Judul Jurnal Halaman Tahun Penulis Teori Tujuan Subjek Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan
Literature Review 2 Sumber Jurnal
Judul Jurnal Halaman Tahun Penulis Teori Tujuan Subjek Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan
Literature Review 3 Sumber Handbook
Judul Buku “Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan” Halaman 223-316 Tahun 2004 Penulis Dr. Ir. Suripin, M.Eng. Teori Perkotaan merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat produsen, pusat perdagangan, sekaligus pusat konsumen. Di daerah perkotaan tinggal banyak manusia, banyak terdapat fasilitas umum, transportasi, komunikasi dan sebagainya. Saluran drainase di daerah perkotaan menerima tidak hanya air hujan, tetapi juga air buangan (limbah) rumah tangga dan limbah pabrik. Hujan yang jatuh di wilayah perkotaan kemungkinan besar terkontaminasi, manakala air itu memasuki dan melintasi atau berada pada lingkungan perkotaan tersebut. Sumber bangunan dan/atau permukaan tanah dan limbah domestic (rumah tangga) yang mengalir bersama air hujan. Setelah melewati lingkungan perkotaan, air hujan, dengan atau tanpa limbah domestic, membawa polutan ke badan air. Urbanisasi yang terjadi hamper seluruh kota besar di Indonesia ini menambah beban daerah perkotaan menjadi leboh berat. Kebutuhan Asmoro Bangun W (2411161106) 1 Diky Firdaus (2411161095) METODE PENELITIAN – TS 3221 TEKNIK SIPIL 2019
akan lahan, baik untuk pemukiman maupun kegiatan perekonomian
meningkat, sehingga lahan yang berfungsi sebagai setensi dan resapan menurun. Tujuan Bertujuan agar pembaca bisa memahami permasalahan drainase di perkotaan, khususnya perkotaan di Indonesia, mulai dari pengertian, permasalahan, perencanaan, pembiayaan dan pola operasi, dan pemeliharaan. Subjek Drainase perkotaan di Indonesia Penelitian Metode Bab pertama, Pendahuluan, membahas tentang kedudukan Penulisan drainase perkotaan dalam infrastruktur perkotaan, gambaran umum drainase perkotaan, sejarah singkat drainase perkotaan, serta permasalahan umum yang dihadapi. Bab Kedua, Hidrologi perkotaan, mengupas tentang siklus hidrologi presipitasi, hujan, statistic dalam hidrologi, debit rencana, dan hidrograf. Bab Ketiga, Perencanaan Hidraulika, berisi tentang dasar-dasar hokum hidraulika,bentuk saluran, jenis aliran, dimensi saluran, bangunan-bangunan drainase, dan pompa, dilengkapi dengan contoh perhitungan. Bab keempat, Sistem Drainase Perkotaan, dibahas tentang langkah-langkah perencanaan drainase perkotaan, aspek yang ditinjau serta drainase khusus, diantaranya drainase jalan raya, drainase polder dan drainase lapangan terbang. Bab Kelima, operasi dan pemeliharaan drainase perkotaan. Bab keenam, penerapan dasar-dasar teori yang dijelaskan dalam bab pertama sampai kelima Kesimpulan Untuk pengamanan dan pencegahan drainase maka dilakukan sebagai berikut : 1) Inspeksi Rutin 2) Melarang membuang sampah disaluran/kolam 3) Melarang merusak bangunan drainase. Sedangkan untuk kegiatan perawatan maka dilakukan kegiatan sebagai berikut : 1) Perawatan Rutin 2) Perawatan Berkala 3) Rodding (penggarukan) 4) Jetting (penyemprotan dan penyedotan)
Literature Review 4 Sumber Handbook
Judul Buku Halaman Tahun Penulis Teori Tujuan
Asmoro Bangun W (2411161106) 2
Diky Firdaus (2411161095) METODE PENELITIAN – TS 3221 TEKNIK SIPIL 2019
Subjek Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan
Literature Review 5 Sumber Tugas Akhir
Judul Desain Hidrolik Drainase Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Skripsi Bolango Provinsi Gorontalo Halaman Bab 2 Halaman 1-44 Tahun 2015 Penulis Ichsan Nazar Firzaddan Teori Drainase Perkotaan adalah system drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di daerah permukiman yang berasal dari hujan local, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Tujuan Membuat desain hidrolik pada jaringan drainase di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Subjek Desain hidrolik jaringan drainase pada seluas Kecamatan Kabila Penelitian Metode Pengolahan data menggunaakn program Arcgis, Auto CAD, Ms Analisis Excel dan Ms Word. Dan diperoleh data sbb : 1) Peta Batas Kecamatan dan Tata Guna Lahan Kecamatan Kabila Skala. 2) Peta Jaringan Sungai Kecamatan Kabila Skala 3) Peta Jalan Eksisting Kecamatan Kabila Skala 4) Peta Stasiun Hidrologi 5) Curah Hujan Rencana 6) Debit Rencana 7) Desain Hidrologis Drainase Kecamatan Kabila Kesimpulan Permasalahan drainase Kecamatan Kabila yang menimbulkan genangan disebabkan oleh factor-faktor berikut ini : 1) Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kabila dan berkembangnya pembangunan yang mengakibatkan perubahan tataguna lahan tanpa memperhatikan kondisi daerah yang datar. 2) Drainase eksisting yang dibangun tidak menerus dan alih fungsi 3) Trase jalan raya yang tidak dilengkapi denga drainase jalan
Literature Review 6 Sumber Tugas Akhir
Judul Desain Penanggulangan Banjir Daerah Aliran Sungai Cigadung, Skripsi Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat
Asmoro Bangun W (2411161106) 3
Diky Firdaus (2411161095) METODE PENELITIAN – TS 3221 TEKNIK SIPIL 2019
Halaman Bab 2 Halaman 1-36
Tahun 2018 Penulis Ahmad Syamsul Hadi dan Mira Saadaturohmah Teori Pada umumnya banjir diakibatkan oleh dua factor yakni factor manusia dan factor alam. Pertambahan jumlah manusia yang menyebabkan perubahan daerah resapan menjadi daerah pemukiman dan perilaku manusia yang melakukan penebangan hutan secara illegal serta kurangnya kesadaran terhadap kebersihan sungai serta drainase merupakan beberapa factor alam yang menyebabkan banjir diantaranya proses sedimentasi disepanjang aliran sungai dan intensitas curah hujan yang tinggi. Banjir yang terjadio berdampak negative terhadap lingkungan sekitarnya diantaranya merendam pemukiman warga, persawahan, akses transportasi sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar. Salah satu contohnya yakni yang terjadi di Sungai Cigadung. Tujuan Tujuan dari penelitian antara lain : 1) Menentukan debit rencana Sungai Cigadung yang melalui kawasan Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan. 2) Menentukan kapasitas penampang sungai Cigadung 3) Menentukan desain penampang sungai/tinggi tanggul yang diperlukan berdasarkan debit rencana. 4) Membuat nota desain dan gambar tipikal desain penampang sungai/tanggul. Subjek Banjir sungai Cigadung Penelitian Metode Analisis yang dilakukan pada penelitian tugas akhir ini yakni analisis dimulai denga melakukan analisis curah hujan wilayah dengan metode Poligon Thiessen. Kemnuadian dilakukaan analisis curah hujan rencana. Setelah hujan rencana didapat maka langkah selanjutnya yakni melakukan analisis debit banjir rencana denga metode Hidrograf Satuan Sintesis untuk memeperoleh besarnya debit banjir rencana. Kemudian dilakukan analisis hidrolika untuk mengetahui besarnya kapasitas penampang sungai. Berdasarkan analisis tersebut maka dilakukan penanganan terhadap banjir dengan alternative perencanaan dimensi penampang sungai/tanggul. Untuk lebih memperjelas hasil perencanaan dibuat nota desain dan gambar rencana perencanaan dimensi penampang sungau/tanggul tersebut. Kesimpulan Selain pengendali banjir secara structural berupa penambahan dimensi penampang sungai, pengendali secara non structural juga sangat penting mengingat daerah tangkapan hujan Sungai Cigadung sudah banyak mengalami perubahan fungsi lahan sehingga harus adanya beberapa tindakan. Penanaman pohon, menjaga kebersihan sungai serta normalisasi sungau secara berkala untuk mengurangi sedimentasi yang terjadi merupakan beberapa tindakan yang perlu dilakukan baik itu oleh masyarakat maupun pemerintah setempat.
Asmoro Bangun W (2411161106) 4
Diky Firdaus (2411161095) METODE PENELITIAN – TS 3221 TEKNIK SIPIL 2019