anak korban kekerasan seksual. dan diakhiri dengan konseling
pasca tindakan yang dilakukan
oleh konselor yang kompeten dan
berwenang.
Analisis Pengambilan Keputusan
Ø Analisis SWOT

Oppurtunity (Peluang)

• Abortus Provocatus
Therapeuticum sudah dilegalkan
untuk dilakukan, demi kepentingan
medis.
Threats (Ancaman)
• Adanya pelatihan yang diberikan
kepada dokter agar dapat menjadi • Rentan terkena infeksi dan
dokter spesialis Obstetric dan pendarahan setelah aborsi.
Ginekologi, sehingga aborsi dapat
aman dilakukan.
Hasil Keputusan
Kasus yang terjadi pada anak
berusia 10 tahun dengan inisial R,
menjadi kasus yang etis untuk
dilakukannya aborsi. Hal ini
didasarkan pada hasil analisis yang
menunjukkan banyaknya manfaat
yang diterima dan dirasakan oleh
anak tersebut setelah melakukan
aborsi dan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur medis dan hukum.
Tujuan dilakukannya aborsi adalah
agar anak dapat hidup secara
normal, seperti anak-anak yang
lainnya dan dapat diterima di
masyarakat dengan rasa aman.

Analisis Kasus Cenderung tidak Etis


“Pasangan Kekasih di Bengkulu Ditetapkan Sebagai
Tersangka Kasus Aborsi”

TRIBUNNEWS.COM.COM, KOTA BENGKULU - Polres Bengkulu


menetapkan pasangan kekakasih TY (18) dan WW (18) sebagai
tersangka kasus dugaan aborsi. Diketahui keduanya telah melakukan
percobaan aborsi sebanyak dua kali dalam beberapa waktu terakhir.
Kandung terduga pelaku WW itu pun sudah berusia tujuh bulan,
bermodalkan obat-obatan penggugur kandungan. Sekira pukul 21.00
WIB, WW dibantu TY pun meminun 3 butir obat dengan cara satu
butir diminum langsung dan dua butir diletakkan di bawah lidah.
Setelah menginap di losmen tersebut, keduanya pun pulang ke kos-
kosan WW yang berada di Kelurahan Talang Kering Kecamatan
Pematang Gubernur, Kota Bengkulu. Namun, akibat meminum obat
penggugur tersebut, WW merasakan kontraksi dan pendarahan dan
segera dibawa ke RS Rafflesia Kota Bengkulu untuk mendapatkan
pengobatan.
Analisis Pengambilan Keputusan
Ø Etika Deontologi

Ø Etika Konsekuensi
Statusnya yang masih

menyandang mahasiswa, WW menggugurkan kandungannya


dengan cara meminum obat-obatan
membuat pasangan kekasih ini
penggugur kandungan, sehingga hal
memilih untuk melakukan aborsi
ini sangat berdampak kepada
karena takut ketahuan oleh
keselamatan sang ibu, khususnya
orang tua, dan ditolak di pasca tindakan aborsi. Selain itu,
lingkungan masyarakat. perbuatan yang dilakukan juga akan
ditolak di masyarakat atau dianggap
sangat keji karena dengan sengaja
telah membunuh nyawa janin yang
telah berusia 7 bulan.

Analisis Pengambilan Keputusan


Ø Etika Hak

Sang bayi juga berhak untuk Ø Intuisi


hidup, mengingat ia adalah Pasangan kekakasih TY dan WW


korban dari perbuatan terlarang memilih untuk melakukan aborsi
oleh pasangan kekasih TY dan karena merasa malu dan takut
WW. Dari segi moral, membunuh mengakui kesalahan yang telah
dengan sengaja dipandang lebih diperbuat kepada keluarga dan
keji dan tidak teman-temannya. Seharusnya
berperikemanusiaan. mereka mengambil keputusan untuk
tetap melanjutkan kehamilannya,
karena ketika memilih untuk
menggugurkan kandungan, mereka
telah melakukan kesalahan yang
lebih besar lagi.

Analisis Pengambilan Keputusan


Ø Analisis SWOT

Weakness (Kelemahan)
Strength (Kekuatan)
· Nyawa ibu terancam tidak
• Motif aborsi ini didorong agar
selamat pasca aborsi.
keduanya tidak merasa dirugikan
· Rentang terkena infeksi pasca
akibat kehamilan.
aborsi.
· Tidak melaksanakan
sepenuhnya persyaratan sebelum
aborsi.
· Aborsi dilakukan dengan tujuan
meyembunyikan aib.
Analisis Pengambilan Keputusan
Ø Analisis SWOT

Oppurtunity (Peluang) Threats (Ancaman)

• Dapat menjalani kehidupan • Beresiko terhadap kesehatan


yang normal atau terbebas dari ibu, khususnya kesehatan sistem
aib. reproduksinya.
• Semakin dikucilkan di
lingkungan masyarakat.
Kedua pelaku akan mendapatkan
sanksi, baik dari segi moral dan
segi hukum pidana.
Hasil Keputusan
Kasus yang terjadi kepada sepasang
kekasih ini menjadi kasus yang tidak etis
dikarenakan aborsi yang dilakukan
termasuk ke dalam tindakan Abortus
Provocatus Criminalis, yaitu jika
dilakukan karena alasan yang bukan
medis. Tindakan ini menimbulkan
semakin banyak dampak negatif dan
melanggar aturan norma di dalam
masyarakat karena dengan sengaja
menghilangkan nyawa anak yang tidak
berdosa. Selain itu, proses aborsi
dilakukan secara illegal karena tidak
sesuai dengan prosedur yang
seharusnya dan dilakukan sendiri
sehingga sangat berbahaya karena
dapat mengancam keselamatan nyawa
sang ibu.
Thank you for
listening!

Anda mungkin juga menyukai