muhammadassri99@gmail.com
ABSTRAK
Kajian ini merupakan penerapan konsep keindahan menurut Johann Georg Sulzer pada relief Candi Jago.
Menurut pandangan Sulzer yang dapat dikatakan indah adalah yang mengandung kebaikan, karena
menurutnya tujuan hidup adalah kesejahteraan dan kemakmuran dalam kehidupan sosial. Dengan
demikian, seni dapat mendidik perasaan moral. Dalam penelitian ini Candi Jago terbagi menjadi tiga
susunan yang terukir relief yang berbeda. Relief dapat dikatakan gambaran atau ukiran kehidupan yang
membentuk suatu cerita, Ukiran-ukiran pada Candi Jago banyak kisah tentang pendidikan budi pekerti
yang bisa digali dalam reliefnya. Seperti relief cerita Tantri Kamandaka, Kunjarakarna yang terpahat pada
teras paling bawah. Pada dinding teras kedua terpahat lanjutan cerita Kunjarakarna dan petikan kisah
Mahabarata. Teras ketiga dipenuhi dengan relief lanjutan cerita Arjunawiwaha dan lanjutkan cerita
Kresnayana yang. Dalam cerita Kunjarakarna menceritakan kisah siksa neraka, cerita tersebut
memberikan gambaran detail pada ukiran candi memberikan suatu peringatan pada manusia adanya
kehidupan selanjutnya. Metode pendekatan dari penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penelitian
ini berfokus pada pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumen.
Dengan ini penerapan teori keindahan menurut Sulzer terhadap cerita Kunjarakarna, diharapkan mampu
menjelaskan teori estetika yang mengandung pesan dan moral yang terdapat pada dinding Candi Jago.
Tiap bagian memiliki cerita masing-masing dan makna untuk manusia masa kini.
ABSTRACT
This study is the application of the concept of beauty according to Johann Georg Sulzer in the relief of
Jago Temple. In Sulzer's view, what can be said to be beautiful is that which contains goodness, because
according to him the purpose of life is prosperity and prosperity in social life. Thus, art can educate moral
feelings. In this study Jago Temple is divided into three different relief engraved arrangements. Relief can
be said to be a picture or carving of life that forms a story, carvings on Jago Temple are many stories of
character education that can be extracted in its reliefs. Like the Tantri Kamandaka story relief,
Kunjarakarna carved on the bottom terrace. On the second terrace wall sculpted continued Kunjarakarna
story and excerpts of the Mahabarata story. The third terrace is filled with reliefs followed by the
Arjunawiwaha story and continues the Kresnayana story. In Kunjarakarna's story tells the story of the
torment of hell, the story provides a detailed picture of the temple's carvings giving a warning to humans
of the next life. The method of approach of this study uses qualitative methods, this study focuses on
collecting data by conducting observations, interviews, and document studies. With this application of the
theory of beauty according to Sulzer to the Kunjarakarna story, it is expected to be able to explain the
aesthetic theory that contains the message and morals found on the walls of Jago Temple. Each part has
its own story and meaning for people today.
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI