MENARA DISTILASI Erman & Fifit Fix Acc

Lampiran Menara Distilasi
MENARA DISTILASI
Fungsi : Memisahkan Tetrahydrofuran (C4H8O) dari air (H2O) dan 1,4
Butanediol (C4H10O2) dengan kemurnian 99%
Jenis : Sieve Tray Distillation Tower
Tabel Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi
MASUK
BM
Komponen Arus 6
(Kg/kmol)
komposisi kmol/jam Kg/jam
BD 90,12 0,0099 1,0612 95,6393
H2O 18 0,2058 110,4301 1987,7425
THF 72,11 0,7843 105,0632 7576,1054
total 1 9659,4872
KELUAR
BM
Komponen Arus 7 (Produk/Distilat) Arus 8 (UPL/Residu)
(Kg/kmol)
komposisi kmol/jam kg/jam komposisi kmol/jam kg/jam
BD 90,12 0 0 0 0,0459 1,0612 95,6393
H2O 18 0,01 4,2089 75,7611 0,9177 106,2212 1911,9814
THF 72,11 0,99 104 7500,3444 0,0364 1,0506 75,7611
subtotal 1 7576,1054 1 2083,3818
1
Tekanan uap murni komponen ditentukan dengan persamaan Antoine :

log10(P)=A+B/T+C*log10(T)+D*T+E*T^2 P (mmHg) T (K)
Komponen A B C D E Tmin Tmax

BD 22,4549 -4,20E+03 -4,20E+00 -7,45E-10 6,18E-07 293 667
H2O 29,8605 -3152,2 -7,3037 2,4247E-09 1,8090E-06 273 647
THF 34,87 -2752,3 -9,5958 1,9889E-10 3,5465E-06 164 540
(Yaws,1999)
Tabel Titik didih masing komponen pada tekanan atmosferik
Komp Titik Didih (OC)
BD 228
H2O 100
THF 66
Asumsi :
 Menara distilasi bekerja pada keadaan tunak (steady state)
 Pada setiap plate terjadi kesetimbangan fase
 Aliran dalam konstan molal
 Koefisien kesetimbangan fase uap cair mengkuti persamaan Ki = Pi/Pt
Dengan :
Pi : Tekanan uap masing-masing komponen
Pt : Tekanan operasi
Kondisi Operasi
1. Kondisi Operasi Umpan
a. Komponen umpan :
 Umpan masuk dalam kondisi cair jenuh
 Komponen kunci ringan (lk) adalah THF
 Komponen kunci berat (hk) adalah H2O
b. Suhu umpan
Dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih dinyatakan dengan persamaan
∑ yi = ∑ K i xi = 1
Dengan hubungan :
Ki : Pi/Pt
Pi : Tekanan uap komponen I (mmHg)
Pt : Tekanan operasi (mmHg)
xi : Fraksi mol komponen i dalam fasa cair
yi : Fraksi mol komponen i dalam fasa uap
2
Tabel Hasil iterasi kondisi umpan pada 1 atm, dan 80,58 oC
Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol (x) P° (mmHg) K= P°/P y =K*x αj = Ki/KHK
BD 1,0612 0,0049 8,7049,E-01 0,0011 0,0000 0,0024
H2O 110,4301 0,5099 3,6162,E+02 0,4758 0,2426 1,0000
THF 105,0632 0,4852 1,1873,E+03 1,5622 0,7579 3,2833
Jumlah 216,5546 1,0000 1,0006
2. Kondisi Operasi Distilat

a. Komponen distilat :
 Distilat sebelum masuk kondensor dalam kondisi uap jenuh, dan keluar
kondensor dalam kondisi cair jenuh
b. Suhu distilat
Untuk kondisi sebelum masuk kondensor dihitung dengan cara iterasi pada keadaan
titik didih dinyatakan dengan persamaan :
∑ yi = ∑ K i .xi = 1
Untuk kondisi sebelum masuk kondensor dihitung dengan cara iterasi pada keadaan
titik didih dinyatakan dengan persamaan :
∑ xi = ∑ yi /K i = 1
Dengan hubungan :
Ki : Pi/Pt
Pt : tekanan operasi (mmHg)
Tabel Hasil iterasi kondisi atas pada 1 atm 69,24 oC untuk distilat sebelum masuk kondesor
Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol ( y) P° (mmHg) K= P°/P x=y/K αj = Ki/KHK
BD 0,0000 0,0000 0,3987 0,0005 0,0000 0,0018

H2O 4,2089 0,0389 224,9068 0,2959 0,1314 1,0000
THF 104,0125 0,9611 840,4706 1,1059 0,8691 3,7370
Jumlah 108,2215 1,0000 1,0005
3
Tabel Hasil iterasi kondisi atas pada 1 atm 67,03 oC untuk distilat keluar kondesor
αj =
Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol ( x) P° (mmHg) K= P°/P y=k*x
Ki/KHK
BD 0,0000 0,0000 0,3402 0,0004 0,0000 0,0017
H2O 4,2089 0,0389 204,1792 0,2687 0,0104 1,0000
THF 104,0125 0,9611 783,3239 1,0307 0,9906 3,8365
Jumlah 108,2215 1,0000 1,0011
3. Kondisi Operasi Bottom

a. Komponen bottom :
 Bottom dalam kondisi uap jenuh
b. Suhu bottom
Dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih dinyatakan dengan persamaan
∑ xi = ∑ yi /K i = 1
Dengan hubungan :
Ki : Pi/Pt
Pt : tekanan operasi (mmHg)
Tabel Hasil iterasi kondisi bottom pada 1 atm dan 100,01 oC
Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol (x) P° (mmHg) K= P°/P y αj = Ki/KHK

BD 1,0612 0,0098 2,9509 0,0039 0,0000 0,0039
H2O 106,2212 0,9805 755,9434 0,9947 0,9753 1,0000
THF 1,0506 0,0097 2028,4561 2,6690 0,0259 2,6833
Jumlah 108,3331 1,0000 1,0012
Menentukan light key component dan heavy key component

Syarat light key component dan heavy key component yang telah dipilih adalah dapat
terdistribusi sebagai hasil atas dan hasil bawah menara distilasi, Untuk menentukan kedua
komponen kunci tersebut, digunakan persamaan 9,164 Treybal key component (1981),
4
𝑥𝑗𝐷 𝐷 (𝛼𝑗 − 1), 𝑥𝐿𝐾,𝐷 (𝛼𝐿𝐾 − 𝛼𝑗 ), 𝑥𝐻𝐾,𝐷 𝐷

=[ + ]×[ ]
𝑥𝑗𝐹 𝐹 (𝛼𝐿𝐾 − 1), 𝑥𝐿𝐾,𝐹 (𝛼𝐿𝐾 − 1), 𝑥𝐻𝐾,𝐹 𝐹
Dengan hubungan :
D : Laju alir mol pada hasil atas
F : Laju alir mol pada umpan
𝑥𝑗𝐷 : Fraksi mol komponen j pada hasil atas
𝑥𝐿𝐾,𝐷 : Fraksi mol komponen kunci ringan pada hasil atas
𝑥𝐻𝐾,𝐷 : Fraksi mol komponen kunci berat pada hasil atas
𝑥𝑗𝐹 𝐹 : Fraksi mol komponen j pada umpan
𝑥𝐿𝐾,𝐹 : Fraksi mol komponen kunci ringan pada umpan
𝑥𝐻𝐾,𝐹 : Fraksi mol komponen kunci berat pada umpan
𝛼𝑗 : Volatilitas realatif komponen j
𝛼𝐿𝐾 : Volatilitas realtif komponen kunci ringan
Syarat :
𝑥𝑗𝐷 𝐷
a. −0,01 ≤ ≤ 1,01 maka komponen j tersebut terdistribusi sebagai hasil atas dan hasil
𝑥𝑗𝐹 𝐹
bawah
𝑥𝑗𝐷 𝐷
b. > 1,01 maka komponen j tersebut hanya terdistribusi sebagai hasil atas
𝑥𝑗𝐹 𝐹
𝑥𝑗𝐷 𝐷
c. < −0,01 maka komponen j tersebut hanya terdistribusi sebagai hasil bawah
𝑥𝑗𝐹 𝐹
𝛼 LK = (𝛼 THF Distilat × 𝛼 THF Bottom) 0,5 = (3,7370× 2,6833)0,5 = 3,16

𝛼 HK = (𝛼 H2O Distilat × 𝛼 H2O Bottom) 0,5 = (1 × 1) 0,5 = 1
Data-data yang digunakan untuk mencari light key component dan heavy key component dapat
dilihat dari tabel
Untuk 1,4 Butanediol
𝑥𝑗𝐷 𝐷 (𝛼𝑗 − 1)𝑥𝐿𝐾,𝐷 (𝛼𝐿𝐾 − 𝛼𝑗 )𝑥𝐻𝐾,𝐷 𝐷

=[ + ]×[ ]
𝑥𝑗𝐹 𝐹 (𝛼𝐿𝐾 − 1)𝑥𝐿𝐾,𝐹 (𝛼𝐿𝐾 − 1)𝑥𝐻𝐾,𝐹 𝐹
xjD D (0,00393-1)0,96110 (3,16-0,00393)0,03890 108,2215
=[ + ]×[ ] =-0,3995
xjF F (3,16-1)0,48516 (3,16-1)0,50994 216,5546
5
(maka 1,4 Butanediol hanya terdistribusi ke bawah menara)

Untuk H2O

=[ + ]×[ ]
𝑥𝑗𝐷 𝐷 (1 − 1)0,9611 (3,16 − 1)0,0389 108,2215

=[ + ]×[ ] = 0,0381
𝑥𝑗𝐹 𝐹 (3,16 − 1)0,4852 (3,16 − 1)0,5099 216,5546
(maka H2O terdistribusi ke atas dan ke bawah)

Untuk Tethrahydrofuran

=[ + ]×[ ]
𝑥𝑗𝐷 𝐷 (3,16 − 1)0,9611 (3,16 − 3,16)0,0389 108,2215

=[ + ]×[ ] = 0,99
𝑥𝑗𝐹 𝐹 (3,16 − 1)0,4852 (3,16 − 1)0,5099 216,5546
(maka Tethrahydrofuran terdistribusi ke atas dan ke bawah)
Menentukan jumlah plate minimum

Volatilitas rata-rata
𝛼𝑎𝑣𝑔,𝐿𝐾 = √𝛼𝐿𝐾,𝑡𝑜𝑝 𝛼𝐿𝐾,𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
= √3,7370 × 2,6833
= 3,1666
Persamaan Fenske :
𝑥 𝑥
log [𝑥 𝐿𝑘 ] 𝐷 [ 𝑥𝐻𝑘 ] 𝐵
𝐻𝑘 𝐿𝑘
𝑁𝑚𝑖𝑛 + 1 =
log 𝛼𝑎𝑣𝑔,𝐿𝐾
0,9611 0,9805
log [0,0389] [0,0097]
𝑁𝑚𝑖𝑛 + 1 =
log 3,1666
𝑁𝑚𝑖𝑛 + 1 = 6,7872
𝑁𝑚𝑖𝑛 = 5,7872
Jadi jumlah plate minimum adalah 5,7872 ≈ 6
6
Menentukan refluks minimum

Persamaan underwood (Coulson, pers 11,61) :
𝛼𝑖 , 𝑥𝑖𝐷
∑ = 𝑅𝑚𝑖𝑛 + 1
𝛼𝑖 − 𝜃
𝛼𝑖 , 𝑥𝑖𝐹
∑ =1−𝑞
𝛼𝑖 − 𝜃
Dengan :
Rmin = Refluks minimum
𝛼𝑖 = Volatilitas relative rata-rata komponen i
q = Menggambarkan kondisi fase umpan
= 1 (cair jenuh)
= 0 (uap jenuh)
𝑥𝑖𝐷 = Fraksi mol komponen i pada hasil atas
𝑥𝑖𝐹 = Fraksi mol komponen i pada umpan
𝜃 = Parameter underwood
Karena umpan cair jenuh maka q = 1, sehingga
𝛼𝑖 , 𝑥𝑖𝐹
∑ =0
𝛼𝑖 − 𝜃
0,0024 × 0,0049 1 × 0,5099 3,2833 × 0,4852
+ + =0
0,0024 − 𝜃 1−𝜃 3,2833 − 𝜃
Trial nilai 𝜃 dengan menggunakan metode goal seek maka didapatkan nilai 𝜃 = 1,5540.
Sehingga,
𝛼𝑖 , 𝑥𝑖𝐷
∑ = 𝑅𝑚𝑖𝑛 + 1
𝛼𝑖 − 𝜃
1 × 0,0389 3,7370 × 0,9611
+ = 𝑅𝑚𝑖𝑛 + 1
1 − 1,5540 3,7370 − 1,5540
𝑅𝑚𝑖𝑛 + 1 = 1,5751
𝑅𝑚𝑖𝑛 = 0,5751
Untuk refluks operasi dipilih berkisar 1,2 Rmin (Towler, G,,Ray Sinnot, Chemical
Engineering Design, Elvesier, San Diego, (2008), Page 181)
7
Refluks operasi = 1,2 Rmin

= 1,2 × 0,5751
= 0,6901
Menentukan jumah plate ideal
Untuk menentukan jumlah plate ideal digunakan korelasi Gilliland
Dengan :
𝑅𝑜𝑝 : Refluks rasio optimum
𝑅𝑚𝑖𝑛 : Refluks rasio minimum

0,6901 − 0,5751
= 0,068
0,6901 + 1
Dengan menggunakan grafik korelasi Gilliland pada Ernest E. Ludwig (Ed.) - Applied Process
Design for Chemical and Petrochemical Plants, Vol. 2-Elsevier (1997) hal.72
8
Diperoleh :
𝑁𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 16,5
Sehingga didapat jumlah plate ideal (N) = 16,5
Menentukan effisiensi plate
Didekati dengan cara O’Connel menggunakan persamaan 11.67 Pada Towler, G., Ray Sinnot,
Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, (2008), halaman 701
𝐸𝑜 = 51 − 32,5 log(𝜇𝑎 . 𝛼𝑎 )
Keterangan :
Eo = Effisiensi plate (%)
αa = volatilitas realtif komponen LK dalam umpan (mNs/m2)
µa = viskositas rerata dalam umpan
Data viskositas rerata pada umpan menara :
Komponen xf µf (cP) xf.µf

BD 0,0049 7,25E+00 0,0355
H2O 0,5099 3,32E-01 0,1695
THF 0,4852 2,66E-01 0,1293
Jumlah 0,3343
αa = 3,1666
µa = 3,343E-01
Sehingga ,
𝐸𝑜 = 51 − 32,5 log(3,343𝐸 − 01 × 3,1666)
𝐸𝑜 = 50,19%
Menentukan jumlah plate aktual (𝑁𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 )
𝑁𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
𝑁𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝑒𝑓𝑓
Keterangan :
eff = Effisiensi plate (%)
16,5
𝑁𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = = 32,87 = 33
50,19%
𝑁𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 dalam menara = 𝑁𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 − 1 (𝑅𝑒𝑏𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟) = 32
9
Menentukan letak umpan

Dihitung menggunakan persamaan Kirkbide (Coulson, pers 11.62)
2
Nr B xf,HK xb,LK
log [ ] = 0,206 log [( ) ( )( ) ]
Ns D xf,LK xd,HK
Dimana :
B = Kecepatan mol bottom (kgmol/jam)
D = Kecepatan mol distilat (kgmol/jam)
Nr = Jumlah plate pada seksi rectifying
Ns = Jumlah plate pada seksi stripping
b = Bottom
d = Distilat
f = Feed
HK = Heavy Key
LK = Light Key
Nr 108,3331 0,5099 0,0097 2

log [ ] = 0,206 log [( )( )( ) ]
Ns 108,2215 0,4852 0,0389
Nr
= 0,5702
Ns
Nr = 0,5702 Ns
Nr + Ns = 32
0,5702 Ns + Ns = 32
Ns = 20,2974 ≈ 20
Nr = 12
Maka diperoleh jumlah plate teoritis :
seksi rectifying = 20
seksi stripping = 12
10
Menentukan diameter dan tinggi menara distilasi

Dimater dan tinggi menara dihitung berdasarkan kecepatan flooding, kondisi dievaluasi pada
puncak dan dasar menara.
a. Puncak menara
Neraca massa :
V1 = L0 + D
V2 = L1 + D
V3 = L2 + D
Vn = Ln-1 + D
Vn+1 = Ln + D
Untuk aliran konstan molal :
V1 = V2 = V3 = Vn+1 = V
L0 = L1 = L2 = L3 = Ln = L
Neraca komponen pada puncak menara :
V . y1,i = L . x0,i + D. xd,i
Keterangan :
V = Kecepatan mol uap (kmol/jam)
L = Kecepatan mol cairan (kmol/jam)
D = Kecepatan mol distilat (kmol/jam)
y1,i = Fraksi mol komponen i pada uap
x0,i = Fraksi mol komponen i pada cairan refluks
11
xd,i = Fraksi mol komponen i pada cairan distilat

V = L0 + D
L0/D = Rop
V = (Rop +1) D
V = (0,6901+1) 108,2215 kmol/jam
V =182,9086 kmol/jam
Komposisi uap
Fraksi mol uap = fraksi mol distilat karena digunakan kondensor total, maka komposisi uap dapat
dihitung berdasarkan persamaan Vi = yi V
Keterangan :
V = Kecepatan mol uap (kmol/jam)
Vi = Kecepatan mol uap komponen i (kmol/jam)
yi = Fraksi mol komponen i pada uap
V = 182,9086 kmol/jam
Sehingga diperoleh :
Vi = yi V BM
Komponen yi kg/jam fraksi massa
(kmol/jam) (kg/kmol)
BD 0,0000 0,0000 90,1200 0,0000 0,0000
H2O 0,0389 7,1137 18,0000 128,0462 0,0100
THF 0,9611 175,7949 72,1100 12676,5729 0,9900
Jumlah 1,0000 182,9086 12804,6191 1,0000
Komposisi cair
Dihitung menggunakan persamaan :
Li = Vi - Di
Dimana :
Li : kecepatan mol masing masing komponen cair (kmol/jam)
12
Vi Li
Komponen Di (kmol/jam) Li (kg/jam) fraksi mol fraksi massa
(kmol/jam) (kmol/jam)
BD 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 7,1137 4,2089 2,9047 52,2851 0,0389 0,0100
THF 175,7949 104,0125 71,7824 5176,2286 0,9611 0,9900
Jumlah 182,9086 108,2215 74,6871 5228,5137 1,0000 1,0000
Tinjauan fase uap

Tekanan = 1 atm
Suhu operasi = 69,2455 oC = 342,2455 K
Massa molekul campuran (BMcamp)
kecepatan massa uap total
BMcamp =
kecepatan mol uap total
12804,6191 kg/jam
BMcamp =
182,9086 kmol/jam
= 70,0056 kg/kmol
Rapat massa uap (ρg)

Dihitung menggunakan persamaan Gas Ideal :
BMcamp . PT
ρg =
Rg. T
Dimana :
ρg : rapat massa uap (kg/m3)
BMcamp : berat molekul uap (kg/kmol)
PT : tekanan total (atm)
Rg : konstanta gas ideal = 0,08205 m3.atm/kmol.K
T : suhu operasi (K)
kg
70,0056 𝑥 1 𝑎𝑡𝑚 𝑘𝑔 𝑙𝑏
ρg = 𝑘𝑚𝑜𝑙 = 2,4930 3 = 0,1556 3
3
m 𝑎𝑡𝑚 𝑚 𝑓𝑡
0,08205 𝑥 342,2455 𝐾
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐾
13
Tinjauan fase cair

Tekanan : 1 atm
Suhu operasi : 340,0381 K
Rapat massa fase cair (ρl)

kecepatan massa total
ρl =
kecepatan volume total
Q = m/ρ
Komponen Li (kg/jam) ρl (kg/L)
(L/jam)
BD 0,0000 0,9736 0,0000
H2O 52,2851 0,9882 52,9083
THF 5176,2286 0,8336 6209,2953
Jumlah 5228,5137 6262,2036
5228,5137 kg/jam 𝑘𝑔 𝑘𝑔 𝑙𝑏
ρl = = 0,8349 = 834,9319 3 = 52,1231 3
6262,2036 L/jam 𝐿 𝑚 𝑓𝑡
Q = 6262,2036 L/jam = 0,0017 m3/s
Tegangan muka
𝜎 = ∑ 𝑥𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑖 . 𝜎𝑖
Dimana :
𝜎 : tegangan muka (dyne/cm)
xmassi : fraksi massa masing-masing komponen cair
τi : tegangan muka masing-masing komponen cair (dyne/cm)
Dimana 𝜎 dihitung dengan persamaan sudgen :
Keterangan :
σ :Tegangan permukaan (dyne/cm)
Pch : Sudgen’s parachor
ρl : Densitas cairan (kg/m3)
ρv : Densitas uap (kg/m3)
M : Berat molekul (kg/kmol)
14
Data untuk menentukan Pch (coulson,1983)
Atom, group or
Konribusi
bond
C 4,8
H 17,1
H dalam OH 11,3
O 20
N 12,5
Cl 54,3
Sigle bond 0
Double bond 23,2
6-membered ring 6,1
Untuk menentukan tegangan muka pada puncak menara digunakan data pada Li
xσ
Komponen Fraksi massa (x) BM (kg/kmol) Pch σ (dyne/cm)
(dyne/cm)
BD 0,0000 90,1200 218,6 16,6236 0,0000
H2O 0,0100 18,0000 54,2 39,4745 0,3947
THF 0,9900 72,1100 176,0 17,0403 16,8699
Jumlah 1,0000 17,2647
Sehingga diperoleh tegangan muka campuran sebesar 17,2647 dyne/cm.

Parameter flooding
(Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, hal. 720).
𝐿𝑤 𝜌𝑔
𝐹𝐿𝑉 = √
𝑉𝑤 𝜌𝑙
Dimana :
FLV : parameter flooding
LW : kecepatan massa fase cair (kg/jam)
VW : kecepatan massa fase uap (kg/jam)
ρg : rapat massa fase uap (kg/m3)
ρl : rapat massa fase cair (kg/m3)
15
5228,5137 2,4930
𝐹𝐿𝑉 = 12804,6191 √834,9319 = 0,0223
Dipilih plate spacing = 0,3 m

Parameter kecepatan flooding :
(Diperoleh dari fig 11.29 Towler dan Sinnott, hal. 720)

Asumsi : jarak antar plate 0,45 m
Diperoleh K1 = 6,5,E-02 m/s

Kecepatan uap maksimum
0,5 0,2
ρl − ρg τ
uf = K1 ( ) ( )
ρg 20 dyne/cm
Merupakan adaptasi dari persamaan 11.81 Towler dan Sinnott, hal. 720.
Dimana :
K1 : parameter kecepatan flooding (m/s)
uf : kecepatan uap maksimum (m/s)
ρl : rapat massa fasa cair (kg/m3)
ρg : rapat massa fasa uap (kg/m3)
τ : tegangan muka (dyne/cm)
m 834,9319−2,4930 0,5 17,2647 dyne/cm 0,2
uf = 0,065 s ( ) ( )
2,4930 20 dyne/cm
uf = 1,1533 m/s
16
Kecepatan volume uap
kec massa uap 12804,6191 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚 𝑚3 m3 ft3

Quap = rapat massa uap = = 5136,3014 = 1,4268 = 50,3852
2,4930 𝑘𝑔/𝑚3 𝑗𝑎𝑚 s s
Luas penampang menara

Sieve tray, dapat digambarkan di bawah ini :
Luasan yang ditempati oleh downcomer berkisar antara 10 % sampai 20% dari luas menara.
Dirancang :
Downcomer menempati 20% dari luas total.
Kecepatan operasi uap

Berkisar antara 80% - 85% kecepatan linear maksimum.
(Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, hal. 720)
Dirancang :
kecepatan operasi 80% kecepatan maksimum.
m
uop = 80%. uf = 80% x 1,1533 = 0,9227 m/s
s
Luas penampang tray

Quap
At =
80%. uop
Dimana :
At : luas penampang (m2)
Quap : kecepatan volume uap (m3/s)
17
uop : kecepatan linear uap (m/s)

𝑚3
1,4268 s
2
At = 𝑚 = 1,9329 m
0,8 𝑥 0,9227 𝑠
Diameter Menara
4. At 4 (1,9329 m2 )
Dt = √ =√ = 1,5692 m
π 3,14
b. Dasar menara
Sketsa permasalahan :
Suhu residu (keluar reboiler), Tdidih = 373,0150 K

Tekanan, PT = 1 atm
L1 : kecepatan massa cairan

(kg/jam)
Vo : kecepatan massa uap
(kg/jam)
B : kecepatan massa residu
(kg/jam)
xi : fraksi mol fase cair
yi : fraksi mol fase uap
xB : fraksi mol masing-masing komponen pada residu
Komposisi hasil bawah :
Komponen m (kmol/jam) BM (kg/kmol) M (kg/jam)

BD 1,0612 90,1200 95,6393
H2O 106,2212 18,0000 1911,9814
THF 1,0506 72,1100 75,7611
Jumlah 108,3331 2083,3818
18
Menentukan jumlah cairan masuk reboiler (LR)

LR = F + L0
= 216,5545 kmol/jam + 74,6871 kmol/jam
= 291,2417 kmol/jam
Menentukan jumlah uap keluar reboiler (V)
V = LR – B
= 291,2417 kmol/jam – 108,3331 kmol/jam
= 182,9086 kmol /jam
Menentukan komposisi uap yang keluar dari reboiler (V0)

Kecepatan mol V0 = kecepatan mol V1 (karena aliran konstan molal)
Maka, komposisi uap dapat dihitung berdasarkan persamaan :
Vi = yi.V
V = V0 = 182,9086 kmol/jam
Komposisi uap terdiri atas :
Vi = yi V BM
Komponen yi kg/jam fraksi massa
(kmol/jam) (kg/kmol)
BD 0,0098 1,7918 90,1200 161,4766 0,0459
H2O 0,9805 179,3429 18,0000 3228,1730 0,9177
THF 0,0097 1,7739 72,1100 127,9143 0,0364
Jumlah 1,0000 182,9086 3517,5639 1,0000
Menentukan komposisi fase cair masuk reboiler (Li)

Dihitung dari neraca massa : Li = Vi + Bi
Dimana :
Li : kecepatan massa fase cair masuk reboiler (kmol/jam)
Bi : kecepatan massa residu reboiler (kmol/jam)
Vi : kecepatan massa fase uap keluar reboiler (kmol/jam)
19
Vi Bi Li BM Li fraksi Fraksi
Komponen
(kmol/jam) (kmol/jam) (kmol/jam) (kg/kmol) (kg/jam) mol massa
BD 1,7918 1,0612 2,8530 90,1200 257,1159 0,0098 0,0459
H2O 179,3429 106,2212 285,5641 18,0000 5140,1544 0,9805 0,9177
THF 1,7739 1,0506 2,8245 72,1100 203,6754 0,0097 0,0364
Jumlah 182,9086 108,3331 291,2417 5600,9457 1,0000 1,0000
Suhu keluar reboiler

Dihitung secara iterasi sampai diperoleh ∑ yi = ∑ k i . xi = 1
P = 1 atm = 760 mmHg
Komponen m (kmol/jam) fraksi mol (y) Po (mmHg) ki = Po/Pt x
BD 1,7918 0,0098 12,6791 0,0167 0,5872

H2O 179,3429 0,9805 1808,9844 2,3802 0,4119
THF 1,7739 0,0097 3823,8474 5,0314 0,0019
Jumlah 182,9086 1,0000 1,0011
Diperoleh Tembun = 399,4456 K
Tinjauan fase uap

Tekanan = 1 atm
Suhu operasi = 126,4456 oC = 399,4456 K
Massa molekul campuran (BMcamp)
kecepatan massa uap total
BMcamp =
kecepatan mol uap total
3517,5639 kg/jam
BMcamp =
182,9086 kmol/jam
= 19,2313 kg/kmol
Rapat massa uap (ρg)

Dihitung menggunakan persamaan Gas Ideal :
BMcamp . PT
ρg =
Rg. T
20
Dimana :
ρg : rapat massa uap (kg/m3)
BMcamp : berat molekul uap (kg/kmol)
PT : tekanan total (atm)
Rg : konstanta gas ideal = 0,0821 m3.atm/kmol.K
T : suhu operasi (K)
kg
19,2313 𝑥 1 𝑎𝑡𝑚 𝑘𝑔 𝑙𝑏
ρg = 𝑘𝑚𝑜𝑙 = 0,5868 = 0,0366
m3 𝑎𝑡𝑚 𝑚3 𝑓𝑡 3
0,0821 𝑥 399,4456 𝐾
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐾
Tinjauan fase cair

Tekanan : 1 atm
Suhu operasi : 373,0150 K
Rapat massa fase cair (ρl)

kecepatan massa total
ρl =
kecepatan volume total
Q = m/ρ
Komponen Li (kg/jam) ρl (kg/L)
(L/jam)
BD 257,1159 0,9413 273,1482
H2O 5140,1544 0,9557 5378,1541
THF 203,6754 0,7941 256,4889
Komponen 5600,9457 5907,7912
5600,9457 kg/jam 𝑘𝑔 𝑘𝑔 𝑙𝑏
ρl = = 0,9481 = 948,0609 3 = 59,1855 3
5907,7912 L/jam 𝐿 𝑚 𝑓𝑡
Q = 5853,4380 L/jam = 0,0016 m3/s
Tegangan muka
𝜎 = ∑ 𝑥𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑖 . 𝜎𝑖
Dimana :
𝜎 : tegangan muka (dyne/cm)
xmassi : fraksi massa masing-masing komponen cair
τi : tegangan muka masing-masing komponen cair (dyne/cm)
21
Dimana 𝜎 dihitung dengan persamaan sudgen :
Keterangan :
σ :Tegangan permukaan (dyne/cm)
Pch : Sudgen’s parachor
ρl : Densitas cairan (kg/m3)
ρv : Densitas uap (kg/m3)
M : Berat molekul (kg/kmol)
Data untuk menentukan Pch (coulson,1983)
Atom, group or
Konribusi
bond
C 4,8
H 17,1
H dalam OH 11,3
O 20
N 12,5
Cl 54,3
Sigle bond 0
Double bond 23,2
6-membered ring 6,1
Untuk menentukan tegangan muka pada puncak menara digunakan data pada Li
xσ
Komponen Fraksi massa (x) BM (kg/kmol) Pch σ (dyne/cm)
(dyne/cm)
BD 0,0459 90,1200 218,6000 27,8988 1,2807
H2O 0,9177 18,0000 54,2000 66,2486 60,7983
THF 0,0364 72,1100 176,0000 28,5982 1,0400
Tegangan muka 1,0000 = 1,0400 dyne/cm
Sehingga diperoleh tegangan muka campuran sebesar 1,0400 dyne/cm.

Parameter flooding
(Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, hal. 720).
22
𝐿𝑤 𝜌𝑔
𝐹𝐿𝑉 = √
𝑉𝑤 𝜌𝑙
Dimana :
FLV : parameter flooding
LW : kecepatan massa fase cair (kg/jam)
VW : kecepatan massa fase uap (kg/jam)
ρg : rapat massa fase uap (kg/m3)
ρl : rapat massa fase cair (kg/m3)
5600,9457 0,5868
𝐹𝐿𝑉 = 3517,5639 √948,0609 = 0,0396
Dipilih plate spacing = 0,3 m

Parameter kecepatan flooding :
(Diperoleh dari fig 11.29 Towler dan Sinnott, hal. 720)

Diperoleh K1 = 6,5 E-02 m/s
23
Kecepatan uap maksimum

0,5 0,2
ρl − ρg τ
uf = K1 ( ) ( )
ρg 20 dyne/cm
Merupakan adaptasi dari persamaan 11.81 Towler dan Sinnott, hal. 720.
Dimana :
K1 : parameter kecepatan flooding (m/s)
uf : kecepatan uap maksimum (m/s)
ρl : rapat massa fasa cair (kg/m3)
ρg : rapat massa fasa uap (kg/m3)
τ : tegangan muka (dyne/cm)
m 948,0609 −0,5868 0,5 1,0400 dyne/cm 0,2
uf = 0,065 s ( ) ( )
0,5868 20 dyne/cm
uf = 1,4460 m/s
Kecepatan volume uap
kec massa uap 3517,5639 kg/jam 𝑚3 m3 ft3

Quap = rapat massa uap = = 5994,7398 𝑗𝑎𝑚 = 1,6652 = 58,8062
0,5868 𝑘𝑔/𝑚3 s s
Luas penampang menara

Sieve tray, dapat digambarkan di bawah ini :
Luasan yang ditempati oleh downcomer berkisar antara 10 % sampai 20% dari luas menara.
24
Dirancang :
Downcomer menempati 20% dari luas total.
Kecepatan operasi uap

Berkisar antara 80% - 85% kecepatan linear maksimum.
Dirancang :
kecepatan operasi 80% kecepatan maksimum.
m
uop = 80%. uf = 80% x 1,4469 = 1,1568 m/s
s
Luas penampang tray

Quap
At =
80%. uop
Dimana :
At : luas penampang (m2)
Quap : kecepatan volume uap (m3/s)
uop : kecepatan linear uap (m/s)
𝑚3
1,6652 s
2
At = 𝑚 = 1,7994 m
0,8 𝑥 1,1568 𝑠
Diameter Menara
4. At 4 (1,7994 m2 )
Dt = √ = √ = 1,5140 m
π 3,14
Menentukan diameter menara distilasi

Berdasarkan Perhitungan pada :
Puncak menara diperoleh, diameter sebesar = 1,5692 m
Dasar menara diperoleh, diameter sebesar = 1,5140 m
Berdasarkan hasil tersebut, maka diameter yang dipilih sebesar 1,5692 m
25
Menentukan diameter menara distilasi berdasarkan dimensi standar

Bahan konstruksi yang digunakan = Carbon steel SA-333 Grade C
Allowable Stress (f) = 11700 psi

Efisiensi sambungan (E) = 0,8 (Double welded butt joint)
Corrosion Allowable (C) = 0,125 in
(Brownell & Young, hal. 254 dan 355)
Tekanan operasi = 1 atm
Faktor keamanan = 20%
Tekanan design = 120% x 1 atm = 1,2 atm = 17,6351 psi
Diameter dalam tangki (Di) = 1,5692 m
Jari-jari dalam tangki (ri) = 0,7856 m = 30,8892 in
Menentukan tebal dinding (shell)

Menurut Brownell & Young pada halaman 254 untuk menentukan tebal shell digunakan
persamaan berikut :
𝑃. 𝑟𝑖
t shell = 𝑓. 𝐸 − 0,6 . 𝑃 + 𝑐
17,6351 × 30,8892
t shell = + 0,125
11700× 0,8 − 0,6 . 17,6351
= 0,1833 in
5
Dipakai tebal standar untuk shell (ts) = 16 𝑖𝑛 = 0,3125 in = 0,0079 m
Diameter luar menara (OD)

OD = Di + 2. t shell
= 1,5692 m + 2 x 0,0079 m
= 1,5850 m = 62,4034 in
Digunakan diameter luar standar yaitu 78 inch
Menentukan tebal head

Digunakan bahan konstruksi yang sama seperti shell. Jenis head berupa Torispherical Head.
Menurut Brownell & Young pada halaman 258 untuk menentukan tebal head digunakan
persamaan berikut :
0,885.𝑃. 𝑟𝑐
t head = 𝑓. 𝐸 − 0,1 . 𝑃 + 𝑐
Pada OD 78 inch : (Tabel 5.7 halaman 90, Brownell & Young)
26
icr = 4 3/4 in
rc = 78 in
0,885×17,6351 ×78
t head = 11700× + 0,125
0,8 − 0,1 × 17,6351
= 0,255 in
1
Dipakai tebal standar untuk head (th) = 4 𝑖𝑛 = 0,25 in
Koreksi tebal shell dan head

Karena t head < t shell, maka kemungkinan terjadinya kerusakan sangat kecil, sehingga digunakan
t head dan t shell sama seperti hasil perhitungan sebelumnya.
Jadi t shell = 0,3125 in dan t head = ¼ in .
Koreksi Diameter dalam menara
OD = Di + 2. t shell
Di = OD - 2 t shell
= 78 in – 2 x 0,3125 in
= 77,375 in = 1,9653 m
Menentukan tinggi head
Dari tabel 5.6 Brownell-Young hal. 88, straight flange antara 1,5 – 2,5 in. Dipilih straight
flange (Sf) = 2 in.
27
keterangan :
t : Head thickness, inches
icr : Inside-Corner Radius, inches
sf : Straight Flange, inches
r : Radius Of Dish, inches
OD : Outside Diameter, inches
ID : Inside Diameter, inches
b : Depth Of Dish (Inside), inches
a : Inside Radius, inches
OA : Overall dimension, inches
𝐼𝐷 77,375
𝑎 = = = 38,6875 𝑖𝑛
2 2
AB = a – icr = 38,6875 – 4 3/4 = 33,9375 in
BC = r – icr = 78 – 4 3/4= 73.25 in
AC = √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
= √73,252 − 33,93752
= 64,9139 in
b = r – AC
= 78 – 64,9139 in
= 13,0861 in
OA = b + sf + th
= (13,0861 + 2 + 1/4) in
= 15,3986 in
Sehingga diperoleh : tinggi head = 15,3986 in = 0,3911 m
Menentukan Liquid Flow Pattern

Maximum liquid flow rate top column (QL top)
Maximum liquid flow rate bottom column (QL bottom)
QL top = 0,0017 m3/s = 1,74E-03 m3/s
QL bottom = 0,0016 m3/s = 1,63E-03 m3/s
Dc = 1,9653 m
28
Nilai QL yang digunakan untuk menentukan flow pattern adalah QL top karena QL top > QL
bottom column.
Berdasarkan figure 17.35 halaman 868, Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering
Design, Elsevier, San Diego, maka jenis flow pattern yang dipilih adalah revers flow.
Menentukan Design Plate
Properti plate :
Column Diameter (Dc) = 1,9653 m
Ac : Column area (m2)
Ad : Downcomer Area
: 10-20% Ac
An : Net Area available for vapor-liquid disagement
Aa : Active or bubbling area
Ah : Hole area
Ap : Perforated area (including blanked areas)
Aap : The clearence area under the downcomer apron
hw : Weir height (mm)
: 6-12 mm untuk operasi vakum
: 40-90 untuk operasi pada tekanan diatas atmosferik
dh : Hole diameter (mm)
: 2,5-19 mm
Tebal tray : 5 mm for carbon steel
: 3 mm for stainless steel
lp : Pitch (Distance between the hole centers)
: 2,5-4,0 dh
(Towler and Sinnott, “Chemical Engineering Design Principles”, Mc Graw Hill, New York 2008,
hal. 726-727).
Dimana :
Ac = 3,14 x (Dc2)/4 = 3,0321 m2
Ad = 20% x 3,0321 m2 = 0,6064 m2
29
An = Ac-Ad (for sigle pass flow pattern)

= 2,4257 m2
Aa = Ac-2Ad (for sigle pass flow pattern)
= 1,8192 m2
1. Seksi Enriching
Trial Ah
Ah = 2,5% x Aa
= 2,5% x 1,8192 m2 = 0,0455 m2
Menentukan panjang weir (lw)
Ad 0,6064
= = 20%
Ac 3,0321
Berdasarkan fig.17.39 hal. 872 Towler diperoleh

lw
= 0,8712, sehingga lw = 1,7122 m
Dc
Dipilih :
hw = 40 mm
dh = 4,16 mm
lp = 4x dh = 16,64 mm
Tebal tray = 5 mm
Cek Weeping
Lw max : Maximum liquid rate
Lw max = 5228,5137 kg/jam = 1,4524 kg/s
Lw min : Minimum liquid rate
= 0,8 x Lw Max = 0,8 x 1,4524 kg/s = 1,1619 kg/s
ρL = 834,9319 kg/m3
lw = 1,7122 m
hw = 40 mm
2
𝐿𝑤 3
ℎ𝑜𝑤 = 0,750 ( )
𝜌𝑙 . 𝑙𝑤
2
1,4524 3
ℎ𝑜𝑤 𝑚𝑎𝑥 = 0,750 ( ) = 7,5795 𝑚𝑚
834,9319 × 1,7122
30
2
1,1619 3
ℎ𝑜𝑤 𝑚𝑖𝑛 = 0,750 ( ) = 6,5319 𝑚𝑚
834,9319 × 1,7122
Pada kecepatan minimum :
ℎ𝑤 + ℎ𝑜𝑤 = (40 + 6,5319 ) 𝑚𝑚 = 46,5319 𝑚𝑚
Berdasarkan fig.11.32 page 724, Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design,
Elsevier, San Diego diatas, diperoleh K2 sebesar 29,9
Dari persamaan 11.84 (Towler, G,, Ray Sinnott, 2008)
𝐾2 − 0,9(25,4 − 𝑑ℎ )
𝑈ℎ 𝑚𝑖𝑛 =
𝜌𝑣 0,5
𝑑ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝜌𝑣 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔/𝑚3
29, −0,9(25,4 − 4,16)

𝑈ℎ 𝑚𝑖𝑛 = = 6,8300 𝑚/𝑠
(2,4930)0,5
Qv max : Kecepatan volume maksimum uap

Qv max = 1,4268 m3/s
Qv min : Kecepatan volume minimum uap
Qv min = 0,8 x Qv max = 0,8 x 1,4268 m3/s = 1,1414 m3/s
Aktual minimum vapor velocity = Qv min / Ah
= 1,1414 (m3/s) / 0,0455 (m2)
= 25,0962 m/detik
31
Karena Aktual minimum vapor velocity > Uh min, maka tidak terjadi weeping
2. Seksi Stripping
Trial Ah
Ah = 4% x Aa
= 4% x 1,8192 m2 = 0,0728 m2
Menentukan panjang weir (lw)
Ad 0,6064
= = 20%
Ac 3,0321
Berdasarkan fig.11.33 hal. 725 Towler diperoleh

lw
= 0,8712, sehingga lw = 1,7122 m
Dc
Dipilih :
hw = 40 mm
dh = 5 mm
lp = 4 x dh = 20 mm
Tebal tray = 5 mm
Cek Weeping
Lw max : Maximum liquid rate
Lw max = 5600,9457 kg/jam = 1,5558 kg/s
Lw min : Minimum liquid rate
= 0,8 x Lw Max = 0,8 x 1,5558 kg/s = 1,2447 kg/s
ρL = 948,0609 kg/m3
lw = 1,7122 m
hw = 40 mm
2
𝐿𝑤 3
ℎ𝑜𝑤 = 0,750 ( )
𝜌𝑙 . 𝑙𝑤
2
1,5558 3
ℎ𝑜𝑤 𝑚𝑎𝑥 = 0,750 ( ) = 7,2908 𝑚𝑚
948,0609 × 1,7122
2
1,2447 3
ℎ𝑜𝑤 𝑚𝑖𝑛 = 0,750 ( ) = 6,2830 𝑚𝑚
948,0609 × 1,7122
Pada kecepatan minimum :
ℎ𝑤 + ℎ𝑜𝑤 = (40 + 6,2830 ) 𝑚𝑚 = 46,2830 𝑚𝑚
32
Berdasarkan fig.11.32 page 724, Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design,
Elsevier, San Diego diatas, diperoleh K2 sebesar 29,8
Dari persamaan 11.84 (Towler, G,, Ray Sinnott, 2008)
𝐾2 − 0,9(25,4 − 𝑑ℎ )
𝑈ℎ 𝑚𝑖𝑛 =
𝜌𝑣 0,5
𝑑ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝜌𝑣 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔/𝑚3
29,8 − 0,9(25,4 − 5)
𝑈ℎ 𝑚𝑖𝑛 = = 14,9345 𝑚/𝑠
(0,5868)0,5
Qv max : Kecepatan volume maksimum uap

Qv max 1,6652 m3/s
Qv min : Kecepatan volume minimum uap
Qv min = 0,8 x Qv max = 0,8 x 1,6652 m3/s = 1,3322 m3/s
Aktual minimum vapor velocity = Qv min / Ah
= 1,3322 (m3/s) / 0,0728 (m2)
= 18,3066 m/detik
Karena Aktual minimum vapor velocity > Uh min, maka tidak terjadi weeping
33
Menentukan presuure drop
Dihitung menggunakan persamaan 11.90:

ht = hd + (hw + how ) + hτ
Dimana :
ht : pressure drop total (mm liquid)
hd : Dry plate drop (mm liquid)
hw : Tinggi weir (mm liquid)
how : tinggi cairan diatas weir (mm liquid)
hτ : Residual Head (mm liquid)
Perhitungan pressure drop pada seksi enriching dievaluasi pada puncak menara, sedangkan untuk
seksi stripping dievaluasi pada dasar menara.
a. Seksi Enriching (Rectifying)
1. Dry plate drop (hd)

(Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego,
hal. 728)
uh 2 ρv
hd = 51 ( )
Co ρl
Dimana :
Co : koefisien uap lewat lubang perforated
uh : kecepatan linear uap melewati lubang perforated (m/s)
ρv : rapat massa gas (kg/m3)
ρl : rapat massa cair (kg/m3)
Menentukan kecepatan linear uap melewati lubang perforated (Uh)
Digunakan persamaan
Qv
uh =
Ah
34
Dimana :
Qv : Kecepatan volume uap (m3/s)
Ah : Hole area (m2)
Qv = 1,4268 m3/s
Ah = 0,0455 m2
1,4268 m3 /s
uh = = 31,3603 𝑚/𝑠
0,0455 𝑚2
Menentukan koeffisien perforated (Co)
Digunakan fig. 11.36 Towler dan Sinnott, hal. 729.
2
𝐴ℎ 𝑑ℎ 0,00416 𝑚 2
= 0,9 ( ) = 0,9 ( ) = 5,63%
𝐴𝑝 𝑙𝑝 0,0166
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 5 𝑚𝑚
= = 1,2
Diameter lubang 4,16 mm
Berdasarkan gambar diatas, diperoleh Co = 0,86 jadi
31,3603 2 2,4930 𝑘𝑔/𝑚3

hd = 51 ( ) = 202,6166 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
0,86 834,9319 𝑘𝑔/𝑚3
35
2. Residual Head (hτ )

Digunakan persamaan 11.89
hal. 730)
12,5 × 103 12,5 × 103
hτ = = = 14,9713 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿 834,9319
3. Weir Height (hw )
hw = 40 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
4. Weir liquid Crest how
2
𝐿 3
ℎ𝑜𝑤 = 0,750 ( )
𝜌𝑙 . 𝑙𝑤
Dimana :
how : tinggi cairan diatas weir (m)
L : kecepatan massa cairan (kg/s)
ρl : rapat massa cairan (kg/m3)
lw : panjang weir (m)
2
1,4524 𝑘𝑔/𝑠 3
ℎ𝑜𝑤 = 0,750 ( 3
) = 7,5795 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
834,9319 𝑘𝑔/𝑚 × 1,7122 𝑚
Pressure drop total

ht = (202,6166 + (40 + 7,5795) + 14,9713)mm liquid = 265,1674 mm liquid
Konversi Pressure drop
∆P𝑡 = 9,81 × 10−3 ht . 𝜌𝑙
Persamaan 11.87 (Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier,
San Diego, hal. 728)
Dimana :
∆𝑃𝑡 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑑𝑟𝑜𝑝 (𝑃𝑎)

𝜌𝑙 = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑔/𝑚3
ht = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑑𝑟𝑜𝑝 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
36
∆P𝑡 = 9,81 × 10−3 × 265,1674 × 834,9319 = 2171,9021 𝑃𝑎 = 0,0217 𝑎𝑡𝑚
b. Seksi Stripping
1. Dry plate drop (hd)

hal. 728)
uh 2 ρv
hd = 51 ( )
Co ρl
Dimana :
Co : koefisien uap lewat lubang perforated
uh : kecepatan linear uap melewati lubang perforated (m/s)
ρv : rapat massa gas (kg/m3)
ρl : rapat massa cair (kg/m3)
Menentukan kecepatan linear uap melewati lubang perforated (Uh)
Digunakan persamaan
Qv
uh =
Ah
Dimana :
Qv : Kecepatan volume uap (m3/s)
Ah : Hole area (m2)
Qv = 1,6652 m3/s
Ah = 0,0728 m2
1,6652 m3 /s
uh = = 22,8833 𝑚/𝑠
0,0728 m2
Menentukan koeffisien perforated (Co)
Digunakan fig. 11.36 Towler dan Sinnott, hal. 729.
2
𝐴ℎ 𝑑ℎ 5 𝑚𝑚 2
= 0,9 ( ) = 0,9 ( ) = 5,63%
𝐴𝑝 𝑙𝑝 20 𝑚𝑚
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 5 𝑚𝑚
= =1
Diameter lubang 5 mm
37
Berdasarkan gambar diatas, diperoleh Co = 0,81 jadi
22,8833 2 0,5868 𝑘𝑔/𝑚3

hd = 51 ( ) = 25,1925 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
0,81 948,0609 𝑘𝑔/𝑚3
2. Residual Head (hτ )
Digunakan persamaan 11.89
hal. 730)
12,5 × 103 12,5 × 103
hτ = = = 13,1848 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿 948,0609
3. Weir Height (hw )
hw = 40 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
4. Weir liquid Crest how
2
𝐿 3
ℎ𝑜𝑤 = 0,750 ( )
𝜌𝑙 . 𝑙𝑤
38
Dimana :
how : tinggi cairan diatas weir (m)
L : kecepatan massa cairan (kg/s)
ρl : rapat massa cairan (kg/m3)
lw : panjang weir (m)
2
1,5558 𝑘𝑔/𝑠 3
ℎ𝑜𝑤 = 0,750 ( ) = 7,2908 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
948,0609 𝑘𝑔/𝑚3 × 1,7122 𝑚
Pressure drop total

ht = (25,1925 + (40 + 7,2908) + 13,1848)mm liquid = 85,6681 mm liquid
Konversi Pressure drop
∆P𝑡 = 9,81 × 10−3 ht . 𝜌𝑙
Persamaan 11.87 (Towler, G,, Ray Sinnott, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier,
San Diego, hal. 728)
Dimana :
∆𝑃𝑡 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑑𝑟𝑜𝑝 (𝑃𝑎)

𝜌𝑙 = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑔/𝑚3
ht = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑑𝑟𝑜𝑝 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
∆P𝑡 = 9,81 × 10−3 × 85,6681 × 948,0609 = 796,7546 𝑃𝑎 = 0,0080 𝑎𝑡𝑚
Kesimpulan Perhitungan Pressure drop
Pressure drop pada seksi :
Stripping (ΔPs) = 0,0080 𝑎𝑡𝑚 per tray = 6,0553 mmHg per tray
Rectifying (ΔPr) = 0,0217 𝑎𝑡𝑚 per tray = 16,5065 mmHg per tray
Batas Pressure drop per tray yang diizinkan = 4,1 s.d. 6,2 mmHg (Henry Kister, Distillation Design
hal 350).
Berdasarkan hasil perhitungan, maka pressure drop yang diperoleh berada pada wilayah yang
diizinkan.
39
Koreksi tekanan
Tekanan pada puncak menara = 1 atm
Ns = 20
Nr = 12
Tekanan pada arus umpan = Tekanan pada puncak menara + Nr x ΔPr
= 1 atm + 12 x 0,0217 atm
= 1,2514 atm
Tekanan pada dasar menara = Tekanan pada arus umpan + Ns x ΔPs
= 1,2514 atm +20 x 0,0080 atm
= 1,4107 atm
40
Koreksi kondisi operasi :

a. Umpan
Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1,2514 atm
= 951,0462 mmHg
BD 1,0612 0,0049 1,3854 0,0015 0,0000 0,0031
H2O 110,4301 0,5099 479,1410 0,5038 0,2569 1,0588
THF 105,0632 0,4852 1456,6869 1,5317 0,7431 3,2190
Jumlah 216,5546 1,0000 1,0000
Dengan komposisi tersebut diperoleh pada suhu 87,7209 oC = 360,7209 K

b. Puncak menara
 Uap menuju kondensor total
Fasa = Uap Jenuh
Tekanan = 1 atm
= 760 mmHg
Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol (y) P° (mmHg) K= P°/P x =y/k αj = Ki/KHK
BD 0,0000 0,0000 0,3987 0,0005 0,0000 0,0011
H2O 7,1137 0,0389 224,9068 0,2959 0,1314 0,6219
THF 175,7949 0,9611 840,4707 1,1059 0,8691 2,3242
Jumlah 182,9086 1,0000 1,0005
 Cairan yang keluar dari kondensor (Produk atas MD)

Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1 atm
= 760 mmHg
BD 0,0000 0,0000 0,3402 0,0004 0,00000 0,0009
H2O 4,2089 0,0389 204,1792 0,2687 0,01045 0,5646
THF 104,0125 0,9611 783,3239 1,0307 0,99060 2,1662
Jumlah 108,2215 1,0000 1,00105
41
 Cairan yang keluar dari kondensor (Arus refluks menuju MD)

Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1 atm
= 760 mmHg
BD 0,0000 0,0000 0,3402 0,0004 0,00000 0,0009
H2O 2,9047 0,0389 204,1792 0,2687 0,01045 0,5646
THF 71,7824 0,9611 783,3239 1,0307 0,99060 2,1662
Jumlah 74,6871 1,0000 1,00105
c. Dasar menara
 Cairan produk bawah MD

Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1,4 atm
= 1072,1529 mmHg
Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol (x) P° (mmHg) K= P°/P y = k*x αj = Ki/KHK
BD 1,0612 0,0098 5,2459 0,0049 0,0000 0,0049
H2O 106,2212 0,9805 1067,7877 0,9959 0,9765 1,0013
THF 1,0506 0,0097 2606,6395 2,4312 0,0236 2,4443
Jumlah 108,3331 1,0000 1,0001
 Uap dari reboiler yang menuju MD

Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1,4 atm
= 1072,1529 mmHg
Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol (y) P° (mmHg) K= P°/P x =y/k αj = Ki/KHK
BD 1,7918 0,0098 19,2277 0,0179 0,5462 0,0180
H2O 179,3429 0,9805 2317,4198 2,1615 0,4536 2,1731
THF 1,7739 0,0097 4579,8060 4,2716 0,0023 4,2945
Jumlah 182,9086 1,0000 1,0021
42
Menentukan tinggi menara distilasi

Dihitung dengan menggunakan persamaan :
Ht = H1 + H2 + H3 + H4
Dimana :
Ht : tinggi total (m)
H1 : tinggi penyangga (m)
H2 : tinggi ruang kosong bawah (m)
H3 : tinggi tray (m)
H4 : tinggi ruang kosong atas (m)
Tinggi penyangga
Dirancang : tinggi penyangga (H1) = 2 m
Tinggi ruang kosong bawah (H2)
Dihitung berdasarkan Kister, H.Z., Distillation Operation, Mc Graw Hill, New York, 1991, hal.
84.
Sketsa :
Untuk menghitung tinggi ruang kosong bawah, maka perlu
dihitung tingi cairan, dan diameter pipa.
Tinggi cairan :
Vl
Hl =
At
L1 .θ
Vl = ρl
Dimana :
H1 : tinggi cairan (m)
V1 : volume cairan (m3)
At : luas penampang menara (m2)
L1 : kecepatan volume cairan (m3/s)
θ : waktu tinggal cairan (s)
ρ1 : rapat massa cairan (kg/m3)
43
Waktu tinggal cairan :

Diprediksi berdasarkan Kister, H,Z., 1991, Distillation Operations, Mc Graw Hill, New York, hal.
93.
Diperoleh waktu tinggal, θ = 2 menit = 120 s
L1 = 5600,9457 kg/jam = 1,5558 kg/s
At = 3,14 ID2/4 = 3,0321 m2
𝑘𝑔
1,5558 𝑥 120 𝑠
Vl = 𝑠
𝑘𝑔 = 0,1969 𝑚3
948,0609 3
𝑚
0,1969 𝑚3
Hl = = 0,0649 𝑚
3,0321 𝑚2
Diameter nozzle untuk uap

4.Ap
Dnozzle = √ π
Dimana :
Dnozzle : diameter pipa nozzle (m)
Ap : luas penampang pipa nozzle (m2)
Luas penampang pipa nozzle

Qv
Ap =
vlin
Qv : kecepatan uap (m3/s)
vlin : kecepatan linear fluida masuk dalam nozzle (m/s)
Kecepatan linear fluida

(Kister, H.Z., Distillation Operations, 1991, hal.86)
4000
vlin = √
ρm
44
Dimana :
vlin : kecepatan linear fluida (ft/s)
ρm : rapat massa campuran (lb/ft3)
Rapat massa campuran

100%
𝜌𝑚 =
% 𝑔𝑎𝑠 % 𝑐𝑎𝑖𝑟
𝜌𝑔 + 𝜌𝑙
Dimana :
ρm : rapat massa campuran (lb/ft3)
ρv : rapat massa uap (lb/ft3)
ρl : rapat massa cairan (lb/ft3)
Karena fluida yang mengalir dalam nozzle merupakan uap yang berasal dari reboiler maka % cair
= 0 dan % uap = 100
𝑙𝑏
ρv = 0,0366
𝑓𝑡 3
100% 𝑙𝑏
ρm = 100% = 0,0366 𝑓𝑡 3
𝑙𝑏 +0
0,0366 3
𝑓𝑡
4000 4000 𝑓𝑡
vlin = √ = √0,0366 = 330,4491 = 100,7209 m/s
ρm 𝑠
𝑚3
1,6652
Ap = s
𝑚 = 0,0165 𝑚2
100,7209
𝑠
4 𝑥 𝐴𝑝 4 𝑥 0,0165 𝑚2
Dnozzle = √ = √ = 0,1451 𝑚 = 5,7135 𝑖𝑛
𝜋 3,14
Pipa nozzle standart :

Dipilih berdasarkan tabel 13, Peters, M,S,, K,D., Timmerhaus, 1991, Plant Design and Economic
for Chemical Engineers, ed. IV, Mc Graw Hill, New York, hal. 888.
45
Dipilih :
6 NPS, Sch No 80
Diameter luar : 6,625 in
Diameter dalam : 5,761 in
H2 = 0,0649 𝑚 + (12+18+6,625) in x 0,0254 m/in = 0,9952 m
46
Tinggi Tray (H3)

Dihitung dengan persamaan :
H3 = (ntray – 1) Jarak antar tray
H3 = (32-1) x 0,3 m = 9,2614 m
Tinggi ruang kosong atas (H4)

Tinggi ruang kosong atas dirancang = 1 m
Tinggi Total
Ht = 2 m + 0,9952 m + 9,2614 m + 1 m
Ht = 13,2567 m
Menentukan ukuran pipa
Diameter optimum pipa dengan bahan carbon steel (Towler, hlm 269)
𝐷𝑖, 𝑜𝑝𝑡 = 0,534 𝐺 0,45 𝜌−0,30
Keterangan :
Di,opt = Optimum inside diameter (m)
G = Fluid flow rate (kg/s)
𝜌 = Fluid density (kg/m3)
1. Pipa Pemasukan umpan menara distilasi

Kecepatan umpan (G) = 9659,4872 kg/jam
= 2,6831 kg/s
Densitas umpan (𝜌) = 851,5439 kg/m3
𝐷𝑖, 𝑜𝑝𝑡 = 0,534 (2,6831 )0,45 (851,5439)−0,30 = 0,11 𝑚 = 4,33 𝑖𝑛
Dipakai diameter pipa standar dengan ukuran 5,761 in (Tabel 10, Kern hlm 843)
2. Pipa pemasukan refluks distilasi
Kecepatan refluks (G) = 5228,5137 kg/jam
= 1,4524 kg/s
Densitas refluks (𝜌) = 834,9319 kg/m3
𝐷𝑖, 𝑜𝑝𝑡 = 0,534 (1,4524 )0,45 (834,9319 )−0,30 = 0,0839 𝑚 = 3,3048 𝑖𝑛
47
3. Pipa pemasukan uap dari reboiler

Kecepatan uap (G) = 3517,5639 kg/jam
= 0,9771 kg/s
Densitas uap (𝜌) = 0,5868 kg/m3
𝐷𝑖, 𝑜𝑝𝑡 = 0,534 (0,9771 )0,45 (0,5868 )−0,30 = 0,6201 𝑚 = 24,4140 𝑖𝑛
4. Pipa pengeluaran uap puncak menara distilasi
Kecepatan uap (G) = 12804,6191 kg/jam
= 3,5568 kg/s
Densitas uap (𝜌) = 2,4930 kg/m3
𝐷𝑖, 𝑜𝑝𝑡 = 0,534 (3,5568 )0,45 (2,4930 )−0,30 = 0,7186 𝑚 = 28,2925 𝑖𝑛
5. Pipa pengeluaran cairan dasar menara distilasi
Kecepatan cairan (G) = 5600,9457 kg/jam
= 1,5558 kg/s
Densitas cairan (𝜌) = 948,0609 kg/m3
𝐷𝑖, 𝑜𝑝𝑡 = 0,534 (1,5558 )0,45 (948,0609 )−0,30 = 0,0833 𝑚 = 3,2812 𝑖𝑛
48
Neraca panas
Tabel Data kapasitas panas
Komponen Cp liq =A+B*T+C*(T^2)+D*(T^3) (J/mol K)

A B C D
BD 27 1,1723 -0,0029577 3,27E-06
THF 63 0 -0,0012686 1,83E-06
H2O -22 1 -0,0025704 2,483E-06
1. Panas Umpan (QF)

Suhu Umpan = 360,7200 K
Suhu Referensi = 298 K
360,7200
ΔH Umpan = ∫ 𝑛𝑖 ∑ 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇
298
ΔH Masuk
Komponen Laju (kmol/jam) ʃ Cpi dT (kJ/kmol) (kJ/jam)
BD 1,061244174 -53476,38587 -56751,50296
THF 105,0631732 -25081,72609 -2635165,734
H2O 110,4301387 -39865,71085 -4402375,98
Total 216,5545561 -118423,8228 -7094293,217
2. Panas Pengembunan (QC)

Panas Laten pengembunan
Suhu bagian atas MD = 342,2455 K
Komponen M (mol/jam) λ (kJ/mol) M.λ (kJ/jam)

BD 0 62,43 0
THF 104 30,26 3147,04
H2O 4,2089 39,5 166,25155
Total 108,2089 132,19 3313,29155
49
Panas Sensibel
Suhu Masuk kondensor = 342,2455 K
Suhu Keluar Kondensor = 340,6380 K
340,6380
ΔH Sensibel = ∫ 𝑛𝑖 ∑ 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇
298
ΔH Hasil atas
BD 0 -34542,1514 0
THF 104 -16255,8656 -1690610,022
H2O 4,2089 -25638,24746 -107908,8198
Total 108,2089 -76436,26446 -1798518,842
Panas pengembunan = ΔH Laten + ΔH Sensibel

= -1795205,551 kJ/jam
3. Panas Distilat (QD)
Suhu bagian atas MD = 342,2455 K
342,2455
ΔH Destilat = ∫ 𝑛𝑖 ∑ 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇
298
ΔH Hasil atas
BD 0 -35992,19849 0
THF 104 -16933,41092 -1761074,736
H2O 4,2089 -26724,14659 -112479,2606
Total 108,2089 -79649,756 -1873553,996
4. Panas Bottom (QB)
Suhu bagian atas MD = 382 K

382
ΔH Bottom = ∫ ∑ 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇
298
ΔH Hasil bawah
BD 1,0612 -75558,99304 -80186,54117
THF 1,0506 -35329,30953 -37118,09368
H2O 106,2212 -56572,61159 -6009210,196
Total 108,3331 -167460,9142 -6126514,8312
50
5. Panas Reboiler (QR)

Neraca panas disekitar Menara Distilasi
𝑄𝐹 + 𝑄𝑅 = 𝑄𝐶 + 𝑄𝐷 + 𝑄𝐵
𝑄𝑅 = 𝑄𝐶 + 𝑄𝐷 + 𝑄𝐵
𝑄𝑅 = 𝑄𝐶 + 𝑄𝐷 + 𝑄𝐵 − 𝑄𝐹
𝑄𝑅 = (-1795205,551 + (-1873553,996) + (-6126514,8312)
– (-7094293,217)) kJ/jam
𝑄𝑅 = -2700981,1606 kJ/jam
51
KESIMPULAN
Fungsi : Memisahkan Tetrahydrofuran (C4H8O) dari air (H2O) dan 1,4

Butanediol (C4H10O2) dengan kemurnian 99%
Jenis : Sieve Tray Distillation Tower
1. Kondisi operasi
Umpan
Umpan masuk MD
Suhu = 87,7209 Celsius
Puncak menara
Uap masuk kondensor
Tekanan = 1,00 atm
Produk atas MD
Tekanan = 1,00 atm
Cairan refluks
Tekanan = 1 atm
Dasar menara
Produk bawah MD
2. Jumlah Plate
Jumlah Plate pada seksi
Stripping = 20 Plate
Rectifying = 12 Plate
3. Dimensi menara distilasi
Tinggi = 13,2567 m
Dimater = 1,9653 m
4. Tebal menara distilasi
Shell = 0,31 in
Head = 0,31 in
5. Perancangan plate
Seksi Enriching
52
Panjang weir = 1,7122 m

Tinggi weir = 40 mm
Diameter lubang = 4,16 mm
Tebal plate = 5 mm
Seksi Stripping
Panjang weir = 1,7122 m
Tinggi weir = 40 mm
Diameter lubang = 5 mm
Tebal plate = 5 mm
6. Ukuran pipa (Diameter)
Pemasukan umpan = 5,761 in
Pemasukan refluks = 3,826 in
Pemasukan uap reboiler = 25,25 in
Pengeluaran uap puncak = 28,293 in
Pengeluaran cairan dasar
= 3,826 in
MD
53

MENARA DISTILASI Erman & Fifit Fix Acc

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

MENARA DISTILASI Erman & Fifit Fix Acc

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Lampiran Menara Distilasi

Tabel Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi

Tekanan uap murni komponen ditentukan dengan persamaan Antoine :

Komponen A B C D E Tmin Tmax

Tabel Hasil iterasi kondisi umpan pada 1 atm, dan 80,58 oC

2. Kondisi Operasi Distilat

Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol ( y) P° (mmHg) K= P°/P x=y/K αj = Ki/KHK

BD 0,0000 0,0000 0,3987 0,0005 0,0000 0,0018

3. Kondisi Operasi Bottom

Tabel Hasil iterasi kondisi bottom pada 1 atm dan 100,01 oC

Komponen Laju (kmol/jam) Fraksi mol (x) P° (mmHg) K= P°/P y αj = Ki/KHK

Menentukan light key component dan heavy key component

𝑥𝑗𝐷 𝐷 (𝛼𝑗 − 1), 𝑥𝐿𝐾,𝐷 (𝛼𝐿𝐾 − 𝛼𝑗 ), 𝑥𝐻𝐾,𝐷 𝐷

𝑥𝐿𝐾,𝐷 : Fraksi mol komponen kunci ringan pada hasil atas

𝑥𝐻𝐾,𝐷 : Fraksi mol komponen kunci berat pada hasil atas

𝑥𝑗𝐹 𝐹 : Fraksi mol komponen j pada umpan

𝑥𝐿𝐾,𝐹 : Fraksi mol komponen kunci ringan pada umpan

𝑥𝐻𝐾,𝐹 : Fraksi mol komponen kunci berat pada umpan

𝛼𝑗 : Volatilitas realatif komponen j

𝛼𝐿𝐾 : Volatilitas realtif komponen kunci ringan

𝛼 LK = (𝛼 THF Distilat × 𝛼 THF Bottom) 0,5 = (3,7370× 2,6833)0,5 = 3,16

𝑥𝑗𝐷 𝐷 (𝛼𝑗 − 1)𝑥𝐿𝐾,𝐷 (𝛼𝐿𝐾 − 𝛼𝑗 )𝑥𝐻𝐾,𝐷 𝐷

(maka 1,4 Butanediol hanya terdistribusi ke bawah menara)

𝑥𝑗𝐷 𝐷 (𝛼𝑗 − 1), 𝑥𝐿𝐾,𝐷 (𝛼𝐿𝐾 − 𝛼𝑗 ), 𝑥𝐻𝐾,𝐷 𝐷

𝑥𝑗𝐷 𝐷 (1 − 1)0,9611 (3,16 − 1)0,0389 108,2215

(maka H2O terdistribusi ke atas dan ke bawah)

𝑥𝑗𝐷 𝐷 (𝛼𝑗 − 1), 𝑥𝐿𝐾,𝐷 (𝛼𝐿𝐾 − 𝛼𝑗 ), 𝑥𝐻𝐾,𝐷 𝐷

𝑥𝑗𝐷 𝐷 (3,16 − 1)0,9611 (3,16 − 3,16)0,0389 108,2215

(maka Tethrahydrofuran terdistribusi ke atas dan ke bawah)

Menentukan jumlah plate minimum

𝛼𝑎𝑣𝑔,𝐿𝐾 = √𝛼𝐿𝐾,𝑡𝑜𝑝 𝛼𝐿𝐾,𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚

Menentukan refluks minimum

Refluks operasi = 1,2 Rmin

𝑅𝑚𝑖𝑛 : Refluks rasio minimum

Komponen xf µf (cP) xf.µf

Menentukan letak umpan

Nr 108,3331 0,5099 0,0097 2

Menentukan diameter dan tinggi menara distilasi

xd,i = Fraksi mol komponen i pada cairan distilat

Tinjauan fase uap

Rapat massa uap (ρg)

Tinjauan fase cair

Rapat massa fase cair (ρl)

Data untuk menentukan Pch (coulson,1983)

Sehingga diperoleh tegangan muka campuran sebesar 17,2647 dyne/cm.

Dipilih plate spacing = 0,3 m

(Diperoleh dari fig 11.29 Towler dan Sinnott, hal. 720)

Diperoleh K1 = 6,5,E-02 m/s

Kecepatan volume uap

kec massa uap 12804,6191 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚 𝑚3 m3 ft3

Luas penampang menara

Kecepatan operasi uap

Luas penampang tray

uop : kecepatan linear uap (m/s)

Suhu residu (keluar reboiler), Tdidih = 373,0150 K

L1 : kecepatan massa cairan

Komposisi hasil bawah :

Komponen m (kmol/jam) BM (kg/kmol) M (kg/jam)

Menentukan jumlah cairan masuk reboiler (LR)

Menentukan komposisi uap yang keluar dari reboiler (V0)

Menentukan komposisi fase cair masuk reboiler (Li)

Suhu keluar reboiler