Disususn Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada kita semua, sehinga penyusun dapat menyelesaikan Makalah MKP Minyak Bumi dan
Gas dengan Judul “Perancangan Tangki Simulasi Reaktor Dengan Sistem Uji
Makalah tersebut merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi mahasiswa Program
Studi ST.r Teknologi Rekayasa Kimia Industri Universitas Diponegoro dalam mata kuliah
pilihan Minyak Bumi dan Gas.
Makalah tersebut disusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Eng. Vita Paramitha, ST, MM, M.eng selaku Ketua Program ST.r Teknologi
Rekayasa Kimia Industri Universitas Diponegoro.
2. Bapak M. Endy Yulianto, ST, MT selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Pilihan Minyak
Bumi dan Gas
3. Teman-teman dan seluruh pihak terkait yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu
yang telah memberikan dorongan berupa semangat.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusuna makalah tersebut masih banyak
kekurangannya. Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.Penyusun berharap semoga makalah tersebut dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Semarang, 2019
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN
Praktikum Mata Kuliah Pilihan Minyak Bumi dan Gas akan dilaksanakan oleh
mahasiswa Program Studi ST.r Teknologi Rekayasa Kimia Industri Universitas
Diponegoro Semarang, yaitu sebagai berikut:
Mengetahui, Menyetujui,
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya konsep teknologi penukar panas sesama aliran atau yang biasa
disebut Heat Exchanger Networking (HXNet) memungkinkan adanya penghematan energi
dengan cara memanfaatkan panas yang ada didalam aliran proses itu sendiri untuk proses
tersebut. Sebagai contoh apabila kita ingin memanaskan suatu aliran dari temperatur ruangan
25 oC menjadi 100 oC, secara proses hal ini dapat dilakukan langsung menggunakan pemanas
yang ada semisal Uap panas, akan tetapi dengan konsep HXNet hal ini dapat dilakukan dengan
mengkontakkan terlebih dahulu aliran yang ingin kita panaskan dengan aliran lain didalam
proses yang ingin mengalami proses pendinginan. Dengan cara ini beban panas menjadi
berkurang.
Menerapkan konsep HXNet memang tidak mudah, perlu dilakukan serangkaian analisa
panjang dan trial error pada perhitungan bagian mana yang bisa dipertukarkan panasnya dan
seberapa besar energi yang dapat dipertukarkan dan suhu dapat diturunkan.
Aspen HXNet dapat digunakan untuk membantu kita dalam melakukan analisa dan
memberikan pilihan penyelesaian. Fasilitas simulasi dan permodelan yang ada pada alat bantu
ini memudahkan kita untuk merubah parameter suhu dan aliran yang akan kita ingin
pertukarkan panasnya sehingga menghasilkan konfigurasi penukar panas yang paling efisien
dan optimum
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dibahas, dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain,
sebagai berikut :
a. Bagaimana cara simulasi untuk menguji Optimasi penggunaan energi pada proses
pengolahan pelumas bekas dengan kapasitas 120 ribu kl/tahun menggunakan software
aspen hysys?
b. Bagaimana cara konfigurasi jaringan penukar kalor pada aliran didalam proses?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah :
a. Mengetahui cara simulasi untuk menguji Optimasi penggunaan energi pada proses
pengolahan pelumas bekas dengan kapasitas 120 ribu kl/tahun menggunakan software
aspen hysys
b. Mengetahui. cara konfigurasi jaringan penukar kalor pada aliran didalam proses.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
a. Dapat mengetahui Kapasitas pengolahan yang digunakan sebagai acuan pada simulasi
adalah 120 Ribu KL/tahun pelumas bekas
b. Parameter yang di variasikan untuk memperolah kondisi pertukaran optimum adalah
suhu panas dan dingin yang keluar dari alat penukar kalor.
c. Diharapkan penelitian ini berguna bagi ilmu pengetahuan dan menambah data ilmiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BASE OIL
Base oil adalah bahan baku utama penyusun pelumas. Base oil yang biasa digunakan
sebagai bahan baku pelumas terdiri dari : Mineral Base, Sintetik Base Oil, Semi Sintetik Base
Oil
Mineral base oil adalah base oil yang diperoleh dari pengolahan residu rantai panjang
melalui proses Solvent Refining. Tahapannya adalah sebagai berikut :
2.1.1.1 High Vacuum Distillation
Datam proses ini, fraksi residu rantai Panjang di destilasi di dalam kolom yang
bertekanan rendah atau vakum. Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan fraksi Base
Oilnya. Fraksi – fraksi lanjutan yang dihasilkan dalam distilasi vakum ini berturut – turut
adalah :
2.1.1.4 Dewaxing
Digunakan untuk menghilangkan wax, sehingga pour point dari base oil yang dihasilkan
dapat diturunkan hingga 5 – 15 0F. Pelarut yang digunakan dalam proses ini adalah MEK
(Metil Etil Keton). Proses dewaxing dilakukan pada suhu 10 – 250C sehingga lilin akan
mengkristal dan dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Filtrat yang diperoleh adalah
produk akhir dari base oil.
2.1.1.5 Finishing
Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki warna base oil dan stabilitas base oil.
METODOLOGI
1.1 Alat
Software hysys
1.2 Bahan
Komposisi (Fraksi
Nama Bahan
Massa)
H2O 0,0600
Metal 0,0100
n-C25 0,0433
1-Pentadecen 0,0250
n-C17 0,1167
n-C18 0,1167
n-C19 0,1167
n-C20 0,1167
n-C21 0,1167
n-C22 0,1167
n-C23 0,0433
n-C24 0,0433
n-C15 0,0250
n-C16 0,0250
1-Hexadecene 0,0250
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Base oil adalah bahan baku utama penyusun pelumas, Mineral base oil adalah
base oil yang diperoleh dari pengolahan residu rantai panjang melalui proses Solvent
Refining, Tahapan pengolahan mineral based oil yaitu hight vacuum destilation
Furfural Extraction,Prophane Deasphalting, Dewaxing,Finishing. Base oil sintetis
dibuat dari hidrokarbon yang telah mengalami proses khusus.jenis jenisnya terdiri dari
Diester,Fosfat Ester,Ester Silikat, Glikol Polialkilena Dan Turunannya,Silikon, Khlor
Dan Fluor Hidrokarbon, Poly Alkyl Glykol, Poly Alpha Olefin,dan Poly Ester.
Aspen Hysys adalah simulasi proses yang saat ini sangat banyak digunakan
untuk desain konseptual, optimasi, perencanaan bisnis, manajemen aset, dan
pemantauan kinerja untuk produksi minyak & gas, pengolahan gas, pemurnian
minyak bumi, dan industry kimia.
Alat yang digunakan dalam simulasi ini adalah software Hysys,dimana
bahannya berupa H2O, Metal, n-C25, 1-Pentadecen, n-C17,n- C18, n- C19, n- C20, n-
n- C21, n- C22, n- C23, n- C24, n- C15, n- C16, 1-Hexadecene. Dan nama proses
yang ada dihysys meliputi dehidrasi, reactor demetalisasi, reactor hidrogenasi,
degassing, destilasi tahap I, destilasi tahap II.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. G., 1978, “Unit Operation”, John Wiley and Sons, Inc., Tokyo.
Brownell, L.E., 1959, “Process Equipment Design”, John Wiley and Sons, Inc., New
York. Coulson, J.M., Richardson, J.F., and Sinot, F.K., 1983, “Chemical Engineering and
Introduction in Chemical Engineering Design”, 1st Ed., Vol. 6, Pergamon Press, Oxford.
Kern, D.G., 1965, “Process Heat Transfer”, International Student Ed., McGraw Hill
Book Co., Tokyo.
Perry, RH., and Green, D.W., 1984, “Chemical Engineer’s Handbook”, 6th Ed.
McGraw Hill Book Co., Singapore.
Paul Buthod., 2004, “ Pressure Vessel Handbook”, McGraw Hill Book Co., Singapore
Treybal, R.E., 1955, “Mass Transfer Operation”, International Student Edition, Kogakusha
Co., Tokyo.
www.scribd.com/doc/14208484/TeknologiRefining-Oli-Bekas