Anda di halaman 1dari 1

JANJI SANG PEMIMPIN

SEAKAN JANJI PEMIMPI

Pemimpin adalah orang yang mengemban tgas dan tanggung jawab untuk memimpin
dan bisa mempengaruhi orang yang dipimin. Dengan menjadi seorang pemimpin berarti
harus siap mengayomi rakyat. Artinya bukan hanya memimpin tetapi juga ikut ambil bagian
dalam mensejahterakan rakyatnya. Jadi pemimpin adalah orang yang mempunyai kekuasaan
dan berwenang dalam suatu hal secara legalitas. Sedangkan, pemimpi adalah orang yang
memiliki suatu hal yang wahh, seakan bisa mencapi tanpamengkur potensi dirinya.

Pemimpin mempunyai janji tanpa komitmen, berjanji seakan menjadikan semua


masyarakat menjadi pemimpin atau lebih simpelnya menghadiahkan kekayaan yang
berlimpah ruah dalam waktu hitungan detik. Namun, masyarakat yang tergolong awam yang
tidak mempunyai potensi menganalisis apalagi mengkritik membuat pemimin berdinamika
seolah-olah otaknya lebih cerdas dari komputer, lebih handal dari kalkulator, dan lebih kuat
dari pada mesin yang tidak mengenal kata lelah.

Lucu sekali, zaman yang serba modern ini apakah masa yang mulai berbicara atau
waktu yang mulai lelah. Sebab pemimpin sedng berhalusinasi mencoba bergurau dengan
sebuah janji. Seakan tuhan saudaranya sendiri. Begitulah janji pemimpin hanya mengajak
untuk bermimpi.

Kita semua tahu di Universitas ini mengajarkan banyak hal, baik itu dari segi pemimpin
dan isi otak lainnya. Namun kita semua tidak pernah sadar dengan hal itu. Kalian hanya
tersenyum dengan kesenangan yang kalian bahagiakan sendiri. Pendidikan mengajarkan kita
untuk cerdas bukan lebih bodoh dari bayi yang baru lahir. Saya tahu dari seribu orang hanya
hitunga jari orang yang sadar dan orang yang mulai memfungsikan otaknya. Inilah yang
menjadi bukti bahwa pemimpin di cetak dengan kebodohan tapi bukan kepintaran. Negara ini
sudah cukup penuh dengan orang yang merasa pintar. Berbicara seakan otaknya menguasai
dunia tetapi dia tidak sadar bahwa dia sedang menceritakan kebodohan dia sendiri.

Mahasiswa adalah orang yang intelektual tinggi dari masyarakat awam yang bisa
menyambung lidah atas inspirasi dari masyarakat. Oleh karena itu, di fakultas yang sederhana
ini saya mencoba membangun para-para otak yang sedang tidur agar dia tahu bahwa
kepalanya berisi otak yang digunakan untuk berpikir bkan untuk menghayal. Karena itu janji
bukan aspek yang bisa dipermainkan atau hayalan yang sekesar dalam pemikiran.

Anda mungkin juga menyukai