Anda di halaman 1dari 6

Teras batu adalah teras bangku dengan dinding teras terbuat dari batu.

Persyaratan pembuatan teras ini adalah :

Kemiringan tanah sampai 60 % dan kedalaman tanah > 40 cm.

Tersedia cukup batu di lokasi untuk pembuatan dinding teras.

Lahan hampir seragam dan tidak terlihat tanda-tanda erosi jurang.

Teras Batu

Keuntungan penggunaan teras ini yaitu :

Dapat digunakan untuk membuat teras secara alami.

Kemiringan dinding teras bisa lebih curam dibandingkan kalau tanpa menggunakan batu.

Salah satu contoh aplikasi teras batu ditemukan di Desa Oelbubuk (DAS Noelminina Hulu, Nusa
Tenggara Timur/NTT), petani di desa ini membuat teras bangku dengan jalan menumpuk batu-
batuan yang tersebar di permukaan tanah (Sutrisno et al., 1995). Teras batu juga banyak diaplikasikan
oleh petani di Selatan Yogyakarta dan Pacitan, serta di daerah Ende, NTT.
2.1.1. Teras Bangku Batu

Umumnya teras batu yang tersusun sudah cukup baik. Batu tersebut berasal dari batu gamping
(Gambar 5). Pada musim penghujan lahan ini ditanamai padi gogo. Sedangkan musim kemarau ditanami
jagung, namun biasanya lahan yang dekat sumber air.

Gambar 5. Ilustrasi teras bangku batu

Secara umum teknik konservasi tanah dan air


existing yang diterapkan petani di lahan kering
(kebun campuran dan tegalan) berupa teras
bangku datar atau teras batu. Teras bangku/batu
sudah dilengkapi dengan saluran pembuangan air
(SPA) meskipun belum menampung seluruh lahan,
bangunan terjunan air (BTA) terletak di beberapa
tempat yang curam/terjal. Pada bibir dan
tampingan teras sebagian kecil ditumbuhi rumput liar, namun secara umum tidak ditanami apa-apa.
Selain itu, teras bangku tanpa dilengkapi SPA dan BTA sehingga akan mengakibatkan aliran air tidak
terarah dan dapat merusak lahan dan tanaman.

Penyempurnaan teras bangku datar dapat dilakukan dengan perbaikan teras agar memotong lereng
atau mengikuti kontur. Bibir teras diperkuat dengan tanaman penguat teras berupa rumput Setaria,
atau kombinasi rumput dengan tanaman legum seperti gamal (Glyricideae sepium). Untuk tujuan
konservasi, lebih baik gamal ditanam dari biji sehingga dapat membentuk sistem perakaran yang
lebih kuat. Tampingan teras harus ditanam rumput/tanaman yang sifatnya menjalar seperti rumput
bahia (Paspalum notatum), atau tanaman legum seperti Arachis pintoii. Manfaat tanaman penguat
teras adalah: (1) membuat teras menjadi lebih stabil; (2) berfungsi sebagai filter sedimen; (3)
mendukung penyediaan pakan ternak; dan (4) dengan berjalannya waktu dapat memperbaiki kondisi
bidang olah yang semula miring keluar menjadi relatif lebih datar. Teras bangku datar perlu
dilengkapi dengan saluran teras (channel ditch), sehingga air yang tidak meresap ke dalam tanah
dapat mengalir secara lebih terkendali yang selanjutnya dialirkan ke saluran pembuangan air (SPA).
Teras bangku batu dengan tampingan rata-rata 0.5 -1 meter perlu dikombinasikan dengan rumput
pakan ternak, agar bangunannya menjadi kokoh dan stabil. Dengan demikian teras batu tersebut
mampu menahan longsor dan erosi. Rumput pakan ternak Deddy Erfandi : Teknik Konservasi Tanah
Lahan Kering Untuk Mengatasi Degradasi..... 96 yang tersedia secara insitu adalah rumput gajah.
Disamping itu perlu dibuat terjunan air setiap 25 meter dan SPA. Pada kebun campuran lereng 15 –
25 persen dengan tanaman jati/mindi/mahoni yang masih kecil dengan tinggi rata-rata 0,5-1,5 m
dapat ditanam tanaman semusin 30 % .

Dinding teras batu berfungsi untuk menahan butir-butir tanah akibat erosi dari atas. Sehingga lama
kelamaan permukaan tanah bagian atas akan menurun, sedangkan bagian bawah akan semakin
tinggi. Proses ini berlangsung terusmenerus sehingga bidang menjadi datar atau mendekati datar.
A. Teknik Konservasi Teras Batu
Teknik konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis
yang diberikan terhadap tanah dan pembua

ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan


kelas kemampuan lahan. Pada Prakteknya, sulit dipisahkan antara teknik
konservasi tanah mekanik dan vegetatif. Penerapan teknik konservasi tanah
secara mekanik juga akan lebih efektif dan efisien apabila dikombinasikan
dengan teknik konservasi tanah vegetatif, seperti penggunaan rumput atau
legume sebagai tanaman penguat teras (Dairah et al., 2004).

Teras merupakan metode konservasi yang diujukan untuk mengurangi


panjang lereng, menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran
air permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Tipe teras
yang relatif banyak dikembangkan pada lahan pertanian adalah teras bangku atau
teras tangga (bench terrace) dan teras gulud (ridge terrace). Teras bangku atau
tangga dibuat dengan jalan memeotong lereng dan meratakan tanah dibagian
bawah sehingga terbentuk suatu deretan anak tangga atau bangku yang
dipisahkan oleh talud. Teras bangku cocok untuk

0
lahan dengan kemiringan 30 atau kurang lebih 50% yang masih difungsikan

sebagai lahan pertanian. Talud merupakan bagian yang kritis terhadap bahaya
erosi, dan biasanya dilindungi dengan tumbuhan atau rumput atau dilapisi
dengan pasangan batu kali atau beton untuk lahan yang ditanami komoditas
dengan nilai ekonomi tinggi (Suripin, 2004).

Anda mungkin juga menyukai