Anda di halaman 1dari 3

Kelebihan dan Kekurangan Analisis SWOT

Secara umum, ada empat kelebihan analisis SWOT, yaitu sederhana, kolaborasi, fleksibel dan integratif.
Analisis SWOT mudah dipahami, partisipatif, dapat digunakan untuk ukuran organisasi sebesar apapun,
bahkan dapat digunakan untuk diri sendiri. Adanya faktor internal dan eksternal dengan sisi positif dan
negatifnya juga mengakibatkan instrumen SWOT cukup lengkap dan menyeluruh. Berbagai keunggulan
inilah yang menyebabkan analisis SWOT masih relevan untuk digunakan pun usianya sudah sekitar
separuh abad. Banyak organisasi dari yang kecil hingga yang besar masih setia menggunakan analisis
SWOT. Namun, analisis SWOT bukan tanpa celah. Celah pertama adalah subjektifitas. Data dan kajian
mendalam sebenarnya bisa saja diterapkan dalam membuat analisis SWOT, namun kadang justru
menyebabkan analisis SWOT menjadi tidak sederhana. Dasar penentuan faktor internal seharusnya
bukan ‘kira-kira’. Dasar penetapan faktor eksternal juga semestinya bukan ‘kayaknya’. Demikian pula
dengan strategi yang dihasilkan, tidak bisa diperoleh hanya dari intuisi. Sebisa mungkin analisis harus
objektif dengan data dan fakta akurat.
Celah kedua adalah variabel negatif yang digunakan, yaitu kelemahan dan ancaman yang bisa jadi
sebenarnya tidak ada. Tidak ada gelap, yang ada hanyalah kekurangan cahaya. Tidak ada dingin, yang
ada cuma kekurangan kalor. Kelemahan juga tidak ada jika kita mampu mengubahnya menjadi kekuatan,
sebagaimana tidak ada ancaman kalau kita dapat memposisikannya sebagai peluang. Bukankah banyak
orang hebat yang kekurangannya justru menjadi kekuatannya? Bukankah banyak organisasi besar yang
menjadikan potensi ancaman sebagai peluang untuk semakin besar dan kuat? Anehnya, dalam konteks
evaluasi orang akan lebih mudah melihat variabel negatif, sementara dalam penetapan strategi orang
justru mengacu pada variabel positif dengan agak mengesampingkan variabel negatif. Jadi jangan heran
jika kolom strategi yang paling sulit diisi dalam TOWS Matrix adalah strategi WT, padahal kelemahan dan
ancamannya mudah diisi. Salah satu alte

Kelebihan Matriks BCG


Matriks BCG adalah salah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah. Hanya dengan
membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di posisi manakah perusahaan
mereka berada. Matriks ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi, dan
kebutuhan berbagai divisi organisasi. Divisi dapat berubah dari waktu ke waktu: anjing menjadi
tanda tanya, tanda tanya menjadi bintang, bintang menjadi sapi perah, dan sapi perah menjadi
anjing. Namun yang jarang terjadi adalah perubahan yang searah jarum jam.
1) memenuhi keinginan manusia terhadap taksonomi, pengelompokan bisnis yang berbeda; 2)
menambahkan gagasan sederhana dengan implikasi arus kas yang diperlukan manager; 3)
membawa bersama-sama sejumlah isu strategis penting dan memudahkan mereka dipahami
dengan cepat;

Kelemahan Matriks BCG


Hanya menggunakan dua dimensi yaitu pangsa pasar relative dan tingkat pertumbuhan pasar.
Kemungkinan sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun tingkat pertumbuhan pasar. Terlalu
menyederhanakan banyak bisnis karena memandang semua bisnis sebagai bintang, sapi perah,
anjing atau tanda tanya. Dalam metode ini, diasumsikan bahwa setiap unit bisnis tidak
tergantung pada unit bisnis lain, padahal dalam beberapa kasus, unit bisnis “anjing” bisa
membantu unit bisnis lain untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Matriks ini tidak
menggambarkan apakah berbagai divisi atau industri mereka bertumbuh sepanjang waktu,
sehingga matriks ini tidak memiliki karakteristik waktu, sehingga terdapat variabel lain yang
penting seperti ukuran pasar dan keunggulan kompetitif. Matriks sangat bergantung pada luasnya
definisi pasar. Suatu unit bisnis dapat mendominasi pada pasar yang kecil, tetapi memiliki
pangsa pasar sangat rendah dalam industri secara keseluruhan. Dalam kasus seperti itu, definisi
dari pasar dapat membuat perbedaan antara “anjing” dan “sapi perah”.
 Kemungkinan sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun tingkat pertumbuhan pasar.
 Terlalu menyederhanakan banyak bisnis karena memandang semua bisnis sebagai
bintang, sapi perah, anjing atau tanda tanya.
 Dalam metode ini, diasumsikan bahwa setiap unit bisnis tidak tergantung pada unit bisnis
lain, padahal dalam beberapa kasus, unit bisnis “anjing” bisa membantu unit bisnis lain
untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
 Matriks ini tidak menggambarkan apakah berbagai divisi atau industri mereka bertumbuh
sepanjang waktu, sehingga matriks ini tidak memiliki karakteristik waktu, sehingga
terdapat variabel lain yang penting seperti ukuran pasar dan keunggulan kompetitif.
 Matriks sangat bergantung pada luasnya definisi pasar. Suatu unit bisnis dapat
mendominasi pada pasar yang kecil, tetapi memiliki pangsa pasar sangat rendah dalam
industri secara keseluruhan. Dalam kasus seperti itu, definisi dari pasar dapat membuat
perbedaan antara “anjing” dan “sapi perah”.

Kelebihan Matriks GE adalah bahwa matriks GE menggunakan beberapa faktor untuk menilai
SBU dan juga mengacu pada ROI; analisis GE lebih kaya dari analisis BCG karena lebih banyak
faktor yang dipertimbangkan dan lebih fleksibel; banyak nilai pada pembahasan dan perdebatan
yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menimbang faktor-faktor yang relevan. Di sisi lain,
kelemahan matriks GE adalah tekniknya lebih susah daripada pendekatan BCG, dan
memerlukan pengumpulan dan pengolahan data yang lebih ekstensif; evaluasi dan skoring SBU
sangat subjektif. Subjectif dapat jadi masalah, khususnya ketika perencana tidak berpengalaman
dalam menilai; hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dan faktor keseluruhan tidak
disetujui.

Matrik SWOT paling umum digunakan pada strategi tingkat korporat sebagai kerangka logis
yang mengarahkan pembahasan dan refleksi mengenai situasi dan alternatif dasar suatu
perusahaan. Analisis ini seringkali dilakukan sebagai rangkaian dari diskusi kelompok
manajerial. SWOT menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis
perusahaan. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu
masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis
untuk mencari strategi yang akan dilakukan.
Analisis SWOT paling umum digunakan untuk kerangka logis yang mengarahkan pembahasan dan refleksi mengenai
situasi dan alternatif dasar suatu perusahaan.Analisis ini seringkali dilakukan sebagai rangkai dari diskusi kelompok
manajerial
Read more: http://himansaclub.blogspot.com/2011/07/analisis-swot.html#ixzz3senyOeUR
Matrik BCG digunakan pada strategi tingkat unit bisnis yang memplot setiap bisnis perusahaan
beserta tingkat pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif relatif. Teknik ini mencoba membantu
para manajer menyeimbangkan arus kas di antara bisnis-bisnis yang beragam sekaligus
mengidentifikasikan tujuan mereka. Tingkat pertumbuhan pasar merupakan proyeksi tingkat
pertumbuhan penjualan untuk pasar yang dilayani oleh suatu bisnis. Biasanya, indicator ini
diukur sebagai persentase kenaikan dalam penjualan atau volume unit selama dua tahun terakhir.
Tingkat pertumbuhan ini berfungsi sebagai indicator daya tarik relatif dari pasar yang dilayani
oleh setiap bisnis dalam portofolio bisnis perusahaan tersebut. Posisi kompetitif relatif
dinyatakan sebagai pangsa pasar dari suatu bisnis dibagi dengan pangsa pasar dari pesaing.
Posisi kompetitif relatif menjadi dasar untuk membandingkan kekuatan relatif dari bisnis-bisnis
yang ada dalam portofolio perusahaan. ntuk menganalisis portofolio bisnis saat ini, perencanaan
& pengembangan portofolio dan untuk mengembangkan strategi baru – untuk bisnis baru dan
repositioning bisnis. Secara umum Matriks BCG ini digunakan untuk memahami pasar,
optimalisasi portofolio dan meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya. Umumnya ia
digunakan untuk strategi perencanaan portofolio dan menganalisis unit bisnis (SBU) dan produk
/ service yang ditawarkan ke pasar.
Matriks BCG digunakan untuk memvisualisasikan 3 variabel portofolio: pangsa pasar, tingkat
pertumbuhan pasar dan ukuran bisnis atau penjualan. Dengan melihat hal tersebut para
pengambil keputusan akan mudah untuk membandingkan unit bisnis yang berbeda dan dapat
menganalisis kekuatan, kelemahan serta mengembangkan strategi bisnis yang tepat.

Oleh karena matrik BCG memiliki kelemahan, yaitu hanya melihat pada satu variabel saja
padahal ada banyak variabel yang bisa mempengaruhi. Satu variabel yang dimaksud adalah satu
variabel internal atau satu variabel eksternal. Matrik GE (internal-eksternal) dicetuskan oleh
General Electric (Matrik GE Stop Light Analysis). Strategi ini menempatkan berbagai divisi
suatu organisasi dalam Sembilan sel. Matrik ini mempertimbangkan faktor eksternal dan internal
lebih banyak. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi nilai evaluasi faktor internal dan eksternal.
Secara keseluruhan, matrik GE merupakan peningkatan dari matrik BCG. Metode GE melibatkan variabel yang
lebih banyak dan tidak mengarah kepada kesimpulan yang sederhana. Sebagai contoh, matrik tersebut mengenali
banyak cara berbeda yang dapat digunakan untuk menilai daya tarik sebuah industri, dan karena itu,
memungkinkan pengguna untuk memilih kriteria yang mereka yakini paling tepat untuk situasi yang ada. Meskipun
demikian, matrik portfolio ini memiliki beberapa kelemahan yaitu ; Matrik tersebut terlalu rumit dan dan terlalu
banyak beban, Estimasi numerikal daya tarik industri dan posisi kompetitif menghasilkan objektivitas (tetapi pada
kenyataannya, penilaian subyektiflah yang bervariasi pada setiap orang), dan Matrik tersebut tidak secara efisien
menunjukkan posisi produk baru atau unit bisnis baru dalam industri berkembang.

SEKTOR PUBLIK

Bila matrix ini digunakan dalam sektor publik, ada 2 kemungkinan :

1. Variabel tetap : market growth dan competitive position, namun strategi di masing-masing kuadran berbeda
dengan yang diterapkan pada swasta.

2. Variabel berubah namun tetap sesuai dengan karakteristiknya

Anda mungkin juga menyukai