Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN KESEHATAN MASYARAKAT

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Mengikuti Kepaniteraan Klinik Stase Komprehensif
di PKU Muhammadiyah Pakem Yogyakarta

Diajukan Oleh :
Ventrica Afini Zulkaisi
Ratna Setiawati
Nurun Alan Nur
Galmara Nincy
Sofian Palupi
Nadira Nur Kartika

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan
kesehatan masyarakat bagian stase komprehensif yang dilaksanakan di PKU
Muhammadiyah Pakem Yogyakarta.

Penulis menyadari selesainya penyusunan laporan ini tidak lepas dari


bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:

1. dr. Waskitho MMR, selaku dosen pembimbing PKU Muhammadiyah


Pakem
2. dr. Denny Anggoro, M.Sc, FISPH, FISCM selaku dosen pembimbing
klinik stase komprehensif FKIK UMY.
3. Semua pihak yang telah mendukung penulisan laporan ini
Dalam penulisan laporan ini penulis masih memiliki banyak
kekurangan. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk menyempurnakan
laporan ini.

Yogyakarta, 20 November 2019

Tim Penyusun

2
PROGRAM 1

1. Identifikasi Masalah
Masyarakat di daerah Pakem khususnya warga yang memilih PKU
Muhammadiyah Pakem sebagai layanan kesehatan Muhammadiyah masih
sering dihadapkan dengan masalah kesehatan anak. Separuh kunjungan
pasien adalah pasien anak-anak, terutama masalah infeksi saluran
pernapasan, demam, sesak nafas dan diare cair akut. Kondisi sakit pada
anak-anak tidak bisa kita remehkan, mengingat resiko yang terjadi pada
penanganan yang terlambat bisa berakibat fatal hingga pada level mortalitas
Keluhan sakit pada anak tentu pertama kali muncul di rumah, orang
tua adalah pihak yang pertama bersentuhan sekaligus paling dekat dengan
anak, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk peduli pada kesehatan anak,
terutama untuk mengidentifikasi kondisi sakit, melakukan pertolongan
pertama untuk mencegah terjadi kegawatan anak serta melakukan tindakan
awal jika terjadi kegawatan pada kondisi sakit anak. Bukan rahasia jika
sayangnya, banyak orang tua yang kurang memahami peran tersebut. Hal
ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan terhadap kondisi sakit itu sendiri.
WHO pada Februari 2019 mengeluarkan consensus evaluasi
keberhasilan tindakan pencegahan sakit anak pada golden period
identifikasi resiko kejang pada demam, dehidrasi pada diare cair akut dan
kondisi sianosis pada serangan asma anak, hasilnya, pada negara
berkembang di Asia (termasuk Indonesia), pencegahan kejang pada kondisi
demam, penanganan dehidrasi pada diare cair akut anak dan kepatuhan
berobat serta pengendalian serangan asma belum dinyatakan berhasil.
Pemahaman orang tua dan waktu respon tanggap terhadap kondisi sakit
anak masih perlu diperbaiki dengan serius.
Banyak kasus juga terjadi di lingkungan masyarakat Pakem, ketika
anak demam tinggi, orang tua mengaku panik dan tidak tau kapan waktu
yang tepat datang ke dokter, sebagian juga mengaku tidak bisa mengukur
suhu dengan thermometer secara mandiri serta tidak mengetahui

3
mekanisme kompres sederhana, beberapa menyampaikan bahwa tidak
mengetahui bahwa demam tinggi bisa menyebabkan kejang. Pun pada kasus
dehidrasi karena diare, orang tua tidak memahami prinsip pemberian cairan
rumah tangga dan oralit, serta yang terpenting, mengenali tanda dehidrasi.
Berangkat dari pertimbangan itulah, kami memilih program
penyuluhan penanganan kasus emergency pada anak, bersama pengurus
Aisiyah yang menjadi kepala sekolah TK, kami berusaha memfasilitasi
masyarakat selaku orang tua murid agar mendapatkan akses pengetahuan
terhadap kondisi emergency pada anak.

2. Pemilihan Prioritas Masalah


Dalam penetapan prioritas masalah, kami menggunakan indikasi
besarnya prevalensi kunjungan pasien anak dan mempertimbangkan urgensi
potensi morbiditas yang ditimbulkan oleh kegawatan penyakit pada anak
serta potensi sasaran yang ada. Tentu kami merangkul instansi pendidikan
Muhammadiyah sebagai bentuk dukungan dan pemberdayaan organisasi.

3. Pelaksanaan SMD
a. Hari/Tanggal : Rabu, 13 November 2019
b. Jam : 09.00-11.30 WIB
c. Tempat : TK Muhammadiyah Aba Watu Adeg
d. Karakteristik peserta/sasaran : Bapak dan ibu wali murid

e. Hasil SMD :
Berdasarkan hasil SMD, didapatkan permasalahan berupa minimnya
pengetahuan orang tua tentang kondisi emergency pada penyakit anak dan
pertolongan pertama yang perlu dilakukan di lingkungan rumah tangga.
Masyarakat menghendaki pemaparan universal yang bersifat aplikatif serta
media pendukung yang berisi petunjuk agar bisa dipelajari ulang dirumah.

4
4. Analisis SMD dan Penentuan Jalan Keluar
Berdasarkan hasil kebutuhan pemaparan universal soal penanganan
kegawat daruatan pada anak yang bersifat aplikatif serta permintaan media
pendukung yang berisi petunjuk agar materi bisa dipelajari ulang di rumah,
kami menawarkan kegiatan berupa penyuluhan aktif yang terdiri dari
pemaparan materi, diskusi tanya jawab aktif dan pemberian media cetak
berupa leaflet yang berisi materi lengkap soal definisi, cara mengidentifikasi
gejala, serta penanganan pertama terhadap kejang demam, dehidrasi pada
diare cair akut serta serangan asma pada anak.

5. Pelaksanaan MMD atau Musyawarah Masyarakat Desa


 Hari/Tanggal : Sabtu, 9 November 2019
 Jam : 09.00-10.00 WIB
 Tempat : TK Muhammadiyah Aba Watu Adeg
 Karakteristik sasaran : Bapak dan ibu wali murid
a. Hasil MMD :
Berdasarkan hasil musyawarah kemudian disepakati untuk
diadakannya program kegiatan berupa penyuluhan aktif yang terdiri
dari pemaparan materi, diskusi tanya jawab aktif dan pemberian media
cetak berupa leaflet yang berisi materi lengkap soal definisi, cara
mengidentifikasi gejala, serta penanganan pertama terhadap kejang
demam, dehidrasi pada diare cair akut serta serangan asma pada anak.
Prioritas pemecahan masalah dianalisis melalui metode SWOT yang
menjabarkan kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), kesempatan
(Opportunity), dan ancaman (Threat).

6. Rencana Operasional Penggerakan Operasional


Terselenggaranya program penyuluhan aktif yang terdiri dari
pemaparan materi, diskusi tanya jawab aktif dan pemberian media
cetak berupa leaflet yang berisi materi lengkap soal definisi, cara
mengidentifikasi gejala, serta penanganan pertama terhadap kejang

5
demam, dehidrasi pada diare cair akut serta serangan asma pada anak..
Dengan hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para orang
tua untuk mengidentifikasi kondisi sakit pada anak, melakukan
pertolongan pertama untuk mencegah terjadi kegawatan anak serta
melakukan tindakan awal yang tepat jika terjadi kegawatan pada
kondisi anak yang sakit.

7. Pelaksanaan Kegiatan Operasional


 Kegiatan penyuluhan
a. Hari/Tanggal : Rabu, 13 November 2019
b. Jam : 09.00-11.30 WIB
c. Tempat : TK Muhammadiyah Aba Watu Adeg
d. Karakteristik sasaran : Bapak dan ibu wali murid
e. Jalannya kegiatan :
Acara berlangsung kondusif, antusiasme peserta terlihat dari
partisipasi aktif mulai dari menjawab pertanyaan, mengajukan
pertanyaan saat penyuluhan berlangsung.
f. Pencapaian target : 60% dari jumlah total orang tua murid, peserta
yang hadir 63 orang
g. Rencana tindak lanjut :
Follow up anggota yang telah mengikuti penyuluhan dan edukasi
dengan menguji pemahaman terhadap materi saat sesi tanya jawab
dua arah, sesi diskusi juga menjadi ajang evaluasi pemahaman
materi yang telah diberikan.

8. Rencana Monitoring, Pengawasan, Pengendalian serta Evaluasi


a. Menjamin kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana.
b. Memberi media cetak berupa leafleat untuk media mempelajari
ulang materi secara mandiri

6
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai