Anda di halaman 1dari 15

PERSEPSI TENAGA KESEHATAN

TERHADAP DIAGNOSIS PRENATAL


SEBAGAI DETEKSI DINI KESEHATAN
PRENATAL

Oleh:
Elwiyas

Dosen:
Dr. Uning Pratimaratri, SH. M. Hum
PENDAHULUAN
Angka kematian bayi
meningkat setiap WHO  2,6 juta Mencegah kematian
tahun, kematian bayi, 11,3% bayi baru lahir 
karena kelainan deteksi dini
Salah satu penyebab bawaan kesehatan janin
 kelainan bawaan

Diagnosis Prenatal  Mendapatkan kesehatan


metode pem.  hak setiap manusia,
Diagnostik pada janin salah satunya dg
untuk melihat memperoleh diagnostik
kelainan prenatal
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS PRENATAL

 Metode untuk menilai apakah


janin memiliki kelainan
Noninvasif Invasif

Metode
Metode Noninvasif

Sel Janin dalam


Ultrasonofrafi (USG) Praimplantasi
Sirkulasi Maternal
• Fungsi: mengonfirmasi • Mengambil sampel sel • Diambil dari darah ibu
kehamilan serta embrio sebelum • Mendeteksi sel janin dari
mengawasi keadaan bayi implantasi darah ibu, dengan metode
• Metode paling aman • Dapat mendeteksi  antibodi monoclunal
• Tidak dapat mendeteksi kelainan kromosom pada
kelainan kromosom atau prenatal
darah serta organ dalam • Harus dilakukan dengan
janin hati-hati
• Biaya tinggi untuk setiap
prosedur pemeriksaan
Metode Invasif
Pemeriksaan Villi
Amniosintesis Pemeriksaan Darah Janin
Korialis
• Tujuan: pemeriksaan • Pengambilan jaringan • Mengambil darah janin
kelainan genetik pada plasenta melalui vagina/ melalui perut ibu ke dalam
janin dinding perut tali pusat dengan jarum
• Komplikasi: keguguran, • Mendeteksi: anomali • Indikasi diagnostik:
kerusakan janin, dan kromosom, defen gen mendeteksi kriyotype/ diag.
potensi infeksi pada ibui spesifik, dan aktifitas enzim Prenatal retardasi mental
yang abnormal fragile-X
• Jarang dilakukan, resiko • Indikasi terapeutik: terapi
keguguran lebih besar anemia pada janin
• Komplikasi: hmeatoma/
perdarahan, bradikardi janin,
infeksi janin
ASPEK ETIK DAN HUKUM

Etik Hukum Peraturan yang


Nilai/norma yg tercantum dalam UU
menjadi landasan, dibuat oleh
pegangan dan alasan kekuasaan untuk
seseorang dalam mengatu hidup
mengatur tingkah masyarakat dan harus
lakunya diikuti dalam
kehidupan
HUBUNGAN ETIK DAN HUKUM DALAM
DIAGNOSIS PRENATAL

Mendapatkan pem. Diagnosis Prenatal merupakan hak


setiap pasien dalam meningkatkan kesejahteraan
kesehatan, dan tenaga medis memiliki kewajiban untuk
menjelaskan metode serta indikasi, kontraindikasi, dan
komplikasi yang dapat terjadi.
Aspek etik dan hukum melindungi hak pasien sebagai
penerima tindakan diagnostik dan melindungi tenaga
kesehatan sebagai pemberi tindakan.
METODE PENELITIAN

Lokasi
•Yuridis Penelitian •50 responden
Sosiologis, tenaga
pendekatan •RSUD dr.
Achmad kesehatan
crossectional
Darwis, Suliki
Jenis Sampel dan
Penelitian Populasi
Didapat langsung tanpa perantara
Berupa  pengisian kuesioner
dengan 10 pernyataan

Sumber Data Didapat tidak langsung dengan


perantara
Berupa  tinjauan pustaka dari
karya sebelumnya, literaur dan
jurnal, catatan/arsip-arsip
Data dikumpulkan  data
Analisis Data dipilih dan diolah untuk
mendapatkan hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kategori Presepsi HASIL
Distribusi
Diagnosis %
Frekuensi Persepsi Sangat Positif  29
Prenatal
responden (58%)
Persepsi Sangat
29 0.58 58 Persepsi Positif  19 responden
Positif
(38%)
Persepsi Positif 19 0.38 38
Persepsi Negatif  2 responden
(4%)
Persepsi Negatif 2 0.04 4
Persepsi Sangat Negatif  tidak
Persepsi Sangat ada
0 0 0
Negatif
PEMBAHASAN
Hasil penelitian membenarkan teori  Diagnosis Prenatal
memiliki tujuan untuk mencegah meningkatnya angka kecacatan
dan kematian pada prenatal
USG  Pemeriksaan diagnosis prenatal paling umum dilakukan
dan memiliki risiko paling minim dengan harga terjangkau
Aspek Etik dan Hukum dalam Diagnosis Prenatal memiliki
keterkaitan. Ibu memiliki hak untuk memperoleh Pem.
Diagnosis Prenatal dan tenaga kesehatan berkewajiban untuk
memberikan pelayanan kesehatan salah satunya diagnosis
prenatal
PEMBAHASAN
Penelitian sebelumnya oleh Laura et al dikatakan setiap wanita
harus ditawari skrining/ tes Diagnosis Prenatal selama kehamilan
(Laura et al, 2017)
Diagnosis Prenatal memiliki 2 metode pemeriksaan, yaitu pem.
Noninvasif dan pem. Invasif. Berdasarkan metode yg dilakukan,
metode noninfasiv memiliki risiko komplikasi paling kecil,
sesuai dengan penelitian oleh Dickens, yang mengatakan bahwa
metode invasif adalah metode paling aman dan dapat
diandalkan serta memiliki resiko lebih kecil dibandingkan
pemeriksaan Amniosintesis atau Pemeriksaan Villi Korialis
(Dickens, 2014).
KESIMPULAN
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan
diagnosis prenatal dapat menjadi suatu metode deteksi
dini kesehatan prenatal untuk mencegah angka
kecacatan dan kematian pada prenatal.

Anda mungkin juga menyukai