Anda di halaman 1dari 19

KLASIFIKASI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Klasifikasi
Persediaan (Inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam
membuat barang yang akn dijual. Persediaan merupakan aktiva lancar paling besar dari
perusahaan barang dagang ( ritel) dan manufaktur.
Perusahaan manufaktur memiliki tiga akun persediaan-bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. Pada setiap titik dalam proses produksi yang berkelanjutan, ada
sejumlah unit yang belum selesai di proses sepenuhnya. Biaya bahan baku untuk produk yang
telah dibuat tetapi belum selesai, ditambah biaya tenaga kerja langsung yang diaplikasikan
secera khusus ke bahan baku ini dan biaya overhead yang dialokasikan, merupakan
Persediaan barang dalam proses
Biaya yang berkaitan dengan produk yang telah selesai tetapi belum terjual pada akhir
periode fiskal dilaporkan sebagai Persediaan Barang Jadi. Kelompok aktiva lancaryang
disajikan dibawah menyajikan perbedaan persediaan antara perusahaan dagang dengan
perusahaan manufaktur dalam laporan keuangan. Kelompok neraca lain pada dasarnya tidak
memiliki perbedaan diantara kedua jenis perusahaan itu.

Pada gambar dibawah digambarkan arus biaya melalui perusahaan Manufaktur dan
Perusahaan dagang.
Arus biaya yang melalui sebuah dagang berbeda dengan arus biaya untuk perusahaan
manufaktur seperti ditunjukan pada gambar diatas
Pengendalian
Karena berbagai alasan, manajemen sangat berkepentingan dengan perencanaan
dan pengendalian persediaan. Sistem akuntansi
yang akurat dan catatan yang to-date merupakan hal yang sangat penting. Penjualan dan
pelanggan bisa hilang jika produk-produk yang dipesan olehpelanggan tidak tersedia dengan
mode, kualitas, dan kuantitas yang diinginkan. Begitu juga, perusahaan harus selalu
memonitor tingkat persedia secara seksama untuk membatasi baya pembiayaan akibat
banyaknya timbunan persediaan. Perusahan menggunakan salah satu dari dua jenis sistem
agar pencatatan persediaan tetap akurat-sistem perpetual atau sistem periodik.
Sistem Perpetual
Sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system) secara terus-menerus melacak
perubahan akun Persediaan. Yaitu, semua pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang
dicatat secara langsung ke akun Persediaan pada saat terjadi.
Karakteristik akuntansi dari sistem persediaan perpetual adalah:
1. Pembelian barang dagang untuk dijual atau pembelian bahan baku untuk produksi
didebtl ke Persediaan dan bukan ke Pembelian.
2. Biaya transportasi masuk, retur pembelian dan pengurangan harga, serta diskon
pembelian didebet ke Persediaan dan bukan ke akun terpisah
3. Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun Harga
Pokok Penjualan, dan mengkredit Persediaan
4. Persediaan merupakan akun pengendali yang didukung oleh buku besar pembantu
yang berisi catatan persediaan individual. Buku besar pembantu memperlihatkan
kuantitas dan biaya dan setiap jenis persediaan yang ada ditangan.
Sistem persediaan perpetual menyediakan catatan yang berkelanjutan tentang saldo baik
dalam akun Persediaan maupun akun Harga Pokok Penjualan.
Sistem Periodik
Menurut sistem persediaan periodik (periodic inventory system), kuantitas persediaan
di tangan seperti yang tersirat oleh namanya, secara periodik. Semua pembelian persediaan
selama periode akuntansi dicatat dengan mendebet akun pembelian. Total akun Pembelian
pada akhir periode akuntansi ditambahkan kebiaya persediaan di tangan pada awal periode
untuk menentukan total biaya barang yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan.
Kemudian total biaya barang yang tersedia untuk dijual dikurangi dengan persediaan akhir
untuk menentukan harga pokok penjualan. Perhatikan bahwa dalam sistem persediaan
periodik, harga pokok penjualan adalah jumlah residu yang tergantung pada hasil perhitungan
secara fisik. Pertinguang harga pokok penjualan sebagai berikut.

Persediaan awal $ 100,000


Pembelian bersih 800,000
Barang yang tersedia untuk dijual 900,000
Persediaan akhir (125,000)
HP Penjualan $ 775,000
Sebisa mungkin, perhitungan fisik harus dilakukan menjelang akhir tahun fiskal
perusahaan sehingga kuantitas persediaan yang tepat dapat digunakan dalam pembuatan

catatan akuntansi dan laporan tahunan. Namun, karena hal ini tidak selalu dimungkinkan
maka perhitungan fisik yang dilakukan dua atau tiga bulan sebelum akhir tahun bisa dipakai,
jika catatan persediaan yang terinci memiliki tingkat keakuratan yang memadai. Untuk
mengilustrasikan perbedaan artara sistem perpetual dengan sistem periodik, asumsikan bahwa
Fesmire Company memiliki transaksi-transaksi berikut selama tahun berjalan:
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut selama setahun berjalan ditunjukan sebagai
berikut

Jika yang digunakan adalah sistem persediaan perpetual dan terdapat perbedaan antara
saldo persediaan perpetual dengan hasil perhitungan fisik, maka diperlukan suatu ayat jurnal
terpisah untuk menyesuaikan akun persediaan perpetual. Kelebihan dan kekurangan
persediaan perpetual umumnya merupakan salah saji harga pokok penjualan.
Perbedaan ini merupakan hal yang normal, yang mungkin diakibatkan oleh penciutan,
kerusakan, pencurian, kesalahan pencatatan,dan sebagainya. Kelebihan dan kekurangan
persediaan merupakan penyesuaian Harga Pokok Penjualan. Dalam praktik akun kelebihan
dan kekurangan persediaan (Inventory over and Short) kadang-kadang dilaporkan dalam
kelompok "pendapatan dan keuntungan lain-lain" atau dalam kelompok "Beban dan kerugian
lain-lain dari laporan laba-rugi, tergantung pada saldonya. Perhatikan bahwa dalam sistem
persediaan periodik, akun Kelebihan dan Kekurangan Persediaan tidak muncul

MASALAH MENDASAR DALAM PENILAIAN PERSEDIAAN


Karena barang dijual (atau digunakan) selama suatu periode akuntansi jarang tepat sama
dengan barang yang dibeli atau diproduksi selama periode benajalan maka persediaan fisik
akan meningkat atau menurun. Biaya semua barang yang tersedia untuk dijual atau
digunakan harus dialokasikan di antara barang yang telah terjual atau digunakan dan barang
yang masih ada di tangan. Biaya barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan (cost of
goods available for sale or use) adalah jumlah dari (l) biaya barang yang ada di tangan pada
awal periode dan (2) biaya barang yang dibeli atau diproduksi selama periode berjalan. Harga
tersedia untuk dijual selama periode berjalan dan (2) biaya barang yang ada di tangan pada
akhir periode. Ilustrasi dibawah menunjukan perhitungan tersebut.

Penilaian persediaan bisa menjadi proses yang kompleks yang memerlukan penentuan atas:
1. Barang fisik yang harus dimasukkan dalam persediaan (siapa yang memiliki barang?-
barang dalam perjalanan, barang konsinyasi, perjanjian penjualan khusus).
2. Biaya-biaya yang harus dimasukkan dalam persediaan (biaya produk vs. biaya
periode).
3. Asumsi arus biaya yang harus diadopsi (identifikasi khusus, biaya rata-rata, FIFO,
LIFO, ritel, dan sebagainya).
Kami akan menguraikan masalah dasar di atas dalam tiga bagian berikut.

BARANG FISIK YANG DIMASUKAN DALAM PERSEDIAAN


Secara teknis, pembelian harus dicatat ketika hak legal atas barang berpindah ke pembeli.
Namun, praktik yang umum adalah mencatat pembelian pada saat barang diterima. Mengapa?
Karena sulit bagi pembeli untuk menentukan secara pasti kapan hak legal berpindah untuk
setiap pembelian. Selain itu, praktik semacam ini tidak akan menimbulkan kesalahan yang
material jika diaplikasikan secara konsisten.Ilustrasi memperlihatan pedoman umum yang
digunakan dalam mengevaluasi kapan penjual atau pembeli melaporkan suatu pos sebagai
persediaan.

BARANG DALAM PERJALANAN


Kadang-kadang barang dagang yang dibeli masih berada dalam perjalanan- belum diterima
pembeli pada akhir periode fiskal. Kuntansi untuk pengiriman barang ini tergantung pada
siapa yang memiliki barang
Aturan akuntansinya adalah barang yang hak legalnya telah berpindah ke pembeli
(Walgreens) harus dicatat sebagai pembelian pada periode fiskal. Barang yang dikirimkan
atas dasar fob Shippinh Point yang masih berada dalam perjalanan pada akhir periode akan
menjadi milik pembeli dan harus diperlihatkan dalam Catatan pembeli. Hak legal atas barang
ini berpindah ke pembeli pada saat barang dikirimkan. Pengabaian pembelian semacam itu
akan menyebabkan persediaan dan utang usaha ditetapkan terlalu rendah dalam neraca, serta
pembelian dan persediaan akhir ditetapkan terlalu rendah dalam laporan laba-rugi
BARANG KONSYINASI
Salah satu metode pemasaran khusus untuk produk-produk tertentu dikenal dengan
konsinyasi (consignment). Menurut kesepakatan ini, perusahaan seperti William Art Gallery
(consigyor) mengirimkan barang dagang ke sotheby’s Holdings (consignee),
yang bertindak sebagai agen consignor dalam menjual barang konsinyasi. Consignee setuju
untuk menerima barang tanpa kewajiban apapun, kecuali menjaga dan me lindunginya dari
kehilangan atau kerusakan, sampai barang terjual kepada pihak ketiga. Ketika consignee
menjual barang, pendapatan dikurangi komisi penjualan dan beban penjualan diserahkan
kepada consignor.
Barang yang telah diserahkan kepada consignee tetap merupakan properti consignor (William
dalam contoh di atas) dan dimasukkan dalam persediaan consignor pada harga beli atau biaya
produksi. Kadang-kadang, persediaan yang telah dikonsinyasikan ditunjukkan sebagai pos
terpisah, tetapi kecuali jumlahnya besar, hal ini tidak diperlukan. kadangkala persediaan yang
telah dikonsinyasikan dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan
sebagai
Consignee tidak membuat ayat jurnal pada akun persediaan untuk barang konsinyasi yang
diterima karena barang tersebut merupakan milik consignor. Consignee harus sangat berhati-
hati agar tidak memasukkan setiap barang konsinyasi sebagai bagian dari persediaan.
PERJANJIAN PENJUALAN KHUSUS
seperti telah ditunjukkan sebelumnya, transfer hak legal merupakan pedoman umum yang
dipakai untuk menentukan apakah suatu pos harus dimasukkan dalam persediaan atau tidak.
Sayangnya, transfer hak legal dan substansi yang mendasari transaksi seringkali tidak cocok.
Sebagai contoh, bisa saja hak legal telah berpindah ke pembeli tetapi penjual barang tetap
menanggung resiko kepemilikan. Sebaliknya, transfer hak legal mungkin belum terjadi, tetapi
substansi dari transaksi itu menyiratkan bahwa risiko kepemilikan telah berpindah ke
pembeli.
Tiga situasi penjualan khusus akan diilustrasikan di sini untuk mengindikasikan jenis-jenis
masalah yang dapat ditemukan dalam praktik, yaitu:
1. Penjualan dengan perjanjian beli kembali.
2. Penjualan dengan tingkat retur yang tinggi.
3. Penjualan cicilan.
Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali
sebuah perusahaan membiayai persediaan tanpa melaporkan kewajiban ataupun
persediaan dalam neraca. Pendekatan semacam itu-yang disebut perjanjian pembiayaan
produk (product financing arrangement –biasanya melibatkan
“penjualan" dengan "perjanjian beli kembali" (buyback agreement) yang implisit atau
eksplisit
Sebagai ilustrasi, Hill Enterprises mentransfer (menjual'') persediaan kepada
NouChase, Inc. dan pada saat yang sama setuju untuk membeli-kembali barang dagang yang
dimaksud pada harga tertentu sepanjang periode waktu tertentu. Chase kemudian
menggunakan persediaan itu sebagai kolateral dan mencari pinjarhan, dengan menggunakan
kolateral tersebut. Chase menggunakan dana pinjaman untuk membayar Hill. Ketika Hill
membeli kembali barang di masa depan, Chase menggunakan dana dari pembelian kembali
ini untuk membayar pinjaman. nti dari transaksi ini adalah bahwa Hill Enterprises membiayai
persediaan-nya-dan mempertahankan risiko kepemilikan sekalipun hak legal atas barang
secara teknis telah berpindah ke Chase. Keuntungan yang diterima Hill dalam struktur
transaksi semacam ini adalah terhindar dari pajak properti pribadi di negara bagian tertentu,
terhapusnya kewajiban lancar dari neraca, dan munculnya emampuan untuk memanipulasi
laba. Sementara bagi Chase, pembelian barang bisa memecahkan masalah likuidasi LIFO
dibahas nanti), Chase bisa melakukan perjanjian resiprokal di masa depan.

Perjanjian ini sering kali disebut dalam PFaktek sebagai parking transaction karena
penjual hanya memarkir persediaan pada neraca perusahaan lain untuk berapa lama. Jika
perjanjian beli kembali terjadi pada haga tertentu dan harga ini. mampu menutupi seluruh
biaya persediaan ditambah biaya penanganannya, maka persediaan dan kewajiban terkait
harus dilaporkan dalam pembukuan penjual.
Penjualan dengan Tingkat Retur yang Tinggi
Industri-industri seperti penerbitan, musik, mainan, dan alat-alat olahraga biasa-nya
memiliki perjanjian formal atau informal yang memungkinkan persediaan dikembalikan
dengan menerima seluruh atau sebagian uang yang telah dibayarkan.
Sebagai ilustrasi, Quality Publishing Company menjual buku teks kepada Campus
Bookstores dengan kesepakatan bahwa setiap buku yang tidak terjual dapat dikembalikan dan
Campus akan mendapatkan pengembalian uang secara penuh. Di masa lalu, sekitar 25% dari
buku teks yang dijual kepada Campus Bookstore dikembalikan. Bagaimana Quality
Publishing harus melaporkan transaksi penjualan ini?
Salah satu alternatif adalah mencatat penjualan dengan nilai penuh dan kemudian
membuat estimasi retur penjualan dan pengurangan harga. Cara kedua adalah tidak mencatat
penjualan sampai kondisinya menunjukkan jumlah persediaan yang akan dikembalikan oleh
pembeli.
Pertanyaan utamanya adalah: Dalam kondisi apa persediaan harus dianggap telah
dijual dan dihapus dari persediaan Quality Publishing? Jawabannya adalah ketika jumlah
retur dapat diestimasi secara memadai, maka barang dapat dipandang telah dijual Sebaliknya,
jika jumlah retur tidak dapat diramalkan, maka penghapusan barang ini dari persediaan
penjual tidaklah tepat
Penjualan cicilan
“Barang yang dijual secara cicilan'' menjelaskan setiap jenis penjualan yang pem
bayarannya dicicil secara periodik sepanjang periode waktu tertentu. Karena resiko kerugian
dari piutang tak tertagih lebih besar dalam penjualan cicilan (sales on installment)
dibandingkan dengan transaksi penjualan lain, maka penjual biasanya menahan hak legal atas
barang sampai seluruh pembayaran dilakukan
Pertanyaannya adalah apakah persediaan harus dipandang telah terjual, sekali pun hak
legalnya belum berpindah? Jawabannya adalah barang harus dihapus dari persediaan penjual
jika persentase piutang tak tertagih dapat diestimasi secara memadai

Pengaruh Kesalahan Persediaan


Pos-pos yang dimasukkan atau dikeluarkan secara tidak benar dalam penentuan harga pokok
penjualan akibat salah-saji persediaan akan menyebabkan laporan keuangan tidak tepat. Mari
kita lihat dua kasus berikut, dengan asumsi digunakan sistem persediaan periodik.
Salah Saji Persediaan Akhir
Apa yang akan terjadi jika persediaan awal dan pembelian IBM dicatat secara tepat, tetapi
sejumlah pos tidak dimasukkan dalam persediaan akhir? Dalam situasi ini, kita akan memiliki
pengaruh berikut terhadap laporan keuangan pada akhir periode. Jika persediaan akhir kurang
saji, maka modal kerja dan rasio lancar kurang saiji . Jika harga pokok penjualan lebih saji,
maka laba bersih kurang saji

Kesalahan tersebut akan dioffset pada periode berikutnya karena persediaan awal akan
kurang saji dan laba bersih akan lebih-saji. Kedua angka laba bersih itu akan salah-saji, tetapi
total untuk kedua tahun sudah benar seperti ditunjukkan dalam Ilustrasi di bawah
Pengaruh kesalahan persediaan akhir terhadap dua Periode
Salah Saji Pembeli dan Persediaan
Kelalaian mencantumkan barang dari pembelian dan persediaan akan menyebabkan
persediaan dan utang usaha kurang saji dalam neraca serta pembelian dan persediaan akhir
kurang-saji dalam laporan laba-rugi. Namun, laba bersih untuk periode berjalan tidak
dipengaruhi oleh pengabaian seperti itu. Mengapa tidak? Karena pembelian dan persediaan
akhir sama-sama kurang-saji dengan jumlah yang sama-kesalahan tersebut kemudian akan
saling mengoffset dalam harga pokok penjualan. Modal kerja total juga tidak berubah, tetapi
rasio lancar (current ratio) akan lebih saji karena persediaan dan utang usaha kurang-saji
dengan jumlah yang sama

BIAYA-BIAYA YANG HARUS DIMASUKAN DALAM PERSEDIAAN


Salah satu masalah paling penting dalam menangani persediaan berhubungan berapa jumlah
yang harus dicatat dalam akun. Pembelian (akuisisi) persediaan, seperti aktiva lain,
umumnya diperhitungkan atas dasar biaya.
Biaya Produk
Biaya produk (product dosts) adalah biaya-biaya yang melekat' pada
persediaan dan dicatat dalam akun persediaan. Biaya-biaya ini berhubungan langsung dengan
transfer barang ke lokasi bisnis pembeli dan pengubahan barang tersebut ke kondisi yang siap
dijual. Beban seperti itu mencakup ongkos pengangkutan barang yang dibeli, biaya
pembelian langsung lainnya lainnya, dan biaya tenaga kerja serta produksi lainnya yang
dikeluarkan dalam memproses barang ketika dijual
Tampaknya juga tepat untuk mengalokasikan bagian dari setiap biaya pembelian atau
beban departemen pembelian, biaya penyimpanan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan dalam
penyimpanan atau penanganan barang ke dalam persediaan sebelum dijual. Namun, karena
adanya kesulitan dalam mengalokasikan biaya dan beban semacam itu, maka pos-pos ini
biasanya tidak dimasukkan dalam penilaian persediaan.
Biaya perusahaan manufaktur meliputi biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung
dan overhead manufaktur. Biaya overhead manufakturr meliputi bahan tidak langsung, tenaga
kerja tidak langsung, serta berbagai biaya seperti penyusutan pajak, asuransi, dan listrik.
Biaya Periode
Biaya periode (period costs) merupakan biaya-biaya yang terkait secara tidak
langsung dengan akuisisi atau produksi barang. Biaya-biaya periode seperti beban penjualan
(selling expenses) dan, alam kondisi yang biasa, beban umum serta administrasi (general and
administrative expenses) tidak dianggap sebagai bagian dari biaya persediaan. Namun secara
konseptual, beban ini merupakan biaya dari produk seperti halnya harga beli awal dan ongkos
pengangkutan. Lalu mengapa biaya-biaya ini tidak dianggap sebagai bagian dari biaya
persediaan? Beban penjualan secara umum dianggap lebih berhubungan dengan harga pokok
penjualan daripada dengan persediaan yang beium terjual. Akan tetapi, dalam sebagian besar
kasus, biayasemacam itu terutama beban administrasi, sangat tidak berhubungan atau tidak
berhubungan langsung dengan proses produksi sehingga alokasi biaya semacam ini ke biaya
persediaan akan sangat arbitrer.
Biaya bunga merupakan biaya periode lainnya Biaya bunga (interest costs) yang
berhubungan dengan penyiapan persediaan agar siap dijual biasanya dibebankan pada saat
dikeluarkan. Para pendukung pendekatan ini berargumen bahwa biaya bunga merupakan
biaya pembiayaan (cost of financing). Namun, pihak lainnya berpendapat bahwa biaya bunga
yang dikeluarkan untuk membiayai aktivitas yang terkait dengan penciptaan dan
pengangkutan persediaan ke kondisi serta lokasi siap jual merupakan biaya aktiva seperti
bahan, tenaga kerja, dan overhead, dan karenanya, harus dikapitalisasi.
FASB menetapkan bahwa biaya bunga yang berhubungan dengan aktiva yang dibuat
untuk pemakaian internal atau aktiva yang diproduksi sebagai proyek khusus (seperti kapal
atau riil estat) yang akan dijual atau dilease harus dikapitalisasi.s FASB menekankan bahwa
proyek khusus ini membutuhkan waktu lama, pengeluaran berskala besar, dan kemungkinan
besar akan melibatkan biaya bunga yang signifikan. Biaya bunga yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi secara rutin atau diproduksi dalam kuantitas besar secara
berulang-ulang tidak boleh dikapitalisasi, karena manfaatnya tidak sesuai dengan biayanya.
Perlakuan Atas Diskon Pembelian
Pemakaian akun Diskon pembelian (purchase discount) dalam sistem persediaan
periodik menunjukkan bahwa perusahaan melaporkan pembelian dan utang usaha pada
jumlah kotor. Jika perusahaan menggunakan metode kotor, maka diskon pembelian
dilaporkan sebagai pengurang dari akun pembelian di laporan laba-rugi
Pendekatan yang lain adalah mencatat pembelian dan utang usaha pada jumlah bersih
setelah diskon tunai. Dalam pendekatan ini, kegagalan untuk mengambil diskon pembelian
selama periode diskon dicatat dalam akun Diskon yang Hilang. Jika
perusahaan menggunakan metode bersih (net method) diskon pembelian yang hilang harus
dipandang sebagai beban keuangan dan dilaporkan ke daalam bagian "Beban serta kerugian
lain-lain" pada laporan laba-rugi. Perlakuan inidianggap lebih baik karena (1) menyediakan
pelaporan yang tepat menyangkut biaya aktiva dan kewajiban yang terkait, dan (2)
menyajikan kesempatan untuk mengukur inefisiensi manajemen jika diskon tidak diambil.
Untuk mengilustrasikan perbedaan antara metode kotor dengan metode bersih, lihat
transaksi-transaksi yang disajikan pada Ilustrasi dibawah
Banyak pihak yang berpendapat bahwa kesulitan praktis dalam menggunakan metode
bersih-yang agak lebih rumit tidak sebanding dengan manfaatnya. Hal ini membuat metode
kotor yang kurang logis tetapi lebih sederhana dipakai secara luas. Selain itu, sejumlah pihak
juga berpendapat bahwa manajemen enggan melaporkan jumlah diskon pembelian yang
hilang dalam laporan keuangan

Identifikasi Khusus
Identifikasi khusus (specific identification) digunakan dengan cara mengidentifikasi
setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos ersediaan. Biaya barang-barang yang
telahterjual dimasukkan dalam harga pokok penjualan, sementara biaya barang-barang
khusus
yang masih berada di tangan dimasukan pada persediaan.
Metode ini hanya bisa digunakan dalam kondisi yang memungkinkan perusahaan
memisahkan pembelian yang berbeda yang telah dilakukan secara fisik. Metode ini dapat
diterapkan dengan baik dalam situasi yang melibatkan sejumlah kecil item berharga tinggi
dan dapat dibedakan. Dalam industri ritel hal ini meliputi beberapa jenis perhiasan, jas bulu,
mobil, dan sejumlah furnitur.
Dalam area manufaktur, meliputi produk pesanan khusus dan banyak produk yang
diproduksi menurut job cost system.Untuk mengilustrasikan metode identifikasi khusus,
asumsikan bahwa 6.000 unit persediaan Call-Mart Inc. terdiri dari 1.000 unit yang berasal
dari pembelian tanggal 2 Maret, 3.000 unit dari pembelian tanggal 15 Maret, dan 2.000 unit
dari pembelian tanggal 30 Maret. Perhitungan persediaan akhir dan harga pokok penjualan
ditunjukkan dalam Ilustrasi dibawah

Secara konseptual, metode ini tampak ideal karena biaya aktual ditandingkan
(matched) dengan pendapatan aktual, dan persediaan akhir dilaporkan pada biaya aktual.
Dengan kata lain, metode identifikasi khusus menandingkan arus biaya dengan arus fisik
barang
Namun, kan diamati lebih lanjut, metode ini memiliki Salah satu argumen yang menentang
metode identifikasi khusus menyatakan bahwa metode ini memungkinkan perusahaan
memanipulasi laba bersih. Sebagai contoh, asumsikan bahwa sebuah perusahaan grosiran
membeli kayu lapis yang identik pada awal tahun dengan tiga harga berbeda. Saat kayu lapis
itu dijual, perusahaan dapat memilih harga tertinggi atau harga terendah yang akan
dibebankan ke beban hanya dengan menentukan kayu lapis yang akan dikirimkan kepada
pembeli. Oleh karena itu, seorang manajer bisnis dapat memanipulasi laba bersih hanya
dengan memilih pos pos berharga tinggi atau rendah untuk dikirimkan kepada pembeli,
tergantung pada apakah yang diinginkan adalah laba yang lebih rendah
Masalah lainnya berkaitan dengan alokasi biaya secara arbitrer yang kadang-kadang
terjadi dengan pos-pos persediaan khusus. Dalam kondisi tertentu, sulit untuk mengaitkan
secara memadai, misalnya, beban pengiriman, biaya penyimpanan, dan diskon secara
langsung ke pos persediaan tertentu. Alternatifnya adalah mengalokasikan biaya-biaya ini
secara agak arbitrer, yang akan menyebabkan “penurunan" ketepatan metode identifikasi
khusus.
Biaya Rata-Rata
Seperti tersirat dalam namanya, metode biaya rata-rata (average cast method)
menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang
yang sama yang tersedia selama suatu periode Sebagai ilustrasi, asumsikan Bahwa Call-
Mar.inc. menggunakan metode persediaan periodik, di mana persediaan akhir dan harga
pokok penjualan akan dihitung sebagai berikut dengan meng-gunakan metode rata-rata
tertimbang (weighted-average method):

Jika call Mart memiliki persediaan awal, maka persediaan awal ini dimasukan dalam total
unit yang tersedia dan total biaya barang yang tersedia untuk dijual ketika menghitung biaya
rata-rata per-unit.
First –In, First-Out (FIFO)
Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang didikeluarkan sesuai urutan
pembeliannya. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang
dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual
(perusahaan dagang) Karena itu, persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli
paling terakhir
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Call-Mart Inc. menggunakan sistem persediaan
periodik (jumlah persediaan hanya dihitung pada akhir bulan). Biaya persediaan akhir
dihitung dengan mengambil biaya dari pembelian paling terakhir dan dikerjakan kembali
sampai semua unit dalam persediaan diperhitungkan. Penentuan persediaan akhir dan harga
pokok penjualan ditunjukkan dalam Ilustrasi sebagai berikut.

Dalam semua kasus FIFO, persediaan dan harga pokok penjualan akan sama pada
akhir bulan terlepas dari apakah yang dipakai adalah sistem persediaan perpetual atau
periodik. Mengapa? Hal ini disebabkan karena yang akan menjadi bagian dari harga pokok
penjualan adalah barang-barang yang dibeli terlebih dahulu dan karenanya dikeluarkan lebih
dulu, terlepas dari apakah harga pokok penjualan dihitung seiring barang dijual sepanjang
periode akuntansi (sistem perpetua) atau sebagai residu pada akhir periode akuntansi (sistem
periodik)
Salah satu tujuan dari FIFO adalah menyamai arus fisik barang. Jika arus fisik barang
secara aktual adalah yang pertama masuk, yang pertama keluar, maka metode FIFO akan
menyerupai metode identifikasi khusus. Pada saat yang sama, metode FIFO tidak
memungkinkan perusahaan memanipulasi laba karena perusahaan tidak bebas memilih item-
item biaya tertentu untuk dimasukkan ke beban
Keunggulan lain dari FIFO adalah mendekatkan nilai persediaan akhir dengan biaya
berjalan. Karena barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang akan keluar, maka
nilai persediaan akhir akan terdiri dari pembelian paling akhir,terutama jika laju perputaran
persediaan cepat. Pendekatan ini umumnya menghasilkan nilai persediaan akhir di neraca
yang mendekati biaya pengganti (replacement cost) jika tidak terjadi perubahan harga sejak
pembelian paling terakhir
Kelemahan mendasar dari FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak ditandingkan
dengan pendapatan berjalan pada laporan laba-rugi. Biaya-biaya paling tua dibebankan ke
pendapatan paling akhir, yang mungkin akan mendistorsi laba kotor dan laba bersih.
Last-In, First-Out
Metode LIFO menandingkan (matches) biaya dari barang-barang yang paling akhir dibeli
terhadap pendapatan. Jika yang digunakan adalah persediaan periodik, maka akan
diasumsikan bahwa biaya dari total kuantitas yang terjual atau dikeluarkan selama suatu
bulan berasal dari pembelian paling akhir

MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN LIFO


Cadangan LIFO
Banyak perusahaan menggunakan LIFO untuk tujuan pajak dan pelaporan eksternal,
tetapi menggunakan FIFO, biaya rata-rata, atau sistem biaya standar untuk tujuan pelaporan
internal. Ada beberapa alasan mengapa mereka melakukan hal ini. Perusahaan seringkali
mendasarkan keputusan penentuan harga pada asumsi FIFO, biaya rata-rata, atau biaya
standar, bukan atas dasar LIFO. (2) Pencatatan yang dilakukan atas beberapa dasar lainnya
lebih mudah karena asumsi LIFO biasanya tidak menyerupai arus fisik produk. (3)
Pembagian laba dan perjanjian bonus lain biasanya tidak didasarkan pada asumsi persediaan.
Terakhir, (4) pemakaian sistem LIFO murni tidak praktis untuk periode interim, di mana
perusahaan harus membuat estimasi untuk kuantitas dan harga akhir tahun.
Perbedaan antara metode persediaan yang digunakan untuk tujuan pelaporan internal
dengan LIFO disebut sebagai Penyisihan untuk Mengurangi Persediaan ke LIFO atau
cadangan LIFO (LIFO reserve). Perubahan saldo penyisihan di atas dari satu periode ke
periode berikutnya dinamakan dengan dampak LIFO. Dampak LIFO (LIFO effect) adalah
penyesuaian yang harus dilakukan atas catatan akuntansi pada suatu tahun tertentu.
Likuidasi LIFO
pendekatan barang-khusus (specific goods approach) untuk mengkalkulasi biaya
persediaan LIFO (yang juga disebut LIFO tradisional atau LIFO unit). Pendekatan ini sering
kali tidak realistis karena dua alasan
1. Jika perusahaan memiliki banyak item persediaan yang berbeda, maka penelusuran atas
setiap item persediaan itu akan membutuhkan biaya akuntansi yang tinggi.
2. Erosi persediaan LIFO dapat terjadi dengan mudah (yang disebut dengan likuidasi
LIFO). Hal ini sering kali akan mendistorsi laba bersih dan pembayaran pajak yang
substansial.
LIFO Nilai Dolar
Untuk mengatasi masalah pengubahan pool dan masalah erosi lapisan persediaan,
dikembangkanlah metode LIFO nilai-dolar (dollar-value LIFO method). Karakteristik
penting dari metode LIFO nilai-dolar adalah bahwa kenaikan atau penurunan dalam sebuah
pool ditentukan dan diukur dari segi total nilai-dolar, bukan kuantitas fisik barang dalam pool
persediaan.
Pemilihan Indeks Harga
Perubahan harga merupakan hal yang kritis dalam LIFO nilai dolar. Bagaimana
indeks harga ditentukan? Banyak perusahaan menggunakan indeks tingkat harga umum yang
disusun dan dipublikasikan secara bulanan oleh pemerintah federal; indeks tingkat harga
umum eksternal yang paling populer adalah Consumers Price Index for Urban Consumers
(CPI-U).is Indeks harga eksternal khusus juga dipakaisecara luas. Sebagai contoh, indeks
spesifik dihitung dan dipublikasikan setiap hari atas sebagian besar komoditas (emas, perak,
logam lain, jagung, gandum, dan produk pertanian lain) oleh berbagai organisasi. Banyak
asosiasi dagang membuat indeks untuk lini produk atau industri tertentu. Semua indeks ini
dapat digunakan untuk tujuan LIFO nilai dolar.
Jika indeks harga khusus eksternal tidak tersedia atau tidak relevan, maka perusahaan
dapat menghitung indeks harga khusus internalnya sendiri. Pendekatan yang diinginkan
adalah menilai kerja persediaan akhir menurut biaya paling akhir.
Biaya berjalan biasanya diperoleh dengan melihat biaya aktual dari barang-barang yang
dibeli paling akhir. Indeks harga menyediakan ukuran menyangkut perubahan harga atau
tingkat biaya antara tahun dasar dengan tahun berjalan. Suatu indeks harus dihitung setiap
tahun setelah tahun-dasar.
Perbandingan Pendekatan LIFO
Tiga pendekatan yang berbeda untuk menghitung persediaan LIFO telah dibahas
dalam bab ini. LIFO barang-khusus, dan LIFO dollar. Seperti telah dibahas sebelumnya,
penggunaan LIFO barang-khusus adalah tidak realistis karena sebagian perusahaan memiliki
berbagai jenis barang dalam besar penentuan harga persediaan ini atas dasar persediaan pada
akhir periode, dan waktu per unit membutuhkan banyak biaya

Pendekatan LIFO pool barang khusus (pooled LIFo approach) lebih baik karena
mengurangi biaya pencatatan dan biaya klerikal,selain itu lapisan sediaannya menjadi lebih
sulit karen penurunan suatu kuantitas dalam satu pool bisa dioffset oleh kenaikan kuantitas
lain. Meskipun demikian, pendekatan pool yang menggunakan kuantitas sebagai dasar
pengukuran bisa menyebabkan likuidasi LIFO yang prematur.
Akibatnya, LIFO nilai-dolar adalah metode yang dipakai oleh sebagian besar
perusahaan yang menggunakan sistem LIFO. pendekatan ini tampak rumit namun logika
perhitungannya sebetulnya sangat sederhana, Jika indeks yang tepat telah diperoleh.
Hal ini tidak menyatakan bahwa metode LIFO nilai-dolar tidak memiliki kelemahan.
Pemilihan item-item yang akan dimasukkan ke dalam sebuah pool bisa bersifat “subjektif."
Akan tetapi, penentuan seperti itu sangat penting karena item-item yang terdapat dalam
sebuah pool tanpa justifikasi konseptual dapat mempengaruhi laba bersih yang dilaporkan.
Keunggulan Utama Pendekatan LIFO
Salah satu keunggulan nyata dari pendekatan LIFO adalah bahwa, dalam situasi
tertentu, arus biaya LIFO menyerupai arus fisik barang yang keluar-masuk persediaan.
. Oleh karena itu, sebagian besar penganut LIFO menggunakan argumen lain untuk
mendukung pemakaiannya, yaitu:

Penandingan
Dalam LIFO, biaya paling akhir ditandingkan dengan pendapatan berjalan untuk menghitung
ukuran laba berjalan yang lebih baik. Selama periode inflasi, banyak pihak mempertanyakan
kualitas dari laba non-LIFO, dengan menyatakan bahwa kegagalan untuk menandingkan
biaya berjalan dengan pendapatan berjalan akan menciptakan laba transitori atau laba "kertas"
("laba persediaan''). Laba persediaan terjadi apabila biaya dari persediaan yang ditandingkan
dengan penjualan lebih kecil dari biaya penggantinya. Karena itu, harga pokok penjualan
akan kurang-saji dan laba lebih-saji. Dengan menggunakan LIFO (bukan metode lain seperti
FIFO) biaya berjalan akan ditandingkan dengan pendapatan, sehingga mengurangi laba
persediaan.

Manfaat Pajak/Memperbaiki Arus Kas


Manfaat pajak adalah alasan utama mengapa LIFO sangat populer. Sepanjang tingkat
harga terus naik dan kuantitas persediaan tidak menurun, pemakaian LIFO akan
menangguhkan pajak penghasilan, karena item-item yang dibeli paling akhir dengan harga
yang lebih tinggi ditandingkan dengan pendapatan. Sebagai contoh, ketika Fuqua Industries
memutuskan untuk beralih ke LIFO, perusahaan berhasil menghemat pajak sebesar $4 juta.
Sekalipun tingkat harga kemudian menurun namun perusahaan telah berhasil menangguhkan
pembayaran pajak penghasilan secara temporer. Jadi penggunaan LIFO dalam situasi tersebut
dapat memperbaiki arus kas perusahaan.

DASAR PEMILIHAN METODE PERSEDIAAN


Bagaimana memilih salah satu di antara berbagai metode persediaan? Walaupun tidak
ada aturan yang absolut untuk itu, namun kecenderungan untuk memilih LIFO biasanya dapat
disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut:
1. harga jual dan pendapatan telah meningkat lebih cepat dibanding biaya,
sehingga mendistorsi laba, dan
2. dalam situasi di mana LIFO sudah menjadi tradisi, seperti toko swalayan dan
industri yang dicirikan oleh "stok dasar" konstan seperti industri penyulingan,
kimia, dan kaca.
Sebaliknya, LIFO mungkin tidak akan tepat dalam situasi di mana:
1. harga cenderung menurun terhadap biaya;
2. pemakaian metode identifikasi khusus sudah merupakan tradisi, seperti dalam
bisnis mobil, peralatan pertanian, barang seni, dan perhiasan antik, atau
3. biaya per unit cenderung menurun seiring dengan meningkatnya produksi,
sehingga meniadakan manfaat pajak yang mungkindisediakan oleh LIFO

Konsekuensi pajak adalah pertimbangan yang lain. Peralihan dari FIFO ke LIFO biasanya
akan langsung menyediakan manfaat pajak. Sementara itu, peralihan

Anda mungkin juga menyukai