Anda di halaman 1dari 2

1).

Analisis TOWS atau sering juga disebut dengan SWOT tidak berlebihan jika dikatakan sebagai alat analisis
yang paling sering digunakan dalam membantu mendesain rancang bangun strategi di Indonesia. Dengan
segala variasi yang dimiliki, kesemua model analisis TOWS memiliki karakter sederhana dan tidak rumit dalam
penerapannya. Analisis TOWS merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk melihat faktor eksternal
dan internal perusahaan. Tahap pertama analisis TOWS yaitu dengan melihat faktor eksternal perusahaan
threaths dan opportunity kemudian diikuti dengan melihat faktor internal perusahaan weakness dan
strengths.
Pada dasarnya analisis TOWS ini digunakan untuk meningkatkan strategi secara sistematis dengan
mempertimbangkan hubungan antara kekuatan (stenghts), kelemahan (threats), peluang (opportunities) dan
ancaman (threarts). Konsekuensi dari faktor internal dan eskternal dapat digantikan didalam sebuat matrix
yang disebut matrix TOWS. Matrik TOWS dapat digunakan untuk menghasilkan perusahaan serta strategi
pemasaran pada bisnis (whelen dan hungger,2012).

Alat analisis ini hanya menuntut manajemen untuk membuat daftar tentang keunggulan dan kelemahan
perusahaan yang dipimpinnya dan kemudian menghadapkannya dengan peluang dan ancaman bisnis yang
dihadapi. Dengan “membenturkan” variabel internal dan eksternal tersebut kemudian manajemen diminta
untuk mempertimbangkan kemungkinan pilihan strategi bisnis yang mungkin dapat dielaborasi lebih jauh
untuk diimplementasikan.

Alasan perusahaan melakukan analisis TWOS karena dengan adanya penilaian TOWS membantu untuk
menetapkan prioritas mana saja yang harus didahulukan oleh perusahaan. Tanpa adanya informasi dari
analisis TOWS, Anda tidak dapat mengetahui potensi pasar, minat dan peluang pasar yang bisa dimanfaatkan.
Analisis TOWS juga merupakan faktor kunci yang menentukan kontinuitas suatu perusahaan. Hasil dari analisis
ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan, mengurangi kelemahan, mempertahankan
peluang, serta menghindari potensi ancaman.

2). Matriks TOWS Klasik (TOWS-K) pada dasarnya menggunakan prinsip-prinsip yang serupa dengan matriks
SWOT Empat Kuadran (SWOT-4K). Persamaan dan perbedaan antara kedua matriks ini akan dijabarkan
sebagai berikut:

a. Persamaan antara matriks TOWS-K dan matriks SWOT-4K yaitu terletak pada kesederhanaannya. Kedua
matriks ini disusun dengan mempertimbangkan variabel internal dan variabel eksternal perusahaan. Dari
variabel internal diketahui keunggulan/kekuatan (S) dan kelemahan (W) perusahaan, sedangkan dari variabel
eksternal (lingkungan bisnis) dapat diketahui peluang (O) dan ancaman (T) bisnis. Jadi pada mulanya, kedua
matriks ini hanya berisi inventori variabel-variabel tersebut. Setelah itu dilakukan kombinasi antar variabel.
Dari kombinasi antar variabel tersebut dapat ditemukan strategi yang dapat menjadi pilihan manajemen.

b. Perbedaan antara kedua matriks adalah matriks SWOT-4K disusun sedikit lebih kuantitatif dibanding
matriks TOWS-K yang disusun hanya berdasarkan penilian kualitatif. Dikarenakan matriks TOWS-K tidak
memerlukan teknik dan perhitungan yang rumit. Penyusunannya lebih banyak mengandalkan pada
keunggulan, pengalaman dan intuisi manajemen. Prinsip matriks ini hanya sekedar membuat daftar indikator
kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O) dan ancamaan (T) dan setelah itu berpikir kritis untuk menemukan
strategi hasil kombinasi dari berbagai indikator yang sebelumnya sudah ditemukan. Sementara pada matriks
SWOT-4K, setelah daftar indikatir dari empat variabel SWOT ditemukan, maka semua indikator tersebut
dihitung nilai tertimbangnya secara keseluruhan setelah sebelumnya diberikan bobot dan nilai untuk masing-
masing indikatornya.

3). Pola pengelompokan keunikan yang dikemukakan oleh Miles and Snow (1978), keunikan kepemimpinan
dalam manajemen pemasaran dapat dilihat dari sejauh mana upaya pengembangan produk dilakukan oleh
unit bisnis yang bersangkutan. Berdasarkan pada pengelompokkan ini ditemukan adanya 4 (empat) keunikan
yaitu:

a. Prospectors
Prospectors pada dasarnya adalah kepemimpinan dalam manajemen pemasaran yang berorientasi pada
peningkatan volume penjualan melalui pengenalan dan pengembangan produk baru dan peningkatan pangsa
pasar. Pemasaran yang demikian selalu mencari peluang secara agresif.
b. Defender
Defender pada dasarnya kepemimpinan dalam manajemen pemasaran yang berorientasi pada
mempertahankan posisi pasar yang selama ini sudah dimiliki. Perusahaan hanya menawarkan sejumlah produk
yang relatif terbatas dan secara terus menerus berusaha menawarkan kualitas jasa yang lebih baik diikuti
dengan kecenderungan harga yang lebih murah. Dengan kata lain perusahaan tidak berusaha mencari peluang
bisnis baru secara agresif.

c. Analyzer
Analyzer merupakan pilihan strategi diantara prospector dan defender. Unit bisnis tidak agresif dalam mencari
peluang baru seperti yang dilakukan prospector, akan tetapi pada saat yang sama tidak terlalu konservatif
sebagaimana yang dilakukan defender. Unit bisnis ini berusaha mempertahankan sejumlah produk yang
ditawarkan pada pasar akan tetapi pada saat yang sama kadang-kadang secara cermat juga menawarkan
produk baru yang memang sangat dipercaya menjanjikan keberhasilan.

d. Reactor
Strategi reactor sesungguhnya merupakan strategi yang bersifat sementara (ad hoc) dan tidak sistematis. Tidak
ada sikap yang pasti dan konsisten yang dipilih oleh manajemen ketika menghadapi perubahan lingkungan
bisnis. Oleh karena itu, unit bisnis ini lebih sering tidak memiliki kinerja yang baik dibanding unit bisnis yang
memiliki konsistensi dalam melakukan tanggapan terhadap perubahan lingkungan bisnis. Sangat sulit
melakukan deskripsi unti bisnis yang memilih strategi reactor memasarkan produk yang dijual. Jadi pada
dasarnya reactor adalah strategi residual.

Sumber :

BMP. EKMA4414 Manajemen Strategik

Anda mungkin juga menyukai