Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL SURVEY MAWAS DIRI

KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP

PROGRAM KESEHATAN TRADISIOAL

DI DESA TEGALLALANG

TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN .
A. LATAR BELAKANG.
Pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan baik yang terselenggara
jangka pendek maupun jangka panjang tidak luput dari pembangunan
kesehatan baik secara internal dan ekternal.Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang demi terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya
Puskesmas adalah merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunana kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat(Kemenkes, 2004).

Demi tercapainya tujuan pembangunan kesehatan maka diselengarakan


berbagai upaya dalam bentuk program - program dan kegiatan secara
menyeluruh, terintegritas dan terpadu dari semua komponen yang ada
dimasyarakat, baik secara lintas program maupun lintas sektoral.

Pergeseran paradigma tentang metode pengobatan konvensioanl yang


selama ini biasa diterapkan dimasyarakat semakin hari semakin mengarah ke
metode pengobatan tradisional ,fenomena ini sangat berkaitan erat dengan
kuatnya pengaruh era teknologi informasi yang semakin canggih ,kemudahan
mengakses segala bentuk informasi dan terutama yang paling berpengaruh
adalah semakin cerdasnya masyarakat dalam memilih dan menjalani
pengobatan yang meminimalis efeksamping pengobatan dari bahan bahan
kimia yang tidak dipungkiri mempunyai fungsi seperti 2 sisi mata pisau

Peraturan Pemerintah no.103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan


Tradisianal sebagai pelayanan kesehatan komplementer telah menjawab
kekhawatiran dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
bersifat alami tetapi dapat dibuktikan manfaat dan keamanannya secara
ilmiah.

1
Selain itu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama
program kesehatan tradisional perlu dimulai dari perencanaan kegiatan yang
tepat, sehingga proses selanjutnya didalam pelaksaan kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan .Untuk dapat disusunnya perencaan
program/kegiatan Kesehatan tradisional yang tepat dan berkualitas maka
sangat diharapkan program/kegiatan tersebut berorientasi kepada kebutuhan
dan harapan masyarakat itu sendiri.
Salah satu upaya untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi kebutuhan
dan harapan masyrakat terhadap upaya – upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan oleh puskesmas adalah melalui survey.

B. TUJUAN.
1) Tujuan Umum
Tujuan dilaksanakannya survey kebutuhan dan harapan masyarakat ini
adalah untuk memperoleh informasi kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap program upaya kesehatan masyarakat sehingga
kegiatan program Kesehatan Tradisional yang dilaksankan oleh
puskesmas dapat tepat sasaran dan tepat guna didalam rangga
melaksanakan upaya – upaya meningkat derajat kesejatan masyarakat.
2) Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai adalah
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat
tentang Kesehatan Tradisional.
b. Untuk mengetahui gambaran pendapat masyarakat tentang
manfaat pelayanan Kesehatan Tradisional.
c. Untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
terhadap program Kesehatan Tradisional.
C. MANFAAT.
Adapun manfaat yangdapat diperoleh dari dilaksanakannya
kegiatan survey kebutuhan dan harapan masyarakat ini adalah:
1. Diperolehnya informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat
terhadap program pelayanan Kesehatan Tradisioanl.
2. Kegiatan program pelayanan Kesehatan Tradisional yang nantinya
akan dilaksanakan oleh puskesmas akan dapat tepat sasaran dan tepat
guna serta benar – benar bermanfaat bagi masyrakat.
3. Meningkatnya mutu dan kualitas program pelayanan dengan
pelaksanaan manajemen perencanaan dan pelaksanaan program
pelayanan yang berorientasi kepada masyarakat.

2
II. METODE SURVEY
Metode yang dipergunakan dalam survey ini adalah wawancara dengan
menggunakan questioner/daftar pertanyaan yang telah disiapkan, untuk memperoleh
data yang diperlukan. Adapun responden yang dipergunakan adalah masyarakat
diwilayah desa tegallalang yang terdiri dari 11 banjar. Dalam survey ini
menggunakan jumlah sampel sebanyak 220 orang. Survey ini dilaksanakan pada
tanggal 14 November 2016.

III. HASIL SURVEY.


A. GAMBARAN UMUM
UPT Kesmas Tegallalang I adalah merupakan salah satu UPT Kesmas
yang berada diwilayah kecamatan Tegallalang, berdiri tanggal 2 Februari
1976, mempunyai luas wilayah 2.864,48 Ha (28,64 Km2 ) dan ketinggian ±
600 m dari permukaan laut, dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Sebatu (UPT Kesmas Tegallalang I)
Sebelah Timur : Kec.Tampaksiring ( UPT Kesmas Tampaksiring I)
Sebelah Selatan : Desa Petulu ( UPT Kesmas Ubud I )
Sebelah Barat : Desa Kelusa ( UPT Kesmas Payangan )
Wilayah kerja UPT Kesmas Tegallalang I meliputi 4 desa yang terdiri dari
35 banjar yaitu : desa Tegallalang dengan 11 Banjar, desa Kedisan 7 banjar,
desa Kenderan dengan 10 banjar dan desa Keliki dengan 7 banjar.
Dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 sebesar 25841 jiwa maka UPT
Kesmas Tegallalang I merupakan UPT Kesmas dengan cakupan kerja yang
cukup luas, dimana didukung juga dengan kondisi masyarakat yang mana
merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata diBali kususnya di daerah
Gianyar,tidak menutup kemungkinan untuk terjadiya pergerakan dan
penambahan jumlah penduduk baik local(dalam propinsi), domestic (luar
propinsi), maupun mancanegara untuk tiggal atau pun menetap diwilayah
Tegallalang.
Dan untuk lebih lengkapnya,menyangkut tentang data kondisi umum dan
kependudukan dapat dilihat dari table berikut.

3
4
5
Dalam survey ini responden diambil dari masing – masing banjar yang ada
di Desa Tegallalang, dimana setiap banjar diambil 20 orang masyarakat utuk
diwawancarai. Sehingga total dari 11 banjar tersebut diperoleh responden
sebanyak 220 orang.

Distribusi sampel dapat diketahui sebagai berikut

NO NAMA BANJAR JUMLAH SAMPEL


1 GAGAH 20
2 TRIWANGSA TEGALLALANG 20
3 PEJENG AJI 20
4 TEGALLALANG 20
5 SAPAT 20
6 ABANGAN 20
7 TENGAH 20
8 KLABANG MODING 20
9 GENTONG 20
10 TEGAL 20
11 PENUSUAN 20

Distribusi sampel menurut Umur

NO UMUR JUMLAH
1 <20 2
2 20-30 th 39
3 30-40 th 59
4 40-50 th 70
5 >50 th 50

Distribusi sampel menurut Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN JUMLAH


LAKI – LAKI 95
PEREMPUAN 125

6
Tabel hasil survey .

NO PERTANYAAN HASIL DALAM


PERSEN
YA TIDAK
1 Kunjungan 97,7% 2,2%
2 Pengetahuan Responden tentang 81,8% 18,1%
jenis pelayanan UPT
3 Apakah pelayanan sudah sesuai 88,1% 11,8%
harapan
4 Pengetahuan tentang Kestrad 78,1% 21,8%
5 Pengetahuan Responden Mengenai 83,6% 16,3%
Kestrad dapat membantu
penyembuhan
6 Pernahkah memenfaatkan 80,9% 19,09%
pengobatan Kestrad
7 Perlukah Kestrad dikembangkan di 95,4% 4,5%
UPT Kesmas

GRAFIK HASIL SURVEY DESA TEGALLANG


120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Pertanyaan pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7
GRAFIK HASIL SURVEY DESA TEGALLANG

7
B. PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM
KESEHATAN TRADISIONAL.

Dari hasil survey diperoleh bahwa sebagian besar masyarakat yang


diwawancarai telah mengetahui tentang pelayanan kesehatan tradisional, baik
itu berupa ramuan Toga dan teknik pengobatan tradisional. Dari data yang
diperoleh sebanyak 78,1%% masyarakat menyatakan mengetahui tentang
pelayanan kesehatan tradisioanal yang berkembang dimasyarakat.

Adapun pelayanan pengobatan tradisional yang selama ini berkembang


dan dikenal masyarakat antara lain sejenis jamu – jamuan/ramuan,
pengobat/penyehat tradisional atau yang dikenal masyarakat bali sebagai
balian, panti pijat atau tukang pijat, akupuntur dan pengobatan cina atau yang
disebut dengan shinshce.

C. GAMBARAN PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG MANFAAT


PELAYANAN PENGOBATAN KESEHATAN TRADISIONAL
TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT.

Sebanyak 83,6% masyarakat menyatakan setuju bila pengobatan


tradisional dapat menyembuhkan dan membantu proses penyembuhan
penyakit,hanya sekitar 16.3% menyatakan tidak setuju atau keraguannya
terhadap manfaat pengobatan tradisional dalam membantu proses
penyembuhan penyakit.

Mengingat latar belakang kehidupan masyarakat kita dibali yang hidup


selaras antara agama dan budaya ,tidaklah heran bila disetiap dimensi
kehidupan selalu dikaitkan dengan kepercayaan tehadap leluhur dan kebiasaan
yang telah ada dan terjadi secara turun temurun,begitu pula dalam hal
kesehatan dan pengobatan, sebanyak 83,6% masyarakat responden yang
setuju bahwa pengobatan tradisional dapat membantu proses penyembuhan
penyakit menyatakan bahwa dalam kehidupan mereka masih sangat melekat
cara - cara dan kebiasaan menggunakan metode pengobatan tradisional.
Adapun metode atau penyehat tradisional yang kerap dipakai dalam
membantu proses penyembuhan penyakit antara lain ramuan
(loloh),boreh(ramuan yang dioles dikulit), simbuh dan penyehat tradisional
seperti balian/dukun, tukang pijit, spa, akupuntur.

Disamping itu dalam survey ini banyak juga responden yang menyatakan
pendapatnya tentang kesadaran mereka terhadap konsumsi bahan kimia dalam
hal ini sebagai obat khususnya, bawasannya mereka telah sadar akan bahaya

8
bahan kimia dari obat yang banyak merugikan kesehatan apabila dikonsumsi
dalam skala berlebihan dalam kehidupan sehari – hari. Kesadaran masyarakat
tersebut telah menggambarkan tingkat kecerdasan dan ketelitian masyrakat
dalam memilih metode pengobatan.

D. KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP


PROGRAM KESEHATAN TRADISIONAL.
Masyarakat mempunyai hak untuk mendapat pelayanan pengobatan
kesehatan yang berkualitas , aman dan sesuai dengan kebutuhan khususnya di
bidang kesehatan tradisioanl baik yang ada dan berkembang dimasyarakat
maupun yang tersedia oleh pemerintah melalui Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat.Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan tradisional yang
bermutu dan aman bagi masyarakat, maka puskesmas sebagai pusat pelayanan
kesehatan yang berada pada lini depan dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, perlu untuk menggali dan mengumpulkan informasi dari
masyarakat sebagai obyek atau sasaran dari pelayanan kesehatan masyarakat
itu sendiri. Dari proses tersebut diharapkan puskesmas dapat mengidentifikasi
masukan dari masyarakat terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan tradisional yang akan dilaksanakan
dimasyarakat akan benar benar tepat sasaran dan tepat guna. Sehingga tujuan
akhir untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat benar benar
melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri.
Untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang bermutu harus dimulai dari
penyusunan perencanaan yang tepat,termasuk didalamnya pelayanan
kesehatan tradisional yang merupakan salah satu upaya untuk menjalankan
fungsi puskesmas didalam upaya promotif dan preventif. Dengan perencanaan
kegiatan yang tepat, sehingga diharapkan proses selanjutnya didalam
melaksanakan kegiatan pelayanan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Untuk dapat disusunnya perencanaan pelayanan kesehatan yang tepat sasaran
dan berkualitas maka sangat diharapkan kegiatan tersebut berorientasi kepada
kebutuhan dan harapan masyarakat itu sendiri.
Salah satu upaya untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi kebutuhan
dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tradisional yang akan
dilaksanakan oleh puskesmas adalah melalui survey kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tradisional
Dari survey yang dilaksanakan di wilayah kerja UPT Kesmas Tegallalang
I dimana responden diambil dari masyarakat dimasing – masing banjar di
Desa Tegalalang pada tanggal 14 November 2016. Dari hasil survey diperoleh
bahwa kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

9
tradisional di UPT Kesmas Tegallalang I adalah sebanyak 95,4% masyarakat
menyatakan perlunya pengobatan tradisional dikembangkan di UPT Kesmas
Tegallalang I, masyarakat menyatakan antusiasnya terhadap metode
tradisional karena bahan bahan alami yang dipergunakan dalam pengobatan
tradisional ini dikenal tidak memberikan efek samping yang berbahaya
terhadap tubuh, disamping itu bahan bahan dari metode pengobatan
tradisional ini sangat mudah didapatkan dilingkungan sekitar kita yaitu yang
berhubungan dengan pemanfaatan tanaman obat keluarga(TOGA),murah serta
satu hal yang dianggap paling menguntungkan oleh masyarakat adalah
pemanfaatan TOGA dalam metode pengobatan tradisional ini dapat menjadi
pertolongan pertama apabila terdapat anggota keluarga yang sakit.mayarakat
meyatakan pendapatnya bahwa perlu diadakan pelayan tradisional yang
diselenggarakan dan dikelola oleh pemerintah sehingga terjamin keamanan
dan kelegalan metode pengobatannya. Sedangkan hanya 4,5 % yang
menyatakan tidak perlu diadakan pelayanan pengobatan tradisional di
puskesmas dengan alasan bahwa metode ini sudah banyak tersedia
dilingkungan masyarakat.

IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan tradisional sudah
sangat baik, hal ini terlihat dari sebagian besar responden mampu
menyebutkan jenis jenis pengobatan tradisional bahkan ada yang
menyatakan telah memanfaatkannya dalam kehidupan sehari -hari .
2. Dilihat dari manfaat pelayanan pengobatan tradisional,sebagian besar
masyarakat setuju dan mengakui bahwa pengobatan tradisional ini sangat
bermanfaat dan membantu proses penyembuhan penyakit.
3. Kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan pengobatan
tradisional yaitu diselenggarakannya atau diadakannya pelayanan
pengobatan tradisioanl yang terpusat dan terjamin kelegalannya oleh
pemerintah .

B. SARAN
Adapun saran – saran yang paling memungkinkan untuk perbaikan dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat adalah :
1. Kegiatan pengumpulan data/identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat supaya secara rutin dan berkelanjutan dilaksanakan.

10
2. Hasil identifikasi dan kajian ini dapat dijadika pedoman untuk
merencanakan dan menyelenggarakan program pelayanan pengobatan
kesehatan tradisional baik yang diselenggarakan didalam gedung dan
diluar gedung .
3. Perlunya hasil survey ini dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada
pihak terkait baik LP maupun LS.

11

Anda mungkin juga menyukai