PENGELASAN
suatu definisi untuk mencapai hasil pada proses produksi yang dapat
tersebut. Dalam hal ini yang paling penting adalah keterampilan (skill) agar
logam.
pengelasan yang dapat digunakan tergantung pada benda yang ingin kita las.
pagar yang terbuat dari besi yang di sambung menggunakan las baik itu
termasuk las asitelin maupun juga las listrik seperti yang umum kita ketahui.
61
4.3 Teori Dasar.
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dengan atau tanpa tekanan dan
sambungan kontinu.
perbedaan antara brasing dan soldering terdapat pada titik cair logam mengisi
proses brasing terkisar 450 derajat derajat C – 900 derajat C, sedangkan untuk
Proses Penyambungan
cair logam dan pemanasan dari suatu sumber panas diberikan untuk
62
keperluan pencairan logam itu. Pada saat pencairna juga terjadi
bahan dasar yang akan di sambung saja. Pada proses las pantul
hanyala bahan pengisi tersebut. Pada proses las tempa kedua bagian
diberikan tekanan
a. Api yang dapat dihasilkan dari pembakaran arang batu, seperti pada
65
Keterangan Gambar :
1. Lapisan terak
2. Busur cahaya
3. Gas pelindung
4. Jatuhan logam cair
c. Tahanan listrik yang terjadi antara dua bagian yang akan disambung
seperti pada proses las titik, las tekan atau las roll.
d. Nyala api las ialah nyala api yang menghasilkan dari pembakaran
bahan bakar gas dengan zat asam, seperti ada proses las Asetilin.
serbuk besi dan oksida aluminium, seperti pada proses las termit.
Keterangan Gambar :
i.Kerja las
ii. Udara
iii. Rethermit
iv. Bahan pengisi masuk
v. Cetak air
vi.
2. Persiapan Sebelum Mengelas
a. Menentukan proses las yang akan dikerjakan, proses las cair atau las
pateri.
b. Menentukan dan mengerjakan bentuk kampuh sambungan sesuai
dengan jenis dan tebal bahan.
c. Memiliki kawat las dan fluksi yang tepat.
d. Memilih ukuran mulut pembakar yang sesuai
67
e. Menentukan besarnya tekanan kerja dan menentukan nyala api yang
akan dipergunakan.
f. Menentukan teknik mengelas yang paling baik.
Pemilihan proses las terbatas pada proses las cair, las pateri dan pateri
keras.
a. Las Cair
Las cair adalah proses las di mana bahan dasar dan kawat las
b. Las Pateri
Las pateri adalah proses di mana bahan dasar tidak mencair, hanya
bahan pengisi atau bahan pateri saja yang mencair. Bentuk sambungan dan
68
c. Pateri Keras
3. Sambungan Tumpul
atau jarak antara, untuk mendapatkan penembusan yang baik pada saat
69
1. Kampuh T
2. Kampuh V
3. Kampuh K
4. Kampuh U
70
Pemilihan bentuk-bentuk kampuh tergantung pada tebal bahan yang
akan dilas.
bahan yang tebalnya kurang dari 2 mm. sebelum dilas bagian tepi
Pengelasan dapat dilaksanakan pada dua sisi atau hanya pada satu sisi
tergantung kekuatan las yang diharapkan. Pada plat yang tebal diperlukan
sambungan las yang baik. Setiap kotoran yang terdapat pada bidang
bukan hal yang baru kita, namun kita sadari kalau sekarang ini pengelasan
baja bejana tekan, pipa saluran dan lain-lain. Pengelasan secara umum
a. Las Listrik
1. Las Listrik
Las listrik adalah suatu proses penyambungan dua keping logam atau
lebih, menjadi suatu sambungan yang tetap, dengan menggunakan panas dan
bahan tambah atau pengisi. Umumnya cara pengelasan yang paling produktif
terhadap besi plat yang tebal adalah dilakukan dengan menggunakan las listrik
Mesin listrik ini merupakan arus listrik bolak balik (AC) yang
listrik keluar.
3. Generator
arus arah yang dijalankan dengan arus listrik AC, Mesin ini
bekerja dengan sumber arus listrik AC, sebuah motor listrik digunakan
listrik.
74
4. Generator listrik
generator arus listrik yang dijalankan dengan sebuah mesi bensin atau
diesel ini dapat dipindahkan dan bila mana sumber tenaga listrik tidak
ada.
5. Elektroda
kawat inti dari 1,5 mm – 7 mm dengan panjang antara 350 mm – 450 mm.
Contoh :
E 000 # *
Keterangan :
E = Elektroda
# = Posisi Pengelasan
75
Berikut beberapa jenis elektroda menurut standart AWS
membedakan antara jenis satu dengan yang lainnya hanyalah pada jenis
- E 6020
dari besi tuang. Besi tuang dilas dengan elektroda yang terbuat dari
- Elektroda baja
- Elektroda nikel
- Elektroda perunggu
76
c. Elektroda untuk Aluminium
membuatnya.
bahan tahan terhadap kikisan, pukulan dan tahan karat, untuk tujuan itu
yaitu :
2. Las Asetilin
(cutting torch).
77
Gambar 4.20 Pengelasan Asetilin
b. regulator
c. pembakaran (torch)
1. korek api
3. pakaian las
4. alat ukur
7. kawat las
1. Tabung Gas
kondisi bertekanan
kerja
79
c. Torch ( Pembakar )
80
e. Selang Gas
a. Korek Api
81
a. Kacamata Las
dan infra merah, melindungi mata dari sinar yang tajam agar melihat benda
b. Pakaian Mengelas
c. Alat Ukur
82
d. ragum
potong
f. Kawat Las
Kawat las berfungsi sebagai bahan lebur untuk menyambung 2 benda.
g. Fluks
83
h. Kikir
kerja.
i. Gergaji Besi
- Energi mekanik
84
- Energi elektro kimia
- Energi cahaya
- Energi kimia
dari :
Perkakas ini ditahan pada tools holder yang berfungsi unutuk mengubah
85
getaran listrik yang lebih tinggi menjadi getaran mekanis pada partikel-
partikel abrasive.
bunga api listrik antara pahat dengan benda kerja. Loncatan bunga api listrik
ini terjadi di dalam fluida yang berfungsi sebagai media isolator ( bukan
konduktor ).
5. Elektro Kimia
87
4.4 Analisa Perhitungan
1. Untuk Kampuh V
Diketahui :
L = 61 mm
I = 30 Ampere
Ditanyakan :
a. Beban ( F )..............kg?
Penyelesaian :
a. F = Tt . A
A=P.L
Dimana :
F ( beban ) kg
L ( lebar ) mm
A=P.L
= 3572160 kg
b. P = E . I . Cos ɵ
Dimana :
0,86
P = E . I . Cos ɵ
= 5676 Watt
89
c. H = 0,24 . E . I . t
Dimana :
t ( waktu ) sekon ( s )
h1 =0,24. E . I . t1
= 15269,76 kal
= 15,26976 Kkal
2. Untuk Kampuh K
Diketahui :
L = 63 mm t2 = 9,66 Detik
90
Ditanyakan :
a. Beban ( F )..............kg?
Penyelesaian :
a. F = Tt . A
A=P.L
Dimana :
F ( beban ) kg
P ( panjang ) mm
L ( lebar ) mm
A=P.L
= 3689280 kg
b. P = E . I . Cos ɵ
Dimana :
0,86
P1 = E . I . Cos ɵ
= 220 x 50 x 0,86
= 9460 Watt
c. H = 0,24 . E . I . t
Dimana :
t ( waktu ) sekon ( s )
h1 = 0,24 . E . I . t1
= 19905,6 Kal
h2 = 0,24 . E . I . t2
= 25502,4 Kal
92
4.5 Tugas Laporan
3. Apa yang saudara lakukan jika terjadi kecelakaan pada saat mengelas.
Jawab :
yang cukup cepat atau singkat serta produk yang dihasilkannya lebih
baik.
satu dengan ligam lain. Elektroda terbuat dari logam besi yang dibalut
dengan
3. Apabila pada saat kita mengelas,tiba-tiba percikan dari bunga api las
mengenai kulit atau bagian area tubuh, sebaiknya segera pergi basuh
tiba terjadi suatu masalah pada mesin las, segera matikan atau off kan
mesin las agar arus listrik dapat terputus dan bahaya yang terjadi dapat
teratasi.
93
4.6 Perancangan Produk
1. Tujuan Percobaan
gambar teknik.
2. Teori Dasar
a. Proses Manufaktur
mengubah suatu benda baku menjadi bahan setengah jadi atau produk
direncanakan
1. Peralatan Konvensional
Dengan mengerjakan produk “meja hias” alat dan bahan serta mesin yang
di gunakan adalah :
- Gerinda tangan
- Mesin las
- Mesin bor
- Mistar rol
- Material besi
Proses kerja yang dilakukan dalam pembuatan meja komputer antara lain :
- Pengukuran
95
- Pemotongan
- Perakitan
- Pengelasan
- Penghalusan
- Pemeriksaan
b. Estimasi Biaya
barang atau jasa. Estimasi biaya adalah erupakan unsur terpenting dalam
yang dapat di ukur dengan uang. Baik yang telah sedang maupun yang
96
2. Harga Pokok
4. Laba
5. Rugi
menghasilkan pendapatan.
97
- Dapat atau tidaknya dikendalikan
1. Biaya Bahan
98
3. Perilaku Bahan
digolongkan atas :
a. Biaya Variabel
propesional.
b. Biaya Tetap
e. Biaya Konvensi
f. Biaya Pemasaran
- Biaya pemeliharaan
- Biaya penyusutan
- Biaya reparasi
sebagai berikut :
kegiatan
X = volume kegiatan
B = biaya variable/unit
Penelitian harga pokok produksi dan harga pokok penjualan terbagi atas
dua kegiatan :
101
1. Metode full costing
harga pokok. Oleh karena itu full custing biaya over head pabrik tetap
belum diakui sebagai biaya sampai saat produk atau jasa yang
bersangkutan terjual, karena biaya over head pabrik tetap melekat pada
biaya periodik, oleh karena itu yang diperlakukan biaya over head
Contoh :
Bentuk laporan rugi laba berdasarkan metode full costing dan variable
costing.
102
1. Metode Full Costing
jual yang dapat bersaing bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan.
103
- Tenner garuda 1 botol Rp 10.000,00
104