Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN TIDAK
DIINGINKAN (KTD)

Pembimbing : dr. Asrarudin

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR
PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA
2019
PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KASUS

PEMBAHASAN

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Remaja mempunyai risiko secara


Jumlah remaja umur 10-24 tahun seksual maupun kesehatan
di Indonesia berdasarkan Proyeksi reproduksi, menimbulkan beberapa
Penduduk Remaja tahun 2000-2025 konsekuensi seperti kehamilan yang
terdapat sekitar 64 juta atau 28,64% tidak diinginkan, aborsi, terinfeksi
dari jumlah penduduk Indonesia penyakit menular seksual bahkan
sebanyak 222 juta.
HIV/AIDS.

Hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2012 mengungkapkan,


angka kehamilan remaja pada usia 15-19 tahun mencapai 48 dari
1.000 kehamilan. Sepanjang tahun 2013 terdapat 325 kasus
Kehamilan Tidak Diinginkan.
TINJAUAN
PUSTAKA
PENGERTIAN

Kehamilan Tidak Diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh seorang perempuan
yang sebenarnya belum menginginkan atau sudah tidak menginginkan hamil.

Barret membuat tiga definisi besar terhadap arti kehamilan tidak diinginkan: Terkait
dengan perasaan atau tindakan terhadap kehamilan, Terkait dengan respon
emosional, Terkait dengan masalah konsepsi
ALASAN

Penundaan dan peningkatan jarak usia perkawinan, dan semakin dininya usia
menstruasi pertama (menarche).

Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat


mengakibatkan kehamilan.

Kehamilan yang diakibatkan oleh pemerkosaan.

Kondisi kesehatan ibu yang tidak mengizinkan kehamilan.


ALASAN

Persoalan ekonomi (biaya untuk melahirkan dan membesarkan anak).

Alasan karir atau masih sekolah (karena kehamilan dan konsekuensi lainnya yang
dianggap dapat menghambat karir atau kegiatan belajar).

Kehamilan karena incest (hubungan seksual antara yang masih sedarah).

Kondisi janin yang dianggap cacat berat atau berjenis kelamin yang tidak diharapkan.
PENYEBAB

Terdapat 2 faktor utama yang menyebabkan terjadinya kehamilan tidak diinginkan


diantaranya adalah Kegagalan Kontrasepsi dan Tidak Menggunakan Kontrasepsi

Kegagalan kontrasepsi: Tidak mengikuti petunjuk penggunaan kontrasepsi secara


benar, penggunaan kontrasepsi yang tidak konsisten, kondom bocor saat
berhubungan seks, menggunakan obat-obatan lain atau jamu, mempercayai bahwa
pada periode ketidaksuburan tidak bisa hamil.

Tidak menggunakan kontrasepsi: Kesenjangan terhadap akses dan penyediaan


kontrasepsi dan fasilitas pelayanan yang memadai, alasan kesehatan, kesenjangan
informasi , oposisi dari suami dan keluarga, kurang peduli terhadap risiko kehamilan
AKIBAT

Mengakibatkan lahirnya seorang anak yang tidak diinginkan (unwanted child)

Dapat memicu terjadinya pengguguran kandungan (aborsi)

Mempengaruhi psikologis yaitu adanya perasaan malu, mengalami kecemasan dan


depresi yang berlebihan, keengganan merawat dan memberikan air susu kepada
bayinya.
ABORSI MEDIS

Proses pengeluaran hasil konsepsi yang melibatkan dua obat-obatan (mifepristone


dan misoprostol) dan/atau banyak dosis dari salah satu obat (misoprostol tunggal)

Mifepristone bersama misoprostol lebih efektif daripada bila hanya diberikan


misoprostol, dan efek sampingnya lebih sedikit

Tidak adanya pendarahan mungkin menunjukkan bahwa kehamilan ektopik, atau


bahwa aborsi tidak terjadi pada kehamilan intrauterine
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

Penyediaan Informasi, anjurkan konseling,dan


pengambilan keputusan
Penggalian riwayat medis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan laboratorium lainnya.
Prosedur tindakan

Perawatan lanjutan

Evaluasi lanjutan
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PENYEDIAAN Adanya metode aborsi dan penanganan nyeri yang dapat


INFORMASI dipilih

Apa yang akan dilakukan sebelum, selama dan setelah


ANJURKAN penanganan
KONSELING
Bagaimana mengenali potensi komplikasi; serta
bagaimana dan dimana mencari bantuan bila diperlukan
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN Kapan klien akan pulih dan dapat kembali melakukan
aktivitas normal, termasuk hubungan seksual

Perawatan lanjutan, termasuk pencegahan kehamilan


yang tidak diinginkan di masa yang akan datang

Kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan


hukum dan pelaporan
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PENYEDIAAN
INFORMASI

ANJURKAN
Menyampaikan informasi dalam bahasa yang sederhana
KONSELING

PENGAMBILAN Menjaga privasi


KEPUTUSAN
Mendukung dan memastikan respon yang cukup
terhadap berbagai pertanyaan dan kebutuhan
perempuan

Menghindari pemaksaan nilai-nilai dan kepercayaan


pribadi
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PENYEDIAAN
INFORMASI

ANJURKAN
KONSELING
Diizinkan untuk memilih diantara berbagai jenis metode
PENGAMBILAN tersebut yang paling cocok baginya, berdasarkan usia
KEPUTUSAN kehamilan dan kondisi kesehatannya

Penjelasan yang akurat mengenaifaktor-faktor resiko dan


manfaat serta kerugian setiap metode
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

Kondisi kehamilan, termasuk gejala-gejala selama


RIWAYAT MEDIS kehamilan atau kemungkinan komplikasi

Riwayat obstetrik, detil mengenai kehamilan sebelumnya


PEMERIKSAAN dan hasilnya
FISIK
Riwayat ginekologis: Hari pertama haid terakhir,
pola siklus haid, penggunaan alat kontrasepsi
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM Riwayat seksual: riwayat atau gejala penyakit menular
seksual

Riwayat medis/pembedahan: Penyakit-penyakit kronis

Riwayat penggunaan obat-obatan dan alergi


PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

RIWAYAT MEDIS

PEMERIKSAAN Penilaian kesehatan umum seperti: Penampakan umum,


FISIK tanda-tanda vital, tanda-tanda kelemahan, letargi,
anemia atau kurang gizi

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM Pemeriksaan abdomen: palpasi uterus, ukuran dan
konsistensi, massa lain di abdomen, bekas luka
abdomen akibat pembedahan sebelumnya

Pemeriksaan panggul (pemeriksaan dengan spekulum


dan teknik bimanual)
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

RIWAYAT MEDIS Pemeriksaan kehamilan bila kehamilan belum dipastikan

PEMERIKSAAN Hemoglobin (Hb) atau hematokrit bila dicurigai anemia


FISIK
Pemeriksaan rhesus (Rh)
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM Pemeriksaan/konseling HIV dan penyakit menular
seksual

Skrining kanker serviks

Pemeriksaan laboratorium lain sesuai indikasi dari


riwayat medis (pemeriksaan fungsi ginjal atau hati)
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PROSEDUR Mifepristone selalu diberikan secara oral.


TINDAKAN
Misoprostol dapat diberikan dengan berbagai cara, yaitu
PERAWATAN oral, vaginal, buccal dan sublingual
LANJUTAN
Profilaksis antibiotik tidak diperlukan untuk aborsi medis
EVALUASI
LANJUTAN Diskusikan berbagai tingkat nyeri dan pendarahan yang
berhubungan dengan proses aborsi.

Pengobatan: Pendarahan memanjang atau berat,


memam yang berlangsung selama lebih dari 24 jam
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PROSEDUR
TINDAKAN

PERAWATAN
LANJUTAN

EVALUASI
LANJUTAN
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PROSEDUR
TINDAKAN

PERAWATAN
LANJUTAN

EVALUASI
LANJUTAN
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PROSEDUR
TINDAKAN

PERAWATAN
LANJUTAN

EVALUASI
LANJUTAN
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PROSEDUR
TINDAKAN

PERAWATAN
LANJUTAN

EVALUASI
LANJUTAN
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PROSEDUR
TINDAKAN

PERAWATAN Mifepristone dan misoprostol: tidak ada indikasi medis


LANJUTAN untuk pemeriksaan lanjutan rutin yang wajib

Misoprostol tunggal: dianjurkan dilakukan untuk


EVALUASI memastikan bahwa aborsi telah selesai
LANJUTAN
Penilaian aborsi komplit pemeriksaan bimanual, kadar
human chorionic gonadotrophin (hCG) atau USG
PELAKSANAAN ABORSI MEDIS

PROSEDUR
TINDAKAN

PERAWATAN Diperlukan bila: klien melaporkan adanya gejala


kehamilan yang sedang dialami setelah aborsi dan atau
LANJUTAN hanya mengalami sedikit pendarahan

EVALUASI Kehamilan yang sedang berlangsung harus dicurigai dan


LANJUTAN lakukan evaluasi lanjutan

Anjurkan aspirasi vakum atau pengulangan pemberian


misoprostol

Pendarahan yang lebih sedikit dari yang diperkirakan


atau tanpa pendarahan: kehamilan ektopik
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS

IDENTITAS

Nama : PPYP Suku Bangsa : Bali

Umur : 22 tahun Agama : Hindu

Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Gomong


Lama

No RM : 265804 Tgl pemeriksaan : 17/06/2019


ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA
Terlambat Haid

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang sadar ke PKBI dengan keluhan terlambat haid sejak


2 bulan yang lalu. Menurut pengakuan pasien hari pertama haid terakhir
yaitu pada tanggal 07 April 2019, dan pasien terakhir kali berhubungan
badan sekitar 3 bulan yang lalu. Karena hal tersebut kemudian pasien
meminum obat untuk menggugurkan kandungan yang dibeli oleh
pacarnya sebanyak 2 tablet dan juga dimasukkan kedalam lubang
kemaluannya sebanyak 2 tablet. Reaksi yang ditimbulkan hanya berupa
keluar plek sejak 3 hari yang lalu dan nyeri diatas tulang kemaluannya.
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA
Terlambat Haid

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengaku meminum obat tersebut karna ingin mengakhiri
kehamilan karena merupakan kehamilan diluar pernikahan, kehamilan
diketahui setalah pasien mengecek kehamilannya sendiri dengan tes
kehamilan yang dibeli di Apotik dan melakukan USG di dokter
kandungan pada tanggal 5 Juni 2019 dan diketahui kehamilannya sudah
berumur 8 minggu 2 hari. Pasien mengaku alasannya untuk mengakhiri
kehamilannya tersebut karena berbeda kepercayaan dan pasien masih
belum siap menikah oleh karena masih terikat kontrak kerja. Keluhan
lain seperti muntah-muntah, perdarahan hebat dan keluar jaringan dari
jalan lahir disangkal.
ANAMNESIS

RIWAYAT ANC

Pasien memeriksaan kehamilan dan dilakukan USG ke dokter


kandungan sebanyak 1 kali.

RIWAYAT MENSTRUASI

Pasien menarche pada usia 15 tahun. Siklus mentruasi 28 hari teratur dengan
lama 3-5 hari. Pasien mengaku mengganti pembalut sekitar 2-3 kali sehari.
Volume perdarahan sekitar 50 cc. keluhan saat menstruasi tidak ada.
Menstruasi terakhir tanggal 07 April 2019.
ANAMNESIS

RIWAYAT OBSTETRI

Pasien belum pernah hamil sebelumnya

RIWAYAT GINEKOLOGI

Pasien mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi dan tidak


memiliki penyakit dan keluhan terkait organ reproduksi sebelumnya
ANAMNESIS

RIWAYAT PERNIKAHAN

Pasien belum pernah menikah sebelumnya

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah


tinggi, penyakit jantung, diabetes melitus, asma, stroke, dan tidak ada
riwayat alergi.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Dalam keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit tekanan
darah tinggi, penyakit jantung, asma, diabetes mellitus, dan penyakit
lainnya.

RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL

Pasien merupakan seorang pekerja kontrak. Riwayat mengkonsumsi


alkohol dan merokok disangkal oleh pasien.
ANAMNESIS

RIWAYAT ALERGI

Pasien mengaku tidak memiliki alergi obat maupun makanan.


PEMERIKSAAN FISIK

TANDA VITAL

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit, isi cukup, kuat angkat, reguler
Respirasi : 20x/menit
Temperatur : 36.7°C
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 164 cm
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Kepala
• Normochepali
Mata
• Conjunctiva tidak anemis
• Sklera tidak ikterik
• Pupil: isokor kiri kanan
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Hidung
• Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas
• Nafas cuping hidung : (-)
• Discharge : tidak ada
Telinga
• Daun telinga : normal
• Liang telinga : lapang
• Membrana timpani : intak
• Sekret : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

MULUT DAN
TENGGOROKAN LEHER
 Bibir : tidak sianosis, bibir  Kelenjar getah bening :
kering (-) tidak teraba membesar
 Kelenjar tiroid : tidak
 Tonsil : T1/T1 tenang teraba membesar
 Faring : tidak hiperemis  Massa : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
PARU-PARU
 Inspeksi : normochest, pergerakan dinding dada
simetris
 Palpasi : vocal fremitus sama kiri dan kanan
 Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
 Auskultasi :
+ + - - - -
Bronkhovesikuler + + wheezing - - ronkhi - -
+ + - - - -
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
JANTUNG
 Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Perkusi :
 Batas atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra
 Batas kanan : ICS 4 linea parasternalis dextra
 Batas kiri : ICS 5 linea midclavicular sinistra
 Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
ABDOMEN EKSTREMITAS
 Ekstremitas atas
 Inspeksi : datar (-),
massa (-)  Regio kanan : akral hangat,
tidak terdapat edema
 Auskultasi : bising usus (+)
 Regio kiri : akral hangat,
normal
tidak terdapat edema
 Palpasi : nyeri tekan(-)  Ekstremitas Bawah
hepar dan lien tidak
 Regio kanan : akral hangat,
teraba
tidak terdapat edema
 Perkusi : timpani seluruh  Regio kiri : akral hangat,
lapang abdomen tidak terdapat edema
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS OBSTETRI

• Regio : Abdomen

• Inspeksi : Tidak terlihat adanya pembesaran perut, striae


gravidarum (-)

• Palpasi : Tidak dapat dievaluasi

• TFU : Tidak dapat dievaluasi

• DJJ : Tidak dapat dievaluasi


PEMERIKSAAN FISIK

STATUS OBSTETRI

• Genitalia Interna :

• VT : v/v normal, portio mencucu, perdarahan


aktif (-), nyeri goyang portio (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG
DIAGNOSIS

G1P0000 Usia Kehamilan 8-9 minggu


PENATALAKSANAAN

KIE:
• Menjelaskan kepada pasien proses tindakan yang
akan dilakukan, komplikasi yang ditimbulkan.
• Pemilihan kontrasepsi setelah dilakukan tindakan.
• Pasien dipersilahkan pulang dan datang keesokan
harinya.
OBSERVASI TINDAKAN
18 Juni 2019, pukul 12.00 WITA
S O A P

Nyeri perut KU : Baik G1P0000 • Misoprostol 1x800 mcg


(+), demam Kesadaran: Compos UK 8-9 tab
(-), mentis minggu
perdarahan TD : 120/80 mmHg
aktif (-) Suhu : 36,50C
Nadi : 80x/menit
RR: 22x/menit
OBSERVASI TINDAKAN
18 Juni 2019, pukul 15.00 WITA
S O A P

Nyeri perut KU : Baik G1P0000 • Misoprostol 1x800 mcg


(+) hebat, Kesadaran: Compos UK 8-9 tab
demam (-), mentis minggu
nyeri TD : 110/70 mmHg
pinggang Suhu : 36,80C
(+) plek (+) Nadi : 88x/menit
RR: 20x/menit
OBSERVASI TINDAKAN
18 Juni 2019, pukul 18.00 WITA
S O A P

Keluar KU : Baik G1P0000 • Misoprostol 1x800 mcg


gumpalan Kesadaran: Compos UK 8-9 tab
darah mentis minggu • Brodamox 3x1 tab
seperti TD : 110/70 mmHg • Spasminal 3x1 tab
jaringan, Suhu : 37,80C
demam (+), Nadi : 98x/menit
perdarahan RR: 22x/menit
hebat (+),
diare (+).
FOLLOW UP
26 Juni 2019
S O A P

Plek KU : Baik P0010 post • Mirasic 3x1 tab


kecoklatan Kesadaran: Compos MA hari ke-
(+) sedikit- mentis 8
sedikit, TD : 120/80 mmHg
demam (-) Suhu : 36,50C
Nadi : 80x/menit
RR: 20x/menit
PP test : (+) kabur
FOLLOW UP
1 Juli 2019
S O A P

Tidak ada KU : Baik P0010 post • KB suntik 1 bulan


keluhan Kesadaran: Compos MA hari ke-
yang mentis 13
dirasakan, TD : 120/80 mmHg
perdarahan Suhu : 36,60C
(-), demam Nadi : 84x/menit
(-) RR: 20x/menit
PP test : (-)
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
Diagnosis:  Terlambat haid sejak 2 bulan yang
lalu dan terakhir berhubungan
- Anamnesis: amenorea merupakan
seksual sekitar 3 bulan yang lalu
salah satu tanda tidak pasti
kehamilan  Minum obat untuk menggugurkan
kandungan, reaksi yang ditimbulkan
hanya berupa keluar plek dan nyeri
- Tanda pasti kehamilan: diatas tulang kemaluan.
- Gerakan janin dalam rahim  Keluhan lain: muntah (-),
- Denyut jantung janin perdarahan hebat (-), keluar jaringan
- Teraba bagian-bagian janin dari jalan lahir (-).
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
Pemeriksaan fisik:  Pemeriksaan fisik umum: dalam batas
normal
-Pemeriksaan fisik obstetric, inspeksi
terdapat pembesaran perut sesuai  Pemeriksaan fisik obstetri: inspeksi:
dengan umur kehamilan, striae tidak terlihat adanya pembesaran perut,
gravidarum (+) dan striae gravidarum (-).
 Palpasi: tinggi fundus uteri tidak
-Palpasi: pemeriksaan leopold,
pengukuran TFU sesuai masa teraba,
kehamilan, dan pengukuran DJJ  VT ditemukan hasil vulva/vagina
dengan nilai normal 120-160x/menit normal, portio mencucu, perdarahan
aktif (-), nyeri goyang portio (-)
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
- Hasil positif pada PP test  Pemeriksaan PP test yaitu
mengkonfirmasi adanya hormon dengan hasil positif (+)
Beta hCG tetapi hasil tersebut
belum pasti menandakan  Pemeriksaan USG dengan hasil
kehamilan. usia kehamilan pasien yaitu 8
- Pemeriksaan USG dilakukan untuk minggu 2 hari.
mengkonfirmasi adanya kehamilan,
yang dilakukan berupa pengukuran
usia kehamilan, dan pengukuran
DJJ.
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
Penatalaksanaan:  Berdasarkandari hasil anamnesis,
 Tindakan MA merupakan proses
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
pengeluaran hasil konsepsi yang penunjang dan dilakukan proses
melibatkan dua obat-obatan konseling, pasien mengiginkan
(mifepristone dan misoprostol) dilakukannya aborsi/pengguguran
dan/atau banyak dosis dari salah kandungan, dalam hal ini pilihan
satu obat (misoprostol tunggal). tindakan yang akan dilakukan
 Tindakan MA ini dapat dilakukan berupa Medical Abortion (MA).
pada umur kehamilan < 9 minggu  Sebelum melakukan tindakan
sampai umur kehamilan 12 tersebut pasien diberikan edukasi
minggu. terkait proses tindakan MA,
 Tindakan ini cenderung aman dan kompikasi tindakan MA, dan
memiliki komplikasi yang minimal pemilihan alat kontrasepsi setelah
saat dilakukan dibandingkan Aborsi tindakan
Bedah
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
 Obat yang digunakan adalah
Penatalaksanaan: misoprostol dengan dosis 800 mcg
Pemberian misoprostol tunggal pada pada pemberian pertama pukul 12.00
WITA yang dilanjutkan dengan dosis
tindakan MA dengan usia kehamilan
yang sama berselang 3 jam kemudian
kurang dari 9 minggu diberikan
sampai 3 kali pemberian.
dengan dosis 800 mcg, yang
diberikan secara vaginal dan  Pengeluaran hasil konsepsi terjadi
sublingual, dan setiap 3-12 jam pada pemberian ketiga misoprostol
sebanyak 3 dosis. yang ditandai dengan perdarahan
hebat dan terdapat gumpalan darah
yang menyerupai jaringan yang
keluar melalui jalan lahir.
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
 Dilakukan perawatan lanjutan
Penatalaksanaan:
dimana pasien diharuskan
Perawatan lanjutan dilakukan pada kontrol pada hari ketujuh dan
pemberian misoprostol tunggal keempat belas setelah tindakan.
bertujuan untuk memastikan bahwa
aborsi telah berhasil dengan tanda  Pada perawatan lanjutan
dan gejala klinis berdasarkan tersebut telah dilakukan
pemeriksaan bimanual, kadar human pemeriksaan PP test kembali
chorionic gonadotrophin (hCG) atau dan hasilnya telah negatif pada
ultrasonografi (bila tersedia) hari keempat belas.
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Kehamilan Tidak Diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh


seorang perempuan yang sebenarnya belum menginginkan atau sudah
tidak menginginkan hamil. Akibat yang ditimbulkan dari terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan salah satunya dapat memicu terjadinya
pengguguran kandungan (aborsi). Medical Abortion (MA) merupakan
proses banyak langkah yang melibatkan dua obat-obatan (mifepristone dan
misoprostol) dan/atau banyak dosis dari salah satu obat (misoprostol
tunggal). Tindakan ini dapat dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 9
minggu sampai 12 minggu.
Pada kasus ini, perempuan, usia 22 tahun dengan diagnosis G1P0000
UK 8-9 minggu dilakukan tindakan Medical Abortion dengan
menggunakan misoprostol tunggal.
TERIMA KASIH

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA
2019

Anda mungkin juga menyukai