BAB - 1
PENDAHULUAN SISTEM MONITORING SCADA
Gambar 1. 1
Data Akuisisi SCADA
Gambar 1.2
Data Akuisisi ESP System
Gambar 1.3
Sistem SCADA untuk Pipeline
BAB – 2
ARSITEKTUR SISTEM SCADA
Perangkat keras ini terdiri dari data server, pengontrol proses dan
instrumen pengukuran. Aksi pengontrolan dan monitoring dilakukan di data
server. Pengontrol berhubungan dengan data server melalui suatu jaringan
tertentu yang bisa berupa jaringan LAN (Local Area Network) yang
menggunakan protokol TCP/IP, atau suatu jaringan lain yang khusus disediakan
untuk pengontrol. Setiap jenis pengontrol memiliki protokol sendiri (proprietary
protocol) untuk saling berkomunikasi dengan data server, walaupun sekarang
telah ada protokol standar yang banyak didukung oleh pembuat PLC, DCS.
Protokol-protokol yang telah menjadi standar adalah Modbus, Modbus Plus,
DH+, TCP/IP, DNP, dan sebagainya.
Sekarang ini terdapat dua jenis pengontrol proses yang paling banyak
digunakan dalam SCADA, yaitu PLC, dan DCS. Masing-masing pengontrol
Gambar 2.1
Arsitektur perangkat keras SCADA menggunakan pengontrol PLC
Gambar 2.2
Arsitektur perangkat keras SCADA menggunakan pengontrol DCS
Gambar 2.3
RTU (Remote Terminal Unit)
Gambar 2.4
Sistem Komunikasi SCADA untuk Pipeline
Selain pengontrol, MTU, dan RTU, perangkat keras lain yang sangat
penting yang membangun sistem SCADA adalah instrumen-instrumen
pengukuran yang berada di lapangan, biasa juga disebut sebagai field
instrument. Terdapat dua tipe field instrument dilihat dari segi bagaimana field
instrument tersebut terhubung dengan pengontrol, yaitu :
1. Tipe Konvensional
Menggunakan sinyal analog dengan arus 4-20 mA.
Setiap field instrument terhubung dengan pengontrol melalui kabel
tersendiri.
I/O
Brid ge
Modules
Gambar 2.5
Tipe-tipe Field Instrument
MMI (Man Machine Interface) atau sering disebut juga sebagai HMI
(Human Machine Interface) adalah perangkat lunak yang sangat penting dalam
sistem SCADA. MMI menyediakan tampilan gambar dan teks yang merupakan
replika dari keadaan di lapangan. Perintah-perintah pengontrolan yang
dilakukan oleh operator seperti membuka atau menutup katup, menjalankan
pompa, dan sebagainya sebenarnya dilakukan melalui MMI ini.
Perangkat lunak MMI mendukung tampilan multi layar, sehingga
beberapa gambar dapat ditampilkan dalam waktu yang bersamaan.
Perlengkapan yang diperlukan oleh MMI adalah sebagai berikut :
Monitor
Keyboard (Industrial/Standard)
Mouse
Light pen
Track ball
Touch screen
Sound System
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan MMI adalah :
1. Dapat berjalan pada sistem operasi Windows NT/Windows 2000.
2. Minimum warna yang disediakan adalah 256 warna dengan resolusi
1028x768.
3. User interface menggunakan standar Windows sehingga memudahkan
pengguna.
4. Mempunyai fasilitas Export-Import gambar.
5. Mempunyai fasilitas standar aplikasi Windows lainnya seperti
Copy&Paste, Cut&Paste, Move, Zoom ,Re-Sizing, Scrolling.
Contoh tampilan MMI bisa dilihat pada gambar 2.6 berikut ini :
Gambar 2.6
Contoh tampilan sebuah MMI
Salah satu fasilitas dari MMI yang sangat penting adalah Trending.
Trending ini dapat memberikan informasi yang sangat diperlukan untuk
troubleshooting, juga sering digunakan untuk memprediksi nilai suatu besaran.
Fasilitas-fasilitas standar dalam trending yang disediakan oleh sebuah MMI
adalah sebagai berikut :
1. Setiap trending dapat menampilkan lebih dari 8 parameter.
2. Trending yang dapat ditampilkan adalah tidak terbatas. Keterbatasan
terdapat pada kemampuan PC, juga dalam hal kemudahan pembacaan.
3. Selain menampilkan data-data realtime, juga dapat menampilkan data-
data historis.
4. Terdapat fasilitas zooming dan scrolling.
5. Nilai parameter pada posisi cursor tertentu dapat ditampilkan.Berikut
contoh trending bisa dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7
Trending pada sebuah MMI untuk DCS
• Microsoft FrontPage
• Macromedia Dreamweaver
• etc.
Secara umum fungsi dari MMI adalah sebagai berikut:
Memberikan kemudahan akses pada peralatan-peralatan yang ada di
lapangan melalui visualisasi proses, sehingga mempermudah
pengoperasian, pemeliharaan, dan pengembangan.
Menyediakan komunikasi dengan peralatan-peralatan di lapangan,
seperti PLC, DCS atau RTU.
Memberikan informasi lapangan secara realtime pada operator
mengenai kondisi proses di lapangan melalui gambar (GUI).
Gambar 2.8
Arsitektur Sistem Informasi
dengan mudah. Kunci dari hal tersebut adalah arsitektur komunikasi yang
berorientasi kepada kemudahan untuk mengakses data, dan tidak tergantung
pada jenis data yang diakses. Jawaban dari tantangan tersebut adalah
menggunakan teknologi OPC. OPC menyediakan suatu standar yang
digunakan untuk mengakses data dari berbagai sumber data seperti ditunjukan
pada gambar 2.9.
Gambar 2.9
Aplikasi menggunakan beberapa OPC Server
Gambar 2.10
Konfigurasi sistem sebelum menggunakan OPC
Gambar 2.11
Konfigurasi sistem setelah menggunakan OPC
Gambar 2.12
Integrasi sistem
Alarm and Event Handling. OPC akan memberitahu client apabila terjadi
alarm dan kondisi yang menyebabkan alam terjadi.
Historical Data Access. Kemampuan untuk membaca, memproses dan
mengedit data historian.
Security. Keamanan akses dan data adalah sangat penting. OPC melalui
teknologi DCOM dapat mengatur autentifikasi pengguna.
Kelebihan OPC lainnya adalah mudah dalam implementasinya serta
mudah dioperasikan.
Meskipun OPC (gambar 2.13) ditujukan untuk mengakses data melalui
jaringan (LAN), OPC dapat juga digunakan dalam banyak hal. OPC dapat
digunakan untuk mendapatkan data-data langsung dari instrument atau
peralatan lainnya dan kemudian dimasukkan kedalam system SCADA, atau
juga dapat digunakan untuk mengambil dari dari system SCADA, dan kemudian
dimasukkan ke dalam aplikasi lain seperti Microsoft Office.
Gambar 2.13
Sistem OPC
Gambar 2.14
OPC Client
Gambar 2.15
Konfigurasi OPC Client/Server
Gambar 2.16
Organisasi Data dalam OPC
Gambar 2.17
Aplikasi OPC Client
sekarang memasukkan database sebagai salah satu bagian yang sangat vital
dalam sistem SCADA.
Realtime database mengambil dan menyimpan data proses dengan
resolusi penuh, juga menyediakan data, baik data-data realtime dan ataupun
data-data historis pada aplikasi client. Selain itu realtime database
menyediakan data-data konfigurasi, data-data summary, dan data-data event.
Data proses yang dimaksud adalah seluruh data yang berhubungan
dengan berjalannya suatu proses (gambar 2.18). Berikut adalah data-data yang
dapat dikategorikan sebagai data proses :
Data realtime
Data historian
Data summary
Data konfigurasi
Data event
Gambar 2.18
Data Proses
Perangkat Keras
Perangkat Lunak
Gambar 2.19
Contoh Implementasi SCADA
BAB – 3
IMPLEMENTASI SCADA
proses yang ada. Pada level manajemen tersebut terjadi pengolahan data yang
digabungkan proses bisnis yang ada sehingga menjadi suatu informasi yang
bermanfaat.
Pemasangan komputer untuk memonitor data-data pada sistem SCADA
yang ada dapat dilakukan pada level device atau level proses.
Apabila pemasangan komputer dilakukan pada level device, maka
diperlukan suatu tambahan alat yang digunakan untuk menghubungkan
komputer dengan device yang ada, hal ini dikarenakan komunikasi antar device
biasanya menggunakan protokol tertentu. Sebagai contoh apabila komunikasi
antar device menggunakan protokol PROFIBUS, maka pada komputer perlu
dipasang PROFIBUS card yang menghubungkan dengan jaringan PROFIBUS.
Selain pemasangan hardware, juga diperlukan pemasangan driver, serta
IO Server atau OPC Server. Driver diperlukan supaya hardware tersebut dapat
dikenali oleh komputer, sedangkan IO Server atau OPC Server diperlukan
supaya data-data dari proses dapat diambil oleh MMI.
Pemasangan komputer untuk mendapatkan data-data melalui level
proses tidak memerlukan tambahan hardware, yang diperlukan adalah instalasi
MMI yang sesuai dengan sistem SCADA yang ada. Syarat utama yang harus
dipenuhi adalah komputer tersebut harus bisa mengakses IO Server atau OPC
Server.
Untuk pemasangan sistem monitoring untuk PEMDA, diasumsikan
setiap KPS telah mempunyai sistem SCADA, dengan menggunakan protokol
DH+, Modbus dan PROFIBUS.
Gambar 3.1
Konfigurasi SCADA Menggunakan Protokol DH+
Gambar 3.2
Pemasangan Komputer Pada Sistem SCADA Menggunakan Protokol DH+
Gambar 3.30
DH+ PCI Card
Gambar 3.4
Implementasi Data Monitoring Pada Sistem SCADA Menggunakan Protokol
DH+
Gambar 3.5
Pemasangan Komputer Pada Sistem SCADA Menggunakan Protokol DH+
Gambar 3.6
PROFIBUS PCI Card
Gambar 3.7
Implementasi Data Monitoring Pada Sistem SCADA Menggunakan Protokol
PROFIBUS
Gambar 3.8
Konfigurasi SCADA Menggunakan Protokol MODBUS
Gambar 3.9
Pemasangan Komputer Pada Sistem SCADA Menggunakan Protokol MODBUS
Gambar 3.10
Implementasi Data Monitoring Pada Sistem SCADA Menggunakan Protokol
MODBUS
BAB - 4
ANALISIS BIAYA SISTEM SCADA
B. SCADA DH+
Komputer Server 10625000 1 10625000
Komputer Workstation 7225000 1 7225000
Operating System Software Windows 2000 Server 12750000 1 12750000
Operating System Software Windows 2000 Profesional 1275000 1 1275000
MMI (Man Machine Interface) 500 Tags Runtime 13005000 1 13005000
Real-time database 500 Tags 41735000 1 41735000
DH+ PCI Card+IO Server 13430000 1 13430000
C. SCADA MODBUS
Komputer Server 10625000 1 10625000
Komputer Workstation 7225000 1 7225000
Operating System Software Windows 2000 Server 12750000 1 12750000
Operating System Software Windows 2000 Profesional 1275000 1 1275000
MMI (Man Machine Interface) 500 Tags Runtime 13005000 1 13005000
Real-time database 500 Tags 41735000 1 41735000
MODBUS IO Server/OPC Server 5950000 1 5950000
RS-232 to RS-485 Converter 763725 1 763725