Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

PEMODELAN MATEMATIKA

DISUSUN OLEH:

NAMA : MARDAYEFNI

NIM : 1714040015

DOSEN PEMBIMBING:

ANDI SUSANTO, S. Si, M.Sc.

EZHARI ASFA’ANI, S.Si. M.Sc.

TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

TP. 1441 H / 2020 M


A. Pengertian Soal Cerita
Soal cerita merupakan permasalahan yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
bermakna dan mudah dipahami (Wijaya dalam Biga, 2013). Sedangkan menurut Raharjo
dan Astuti (dalam Biga,2013) mengatakan bahwa soal cerita yang terdapat dalam
matematika merupakan persoalan-persoalan yang terkait dengan permasalahan-
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dicari penyelesainnya dengan
menggunakan kalimat matematika. Kalimat matematika yang dimaksud dalam pernyataan
tersebut adalah kalimat matematika yang memuat operasi-operasi hitung bilangan. Abidin
mengemukakan bahwa soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek.
Selanjutnya, Haji mengemukakan bahwa soal yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam bidang studi matematika dapat berbentuk soal cerita dan bukan
soal cerita atau hitungan. Soal cerita merupakan modifikasi dari soal-soal hitungan yang
berkaitan dengan kenyataan yang ada di lingkungan siswa.
Masalah-masalah dalam matematika biasanya berbentuk soal cerita. Soal cerita
adalah suatu soal yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pada umumnya, pengerjaan
soal cerita dinyatakan dalam bentuk uraian. Soal cerita merupakan salah satu tes yang
dipergunakan untuk mengukur kemampuan siswa berupa soal cerita yang dapat berfungsi
untuk melacak daya pikir atau nalar siswa dalam mengorganisasi, menginterprestasi,
menghubungkan pengertian-pengertian yang dimiliki siswa.
Dalam kamus Bahasa Indonesia soal diartikan sebagai apa yang menuntut jawaban
dan sebagainya (pertanyaan dalam hitungan) atau hal yang harus dipecahkan. Sedangkan
cerita diartikan sebagai tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal
(peristiwa, kejadian, dan sebagainya) atau karangan yang menuturkan perbuatan,
pengalaman, atau penderitaan orang, baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun rekaan
belaka atau lakon yang diwujudkan atau pertunjukan dalam gambar hidup. Sehingga soal
cerita merupakan salah satu bentuk soal yang menyajikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk narasi atau cerita. Soal cerita biasanya diwujudkan dalam kalimat
yang di dalamnya terdapat persoalan atau permasalahan yang penyelesaiannya
menggunakan keterampilan berhitung.
Soal cerita adalah uraian kalimat yang dituangkan dalam bahasa verbal yang
menguraikan suatu pertanyaan yang harus dipecahkan. Selain itu soal cerita juga merupakan
suatu bentuk masalah yang memiliki prosedur yang terpola kalimat-kalimat matematika
tersebut ditata dalam urutan logis sebagai bentuk penyesuaian masalah yang sangat penting
untuk dipatuhi apabila meninggalkan atau melompati salah satu saja akan berakibat fatal
terhadap hasil belajarnya. Soal cerita juga dapat membantu siswa berlatih untuk
menyelesaikan permasalahan. Masalah timbul ketika siswa berhadapan dengan
permasalahan yang tidak dapat menemui jawaban atau pemecahan secara langsung. Dari
berbagai pendapat sebelumnya, maka yang dimaksud dengan soal cerita adalah uraian
kalimat yang dituangkan dalam bentuk cerita atau rangkaian katakata yang menguraikan
suatu pertanyaan yang harus dipecahkan mengenai masalah kehidupan sehari-hari maupun
masalah lainnya.

B. Karakteristik Soal Cerita


Karakteristik adalah sesuatu yang khas atau mencolok dari seseorang, sesuatu benda
atau hal. Soal cerita mempunyai karakteristik. Menurut Lia, “soal cerita dalam matematika
adalah soal yang disajikan dalam bentuk kalimat sehari-hari dan umumnya merupakan
aplikasi dari konsep matematika yang dipelajari”. Soal cerita mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
1. Soal dalam bentuk uraian yang memuat beberapa konsep matematika sehingga siswa
ditugaskan untuk merinci konsep-konsep yang terkandung dalam soal tersebut.
2. Umumnya uraian soal merupakan aplikasi konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari/ keadaan nyata/ real world, sehingga siswa seakanakan menghadapi kenyataan yang
sebenarnya.
3. Siswa dituntut menguasai materi tes dan bisa mengukapkannya dalam bahasa tulisan
yang baik dan benar.
4. Baik untuk menarik hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan
materi yang sedang dipikirkannya.
Menurut Ahmad, soal cerita dalam matematika dilihat dari segi operasi hitung
dibedakan menjadi:
1. Soal cerita satu langkah (one-step word problems), adalah soal cerita yang di dalamnya
mengandung kalimat matematika dengan satu jenis operasi hitung (penjumlahan atau
pengurangan atau perkalian atau pembagian)
2. Soal cerita dua langkah (two-step word problems), adalah soal cerita yang di dalamnya
mengandung kalimat matematika dengan dua jenis operasi hitung
3. Soal cerita lebih dari dua langkah (multi-step world problems), adalah soal cerita yang di
dalamnya mengandung kalimat matematika dengan lebih dari dua jenis operasi hitung.

C. Langkah-Langkah Menyelesaikan Soal Cerita


Berkenaan dengan langkah-langkah penyelesaian soal cerita, secara garis besar Polya
menetapkan empat langkah yang dapat dilakukan agar siswa lebih terarah dalam
menyelesaikan masalah matematika, yaitu understanding the problem, devising plan,
carrying out the plan, dan looking back yang diartikan sebagai memahami masalah,
membuat perencanaan, melaksanakan rencana, dan melihat kembali hasil yang diperoleh.
1. Memahami masalah
Langkah pertama adalah membaca soalnya serta memahami apa yang dibaca secara
benar. Hal yang harus diperhatikan adalah apa yang tidak diketahui?, kuantitas apa yang
diberikan pada soal?, kondisinya bagaimana?, apakah ada pengecualian?. Untuk
beberapa masalah akan sangat berguna untuk membuat diagramnya dan mengidentifikasi
kuantitas-kuantitas yang diketahui dan dibutuhkan pada diagram tersebut. Biasanya
dibutuhkan membuat beberapa notasi matematika.
2. Membuat perencanaan penyelesaian soal
Langkah kedua yaitu mencari hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang
tidak diketahui yang memungkinkan untuk menghitung variabel yang tidak diketahui.
Akan sangat berguna membuat pertanyaan “bagaimana saya akan menghubungkan hal
yang diketahui untuk mencari hal yang tidak diketahui?” Jika anda tak melihat hubungan
secara langsung, gagasan berikut ini mungkin akan menolong dalam membagi masalah
ke sub masalah.
a. Membuat sub masalah
b. Pada masalah yang komplek, akan sangat berguna untuk membantu jika anda
membaginya kedalam beberapa sub masalah, sehingga anda dapat membangunnya
untuk menyelesaikan masalah.
c. Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali.
d. Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah dikenali. Lihatlah
pada hal yang tidak diketahui dan cobalah untuk mengingat masalah yang mirip atau
memiliki prinsip yang sama.
e. Cobalah untuk mengenali polanya.
f. Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya. Pola tersebut
dapat berupa pola geometri atau pola aljabar. Jika andamelihat keteraturan atau
pengulangan dalam soal, anda dapat menduga apa yang selanjutnya akan terjadi dari
pola tersebut dan membuktikannya.
g. Gunakan analogi
h. Cobalah untuk memikirkan analogi dari masalah tersebut, yaitu masalah yang mirip,
masalah yang berhubungan, yang lebih sederhanasehingga memberikan anda
petunjuk yang dibutuhkan dalammemecahkan masalah yang lebih sulit. Contoh, jika
masalahnya ada pada ruang tiga dimensi, cobalah untuk melihat masalah sejenis
dalam bidang dua dimensi. Atau jika masalah terlalu umum, anda dapat mencobanya
pada kasus khusus.
i. Masukan sesuatu yang baru
j. Mungkin suatu saat perlu untuk memasukan sesuatu yang baru, peralatan tambahan,
untuk membuat hubungan antara data dengan haly ang tidak diketahui. Contoh,
diagram sangat bermanfaat dalammembuat suatu garis bantu.
k. Buatlah kasus
l. Kadang-kadang kita harus memecah sebuah masalah kedalambeberapa kasus dan
pecahkan setiap kasus terbut.
m. Mulailah dari akhir (Asumsikan Jawabannya), Sangat berguna jika kita membuat
pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari jawaban masalah sampai ke
data yang diberikan.
3. Melaksanakan rencana penyelesaian soal
Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua, kita harus memeriksa
tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya secara detail untuk memastikan bahwa
tiap langkah sudah benar.
4. Melihat kembali hasil yang diperoleh.
Ujilah solusi yang telah didapatkan. Kritisi hasilnya. Lihatlah kelemahan dari solusi
yang didapatkan (seperti: ketidakkonsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak
benar).

Menurut Tim Matematika Depdikbud setiap soal cerita dapat diselesaikan dengan rencana
sebagai berikut:
1. Membaca soal itu dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan yang ada dalam
soal tersebut.
2. Menuliskan kalimat matematika yang menyatakan hubungan-hubungan itu dalam bentuk
operasi-operasi bilangan.
3. Menyelesaikan kalimat matematika tersebut, artinya mencari bilangan mana yang
membuat kalimat matematika itu menjadi benar.
4. Menggunakan penyelesaian itu untuk menjawab pertanyaan yang dikemukakan di dalam
soal.

Menurut Sumarno dan Sukhar menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan soal cerita
matematika siswa dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menulis apa yang diketahui
2. Menulis apa yang ditanyakan
3. Menulis pengerjaan atau operasi matematika yan diperlukan
4. Menulis kalimat bilangan matematika dan dicari hasilnya
5. Dari hasil itu ditulis jawaban cerita

Anda mungkin juga menyukai