Anda di halaman 1dari 1721

SOAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 46 tahun datang dengan keluhan batuk lama,
penurunan berat badan, pada bagian leher terdapat
benjolan dengan dasar ulkus. Pada pemeriksaan
histopatologi didapatkan sel Langerhans. Pasien
menderita HIV dengan CD4 400/mm3. Maka terapi
SOAL rencana terapi yang benar adalah….

A. OAT diberikan bersamaan dengan ARV


1 B. OAT langsung diberikan, ARV diberikan setelah
selesai fase intensif
C. OAT langsung diberikan, ARV diberikan setelah
pengobatan TB selesai
D. OAT diberikan 1 bulan, baru kemudian ARV
E. OAT diberikan 2 minggu, baru kemudian ARV

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. OAT LANGSUNG DIBERIKAN, ARV
DIBERIKAN SETELAH PENGOBATAN TB
SELESAI
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 46 tahun

1 • keluhan batuk lama, penurunan berat badan,


pada bagian leher terdapat benjolan dengan
dasar ulkus.
• pemeriksaan histopatologi didapatkan sel
Langerhans.
• Pasien menderita HIV dengan CD4 400/mm3.

Maka rencana terapi yang benar adalah….


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TB dengan HIV
• TB meningkatkan progresivitas HIV karena penderita TB
dan HIV sering mempunyai kadar jumlah virus HIV yang
PEMBAHASAN tinggi.
• Pada keadaan koinfeksi terjadi penurunan imunitas lebih
1 cepat dan pertahanan hidup lebih singkat walaupun
pengobatan TB berhasil.
• Penderita TB/HIV mempunyai kemungkinan hidup lebih
singkat dibandingkan penderita HIV yang tidak pernah
kena TB.
• Obat antivirus HIV (ART) menurunkan tingkat kematian
pada pasien TB/HIV.

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015 WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gambaran TB-HIV

PEMBAHASAN

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis TB pada orang terinfeksi HIV

Gejala klinis tidak berbeda dengan pada non HIV selama immunitas seluler (CD4) memadai.
PEMBAHASAN • Gejala respiratorik (batuk, sesak)
• Gejala sistemik (demam, malaise, BB menurun)

1 Pada stadium HIV lanjut, sering dijumpai TB ekstra paru (pleuritis, limfadenopati, meningitis,
TB milier)

Lebih sulit karena:

• Hasil BTA sputum sering negative


• Gambaran radiologi tidak khas
• Lebih sering TB ekstrapulmonal
• Mirip dengan infeksi oportunistik paru lainnya
• Uji mantoux umumnya negatif

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penatalaksanaan

PEMBAHASAN
• Pada dasarnya pengobatannya sama dengan
pengobatan TB tanpa HIV/AIDS

1 • Pasien dengan koinfeksi TB-HIV, segera diberikan


OAT dan pemberian ARV dalam 8 minggu
pemberian OAT tanpa mempertimbangkan kadar
CD4.
• Setiap penderita TB-HIV harus diberikan profilaksis
kotrimoksasol dengan dosis 960 mg/hari (dosis
tunggal) selama pemberian OAT.
Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penatalaksanaan
• Pemberian tiasetazon pada pasien HIV/AIDS sangat
PEMBAHASAN berbahaya karena akan menyebabkan efek toksik
berat pada kulit.
1 • Injeksi streptomisin hanya boleh diberikan jika tersedia
alat suntik sekali pakai yang steril.
• Desensitisasi obat (INH/Rifampisin) tidak boleh
dilakukan karena mengakibatkan efek toksik yang
serius pada hati.
• Pada pasien TB dengan HIV/AIDS yang tidak
memberi respons terhadap pengobatan, selain
dipikirkan terdapatnya malabsorbsi obat
Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

Sumber: Tuberculosis Care with TB-HIV Co-management, WHO, 2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. OAT diberikan bersamaan dengan ARV  kurang
tepat, karena akan sulit menilai apakah OAT atau
PEMBAHASAN ARV yang tidak dapat ditoleransi pasien
B. OAT langsung diberikan, ARV diberikan setelah
1 selesai fase intensif  kurang tepat karena rencana
terapi ini untuk pasien dengan CD4 antara 200-
350/mm3 tanpa adanya gejala HIV stage 3 atau 4
D. OAT diberikan 1 bulan, baru kemudian ARV 
kurang tepat, karena rencana ini dilakukan bila CD4
< 200/mm3
E. OAT diberikan 2 minggu, baru kemudian ARV 
kurang tepat, karena rencana ini dilakukan bila CD4
< 200/mm3

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, rencana terapi yang benar ada kasus
PEMBAHASAN diatas adalah…

1 C. OAT LANGSUNG DIBERIKAN,


ARV DIBERIKAN SETELAH
PENGOBATAN TB SELESAI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 38 tahun, datang ke RS
dengan keluhan sesak nafas disertai
batuk dan demam. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan TD
140/80 mmHg, N 112x/menit, RR
SOAL 24x/menit, suhu 38C. Dilakukan foto
thoraks dan didapatkan gambaran
seperti dibawah. Antibiotik yng
2 tepat yang diberikan pada pasien
adalah….

A. Ampicilin
B. Gentamicin
C. Streptomicin
D. Ciprofloxacin
E. Ketokonazol

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. CIPROFLOXACIN
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 38 tahun, datang ke RS
• keluhan sesak nafas disertai
2 batuk dan demam.
• PF: TD 140/80 mmHg, N
112x/menit, RR 24x/menit, suhu
38C.
• Dx Abses paru

Antibiotik yng tepat yang


diberikan pada pasien adalah….

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Abses paru
Hal yang perlu
PEMBAHASAN diperhatikan pada pasien
rawat inap dengan Abses
Paru:
2 • Evaluasi dan
manajemen status
respirasi pasien
• Administrasi antibiotic
intravenous
• Jika diperlukan drainase
abses atau empyema

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Antibiotik pilihan untuk
Abses Paru
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Ampicilin  bukan pilihan terapi
PEMBAHASAN B. Gentamicin  bukan pilihan terapi
C. Streptomicin  bukan pilihan terapi
2 D. Ketokonazol  antijamur

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, antibiotik yang tepat diberikan pada
PEMBAHASAN pasien adalah…

2 D. CIPROFLOXACIN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 35 tahun datang ke lGD dengan keluhan sesak
napas. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, N
98x/menit, RR 30x/menit, suhu 39C,dan ronki pada lapang
paru kiri. Apakah antibiotik yang paling tepat diberikan
SOAL untuk pasien ini?

A. Eritromisin PO
3 B.
C.
Ceftriaxone IM
Metronidazol PO ‘
D. Levolloxacin lV
E. Koamoksiklav PO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. ERITROMISIN PO
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 35 tahun datang ke lGD
• keluhan sesak napas.
3 • Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain.
• PF: TD 120/80 mmHg, N 98x/menit, RR 30x/menit, suhu
39C,dan ronki pada lapang paru kiri
• Pneumonia komuniti

Apakah antibiotik yang paling tepat diberikan untuk


pasien ini?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pneumonia
• Suatu peradangan yang disebabkan oleh
PEMBAHASAN
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
• Pnemonia yang disebabkan oleh
3 mycobacterium tuberculosis tidak termasuk
• Sedangkan peradangan paru yang
disebabkan oleh nonmikroorganism (bahan
kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obt-obtan
dn lain-lain) disebut pneumonitis

Sumber: Pnemonia Komuniti Pedoman


Diagnosis dan Penatalakasanaan di
Indonesia, PDPI, 2003
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi Pneumonia
Berdasarkan klinis dan Berdasarkan bakteri Berdasarkan predileksi
epidemiologis penyebab infeksi

PEMBAHASAN • Pneumonia komuniti • Pneumonia • Pnemonia lobaris,


(community-acquired bacterial/tipikal: terjadi sering pada pneumonia
pneumonia) pada semua usia bacterial, jarang pada

3 • Pneumonia nosocomial
(hospital-acquired
pneumonia/nosocomial
• Pnemonia atipikal,
disebabkan
mycoplasma, legionella
bayi dan orang tua,
disebabkan karena
obstruksi bronkus.
pneumonia dan chlamidya • Bronkopneumonia,
• Pnemonia aspirasi • Pneumonia virus ditandai dengan bercak-
• Pneumonia pada • Pneumonia jamur, bercak infiltrate pada
penderita predileksi pasien lapangan paru, sering
immunocompromised immunocompromised) pada bayi dan orang tua
• Pneumonia interstitial

Sumber: Pnemonia Komuniti Pedoman Diagnosis


dan Penatalakasanaan di Indonesia, PDPI, 2003
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pneumonia Komuniti
Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada foto toraks
terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau
PEMBAHASAN lebih gejala di bawah ini :

3 Batuk-batuk bertambah

Perubahan karakteristik dahak / purulen

Suhu tubuh > 380C (aksila) / riwayat demam

Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial


dan ronki

Leukosit > 10.000 atau < 4500


Sumber: Pnemonia Komuniti Pedoman Diagnosis
dan Penatalakasanaan di Indonesia, PDPI, 2003
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sistem skor
pada
pneumonia
PEMBAHASAN
komuniti
berdasarkan
3 PORT

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria yang dipakai untuk indikasi
rawat inap Pneumonia Komuniti
PEMBAHASAN Skor PORT lebih dari 70

3 Bila skor PORT kurang < 70 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai
salah satu dari kriteria dibawah ini.
• Frekuensi napas > 30/menit
• Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
• Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
• Tekanan sistolik < 90 mmHg Tekanan diastolik < 60 mmHg

3. Pneumonia pada pengguna NAPZA

Sumber: Pnemonia Komuniti Pedoman Diagnosis


dan Penatalakasanaan di Indonesia, PDPI, 2003
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Pneumonia
Berat (salah Satu atau
lebih)
PEMBAHASAN Kriteria minor:
• Frekuensi napas > 30/menit
• Pa02/FiO2kurang dari 250 mmHg Kriteria perawatan
3 •


Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
Tekanan sistolik < 90 mmHg
ICU
• 1 dari 2 gejala mayor
• Tekanan diastolik < 60 mmHg
tertentu ( bold merah)
Kriteria mayor • 2 dari 3 gejala minor
• Membutuhkan ventilasi mekanik tertentu (bold merah)
• Infiltrat bertambah > 50%
• Membutuhkan vasopresor > 4 jam (septik syok)
• Kreatinin serum > 2 mg/dl atau peningkatan > 2 mg/dI, pada Sumber: Pnemonia Komuniti
penderita riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal yang Pedoman Diagnosis dan
membutuhkan dialisis Penatalakasanaan di Indonesia,
PDPI, 2003
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tata Laksana Pneumonia Komuniti
Faktor Modifikasi
Pneumokokus resisten
Bakteri enterik Gram negatif Pseudomonas aeruginosa
PEMBAHASAN terhadap penisilin
• Umur lebih dari 65 tahun • Penghuni rumah jompo • Bronkiektasis

3 • Memakai obat-obat
golongan P laktam selama
tiga bulan terakhir
• Pecandu alkohol
• Mempunyai penyakit
dasar kelainan jantung
paru
• Mempunyai kelainan
• Pengobatan kortikosteroid
> 10 mg/hari
• Pengobatan antibiotik
spektrum luas > 7 hari
• Penyakit gangguan penyakit yang multipel pada bulan terakhir
kekebalan • Riwayat pengobatan • Gizi kurang
• Penyakit penyerta yang antibiotik
multipel

Sumber: Pnemonia Komuniti Pedoman


Diagnosis dan Penatalakasanaan di
Indonesia, PDPI, 2003

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tata Laksana
Pneumonia
Komuniti
PEMBAHASAN

3
Sumber: Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Ceftriaxone IM  bukan drug of choice
PEMBAHASAN B. Metronidazol PO  antiprotozoa
C. Levofloxacin lV  pada kasus rawat inap
3 D. Koamoksiklav PO  bukan drug of choice

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, terapi yang tepat pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah…

3 A. ERITROMISIN PO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 38 tahun, datang dengan keluhan demam sejak
3 hari SMRS. Pasien juga mengeluh kaki terutama di otot
betis terasa nyeri apabila dipegang. Nyeri kepala (+),
mual (+), dan muntah(+). Sebelumnya diketahui pasien
baru saja mengikuti kegiatan kerja bakti membersihkan
SOAL selokan lingkungan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
sklera ikterik dan hepatomegali. Pada pemeriksaan lab,
didapatkan Hb 8 mg/dl, leukosit 11.200/ul, trombosit
4 170.000/ul, Bilirubin 2 mg/dl. Pemeriksaan lanjutan yang
dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah….

A. Apus darah tebal dan tipis


B. lgG/lgM Anti dengue, NSl
C. Microscopic Agglutination Test
D. OT/PT, Gamma GT
E. Hb/HT Trombosit serial/ 24jam

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. MICROSCOPIC
AGGLUTINATION TEST
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 38 tahun
• keluhan demam sejak 3 hari SMRS.
4 • otot betis terasa nyeri apabila dipegang.
• Nyeri kepala (+), mual (+), dan muntah(+).
• membersihkan selokan lingkungan.
• PF: sklera ikterik dan hepatomegali.
• Lab: didapatkan Hb 8 mg/dl, leukosit 11.200/ul, trombosit
170.000/ul, Bilirubin 2 mg/dl.

Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan untuk menegakkan


diagnosis adalah….
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Leptospirosis

PEMBAHASAN
• disebabkan oleh
mikroorganisme
Leptospira interogans
4 • Tikus adalah reservoir
yang utama dan
kejadian leptospirosis
lebih banyak
ditemukan pada
musim hujan.
Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Leptospirosis
Manifestasi Klinis
PEMBAHASAN • Ringan: Demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang hebat
pada betis, icterus, paha dan pinggang disertai nyeri tekan. Mual, muntah,
diare dan nyeri abdomen, fotofobia, penurunan kesadaran

4 • Berat: Meningitis, Distress respirasi, Gagal ginjal karena renal interstitial


tubular necrosis , Gagal hati, Gagal jantung  Weil’s Disease

Penunjang
• Darah rutin: jumlah leukosit antara 3000-26000/μL, dengan pergeseran ke
kiri,
• Urin rutin: sedimen urin (leukosit, eritrosit, dan hyalin atau granular) dan
proteinuria ringan, jumlah sedimen eritrosit biasanya meningkat.
Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Penunjang

PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana

PEMBAHASAN
• Pemberian antibiotik harus dimulai secepat
mungkin.
• Pada kasus ringan dapat diberikan antibiotik oral
4 seperti doksisiklin, ampisilin, amoksisilin atau
eritromisin.
• Pada kasus leptospirosis berat diberikan dosis
tinggi penisilin injeksi.

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Apus darah tebal dan tipis  biasa lebih
PEMBAHASAN digunakan untuk kasus malaria
B. lgG/lgM Anti dengue, NSl  untuk kecurigaan
4 dengue
D. OT/PT, Gamma GT  tidak spesifik untuk
menegakkan diagnosis leptospira
E. Hb/HT Trombosit serial/ 24jam  untuk
kecurigaan dengue

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi pemeriksaan selanjutnya yang
PEMBAHASAN dilakukan adalah….

4 C. MICROSCOPIC
AGGLUTINATION TEST

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 68 tahun mengeluhkan kencing berdarah sejak 6
bulan terakhir. Pasien menyangkal adanya keluhan nyeri
saat BAK. Berat badan dirasakan turun drastis. Pada
pemeriksaan fisik diperoleh konjungtiva anemis dan
teraba massa di region suprapubik. Faktor resiko terbesar
SOAL yang perlu ditanyakan pada pasien adalah...

5 A.
B.
Genetik
Obesitas
C. Merokok
D. Promiskuitas
E. Pajanan karsinogenik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. MEROKOK
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Tn. Jarot, 68 tahun
• kencing berdarah sejak 6 bulan terakhir.
5 • keluhan nyeri saat BAK(-)
• Berat badan dirasakan turun drastis.
• PF: konjungtiva anemis dan teraba massa di region
suprapubik.

Faktor resiko terbesar yang perlu ditanyakan pada


pasien adalah...

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CA BULI
Common urologic cancer
PEMBAHASAN
Gejala khas ca bulipainless hematuria
5 Gejala Iain
• Bisa terkadang nyeri
• Palpable mass
• Berat badan menurun drastis

- Diagnosis  urinalisis, sitologi, imaging

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN
• Imaging dapat dengan IVP, CT-scan atau MRI
• Pada BNO gambaran filling defect

5 • Faktor risiko: merokok (terbesar), pajanan bahan


karsinogenik (amina aromatik), siklofosfamid,
infeksi parasit Schistostoma hematobium

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Genetik  bukan factor risiko terbesar
PEMBAHASAN B. Obesitas  tidak relevan
C. Merokok
5 D. Promiskuitas  tidak relevan
E. Pajanan karsinogenik  bukan factor risiko
terbesar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, faktor resiko terbesar yang perlu
PEMBAHASAN ditanyakan pada pasien adalah...

5 C. MEROKOK

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 47 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri pada jari jari tangan. Terasa kaku terutama pada
pagi hari > 1 jam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
bengkak dan foto radiologi ditemukan dekalsifikasi tulang
jari-jari tangan. Untuk pemeriksaan laboratorium pada
SOAL kasus ini adalah….

A. Rheumatoid factor dan anti CCP


6 B.
C.
Rheumatoid factor dan ca-19-9
ASTO dan anti CCP
D. ASTO dan PIVKA II
E. PIVA ll dan anti CCP

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. RHEUMATOID FACTOR DAN
ANTI CCP
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 47 tahun

6 • keluhan nyeri pada jari jari tangan.


• Terasa kaku terutama pada pagi hari > 1 jam.
• PF: bengkak
• Radiologi: dekalsifikasi tulang jari-jari tangan.

Untuk pemeriksaan laboratorium pada kasus ini


adalah….

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rheumatoid Arthritis

PEMBAHASAN penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif

6 Manifestasi klinik klasik AR adalah poliartritis simetrik yang terutama mengenai


sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki

Metode tetapi yang dianut saat ini adalah pendekatan piramidterballk (reverse
pyramid),yaifu pemberian DMARD sedini mungkin untuk menghambat perburukan
penyakit.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Diagnosis RA

PEMBAHASAN

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Tingkat Pertama, MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Deformitas pada
Arthritis Rheumatoid
PEMBAHASAN

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro,


A.,2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana Rhematoid arthritis
Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada stadium
PEMBAHASAN akut dengan menggunakan decker.

Pemberian obat anti inflamasi non-steroid, seperti: diklofenak 50100 mg

6 2x/hari, meloksikam 7,5–15 mg/hari, celecoxib 200-400 mg/sehari.

Pemberian golongan steroid, seperti: prednison atau metil prednisolon


dosis rendah (sebagai bridging therapy).

Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis.

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Tingkat Pertama, MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Rheumatoid factor dan ca19-9  tumor marker
PEMBAHASAN pancreas
C. ASTO dan anti CCP  anti sterptolysin O pada
6 kasus demam rematik
D. ASTO dan PIVKA II  PIVKA II superior
dibandingkan AFP dalam mendeteksi
hepatoseluler karsinoma
E. PIVKA ll dan anti CCP  PIVKA II superior
dibandingkan AFP dalam mendeteksi
hepatoseluler karsinoma

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pemeriksaan laboratorium pada kasus
PEMBAHASAN ini adalah….

6 A. RHEUMATOID FACTOR DAN


ANTI CCP

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 42 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada
ibu jari kaki kanan yang hilang timbul sejak 2 minggu lalu.
Keluhan yang sama juga dirasakan di ibu jari kaki kirinya
yang memberat saat malam hari. Pemeriksaan fisik
didapatkan edema pada MTP 1 dekstra dan sinistra,
SOAL eritema dan nyeri tekan. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan asam urat 7.8 mg/dL. Apakah terapi yang
sesuai pada pasien tersebut?
7 A. Diet rendah purin + Kolkisin 3x0,6 mg + Allopurinol
100 mg
B. Diet rendah protein + Kolkisin 3x0,6 mg + Allopurinol
100 mg
C. Diet rendah purin + Kolkisin 3x0,6 mg + Kompres
dingin
D. Diet tinggi purin + Kolkisin 3x0,6 mg + NSAID
E. Diet rendah protein + NSAID + Allopurinol 100 mg
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. DIET RENDAH PURIN + KOLKISIN
3X0,6 MG + KOMPRES DINGIN
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 42 tahun
• keluhan nyeri pada ibu jari kaki kanan yang hilang
7 timbul sejak 2 minggu lalu.
• Juga dirasakan di ibu jari kaki kirinya yang memberat
saat malam hari.
• PF: MTP 1 dekstra dan sinistra, eritema dan nyeri
tekan.
• Lab: asam urat 7.8 mg/dL.

Apakah terapi yang sesuai pada pasien tersebut?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Artritis Gout
• akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat
PEMBAHASAN didalam cairan ekstraselular.
• Spektrum klinis: artritis gout akut, akumulasi kristal
7 pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu
asam urat dan yang jarang adalah kegagalan
ginjal (gout nefropati).
• Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout
adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai
peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0
mg/dl.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Stadium Artritis Gout
Stadium Akut
PEMBAHASAN • sangat akut dan yang timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
• Monoartikuler, paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra
• nyeri, bengkak, terasa hangat, merah

7 • gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah

Stadium Interkritikal
• tidak didapatkan tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat

Stadium Kronis
• disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartikular
• cuping telinga, MTP-1, olekranon, tendon Achilles dan jari tangan.
• Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Faktor Pencetus Serangan Akut

PEMBAHASAN
• Trauma local
• Diet tinggi purin

7 • Kelelahan fisik
• Stres
• Tindakan operasi
• Pemakaian obat diuretic
• Penurunan dan peningkatan asam urat.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Diet rendah purin + Kolkisin 3x0,6 mg +
PEMBAHASAN Allopurinol 100 mg  allopurinol tidak diberikan
pada kondisi akut
B. Diet rendah protein + Kolkisin 3x0,6 mg +
7 Allopurinol 100 mg  allopurinol tidak diberikan
pada kondisi akut
D. Diet tinggi purin + Kolkisin 3x0,6 mg + NSAID 
seharusnya diet rendah purin
E. Diet rendah protein + NSAID + Allopurinol 100 mg
 allopurinol tidak diberikan pada kondisi akut
dan seharusnya diet rendah purin

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, terapi yang sesuai pada pasien
PEMBAHASAN tersebut adalah….

7 C. DIET RENDAH PURIN + KOLKISIN


3X0,6 MG + KOMPRES DINGIN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 50 tahun, mengeluh bengkak pada ibu jari kaki
kanan sejak 1 minggu lalu. Dari pemeriksaan didapatkan
bengkak di MTP 1 dan hiperemis. Saat ini, sendi tidak
terasa sakit. Dokter di puskesmas memberikan obat
penurun kadar asam urat yaitu allopurinol. Bagaimana
SOAL mekanisme kerja obat tersebut?

8 A.
B.
Menghambat mono amin oksidase inhibitor
Menghambat xantin oksidase
C. Menghambat siklooksigenase
D. Menghambat serotonin
E. Meningkatkan ekskresi asam urat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. MENGHAMBAT XANTIN OKSIDASE

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 50 tahun, mengeluh bengkak pada ibu

8 jari kaki kanan sejak 1 minggu lalu.


• PF: bengkak di MTP 1 dan hiperemis.
• Saat ini, sendi tidak terasa sakit. Dokter di
puskesmas memberikan obat penurun kadar
asam urat yaitu allopurinol.

Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Artritis Gout
• akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat
PEMBAHASAN didalam cairan ekstraselular.
• Spektrum klinis: artritis gout akut, akumulasi kristal
8 pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu
asam urat dan yang jarang adalah kegagalan
ginjal (gout nefropati).
• Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout
adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai
peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0
mg/dl.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Stadium Artritis Gout
Stadium Akut
PEMBAHASAN • sangat akut dan yang timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
• Monoartikuler, paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra
• nyeri, bengkak, terasa hangat, merah

8 • gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah

Stadium Interkritikal
• tidak didapatkan tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat

Stadium Kronis
• disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartikular
• cuping telinga, MTP-1, olekranon, tendon Achilles dan jari tangan.
• Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Faktor Pencetus Serangan Akut

PEMBAHASAN
• Trauma local
• Diet tinggi purin

8 • Kelelahan fisik
• Stres
• Tindakan operasi
• Pemakaian obat diuretic
• Penurunan dan peningkatan asam urat.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Cara Kerja Obat Asam Urat

PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Menghambat mono amin oksidase inhibitor 
PEMBAHASAN antidepresan
C. Menghambat siklooksigenase  NSAID
8 D. Menghambat serotonin  antidepresan
E. Meningkatkan ekskresi asam urat  probenecid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, mekanisme kerja obat pada kasus
PEMBAHASAN diatas adalah…

8 B. MENGHAMBAT XANTIN
OKSIDASE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 21 tahun dibawa karena minum pembersih kloset
6 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/80 mmHg, N 98x/menit, napas 20x/menit dan suhu
38C. Didapatkan nyeri tekan di epigatrium. Apa tindakan
yang dikontraindikasikan untuk kondisi ini?
SOAL
A. Bilas lambung
B. IVFD
9 C.
D.
Pasang NGT
Pemberian PPI
E. Antibiotik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. BILAS LAMBUNG

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 21 tahun

9 • minum pembersih kloset 6 jam yang lalu.


• PF: TD 100/80 mmHg, N 98x/menit, napas
20x/menit dan suhu 38C.
• Didapatkan nyeri tekan di epigatrium.

Apa tindakan yang dikontraindikasikan untuk


kondisi ini?
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Don’t
• Do not administer emetics because of risks of re-exposure of the
PEMBAHASAN vulnerable mucosa to the caustic agent. This may result in further injury
or perforation.

9 • Gastric lavage by traditional methods using large-bore orogastric


Ewald tubes are contraindicated in both acidic and alkaline ingestions
because of risk of esophageal perforation and tracheal aspiration of
stomach contents.
• In large-volume liquid acid ingestions, nasogastric tube (NGT) suction
may be beneficial if performed rapidly after ingestion.
• Activated charcoal is relatively contraindicated in caustic ingestions
because of poor adsorption and endoscopic interference.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. IVFD  terapi
PEMBAHASAN C. Pasang NGT  dapat dilakukan pada awal
kasus atau dipandu endoskopi
9 D. Pemberian PPI  terapi
E. Antibiotik  tidak kontraindikasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi yang kontraindikasi dilakukan pada
PEMBAHASAN pasien ini adalah…

9 A. BILAS LAMBUNG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 42 tahun datang dengan keluhan sejak 2
minggu yang lalu tubuh menguning yang semakin lama
semakin berat. Pasien memiliki riwayat Hepatitis C. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan ikterik pada sklera dan
seluruh tubuh, serta nyeri tekan pada hepar. Pemenksaan
SOAL selanjutnya yang perlu dilakukan adalah?

A. Urin rutin
10 B.
C.
Feses rutin '
Darah rutin
D. Tes fungsi hati
E. Tes fungsi ginjal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. TES FUNGSI HATI
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 42 tahun

10 • keluhan sejak 2 minggu yang lalu tubuh


menguning yang semakin lama semakin berat.
• Pasien memiliki riwayat Hepatitis C.
• PF: ikterik pada sklera dan seluruh tubuh, serta
nyeri tekan pada hepar.

Pemeriksaan selanjutnya yang perlu dilakukan


adalah?
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hepatitis Kronik

PEMBAHASAN Hepatitis viral kronik adalah hepatitis dengan terdeteksinya marker virus lebih
dari 6 bulan

10 Penyebab

• HBV
• HCV

Beberapa kondisi Iainnya yang bisa menyebabkan hepatitis kronik

• Drug-induced
• Alkohol
• Autoimun
• Hemokromatosis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi

PEMBAHASAN Kuning

Sklera ikterik
10 Hepatomegali

Penurunan metabolisme estrogen


• Ginekomastia
• Atrofi testis
• Palmar eritem
• Spider nevi
• Penurunan rambut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Evaluasi

PEMBAHASAN DPL
• Atipikal limfositosis pada kasus viral hepatitis

10 Fungsi hepar
• Hiperbilirubinemia campuran (direk dan indirek)
• Peningkatan enzim hepar
• AST: ALT >2 biasanya pada alkohol hepatitis
Panel hepatitis viral
• Hep B: HbsAg, anti HbC, anti Hbs
• HCV: anti hcv, genotype, HCV RNA
Biopsi hepar  penentu prognosis terutama pada kasus kecurigaan sirosis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Urin rutin  kurang tepat pada kasus ini
PEMBAHASAN B. Feses rutin  kurang tepat pada kasus ini
C. Darah rutin  tidak spesifik
10 E. Tes fungsi ginjal  pada kasus kecurigaan
hepatorenal syndrome dapat dilakukan
pemeriksaan ini

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pemeriksaan selanjutnya yang perlu
PEMBAHASAN dilakukan adalah…..

10 D. TES FUNGSI HATI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 26 tahun dibawa ke IGD karena penurunan
kesadaran. Menurut keluarga awalnya pasien mengeluh
nyeri perut, sekitar 3 hari yang lalu kemudian 1 Hari yang
lalu pasien merasa seluruh perutnya nyeri. Pada
pemeriksaan didapatkan distensi seluruh lapang
SOAL abdomen. Pada rontgen ditemukan gambaran udara
dibawah diafragma. Apakah diagnosis yang tepat untuk
kondisi pasien?
11 A. lleus obstruktif
B. lleus paralitik
C. Appendisitis akut
D. Peritonitis local
E. Perforasi usus

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. PERFORASI USUS
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 26 tahun dibawa ke IGD
• penurunan kesadaran.
11 • mengeluh nyeri perut sekitar 3 hari yang lalu
• 1 Hari yang lalu pasien merasa seluruh perutnya nyeri.
• PF: distensi seluruh lapang abdomen.
• Rontgen: gambaran udara dibawah diafragma.

Apakah diagnosis yang tepat untuk kondisi pasien?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Perforasi Usus

PEMBAHASAN
Upper bowel perforation
11 • Free, konten keluar hingga kerongga abdomen
mengakibatkan peritonitis
• Contained, keluarnya konten usus tertahan organ
sekitar misalnya ulkus duodenum tertahan pankreas

Lower bowel perforation


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sebab Perforasi Usus

PEMBAHASAN
Penetrating injury to the lower chest or abdomen

11 Blunt abdominal trauma to the stomach

Ingestion of aspirin, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), and steroids

Presence of a predisposing condition - Predisposing conditions include peptic ulcer


disease, acute appendicitis, acute diverticulitis, and inflamed Meckel diverticulum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sebab Perforasi Usus

PEMBAHASAN Iatrogenic

11 Bacterial infections - Typhoid

Inflammatory bowel disease

Perforation secondary to intestinal ischemia (eg, ischemic colitis)

Necrotizing vasculitis - Wegener granulomatosis affecting the viscera, though uncommon, may cause bowel
ulcerations and perforations

Ingestion of caustic substances - Foreign bodies (eg, toothpicks)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

11

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. lleus obstruktif  gambaran stepladder
PEMBAHASAN B. lleus paralitik  bising usus menghilang, sebaran
udara hingga ke distal
11 C. Appendisitis akut  kondisi soal focus pada
udara subdiafragma
D. Peritonitis local  ditandai dengan defans

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus
PEMBAHASAN diatas adalah…

11 E. PERFORASI USUS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, usia 30 tahun, datang dengan keluhan tangan
dan kaki terasa nyeri dan kesemutan sejak 1 bulan lalu.
Pasien mengaku sering mengonsumsi alkohol. Pada
pemeriksaan konjungtiva anemis, telapak tangan pasien
tampak pucat dan terdapat makroglossia. Pemeriksaan
SOAL laboratorium menunjukkan Hb 8 g/dL, leukosit 7100/mm3,
Trombosit 175.000/mm3, MCV 105, MCH 35, disertai
hipersegmentasi neutrophil. Apakah defisiensi mineral
12 yang mendasari kondisi pasien?

A. Defisiensi Piridoksin
B. Defisiensi Sianokobalamin
C. Defisiensi Asam Folat
D. Defisiensi Besi
E. Defisiensi Niasin

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. DEFISIENSI SIANOKOBALAMIN
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, usia 30 tahun,
• keluhan tangan dan kaki terasa nyeri dan kesemutan
12 sejak 1 bulan lalu
• Sering mengonsumsi alkohol. Pada pemeriksaan
konjungtiva anemis, telapak tangan pasien tampak pucat
dan terdapat makroglossia.
• Laboratorium menunjukkan Hb 8 g/dL, leukosit 7100/mm3,
Trombosit 175.000/mm3, MCV 105, MCH 35, disertai
hipersegmentasi neutrophil.

• apakah defisiensi mineral yang mendasari kondisi pasien?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Thalasemia
N
Sideroblastik
Mikrositik
Besi serum
Hipokromik
Def. Besi

PEMBAHASAN
Peny.kronik

12 Anemia ↑
Anemia
hemolitik

Pendarahan
akut
Normositik
Retikulosit Anemia
normokronik
aplastic
Defisiensi
Makrositik folat Anemia
N/↓
(megaloblast renal
ik) Defisiensi
B12 Leukimia

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

12

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Vitamin B12

Vit B12 (kobalamin) berfungsi untuk hematopoiesis dan


PEMBAHASAN fungsi neuron

12 Banyak didapat dari protein hewani

Membutuhkan factor intrinsik (IF) untuk absorpsi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

12

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Defisien Vitamin B12

PEMBAHASAN Asupan tidak cukup: vegetarian (arang)

12 Malabsorbsi

• achlorhidria gaster, gastrektomi, obat-obat yang menghalangi sekresi asam


• Produksi faktor intrinsik yang tak mencukupi: anemia pernisiosa, Gastrektomi total,
Abnormalitas fungsional atau tak adanya faktor intrinsik yang bersifat kongenital.
• Gangguandariileumterminalis
• Obat-obalan: p-aminosalicylic acid, kolkisin, neomsin.

Lain lain: NO (Nitrous oxide) anesthesia, defisiensi transkobalamin II


(arang), defek enzim kongenital (arang).

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anemia Megaloblastik-
defisiensi Vitamin B12 & folat
PEMBAHASAN

12
Anemia megaloblastik  ukuran eritrosit Perbandingan eritrosit dan leukosit pada
membesar dan hamper sama dengan keadaan normal.
leukosit. Tampak neutrophil dengan
hipersegmentasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala Defisiensi B12
• Atrophic glossitis ( shiny
PEMBAHASAN tongue)
• Shuffling broad gait
12 • Anemia and related
symptoms
• Malabsorpsi
• Jaundice
• Personality changes
• Hyperhomocysteinemia
• Neurologic symptoms

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana Defisiensi B12

• Vitamin B12 parenteral (IM atau SC) 1 mg/hari


PEMBAHASAN selama 1 minggu
• Dilanjutkan dengan 1 mg/minggu selama 4
12 minggu, lalu 1 mg/bulan
• Sediaan oral kurang efektif apabila terdapat
gangguan absorpsi vitamin B12 di gastrointestinal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

12

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

12

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

12

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Defisiensi Piridoksin  neuralgia tanpa anemia
PEMBAHASAN C. Defisiensi Asam Folat  anemia megaloblastik
tanpa neuralgia
12 D. Defisiensi Besi  anemia hipokromik
E. Defisiensi Niasin  pellagra (diare, demensia,
dermatitis, death)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, defisiensi mineral yang mendasari
PEMBAHASAN kondisi pasien adalah….

12 B. DEFISIENSI SIANOKOBALAMIN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 51 tahun, mengalami perdarahan saat cabut gigi
beberapa jam yang lalu. Pasien merupakan penderita
penyakit jantung koroner dan rutin mengkonsumsi aspirin
selama beberapa tahun. Apakah penyebab
perdarahan?
SOAL

A. Defisiensi vit K
13 B.
C.
Gangguan fungsi trombosit
Defisiensi trombosit
D. Hemofilia
E. Defisiensi faktor koagulasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. GANGGUAN FUNGSI
TROMBOSIT
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 51 tahun

13 • perdarahan saat cabut gigi beberapa jam yang


lalu.
• Pasien merupakan penderita penyakit jantung
koroner dan rutin mengkonsumsi aspirin selama
beberapa tahun.

Apakah penyebab perdarahan?


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

13

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Aspirin menghambat cyclooxygenase-1
PEMBAHASAN sehingga thromboxane A2 tidak
terbentuk. Hal ini menyebabkan

13
platelet tidak dapat teraktivasi dan
mengalami agregasi dengan platelet
lain.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hemostasis

PEMBAHASAN

13

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Defisiensi vit K  pada bayi yg tidak diinjeksi vit K
PEMBAHASAN C. Defisiensi trombosit  pada kasus DBD
D. Hemofilia  bukan hal yang mendasari keluhan
13 pasien
E. Defisiensi faktor koagulasi  pada kasus
hemofilia

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, cara kerja aspirin adalah…

13 B. GANGGUAN FUNGSI
TROMBOSIT

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 25 tahun, datang dengan keluhan lemas sejak 2
hari. 2 minggu sebelumnya pasien demam 5 hari.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan lab
Hb 9 g/dL, leukosit 3800/mm3 dan trombosit 35.000/uL.
Pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan untuk
SOAL menegakkan diagnosis adalah...

14 A.
B.
Apusan darah tepi
Aspirasi sumsum tulang
c. Tes widal
D. Elektroforesis hemoglobin
E. Kadar eritropoitin

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. ASPIRASI SUMSUM TULANG
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 25 tahun,
• keluhan lemas sejak 2 hari.
14 • 2 minggu sebelumnya pasien demam 5 hari.
• PF: dalam batas normal.
• Lab: Hb 9 g/dL, leukosit 3800/mm3 dan trombosit
35.000/uL.

Pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan untuk


menegakkan diagnosis adalah...

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anemia Aplastik
Pansitopenia dan aplasia sumsum tulang
PEMBAHASAN
Manifestasi klinis

14 • Anemia aplastik mungkin muncul mendadak (dalam beberapa hari) atau perlahanJahan
(berminggu-minggu atau berbulan-bulan).
• Anemia menyebabkan fatig, dispnea dan jantung berdebar-debar.
• Trombositopenia menyebabkan mudah memar dan perdarahan mukosa.
• Neutropenia meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Pasien juga mungkin mengeluh sakit
kepala dan demam.

Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah lengkap dengan hitung jenis


leukosit, hitung retikulosit, dan aspirasi serla biopsi sumsum tulang.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

14

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

14

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Algoritma Tatalaksana Anemia Aplastik

PEMBAHASAN

14

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Apusan darah tepi  untuk mengetahuin
PEMBAHASAN klasifikasi anemia, etiologi tidka langsung dapat
ditegakan
14 C. Tes widal  pada kasus demam tifoid
D. Elektroforesis hemoglobin  pada kasus
thalasemia
E. Kadar eritropoitin  pada kasus anemia
penyakit kronik (gagal ginjal)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi pemeriksaan selanjutnya yang
PEMBAHASAN dilakukan adalah…

14 B. ASPIRASI SUMSUM TULANG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 52 tahun datang dibawa oleh keluarganya dengan keluhan
nyeri sejak 3 jam yang lalu. Nyeri ulu hati disertai dengan keringat
dingin, mual dan muntah. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan TD
80/60mmHg, N 55x/menit, frekuensi 24x/menit, suhu 36,5. Dari hasil
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Dari hasil pemeriksaan EKG
ditemukan gambaran sebagai berikut ini
SOAL

15
Di antara obat di bawah ini, obat manakah yang sebaiknya tidak
diberikan dalam kasus ini?

A. Asam asetilsalisilat 1x320mg PO


B. Ticagrelor 1 x 180 mg PO
C. ISDN 1x5mg PO
D. Clopidogrel 1x 300 mg PO
E. Atorvastatin 1x 40 mg PO
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. ISDN 1x5mg PO
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 52 tahun
• keluhan nyeri sejak 3 jam yang lalu.

15 • disertai dengan keringat dingin, mual dan muntah.


• PF: TD 80/60mmHg, N 55x/menit, frekuensi 24x/menit, suhu 36,5.
• EKG: depresi segmen ST pada lead II, III, AVF dan lead V6,I, aVL
• Dx: NSTEACS inferior dan lateral

Di antara obat di bawah ini, obat manakah yang sebaiknya


tidak diberikan dalam kasus ini?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Angina Pektoris
UAP
PEMBAHASAN Stabil (APS)
PJK
15 Sindrom
Koroner Akut
NSTEMI

STEMI

Sumber: 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskuler, Lily, R. 2013

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Presentasi Klinis Sindrom Koroner
Akut
PEMBAHASAN
Angina tipikal yang permanen salama lebih den 20 menit.

15 Angina awitan baru (de novo)

Angina stabil yang mengalami destabilisasi (angina progresif atau


kresendo): menjadi makln senngJebm lama, atau menjadi makin berat

Angina pasca infark miokard: angina yang terjadi dalam 2 minggu setelah
infark miokard

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Angina Tipikal

PEMBAHASAN
Angina tipikal
15 • berupa rasa tertekan/berat di daerah retrostemal
yang menjalar ke lengan kin, leher, area
interskapuler, bahu. atau epugastrium;
• Berlangsung Intermiten atau persisten (>20 menu)
• sering disertai diaforesis. mual/muntah,nyeri
abdominal, sesak napas. dan sinkop.
Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

15

Sumber: Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2011.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
EKG dan Lokasi Infark

PEMBAHASAN

15

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Biomarker

PEMBAHASAN

15

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Perbedaan Klasifikasi SKA
Infark Miokard
PEMBAHASAN UAP NSTEMI STEMI
Gejala Tipikal Kresendo, saat Nyeri dada yang memanjang, lebih berat dan

15 istirahat, atau onset


baru angina yang
berat
luas radiasinya dari angina biasanya

Biomarker Tidak Ya Ya
St depresi dan/atau St depresi dan/atau ST elevasi (dan
inversi gelombang T inversi gelombang T kemudian gelombang
Q

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

15

Sumber: American Heart Association, 2015


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

15

Sumber: American Heart Association, 2015


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana SKA: Oksigen

PEMBAHASAN Rekomendasi Kelas Level


Hipoksia

15 Oksigen diindikasikan pada pasien dengan hipoksemia


(Sa02<90% atau Pa)2 < 60 mmHg)
I C

Oksigen rutin tidak direkomendasikan pada pasien III B


dengan SaO2 ≥ 90%

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana SKA: Antiplatelet
Terapi Anti Platelet
Aspirin Aspirin 160-320 mg diberikan segera kepada semua
pasien yang tidak diketahui intoleransinya terhadap
aspirin (Kelas l-A). Aspirin tidak bersalut lebih terpilih
mengingat absorpsi sublingual (dibawah lidah) yang
PEMBAHASAN lebih cepat (Kelas l-C}. Dosis pemeliharaan 75-100 mg

15
Ticagrelor Dosis awal ticagreior yang dianjurkan adalah180 mg
dilanjutkan dosis pemeliharaan 2 x 90 mg/hari kecuali
pada pasien lMA-EST yang direncanakan untuk reperfusi
menggunakan agen fibrinolitik (Kelas I-B).
atau

Clopidogrel Dosis awal clopidogrel adalah 300 mg dilanjutkan


dengan dosis pemeliharaan 75 mg/hari (pada pasien
yang direncanakan untuk terapi reperfusi rnenggunakan
agen fibrinolitik, penghambat resoptor ADP yang
dianjurkan adalah clopidogrel

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Nitrat Dosis
Nitrogliserin spray/tablet sublingual untuk pasien dengan nyeri
dada berlangsung saat tiba di ruang gawat darurat
Tatalaksana (Kelas l-C). Jika nyeri dada tidak hilling dengan 1 kali
pemberian, dapat diulang setiap 5 menit sampai
SKA: maksimal 3 kali dosis NTG sublingual (Kelas I-C)

Antiiskemik
ISDN Dalam keadaan tidak tersedia NTG, ISDN Dapat
PEMBAHASAN digunakan sebagai pengganti
Morfin Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap

15 10-30 menit, bagi pasien yang tidak responsif


dengan terapi 3 dosis NTG sublingual (Kelas Ila-C).

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemberian Nitrat dalam kasus SKA
Nitrat efek dilatasi vena  berkurangnya preload dan volume akhir diastolik ventikel kiri  konsumsi oksigen
miokardium berkurang.

PEMBAHASAN
Nitrat intravena diindikasikan pada iskemia yang persisten. Gagal jantung, atau hipertensi dalam 48 jam pertama

15 APTS/lMA-NEST. Keputusan menggunakan nitrat intravena tidak boleh menghalangi pengobatan yang terbukti
menurunkan mortalltas seperti penyekat beta atau pcnghambat ACE (Kelas l-B.

Nitrat tidak diberikan kepada pasien dengan tekanan darah sistolik <90 mmHg atau >30 mmHg di bawah nilai
awal, bradikardia berat [<50 kali per menit), taklkardla tanpa ge;ala gagal jantung atau infark ventrikel kanan
(Kelas III-C).

Nitrat tidak boleh diberikan kepada pasien yang telah mengonsumsi penghambat fosfodiesterase; sidenafil dalam 24
jam, tadalafil dalam 48 jam. Waktu yang tepat untuk terapi nitrat setelah pemberian vardenafil belum dapat
dltentukan (Kelas III-CL

Sumber: Buku Acute Coronary Syndrome, PERKI, 2018


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Asam asetilsalisilat 1x320mg PO  diberikan
PEMBAHASAN bersama ticagrelor/clopidogrel pada kasus
diatas sebagai dual antiplatelet
B. Ticagrelor 1 x 180 mg PO  diberikan bersama
15 asam asetilsalisilat pada kasus diatas sebagai
dual antiplatelet
D. Clopidogrel 1x 300 mg PO  diberikan bersama
asam asetilsalisilat pada kasus diatas sebagai
dual antiplatelet
E. Atorvastatin 1x 40 mg PO  diberikan pada
kasus diatas sebagai plaque stabilizer

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi obat yang sebaiknya tidak diberikan
PEMBAHASAN pada kasus diatas adalah…

15 C. ISDN 1x5mg PO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 25 tahun, datang dengan keluhan berdebar
dan sesak napas sejak 2 jam yang lalu. keluhan terus
menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Riwayat
penggunaan minuman penambah energy. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi
SOAL 200x/menit, RR 20 x/menit, Pada EKG lead II didapatkan
gambaran berikut:

16
Tatalaksana yang diberikan adalah…

A. Verapamil 240 mg sediaan lepas lambat PO


B. Adenosisne 6 mg bolus cepat IV
C. Lidocain 1-1,5 mg.kg bolus lambat IV
D. Metoprolol 2,5-5 mg bolus lambat IV
E. Amiodarone 150 mg bolus lambat IV
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. ADENOSISNE 6 MG BOLUS
CEPAT IV
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 25 tahun,
• keluhan berdebar dan sesak napas sejak 2 jam yang lalu.

16 • keluhan terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat.


• Riwayat penggunaan minuman penambah energy.
• PF: TD 130/80 mmHg, Nadi 200x/menit, RR 20 x/menit,
• EKG: irama teratur, frekuensi 200x/menit, gel p tidak ada, PR
interval tidak dapat dihitung, QRS sempit
• Dx: SVT

Tatalaksana yang diberikan adalah…

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Supraventikular takikardia

PEMBAHASAN

16 Irama : Teratur
Frekuensi : > 150-250 x/menit
Gelombangg P : Tidak ada atau kecil
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek atau
menghilang
Kompleks QRS : Biasanya sempit

Sumber: The Only EKG book you’ll ever need, Thaler, M., 2013
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Supraventikular takikardia
Manifestasi Klinis Pencetus
PEMBAHASAN

• Berdebar (Palpitasi) • Alkohol


16 • Sesak napas • Kopi
• Pusing • Perubahan Emosi
• Pingsan (meski
jarang)

Sumber: The Only EKG book you’ll ever need, Thaler, M., 2013
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

16

Sumber: American Heart Association, 2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi
• Manuver valsava
• Adenosin i.v. (obat pilihan utama): bolus 6 mg bila
PEMBAHASAN
perlu bolus kedua 12 mg
• Verapamil i.v.: 2,5–5 mg perlahan; q 3x (bila tidak ada
16 gagal jantung)
• Diltiazem iv: 0,25-0,35 mg/kg (bila tidak ada gagal
jantung)
• Digitalis i.v.: 0,5mg
• Metoprolol iv: 5-15 mg; propranolol 1-2 mg iv, q 4mnt
• Kardioversi listrik bila hemo dinamik tidak stabil
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Verapamil 240 mg sediaan lepas lambat PO 
PEMBAHASAN kurang tepat, karena dosis dan sediaan salah
C. Lidocain 1-1,5 mg.kg bolus lambat IV  bukan
16 pilihan terapi
D. Metoprolol 2,5-5 mg bolus lambat IV  kurang
tepat karena dosis salah
E. Amiodarone 150 mg bolus lambat IV  bukan
pilihan terapi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana yang diberikan adalah…

16 B. ADENOSISNE 6 MG BOLUS
CEPAT IV

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 42 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak
napas sejak 1 minggu yang lalu yang memberat sejak 2
hari ini. Sesak memberat saat aktivitas, dan berbaring.
Pasien juga sering terbangun karena sesak. Pada
pameriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, N
SOAL 124x/menit, pulsus deficit, RR 30x/menit, JVP meningkat.
Terdengar diastolic murmur grade 5/6 pada katup mitral.
Pada auskultasi ditemukan ronkhi basah di basal paru
17 dan udem tungkai bawah. EKG atrium fibrilasi dengan
rapid ventricular respon. Tatalaksananya adalah….

A. Thiazid dan digoksin


B. Furosemid dan digoksin
C. Bisoprolol dan Furosemid
D. Captopril dan spironolakton
E. Spironolakton dan bisoprolol

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. FUROSEMID DAN DIGOKSIN
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 42 tahun datang ke IGD
• keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu yang memberat sejak 2 hari ini.

17 • Sesak memberat saat aktivitas, dan berbaring.


• sering terbangun karena sesak
• PF: TD 100/70 mmHg, N 124x/menit, pulsus deficit, RR 30x/menit, JVP
meningkat. Terdengar diastolic murmur grade 5/6 pada katup mitral, ronkhi
basah di basal paru dan udem tungkai bawah.
• EKG atrium fibrilasi dengan rapid ventricular respon.
• Dx: FA pada pasien gagal jantung akut

Tatalaksananya adalah….

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GAGAL JANTUNG AKUT
Definisi gagal jantung akut: kejadian atau perubahan yang cepat dari tanda dan gejala gagal
PEMBAHASAN jantung, terdapat 2 jenis:
Gagal jantung akut yang baru terjadi pertama kali ( de novo )

17 DAN
gagal jantung dekompensasi akut pada gagal jantung kronis yang sebelumnya stabil

Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana

PEMBAHASAN

17

Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Con’t

PEMBAHASAN

17

Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fibrilasi Atrium
PEMBAHASAN

17
Irama :Tidak teratur
Frekuensi : Bervariasi
Gelombang P : tidak konsisten, digantikan oleh gelombang
getar (fibrilasi) yang bervariasi amplitudo, bentuk
dan durasinya
Interval PR : tidak dapat dihitung
Kompleks QRS : normal

Sumber: Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium, PERKI, 2014


www.futuredoctorindonesia.com
Klasifikasi FA menurut waktu
presentasinya
PEMBAHASAN

17

Sumber: Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium, PERKI, 2014


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi FA berdasarkan ciri pasien

FA sorangan (lone): FA tanpa disertai penyakit struktur kardiovaskular lainnya,


termasuk hipertensi, penyakit paru terkait atau abnormalitas anatomi jantung
seperti pembesaran atrium kiri, dan usia di bawah 60 tahun.
PEMBAHASAN

17 FA non-valvular: FA yang tidak terkait dengan penyakit rematik mitral, katup


jantung protese atau operasi perbaikan katup mitral

FA sekunder: FA yang terjadi akibat kondisi primer yang menjadi pemicu FA, seperti
infark miokard akut, bedah jantung, perikarditis, miokarditis, hipertiroidisme, emboli
paru, pneumonia atau penyakit paru akut lainnya. Sedangkan FA sekunder yang
berkaitan dengan penyakit katup disebut FA valvular.

Sumber: Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium, PERKI, 2014


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi FA berdasarkan kecepatan
laju respon ventrikel
1. FA dengan respon ventrikel normal: Laju ventrikel 60-100x/menit

PEMBAHASAN

17

Sumber: Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium, PERKI, 2014


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi FA berdasarkan kecepatan
laju respon ventrikel
1. FA dengan respon ventrikel lambat : Laju ventrikel <60 x/menit

PEMBAHASAN

17

Sumber: Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium, PERKI, 2014


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi FA berdasarkan kecepatan
laju respon ventrikel
1. FA dengan respon ventrikel cepat : Laju ventrikel >100x/menit

PEMBAHASAN

17

Sumber: Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium, PERKI, 2014


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fibrilasi atrium pada pasien
gagal jantung akut
Pada kondisi gagal jantung akut, pilihan terapinya adalah kendali laju dengan
PEMBAHASAN pemberian digitalisasi cepat berupa digoksin 0,25-0,5 mg intravena (0,01-0,03
mg/kgBB/hari).

17 Pemberian dengan bolus selama 2 menit yang diencerkan dalam 10 cc larutan


isotonis

Bila laju jantung belum terkontrol, bolus digoksin dapat diulang 4 jam setelah
pemberian pertama dengan dosis maksimal 1,5 mg per 24 jam.

Sumber: Pedoman tatalaksana fibrilasi atrium, PERKI, 2014

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rekomendasi
pengobatan FA
pada gagal jantung

PEMBAHASAN

17

Sumber: Pedoman Tatalaksana


Fibrilasi Atrium, PERKI, 2014
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Thiazid dan digoksin  kurang tepat karena karena
efisiensi diuresis dan natriuresis lebih tinggi pada
PEMBAHASAN diuretik loop. Kombinasi keduanya dapat diberikan
untuk mengatasi keadaan edema yang resisten

17 C. Bisoprolol dan Furosemid  kurang tepat, karena


bisoprolol merupakan pilihan terapi FA pada gagal
jantung, bukan pada fase akut
D. Captopril dan spironolakton  kurang tepat karena
risiko hyperkalemia pada pemberian spironolakton
E. Spironolakton dan bisoprolol  kurang tepat karena
risiko hyperkalemia pada pemberian spironolakton
F. Dan bisoprolol bukan pilihan terapi FA pada gagal
jantung fase akut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, terapi yang tepat pada kasus diatas
PEMBAHASAN adalah…

17 B. FUROSEMID DAN DIGOKSIN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 58 tahun datang dengan keluhan sering sakit
kepala hilang timbul. Pasien mempunyai riwayat
hipertensi sejak 10 tahun lalu, selama ini kontrol teratur
dengan mengkonsumsi captopril 3x25mg. Pada PF
didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, N 89x/menit,
SOAL RR 18x/menit. Saat ini dokter ingin memberikan tambahan
obat sebagai kombinasi obat sebelumnya. Obat apa
yang paling tidak direkomendasikan untuk ditambah
18 pada pasien ini?

A. Beta blocker
B. Amlodipin
C. Hidroklorotiazid
D. Valsartan
E. Nifedipin lepas lambat (OROS)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. VALSARTAN
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Wanita, 58 tahun
• keluhan sering sakit kepala hilang timbul.
18 • riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu, selama ini kontrol
teratur dengan mengkonsumsi captopril 3x25mg.
• PF: tekanan darah 150/90 mmHg, N 89x/menit, RR
18x/menit.
• Saat ini dokter ingin memberikan tambahan obat sebagai
kombinasi obat sebelumnya.

Obat apa yang palinh tidak direkomendasikan untuk


ditambah pada pasien ini?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

18

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

18

www.futuredoctorindonesia.com
Kombinasi Antihipertensi

PEMBAHASAN

18

www.futuredoctorindonesia.com
Kombinasi ACE dan ARB

PEMBAHASAN
° The 2014 Evidence Based Guidelines for the Management of High

18 Blood Pressure in Adults (published by the majority of panel members


from the Eighth Joint Nation Committee 9 ACE inhibitors and ARBs
should not be used in combination.

Key risks of combining several RAS-acting agents include


hyperkalemia, low blood pressure, and worsening of kidney function
compared with using one of these medicines alone.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Beta blocker  kombinasi lini 2
PEMBAHASAN B. Amlodipin  kombinasi aman dengan ACE
C. Hidroklorotiazid  kombinasi aman dengan ACE
18 E. Nifedipin lepas lambat (OROS)  kombinasi
aman dengan ACE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, obat yang paling tidak direkomendasi
PEMBAHASAN dikombinasi dengan ACEI adalah….

18 D. VALSARTAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan
gampang lelah sejak 3 bulan lalu. Dari hasil pemeriksaan
ditemukan TD 100/70 mmHg, N 45x/menit, RR 15x/menit,
suhu afebris. Dari hasil pemeriksaan EKG didapatkan
gambaran sebagai berikut:
SOAL

19
Apa yang seharusnya dilakukan dr IGD selanjutnya?

A. Pasang pacemaker
B. Kardioversi
C. Injeksi dobutamine 2 mcg/kgbb/menit
D. Injeksi sulfas atropine 0,5 mg IV
E. Observasi dan monitor
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. OBSERVASI DAN MONITOR
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 50 tahun datang ke IGD
• keluhan gampang lelah sejak 3 bulan lalu.
19 • PF: TD 100/700 mmHg, N 45x/menit, RR 15x/menit, suhu
afebris.
• EKG: Satu dari beberapa gelombang P tidak
diteruskan kekompleks QRS (drop beat (+), PR interval
Makin lama makin panjang, kompleks QRS sempit 
AV blok mobits 1

• Apa yang seharusnya dilakukan dr IGD selanjutnya?


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
AV Blok Derajat I

PEMBAHASAN

19

Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
www.futuredoctorindonesia.com
AV Blok Derajat II
(Mobitz Type 1/ Wenkebach)
PEMBAHASAN

19
1. Satu dari beberapa gelombang P tidak diteruskan kekompleks QRS,
dapat 5: 2, 4 :3,3: 2 dan seterusnya
2. PR interval Makin lama makin panjang, PR interval terpendek adalah
segera setelah blok pada AV Blok II tipe 1
3. Kompleks QRS sempit

Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit


Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016
www.futuredoctorindonesia.com
AV Blok Derajat II
(Mobitz type II)
PEMBAHASAN

19
1. Satu dari beberapa gelombang P tidak diteruskan kekompleks QRS,
dapat 5: 2, 4 :3,3: 2 dan seterusnya
2. PR interval Tetap, tidak makin memanjang pada AV Blok II tipe 2
3. Kompleks QRS lebar

Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit


Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016
www.futuredoctorindonesia.com
AV blok Derajat III/Komplit AV
blok
PEMBAHASAN

19
1. Gelombang P dan gelombang QRS saling tidak ada hubungan.
2. Tergantung lokasi blok, maka irama escape bias berasal dari junction
(idio junctional rhythm, dengan QRS sempit, dan laju jantung relatif
lebih cepat) atau dari ventrikel (idio ventricular rhythm, dengan
kompleks QRS lebar dan laju jantung relative lebih lambat).
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016
www.futuredoctorindonesia.com
Terapi AV Blok Total/ Derajat III
Pada keadaan akut, bila:
PEMBAHASAN
Tanpa gejala:

19 • observasi, bila perlu injeksi sulfas atropine /dopamine IV atasi


penyebab eksternal yang menyebabkan AV blok hindari obat-obatan
penghambat konduksi di nodus AV

Dengan gejala atau HR <40x/menit


• pasang pacu jantung sementara bila penyebab terjadinya total AV blok
tidak ada atau tidak ditemukan, maka harus dipasang pacu jantung
permanen

Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit


Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

19

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Pasang pacemaker  pada kasus av blok
PEMBAHASAN mobits II dan av blok derajat III
B. Kardioversi  kurang tepat karena dilakukan
19 pada kasus takikardi
C. Injeksi dobutamine 2 mcg/kgbb/menit  kurang
tepat, karena diberikan pada kasus pasien
bradikardi tidak stabil bila atropine tidak efektif
D. Injeksi sulfas atropine 0,5 mg IV  kurang tepat,
karena diberikan pada kasus pasien bradikardi
tidak stabil

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana yang dilakukan adalah…

19 E. OBSERVASI DAN MONITOR

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri
perut terutaman bagian kanan atas. Keluhan juga
disertai sering mual dan muntah. Pasien baru pulang dari
Sulawesi Tenggara dan dikatakan pasien sempat
berenang di sungai di sana. Pada pemeriksaan fisik
SOAL didapatkan kesadaran kompos mantis, TD 100/60 mmhg.
N 89x/menit. RR 22x/menit, suhu 37,3C sclera ikterik
serta nyeri tekan pada hepar. Organlsme penyebab
20 kasus di atas adalah?

A. Balantidium coli
B. Ascaris lumbricoides
C. Fasciola hepatica
D. Giardia lambia
E. Trichuris trichiura

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. FASCIOLA HEPATICA
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 25 tahun datang ke IGD
• keluhan nyeri perut terutama bagian kanan atas.
20 • sering mual dan muntah.
• baru pulang dari Sulawesi Tenggara dan dikatakan
pasien sempat berenang di sungai di sana.
• PF: kesadaran kompos mantis, TD 100/60 mmhg. N
89x/menit. RR 22x/menit, suhu 37,3C sclera ikterik
serta nyeri tekan pada hepar.

Organisme penyebab kasus di atas adalah?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fasciolopsis

PEMBAHASAN

20

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Daur
Hidup
PEMBAHASAN

20

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fasciola Buski

PEMBAHASAN

20

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fasciolopsiasis
• Infeksi fasciolopsis
PEMBAHASAN
• Penularan dari konsumsi tanaman air atau daging
hewan dengan kista
20 • Reservoir umumnya babi atau manusia
• Manifestasi
• Abdominal pain
• Diare
• Obstruksi intestinal pada kasus berat
• Reaksi alergi
• . Diagnosis : telur di feses atau muntahan
• . Terapi praziquantel
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Balantidium coli  penyebab jarang diare
PEMBAHASAN berdarah
B. Ascaris lumbricoides -> infeksi cacing berkaitan
20 dengan malnutrisi
D. Giardia lambia  infeksi cacing ditandai
dengan tinja berlemak
E. Trichuris trichiura  infeksi cacing, komplikasi
bisa mengakibatkan prolapse rektum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, organisme penyebab kasus di atas
PEMBAHASAN adalah….

20 C. FASCIOLA HEPATICA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 26 tahun datang dengan keluhan nyeri perut,
mual dan perut terasa kembung, disertai nafsu makan
menurun dan diare. Pasien sebelumnya memiliki riwayat
makan babi. Apa komplikasi berat yang dapat terjadi
pada pasien tersebut?
SOAL
A. Nourocysticercosis
B. Abses hepar
21 C.
D.
Hepatitis
Disentri
E. Prolaps recti

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. NEUROCYSTICERCOSIS

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 26 tahun

21 • keluhan nyeri perut, mual dan perut terasa


kembung, disertai nafsu makan menurun dan
diare.
• Pasien sebelumnya memiliki riwayat makan babi.

Apa komplikasi berat yang dapat terjadi pada


pasien tersebut?
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Taeniasis
adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh cacing pita yang tergolong dalam
PEMBAHASAN genus Taenia

21 Taenia solium adalah cacing pita yang ditemukan di daging babi

T. solium terdapat komplikasi berbahaya yakni sistiserkosis, kista T.solium yang bisa
ditemukan di seluruh organ, namun yang paling berbahaya jika terjadi di otak.

Taenia saginata adalah cacing pita yang ditemukan di daging sapi

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

21

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

21

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Penunjang

PEMBAHASAN

21

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana Taeniasis
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara lain:

PEMBAHASAN • Mengolah daging sampai matang dan menjaga kebersihan hewan ternak.
• Menggunakan jamban keluarga.

21 Farmakologi:

• Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat ini dengan dosis 400 mg, 1 x sehari, selama 3 hari
berturut-turut, atau
• Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu.

Pengobatan terhadap cacing dewasa dikatakan berhasil bila ditemukan skoleks


pada tinja, sedangkan pengobatan sistiserkosis hanya dapat dilakukan dengan
melakukan eksisi.
Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

21

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Abses hepar  komplikasi dari disentri amoebic
PEMBAHASAN C. Hepatitis  etiolgi hepatitis adalah virus
D. Disentri  etiologi disenti yaitu bakteri atau
21 amoeba
E. Prolaps recti  komplikasi trichuriasis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, komplikasi berat yang dapat terjadi
PEMBAHASAN pada pasien adalah…

21 A. NOUROCYSTICERCOSIS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 35 tahun datang dengan keluhan batuk dan
pilek sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengaku baru pulang
dari Tiongkok dan di tempat ia tinggal terdapat unggas
dan burung yang meninggal. Bagaimana tatalaksana
untuk kasus ini?
SOAL

A. Azitromisin 1 x 500 mg selama 6 hari


22 B. Amoksisiln 3 x 500 mg selama 7 hari
C. Ciprofloxain 2 x 500 mg selama 3 hari
D. Oseltamivir 1 x 75 mg selama 7 hari
E. Oseltamivir 2 x 75 mg selama 5 hari

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. OSELTAMIVIR 2 X 75 MG
SELAMA 5 HARI
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 35 tahun
• keluhan batuk dan pilek sejak 5 hari yang lalu.

22 • baru pulang dari Tiongkok dan di tempat ia


tinggal terdapat unggas dan burung yang
meninggal.

Bagaimana tatalaksana untuk kasus ini?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Avian Influenza (H5N1)
Gejala dan tanda
PEMBAHASAN •demam ≥ 38C
•Batuk
•sakit tenggorokan

22 •Pilek
•sesak napas

Adanya riwayat kontak atau adanya faktor risiko, seperti


•kematian unggas secara mendadak
•unggas sakit di peternakan/dipelihara di rumah
•kontak dengan pasien yang didiagnosis avian influenza (H5N1)
•melakukan perjalanan ke daerah endemis avian influenza 7 hari sebelum timbulnya gejala

gambaran infiltrat yang tersebar atau terlokalisasi pada paru  pneumonia

Sumber: Pharmaceutical Care Untuk Pasien Flu Burung, Depkes, 2007

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Avian Influenza (H5N1)
Seseorang dalam Penyelidikan  tidak ada gejal, kontak erat, memiliki factor
risiko
PEMBAHASAN

22 Kasus Suspek  gejala + factor risiko

Kasus Probabel  kasus suspek ditambah adanya kenaikan titer antibodi


terhadap H5 atau seseorang yang meninggal karena penyakit saluran
napas akut yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya

Kasus Konfirmasi  Kasus suspek atau Probabel dengan hasil laboratorium


ditemukan virus influenza H5N1

Sumber: Pharmaceutical Care Untuk Pasien Flu Burung, Depkes, 2007

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Oseltamivir Oral

PEMBAHASAN
• Terapi: dosis dewasa dan anak > 13 tahun:
2x75mg selama 5 hari dalam 2 hari setelah gejala
influenza muncul
22 • Profilaksis: diberikan jika ada riwayat kontak,
1x75mg minimal 7 hari (diberikan dalam 2 hari
setelah kontak)

Sumber: Pharmaceutical Care Untuk Pasien Flu Burung, Depkes, 2007

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Zanamivir Inhalasi

PEMBAHASAN
• Dosis terapi: pasien yang berusia lebih dari 7
tahun dan lebih 2x10mg (2 puff) selama 5 hari
(jarak pemakaian 12 jam)
22 • Belum ada kebijakan Departemen Kesehatan RI
untuk menggunakan oseltamivir sebagai
profilaksis.

Sumber: Pharmaceutical Care Untuk Pasien Flu Burung, Depkes, 2007

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Azitromisin 1 x 500 mg selama 6 hari  antibiotic
PEMBAHASAN kurang tepat pada kasus infeksi virus H5N1
B. Amoksisiln 3 x 500 mg selama 7 hari  antibiotic
22 kurang tepat pada kasus infeksi virus H5N1
C. Ciprofloxain 2 x 500 mg selama 3 hari 
antibiotic kurang tepat pada kasus infeksi virus
H5N1
D. Oseltamivir 1 x 75 mg selama 7 hari  profilaksis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tatalaksana pasien pada kasus diatas
PEMBAHASAN adalah…

22 E. OSELTAMIVIR 2 X 75 MG
SELAMA 5 HARI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk disertai demam sejak 1 minggu yang lalu. 1 minggu
yang lalu dia baru pulang dari Tiongkok setelah
mengunjungi kerabatnya, ia khawatir mengenai wabah S
RS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang sempat
SOAL melanda daerah tersebut. Diagnosis kerja yang tepat?

23 A.
B.
Probable SARS
Suspek SARS
C. Probable MERS
D. Suspek MERS
E. Avian Influenza

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. SUSPEK SARS
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 45 tahun

23 • keluhan batuk disertai demam sejak 1 minggu yang


lalu.
• 1 minggu yang lalu dia baru pulang dari Tiongkok
setelah mengunjungi kerabatnya, ia khawatir
mengenai wabah S RS (Severe Acute Respiratory
Syndrome) yang sempat melanda daerah tersebut.

Diagnosis kerja yang tepat?


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Severe Acure Respiratory
Syndrome (SARS)
PEMBAHASAN
• Merupakan penyakit zoonotic yang disebabkan
oleh SARS-Corona Virus

23 • Gejala awalnya berupa flu like symptoms, demam


tinggi >38℃, dan diikuti dengan gangguan
respirasi berat
• Belum ada terapi yang spesifik  Terapi
supportive : ventilasi mekanik, antibiotik, antivirus,
imunomodulator

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kategori
kasus SARS
oleh WHO
PEMBAHASAN 2003

23

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

23

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
SARS
PEMBAHASAN

23

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit


Dalam, Sudoro, A.,2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
SARS

PEMBAHASAN

23

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit


Dalam, Sudoro, A.,2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Probable SARS  jika didakung hasil rontgen
PEMBAHASAN C. Probable MERS  arab, dari hewan unta
D. Suspek MERS  arab, dari hewan unta
23 E. Avian Influenza  riwat kontak dengan ungags
yang mati mendadak

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis kerja yang tepat adalah…

23 B. SUSPEK SARS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
diare sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh
demam, disertai kram perut bawah, mual dan malas
makan. Pasien mengaku dua minggu sebelumnya,
pasien sempat batuk pilek dan mengonsumsi beberapa
SOAL jenis antibiotik namun tidak tuntas. Pada pemeriksaan
feces ditemukan bakteri batang gram positif yang
membentuk spora. Bakteri penyebab infeksi adalah…..
24
A. Enterotoxic E.coli
B. Clostridium difficile
C. Salmonella typhii
D. Clostridium perfringens
E. Clostridium botulinum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. CLOSTRIDIUM DIFFICILE
KEYWORD:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 20 tahun
• keluhan diare sejak 3 hari yang lalu.
24 • mengeluh demam, disertai kram perut bawah, mual
dan malas makan.
• dua minggu sebelumnya, pasien sempat batuk pilek
dan mengonsumsi beberapa jenis antibiotik namun
tidak tuntas.
• Pemeriksaan feses: bakteri batang gram positif yang
membentuk spora.

Bakteri penyebab infeksi adalah…..


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

24

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kolitis Pseudomembran
• Adanya pseudomembran di mukosa kolon atau usus
PEMBAHASAN
kecil
• Clostridium difficile (penggunaan antibiotik gangguan
24 keseimbangan flora usus  mengeluarkan toksin yang
menyebabkan inflamasi mukosa)
• Gejala: diare, keram perut, anoreksia, malaise
• Tanda: demam, dehidrasi, nyeri abd bawah, rebound
tenderness
• Lab: kultur feses
• Tatalaksana: metronidazol atau vankomisin
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

24

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PRINSIP TATALAKSANA

PEMBAHASAN
• RlNGAN (diare tanpa demam, nyeri perut,
maupun leukositosis): stop antibiotic penyebab

24 • RlNGAN-SEDANG: Metronidazole atau


vancomycin selama minimal 10 hari
• BERAT: Vancomycin selama minimal 10 hari
• KOMPLIKATA: Vancomycin, lebih efektif dan
menunjukkan perbaikan segera. Perlu dikombinasi
dengan metronidazol.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

24

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Enterotoxic E.coli
PEMBAHASAN B. Salmonella typhii  demam tifoid
D. Clostridium perfringens  penyebab gas
24 ganggren
E. Clostridium botulinum  botulism

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, bakteri penyebab kasus diatas
PEMBAHASAN adalah…

24 B. CLOSTRIDIUM DIFFICILE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 55 tahun datang dengan keluhan tidak bisa BAB sejak 4 hari
lalu. Pasien juga merasa lemas dan mual. Tiga bulan sebelumnya,
pasien dirawat di RS karena patah tulang paha akibat jatuh dari tempat
tidur. Selain itu, pasien juga pernah menjalani riwayat operasi batu ginjal
2x. Riwayat hipertensi dan diabetes disangkal. Pada pemeriksaan
didapatkan TD150/90 mmHg, HR 86x/menit, RR 18x/menit, T 37,0°C. Di
bagian depan leher terdapat benjolan yang ikut dengan penelanan,
SOAL berbatas tegas, ukuran lentikular, tidak nyeri dan tidak ada tanda
radang. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDS 98, FT4 1,3 ng/dL

25 dan TSH 0,2 U/ml. Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah….

A. Hipotiroid
B. Hiperparatiroid
C. Karsinoma tiroid
D. Hipoparatiroid
E. Hipertiroid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. HIPERPARATIROID
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 55 tahun
• Susah BAB sejak 4 hari yang lalu
• keluhan lemas dan mual.

25 • Tiga bulan sebelumnya, pasien dirawat di RS karena patah tulang paha akibat jatuh dari
tempat tidur  fraktur patologik ec osteoporosis
• riwayat operasi batu ginjal 2x  curiga batu kalsium
• Riwayat hipertensi dan diabetes disangkal.
• PF: TD150/90 mmHg, HR 86x/menit, RR 18x/menit, T 37,0°C. Di bagian depan leher terdapat
benjolan yang ikut dengan penelanan, berbatas tegas, ukuran lentikular, tidak nyeri dan tidak
ada tanda radang.
• Lab: GDS 98, FT4 1,3 ng/dL dan TSH 0,2 U/ml  normal

Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah….

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

25

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Nilai rujukan
Pemeriksaan Nilai Rujukan
PEMBAHASAN
TSH 0,270-4,20 μIU/mL
fT4 0,93-1,7 ng/dL

25 T3 0,8-2,0 ng/mL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

25

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

25
- Adenoma di Kelenjar paratiroid  menghasilkan hormon PTH berlebih 
hiperkalsemia

- PTH berlebih  meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan aktivitas osteoklas


 osteoporosis (bone pain)
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Primary hyperparathyroidism

PEMBAHASAN Etiology : 85% of cases, caused by a single adenoma.

25 Treatment :

• Calcium levels >12 mg per dL should be immediately and aggressively


treated
• saline rehydration followed by furosemide (Lasix) diuresis, calcitonin, and
bisphosphonates
• Surgical excision of the abnormal parathyroid glands
• Pharmacotherapy: Estrogen therapy (reduce serum calcium) in
postmenopausal women

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Hipotiroid  fT4 turun, FSH naik, keluhan
PEMBAHASAN peningkatan BB, tidak tahan dingin
C. Karsinoma tiroid  nodul batas tidak tegas,
25 invasi jaringan, fT4 tinggi, TSH rendah
D. Hipoparatiroid PTH turun sehingga
hipokalsemia dengan gejala tetani (chovtek,
trousseau, EKG pemanjangan QT)
E. Hipertiroid  fT4 naik, FSH turun, keluhan
penurunan BB, tidak tahan panas

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada kasus diatas adalah….

25 B. HIPERPARATIROID

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 47 tahun, datang ke Puskesmas dengan
membawa hasil medical check-up di kantornya. Saat ini
pasien tidak ada keluhan lain selain batuk pilek sejak 2
hari lalu. lbu pasien menderita DM. hasil medical check
up menunjukkan GDS pasien 180 mg/dL. Pemeriksaan fisik
SOAL TD 110/70 mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, T 37,0°C.
Apakah yang harus dilakukan selanjutnya?

26 A.
B.
Ulangi pemeriksaan GDS pada pasien
Meyakinkan pasien bahwa tidak ada kelainan
yang berarti
C. Melakukan pemeriksaan Tes toleransi glukosa oral
D. Memberikan pengobatan metformin 2x500 mg
E. Memberiksan resep diet DM pada pasien

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. MELAKUKAN PEMERIKSAAN
TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL
• Wanita, 47 tahun,
PEMBAHASAN
• membawa hasil medical check-up
• tidak ada keluhan lain selain batuk pilek sejak 2 hari
26 lalu.
• lbu pasien menderita DM.
• GDS pasien 180 mg/dL.
• PF: TD 110/70 mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, T
37,0°C.

Apakah yang harus dilakukan selanjutnya?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus

PEMBAHASAN

26

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di


Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus
Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal atau
PEMBAHASAN kriteria DM digolongkan ke dalam kelompok prediabetes
yang meliputi: toleransi glukosa terganggu (TGT) dan
glukosa darah puasa terganggu (GDPT).

26 • Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil


pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125 mg/dl
dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl;
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil pemeriksaan
glukosa plasma 2 —jam setelah WGO antara 140-199
mg/dl dan glukosa plasma puasa (100 mg/dl
• Bersama—sama didapatkan GDPT dan TGT
• Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan HbAlc yang menunjukkan
angka 5,7-6,4%.
Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

26

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

26

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di


Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

26

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

26

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Ulangi pemeriksaan GDS pada pasien tidak
PEMBAHASAN tepat
B. Meyakinkan pasien bahwa tidak ada kelainan
26 yang berarti  salah
D. Memberikan pengobatan metformin 2x500 mg
 diagnosis DM belum tegak
E. Memberiksan resep diet DM pada pasien 
diagnosis DM belum tegak

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, yang harus dilakukan selanjutnya untu
PEMBAHASAN pasien diatas adalah…

26 C. MELAKUKAN PEMERIKSAAN
TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 45 tahun, datang dengan keluhan mudah Ielah
sejak 3 bulan lalu meskipun nafsu makan semakin
meningkat. Keluhan disertai sering terbangun malam hari
untuk BAK. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80
mmHg, HR 80x/menit, RR 19x/menit, T 36,9°C. Pada pada
SOAL pemeriksaan lab didapatkan GDS 210 mg/dL, Trigliserida
190 mg/dL, Kolesterol Total 200 mg/dL, LDL 70 mg/dL, HDL
45 mg/dL. Apakah komplikasi jangka panjang yang
27 dapat dialami pasien tersebut?

A. Nefrolitiasis
B. Arteriosklerosis
C. Hepatomegali
D. Ketoasidosis Diabetikum
E. Retinopati

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. RETINOPATI
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 45 tahun,
• keluhan mudah Ielah sejak 3 bulan lalu meskipun
27 nafsu makan semakin meningkat
• sering terbangun malam hari untuk BAK.
• PF: TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 19x/menit, T
36,9°C
• Lab: GDS 210 mg/dL, Trigliserida 190 mg/dL, Kolesterol
Total 200 mg/dL, LDL 70 mg/dL, HDL 45 mg/dL.

Apakah komplikasi jangka panjang yang dapat


dialami pasien tersebut?
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Patogenesis Diabetes Melitus

PEMBAHASAN

27

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus

PEMBAHASAN

27

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di


Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus
Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal atau
PEMBAHASAN kriteria DM digolongkan ke dalam kelompok prediabetes
yang meliputi: toleransi glukosa terganggu (TGT) dan
glukosa darah puasa terganggu (GDPT).

27 • Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil


pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125 mg/dl
dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl;
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil pemeriksaan
glukosa plasma 2 —jam setelah WGO antara 140-199
mg/dl dan glukosa plasma puasa (100 mg/dl
• Bersama—sama didapatkan GDPT dan TGT
• Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan HbAlc yang menunjukkan
angka 5,7-6,4%.
Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

27

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

27

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di


Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

27

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

27

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KOMPLIKASI DM

PEMBAHASAN Akut
• Ketoasidosis diabetic

27 • Hiperosmolar non ketotik


• Hipoglikemia
Kronik
• Makroangiopati : pembuluh coroner, vascular perifer, vascular otak
• Mikroangiopati : kapiler retina, kapiler renal, neuropati
• Cardiomyopathy
• Rentan infeksi (immunocompromised)
• Disfungsi ereksi
• Diabetic foot

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Nefrolitiasis  DM tidak menyebabkan
PEMBAHASAN nefrolitiasis
B. Arteriosklerosis  pengerasan pada arteri yang
27 tidak disebabkan oleh atherosclerosis,
berhubungan dengan penuaan
C. Hepatomegali  tidak disebabkan DM
D. Ketoasidosis Diabetikum  merupakan
komplikasi akut, bukan jangka panjang/kronik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, komplikasi jangka panjang yang
PEMBAHASAN dapat dialami pasien tersebut adalah….

27 E. RETINOPATI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 50 tahun, didiagnosis DM sejak satu tahun yang
lalu. Pasien mendapat terapi metformin 3 x 500 mg.
Pemeriksaan GDS 280 mg/dL. Dokter kemudian
menambahkan terapi DM dengan glibenklarnid.
Untuk melihat efek terapi dalam jangka panjang yang
SOAL diperiksa adalah....

28 A.
B.
GDP
GD2PP
C. GDS
D. HbA1c
E. OGTT

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. HBA1C
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 50 tahun,
• didiagnosis DM sejak satu tahun yang lalu.
28 • Pasien mendapat terapi metformin 3 x 500 mg.
• Pemeriksaan GDS 280 mg/dL.
• Dokter kemudian menambahkan terapi DM dengan
glibenklarnid.

Untuk melihat efek terapi dalam jangka panjang yang


diperiksa adaiah....

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Monitoring Pengobatan DM Tipe 2

PEMBAHASAN

28

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di


Indonesia, Perkeni, 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

28

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di


Indonesia, Perkeni, 2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

28

Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia, Perkeni,
2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. GDP untuk diangnosis dan evaluasi terapi
PEMBAHASAN namun bukan jangka panjang
B. GD2PP  untuk diangnosis dan evaluasi terapi
28 namun bukan jangka panjang
C. GDS  untuk diangnosis dan evaluasi terapi
namun bukan jangka panjang
E. OGTT  sama dengan GD2PP

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi pemeriksaan yang dilakukan untuk
melihat efek terapi dalam jangka panjang
PEMBAHASAN adaiah....

28 D. HBA1C

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan haid tidak
teratur sejak 3 bulan lalu. Keluhan disertai pandangan
terganggu, tidak dapat melihat sisi luar lapang pandang.
Pasien juga merasa terjadi peningkatan pertumbuhan
rambut di tangan, kaki dan mukanya. Pemeriksaan fisik
SOAL menunjukkan adanya cairan seperti susu yang keluar dari
puting pasien. Apakah diagnosis yang mungkin pada
pasien ini?
29 A. Amenorrhea primer
B. Cushing disease
C. Adenoma hipofisis
D. PCOS
E. Prolaktinoma

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. PROLAKTINOMA
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 30 tahun
• keluhan haid tidak teratur sejak 3 bulan lalu.
29 • pandangan terganggu, tidak dapat melihat sisi luar
lapang pandang.
• peningkatan pertumbuhan rambut di tangan, kaki
dan mukanya.
• PF: adanya cairan seperti susu yang keluar dari puting
pasien.

Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hiperprolaktinemia

PEMBAHASAN
• Prolaktin adalah hormon yang dipoduksi oleh
kelenjar pituitari anterior, berfungsi dalam
perkembangan payudara selama hamil dan
29 induksi laktasi. Sekresinya pulsatil: meningkat saat
tidur, stres, hamil, trauma.
• Hiperprolaktinemia sering berkaitan dengan
adenoma pituitari = prolaktinoma (>40% dari
seluruh tumor pituitari).

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

29

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi Klinis

PEMBAHASAN Gangguan siklus menstruasi, libido menurun,

29
Infertil

Galactorrhea

Hypoestrogenism  dyspareunia, osteopenia

Hypogonadism  small testicles

Bila prolaktinoma terlalu massive, dapat menyebabkan defisiensi hormon Iain pada hipofisis (TSH, GH, ACTH, GnRH)

Efek massa akibat makroprolaktinoma: nyeri kepala, gangguan lapang pandang, neuropati kranialis, hipopituitarisme, kejang, dll.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

29

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana

PEMBAHASAN Sesuai etiologi:

29 • Hentikan obat pencetus hiperprolaktinemia.


• Pasien dengan hiperprolaktinemia akibat hipotiroidisme: berikan terapi hormon tiroid.

Jika asimptomatik: obsenrasi, fidak perlu medikasi. Jika simptomatik 


bromkriptin unsilat sebagai DOC.

Prolaktinoma: operasi &/ radioterapi. lndikasi operasi:

• lntoleransi atau resisten terhadap obat.


• Gangguan lapang pandang persisten.
• Tumor kistik besar atau pendarahan.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Amenorrhea primer  tidak pernah mengalami
PEMBAHASAN haid
B. Cushing disease  peningkatan kortisol akibat
29 kelainan pada hipotalamus/hipofisis
C. Adenoma hipofisis  tumor hipofisi, tidak hanya
mengenai prolaktin, tetapi juga hormone
lainnya
D. PCOS  kista ovarium yang berhubungan
dengan resistensi insulin

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang mungkin pada pasien
PEMBAHASAN adalah…

29 E. PROLAKTINOMA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 25 tahun mengeluhkan demam yang
berlangsung sudah lebih dari lima hari. Demam terutama
dirasakan pada sore hari. Pasien merasakan
mual dan muntah, serta BAB terakhir 3 hari yang lalu.
Kapan waktu yang tepat untuk dilakukan kultur darah
SOAL pada kasus?

30 A.
B.
Minggu 1
Minggu 2
C. Minggu 3
D. Minggu 4
E. Minggu 5

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Demam Tifoid
Etiologi : Salmonella Typhi
PEMBAHASAN
Anamnesis
• Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan pola intermiten dan kenaikan

30 suhu step-ladder. Demam tinggi dapatterjadi terus menerus (demam kontinu) hingga
minggu kedua.
• nyeri perut, kembung, mual muntah, konstipasi, diare, lendir darah
Pemeriksaan fisik
• Bradikardi relative, yaitu penurunan frekuensi nadi sebanyak 8 denyut per menit setiap
kenaikan suhu 1oC.
• typhoid tongue, tremor lidah, halitosis
• Nyeri abdomen terutama region epigastrik, hepatosplenomegali
• Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan kesadaran atau kejang
Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, MenKes,2015
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
• ( leukopenia, limfositosis relative)
PEMBAHASAN IgM antigen O9 Salmonella thypi (Tubex-TF)®
• Hanya dapat mendeteksi antibody IgM Salmonella typhi
• Dapat dilakukan pada 4-5 hari pertama demam

30 Enzyme Immunoassay test (Typhidot®) 1)


• Dapat mendeteksi IgM dan IgG Salmonella typhi 2)
• Dapat dilakukan pada 4-5 hari pertama demam

Tes Widal tidak direkomendasi

Kultur Salmonella typhi (gold standard)


• Darah : Pada minggu pertama sampai akhir minggu ke-2 sakit, saat demam tinggi
• Feses : Pada minggu kedua sakit
• Urin : Pada minggu kedua atau ketiga sakit
• Cairan empedu : Pada stadium lanjut penyakit, untuk mendeteksi carrier typhoid

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, MenKes,2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

30

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tata laksana
Terapi supportif
• Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
PEMBAHASAN • Menjaga kecukupan asupan cairan, secara oral atau parenteral
• Diet gizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan perotein, rendah serat

30 Simptomatik

Terapi definitif
• Antibiotik lini pertama untuk demam tifoid adalah Kloramfenikol, Ampisilin
atau Amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil), atau
Trimetroprim-sulfametoxazole (Kotrimoksazol).
• Antibiotik lini kedua yaitu Seftriakson, Sefiksim, Kuinolon (tidak dianjurkan
untuk anak <18 tahun karena dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tata
Laksana

PEMBAHASAN

30

Sumber: Panduan Praktik


Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Pertama, MenKes,2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tata
Laksana
PEMBAHASAN

30

Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama,
MenKes,2015

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Minggu 2 sample feses
PEMBAHASAN B. Minggu 3  sample urin
C. Minggu 4  cairan empedu
30 D. Minggu 5  cairan empedu

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, waktu yang tepat dilakukan kultur
PEMBAHASAN darah pada kasus diatas adalah…

30 A. Minggu 1

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan usia 4 tahun BB 12 kg datang
bersama ibunya ke Poli Anak RS dengan keluhan tampak
kurus dan pertumbuhan terhambat dibandingkan anak
seusianya. Pasien juga dikeluhkan sering batuk dan
berdebar-debar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
SOAL statis gizi kurang, nadi 100x/m reguler, RR 34x/m, sianosis
tidak ada, S1 dan S2 tunggal, bising sistolik tipe ejeksi
pada ICS 3 - 4 parasternal line sinistra derajat Il/6. Apakah
31 kemungkinan diagnosisnya?
A. VSD
B. Coartation of aorta
C. ASD
D. PDA
E. TOF

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. VSD

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• anak perempuan usia 4 tahun BB 12 kg datang 

31 kurus dan pertumbuhan terhambat


• sering batuk dan berdebar-debar
• Pada pemeriksaan fisik  statis gizi kurang, nadi
100x/m reguler, RR 34x/m, sianosis tidak ada,
• S1 dan S2 tunggal, bising sistolik tipe ejeksi pada
ICS 3 - 4 parasternal line sinistra derajat Il/6

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ventricular Septal Defect
Gejala Klinis :
• Gangguan pertumbuhan
PEMBAHASAN • Sering ISPA berulang, sesak
Pemeriksaan Fisik :
31 • Murmur sistolik gada ICS 3-4 Parasternal line kiri, meluas
sepanjang tepi kiri sternum
• Pada VSD besar dapat terjadi peningkatan tahanan
vaskuler paru sehingga dapat menyebabkan takipneu
dan retraksi

Sumber : Konsep Terkini Diagnosis Dan Tatalaksana Gagal Jantung Pada Anak, Naskah Simposium
Paralel dan Temu Ahli Pertemuan Ilmiah Tahunan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan
Dokter Anak Indonesia Cabang Jawa Timur, Surabaya.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ventricular Septal Defect

PEMBAHASAN

31

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Coartation of aorta  gejala dan tanda: Sesak napas, kesulitan minum,
Tekanan darah di ekstremitas atas > ekstremitas bawah, Nadi Iebih keras di
PEMBAHASAN ekstremitas atas dibanding ekstremitas bawah, Sianosis pada ekstremitas
bawah, Suara jantung S2 mengeras, cardiomegali

31 C. ASD  pemfis : bunyi jantung S2 melebar dan menetap gada saat inspirasi
maupun ekspirasi (splitting) + Murmur sistolik pada area katup pulmonal (ICS
2 parasternal line kiri) atau murmur diastolik pada area trikuspid (ICS 3-4
parasternal line kiri)
D. PDA  pemfis : Murmur kontinyu / machinery di infraklavikula kiri atau
subklavikula kiri atau ICS 2 midclavicular line kiri
E. TOF  gejala : sianosis, jari tabuh, RVH, murmur sistolik pada regio katup
pulomnal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah

31 A. VSD

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak usia perempuan 8 tahun diantar ke klinik dengan
keluhan sesak nafas sejak 1 jam lalu. Sesak disertai
batuk dan pilek sejak 3 hari. Demam disangkal. Pasien
memiliki riwayat alergi debu dan ikan laut. Keluhan
dikatakan sering dialami sejak pasien berusia 3 tahun.
SOAL Kambuh bila terkena debu, namun riwayat paparan
debu seminggu terkahir disangkal. Pada vital sign
didapatkan suhu 37 derajat celcius, nadi 110x/menit, laju
32 napas 24x/menit. Pada pemeriksaan fisik pasien
tampak sesak, ekspirasi memanjang, wheezing (+). Pasien
diberikan terapi nebulizer dengan ventolin, keluhan
segera membaik. Diagnosis yang paling tepat adalah…
A. Asma
B. Bronkiolitis
C. Pneumonia
D. Pertusis
E. Rhinitis alergi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. ASMA

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak 8 tahun  sesak nafas

32 • mengi & batuk(+)


• Riwayat alergi (+)
• Paparan alergen (-)
• Membaik dengan nebul ventolin

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
DEFINISI
PEMBAHASAN • Asma adalah penyak saluran respiratori dengan
dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
32 dengan derajatbenrariasi.
• Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk,
Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang
timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam
atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada
pencetus
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN

32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
Karakteristik Asma
• Gejala timbul secara episodik atau berulang.
PEMBAHASAN • Timbul bila ada faktor pencetus.
o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara
kering, makanan minuman dingin, penyedap rasa, pengawet makanan,

32 pewarna makanan.
o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari.
o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis
o Aktivitas fisis: berlarian, berteriak,1nenangis, atau tertawa berlebihan.
• Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan
dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal].
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan
pemberian obat pereda asma.

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
ALUR
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN ASMA
ANAK
32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
DERAJAT ASMA BERDASARKAN KEKERAPAN
PEMBAHASAN

32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

32

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Bronkiolitis  infeksi virus RSV pada bronkiolus terminalis
PEMBAHASAN dgn karakteristik mengi pada anak usia < 2 tahun
C. Pneumonia  infeksi parenkim paru dengan gejala batuk
dan sesak napas serta gejala sistemik berupa demam.
32 Terdapat suara tambahan berupa rhonki
D. Pertusis   batuk paroksismal yang diikuti dengan
whoop, muntah, sianosis atau apnu, bisa tanpa demam,
imunisasi DPT tidak ada atau tidak lengkap, klinis baik di
antara episode batuk
E. Rhinitis alergi  peradangan pada saluran hidung akibat
paparan alergen. Tidak ada keluhan sesak napas (bila
berdiri sendiri)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah

32 A. ASMA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan usia 11 tahun diantar orang tua ke
puskesmas dengan keluhan batuk. Batuk muncul sudah sejak 3
hari yang lalu. Batuk memberat pada malam hari dan ketika
dingin. Pada malam hari seringkali disertai suara “ngik-ngik”.
Pasien alergi terhadap asap rokok dan asap kendaraan. Ibu
pasien memiliki riwayat dermatitis atopi. Pada tanda vital
SOAL didapatkan laju napas 24x/menit, nadi 110x/menit, suhu 37
derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit

33 ringan. Pada auskultaso thorax didapatkan ekspirasi memanjang


serta wheezing pada seluruh lapang paru. Tidak ada retraksi
pada dinding dada. Keluhan yang sama terakhir kali dialami
pasien 2 minggu yang lalu. Berdasarkan derajat kekerapan,
manakah pilihan yang tepat?
A. Intermiten
B. Persisten ringan
C. Persisten sedang
D. Persisten berat
E. Persisten sangat berat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. PERSISTEN RINGAN

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Serangan terakhir kali pada 2 minggu yang lalu

33

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
DEFINISI
PEMBAHASAN • Asma adalah penyak saluran respiratori dengan
dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
33 dengan derajatbenrariasi.
• Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk,
Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang
timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam
atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada
pencetus
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN

33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
Karakteristik Asma
• Gejala timbul secara episodik atau berulang.
PEMBAHASAN • Timbul bila ada faktor pencetus.
o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara
kering, makanan minuman dingin, penyedap rasa, pengawet makanan,

33 pewarna makanan.
o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari.
o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis
o Aktivitas fisis: berlarian, berteriak,1nenangis, atau tertawa berlebihan.
• Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan
dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal].
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan
pemberian obat pereda asma.

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
ALUR
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN ASMA
ANAK
33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA
DERAJAT ASMA BERDASARKAN KEKERAPAN
PEMBAHASAN

33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASMA

PEMBAHASAN

33

Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Intermiten  episode gejala < 6x/tahun atau
PEMBAHASAN antar episode jaraknya > 6 minggu
C. Persisten sedang  episode serangan
33 >1x/minggu namun tidak setiap hari
D. Persisten berat  episode serangan muncul
hampir setiap hari
E. Persisten sangat berat tidak ada klasifikasinya

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, klasifikasi derajat berdasarkan
PEMBAHASAN kekerapan yang tepat adalah

33 B. PERSISTEN RINGAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi 10 hari dibawa ibunya ke dokter karena kuning satu
badan sejak 3 hari ini. Riwayat demam disangkal. BAB
warna coklat dan urin warna kuning jernih. Pemeriksaan
fisik bayi tampak aktif, mau menetek, sklera ikterik, ikterus
kramer IV. Pemeriksaan penunjang bilirubin total 21. Apa
SOAL tatalaksana yang tepat pada bayi ini?
A. Observasi
B. Transfusi tukar
34 C. Fototerapi
D. Suportif
E. Medikamentosa

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. FOTOTERAPI

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Bayi 10 hari

34 • kuning satu badan sejak 3 hari yll


• bayi tampak aktif, mau menetek, sklera ikterik,
ikterus kramer III
• Pemeriksaan penunjang bilirubin total 20

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
• Lebih dari 50% bayi baru lahir normal dan 80%
bayi kurang bulan mengalami ikterus.
• Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan
PEMBAHASAN normal:

34

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM

PEMBAHASAN

34

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
•  sederhananya
Ikterus abnormal (non fisiologis)
• Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan
PEMBAHASAN
• Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi
cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan
34 • Ikterus disertai demam
• Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning.
Ikterus Normal (fisiologis)
• Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di
atas.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh :
• Infeksi bakteri berat
PEMBAHASAN
• Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh
ketidakcocokan golongan darah atau
defisiensi G6PD
34 • Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya
• Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier
• Hipotiroidisme.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
Pemeriksaan ikterus abnormal
Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan
pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung
PEMBAHASAN dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja
yang tersedia, meliputi:
34 • Hemoglobin atau hematokrit.
• Hitung darah lengkap untuk mencari tanda
infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi
atau rendah dengan batang > 20%) dan
tanda hemolisis.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kramer Sign : perkiraan kadar serum bilirubin
dengan melihat progresifitas ikterus.

PEMBAHASAN

34

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
TATALAKSANA
Terapi sinar jika:
• Ikterus pada hari ke-1
PEMBAHASAN
• Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki

34 • Ikterus pada bayi kurang bulan


• Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis.
Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di
bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik
dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM

PEMBAHASAN

34

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Observasi : untuk kasus fisiologis
PEMBAHASAN b. Transfusi tukar : apabila dengan foto terapi tidak
ada perbaikan, atau sesuai dengan
34 rekomendasi tabel pembahasan
d. Suportif : bukan pilihan terapi
e. Medikamentosa : bukan pilihan terapi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi tatalaksana yang tepat adalah

34 C. FOTOTERAPI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi usia 6 hari dibawa ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan badan kuning sejak usia 2 hari. Bayi lahir
cukup bulan. BB lahir adalah 3000 gr dan BB saat ini 3050
gr. Bayi telah mendapat ASI sejak lahir. BAB dempul tidak
ada, kencing dikatakan kuning jernih. Pada pemeriksaan
SOAL bayi aktif, badan tampak kuning sampai dada.
Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Lanjutkan pemberian ASI
35 B. Transfusi tukar
C. Fototerapi
D. Pemberian Fenobarbital
E. Pemeriksaan bilirubin darah

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. LANJUTKAN PEMBERIAN ASI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• bayi usia 6 hari

35 • badan kuning sejak usia 2 hari


• Lahir cukup bulan , BB lahir adalah 3000 gr
• pemeriksaan bayi aktif,
• badan tampak kuning sampai dada

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
• Lebih dari 50% bayi baru lahir normal dan 80%
bayi kurang bulan mengalami ikterus.
• Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan
PEMBAHASAN normal:

35

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM

PEMBAHASAN

35

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
•  sederhananya
Ikterus abnormal (non fisiologis)
• Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan
PEMBAHASAN
• Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi
cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan
35 • Ikterus disertai demam
• Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning.
Ikterus Normal (fisiologis)
• Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di
atas.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh :
• Infeksi bakteri berat
PEMBAHASAN
• Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh
ketidakcocokan golongan darah atau
defisiensi G6PD
35 • Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya
• Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier
• Hipotiroidisme.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
Pemeriksaan ikterus abnormal
Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan
pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung
PEMBAHASAN dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja
yang tersedia, meliputi:
35 • Hemoglobin atau hematokrit.
• Hitung darah lengkap untuk mencari tanda
infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi
atau rendah dengan batang > 20%) dan
tanda hemolisis.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kramer Sign : perkiraan kadar serum bilirubin
dengan melihat progresifitas ikterus.

PEMBAHASAN

35

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM
TATALAKSANA
Terapi sinar jika:
• Ikterus pada hari ke-1
PEMBAHASAN
• Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki

35 • Ikterus pada bayi kurang bulan


• Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis.
Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di
bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik
dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning.

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IKTERUS NEONATORUM

PEMBAHASAN

35

Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…

PEMBAHASAN B. Transfusi tukar : dilakukan bila ikterus patologis


C. Fototerapi : dilakukan bila ikterus patologis
35 D. Pemberian Fenobarbital : dilakukan bila ikterus
patologis
E. Pemeriksaan bilirubin darah : dilakukan bila
ikterus patologis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana yang tepat adalah …

35 A. LANJUTKAN PEMBERIAN ASI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang dengan
ibunya ke praktek dokter karena keluhan demam sejak 7
hari yang lalu. Demam menetap terutama saat malam
hari. Keluhan disertai muntah, sulit BAB dan kadang nyeri
perut. Pada Pemeriksaan tanda vital didapat Nadi
SOAL 70x/menit, laju napas 24x/m, Tax 37,8 derajat celcius.
Pada Pemeriksaan fisik didapatkan lidah kotor,
hepatomegali tidak ada. Hasil lab Widal 1/320, 1/160.
36 Apakah diagnosis pasien ini?
A. Demam Tifoid
B. Rubela
C. Mumps
D. Demam Dengue
E. Demam Scarlet

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. DEMAM TIFOID

PEMBAHASAN
• Anak usia 7 tahun  demam sejak 7 hari yang lalu
• menetap

36 • Muntah, kadang nyeri perut, konstipasi


• Nadi 70x/m, RR 24x/m, Tax 37,8
• terdapat lidah kotor
• Hasil lab Widal 1/320, 1/160

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
• Etiologi : Salmonella typhi
• Pertimbangkan demam tifoid jika anak demam
PEMBAHASAN dan mempunyai salah satu tanda berikut ini:
• Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit
36 kepala atau batuk,
• Terutama jika demam telah berlangsung selama
7 hari atau lebih
• Dan diagnosis lain sudah disisihkan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS
• Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci
PEMBAHASAN adalah:
• Demam lebih dari tujuh hari

36 • Terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
• Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
• Hepatosplenomegali
• Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus
• Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama
pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan
disertai syok dan hipotermi.
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis
PEMBAHASAN relatif, trombositopenia (pada demam tifoid
berat).

36 • Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan


hati-hati.
Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella
Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
TATALAKSANA
• Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama
PEMBAHASAN 10-14 hari
• Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai
36 amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin
intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48
mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari.
• Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi
ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM
atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral
(20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
b. Rubela : disertai KGB
PEMBAHASAN c. Mumps : peradangan pada kelenjar parotis,
keluhan berupa bengkak dan nyeri pada pipi
36 d. Demam Dengue : demam tinggi selama 3-7 hari
dimana ada fase ketika pasien tidak demam
e. Demam Scarlet : demam, ruam papular kasar
dan memucat bila ditekan, faringitis, white
strawberry tongue atau red strawberry tongue

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pasien yg tepat adalah

36 A. DEMAM TIFOID

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan
ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 10
hari yang lalu. Demam dirasakan menetap sepanjang
hari. Keluhan disertai mual muntah serta diare. Riwayat
gusi berdarah, mimisan, kencing merah atau kotoran
SOAL hitam tidak ada. Pada tanda vital diperoleh laju nadi
68x/menit, laju napas 26x/menit, Tax 38,2 derajat celcius.
Pemeriksaan abdomen : tidak ada distensi, bising usus
37 meningkat, nyeri tekan tidak ada. Berdasarkan kasus,
apakah antibiotik lini pertama yang dapat diberikan
pada pasien ini?
A. Cefixime
B. Kloramfenikol
C. Eritromisin
D. Ciprofloxacin
E. Metronidazole

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. KLORAMFENIKOL

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak usia 10 tahun demam sejak 10 hari yang

37 lalu
• mual muntah dan diare
• Nadi 68x/m, RR 24x/m, Tax 38,2

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
• Etiologi : Salmonella typhi
• Pertimbangkan demam tifoid jika anak demam
PEMBAHASAN dan mempunyai salah satu tanda berikut ini:
• Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit
37 kepala atau batuk,
• Terutama jika demam telah berlangsung selama
7 hari atau lebih
• Dan diagnosis lain sudah disisihkan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS
• Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci
PEMBAHASAN adalah:
• Demam lebih dari tujuh hari

37 • Terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
• Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
• Hepatosplenomegali
• Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus
• Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama
pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan
disertai syok dan hipotermi.
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis
PEMBAHASAN relatif, trombositopenia (pada demam tifoid
berat).

37 • Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan


hati-hati.
Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella
Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DEMAM TIFOID
TATALAKSANA
• Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama
PEMBAHASAN 10-14 hari
• Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai
37 amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin
intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48
mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari.
• Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi
ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM
atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral
(20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Cefixime : terapi lini terakhir
PEMBAHASAN
c. Eritromisin : bukan salah satu pilihan terapi pada
37 kasus demam tifoid

d. Ciprofloxacin : kontraindikasi thd anak, bukan


salah satu pilihan terapi pada kasus demam tifoid

e. Metronidazole : bukan salah satu pilihan terapi


pada kasus demam tifoid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi pilihan antibiotik pasien adalah

37 B. KLORAMFENIKOL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak perempuan usia 10 tahun dibawa orangtuanya
ke dokter dengan keluhan demam. Demam tinggi
muncul mendadak dan menetap terus-menerus selama 3
hariterkahir. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, nyeri
belakang bola mata, nyeri otot dan persendian.
SOAL Laju nadi 88x/menit, Tax 38 derajat celcius. Hasil
pemeriksaan darah lengkap didapatkan Hb :12, Hct : 52%,
Leukosit 3.200, Trombosit 210.000.
38 Apakah diagnosis pasien?
A. Morbili
B. Rubela
C. Mumps
D. Demam Dengue
E. Demam Scarlet

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. DEMAM DENGUE

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Anak 10 tahun  demam tinggi mendadak

38 • Nyeri kepala, nyeri belakang bola mata, nyeri


otot, nyeri sendi
• Laju nadi 88x/menit, Tax 38 derajat celcius.
• DL  Hb :12, Hct : 52%, Leukosit 3.200, Trombosit
210.000.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
DEMAM DENGUE
• Demam tinggi mendadak
• Ditambah gejala penyerta 2 atau lebih:
PEMBAHASAN
• - Nyeri kepala
• - Nyeri retro orbita

38 •


-
-
-
Nyeri otot dan tulang
Ruam kulit
Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
• - Leukopenia
• - Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif
• Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma
(hemokonsentrasi, efusi pleura, asites, hipoproteinemia).

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
Tatalaksana Demam Dengue
• Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan
memberikan nasihat perawatan pada orang tua anak.
PEMBAHASAN • Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau
larutan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat

38 demam dan muntah.


• Berikan parasetamol untuk demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang perdarahan.
• Anak harus dibawa ke rumah sakit apabila demam tinggi,
kejang, tidak bisa minum, muntah terus-menerus.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
DEMAM BERDARAH DENGUE
1. Klinis
• Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung
PEMBAHASAN terus menerus selama 2-7 hari
• Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
• uji bendung positif

38 •

petekie, ekimosis, purpura
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
• hematemesis dan atau melena
• Pembesaran hati
• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,
penyempitan tekanan nadi (<20 mmHg), hipotensi sampai tidak
terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time
memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
2. Laboratorium
• Trombositopenia (100 000/µl atau kurang)
• Adanya kebocoran plasma karena peningkatan
PEMBAHASAN permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:
• Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar

38 • Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan


• Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
• Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria
laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit)
cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
Derajat Penyakit
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada
setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan
hemokonsentrasi)
PEMBAHASAN
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji bendung.

38 Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan


atau perdarahan lain.
Derajat III Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau
hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan
anak tampak gelisah.
Derajat IV Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat
diraba dan tekanan darah tidak terukur.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok
Anak dirawat di rumah sakit
• Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus
PEMBAHASAN buah, air tajin, air sirup, susu, untuk mengganti cairan
yang hilang akibat kebocoran plasma, demam,

38 muntah/diare.
• Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang terjadinya perdarahan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
• Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
o Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
o Kebutuhan cairan parenteral
PEMBAHASAN Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam

38 Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam


o Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa
laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin)
tiap 6 jam
o Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik,
turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil.
Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48 jam
sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian
cairan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
• Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok
• Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra
nasal.
• Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
PEMBAHASAN • Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20
ml/kgBB secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid
10-20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.

38 • Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun
pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi
darah/komponen.
• Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai
membaik, tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10
ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam
sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
• Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam.
• Ingatlah banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu
banyak daripada pemberian yang terlalu sedikit.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE

PEMBAHASAN

38

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE

PEMBAHASAN

38

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Morbili : konjungtivitis, batuk dan pilek, Makula
PEMBAHASAN eritema dengan bintik putih kecil di tengahnya
yang ditemukan pada mukosabukal dekat
38 molar/geraham 2.
b. Rubela : disertai KGB
c. Mumps : peradangan pada kelenjar parotis
e. Demam Scarlet : Demam, ruam papular kasar
dan memucat bila ditekan, faringitis, white
strawberry tongue atau red strawberry tongue

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah

38 D. DEMAM DENGUE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak perempuan 7 tahun diantar orang tua ke IGD
Puskesmas dengan keluhan tampak lemas dan telapak
tangan teraba dingin. Hal ini baru orang tua pasien
sadari ketika pasien bangun tidur. Pasien jadi malas
makan dan minum. Riwayat demam sejak 3 terakhir,
SOAL saat ini demam sudah mulai turun. Pemeriksaan fisik nadi
tidak teraba, akral dingin, petekiae pada ektremitas atas.
Kesadaran pasien berkabut. Apakah diagnosis kasus
39 diatas ?
A. DF
B. DHF Grade I
C. DHF Grade II
D. DHF Grade III
E. DHF Grade IV

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. DHF GRADE IV

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak 7 tahun, riwayat demam 3 hari

39 • Petekhie di extremitas atas


• Pemeriksaan fisik : denyut nadi tidak teraba;
akral dingin

Tekana darah rendah,nadi tak teraba,


takikardia, akral dingin gejala kegagalan
perfusi/sirkulasi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
DEMAM DENGUE
• Demam tinggi mendadak
• Ditambah gejala penyerta 2 atau lebih:
PEMBAHASAN
• - Nyeri kepala
• - Nyeri retro orbita

39 •


-
-
-
Nyeri otot dan tulang
Ruam kulit
Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
• - Leukopenia
• - Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif
• Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma
(hemokonsentrasi, efusi pleura, asites, hipoproteinemia).

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
Tatalaksana Demam Dengue
• Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan
memberikan nasihat perawatan pada orang tua anak.
PEMBAHASAN • Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau
larutan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat

39 demam dan muntah.


• Berikan parasetamol untuk demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang perdarahan.
• Anak harus dibawa ke rumah sakit apabila demam tinggi,
kejang, tidak bisa minum, muntah terus-menerus.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
DEMAM BERDARAH DENGUE
1. Klinis
• Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung
PEMBAHASAN terus menerus selama 2-7 hari
• Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
• uji bendung positif

39 •

petekie, ekimosis, purpura
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
• hematemesis dan atau melena
• Pembesaran hati
• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,
penyempitan tekanan nadi (<20 mmHg), hipotensi sampai tidak
terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time
memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
2. Laboratorium
• Trombositopenia (100 000/µl atau kurang)
• Adanya kebocoran plasma karena peningkatan
PEMBAHASAN permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:
• Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar

39 • Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan


• Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
• Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria
laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit)
cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
Derajat Penyakit
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada
setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan
hemokonsentrasi)
PEMBAHASAN
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji bendung.

39 Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan


atau perdarahan lain.
Derajat III Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau
hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan
anak tampak gelisah.
Derajat IV Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat
diraba dan tekanan darah tidak terukur.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok
Anak dirawat di rumah sakit
• Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus
PEMBAHASAN buah, air tajin, air sirup, susu, untuk mengganti cairan
yang hilang akibat kebocoran plasma, demam,

39 muntah/diare.
• Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang terjadinya perdarahan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
• Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
o Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
o Kebutuhan cairan parenteral
PEMBAHASAN Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam

39 Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam


o Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa
laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin)
tiap 6 jam
o Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik,
turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil.
Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48 jam
sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian
cairan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE
• Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok
• Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra
nasal.
• Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
PEMBAHASAN • Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20
ml/kgBB secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid
10-20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.

39 • Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun
pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi
darah/komponen.
• Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai
membaik, tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10
ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam
sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
• Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam.
• Ingatlah banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu
banyak daripada pemberian yang terlalu sedikit.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE

PEMBAHASAN

39

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI VIRUS DENGUE

PEMBAHASAN

39

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. DF : Demam + Dua gejala (lihat
PEMBAHASAN pembahasan)
B. DHF Grade I : Demam disertai uji torniquet
39 positif (provoke bleeding)
C. DHF Grade II : Demam disertai perdarahan
spontan (unprovoke/ spontaneus bleeding)
D. DHF Grade III : Disertai tanda awal
kegagalan sirkulasi seperti : nadi cepat –
lemah,tekanan nadi >20mmhg, gelisah, akral
dingin. (Decompensatted shock)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien ini adalah

39 E. DHF GRADE IV

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi berusia 4 hari dibawa ibunya ke RS dengan
keluhan utama kejang. Kejang dikatakan hanya sekali saja
setelah diawali dengan demam. Ibunya juga mengeluhkan
kaku pada bagian leher, perut, dan punggung bayi, tidak
mau menetek serta mulut yang mencucu seperti mulut
SOAL ikan. Dari anamnesis lebih lanjut, didapatkan bahwa ibu
bersalin di dukun beranak dengan peralatan seadanya
serta tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan.
40 Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah....
A. Meningitis
B. Tetanus Neonatorum
C. Meningoencefalitis Neonatorum
D. Encefalitis
E. Perdarahan Intra Kranial

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. TETANUS NEONATORUM

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Bayi berusia 4 hari  kejang.

40 • kaku pada bagian leher, perut, dan punggung


bayi, tidak mau menetek serta mulut yang
mencucuseperti mulut ikan.
• ibu bersalin di dukun beranak, tidak pernah
melakukan pemeriksaan kehamilan.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
DEFINISI
Tetanus adalah Gangguan neurologis dengan
PEMBAHASAN
karakteristik peningkatan tonus otot dan spasme
disebabkan oleh toksin Clostridium tetani.
40

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
ETIOLOGI
Clostridium tetani
PEMBAHASAN
• Bakteri batang, gram positif, obligat anaerob
• Ditemukan di tanah dan kotoran binatang
40

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
FAKTOR RESIKO
• riwayat persalinan yang kurang higienis,
PEMBAHASAN
• perawatan talu pusat yang tidak higienis

40

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
TANDA KLINIS
- Bayi sadar, spasme otot berulang
PEMBAHASAN - Mulut mencucu seperti ikan
- Trismus
40 - Perut teraba seperti papan
- Opistotonus
- Ekstremitas spastik (boxing position)

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
TATALAKSANA
• Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis
PEMBAHASAN rumatan.
• Berikan diazepam 10 mg/kgBB/hari IV dalam 24
40 jam atau bolus IV setiap 3 jam (0.5 mL per kali
pemberian), maksimum 40 mg/kgBB/hari.
• Jika jalur IV tidak terpasang, berikan diazepam
melalui rektum.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
• Jika frekuensi napas < 20 kali/menit, obat dihentikan,
meskipun bayi masih mengalami spasme.
PEMBAHASAN • Jika bayi mengalami henti napas selama spasme
atau sianosis sentral setelah spasme, berikan
oksigen dengan kecepatan aliran sedang.
40 • Jika belum bernapas spontan lakukan resusitasi dan
jika belum berhasil dirujuk ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas NICU.
• Jika ada, beri human tetanus immunoglobulin 500
IU IM atau tetanus antitoksin 5 000 IU IM

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
• Tetanus toksoid 0.5 mL IM diberikan pada
tempat yang berbeda dengan tempat
PEMBAHASAN pemberian antitoksin
• Penisilin prokain 50 000 IU/kgBB/hari IM dosis
40 tunggal atau Metronidazol IV selama 10 hari
• Jika terjadi kemerahan dan/atau pembengkakan
pada kulit sekitar pangkal tali pusat, atau keluar
nanah dari permukaan tali pusat, atau bau
busuk dari area tali pusat, berikan pengobatan
untuk infeksi lokal tali pusat.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Meningitis : pada neonatus meningeal sign belum
PEMBAHASAN tampak karena sutura belum tertutup. Peningkatan
TIK ditandai dengan ubun ubun membonjol
c. Meningoencefalitis neonatorum : perpaduan
40 meningitis dan enchepalitis
d. Encefalitis : terdapat penurunan kesadaran.
Peningkatan TIK ditandai dengan ubun ubun
membonjol
e. Perdarahan intra kranial : ada riwayat penurunan
kesadaran disertai peningkatan TIK

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pasien adalah

40 B. TETANUS NEONATORUM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi usia 5 hari dibawa ibunya ke IGD karena kejang.
Kejang dikatakan hanya sekali saja. Selain kejang, pasien
juga dikatakan kaku, tidak mau menyusu, dan mulut
mencucu. Dari anamnesis lanjutan diperoleh bahwa ibu
melahirkan ditolong oleh tenaga non medis, ANC tidak
SOAL teratur, tidak mendapatkan vaksin saat hamil. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 143x/m, RR 52x/m,
Suhu 37 derajat celcius, bayi tampak sadar, otot-otot
41 kaku, mulut mecucu, tali pusat bau. Apakah pencegahan
yang dapat dilakukan ketika ibu hamil?
A. Injeksi Kortikosteroid
B. Pemberian ATS
C. Vaksinasi DT
D. Imunisasi TT
E. Injeksi Vitamin K

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. IMUNISASI TT

PEMBAHASAN
KEYWORD
• Bayi usia 4 hari

41 • kejang
• ibu melahirkan ditolong oleh tenaga non medis
• ANC tidak teratur
• tidak mendapatkan vaksin saat hamil
• bayi tampak sadar, otot-otot kaku, mulut
mecucu, tali pusat bau

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
DEFINISI
Tetanus adalah Gangguan neurologis dengan
PEMBAHASAN
karakteristik peningkatan tonus otot dan spasme
disebabkan oleh toksin Clostridium tetani.
41

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
ETIOLOGI
Clostridium tetani
PEMBAHASAN
• Bakteri batang, gram positif, obligat anaerob
• Ditemukan di tanah dan kotoran binatang
41

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
FAKTOR RESIKO
• riwayat persalinan yang kurang higienis,
PEMBAHASAN
• perawatan talu pusat yang tidak higienis

41

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
TANDA KLINIS
- Bayi sadar, spasme otot berulang
PEMBAHASAN - Mulut mencucu seperti ikan
- Trismus
41 - Perut teraba seperti papan
- Opistotonus
- Ekstremitas spastik (boxing position)

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
TATALAKSANA
• Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis
PEMBAHASAN rumatan.
• Berikan diazepam 10 mg/kgBB/hari IV dalam 24
41 jam atau bolus IV setiap 3 jam (0.5 mL per kali
pemberian), maksimum 40 mg/kgBB/hari.
• Jika jalur IV tidak terpasang, berikan diazepam
melalui rektum.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
• Jika frekuensi napas < 20 kali/menit, obat dihentikan,
meskipun bayi masih mengalami spasme.
PEMBAHASAN • Jika bayi mengalami henti napas selama spasme
atau sianosis sentral setelah spasme, berikan
oksigen dengan kecepatan aliran sedang.
41 • Jika belum bernapas spontan lakukan resusitasi dan
jika belum berhasil dirujuk ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas NICU.
• Jika ada, beri human tetanus immunoglobulin 500
IU IM atau tetanus antitoksin 5 000 IU IM

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TETANUS NEONATORUM
• Tetanus toksoid 0.5 mL IM diberikan pada
tempat yang berbeda dengan tempat
PEMBAHASAN pemberian antitoksin
• Penisilin prokain 50 000 IU/kgBB/hari IM dosis
41 tunggal atau Metronidazol IV selama 10 hari
• Jika terjadi kemerahan dan/atau pembengkakan
pada kulit sekitar pangkal tali pusat, atau keluar
nanah dari permukaan tali pusat, atau bau
busuk dari area tali pusat, berikan pengobatan
untuk infeksi lokal tali pusat.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Injeksi Kortikosteroid : tidak terkait pencegahan
PEMBAHASAN tetanus neonatorum
b. Pemberian ATS : diberikan untuk kasus yg
41 berpotensi mengalami Tetanus di kemudian hari
c. Vaksinasi DT : sediaan yang diberikan untuk ibu
hamil adalah TT
e. Injeksi Vitamin K : tidak terkait pencegahan
tetanus neonatorum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi pencegahan yang dapat dilakukan
PEMBAHASAN ketika ibu hamil adalah

41 D. IMUNISASI TT

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi laki-laki berusia 3 tahun dibawa ke IGD
karena sesak nafas. Sesak napas dirasakan sejak tadi
malam. Keluhan di dahului panas,batuk, pilek sejak 3
hari sebelumnya. Bayi lemah tidak mau minum
disertai suara serak/seperti ngorok dan batuk
SOAL menggonggong. Pada tanda vital didapatkan keadaan
umum somnolen, laju nadi 110x/menit, laju napas
40x/menit, Tax 38,5 derajat celcius. Pemeriksaan fisik
42 didapat retraksi interkostal dan subcostal, capillary refill
time 2 detik.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Empisema
B. Pneumonia
C. Bronkolitis
D. Asma Bronkhiale
E. Croup

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. CROUP
KEYWORD :
PEMBAHASAN • Bayi laki-laki usia 3 tahun  Sesak nafas
• Suara serak batuk menggonggong.
42 • pasien somnolen, nadi 110x/menit, napas
40x/menit, Tax 38,5
• retraksi interkostal dan subcostal, capillary
refill time 2 detik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• Croup (laringotrakeobronkitis viral)
menyebabkan obstruksi/penyumbatan saluran
respiratorik atas, jika berat, dapat mengancam
PEMBAHASAN jiwa.
• Paling berat terjadi pada masa bayi.
42 • Di bawah ini dibahas croup yang disebabkan
berbagai virus respiratorik.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
DIAGNOSIS
• Croup ringan ditandai dengan:
• demam
PEMBAHASAN
• suara serak
• batuk menggonggong
42 • stridor yang hanya terdengar jika anak gelisah.
• Croup berat ditandai dengan:
• Stridor terdengar walaupun anak tenang
• Napas cepat dan tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• TATALAKSANA
• Croup ringan dapat ditangani di rumah dengan
perawatan penunjang, meliputi
PEMBAHASAN
• pemberian cairan oral,

42 • pemberian ASI atau pemberian makanan yang


sesuai.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• Anak dengan Croup berat harus dirawat di
rumah sakit untuk perawatan sebagai berikut:
• Steroid. Beri dosis tunggal deksametason (0.6
PEMBAHASAN mg/kgBB IM/oral) atau jenis steroid lain dengan dosis
yang sesuai, dan dapat diulang dalam 6-24 jam.
• Epinefrin (adrenalin). Beri 2 ml adrenalin 1/1 000
42 ditambahkan ke dalam 2-3 ml garam normal, diberikan
dengan nebulizer selama 20 menit.
• Antibiotik. Tidak efektif dan seharusnya tidak diberikan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• Pada anak dengan croup berat yang memburuk,
dipertimbangkan pemberian:
• 1. Oksigen
PEMBAHASAN • Hindari memberikan oksigen kecuali jika terjadi obstruksi saluran
respiratorik.
• Tanda tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang

42 berat dan gelisah merupakan indikasi dilakukan trakeostomi


(atau intubasi) daripada pemberian oksigen.
• Penggunaan nasal prongs atau kateter hidung atau kateter
nasofaring dapat membuat anak tidak nyaman dan
mencetuskan obstruksi saluran respiratorik.
• Walaupun demikian, oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi
obstruksi saluran respiratorik dan perlu dipertimbangkan tindakan
trakeostomi.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang
• Leukosit >10.000/mm3
• Xray : penyempitan di subglotis (steeple sign)
PEMBAHASAN

42

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Empisema : karakteristik pasien PPOK
PEMBAHASAN b. Pneumonia : terdapat demam pada pasien

42 c. Bronkolitis : didiagnosis untuk anak usia diibawah


2 tahun

d. Asma bronkhiale : ditemukan wheezing

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pada pasien adalah

42 E. CROUP

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan 4 tahun di bawa berobat ke
klinik dengan keluhan batuk yang amat sangat
mengganggu. Batuk dikatakan sudah sejak 4 hari yang
lalu. Batuk tampak seperti suara gonggongan yang
terkadang membuat anak sampai muntah. Batuk tanpa
SOAL dahak. Batuk juga disertai demam. Anak terkadang
gelisah disertau suara serak(seperti ngorok). Tanda vital
diperoleh Tax 38 derajat celcius, nadi 110x/menit, napas
43 36x/menit. Pemeriksaan fisik diperoleh tidak ada retraksi
dada, tidak ada suara napas tambahan. Apa
tatalaksana yang tepat untuk kasus ini?
A. Antibiotik oral
B. Injeksi Steroid
C. Nebul Epinefrin
D. Anti piretik, anti tusif, perbanyak minum
E. Antivirus

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. ANTI PIRETIK, ANTI TUSIF,
PERBANYAK MINUM
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak 4 tahun  batuk menggonggong

43 • Anak terkadang gelisah disertau suara


serak(seperti ngorok).
• Tax 38 derajat celcius, nadi 110x/menit, napas
36x/menit
• Pemfis = DBN

• Mengarah ke  Croup derajat ringan


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• Croup (laringotrakeobronkitis viral)
menyebabkan obstruksi/penyumbatan saluran
respiratorik atas, jika berat, dapat mengancam
PEMBAHASAN jiwa.
• Paling berat terjadi pada masa bayi.
43 • Di bawah ini dibahas croup yang disebabkan
berbagai virus respiratorik.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
DIAGNOSIS
• Croup ringan ditandai dengan:
• demam
PEMBAHASAN
• suara serak
• batuk menggonggong
43 • stridor yang hanya terdengar jika anak gelisah.
• Croup berat ditandai dengan:
• Stridor terdengar walaupun anak tenang
• Napas cepat dan tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• TATALAKSANA
• Croup ringan dapat ditangani di rumah dengan
perawatan penunjang, meliputi
PEMBAHASAN
• pemberian cairan oral,

43 • pemberian ASI atau pemberian makanan yang


sesuai.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• Anak dengan Croup berat harus dirawat di
rumah sakit untuk perawatan sebagai berikut:
• Steroid. Beri dosis tunggal deksametason (0.6
PEMBAHASAN mg/kgBB IM/oral) atau jenis steroid lain dengan dosis
yang sesuai, dan dapat diulang dalam 6-24 jam (lihat
lampiran 2 untuk deksametason dan prednisolon).
43 • Epinefrin (adrenalin). Beri 2 ml adrenalin 1/1 000
ditambahkan ke dalam 2-3 ml garam normal, diberikan
dengan nebulizer selama 20 menit.
• Antibiotik. Tidak efektif dan seharusnya tidak diberikan.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CROUP
• Pada anak dengan croup berat yang memburuk,
dipertimbangkan pemberian:
• 1. Oksigen
PEMBAHASAN • Hindari memberikan oksigen kecuali jika terjadi obstruksi saluran
respiratorik.
• Tanda tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang

43 berat dan gelisah merupakan indikasi dilakukan trakeostomi


(atau intubasi) daripada pemberian oksigen.
• Penggunaan nasal prongs atau kateter hidung atau kateter
nasofaring dapat membuat anak tidak nyaman dan
mencetuskan obstruksi saluran respiratorik.
• Walaupun demikian, oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi
obstruksi saluran respiratorik dan perlu dipertimbangkan tindakan
trakeostomi.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang
• Leukosit >10.000/mm3
• Xray : penyempitan di subglotis (steeple sign)
PEMBAHASAN

43

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Antibiotik oral  croup disebabkan oleh virus.
PEMBAHASAN Jangan memberikan antibiotik
B. Injeksi Steroid  diberikan pada croup derajat
berat. Dosis tunggal deksametason (0.6
43 mg/kgBB IM/oral)
C. Nebul Epinefrin  diberikan pada croup derajat
berat. Beri 2 ml epinefrin 1/1 000 ditambahkan
ke dalam 2-3 ml garam normal, diberikan
dengan nebulizer selama 20 menit
E. Antivirus  tidak masuk dalam pilihan
tatalaksana

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana pasien yg tepat adalah

43 D. ANTI PIRETIK, ANTI TUSIF,


PERBANYAK MINUM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki-laki 5 tahun dibawa orang tuanya dengan
keluhan nyeri menelan sejak 3 hari lalu. Hal ini membuat
anak sulit makan dan minum. Bersamaan dengan nyeri
menelan, pasien juga demam. Riwayat batuk atau pilek
tidak ada. Diketahui pula pasien tidak lengkap imunisasi
SOAL sedari lahir. Dari tanda vital anak tampak lemas, Tax 38
derajat celcius, laju napas 32x/menit, laju nadi
100x/menit. Pemeriksaan fisik didapatkan ukuran tonsil T3-
44 T4 dan selaput membran putih yang sulit diangkat. Tidak
ada suara napas tambahan. Diagnosis yang mungkin
pada pasien ini adalah…
A. Tonsilitis difteri
B. Rhinitis alergi
C. Tonsilitis kronik
D. Faringitis
E. Rhinitis bakteri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. TONSILITIS DIFTERI

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak laki-laki 3 tahun

44 • nyeri menelan sejak 3 hari lalu


• Keluhan disertai: demam ringan, lemas dan tidak
nafsu makan.
• Riwayat imunisasi anak tidak lengkap
• PF : Tax: 38 C, ukuran tonsil T3-T4 dan leukoplakia
berdarah jika diangkat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
• Difteri adalah infeksi bakteri yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
• Infeksi saluran respiratorik atas atau nasofaring
PEMBAHASAN menyebabkan selaput berwarna keabuan dan
bila mengenai laring atau trakea dapat
44 menyebabkan ngorok (stridor) dan
penyumbatan.
• Sekret hidung berwarna kemerahan.
• Toksin difteri menyebabkan paralisis otot dan
miokarditis, yang berhubungan dengan tingginya
angka kematian.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
• PENYEBAB :
– toksin Corynebacterium diphteriae
PEMBAHASAN
• ORGANISME:
44 – bakteri Corynebacterium diphteriae, basil batang
gram positif

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
GEJALA :
– Gejala awal nyeri tenggorok dan demam
PEMBAHASAN
– Bull-neck (bengkak pada leher) apabila infeksi
difteri pada faring

44 – Pseudomembran purulen berwarna putih


keabuan di faring, tonsil, uvula, palatum.
Pseudomembran sulit dilepaskan. Jaringan
sekitarnya edema.
– Edema dapat menyebabkan stridor dan
penyumbatan saluran napas

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
DIAGNOSIS
• Secara hati-hati periksa hidung dan tenggorokan
anak, terlihat warna keabuan pada selaputnya,
PEMBAHASAN yang sulit dilepaskan.
• Kehati-hatian diperlukan untuk pemeriksaan
44 tenggorokan karena dapat mencetuskan
obstruksi total saluran napas.
• Pada anak dengan difteri faring, terlihat jelas
bengkak pada leher (bull neck).

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
PEMERIKSAAN :
– Pemeriksaan Gram dan Kultur  sediaan berasal
dari swab tenggorok, jika bisa diambil dibawah
PEMBAHASAN selaput pseudomembran
– Kultur bisa menggunakan medium cystine tellurite
44 blood agar (CTBA), medium hoyle dan medium
tinsdale  medium selektif untuk kultur
Corynebacterium diphtheriae

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
TATALAKSANA
• Antitoksin
PEMBAHASAN
• Berikan 40 000 unit ADS IM atau IV sesegera
mungkin, karena jika terlambat akan
meningkatkan mortalitas.
44 • Karena terdapat risiko alergi terhadap serum
kuda dalam ADS maka perlu dilakukan tes kulit
untuk mendeteksi reaksi hipersensitivitas dan
harus tersedia pengobatan terhadap reaksi
anafilaksis.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
TATALAKSANA
• Antibiotik
PEMBAHASAN
• Pada pasien tersangka difteri harus diberi
penisilin prokain dengan dosis 50 000 unit/kgBB
secara IM setiap hari selama 7 hari.
44 • atau eritromisin 25-50 kgBB dibagi 3 dosis selama
14 hari

• Antipiretik untuk simtomatis (paracetamol)

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
• Hindari oksigen kecuali jika terjadi obstruksi
saluran repirasi (Pemberian oksigen dengan
nasal prongs dapat membuat anak tidak
PEMBAHASAN nyaman dan mencetuskan obstruksi)
• Oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi
44 obstruksi saluran respiratorik dan perlu
dipertimbangkan tindakan trakeostomi 
Indikasi krikotirotomi/ trakeostomi/intubasi bila
terdapat tanda tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam yang berat

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Imunisasi

PEMBAHASAN

44

Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam infoimunisasi.com

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

44

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Rhinitis alergi : tidak sesuai gejala
PEMBAHASAN
C. Tonsilitis kronik : tidak tampak kripte yang
44 melebar dengan debris

D. Faringitis : jika faringitis bakteri tidak disertai


dengan selaput putih yg berdarah jika diangkat

E. Rhinitis bakteri : tidak sesuai gejala

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien ini adalah

44 A. TONSILITIS DIFTERI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan usia 6 tahun dibawa ibunya
berobat dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu.
Demam muncul bersamaan dengan nyeri menelan dan
batuk. Demam dikatakan tidak membaik dengan obat
penurun demam. Nyeri menelan dikatakan makin hari
SOAL makin memberat hingga membuat pasien sulit makan
minum. Batuk dikatakan tidak terlalu sering. Tanda vital
diperoleh demam 38 derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik
45 diperoleh tonsil T3/T2, tampak membran putih
mudah berdarah, faring hiperemis dan teraba pembesaran
KGB servikal. Tatalaksana yang tepat adalah?
A. penisilin prokain dengan dosis 5000 unit/kgBB
secara IM setiap hari selama 7 hari
B. eritromisin 2-5mg/ kgBB dibagi 3 dosis selama 14 hari
C. ciprofloxacin 10-15 mg/ kgBB dibagi 3 dosis
D. 40 000 unit Anti Difteri Serum IM
E. 40 000 unit ATS IM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. 40 000 unit Anti Difteri Serum
IM
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak 6 tahun

45 • nyeri menelan sejak 2 hari lalu


• Keluhan disertai : demam, batuk
• PF : Tax: 38 C, ukuran tonsil T3/T2 dan leukoplakia
berdarah jika diangkat, teraba pembesaran KGB
servikal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
• Difteri adalah infeksi bakteri yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
• Infeksi saluran respiratorik atas atau nasofaring
PEMBAHASAN menyebabkan selaput berwarna keabuan dan
bila mengenai laring atau trakea dapat
45 menyebabkan ngorok (stridor) dan
penyumbatan.
• Sekret hidung berwarna kemerahan.
• Toksin difteri menyebabkan paralisis otot dan
miokarditis, yang berhubungan dengan tingginya
angka kematian.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
• PENYEBAB :
– toksin Corynebacterium diphteriae
PEMBAHASAN
• ORGANISME:
45 – bakteri Corynebacterium diphteriae, basil batang
gram positif

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
GEJALA :
– Gejala awal nyeri tenggorok dan demam
PEMBAHASAN
– Bull-neck (bengkak pada leher) apabila infeksi
difteri pada faring

45 – Pseudomembran purulen berwarna putih


keabuan di faring, tonsil, uvula, palatum.
Pseudomembran sulit dilepaskan. Jaringan
sekitarnya edema.
– Edema dapat menyebabkan stridor dan
penyumbatan saluran napas

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
DIAGNOSIS
• Secara hati-hati periksa hidung dan tenggorokan
anak, terlihat warna keabuan pada selaputnya,
PEMBAHASAN yang sulit dilepaskan.
• Kehati-hatian diperlukan untuk pemeriksaan
45 tenggorokan karena dapat mencetuskan
obstruksi total saluran napas.
• Pada anak dengan difteri faring, terlihat jelas
bengkak pada leher (bull neck).

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
PEMERIKSAAN :
– Pemeriksaan Gram dan Kultur  sediaan berasal
dari swab tenggorok, jika bisa diambil dibawah
PEMBAHASAN selaput pseudomembran
– Kultur bisa menggunakan medium cystine tellurite
45 blood agar (CTBA), medium hoyle dan medium
tinsdale  medium selektif untuk kultur
Corynebacterium diphtheriae

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
TATALAKSANA
• Antitoksin
PEMBAHASAN
• Berikan 40 000 unit ADS IM atau IV sesegera
mungkin, karena jika terlambat akan
meningkatkan mortalitas.
45 • Karena terdapat risiko alergi terhadap serum
kuda dalam ADS maka perlu dilakukan tes kulit
untuk mendeteksi reaksi hipersensitivitas dan
harus tersedia pengobatan terhadap reaksi
anafilaksis.

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
TATALAKSANA
• Antibiotik
PEMBAHASAN
• Pada pasien tersangka difteri harus diberi
penisilin prokain dengan dosis 50 000 unit/kgBB
secara IM setiap hari selama 7 hari.
45 • atau eritromisin 25-50 kgBB dibagi 3 dosis selama
14 hari

• Antipiretik untuk simtomatis (paracetamol)

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI DIFTERI
• Hindari oksigen kecuali jika terjadi obstruksi
saluran repirasi (Pemberian oksigen dengan
nasal prongs dapat membuat anak tidak
PEMBAHASAN nyaman dan mencetuskan obstruksi)
• Oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi
45 obstruksi saluran respiratorik dan perlu
dipertimbangkan tindakan trakeostomi 
Indikasi krikotirotomi/ trakeostomi/intubasi bila
terdapat tanda tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam yang berat

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Imunisasi

PEMBAHASAN

45

Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam infoimunisasi.com

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

45

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. penisilin prokain dengan dosis 5000 unit/kgBB
PEMBAHASAN secara IM setiap hari selama 7 hari  dosis yang
tepat 50000 unit/kgBB
45 B. eritromisin 2-5mg/ kgBB dibagi 3 dosis selama 14
hari  dosis yang tepat 25-50mg/ kgBB
C. ciprofloxacin 10-15 mg/ kgBB dibagi 3 dosis 
bukan pilihan terapi
E. 40 000 unit ATS IM  bukan pilihan terapi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana yang tepat adalah

45 D. 40 000 unit Anti Difteri Serum


IM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan 12 tahun datang ke
puskesmas diantar ibunya. Pasien mengeluh mual dan
muntah sejak 2 hari terakhir setelah jajan bakso di depan
sekolah 7 hari yang lalu. Pasien tampak lemas dan tidak
nafsu makan. Pasien pun demam sejak 5 hari yang lalu.
SOAL Pasien juga mengaku perutnya terasa sakit. Didapatkan
informasi bahwa temat teman sekelas pasien juga ada
yang memiliki keluhan serupa sekitar 5 orang. Tanda vital
46 diperoleh Tax 38 derajat celcius. Pemeriksaan fisik : sklera
ikterik, telapak tangan juga tampak ikterik. Didapatkan
pembesaran hepar 2cm dibawah arcus kosta serta nyeri
tekan. Diagnosis pasien adalah?
A. Hepatitis A
B. Hepatitis B
C. Hepatitis C
D. Hepatitis D
E. Hepatitis E
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. HEPATITIS A

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak usia 12 tahun  lemas, muntah, nyeri perut

46 • Tax 38
• Sklera ikterik, telapak tangan ikterik, nyeri tekan
perut kanan atas, pembesaran hepar 2cm
dibawah arkus kosta
• Teman teman dengan keluhan serupa (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
HEPATITIS A
DEFINISI
• Infeksi akut yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A
PEMBAHASAN • Penularan terjadi melalui feco-oral : melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh
kotoran penderita Hepatitis A
46 • Waktu inkubasi : 2-6 minggu

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
HEPATITIS A
GEJALA
• Demam
PEMBAHASAN • Mual muntah
• Penurunan nafsu makan
46 • Tampak kuning/ ikterus
• Urin berwarna the
• Diare
• BAB dempul

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
HEPATITIS A
TANDA
• Suhu axilla > 37,5 derajat celcius
PEMBAHASAN • Sklera ikterik
• Bisa terdapat hepatomegali sebagai tanda
46 peradangan

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
HEPATITIS A
STADIUM
• PRODROMAL : pasien mengeluh lemas, letih,
kehilangan nafsu makan
PEMBAHASAN
• IKTERIK : pasien mulai tampak kuning, kencing
seperti teh, BAB dempul, bahkan hepatomegali
46 • KONVALESENSI : keluhan membaik, pasien mulai
sembuh

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
HEPATITIS A
TATALAKSANA
• Banyak istirahat
PEMBAHASAN • Makan makanan yang bergizi
• Hindari alkohol
46 • Penyakit ini merupakan self limiting dissease
sehingga memperbaiki daya tahan tubuh
berupakan kunci kesembuhan

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hepatitis

PEMBAHASAN

46

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

46

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
b. Hepatitis B : tidak sesuai dgn anamnesis dan
PEMBAHASAN pemeriksaan fisik, penularan lewat kontak darah
c. Hepatitis C : tidak sesuai dgn anamnesis dan
46 pemeriksaan fisik
d. Hepatitis D : tidak sesuai dgn anamnesis dan
pemeriksaan fisik
e. Hepatitis E : tidak sesuai dgn anamnesis dan
pemeriksaan fisik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pasien adalah

46 A. HEPATITIS A

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak berusia 6 tahun dibawa ke
Rumah Sakit karena bengkak seluruh tubuh.
Diketahui bahwa anak ini merupakan rujukan dari
puskesmas. Saat dilakukan pemeriksaan fisik
SOAL
ditemukan edema anasarka, rambut kering
mudah rontok, ascites, BB/U : -3 SD. Apakah
diagnosis pasien tersebut?
47 A. KEP Tipe Marasmik
B. KEP Tipe Kwashiorkor
C. KEP Marasmik – Kwashiorkor
D. Diare Akut
E. Dehidrasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. KEP TIPE KWASHIORKOR

PEMBAHASAN
KEYWORD :
• Anak 6 tahun, bengkak seluruh tubuh

47 • PF : edema anasarka, rambut kering mudah


rontok, asites, BB -3SD

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
DEFINISI
kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya
PEMBAHASAN konsumsi energi dan protein dalam makanan
sehari – hari atau gangguan penyakit – penyakit
47 tertentu

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KLASIFIKASI
Klasifikasi KEP menurut % Median WHO-NCHS
PEMBAHASAN • KEP Ringan : BB/U 70 – 80 % Median WHO-NCHS
• KEP Sedang: BB/U 60 – 70 % Median WHO-NCHS
47 • KEP Berat : BB/U < 60 % Median WHO-NCHS

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE MARASMUS
a. Tampak sangat kurus,tinggal tulang terbungkus kulit
PEMBAHASAN b. Wajah seperti orang tua
c. Cengeng rewel

47 d. Baggy pants appearance


e. Perut cekung
f. Iga gambang

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE KWARSIORKOR
a. Edema dan perut buncit
PEMBAHASAN b. Wajah membulat dan sembab
c. Mata sayu

47 d. Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut


tanpa rasa sakit, rontok
e. Perubahan status mental, apatis dan rewel
f. Pembesaran hati
g. Hipotrofi otot
h. Kulit coklat kehitaman dan terkelupas

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE MARASMIK-KWARSIORKOR
Campuran kwashiorkor dan marasmus, dengan
PEMBAHASAN BB/U< 60 % baku median WHO- NCHS disertai
oedema yang tidak mencolok.

47

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. KEP tipe marasmik : Baggy pants appearance,
perut cekung, iga gambang
PEMBAHASAN
c. KEP marasmik – kwashiorkor : Baggy pants
appearance, perut cekung, iga gambang SERTA
Edema dan perut buncit, rambut tipis, warna

47 rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit,


rontok
d. Diare akut : peningkatan frekuensi buang air
besar yaitu > 3x sehari dengan perubahan
konsistensi menjadi lebih cair. Onset akut berlaku
< 7 hari
e. Dehidrasi : pada kasus diare dibedakan menjadi
kondisi tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan-sedang,
dan dehidrasi berat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pasien adalah

47 B. KEP TIPE KWASHIORKOR

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak berusia 5 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan berat badan tidak naik. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan sangat
kurus, rambut kering, wajah seperti orang tua,
SOAL
kulit keriput, lemak subkutan berkurang, atrofi
otot, baggy pants (+), edema(-).
Apakah diagnosis pasien tersebut?
48 A. KEP Tipe Marasmik
B. KEP Tipe Kwashiorkor
C. KEP Marasmik – Kwashiorkor
D. Diare Akut
E. Dehidrasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. KEP TIPE MARASMIK

PEMBAHASAN
KEYWORD :
• Anak 5 tahun, BB tidak naik

48 • Sangat kurus, rambut kering, wajah seperti orang


tua, kulit keriput, lemak subkutan berkurang, atrofi
otot, baggy pants (+), edema (-)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
DEFINISI
kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya
PEMBAHASAN konsumsi energi dan protein dalam makanan
sehari – hari atau gangguan penyakit – penyakit
48 tertentu

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KLASIFIKASI
Klasifikasi KEP menurut % Median WHO-NCHS
PEMBAHASAN • KEP Ringan : BB/U 70 – 80 % Median WHO-NCHS
• KEP Sedang: BB/U 60 – 70 % Median WHO-NCHS
48 • KEP Berat : BB/U < 60 % Median WHO-NCHS

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE MARASMUS
a. Tampak sangat kurus,tinggal tulang terbungkus kulit
PEMBAHASAN b. Wajah seperti orang tua
c. Cengeng rewel

48 d. Baggy pants appearance


e. Perut cekung
f. Iga gambang

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE KWARSIORKOR
a. Edema dan perut buncit
PEMBAHASAN b. Wajah membulat dan sembab
c. Mata sayu

48 d. Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut


tanpa rasa sakit, rontok
e. Perubahan status mental, apatis dan rewel
f. Pembesaran hati
g. Hipotrofi otot
h. Kulit coklat kehitaman dan terkelupas

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE MARASMIK-KWARSIORKOR
Campuran kwashiorkor dan marasmus, dengan
PEMBAHASAN BB/U< 60 % baku median WHO- NCHS disertai
oedema yang tidak mencolok.

48

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
b. KEP berat tipe kwasiorkor : Edema dan perut buncit,
rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit, rontok
PEMBAHASAN
c. KEP marasmik – kwashiorkor : Baggy pants
appearance, perut cekung, iga gambang SERTA
48 Edema dan perut buncit, rambut tipis, warna
rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit,
rontok
d. Diare akut : peningkatan frekuensi buang air besar
yaitu > 3x sehari dengan perubahan konsistensi
menjadi lebih cair. Onset akut berlaku < 7 hari
e. Dehidrasi : pada kasus diare dibedakan menjadi
kondisi tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan-sedang,
dan dehidrasi berat
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pasien adalah

48 A. KEP TIPE MARASMIK

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ke
puskesmas dengan keluhan kondisi lemah. Dari
pemeriksaan, ditemukan mata sayu, baggy pants
appearance, rambut berwarna seperti rambut
SOAL
jagung, dan perut buncit. Diagnosa yang tepat pada
kasus ini adalah ...
A. KEP ringan
49 B. KEP sedang
C. KEP berat tipe marasmus kwasiorkhor
D. KEP berat tipe marasmus
E. KEP berat tipe kwasiorkor

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. KEP BERAT TIPE MARASMUS
KWASIORKHOR
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Laki-laki berusia 4 tahun

49 • Kondisi lemah
• Mata sayu
• Baggy pants appearance
• Rambut berwarna seperti rambut jagung
• Perut buncit

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
DEFINISI
kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya
PEMBAHASAN konsumsi energi dan protein dalam makanan
sehari – hari atau gangguan penyakit – penyakit
49 tertentu

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KLASIFIKASI
Klasifikasi KEP menurut % Median WHO-NCHS
PEMBAHASAN • KEP Ringan : BB/U 70 – 80 % Median WHO-NCHS
• KEP Sedang: BB/U 60 – 70 % Median WHO-NCHS
49 • KEP Berat : BB/U < 60 % Median WHO-NCHS

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE MARASMUS
a. Tampak sangat kurus,tinggal tulang terbungkus kulit
PEMBAHASAN b. Wajah seperti orang tua
c. Cengeng rewel

49 d. Baggy pants appearance


e. Perut cekung
f. Iga gambang

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE KWARSIORKOR
a. Edema dan perut buncit
PEMBAHASAN b. Wajah membulat dan sembab
c. Mata sayu

49 d. Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut


tanpa rasa sakit, rontok
e. Perubahan status mental, apatis dan rewel
f. Pembesaran hati
g. Hipotrofi otot
h. Kulit coklat kehitaman dan terkelupas

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
KEP BERAT TIPE MARASMIK-KWARSIORKOR
Campuran kwashiorkor dan marasmus, dengan
PEMBAHASAN BB/U< 60 % baku median WHO- NCHS disertai
oedema yang tidak mencolok.

49

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2005


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. KEP ringan : Tidak ada baggy pants appearance
,rambut berwarna seperti rambut jagung, perut
PEMBAHASAN buncit
B. KEP sedang : Tidak ada baggy pants appearance
,rambut berwarna seperti rambut jagung, perut
49 buncit
D. KEP berat tipe marasmus : Baggy pants
appearance, perut cekung, iga gambang
E. KEP berat tipe kwasiorkor : Edema dan perut buncit,
rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit, rontok

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Diagnosis pasien ini adalah

49 C. KEP BERAT TIPE MARASMUS


KWASIORKHOR

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki-laki umur 6 tahun dibawa ke IGD oleh kedua
orangtuanya setelah tidak sadarkan diri. Pasien sempat
mengalami demam satu hari sebelumnyadisertai batuk
sejak 2 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran coma, nadi
SOAL 120x/m, RR 40x/m, suhu 38.5 derajat celsius. Napas
pasien berbau aseton, dengan karakteristik napas yang
cepat dan dalam.
50 Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS : 342.
Pemeriksaan urin didapatkan keton +2, glukosa +3.
Pemeriksaan analisa gas darah pH 7.2, bikarbonat 10.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
A. Diabetes tipe 2
B. Ketoasidosis diabetikum
C. Hiperosmolar non ketotik
D. Hiperglikemia
E. Diabetes tipe 1
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. KETOASIDOSIS DIABETIKUM
• KEYWORD
PEMBAHASAN
• Anak laki-laki 6 tahun, tidak sadarkan diri

50 •

demam dan batuk sejak 2 hari
kesadaran coma
• suhu 38.5, nadi 120x/m, RR 40x/m
• GDS : 342
• Urinalisis : glukosa +3, keton +2.
• AGD : pH 7.2, bikarbonat 10

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK

PEMBAHASAN
DEFINISI
• Diagnosis ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan

50 komplikasi akut dari diabetes melitus yg dapat


ditegakkan jika terdapat:
• Hiperglikemia yaitu kadar glukosa darah > 200
mg/dL (>11 mmol/L)
• Asidosis yaitu pH <7,3 dan/atau HCO3 <15 mEq/
• Ketonemia dan ketonuria.

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK

PEMBAHASAN
KLASIFIKASI KAD
Untuk kepentingan tata laksana, KAD diklasifi

50 kasikan berdasarkan derajat beratnya asidosis dan


dibagi menjadi:
KAD ringan : pH < 7,3 atau HCO3 < 15 mEq/L
KAD sedang : pH < 7,2 atau HCO3 < 10 mEq/L
KAD berat : pH < 7,1 atau HCO3 < 5 mEq/L

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
• Dehidrasi, dengan derajat yang bervariasi. Dapat
ditemukan takikardi, hipotensi, turgor kulit
50 menurun dan syok.
• Perubahan kesadaran dengan derajat yang
bervariasi, mulai dari bingung sampai koma.
• Mual, muntah, nyeri perut.
• Pola napas Kussmaul.
• Gejala klasik DM berupa poliuria, polidipsi, serta
penurunan berat badan.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK

PEMBAHASAN
TATALAKSANA AWAL
• Amankan airway, breathing, circulation:

50 • Airway: amankan jalan napas. Jika perlu kosongkan isi


lambung
• Breathing: berikan oksigen pada pasien dengan
dehidrasi berat atau syok.
• Circulation: pemantauan jantung sebaiknya
menggunakan EKG untuk mengevalusi adanya
kemungkinan hiperkalemia atau
hipokalemia.Sebaiknya dipasang dua infus intravena.

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK

PEMBAHASAN
• Nilai kesadaran menggunakan GCS (Glasgow
Coma Scale)

50 • Timbang berat badan pasien : Gunakan berat


badan aktual untuk menghitung kebutuhan
cairan maupun kebutuhan insulin.

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK
• Nilai derajat dehidrasi
PEMBAHASAN • Dehidrasi dianggap sedang jika dehidrasinya mencapai 5%-9%,
tanda-tanda dehidrasi meliputi:
• Capillary refi ll-nya memanjang
50 •


Turgor menurun
Hiperpnea
Serta adanya tanda-tanda dehidrasi seperti membran mukus yang
kering, mata cekung, dan tidak ada air mata.
• Dehidrasi dianggap lebih dari 10% atau berat jika terdapat nadi
yang lemah, hipotensi, dan oliguria.
• Mengingat derajat dehidrasi dari klinis sangat subyektif dan
seringkali tidak akurat maka direkomendasikan bahwa pada
KAD sedang dehidrasinya adalah 5-7% sedangkan pada KAD
berat derajat dehidrasinya adalah 7-10%.

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK
• Evaluasi klinis apakah terdapat infeksi atau tidak
PEMBAHASAN • Ukur kadar glukosa darah dan beta hidroksi butirat (atau
keton urin) dengan alat bedside.

50 • Lakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan


laboratorium glukosa plasma, elektrolit, kadar bikarbonat,
kreatinin, osmolalitas plasma, pH dan pCO2 vena, darah
tepi lengkap, albumin, fosfor, dan magnesium.
• Periksa HbA1c.
• Lakukan pemeriksaan urinalisis.
• Jika terdapat demam atau tanda infeksi lainnya lakukan
kultur (darah, urin, atau kultur dari spesimen lainnya)
sebelum pemberian antibiotik.
• Lakukan EKG jika hasil pemeriksaan kalium tertunda.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETOASIDOSIS DIABETIK

PEMBAHASAN
TERAPI INSULIN
• Pemberian insulin bertujuan untuk menurunkan

50 dan mengendalikan kadar glukosa darah dan


menekan proses lipolisis dan ketogenesis.
• Berikut ini adalah prinsip-prinsip pemberian insulin
pada KAD.
Mulai pemberian insulin 1-2 jam setelah pemberian
cairan
Rute pemberian insulin: intravena (IV)
Dosis insulin yang digunakan: 0,05-0,1 U/kg/jam
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Diabetes tipe 2 (epidemiologinya jarang pada anak,
keluhan biasanya perlahan, meliputi polidipsi,
PEMBAHASAN polifagi, poliuri,)

50 C. Hiperosmolar non ketotik (pada penunjang


ditemukan keton +2, tidak disebutkan penunjang
yang mengatakan kondisi pasien hiperosmolar)

D. Hiperglikemia (salah satu manifestasi klinis, bukan


diagnosis)

E. Diabetes tipe 1 (kondisi yang mendasari diagnosis


saat ini)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien saat ini adalah

50 B. KETOASIDOSIS DIABETIKUM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki 6 tahun dibawa kedua orang
tuanya ke dokter dengan keluhan deman serta sering
buang air kecil. Riwayat demam sejak 2 hari ini. Ketika
kencing pasien mengaku perih sehingga menahan
kencingnya keluar lampias. Pada pemeriksaan tanda
SOAL vital didapatkan suhu axilla 37,5 derajat celcius, laju nadi
100 x/menit, laju napas 24 x/menit. Pemeriksaan fisik
didapatkan pada penis pasien tidak ditemukan pimosis
51 atau parapimosis, namun banyak tedapat smegma
ketika dilakukan retraksi prepotium. Pemeriksaan lab urin
didapat leukosit 10-15/Ipb dan eritrosit 1-2/Ipb. Diagnosis
pasien adalah?
A. Infeksi Saluran Kemih Bawah
B. Sindrom Nefrotik
C. GNAPS
D. Glomerulonefritis
E. Batu saluran kemih
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. INFEKSI SALURAN KEMIH
BAWAH
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Laki-laki 6 tahun

51 • Demam, sering BAK namun sedikit


• Smegma (+)
• leukosit 10-15/Ipb dan eritrosit 1-2/Ipb

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

PEMBAHASAN
• DEFINISI
• Infeksi saluran kemih adalah keadaan bertumbuh
51 dan berkembang biaknya kuman atau mikroba di
dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna.

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
ISK simpleks (simple UTI, uncomplicated UTI) adalah infeksi pada saluran
kemih yang normal tanpa kelainan struktural maupun fungsional saluran
kemih yang menyebabkan stasis urin.
PEMBAHASAN

ISK kompleks (complicated UTI) adalah ISK yang disertai dengan kelainan

51 anatomik dan atau fungsional saluran kemih yang menyebabkan stasis


ataupun aliran balik (refluks) urin. Kelainan saluran kemih dapat berupa
batu saluran kemih, obstruksi, anomali saluran kemih, kista ginjal, buli-
buli neurogenik, benda asing, dan sebagainya.

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
ETIOLOGI
Escherichia coli (E.coli) merupakan kuman penyebab tersering (60-80%) pada
PEMBAHASAN ISK serangan pertama. Penelitian di dalam negeri antara lain di RSCM
Jakarta juga menunjukkan hasil yang sama.

51

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
DIAGNOSIS
Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium yang dipastikan dengan biakan urin.
PEMBAHASAN

Manifestasi klinis
51 Gejala klinik ISK pada anak sangat bervariasi, ditentukan oleh intensitas
reaksi peradangan, letak infeksi (ISK atas dan ISK bawah), dan umur
pasien.
Sebagian ISK pada anak merupakan ISK asimtomatik, umumnya
ditemukan pada anak umur sekolah, terutama anak perempuan dan
biasanya ditemukan pada uji tapis (screening programs).
ISK asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi pielonefritis dan
prognosis jangka panjang baik.

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Pada masa neonatus, gejala klinik tidak spesifik dapat berupa apati,
anoreksia, ikterus atau kolestatis, muntah, diare, demam, hipotermia, tidak
mau minum, oliguria, iritabel, atau distensi abdomen. Peningkatan suhu tidak
begitu tinggi dan sering tidak terdeteksi. Kadang-kadang gejala klinik
PEMBAHASAN hanya berupa apati dan warna kulit keabu-abuan (grayish colour).

Pada bayi sampai satu tahun, gejala klinik dapat berupa demam,

51 penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, cengeng,


kolik, muntah, diare, ikterus, dan distensi abdomen. Pada palpasi ginjal anak
merasa kesakitan. Demam yang tinggi dapat disertai kejang.

Pada umur lebih tinggi yaitu sampai 4 tahun, dapat terjadi demam yang tinggi
hingga menyebabkan kejang, muntah dan diare bahkan dapat timbul
dehidrasi. Pada anak besar gejala klinik umum biasanya berkurang dan lebih
ringan, mulai tampak gejala klinik lokal saluran kemih berupa polakisuria,
disuria, urgency, frequency, ngompol, sedangkan keluhan sakit perut, sakit
pinggang, atau pireksia lebih jarang ditemukan.

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Pada pielonefritis dapat dijumpai demam tinggi disertai menggigil,
gejala saluran cerna seperti mual, muntah, diare. Tekanan
darah pada umumnya masih normal, dapat ditemukan nyeri
pinggang. Gejala neurologis dapat berupa iritabel dan kejang.
PEMBAHASAN Nefritis bakterial fokal akut adalah salah satu bentuk pielonefritis,
yang merupakan nefritis bakterial interstitial yang dulu dikenal
sebagai nefropenia lobar.
51 Pada sistitis, demam jarang melebihi 38 derajat celcius , biasanya
ditandai dengan nyeri pada perut bagian bawah, serta
gangguan berkemih berupa frequensi, nyeri waktu berkemih, rasa
diskomfort suprapubik, urgensi, kesulitan berkemih, retensio urin, dan
enuresis.

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Urinalisis
PEMBAHASAN Pada urinalisis akan didapatkan leukosituria, leukosit esterasi,
nitrit, hingga hematuria

51 B. Pemeriksaan darah
Didapatkan leukositosis dengan peningkatan neutrofil,
peningkatan laju endap darah, C-reaktif protein positif (tanda
ISK atas), peningkatan prokalsitonin (tanda gromerulonefritis)
C. Biakan Urin 

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
• BIAKAN URINE
• Teknik pengambilan sampel untuk biakan urin
PEMBAHASAN terdiri atas aspirasi supra pubik, kateterisasi urin,
urin pancar tengah (midstream urine), dan
51 pengambilan urin dengan urine collector.

Sumber : Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
ISK terkonfirmasi bila :
a. Biakan urin dengan aspirasi supra pubik:
PEMBAHASAN didapatkan berapa pun jumlah kuman.
b. Biakan urin dengan teknik kateterisasi urin:
51 didapatkan kuman dengan jumlah > 42.000
cfu/mL
c. Biakan urin dengan urin pancar tengah:
didapatkan kuman dengan jumlah > 100.000
cfu/mL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
• Diagnosis klinis ISK dapat ditegakkan sehingga
dapat diterapi dengan antibiotik empiris meskipun
belum ada hasil biakan urin, apabila:
PEMBAHASAN

a. Anak dengan demam disertai kelainan pada


51 urinalisis seperti leukosituria, uji nitrit positif, leukosit
esterase positif.
b. Anak dengan keluhan gangguan berkemih seperti
disuria, polakisuria, urgency, frequency, ngompol,
nyeri pinggang disertai dengan kelainan pada
urinalisis seperti leukosituria, uji nitrit positif, leukosit
esterase positif.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Pemberian antibiotik sebagai terapi ISK:
a. Untuk ISK bawah atau sistitis: 5 – 7 hari, per oral
b. Untuk ISK atas atau pielonefritis akut: 7- 10 hari, parenteral. Jika
PEMBAHASAN
setelah 3-4 hari pemberian antibiotik parenteral tampak perbaikan
klinis, pengobatan dapat dilanjutkan dengan antibiotik oral sampai

51 c.
d.
7-10 hari
Untuk ISK pada neonatus: 10 – 14 hari, parenteral
Pemberian antibiotik parenteral harus dipertimbangkan pada anak
yang toksik, muntah, dehidrasi, ataupun yang mempunyai
kelainan pada sistem saluran kemih.
e. Jika kondisi pasien tidak membaik dalam waktu 48 jam, perlu
dilakukan biakan urin ulangan dan pertimbangkan melakukan
pemeriksaan pencitraan segera untuk mengetahui kelainan urologi.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Sindrom Nefrotik  pasien datang dengan keluhan
bengkak, sesak napas, bahkan perut membesar
PEMBAHASAN

C. GNAPS  pasien datang dengan keluhan kencing


51 merah dengan riwayat infeksi tenggorokan yang tidak
ditatalaksana dengan baik

D. Glomerulonefritis  pasien datang dengan keluhan


demam menggigil, nyeri pinggang unilateral atau
bilateral

E. Batu saluran kemih  kencing keluar batu, atau kencing


yang tersendat (kadang lancar)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah

51 A. INFEKSI SALURAN KEMIH


BAWAH

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak berusia 4 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan kejang. Kejang berlangsung selama 5 menit.
Kejang diawali dengan demam. Demam dikatakan sejak
kemarin. Ketika kejang anak tampak kelomjotan seluruh
tubuh. Orang tua pasien belum sempat memeriksa suhu
SOAL ketika demam. Saat di UGD suhu pasien 38,5 derajat
Celcius. Di UGD pasien kejang lagi, lamanya kejang 5
menit. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah...
52 a. Meningitis
b. Epilepsi
c. Ensefalitis
d. Kejang demam sederhana
e. Kejang demam kompleks

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. KEJANG DEMAM KOMPLEKS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• anak berusia 4 tahun

52 • kejang yang diawali demam


• Ketika dirumah pasien kejang, sampai di IGD
pasien kejang lagi
• Tax : 38,5

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
DEFNISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang
PEMBAHASAN terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun
yang mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas
38 derajat Celcius, dengan metode pengukuran
52 suhu apa pun) yang tidak disebabkan oleh proses
intrakranial.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Keterangan:
1. Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan karena gangguan
elektrolit atau metabolik lainnya.
PEMBAHASAN 2. Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya maka tidak
disebut sebagai kejang demam.

52 3. Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang


demam, namun jarang sekali. National Institute of Health (1980)
menggunakan batasan lebih dari 3 bulan, sedangkan Nelson dan
Ellenberg (1978), serta ILAE (1993) menggunakan batasan usia lebih
dari 1 bulan. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan mengalami
kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain, terutama
infeksi susunan saraf pusat.
4. Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam rekomendasi
ini melainkan termasuk dalam kejang neonatus

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
KLASIFIKASI
1. Kejang demam sederhana
Kejang demam yang berlangsung singkat (kurang dari 15
PEMBAHASAN
menit), bentuk kejang umum (tonik dan atau klonik), serta
tidak berulang dalam waktu 24 jam.
52 2. Kejang demam kompleks
Kejang demam dengan salah satu ciri berikut:
1. Kejang lama (>15 menit)
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial
3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam.
Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Pungsi lumbal
Indikasi pungsi lumbal :
1. Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
PEMBAHASAN 2. Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis

52 3. Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam yang


sebelumnya telah mendapat antibiotik dan pemberian antibiotik
tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala meningitis.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
TATALAKSANA SAAT KEJANG
Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orangtua di
rumah (prehospital)adalah diazepam rektal. Dosis
PEMBAHASAN diazepam rektal adalah 0,5-0,75 mg/kg atau diazepam
rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 12

52 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 12 kg.

Bila setelah pemberian diazepam rektal kejang belum


berhenti, dapat diulang lagi dengan cara dan dosis yang
sama dengan interval waktu 5 menit. Bila setelah 2 kali
pemberian diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan
ke rumah sakit. Di rumah sakit dapat diberikan diazepam
intravena.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Dosis diazepam intravena adalah 0,2-0,5 mg/kg
perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/menit
atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis
PEMBAHASAN
maksimal 10 mg.

52 Jika kejang masih berlanjut, lihat algoritme


tatalaksana status Epileptikus.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM

PEMBAHASAN

52

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Bila kejang telah berhenti, pemberian obat
selanjutnya tergantung dari indikasi terapi
antikonvulsan proflaksis.
PEMBAHASAN

52

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
TATALAKSANA SAAT DEMAM
Antipiretik
PEMBAHASAN dokter neurologi anak di Indonesia sepakat bahwa
antipiretik tetap dapat diberikan.
52 Dosis parasetamol yang digunakan adalah 10-15
mg/kg/kali diberikan tiap 4-6 jam.
Dosis ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Pemberian obat antikonvulsan intermiten
Yang dimaksud dengan obat antikonvulsan
PEMBAHASAN intermiten adalah obat antikonvulsan yang
diberikan hanya pada saat demam.

52 Proflaksis intermiten diberikan pada kejang demam


dengan salah satu faktor risiko di bawah ini:
• Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral
• Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
• Usia <6 bulan
• Bila kejang terjadi pada suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius
• Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh
meningkat dengan cepat.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Obat yang digunakan adalah diazepam oral 0,3 mg/kg/kali
per oral atau rektal 0,5 mg/kg/kali (5 mg untuk berat badan
<12 kg dan 10 mg untuk berat badan >12 kg), sebanyak 3
PEMBAHASAN kali sehari, dengan dosis maksimum diazepam 7,5 mg/kali.
Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam pertama

52 demam. Perlu diinformasikan pada orangtua bahwa dosis


tersebut cukup tinggi dan dapat menyebabkan ataksia,
iritabilitas, serta sedasi.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Pemberian obat antikonvulsan rumat
Berdasarkan bukti ilmiah bahwa kejang demam tidak berbahaya dan
penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak
diinginkan, maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap kasus
PEMBAHASAN selektif dan dalam jangka pendek
Indikasi pengobatan rumat:

52 1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah
kejang, misalnya palsi serebral, hidrosefalus, hemiparesis.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan
gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-42%
kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada
PEMBAHASAN sebagian kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2
tahun, asam valproat dapat menyebabkan gangguan
fungsi hati. Dosis asam valproat adalah 15-40 mg/kg/hari
52 dibagi dalam 2 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg/hari
dalam 1-2 dosis.

Pengobatan diberikan selama 1 tahun, penghentian


pengobatan rumat untuk kejang demam tidak
membutuhkan tapering of, namun dilakukan pada saat
anak tidak sedang demam.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
STATUS EPILEPTIKUS
DEFNISI
kejang yang berlangsung terus-menerus selama
periode waktu tertentu atau berulang tanpa
PEMBAHASAN
disertai pulihnya kesadaran diantara kejang.
batasan waktunya adalah selama 30 menit atau
52 lebih.

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
STATUS EPILEPTIKUS
PATOFSIOLOGI
Status epileptikus terjadi akibat kegagalan mekanisme untuk
membatasi penyebaran kejang baik karena aktivitas
PEMBAHASAN neurotransmiter eksitasi yang berlebihan dan atau aktivitas
neurotransmiter inhibisi yang tidak efektif.

52 Neurotransmiter eksitasi utama tersebut adalah neurotran


dan asetilkolin, sedangkan neurotransmiter inhibisi adalah
gamma-aminobutyric acid (GABA).

Sumber : Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam & Status Epileptikus - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Meningitis : ditandai dengan adanya
PEMBAHASAN meningeal sign, kaku kuduk
b. Epilepsi : ada riwayat kejang tanpa pencetus
52 c. Ensefalitis : terdapat kondisi dimana pasien
mengalami penurunan kesadaran
d. Kejang demam sederhana : durasinya kurang
dari 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah

52 E. KEJANG DEMAM KOMPLEKS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang dibawa
orangtua nya ke IGD dengan keluhan diare sejak 3 hari
yang lalu. Diare dikatakan 10x dalam satu hari. Diare
tanpa disertai lendir ataupun darah.
Pemeriksaan vital sign didapat : suhu axilla 37,5 derajat
SOAL celcius, laju nadi 100x/menit, laju napas 20x/menit
Keadaan umum pasien tampak rewel, mata cowong,
mukosa bibir dan lidah kering, turgor kulit kembali lambat,
53 dan pasien terus menerus minta minum. Berat badan
pasien 15 kg. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Diare akut, tanpa dehidrasi
B. Diare kronik, dehidrasi ringan sedang
C. Diare persisten, dehidrasi berat
D. Diare akut, dehidrasi ringan/sedang
E. Diare kronik, tanpa dehidrasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. DIARE AKUT, DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• anak laki-laki berusia 6 tahun

53 • Diare sejak 3 hari yang lalu  10x dalam satu hari


 tanpa lendir atau darah
• Pasien tampak rewel, mata cowong, mukosa bibir
dan lidah kering, turgor kulit kembali lambat, dan
pasien terus menerus minta minum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DIARE
• Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang
buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
PEMBAHASAN
bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
53

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DIARE
• Jenis diare ada dua, yaitu Diare akut, Diare
persisten atau Diare kronik.
PEMBAHASAN
• Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang
dari 14 hari
53 • Diare persisten atau diare kronis adalah diare yang
berlangsung lebih dari 14 hari.

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DERAJAT DIARE

PEMBAHASAN

53

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DERAJAT DIARE
Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi Berat
Gejala & Tanda
Ringan –Sedang
Baik, sadar Gelisah, rewel Letargik, Kesadaran
Keadaan umum
menurun
PEMBAHASAN Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Basah Kering Sangat kering

53 Mulut/ Lidah

Rasa Haus
Basah
Minum normal, Tidak
haus
Kering

Tampak kehausan
Sangat kering
Sulit, tidak bisa
minum
Turgor Turgor kembali Turgor kembali
Kulit lambat sangat lambat
kembali cepat
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
Defisit
< 5% atau 5–10% atau >10% atau
cairan/Penurunan
<42 ml/kgBB 42-100 ml/kgBB >100 ml/kgBB
berat badan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
RENCANA
TERAPI
PEMBAHASAN

53 A

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
RENCANA
TERAPI
PEMBAHASAN

53 B

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
RENCANA
TERAPI
PEMBAHASAN

53 C

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
LINTAS DIARE
• Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE):
PEMBAHASAN • 1. Berikan oralit
• 2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
53 • 3. Teruskan ASI-makan
• 4. Berikan antibiotik secara selektif
• 5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BERIKAN ORALIT
• Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti natrium
klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat,
PEMBAHASAN serta glukosa anhidrat.
• Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam

53 tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air


penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak
mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk
sangat

mempertahankan keseimbangan elektrolit dalamtubuh


sehingga lebih diutamakan oralit.
• Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit
dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BERIKAN ORALIT
• Oralit dapat diberikan setiap anak BAB hingga diare terhenti
• Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air matang
PEMBAHASAN (200 cc).
- Anak kurang dari 1 tahun diberi 42-100 cc cairan oralit setiap
53 kali buang air besar.
- Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap
kali buang air besar.

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BERIKAN ZINC

PEMBAHASAN

53

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
LANJUTKAN ASI
• ASI bukan penyebab diare. ASI justru dapat
mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan
PEMBAHASAN
sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah
diare dan meningkatkan sistim imunitas tubuh
53 bayi.
• jika anak masih mendapatkan ASI, maka
teruskan pemberian ASI sebanyak dia mau.
Jika anak mau lebih banyak dari biasanya itu
akan lebih baik. Biarkan dia makan sebanyak
dan selama dia mau.
Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SELEKTIF ANTIBIOTIK
• Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi,
seperti diare berdarah atau diare karena
kolera, atau diare dengan disertai penyakit lain.
PEMBAHASAN
Ini sangat penting karena seringkali ketika diare,
masyarakat langsung membeli antibiotik seperti
53 Tetrasiklin atau Ampicillin.
• Selain tidak efektif, tindakan ini berbahaya,
karena jika antibiotik tidak dihabiskan sesuai
dosis akan menimbulkan resistensi kuman
terhadap antibiotik.

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SELEKTIF ANTIBIOTIK
• Ketika terkena diare, tubuh akan memberikan reaksi
berupa peningkatan motilitas atau pergerakan usus
untuk mengeluarkan kotoran atau racun. Perut akan
PEMBAHASAN terasa banyak gerakan dan berbunyi.
• Anti diare akan menghambat gerakan itu sehingga

53 kotoran yang seharusnya dikeluarkan, justru dihambat


keluar. Selain itu anti diare dapat menyebabkan
komplikasi yang disebut prolapsus pada usus
(terlipat/terjepit). Kondisi ini berbahaya karena
memerlukan tindakan operasi.
• Oleh karena itu anti diare seharusnya tidak boleh
diberikan.

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
EDUKASI
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang
cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan dan tanda-tanda
untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan jika
PEMBAHASAN anak:
- Buang air besar cair lebih sering

53 - Muntah berulang-ulang
- Mengalami rasa haus yang nyata
- Makan atau minum sedikit
- Demam
- Tinjanya berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari

Sumber : Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Diare akut, tanpa dehidrasi  jawaban diare akut tepat, namun
derajat tanpa dehidrasi salah karena klinis tanpa dehidrasi meliputi
PEMBAHASAN mata tidak cowong, mukosa bibir dan lidah basah, serta turgor kulit
kembali cepat

53 B. Diare kronik, dehidrasi ringan sedang  jawaban diare kronik salah


karena onset diare kronik lebih dari 14 hari
C. Diare persisten, dehidrasi berat  jawaban diare persisten salah
karena onset diare persisten lebih dari 14 hari, klinis dehidrasi berat
meliputi kesadaran menurun, tidak mau minum, dan turgor kembali
sangat lambat
E. Diare kronik, tanpa dehidrasi  jawaban diare kronik salah karena
onset diare kronik lebih dari 14 hari, klinis tanpa dehidrasi meliputi
kesadaran baik, masih bisa minum namun tidak merasa kehausan,
turgor kembali normal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah

53 D. DIARE AKUT, DEHIDRASI


RINGAN/SEDANG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien anak perempuan 2 tahun dibawa ibunya ke
Puskesmas karena mengeluh bengkak dan nyeri di bagian
bawah telinganya. Bengkak dan nyeri sudah dirasakan
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga demam dan pilek. Di
sekolah pasien diperoleh keterangan bahwa banyak siswa
SOAL yang memiliki keluhan serupa. Dari pemeriksaan tanda vital
didapatkan suhu pasien 38 derajat celcius. Laju nadi dan
laju napas normal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan masa
54 regio infra aurikular sinistra, nyeri tekan (+). Nyeri juga
dirasakan saat menelan dan mengunyah.
Untuk mencegah kasus seperti diatas, vaksinasi apakah
yang tepat diberikan?
A. HPV
B. Influenza
C. BCG
D. MMR
E. Hib

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. MMR

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak perempuan 12 tahun  nyeri di bawah
telinga disertai bengkak  demam, pilek (+)
54 • suhu : 38 derajat celcius
• pemeriksaan fisik : masa regio infra aurikular
sinistra, nyeri tekan (+)

• Keluhan mengarah ke parotitis (mumps)


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IMUNI-
SASI
PEMBAHASAN

54

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mumps/Parotitis
• Etiologi : infeksi akut pada kelenjar parotis yang
PEMBAHASAN
disebabkan oleh famili virus Paramyxovirus
• Gejala :
54 – Demam
– Pembengkakan kelenjar parotis dapat terjadi unilateral
atau bilateral, teraba lunak dan nyeri tekan
– Komplikasi : orchitis, pancreatitis, encephalitis, meningitis,
hilangnya pendengaran, inflamasi ovarium
• Terapi : Simptomatis dan suportif (antipiretik/analgetik dan
vitamin)
(Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis, IDAI, 2010)
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mumps/Parotitis

PEMBAHASAN
• Suportif (cairan dan nutrisi cukup)
• Paracetamol (untuk mengurangi nyeri dan

54 bengkak)
• Tidak ada antivirus untuk mumps
• Terapi imunoglobulin masih diperdebatkan

(Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis, IDAI, 2010)


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. HPV  untuk mencegah kanker servix
PEMBAHASAN B. Influenza  vaksinasi musiman guna mencegah
penularan virus influenza
54 C. BCG  mencegah terinfeksi Bakteri Tuberculosis
E. Hib  mencegah infeksi Hemofilus influenza B yg
sering menyebabkan meningitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, imunisasi untuk mencegah kasus
PEMBAHASAN tersebut adalah

54 D. MMR

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak perempuan usia 5 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan
keluhan bengkak seluruh tubuh sejak tadi pagi. Awalnya bengkak
dikatakan mula 5 hari lalu, namun hanya di kelopak mata, ketka
bangun tidur, dan menghilang ketika pasien berkativitas. Pasien juga
terkadang sesak terutama saat tidur sejak 2 hari terkahir. Pada
tanda vital didapatkan suhu axilla 37 derajat celcius, laju nadi
SOAL 100x/menit, laju napas 30x/menit, tekanan darah 115/65 mmHg.
Pemeriksaan fisik didapatkan edema anasarka bersifat pitting dan
asites. Hasil pemeriksaan urinalisis : proteinuria +4, eritrosit (-), sedimen
55 eritrosit (-), oval fat bodies (+). Hasil lab darah didapatkan albumin
1,2 mg/dl. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Sindroma nefritik
B. Kwarshiokor
C. GNAPS
D. Sindroma nefrotik
E. Gagal ginjal akut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. SINDROMA NEFROTIK

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak perempuan 5 tahunbengkak seluruh

55 • edema anasarka
• UL: proteinuria +4, eritrosit (-), sedimen eritrosit (-),
oval fat bodies (+).
• albumin 1,2 mg/dl

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK

PEMBAHASAN
Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik
dengan gejala:

55 1. Proteinuria massif (≥ 40 mg/m2 LPB/jam atau


rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2
mg/mg atau dipstik ≥ 2+)
2. Hipoalbuminemia ≤ 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK
DEFINISI/BATASAN
Beberapa definisi/batasan yang dipakai pada SN adalah:
• Remisi : proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2 LPB/jam)
3hari berturut-turut dalam 1 minggu
• Relaps : proteinuria ≥ 2+ (proteinuria ≥ 40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari
PEMBAHASAN berturut-turut dalam 1 minggu
• Relaps jarang : relaps terjadi kurang dari 2 kali dalam 6 bulan pertama
setelah respons awal atau kurang dari 4 kali per tahun Pengamatan

55 • Relaps sering (frequent relaps) : relaps terjadi ≥ 2 kali dalam 6 bulan


pertama setelah respons awal atau ≥ 4 kali dalam periode 1 tahun
• Dependen steroid : relaps terjadi pada saat dosis steroid diturunkan
atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan, dan hal ini terjadi
2 kali berturut-turut
• Resisten steroid : tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis
penuh (full dose) 2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu.

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK
GAMBARAN KLINIK
PEMBAHASAN
• Edema palpebra atau pretibia

55 • Asites, efusi pleura, dan edema skrotum


• Oliguria dan gejala infeksi,
• Nafsu makan berkurang, dan diare
• Bila disertai sakit perut hati-hati terhadap kemungkinan
terjadinya peritonitis.

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urinalisis dan bila perlu biakan urin
PEMBAHASAN
2. Protein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari

55 3. Pemeriksaan darah
3.1 darah tepi lengkap (Hemoglobin, leukosit, hitung jenis, trombosit,
hematokrit, LED)
3.2 kadar albumin dan kolesterol plasma
3.3 kadar ureum, kreatinin,serta klirens kreatinin dengan cara klasik
atau dengan rumus Schwarzt

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK
TATALAKSANA
PEMBAHASAN Diitetik
• Pemberian diit tinggi protein tidak diperlukan karena

55 akan menambah beban glomerulus


• Diit protein normal sesuai dengan RDA (recommended
daily allowances) yaitu 2 g/kgBB/hari
• Diit rendah protein akan menyebabkan malnutrisi energi
protein (MEP)
• Diit rendah garam (1-2 g/hari) hanya diperlukan selama
anak menderita edema.

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK
TATALAKSANA
PEMBAHASAN Diuretik
• Restriksi cairan dianjurkan selama ada edema berat.

55 Biasanya diberikan loop diuretic seperti furosemid 1-2


mg/kgBB/hari,
• bila perlu dikombinasikan dengan spironolakton
(antagonis aldosteron, diuretik hemat kalium) 2-3
mg/kgBB/hari.
• Pada pemakaian diuretik lebih lama dari 1-2 minggu perlu
dilakukan pemantauan elektrolit darah (kalium dan
natrium).

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK
TATALAKSANA
PEMBAHASAN Antibiotik
Antibiotik diberikan jikalau terbukti terdapat infeksi,
55 meliputi amoxicillin atau eritromicin

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK
TATALAKSANA
Pengobatan dengan kortikosteroid
PEMBAHASAN
Kortikosteroid merupakan pengobatan SN idiopatik pilihan
pertama, kecuali bila ada kontraindikasi. Dapat diberikan
55 prednison atau prednisolon.

Pasien SN yang sedang dalam pengobatan kortikosteroid


atau dalam 6 minggu setelah steroid dihentikan, hanya
boleh mendapatkan vaksin mati. Setelah lebih dari 6
minggu penghentian steroid, dapat diberikan vaksin hidup.

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINDROM NEFROTIK

PEMBAHASAN

55

Sumber : KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK PADA ANAK - IDAI


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
a. Sindroma nefritik : Hematuri gross, Hipertensi,
PEMBAHASAN oligouria, Azotemia, Proteinuria

b. Kwarshiokor : KEP berat dengan gejala dominan


55 edema

c. GNAPS : sindroma nefritik yg muncul pasca


infeksi streptokokus dengan ASTO (+)

e. Gagal ginjal akut : ditandai dengan


berkurangnya produksi urine dalam 6 jam

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pasien adalah

55 D. SINDROMA NEFROTIK

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki – laki, 20 tahun dibawa polisi ke RS setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien menabrak pohon ketika
mengendarai motor tanpa helm dan jatuh ke arah kanan. Pasien
muntah satu kali dalam perjalanan ke rumah sakit namun masih
sadar dan bisa diajak bicara. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
GCS E3V2M5, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 50 x/menit, rr 14
x/menit, suhu 36 C. pada pemeriksaan neurologis didapatkan
SOAL pupil anisokor 3/5mm. Hasil CT scan pada pasien didapatkan
seperti pada gambar :

56 diagnosis yang tepat adalah . . .


A. Pendarahan Epidural
B. Pendarahan Intraserebral
C. pendarahan subdural
D. Pendarahan subarachnoid
E. Edema serebri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. pendarahan subdural

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Seorang laki – laki, 20 tahun

56 • kecelakaan lalu lintas


• muntah satu kali dalam perjalanan ke rumah sakit
namun masih sadar dan bisa diajak bicara
• GCS E3V2M5, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi
50 x/menit, rr 14 x/menit, suhu 36 C
• pupil anisokor 3/5mm.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Epidural hematomma
PEMBAHASAN

56
Epidural hematomma
PEMBAHASAN

56
Epidural hematomma
PEMBAHASAN

56
Jawaban lainnya…
A. Pendarahan Epidural -> lucid interval, pada CT
PEMBAHASAN scan tampak bikonvek
B. Pendarahan Intraserebral -> gangguan
56 neurologis, ptekie app pada ct scan, tidak
didapatkan gejala lucid interval
D. Pendarahan subarachnoid -> terdapat nyeri
kepala hebat, meningeal sign (+), mendadak
E. Edema serebri -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

56 C. pendarahan subdural

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi usia 2 minggu datang di bawa ke RS
dengan keluhan tidak bisa BAB. Riwayat BAB pertama 48
jam. Setiap bab sulit dan sedikit-sedikit jika diberi
pencahar. Pemeriksaan fisik perut distensi, hipersonor saat
diperkusi. Pemeriksaan foto polos abdomen ditemukan
SOAL meteorismus. Pemeriksaan colok dubur didapatkan tinja
memyemprot. Apa patofisiologl penyakit tersebut?
A. Tidak terdapat pembentukan ganglion di rektum
57 B. Tumor
C. Malfcrmasi anorektal
D. Malrotasi organ dalam
E. Defek penutupan dinding abdomen

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Tidak terdapat pembentukan
ganglion di rektum
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Seorang bayi usia 2 minggu

57 • tidak bisa BAB


• Riwayat BAB pertama 48 jam
• bab sulit dan sedikit-sedikit jika diberi pencahar.
• perut distensi, hipersonor saat diperkusi.
Pemeriksaan foto polos abdomen ditemukan
meteorismus
• colok dubur didapatkan tinja memyemprot.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Congenital Malformation
Disorder Definition RadiologicFindings
PEMBAHASAN
Hirschprung Congenital Barium Enema: atransition zone that
aganglionic Separates the small-tonormal - diameter

57 Intussusception
megacolon

Apart of the
Aganglionic bowel from the dilated bowel
above
Intussusception found in air or barium
intestinehas enema
Invaginated into
Another section of
intestine
Duodenal Dueodenum PlainX-ray: Double Bubble sign
atresia
AnalAtresia birthdefectsin Knee chest position/ invertogram: to
whichtherectumis Determined the distance of rectum stump
malformed To the skin(anal dimple)
http://emedicine.medscape.com/
Hirschsprung

PEMBAHASAN • Suatu kelainan bawaan


berupa aganglionik usus,

57 mulai dari spinchter ani


interna kearah proksimal
dengan panjang yang
bervariasi, tetapi selalu
termasuk anus dan setidak-
tidaknya sebagian rectum
dengan gejala klinis berupa
gangguan pasase usus.
• Tidak terdapat ganglion
Meisner dan Auerbach
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
KETERLAMBATAN EVAKUASI MEKONIUM

57 MUNTAH HIJAU

DISTENSI ABDOMEN
Penunjang
PEMBAHASAN
• Darm kontur: terlihatnya bentuk usus pada

57 Rontgen :
• Abdomen polos
– Dilatasi usus
abdomen

• Darm Steifung: terlihatnya gerakan peristaltik


– Air-fluid levels.
– Empty rectum pada abdomen
• Contrast enema
– Transition zone
– Abnormal, irregular contractions of
aganglionic segment
– Delayed evacuation of barium
• Biopsy :
– absence of ganglion cells
– hypertrophy and hyperplasia of nerve
fibers,
TERAPI
PEMBAHASAN
SEMENTARA COLOSTOMY

57 PEMBEDAHAN
RECTOSIGMOIDESTOMY
CARA SWENSON

DEFINITIF

ANASTOMOSE
COLOANAL CARA
DUHAMEL DAN SOAVE
Jawaban lainnya…
B. Tumor -> pertumbuhan sel-sel tubuh yang
PEMBAHASAN abnormal
C. Malformasi anorektal -> kelainan bentuk
57 anorektal
D. Malrotasi organ dalam -> terjadinya rotasi pada
organ dalam
E. Defek penutupan dinding abdomen -> lubang
dinding abdomen

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, patofisiologl penyakit tersebut adalah .
PEMBAHASAN ..

57 A. Tidak terdapat pembentukan


ganglion di rektum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke IGD
karena keluhan sakit perut sejak 2 jam yang lalu. Anak
sebelumnya menderita diare, kemudian dibawa ke
puskesmas dan diberi puyer. Saat ini diare sudah berhenti
tetapi anak tampak kesakitan pada bagian perut. Pada
SOAL pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 112x/menit, nafas 28x/menit, suhu 38oC.
Tampak massa pada regio kiri atas sementara regio
58 kanan bawah tampak kosong. Dari pemeriksaan colok
dubur didapatkan adanya tanda portio-like sign.
Diagnosis yang paling mungkin adalah…
A. Hernia inguinalis
B. Intususepsi
C. Ileus paralitik
D. Tumor abdomen
E. Volvulus

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Intususepsi
• KEYWORD
• Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun
PEMBAHASAN
• sakit perut sejak 2 jam yang lalu
• sebelumnya menderita diare, kemudian dibawa ke puskesmas
58 •
dan diberi puyer
diare sudah berhenti tetapi anak tampak kesakitan pada
bagian perut
• tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 28x/menit,
suhu 38oC.
• Tampak massa pada regio kiri atas sementara regio kanan
bawah tampak kosong
• colok dubur didapatkan adanya tanda portio-like sign.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Intususepsi
PEMBAHASAN

58

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Intususepsi

PEMBAHASAN
• Diagnosis
• Paling sering umur 6 bulan-1 tahun
• Gambaran klinis:
58 • Awal: kolik yang sangat hebat disertai muntah. Anak
menangis kesakitan.
• Lebih lanjut: kepucatan pada telapak tangan, perut kembung,
tinja berlendir bercampur darah (currant jelly stool) dan
dehidrasi.
• Palpasi abdomen teraba massa seperti sosis.
• Ultrasonografi: tampak tanda donat/pseudo-kidney.

Buku Saku Pedoman


Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit, WHO
Tatalaksana

PEMBAHASAN • Barium enema


• Diagnosis: gambaran meniskus.

58 • Tekanan cairan barium akan mereduksi intususepsi.


• Reduksi berhasil bila beberapa bagian usus halus telah
terisi barium/udara.
• Pasang NGT
• Resusitasi cairan.
• Antibiotik jika ada tanda infeksi (demam, peritonitis)
• Lakukan PEMERIKSAAN ULANG SEGERA oleh dokter
bedah.
• Pembedahan jika reduksi dengan enema gagal.
• Jika terdapat bagian usus yang iskemi atau mati, reseksi
perlu dilakukan.
INTUSUSEPSI
PEMBAHASAN

58
INTUSUSEPSI
PEMBAHASAN

58
INTUSUSEPSI
PEMBAHASAN

58
Jawaban lainnya…
A. Hernia inguinalis -> penonjolan jaringan usus dari
PEMBAHASAN defek dinding abdomen daerah inguinal,
C. Ileus paralitik -> obstruksi pada lumen usus
58 akibat tidak ada kontraksi pada usus, bising usus
(-)
D. Tumor abdomen -> penonjolan pada abdomen
(kurang spesifik)
E. Volvulus-> usus terpelintir, nyeri kolik, muntah bilus,
corkscrew appriance

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Diagnosis yang paling mungkin
PEMBAHASAN adalah…

58 B. Intususepsi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki 54 tahun datang dengan keluhan
benjolan di lengan bawah, kenyal sewarna kulit
membulat tidak nyeri dengan puncta di
tengahnya. Kemungkinan diagnosisnya adalah . . .
SOAL
A. Kista Aterom
B. Kista phylar
C. Kista dermis
59 D. Steatoma
E. Kista epidermoid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Kista Aterom

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Pasien laki-laki 54 tahun

59 • keluhan benjolan di lengan bawah, kenyal


sewarna kulit membulat tidak nyeri dengan
puncta di tengahnya.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Lipoma Kista ateroma Kista dermoid Ganglion
•Deposisil emak •Sumbatan muara •Klinis :massa •Degenerasi kistik
Dibawah kulit Kelenjar sebasea Konsistensi kistik, Jaringan periartikuler,
•Sering pada laki2 •Klinis :massakistik Tidak mobile Kapsuls endi atau
>40 Dengan puncta, tidak (menempel kedasar), Pembungkust endon
thn nyeri, tidakmobile Sewarna kulit •Wanita > laki-laki
•Klinis :mobile, massa (menempelkekulit •Predileksi :dahi, •Klinis :massa
PEMBAHASAN Padat –lunak batas atas) sudut Konsistensi kenyal,
tegas,permukaan •Predileksi:kulityang luarmata, kepala Batas tegas,tidak
•Tatalaksana:

59
licin,berkapsul Banyak mengandung Mobile terfiksir ke
•Predileksi :seluruh Kelenjar sebasea •Eksisi Kapsul tendon. Massa
tubuh •Tatalaksana Dapat membesar
•Tatalaksana: •Eksisi Dengan aktifitas,
•Bedah eksisi Dapat menghilang
•Ekstirpasi spontan
•Predileksi:
Pergelangan tangan
(dorsalmanus)
•Tatalaksana:
•Imobilisasi
•Injeksi
hialorudinase
•Diseksi tonotome
•Aspirasi ganglion
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

59

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Kista phylar -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Kista dermis -> tidak relevant
D. Steatoma -> tidak relevant
59 E. Kista epidermoid -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Kemungkinan diagnosisnya adalah . . .

59 A. Kista Aterom

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak perempuan 10 tahun datang dengan keluhan
demam 3 hari yang lalu, keluhan disertai rasa panas
ketika berkemih. PF suhu 38,4, pemeriksaan lain tidak
ditemukan kelainan. Urin rutin didapatkan leukosit 40/lpb.
Nyeri suprapubik (+) , nyeri ketok cva negative, Diagnosis
SOAL pada pasien ini adalah?
A. Pyeelonefritis akut
B. GNAPS
60 C. PID
D. Sistitis
E. Vulvitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Sistitis

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak perempuan 10 tahun

60 • demam 3 hari yang lalu, keluhan disertai rasa


panas ketika berkemih
• PF suhu 38,4, pemeriksaan lain tidak ditemukan
kelainan
• Urin rutin didapatkan leukosit 40/lpb
• Nyeri suprapubik disangkal, nyeri ketok cva
negative,
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sistitis Non Komplikata

PEMBAHASAN
• Sistitis adalah infeksi kandung kemih dengan
sindroma klinis yang terdiri dari disuria, frekuensi,
urgensi dan kadang adanya nyeri pada
60 suprapubik.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala dan Tanda

PEMBAHASAN
• Gejala iritatif berupa disuria, frekuensi, urgensi,
berkemih dengan jumlah urin yang sedikit, dan
kadang disertai nyeri supra pubis.
60 • Sistitis ditandai dengan adanya leukosituria,
bakteriuria, nitrit, atau leukosit esterase positif
pada urinalisis. Bila dilakukan pemeriksaan kultur
urin positif.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Faktor Risiko

PEMBAHASAN
• Pada wanita faktor risiko terjadinya sistitis berbeda
pada usia muda dan usia tua.

60 • Pada wanita usia muda dan premenopause


faktor risikonya berupa hubungan seksual,
penggunaan spermatisida, partner seksual baru,
ibu dengan riwayat ISK, riwayat ISK pada masa
kanak-kanak.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Faktor Risiko

PEMBAHASAN
• Sedangkan pada wanita tua dan post
menopause faktor risiko terjadinya sistitis adalah
riwayat ISK sebelum menopause, inkontinensia,
60 vaginitis atrofi karena defisiensi estrogen, sistokel,
peningkatan volume urin pasca berkemih,
golongan darah, kateterisasi dan status fungsional
yang memburuk pada wanita tua di rumah
jompo.
• Pada pria, angka kejadiannya hanya sedikit dan
paling sering terjadi pada usia 15-50 tahun.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis

PEMBAHASAN
• Diagnosis sistitis akut non komplikata dapat
ditegakkan berdasarkan

60 • riwayat gejala iritatif seperti disuria, frekuensi dan


urgensi; dan tidak adanya discharge atau iritasi
vagina, pada wanita yang tidak memiliki faktor
risiko.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Laboratorium
• Pengujian urin dengan dipstik adalah sebuah
alternatif dari pemeriksaan urinalisis Kultur urine
PEMBAHASAN
direkomendasikan hanya untuk mereka yang :
• Diduga menderita pielonefritis akut,
60 • Gejala yang tidak hilang atau terjadi kembali
dalam 2-4 minggu setelah penyelesaian terapi,
• Wanita yang menunjukkan gejala tidak khas,
• Wanita hamil,
• Pria yang diduga ISK

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penatalaksanaan

PEMBAHASAN
• Terapi antibiotik jangka pendek dapat dipikirkan
untuk terapi sistitis pada kehamilan, Secara umum
terapi sistitits pada kehamilan dapat diberikan
60 penisilin, sefalosporin, fosfomisin, nitrofurantoin
(tidak boleh pada kasus defisiensi G6PD dan
pada masa akhir kehamilan), trimethoprim (tidak
boleh pada masa awal kehamilan), dan
sulfonamide (tidak boleh pada masa akhir
kehamilan)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN
• Terapi sistitis pada pria direkomendasikan paling
sedikit selama 7 hari,

60 • dengan pilihan antibiotik TMP-SMX atau


fluoroquinolone, dengan catatan ada uji
sensitivitas.

Sumber : Guideline Penatalaksanaan Infeksi


Saluran Kemih dan Genitalia Pria 2015
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Pyelonefritis akut -> nyeri ketok CVA, demam
PEMBAHASAN menggigil, dysuria, polakisuria, bakteriuria
B. GNAPS -> sindrom glomerulus akut pasca
60 streptokokus
C. PID -> pelvic inflammatory desease
E. Vulvitis -> gejala kurang spesifik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

60 D. Sistitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki laki 4 tahun diantar ibunya ke dokter
dengan keluhan nyeri saat BAK. Anak menangis
dan harus mengejan saat BAK namun penis tidak
sampai menggelembung. Sejak 2 hari sebelumnya
SOAL
anak demam. Pada pemeriksaan anak sakit
sedang. Urin jernih. Tampak glans penis merah,
smegma (+), discharge (-). Diagnosis?
61 A. Postitis
B. Balanitis tanpa phimosis
C. Phimosis dengan balanitis
D. ISK
E. Batu urethra

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Balanitis tanpa phimosis

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak laki laki 4 tahun

61 • nyeri saat BAK


• menangis dan harus mengejan saat BAK namun
penis tidak sampai menggelembung
• 2 hari sebelumnya anak demam
• Urin jernih, Tampak glans penis merah, smegma
(+), discharge (-).

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Balanitis
Definisi
• Balanitis adalah radang pada glans penis
• Posthitis adalah radang pada kulup.
• Radang pada kepala penis dan kulup (balanoposthitis) bisa juga terjadi.
PEMBAHASAN
• Pria yang mengalami balanoposthitis mengalami peningkatan resiko
berkembangnya balanitis xerotica obliterans, phimosis, paraphimosis, dan

61 kanker di kemudian hari.


Etiologi
• Penyebab paling umum dari balanitis
adalah kebersihan yang buruk.
• Lebih sering pada pasien dengan fimosis
Gejala
• Penderita merasa nyeri dan gatal, warna
kepala penis kemerahan dan bengkak.

Pengobatan
• Salah satu pengobatan terbaik balanitis adalah
menjaga kebersihan di kepala penis dan antibiotik.
• Saat fase akut tidak dilakukan tindakan operasi
• Jika sudah terlanjur kulup menutup maka harus
dilakukan penyunatan.
Balanoposthitis
• Balanitis (inflammation of
PEMBAHASAN
the glans)
• Posthitis (inflammation of
61 the foreskin)
• More likely to affect boys
under four years of age
• Approximately 1 in every 25
boys and 1 in 30
uncircumcised males (at
some time in their life
• Complication:
– Often causes later adhesions
or phimosis
Jawaban lainnya…
A. Postitis -> inflammation of the foreskin
PEMBAHASAN C. Phimosis dengan balanitis -> phimosis disertai
inflamasi gland penis
61 D. ISK -> tidak relevant
E. Batu urethra -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

61 B. Balanitis tanpa phimosis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 35 tahun, mengeluhkan
penisnya tegak sejak 4 jam yang lalu tanpa disertai
hasrat seksual. Pasien memiliki leukemia.
Pemeriksaan fisik: TD: 120/80mmHg, N: 88x/mnt, RR:
SOAL
20x/mnt, T: 36,7°C. Apa penatalaksanaan yang
tepat?
A. Injeksi intracavernous
62 B. Kompres air dingin
C. Kompres air hangat
D. Tidur dengan kaki diangkat ke atas
E. Operatif

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Injeksi intracavernous

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Seorang laki-laki berusia 35 tahun

62 • penisnya tegak sejak 4 jam yang lalu tanpa


disertai hasrat seksual
• memiliki leukemia
• Pemeriksaan fisik: TD: 120/80mmHg, N: 88x/mnt,
RR: 20x/mnt, T: 36,7°C

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Priapism
PEMBAHASAN • Ereksi penis/klitoris yang persisten dan nyeri tanpa keinginan

seksual (purposeless erection)

62 • Seringkali idiopatik

• Dapat berkaitan dengan beberapa penyakit sistemik

• Terkadang terlihat setelah penyuntikan intra-cavernosal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Priapism - causes

PEMBAHASAN

• Psychotropic drugs
62 – phenothiazines
– butyrophenones


calcium-channel blockers
anti-coagulants
• hydralazine • tamoxifen
• prazosin, labetolol, phentolamine • omeprazole
and other -blockers • hydroxyzine
• testosterone • cocaine, marijuana, and
• metoclopramide ethanol
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Priapism - treatment
PEMBAHASAN • Karena pharmacological agents • Aspiration and irrigation
– Terbutaline 5 mg po diulang dalam – Untuk priapismus yang lebih dari 2
62 15 minutes resolusi pada 1/3 of
patients
jam
– discuss with urologist if at all
– Injeksi intracavernous dari - possible
adrenergic – Harus memberitahukan pada
• phenylephrine 100 to 500 mcg (put 10 pasien bahwa terapi dapat
mg in 500cc NSS 20 mcg/ml. Inject meyebabkan impotensi yang
10 to 20 cc every 5-10 minutes
(maximum - 10 doses)
permanen
– Blok N. Dorsalis Penis – conscious sedation may be
necessary
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Kompres air dingin -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Kompres air hangat -> tidak relevant
D. Tidur dengan kaki diangkat ke atas -> tidak
62 relevant
E. Operatif -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, penatalaksanaan yang tepat adalah .
PEMBAHASAN ..

62 A. Injeksi intracavernous

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak 1 tahun dibawa ibunya dengan keluhan BAK
tidak bisa keluar dari ujung penis melainkan dari
batang penis bagian bawah dekat dengan
skortum. Pada pemeriksaan fisik didapatkan OUE di
SOAL
batang penis, Diagnosis pasien adalah . . .
A. Hipospadia granular
B. Hipospadia coronal
63 C. Hipospadia penil
D. hipospadia penoskortum
E. hipospadia skrotum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. hipospadia penoskortum

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak 1 tahun dibawa ibunya

63 • keluhan BAK tidak bisa keluar dari ujung penis


melainkan dari batang penis
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan OUE di
batang penis
• bagian bawah dekat dengan skortum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
OUE tidak terletak pada tempat
normalnya
PEMBAHASAN

63
Jawaban lainnya…
A. Hipospadia granular -> tidak relevant
PEMBAHASAN B. Hipospadia coronal -> tidak relevant
C. Hipospadia penil -> tidak relevant
63 E. hipospadia skrotum -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Diagnosis pasien adalah . . .

63 D. hipospadia penoskortum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bapak 56 tahun, datang mengeluhkan sulit
kencing. Mengejan saat kencing. Sering terbangun
malam hari untuk kencing, hasil pemeriksaan colok
dubur diapatkan prostat membesar bilateral
SOAL
teraba kenyal. Apa penatalaksanaan pertama di
IGD?
A. TURP
64 B. Pasang kateter
C. Pungsi kateter suprapubik 1
D. Open prostatectomy
E. Tamsulcsin 0,4mg

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Pasang kateter

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Bapak 56 tahun,

64 • sulit kencing
• Mengejan saat kencing
• terbangun malam hari untuk kencing,
• colok dubur diapatkan prostat membesar
bilateral teraba kenyal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BPH
BPH
PEMBAHASAN

adalah pertumbuhan
64 berlebihan dari sel-sel
prostat yang tidak ganas.
Pembesaran prostat jinak
diakibatkan sel-sel prostat
memperbanyak diri
melebihi kondisi normal,
biasanya dialami laki-laki
berusia di atas 50 tahun
yang menyumbat saluran
kemih.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BPH
NORMAL TIDAK NORMAL
PEMBAHASAN

64

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BPH
 Angka kejadian BPH di Indonesia yang pasti belum pernah
PEMBAHASAN
diteliti.
 Penduduk Indonesia yang berusia tua jumlahnya semakin

64 meningkat, diperkirakan sekitar 5% atau kira-kira 5 juta pria


di Indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria
diantaranya menderita gejala saluran kemih bagian bawah
(Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS) akibat BPH.
 Prevalensi BPH yang bergejala pada pria berusia 40-49
tahun mencapai hampir 15%, usia 50-59 tahun
prevalensinya mencapai hampir 25%, dan pada usia 60
tahun mencapai angka sekitar 43%.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi

PEMBAHASAN Umur
Pria berumur lebih dari 50 tahun,

64 kemungkinannya memiliki BPH adalah 50%.


Ketika berusia 80 – 85 tahun, kemungkinan
itu meningkat menjadi 90%.

Faktor Hormonal
Testosteron – > hormon pada pria.
Beberapa penelitian menyebutkan karena
adanya peningkatan kadar testosteron pada pria
(namun belum dibuktikan secara ilmiah) .

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hipotesis penyebab timbulnya
hiperplasia prostat
PEMBAHASAN

64
Ketidaksei
Teori mbangan Interaksi Berkurangnya
Teori sel
dihidrotest antara stroma- kematian sel
stem
osteron estrogen- epitel prostat
testosteron

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PATOFISIOLOGI

PEMBAHASAN

Kelenjar Prostat terdiri Mekanisme BPH secara umum

64 dari atas 3 jaringan :


• Epitel atau
glandular, stromal
patofisiologi penyebab
BPH secara jelas
belum diketahui
hasil dari faktor statik
(pelebaran prostat
secara berangsur-
dengan pasti. angsur) dan faktor
atau otot polos, dan dinamik (pemaparan
kapsul. Namun diduga terhadap agen atau
• Jaringan stromal intaprostatik kondisi yang
dan kapsul dihidrosteron (DHT) menyebabkan
ditempeli dengan dan 5 α - reduktase tipe konstriksi otot polos
reseptor adrenergik II ikut terlibat. kelenjar.)
α 1.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TANDA DAN GEJALA

PEMBAHASAN

64 

Sering kencing
Sulit kencing
Tanda klinis terpenting BPH
adalah ditemukannya
pembesaran konsistensi
 Nyeri saat berkemih
kenyal, pool atas tidak teraba
 Urin berdarah
pada pemeriksaan colok
 Nyeri saat ejakulasi
dubur/ digital rectal
 Cairan ejakulasi
examination (DRE) . Apabila
berdarah
teraba indurasi atau terdapat
 Gangguan ereksi
bagian yang teraba keras,
 Nyeri pinggul atau
perlu dipikirkan kemungkinan
punggung
prostat stadium 1 dan 2.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi Klinis

PEMBAHASAN Dapat dibagi ke dalam dua kategori :

64 Obstruktif :
terjadi ketika faktor
dinamik dan atau
Iritatif :
hasil dari
obstruksi yang
faktor statik sudah berjalan
mengurangi lama pada leher
pengosongan kandung kemih.
kandung kemih.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis of BPH
• Symptom assessment
– the International Prostate Symptom Score ( IPSS ) is recommended as it is used
worldwide
– IPSS is based on a survey and questionnaire developed by the American Urological
Association (AUA). It contains:
PEMBAHASAN • seven questions about the severity of symptoms; total score 0 – 7 (mild), 8 – 19 (moderate),
20 – 35 (severe)
• eighth standalone question on QoL

64 •


Digital rectal examination(DRE)
– inaccurate for size but can detect shape and consistency
Prostat Volume determination- ultrasonography
• Urodynamic analysis
– Q max >15mL/second is usual in asymptomatic men from 25 to more than 60 years of
age
• Measurement of prostate-specific antigen (PSA)
– high correlation between PSA and Prostat Volume, specifically Trantitional Zone
Volume
1
– men with larger prostates have higher PSA levels
– PSA is a predictor of disease progression and screening tool for CaP
– as PSA values tend to increase with increasing PV and increasing age, PSA may be
used as a prognostic marker for BPH
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

64

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BPH – Pemeriksaan Penunjang
• Prostate Specific Antigen (PSA)
– Spesifik ke prostat, tetapi tidak spesifik ke kanker
PEMBAHASAN – PSA tinggi  laju pertumbuhan prostat cepat, gejala BPH
lebih berat, risiko retensi urin akut meningkat

64 – Nilai normal di serum < 4 ng/mL


– Berdasarkan usia, rentang normalnya :
• 40-49 tahun = 0-2,5 ng/mL
• 50-59 tahun = 0-3,5 ng/mL
• 60-69 tahun = 0-4,5 ng/mL
• 70-79 tahun = 0-6,5 ng/mL
• Flowmetri  Qmax turun, biasanya < 15 cc
• Kateter  menilai volume urin residual
• Transrectal / Transabdominal Ultrasonography (TRUS
/ TAUS)  menilai volume prostat, volume urin residual
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN • International
Prostate

64 Symptoms
Score (IPSS)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kategori Keparahan Penyakit
BPH Berdasarkan
Keparahan SkorgejalaAUA Gejalakhasdantanda-tanda
penyakit (AsosiasiUrologis
PEMBAHASAN Amerika)
Ringan ≤7 •Asimtomatik(tanpagejala)

64 •Kecepatanurinaripuncak<10mL/s
•Volumeurineresidualsetelah
pengosongan25-50mL
•PeningkatanBUNdankreatininserum

Sedang 8-19 Semuatandadiatasditambahobstruktif


penghilangangejaladaniritatif
penghilangangejala(tandadaridetrusor
yangtidakstabil)
Parah ≥20 Semuahaldiatasditambahsatuatau
lebihkomplikasiBPH

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Derajat BPH, Dibedakan menjadi
4 Stadium :
 Stadium 1 :
PEMBAHASAN
Obstruktif tetapi kandung kemih masih
mengeluarkan urin sampai habis.
64  Stadium 2 : masih tersisa urin 60-150 cc.

 Stadium 3 : setiap BAK urin tersisa kira-kira 150 cc.

 Stadium 4 :
retensi urin total, buli-buli penuh pasien tampak
kesakitan urin menetes secara periodik.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Grade Pembesaran Prostat

PEMBAHASAN
Rectal Grading
Dilakukan pada waktu vesika urinaria kosong :
64 • Grade 0 : Penonjolan prostat 0-1 cm ke dalam rectum.

• Grade 1 : Penonjolan prostat 1-2 cm ke dalam rectum.

• Grade 2 : Penonjolan prostat 2-3 cm ke dalam rectum.

• Grade 3 : Penonjolan prostat 3-4 cm ke dalam rectum.

• Grade 4 : Penonjolan prostat 4-5 cm ke dalam rectum.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gambaran BNO IVP
Pada BNO IVP dapat ditemukan:
• Indentasi caudal buli-buli
PEMBAHASAN • Elevasi pada intraureter
menghasilkan bentuk J-ureter
(fish-hook appearance)

64 • Divertikulasi dan trabekulasi


vesika urinaria

“Fish Hook appearance”(di tandai


Indentasi caudal buli-buli dengan anak panah)
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Pada USG (TRUS, Transrectal
Ultrasound)
• Pembesaran kelenjar

64 pada zona sentral


• Nodul hipoechoid atau
campuran echogenic
• Kalsifikasi antara zona
sentral
• Volume prostat > 30 ml 8

CT Scan:
• Tampak ukuran prostat
membesar di atas ramus superior
simfisis pubis.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Algoritma manajemen terapi
BPH
BPH
PEMBAHASAN

64 Menghilangkan gejala
ringan
Menghilangkan gejala
sedang
Menghilangkan gejala parah
dan komplikasi BPH

Operasi
Watchful
waiting
α -adrenergik α -adrenergik
antagonis atau antagonis dan 5- α
5- α Reductace
Reductace inhibitor inhibitor

Jika respon Jika respon Jika respon Jika respon tidak


berlanjut tidak berlanjut, berlanjut berlanjut, operasi
operasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi Farmakologi
Jika gejala ringan -> maka pasien cukup dilakukan watchful waiting
PEMBAHASAN
(perubahan gaya hidup).

64 Jika gejala sedang -> maka pasien diberikan obat tunggal antagonis α
adrenergik atau inhibitor 5α - reductase.
Jika keparahan berlanjut -> maka obat yang diberikan bisa dalam
bentuk kombinasi keduanya.
Jika gejala parah dan komplikasi BPH, dilakukan pembedahan.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
antagonis α adrenergik
PEMBAHASAN • Mekanisme kerja : memblok reseptor adrenergik α 1 sehingga
mengurangi faktor dinamis pada BPH dan akhirnya berefek
64 relaksasi pada otot polos prostat.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
inhibitor 5α - reductase

PEMBAHASAN • Mekanisme kerja dari obat ini adalah mengurangi volume


prostat dengan menurunkan kadar hormon testosteron.
64 • 5α -reduktase inhibitor digunakan jika pasien tidak dapat
mentolerir efek samping dari alfa blocker.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

64
• Alpha-1 Blocker  merelaksasikan otot polos di bladder neck, kapsul
prostat, dan urethra prostatika  mengurangi obstruksi
– Efek samping = hipotensi orthostatik dan dizziness.
– Alpha-1A Blocker (tamsulosin, alfuzosin, silodosin)  lebih uroselektif, EFEK
SAMPING HIPOTENSI MINIMAL
• 5-Alpha Reductase Inhibitor (5-ARI)  menghambat enzim 5-Alpha
Reductase yang mengubah testosteron menjadi dihidrotestosteron 
mengurangi volume prostat jangka panjang & menurunkan kebutuhan
pembedahan
– Efek samping = penurunan libido dan disfungsi ereksi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi Non Farmakologi
PEMBAHASAN  Pembatasan Minuman Berkafein
 Tidak mengkonsumsi alkohol
64  Pemantauan beberapa obat seperti diuretik,
dekongestan, antihistamin, antidepresan
 Diet rendah lemak
 Meningkatkan asupan buah-buahan dan
sayuran
 Latihan fisik secara teratur
 Tidak merokok

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BPH – Tatalaksana Bedah
PEMBAHASAN
• Indikasi • TURP (Trans Urethral
– Retensi urin akut

64 – Retensi urin kronis (selalu


>300 mL)
– Volume residu urin >100 mL
Resection Prostatectomy)
90-95%
– ISK berulang
– Gross hematuria
• Open prostatectomy
– Gagal ginjal – 5-10 %
– Divertikulum buli yang besar – BPH besar (>50-100 gram,
– Batu buli
– Keluhan pasien sedang-berat volume >80-100 cm3)
– Tidak ada perbaikan dengan
terapi non-bedah yang
optimal WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. TURP -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Pungsi kateter suprapubik 1 -> tidak relevant
D. Open prostatectomy -> tidak relevant
64 E. Tamsulcsin 0,4mg -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, penatalaksanaan pertama adalah . . .

64 B. Pasang kateter

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki dibawa ibunya ke dokter dengan
keluhan kalau pipis tidak pernah keluar dari ujung
penisnya. Dari pemeriksaan tampak OUE di ventral, penis
tampak bengkok ke ventral, glands penis lebih mendatar
dan preputium bagian dorsal tampak berlebih. Diagnosis
SOAL pada pasien ini adalah...
A. Phimosis
B. Paraphimosis
65 C. Hipospadia
D. Epispadia
E. Balanitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Hipospadia

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Seorang anak laki-laki

65 • pipis tidak pernah keluar dari ujung penisnya. Dari


pemeriksaan tampak OUE di ventral,
• penis tampak bengkok ke ventral, glands penis
lebih mendatar
• preputium bagian dorsal tampak berlebih.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
OUE tidak terletak pada tempat
normalnya
PEMBAHASAN

65
Jawaban lainnya…
A. Phimosis -> preputium tidak dapat diretraksi, sakit
PEMBAHASAN dan nyeri saat berkemih, perlu mengedan dan
sebelum berkemih ada gelembung di penis
65 B. Paraphimosis -> preputium menjepit batang
penis, saat diretraksi tidak dapat dikembalikan
lagi, merupakan keadaan emergency dalam
urologi
D. Epispadia -> OUE pada bagian atas (dorsal)
penis
E. Balanitis -> radang pada glans penis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Diagnosis pada pasien ini adalah...

65 C. Hipospadia

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien anak 13 tahun datang dengan keluhan
nyeri pada testis sejak 4 hari yang lalu. Terdapat
riwayat parotitis beberapa hari yang lalu. Testis kiri
lebih naik dibanding testis kanan. Reflex Cremaster
SOAL
(+). Diagnosis yang mungkin?
A. Mumps orchitis
B. Epididimorchitis
66 C. Torsio testis
D. Hernia inguinalis
E. Hernit femoraiis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Epididimorchitis

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Pasien anak 13 tahun

66 • nyeri pada testis sejak 4 hari yang lalu


• riwayat parotitis beberapa hari yang lalu
• Testis kiri lebih naik dibanding testis kanan
• Reflex Cremaster (+).

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MUMPS/PAROTITIS
• Etiologi : infeksi akut pada kelenjarparotis yang
PEMBAHASAN disebabkan oleh famili virus Paramyxovirus
• Gejala :
66 –Demam
–Pembengkakan kelenjarparotisdapat terjadi
unilateral ataubilateral, teraba lunakdan nyeritekan
–Komplikasi: orchitis, pancreatitis, encephalitis,
meningitis, hilangnya pendengaran, inflamasi
ovarium
Epididymo-Orchitis
PEMBAHASAN

66 • Epididimo orkitis adalah inflamasi akut yang terjadi pada testis


dan epididimis yang memiliki ciri yaitu nyeri hebat dan
terdapatnya pembengkakan di daerah belakang testis yang
juga disertai skrotum yang bengkak dan merah.
• Cara membedakan orchitis dengan torsio testis yaitu melalui
Prehn Sign yaitu membaik jika scrotum yang sakit dinaikkan.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi

• Dapat disebabkan Bakteri dan virus • Faktor resiko untuk orkitis yang tidak
PEMBAHASAN
• Virus yang paling sering berhubungan dengan penyakit
menyebabkan orkitis adalah virus menular seksual adalah:

66 gondong (mumps)
•Sekitar 15-25% pria yang
• Imunisasi gondongan yang tidak
adekuat
• Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
• Infeksi saluran kemih berulang
mengalami gondongan (parotitis)
orkitis ketika masa setelah • Kelainan saluran kemih
Pubernya • Sedang untuk faktor resiko orkitis
yang berhubungan dengan
• Orkitis juga ditemukan pada 2-3%
penyakit menular
pria yang menderita bruselosis.
seksual antara lain :
• Orkitis sering dikaitkan dengan
a. Berganti-ganti pasangan
infeksi prostat atau epidedemis,
b. Riwayat penyakit menular seksual
serta merupakan manifestasi dari
pada pasangan
penyakit menular seksual (gonore
c. Riwayat gonore atau penyakit menular
atau klamidia). WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
seksual lainnya
PEMBAHASAN

66

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala dan Tanda
PEMBAHASAN a. Pembengkakan skrotum
b. Testis yang terkena terasa Diagnosis
berat, membengkak dan • Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil

66 teraba lunak
c. Pembengkakan selangkangan
pada testis yang terkena
pemeriksaan fisik.
• Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di
selangkangan dan di testis yang terkena.
d. Demam
e. Keluar nanah dari penis
• Pemeriksaan lain yang bias dilakukan adalah :
f. Nyeri ketika berkemih / disuria – Analisa air kemih
– Pembiakan air kemih
g. Nyeri saat berhubungan
– Tes penyaringan untuk klamidia dan
seksual / saat ejakulasi gonore
h. Nyeri selangkangan – Pemeriksaan darah lengkap
i. Nyeri testis, bias saat mengejan – Pemeriksaan kimia darah
atau ketika BAB
j. Semen mengandung darah
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
PEMBAHASAN • Jika penyebabnya bakteri maka diberikan
antibiotik. Selain itu diberikan obat pereda

66 nyeri dan anti peradangan.


• Tapi jika penyebabnya virus, hanya diberikan
obat anti nyeri.
• Penderita sebaiknya menjalani tirah baring.
• Skrotumnya diangkat dan dikompres dengan
es.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Mumps orchitis -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Torsio testis -> nyeri hebat mendadak pada
testis, phern sign (-)
66 D. Hernia inguinalis -> Benjoan daerah inguinal
E. Hernia femoraiis -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Diagnosis yang mungkin adalah . . .

66 B. Epididimorchitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki usia 48 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
nyeri paha kiri, tampak pendarahan aktif dan bengkak
sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami
kecelakaan lalu llntas. Pemeriksaan TD 90/70mmHg, N
120x/mnt, RR 20x/mnt, T 36,8°C. Ekstremitas teraba dingin,
SOAL pucat dan lembab. Apakah kompiikasi awal dari
keadaan pasien ini?
A. Kompartemen syndrome
67 B. Syok hipovolemik
C. Malunion
D. Fat embolism
E. Osteomyelitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Syok hipovolemik

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Laki-laki usia 48 tahun datang ke IGD RS

67 • nyeri paha kiri dan bengkak sejak 1 jam yang lalu


• mengalami kecelakaan lalu llntas
• TD 90/70mmHg, N 120x/mnt, RR 20x/mnt, T 36,8°C
• Ekstremitas teraba dingin, pucat dan lembab

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi Syok
Penyebab syok dapat diklasifikasikan • Syok obstruktif (gangguan kontraksi
PEMBAHASAN sebagai berikut: jantung akibat di luar jantung):
• Syok kardiogenik (kegagalan kerja • (a) Tamponade jantung;
jantungnya sendiri)

67 •


(a) Penyakit jantung iskemik, seperti
infark
(b) Obat-obat yang mendepresi jantung;


(b) Pneumotorak;
(c) Emboli paru.

• Syok distributif (berkurangnya tahanan


• (c) Gangguan irama jantung.
pembuluh darah perifer)
• Syok hipovolemik (berkurangnya • (a) Syok neurogenik;
volume sirkulasi darah):
• (b) Cedera medula spinalis atau batang
• (a) Kehilangan darah, misalnya
perdarahan; otak;
• (b) Kehilangan plasma, misalnya luka • (c) Syok anafilaksis;
bakar; • (d) Obat-obatan;
• (c) Dehidrasi: cairan yang masuk kurang • (e) Syok septik;
(misalnya puasa lama), cairan keluar
yang banyak (misalnya diare, muntah- • (f) Kombinasi, misalnya pada sepsis bisa
muntah, fistula, obstruksi usus dengan gagal jantung, hipovolemia, dan rendahnya
penumpukan cairan di lumen usus). tahanan pembuluh darah perifer .
PEMBAHASAN

67
Perkiraan Kehilangan Cairan dan Darah

PEMBAHASAN

67
Resusitasi Cairan

PEMBAHASAN

67
PEMBAHASAN

67
PEMBAHASAN

67
Jawaban lainnya…
A. Kompartemen syndrome ->Pain, Pulselessness,
PEMBAHASAN Pallor, Paresthesia, Paralysis, Poikilothermi
C. Malunion -> Bone healed in a nonanatomic
67 position
D. Fat embolism -> gangguan pernapasan,
penurunan tingkat kesadaran dan petechiae
E. Osteomyelitis -> Peradangan pada tulang

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, komplikasi awal dari keadaan pasien
PEMBAHASAN ini adalah . . .

67 B. Syok hipovolemik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak usia 15 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan nyeri pada buah pelir sejak 2 jam yang lalu.
Nyeri disertai mual dan muntah. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 120/70 mmHg, Nadi 100x/menit, RR
24x/menit, Suhu 36,8 C. Pada pemeriksaan lokal
SOAL terlihat skrotum kanan membengkak, penebalan
funikulus, hiperemis, skrotum kanan lebih tinggi
daripada kiri dan posisinya melintang, semakin nyeri
68 jika ditekan, phren sign (-) diagnosisnya adalah...
A. Torsio testis
B. Epididimitis akut
C. Hidrokel
D. Hernia inguinal
E. Tumor testis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Torsio testis
• KEYWORD
PEMBAHASAN
• Seorang anak usia 15 tahun dibawa ke IGD
• nyeri pada buah pelir sejak 2 jam yang lalu.
68 Nyeri disertai mual dan muntah
• TD 120/70 mmHg, Nadi 100x/menit, RR
24x/menit, Suhu 36,8 C.
• skrotum kanan membengkak, penebalan
funikulus, hiperemis, skrotum kanan lebih tinggi
daripada kiri dan posisinya melintang
• semakin nyeri jika ditekan, phren sign (-)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Torsio Testis
PEMBAHASAN
Gejala dan tanda:

68 • Nyeri hebat pada skrotum yang mendadak

• Pembengkakan skrotum

• Nyeri abdomen

• Mual dan muntah

• Testis terletak lebih tinggi dari biasanya atau pada posisi yang
tidak biasa
PEMBAHASAN

68
PEMBAHASAN

68
Ultrasound

PEMBAHASAN

68
Late ischemia/infarct: Early ischemia: enlargement, no Δ
hypoechoic echogenicity

• Hemorrhage: hyperechoic areas


in an infarcted testis,
heterogenous, extra testicular
fluids
• Penurunan Vaskularisasi
Tatalaksana Torsio Testis
PEMBAHASAN • Manual detorsion
– Dapat dilakukan saat pasien di IGD dan merupakan terapi

68
sementara
– Cara manual detorsion
• Seperti Opening of a book bila dokter berdiri di kaki pasien
• Sebagian besar torsio testis , terpelintir kearah dalam dan medial, sehingga
manual detorsion akan memutar testis kearah luar dan lateral
• Bila testis kiri yang terkena, dokter memegang testis dengan ibu jari dan
telunjuk kanan kemudian memutar kearah luar dan lateral 180derajat
• Rotasi testis mungkin memerlukan pengulangan 2-3 kali sampai detorsi
terpenuhi
– Bila berhasil (dikonfirmasi dengan USG color Doppler dan gejala
yang membaik) -> terapi definitif masih harus dilakukan sebelum
keluar dari RS
Tatalaksana Torsio Testis
PEMBAHASAN

68 • Surgical detorsion -> Terapi definitif


• Untuk memfiksasi testis
• Tetap dilakukan walaupun,manual detorsion berhasil
• CITO bila manual detorsion tidak berhasil dilakukan
• Bila testis yang terkena sudah terlihat, testis dibungkus
kassa hangat -> untuk memperbaiki sirkulasi dan menentukan testis
masih hidup atau tidak
• Orchiectomy -> Bila testis telah nekrosis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Epididimitis akut -> nyeri di testis, phren sign (+)
PEMBAHASAN C. Hidrokel -> pembesaran skortum, transiluminasi
(+)
68 D. Hernia inguinal -> penonjolan jaringan usus dari
defek dinding abdomen daerah inguinal
E. Tumor testis -> pembeseran pada testis kronik
progresif

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosisnya adalah...

68 A. Torsio testis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 33 tahun datang dengan keluhan
benjolan di payudara kiri, terasa nyeri, kemerahan,
: dan demam. Pasien saat ini bekerja -dan masih
menyusui anaknya yang berusia 2 bulan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan : suhu 38,50C; fluktuasi (-)
SOAL pus (-), benjolan hiperemis. Apakah diagnosisnya?
A. Mastitis
B. Tumor mammae jinak
69 C. Cystic of mammae
D. Ca mammae
E. Galactocele

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Mastitis

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Seorang wanita usia 33 tahun datang dengan

69 • benjolan di payudara kiri, terasa nyeri,


kemerahan, dan demam
• Masih menyusui anaknya yang berusia 2 bulan.
• suhu 38,50C; fluktuasi (-) pus (-), benjolan
hiperemis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Breast Swelling
Pregnancy,
Lactation
Bilateral
PEMBAHASAN Drug-induced
Whole Breast

69 Breast Swelling
Unilateral

Mastitis /
Pubertal

Newborn
Abscess Fibrocystic
Cystic
Localized Galactocele

Fibroadenoma
Solid lump
Malignancy

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TUMOR PAYUDARA JINAK VS
GANAS
Tanda Jinak Ganas
PEMBAHASAN
Retraksi papil - +

69 Perubahan kulit
(peaue de orange)
- +

Mobilitas Mobile Terfiksir


Bentuk Permukaan licin Berdungkul
Konsistensi Kenyal Keras
Kapsul + -
Pembesaran KGB - +
Regional
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis Banding Benjolan
Payudara
Fibroadenoma Mammae (FAM)
PEMBAHASAN
• Usia muda (15-25 tahun)
• Benjolan soliter, bulat, ukuran 1-3 cm, batas tegas, kenyal, mobile, tidak nyeri

69 (non tender)

Lesi Fibrokistik Mammae

• Usia reproduktif (25-40 tahun)


• Benjolan kistik, batas tidak tegas, ireguler, tender, soliter / multiple, nyeri dan
membesar saat menjelang haid

Tumor Phyllodes

• Usia 40-50an tahun


• Secara klinis -> tumor jinak, mirip FAM
• Massa payudara yang berukuran besar, ukuran dapat mencapai 20-30 cm
• Pertumbuhan tumor cepat dan menyebabkan regangan kulit -> kulit payudara
tampak mengkilap. Histopatologis -> “LEAF-LIKE PATTERN”
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis Banding Benjolan
Payudara
PEMBAHASAN Mastitis
• Biasanya pada wanita menyusui

69 • Tanda inflamasi lokal aktif -> eritema, edema, nyeri, teraba hangat pada
payudara.
• Gejala sistemik -> demam, malaise, sakit kepala, nyeri otot
Abses Mammae
• Komplikasi mastitis
• Benjolan FLUKTUATIF, nyeri, eritema, edema, hangat. Gejala sistemik (+)

Galaktokele
• Pada wanita menyusui
• Massa berisi susu akibat sumbatan duktus laktiferus
• Tanda inflamasi (-) WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

69

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Tumor mammae jinak -> kurang spesifik
PEMBAHASAN C. Cystic of mammae -> benjolan fibrokistik
biasanya multipel dan keras
69 D. Ca mammae -> keganasan mamae
E. Galactocele -> Massa berisi susu akibat
sumbatan duktus laktiferus

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

69 A. Mastitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 19 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan keluar darah dari hidung dan lebam di
sekitar mata setelah penderita terjatuh dari motor 2
hari yang lalu. Keluhan disertai hidung tersumbat,
nyeri di daerah batang hidung dan diikuti dengan
SOAL penglihatan ganda. Pada pemeriksaan fisik tampak
wajah tampak kebiruan di bawah kedua mata dan
bengkak di sekitar batang hidung. Apakah diagnosis
70 yang paling mungkin?
A. Fraktur os nasal dan fraktur Le Ford I
B. Fraktur os nasal dan Fraktur tripod
C. Fraktur os nasal dan mandibula
D. Fraktur os nasal dan blow out fraktur
E. Fraktur os nasal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Fraktur os nasal dan blow out
fraktur
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Seorang laki-laki berusia 19 tahun

70 • keluhan keluar darah dari hidung dan lebam di


sekitar mata setelah penderita terjatuh dari motor
2 hari yang lalu
• disertai hidung tersumbat, nyeri di daerah batang
hidung dan diikuti dengan penglihatan ganda.
• wajah tampak kebiruan di bawah kedua mata
dan bengkak di sekitar batang hidung

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fraktur Nasal
PEMBAHASAN • Diagnosis:
• riwayat trauma

70 • bengkak, dan krepitus pada jembatan hidung


• epistaksis, namun tidak harus selalu
bercampur dengan CSF.
• Fraktur nasal sering menyebabkan
deformitas septum nasal karena adanya
pergeseran septum dan fraktur septum.
• Fraktur NOE dicurigai jika pasien memiliki
bukti patah hidung dengan telecanthus,
pelebaran jembatan hidung dengan
canthus medial terpisah, dan epistaksis
atau rhinorrhea CSF.
Maxillofacial Fracture
Fraktur Orbita:
Fraktur Blow Out

PEMBAHASAN

70
• Method of palpating the nasal complex
for fractures. The nasal pyramid should
be moved right and left to detect
PEMBAHASAN mobility.
• Patient with naso-orbitoethmoid
70 fracture and cerebrospinal fluid
rhinorrhea (A) . The fluid leaves a
double ring where it drips onto fabric
(B) .
PEMBAHASAN

70
• Lateral radiographic view of a displaced nasal
bone fracture in a patient who sustained this
injury because of a punch to the face during a
PEMBAHASAN hockey game.

70
Fraktur Maksila / Le Fort Fraktur
• Tanda khas Fraktur Maksila -> 2M -> Maloklusi
PEMBAHASAN dan Mobilitas
– Maloklusi : penyimpangan hubungan rahang
atas dan bawah.
70 • Inspeksi : Epistaksis, ekimosis (periorbital,
konjungtival, dan skleral),ottorea,rhinorea,
atau edema.
• Palpasi : Step deformity pada sutura
zygomaticomaxillary
• Manipulasi Digital :maksila dapat digerakkan
dengan jari disertai krepitasi (floating maksila )
• Maloklusi gigi dominan pada Le Fort I, tetapi
Maloklusi total terjadi pada Le Fort III bila
maksila bergeser jauh.
Fraktur Maksila / Le Fort Fraktur

PEMBAHASAN
• Metode palpasi Maksila
– Bila pada nassal bridge,
70 krepitasi (+) -> Le Fort II
– Bila pada sutura Zygomaksila,
krepitasi (+) -> Le Fort III
– Bila pada dua titik
diatas,krepitas (-), tetapi
maksila bisa digerakkan -> Le
Fort I
Fraktur Maksila / Le Fort Fraktur

PEMBAHASAN

70

Le Fort I Le Fort II Le Fort III


Fraktur Nasal
PEMBAHASAN • • OPERATIF
KONSERVATIF
– Pasien dengan perdarahan hebat, dikontrol – Untuk fraktur nasal yang tidak

70
dengan vasokonstriktor topikal. disertai dengan perpindahan
– Jika tidak berhasil bebat kasa tipis, fragmen tulang, penanganan
kateterisasi balon, atau prosedur lain bedah tidak dibutuhkan karena
dibutuhkan tetapi ligasi pembuluh darah akan sembuh dengan spontan.
jarang dilakukan. – Deformitas akibat fraktur nasal
– Bebat kasa tipis merupakan prosedur sering dijumpai dan membutuhkan
untuk mengontrol perdarahan setelah reduksi dengan fiksasi adekuat
vasokonstriktor topikal. Biasanya untuk memperbaiki posisi hidung.
diletakkan dihidung selama 2-5 hari sampai
perdarahan berhenti.
– Pada kasus akut, pasien harus diberi es
pada hidungnya
– Antibiotik diberikan untuk mengurangi
resiko infeksi, komplikasi dan kematian.
– Analgetik berperan simptomatis untuk
mengurangi nyeri dan memberikan rasa
nyaman pada pasien.
Fraktur Nasal
PEMBAHASAN
• ELEVATING A

70 FRACTURE OF THE
NOSE.
• A, inflitrating the site
of the fracture.
• B, raising the
depressed bones with
curved artery forceps.
Always suspect a
fracture after any blow
on the nose. Swelling
of the soft tissues can
easily hide it.
PEMBAHASAN

70
Jawaban lainnya…
A. Fraktur os nasal dan fraktur Le Ford I> fraktur
PEMBAHASAN nasal dan terdapat maloklusi
B. Fraktur os nasal dan Fraktur tripod -> tidak
70 relevant
C. Fraktur os nasal dan mandibula -> tidak relevant
E. Fraktur os nasal -> epistaksis, krepitasi, deformitas

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

70 D. Fraktur os nasal dan blow out


fraktur

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
seorang laki-laki berusia 19 tahun datang ke poliklinik
THT-KL dengan keluhan keluar darah dari hidung dan
lebam di sekitar mata setelah penderita terjatuh dari
motor 2 hari yang lalu. Keluhan disertai hidung
tersumbat, nyeri di daerah batang hidung dan dikuti
SOAL dengan penglihatan ganda. Pada pemeriksaan fisik
tampak wajah tampak kebiruan di bawah kedua mata
dan bengkak di sekitar batang hidung. Apakah
71 pemeriksaan radiologis yang pertama kali harus
dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis?
A. Schaedel foto
B. Cadwell foto
C. Waters foto
D. Spot nasal foto
E. Panoramic foto

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Schaedel foto

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• seorang laki-laki berusia 19 tahun

71 • keluhan keluar darah dari hidung dan lebam di


sekitar mata setelah penderita terjatuh dari
motor 2 hari yang lalu
• disertai hidung tersumbat, nyeri di daerah batang
hidung dan dikuti dengan penglihatan ganda.
• wajah tampak kebiruan di bawah kedua mata
dan bengkak di sekitar batang hidung

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Foto Radiologi Skull
PA
PEMBAHASAN
• Kontraindikasi:
• trauma fasial
71 • Px tidak sadar
AP (Schedel)
PEMBAHASAN
• Dilakukan jika px tidak
71 bisa diposisikan pronasi
• Os. Occipital
• Fossa Temporalis
• Sinus Frontalis
• Sinus Maxilaris
• Cavum Orbita
• Os . Petrosum
Lateral
PEMBAHASAN • Gambaran lateral Cranium
• Sella Tursica
71 • Proc. Cliconoideus AP
Skull (Occiput) / Towne’s
PEMBAHASAN
• Os. Occipital
• Piramid Petrosum
71 • Foramen Magnum
• Foramen Jugulare
Cavum Orbita / Caldwell’s

PEMBAHASAN

71
Mastoid / Schuller ’s
PEMBAHASAN

71
Sinus / Water ’s
PEMBAHASAN

71
Stenver
PEMBAHASAN

• Kepala terletak sejajar meja pemeriksaan atau film


71 • wajah diputar 45o menjauhi film
• Melihat:
• sumbu panjang pyramid petrosus
• kanalis akustikus internus
• labirin
• antrum
Jawaban lainnya…
B. Cadwell foto -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Waters foto -> tidak relevant
D. Spot nasal foto -> tidak relevant
71 E. Panoramic foto -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pemeriksaan yang digunakan adalah .
PEMBAHASAN ..

71 A. Schaedel foto

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien usia 17 th datang dengan keluhan
nyeri pada ekstremitas. Sebelumnya ada riwayat
fraktur terbuka namun pergi ke dukun. Karena nyeri
pasien pergi ke dokter, lalu pada pemeriksaan
SOAL
radiologi ditemukan lesi opaq yang dikelilingi lucent
apakah diagnosis psien ini?
A. Osteomyelitis
72 B. Osteosarcoma
C. Ewing sarcoma
D. Osteodistrofi
E. Osteochondroma

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Osteomyelitis
• KEYWORD
PEMBAHASAN
• Seorang pasien usia 17 th

72 • nyeri pada ekstremitas


• riwayat fraktur terbuka namun pergi ke dukun.
• radiologi ditemukan lesi opaq yang dikelilingi
lucent

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Osteomielitis
• Demam (akut)
PEMBAHASAN
• Tanda-tanda radang di lokasi
osteomielitis: edema, nyeri,
72 hangat
• Leukositosis
• X-ray:
– Selulitis
– Sequestrum: serpihan tulang
yang sudah mati
– Involucrum: tulang yang baru
terbentuk
Jawaban lainnya…
B. Osteosarcoma -> keganasan tulang, codman
PEMBAHASAN triangle
C. Ewing sarcoma -> Nyeri dan Bengkak pada
72 area yang terkena
D. Osteodistrofi -> pengecilan tulang
E. Osteochondroma -> tumor jinak tulang

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

72 A. Osteomyelitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki laki 8 tahun datang dengan keluhan nyeri
dan bengkak pada lutut kiri. Riwayat trauma saat
berolahraga (+) sempat diobati di dukun. Dokter
melakukan pemeriksaan tes Lachmann (+).
SOAL
Kelainannya adalah?
A. Trauma tendon achilles
B. Trauma tendon patella
73 C. Trauma ligamen cruciatum anterior
D. Trauma ligamen cruciatum media
E. Trauma ligamen cruciatum posterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Trauma ligamen cruciatum
anterior
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak laki laki 8 tahun

73 • nyeri dan bengkak pada lutut kiri


• Riwayat trauma saat berolah raga (+) sempat
diobati di dukun
• tes Lachmann (+).

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ruptur Ligamen Genu
Anteriordrawer
PEMBAHASAN Rupturligamen test(+),Lachmann
cruciate
test(+),pivotshift
anterior/ACL

73 Rupturligamen
test(+)

Posteriordrawer
test(+),PCLsulcus
cruciate
test(+),PCLsag
posterior/PCL
test(+)
Rupturligamen
medial Valgusstrestest(+)
kolateral/MCL
Rupturligamen
lateral Valrusstrestest(+)
kolateral/LCL
Knee Injury – Ruptur ACL & PCL
Anterior Cruciate Ligament Posterior Cruciate
(ACL) Ligament (PCL)

PEMBAHASAN Fungsi Mencegah hiperekstensi Mencegah hiperfleksi knee

mencegah mencegah

73 Mechanism of injury
displacement anterior tibia
terhadap femur
Twisting injury, noncontact
displacement posterior
tibia terhadap femur
Direct blow to proximal
pivoting tibia (dashboard injury),
hyperextension
Manifestasi klinis • Effusi/hemarthrosis • Effusi/hemarthrosis
• Pain at deep knee • posterior knee pain
• sensasi “pop/plop” • Instability
Physical examination Lachman Test (lebih Posterior drawer sign
sensitive) Posterior sag sign
Anterior drawer sign
Pivot test
Ruptur Anterior Cruciatum
Ligament
PEMBAHASAN • Anterior Cruriatum
Ligament adalah salah satu
dari empat major ligament
73 di lutut. ACL berfungsi
sebagai stabilitator dan
pembatas gerak pada lutut.
• Ruptur ACL ( Anterior
Cruriatum Ligament ) adalah
robeknya satu ligamen pada
lutut yg menghubungkan
tulang kaki bagian atas ( distal
femur ) dan tulang kaki bagian
bawah ( proksimal tibia )
• 80% of knee ligament injury
is on ACL.
Klasifikasi

PEMBAHASAN

73
Etiologi
PEMBAHASAN

73
Manifestasi Klinis

PEMBAHASAN 7O % ligament crusiatum anterior


mengalami cedera melalui
mekanisme noncontact,

73 sedangkan 30% hasil dari kontak


Iangsung dengan pemain Iain
atau object.
Manifestasi Klinis

PEMBAHASAN • Popping sound • Anterior drawer test (+)


• Bengkak dan nyeri • Hipotrofi-atrofi (kronik)

73 • Lutut tidak stabil


PEMBAHASAN

73
Manfes pada PX Stabilitas
PEMBAHASAN

73
Symptoms
PEMBAHASAN • Pain, often sudden and severe
• A loud pop or snap during the injury
73 • Swelling
• A feeling of looseness in the joint
• Inability to put weight on the point without pain
• In ACL injury, knee is able to flexion but unable
to extension. In PCL injury, knee is in extension
position.
Penatalaksanaan
PEMBAHASAN
Kompres air es untuk mengurangi nyeri dan bengkak

73 Membatasi aktivitas fisik

Medikamentosa NSAID

Elevasi lutut

Mengistirahatkan kaki
Jawaban lainnya…
A. Trauma tendon achilles-> Thompson test, tendon
PEMBAHASAN gap, unable to plantar flexi foot
B. Trauma tendon patella -> tidak relevant
73 D. Trauma ligamen cruciatum media -> tidak
relevant
E. Trauma ligamen cruciatum posterior-> ROM
terbatas, Drower posterior test (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

73 C. Trauma ligamen cruciatum


anterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ada pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan
kiri setelah jatuh menumpu. Kemudian bahu tidak bisa
adduksi dan endorotasi. Kontur bohu menghilang. Berikut
ini gambaran radiologis:

SOAL Penanganan yang sesuai?


A. Arm sling
B. Figure of eight
74 C. ORIF
D. Reposisi
E. Fiksasi eksternal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Reposisi

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• pasien

74 • nyeri pada tangan kiri setelah jatuh menumpu.


• Kemudian bahu tidak bisa adduksi dan endorotasi
• Kontur bohu menghilang.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Dis.Bahu (D.Glenohumeralis)
• Keluarnya caput humerus dari cavum gleinodalis
• Etio : 99% trauma
PEMBAHASAN
• Pembahagian

74 • Dis. Anterior (98 %)


• Dis.Posterior (2 %)

• Dis. Inferior

• Mekanisme Trauma
• Puntiran sendi bahu tiba-tiba

• Tarikan sendi bahu tiba-tiba

• Tarikan & puntiran tiba-tiba


PEMBAHASAN

74
Dislokasi Bahu
Anterior
• LEBIH SERING
PEMBAHASAN • Fall on the hand
• Nyeri sekali, pasien

74 menyangga lengan yang


dislokasi dengan lengan yang sehat
• Lateral outline dari bahu
tampak rata
• Caput humeri dapat diraba di
bawah clavicula
• LENGAN DALAM POSISI
ABDUKSI DAN EKSOROTASI
• Tidak mampu abduksi dan
endorotasi bahu secara
penuh
Dislokasi Bahu
Posterior
PEMBAHASAN • LEBIH JARANG (<2 %)
• Indirect force pada lengan yang

74 dalam keadaan adduksi dan


endorotasi bahu
• LENGAN TERKUNCI DALAM
POSISI ENDOROTASI
• EKSOROTASI BAHU
TERBATAS DAN NYERI
• X-Ray -> caput humeri
mengalami rotasi interna
-> “electrical light bulb
appearance” pada foto AP
Sulcus Sign test
• a shoulder stability
PEMBAHASAN examination to determine
if there is anterior or
multidirectional instability
74 observed between the
acromion and the humeral Prominent
head. acromion
• With the arm straight and
relaxed to the side of the
patient, the elbow is
grasped and traction is Sulcus
applied in an inferior Sign
direction
Penanganan
Reduction, as quickly and gently as possible
PEMBAHASAN Tertutup atau Terbuka
1. Tarikan langsung
74 1. Teknik Traksi & Teknik Counter traksi
2. Teknik Hippokrates

2. Reposisi sesuai arah trauma


1. Teknik Stimson (Gravitasi),
2. Teknik Milch
3. Teknik Kocher
1.Teknik Tarikan langsung
Reposisi dengan penarikan langsung
PEMBAHASAN
Teknik Hipokrates

74 Penderita tidur telentang


Tangan ditarik dan kaki mendorong
diketiak
Teknik Traksi & Kounter Traksi
Penderita duduk
Tangan ditarik kebawah dan ketiak
ditarik keatas
Keduanya sangat traumatis n axilaris
2.Teknik Sesuai Arah Trauma
Teknik Stimson
Reposisi oleh berat tangan & gravitasi
Telungkup dipinggir meja, Beban 2,5
PEMBAHASAN
kg selama 15- 20 min

74 Teknik Milch

Reposisi: tarikan dalam posisi telungkup


Humerus di abduksi & rotasi ekterna
Caput humeri didorong kedalam

Teknik Kocher

Reposisi menyesuaikan arah trauma

Humerus diputar keluar & siku kedada


Reposisi

PEMBAHASAN • Reduksi tertutup dengan sedasi


• Traksi aksial, tekanan pada caput humeri dan rotasi
74 eksterna
• Komplikasi:
– Missed Dx : “locked” – ORIF
– fraktur glenoid rim, tuberosities, humeral head
Perawatan Pasca Reposisi
Imobilisasi bahu posisi adduksi & rotasi interna

PEMBAHASAN
Pelvow sling

Latihan ROM sendi.


74 Komplikasi
1. Ggn ligament & kapsul sendi
2. Fraktur tulang sekitar sendi

3. Trauma vaskular (a. axilaris)

4. Habitual Dislocation
5. Trauma syaraf (10 %) n. axilaris
Jawaban lainnya…
A. Arm sling -> tidak relevant
PEMBAHASAN B. Figure of eight -> tidak relevant
C. ORIF -> tidak relevant
74 E. Fiksasi eksternal -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Penanganan yang sesuai adalah . . . .

74 D. Reposisi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ibu datang membawa anaknya yang mengalami
kesulitan dalam minum ASI. Pasien mengalami
sumbing pada bibir atas dan rongga mulut sebelah
kiri sampal langit-langit mulut dan sampai ke dasar
SOAL
cavum nasi. Diagnosis pada kelainan tersbut?
A. Unilateral complete labiopalathoschisis
B. Unilateral incomplete labiopalatoschisus
75 C. Bilateral complete labiopalatoschisis
D. Bilateral incomplete labiopalatoschisis
E. Complete palatochisis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Unilateral complete
labiopalathoschisis
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Ibu datang membawa anaknya

75 • kesulitan dalam minum ASI


• mengalami sumbing pada bibir atas dan rongga
mulut sebelah kiri sampal langit-langit mulut dan
sampai ke dasar cavum nasi.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Labiopalatoskizis
PEMBAHASAN

75 • Labioskizis: celah pada


bibir
• Palatoskizis: celah pada
palatum
• Labiopalatoskizis: celah
bibir+palatum
http://emedicine.medscape.com/
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN
• Cleft palate

75 • the two plates of the skull that form the hard


palate (roof of the mouth) are not completely
joined
• The soft palate is in these cases cleft as well

• Cleft lip
• formed in the top of the lip
• a small gap or an indentation in the lip
(partial or incomplete cleft)
• continues into the nose (complete
cleft)
• due to the failure of fusion of the
maxillary and medial nasal processes
(formation of the primary palate)
Epidemiologi
PEMBAHASAN
• Sumbing bibir disertai atau tidak disertai

75 sumbing pada palatum , merupakan


kelainan maksilofasial kongenital yang
sering pada neonatus (80%).
• Terjadi pada 1 dari 700-1000 kelahiran.
• Sebesar 30-50% disertai kelainan
kongenital yang lain.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi
PEMBAHASAN
Suatu klasifikasi membagi struktur-struktur yang terkena
menjadi beberapa bagian berikut:

75 • Palatum primer meliputi bibir, dasar hidung, alveolus,


dan palatum durum di belahan foramen insisivum.
• Palatum sekunder meliputi palatum durum dan
palatum molle posterior terhadap foramen.
• Suatu belahan dapat mengenai salah satu atau
keduanya, palatum primer dan palatum sekunder dan
juga bisa berupa unilateral atau bilateral.
• Terkadang terlihat suatu belahan submukosa. Dalam
kasus ini mukosanya utuh dengan belahan mengenai
tulang dan jaringan otot palatum.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi
1. Unilateral Incomplete. Jika celah sumbing
PEMBAHASAN terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan tanpa
ada tanda-tanda anomali pada prosesus

75 alveolaris.
2. Unilateral Complete. Jika celah sumbing
yang terjadi hanya disalah satu sisi sisi bibir
dan memanjang hingga ke hidung,
mengenai prosesus alveolaris dan kadang-
kadang sampai palatum durum dan palatum
mole.
3. Bilateral Incomplate. Jika celah pada kedua
sisi bibir atas tanpa ada tanda-tanda
anomali pada prosesus alveolaris.
4. Bilateral Complete. Jika celah sumbing
terjadi di kedua sisi bibir dan memnajang
hingga ke hidung, mengenai prosesus
alveolaris dan kadang-kadang sampai ke
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
palatum durum dan palatum mole.
Tatalaksana

• Pemberian ASI secara langsung, dapat


PEMBAHASAN dicoba dengan sedikit menekan
payudara.
• Bila anak sukar mengisap sebaiknya
75 gunakan botol peras (squeeze bottles).
• Jika anak tidak mau, berikan dengan
cangkir dan sendok.
• Okulator untuk menutup sementara celah
palatum
• Tindakan bedah, dengan kerja sama
yang baik antara ahli bedah, ortodontis,
dokter anak, dokter THT, serta ahli wicara.
(terapi tergantun kebutuhan pasien).
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
• Syarat labioplasti (rule of ten)

PEMBAHASAN
• Umur 3 bulan atau > 10 minggu

75
• Berat badan kira-kira 4,5 kg/10 pon

• Hemoglobin > 10 gram/dl

• Hitung jenis leukosit < 10.000

• Syarat palaplasti

• Palatoskizis ini biasanya ditutup pada umur

• 9-12 bulan menjelang anak belajar bicara,

• yang penting dalam operasi ini adalah

• harus memperbaiki lebih dulu bagian

• belakangnya agar anak bisa dioperasi umur 2 tahun.

• Untuk mencapai kesempurnaan suara,

• operasi dapat saja dilakukan berulang- ulang

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

75

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
http://www.scribd.com/doc/55885689/labio-gnato-palatoschisis
Jawaban lainnya…
B. Unilateral incomplete labiopalatoschisus ->
PEMBAHASAN celah sumbing yang terjadi hanya disalah satu
sisi sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung,
75 C. Bilateral complete labiopalatoschisis -> celah
pada kedua sisi bibir atas tanpa ada tanda-
tanda anomali pada prosesus alveolaris.
D. Bilateral incomplete labiopalatoschisis -> Jika
celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan
memnajang hingga ke hidung,
E. Complete palatochisis -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

75 A. Unilateral complete
labiopalathoschisis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita keluhan sesak tiba-tiba, kemudian
dilakukan hemlich manuver pasien sempat
membaik. Beberapa saat kemudian keluhan
dirasakan kembali. Dimanakah letak sumbatan
SOAL
pada kasus tersebut?
A. Bronkus utama dextra
B. Bronkus utama sinistra
76 C. Bronkus lobulus superior sinistra
D. Bronkus segmental apical dekstra
E. Bronkus segmental apicoposterior dekstra

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Bronkus utama dextra

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Seorang wanita

76 • sesak tiba-tiba, kemudian dilakukan hemlich


manuver pasien sempat membaik
• kemudian keluhan dirasakan kembali.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala Aspirasi Benda Asing

PEMBAHASAN
• BA masuk hidung : hidung tersumbat, rhinore
unilateral yang kental dan bau, kadang
disertai nyeri dan demam
76 • BA di orofaring dan hipofaring timbul
odinofagia.
• BA masuk ke laring, timbul rasa tercekik,
tersumbat, batuk-batuk, sesak napas, stridor
Gejala Aspirasi Benda Asing
• Jika BA menutup laring total selama 3 menit,
PEMBAHASAN akan timbul asfiksia  sianosis  kematian
• Jika BA masuk trakea, timbul batuk berulang-
76 ulang, BA akan bergerak naik turun sesuai
pernapasan, audible slap, palpatory thud,
asthmatoid wheezing
• BA lebih cenderung masuk ke bronkus kanan
karena sudut deviasi bronkus kanan<kiri,
diameter bronkus kanan>kiri, udara masuk
bronkus kanan>kiri. Gejala berupa batuk,
wheezing, dan penurunan suara napas. (80-90%
kasus)
Tatalaksana

PEMBAHASAN
• BA di hidung: ekstraksi dengan pengait
• BA di laring: Heimlich manuver, ekstraksi

76 secara laringoskop dengan cunam


• BA di trakea: ekstraksi secara bronkoskopi
dengan cunam, bila gagal lakukan
trakeostomi
• BA di bronkus: ekstraksi secara bronkoskopi
dengan cunam, tindakan harus segera
dilakukan. Bila gagal, lakukan servikotomi
atau torakotomi.
Jawaban lainnya…

PEMBAHASAN B. Bronkus utama sinistra -> tidak relevant


C. Bronkus lobulus superior sinistra -> tidak
76 D.
relevant
Bronkus segmental apical dekstra -> tidak
relevant
E. Bronkus segmental apicoposterior dekstra ->
tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, letak sumbatan pada kasus tersebut
PEMBAHASAN adalah . . .

76 A. Bronkus utama dextra

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien wanita 37 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan benjolan di belakang leher.
Benjolan berbentuk membulat berwarna merah
fluktuasi: (+) nyeri dan terdapat pus ditengahnya.
SOAL
Tatalaksana yang tepat?
A. Insisi dan antibiotik
B. Eksisi dan antibiotic
77 C. Ekstirpasi dan antibiotic
D. Antibiotik
E. Kompres hangat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Insisi dan antibiotik

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Pasien wanita 37 tahun d

77 • benjolan di belakang leher


• Benjolan berbentuk membulat berwarna merah
fluktuasi: (+) nyeri dan terdapat pus ditengahnya.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

77
Insisi Drainase

PEMBAHASAN

77
Terminologi Definisi
Insisi Luka yang dibuat dengan pisaubedah. Tanpa
Mengambil jaringan kulit.
Ekstirpasi Tindakan pengangkatan seluruh massa tumor
PEMBAHASAN
Beserta kapsulnya.

77 Eksisi Salah satu tindakan bedah yaitu membuang


Jaringan sakit dengan menyertakanj aringan
Sehat dalam batas tertentu.
Marsupialisasi Tindakan membuat dinding kista menjadi
Kantungyang terbali kuntuk mencegah
Terbentuknya kista kembali.
Debulking Suatu tindakan bedah padakanker yang tidak
Dapatdibuang seluruhnya denganmengambil
Jaringan tumor sebanyak mungkin.
Jawaban lainnya…
B. Eksisi dan antibiotic -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Ekstirpasi dan antibiotic -> tidak relevant
D. Antibiotik -> tidak relevant
77 E. Kompres hangat -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Tatalaksana yang tepat adalah . . .

77 A. Insisi dan antibiotik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi laki-laki usia 2 hari dibawa ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan ada benjolan di kepala. Riwayat
persalinan dengan forceps. Dari pemeriksaan fisik
ada pembengkakan di parietal kanan, batas tegas,
tidak melewati sutura . Diagnosis?
SOAL A. Caput succedaneum
B. Cephal hematome
C. Perdarahan subgaleal
78 D. Perdarahan subdural
E. Extradural hematome

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Cephal hematome

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Bayi laki-laki usia 2 hari

78 • ada benjolan di kepala


• Riwayat
persalinan dengan forceps
• pembengkakan di parietal kanan, batas tegas,
tidak melewati sutura

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

78
PEMBAHASAN

78
Jawaban lainnya…
A. Caput succedaneum -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Perdarahan subgaleal -> tidak relevant
D. Perdarahan subdural -> tidak relevant
78 E. Extradural hematome -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah . . .

78 B. Cephal hematome

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki usia 70 tahun datang ke klinik dengan
keluhan BAB darah. Darah dapat terus keluar ketika tidak
BAB. Kotoran pipih seperti kotoran kambing, dan terjadi
penurunan bb sebulan terakhir. Setelah dilakukan rectal
toucher didapatkan benjolan di rectum bernodul irregular
SOAL rapuh dan berdarah disertai lendir. Kemungkinan
diagnosis?
A. Karsinoma kolorektal
79 B. Tumor anus
C. Proktitis
D. Hemoroid
E. Kolitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Karsinoma kolorektal

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Pasien laki-laki usia 24 tahun

79 • keluhan BAB darah


• Kotoran pipih seperti kotoran kambing, dan terjadi
penurunan bb sebulan terakhir
• Darah dapat terus keluar ketika tidak BAB
• rectal toucher didapatkan benjolan di rectum
bernodul irregular rapuh dan berdarah disertai
lendir.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Colo-rectal Cancer
PEMBAHASAN • Di dunia kanker kolorektal menduduki peringkat ketiga
pada tingkat insiden dan mortalitas.
79 • Insidensi tahun 2002 : >1 juta, dengan tingkat
mortalitas lebih dari 50%.
• Angka insiden tertinggi terdapat pada Eropa, Amerika,
Australia dan Selandia baru.
• Insiden pada pria sebanding dengan wanita, dan
lebih banyak pada orang muda.
96% kasus ca kolorektal berupa adenocarcinoma
• Sekitar 75 % ditemukan di rektosigmoid.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ETIOLOGI

PEMBAHASAN
Idiopatik
79 Faktor predisposisi
• Polyposis familial
• Defisiensi Imunologi
• Inflamatory bowel disease : Kolitis ulseratifa, granulomatosis
• Diet (rendah serat, tinggi protein hewani, lemak dan
karbohidrat refined) mengakibatkan perubahan pada flora
feces dan perubahan degradasi garam-garam empedu atau
hasil pemecahan protein dan lemak, dimana sebagian dari zat-
zat ini bersifat karsinogenik.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DIAGNOSA KLINIS
PEMBAHASAN
Anamnesa
79 • Diare palsu atau “spurious diarrhoea ”
• BAB berlendir
• Feses pipih seperti kotoran kambing
• Penurunan berat badan
• Perdarahan bercampur tinja
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Colon Carcinoma
PEMBAHASAN Sign Symtoms
Anemia defisiensi besi

79 Letak kiri obstruksi >>, kanan <


• Koilonychias
• Glossitis
• Cheilitis

konstipasi, mual, nyeri abdomen dan Hipoalbumin


distensi abdomen, kadang disertain
diare intermitten

Letak distal pendarahan lebih nyata BU  melemah/meningkat


dibanding letak prox

kelemahan seluruh badan, cepat lelah, Cappel MS. 2005


sesak atau palpitasi Riwanto I. Hamami AH. Pieter J. Tjambolang T.
Ahmadsyah I. 2010
332
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Perbedaan gejala dan karsinoma
kolorektal
Kolonkanan Kolonkiri Rektum
PEMBAHASAN Aspekklinis Kolitis Obstruksi Proktitis
Karena

79
Nyeri Karenaobstruksi Tenesmus
penyusupan
Tenesmi terus-
Defekasi Diare Konstipasi progresif
menerus
Obstruksi Jarang Hampirselalu Tidak jarang
Darah pada Samar atau
Samar Makroskopis
feses makroskopis
Feses Normal Normal Perubahan bentuk
Dispepsia Sering Jarang Jarang

Memburuknya
Hampir selalu Lambat Lambat
KU
Anemia Hampirselalu Lambat Lambat
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Colon-Rectum
• Anus
PEMBAHASAN
– Dari Linea Dentata sampai 3-4 cm
dari linea dentata (Anocutan Line)

79 • Rectum
– Mulai dari 3-4 cm dari Linea
Dentata sampai 15 cm ke
proksimal
• Rectosigmoid junction is the
point at which the three tenia
fan out and form a complete
outer longitudinal layer.
• Carcinoma proximal to this Linea Dentata
point -> colonic ca, distal to this
point -> rectalWWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Fisik
PEMBAHASAN Colok dubur dapat
diketahui :

79 Cari kemungkinan
metastase (pembesaran
KGB atau hepatomegali)
Adanya tumor rektum

Lokasi dan jarak dari anus

Posisi tumor, melingkar /


menyumbat lumen

Perlengketan dengan jaringan


sekitar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang
PEMBAHASAN
Biopsi
Pemeriksaan Tumor marker : CEA (Carcinoma Embryonic Antigen), CA
79 242, CA 19-9
uji FOBT (Faecal Occult Blood Test) untuk melihat perdarahan di
jaringan.
Endoskopi
• Sigmoidoskopi
• Kolonoskopi
• Virtual colonoscopy (CT colonography)
Imaging Tehnik :
• MRI, CT scan, transrectal ultrasound

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang
PEMBAHASAN

79 FecalOccultBlood
Test(FOBT)
StoolDNA(sDNA)
test
LabDarah

•guaiac-based •DL
•Mendeteksi
(gFOBT) •LFT
adanyamutasi
•immunochemical •Tumormarker
gen
tests(iFOBT) CEA,CA19-9
•Jika(+)
•Jika(+)
disarankanuntuk
disarankanuntuk
colonoscopy
colonoscopy 2013.ColorectalCancer.Atlanta
American Cancer Society. Georgia

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
337
Pemeriksaan penunjang
PEMBAHASAN MRI (Magnetic
Colon in loop Resonance Foto thorax
Imaging)

79 CT Scan abdomen Positron Emission


Sigmoidoscopy Tomography
dengan kontras
(PET) scan

Colonoscopy USG abdomen Angiography

Colon in loop:
adenocarcinoma colon
Lesi seperti apel tergigit pada gambaran radiologi
assending
338
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM (Fauci AS. Kasper DL. 2008)
Klasifikasi karsinoma colo-rectal
PEMBAHASAN • Stadium :
– 0 : carcinoma in situ .

79 – I : Dukes A rectal cancer. – III: Dukes C rectal cancer .


– II: Dukes B rectal cancer . – IV: Dukes D rectal cancer

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi karsinoma colo-rectal
PEMBAHASAN TNM Deskripsi
Modified
Stadium
Dukes

79 T1N0M0
Stadium

A Tumor terbatas pada submucosa


T2N0M0 B1 Tumor terbatas pada muscularis propria
T3N0M0 B2 Penyebaran transmural
T2N1M0 C1 T2, pembesaran kelenjar mesenteric
T3N1M0 C2 T3, pembesaran kelenjar mesenteric
T4 C2 Penyebaran ke organ yang berdekatan
AnyT,M1 D Metastasis jauh
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
*Modified from the American Joint Committee on Cancer (1997)
Penatalaksanaan
PEMBAHASAN

79 Penanganan
Pembedahan Radiasi Kemoterapi Jangka
Panjang

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Prognosa

PEMBAHASAN
Secara keseluruhan 5-year survival rates untuk
kanker rektal adalah sebagai berikut :
79 Stadium I - 72%

Stadium II - 54%

Stadium III - 39%

Stadium IV - 7%
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Tumor anus -> tidak relevant
PEMBAHASAN C. Proktitis -> inflamasi pada rectum
D. Hemoroid -> tidak relevant
79 E. Kolitis -> tidak relevant

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Kemungkinan diagnosis adalah . . .

79 A. Karsinoma kolorektal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki usia 30 tahun, seorang atlet lompat jauh, datang
ke IGD dengan keluhan nyeri pada pergelangan kaki kiri.
Keluhan di rasakan nyeri tiba-tiba setelah latihan lompat
jauh dan terdengar suara "Pop". Pemeriksaan ditemukan
nyeri tekan pada betis dan pergelangan kaki kiri bagian
SOAL belakang, bengkak dan kemerahan. Pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan diagnosis adalah...
A. Doppler
80 B. CT Scan
C. MSCT
D. MRI
E. USG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. USG

PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Laki-laki usia 30 tahun

80 • atlet lompat jauh, datang ke IGD


• nyeri pada pergelangan kaki kiri
• nyeri tiba-tiba setelah latihan lompat jauh dan
terdengar suara "Pop".
• nyeri tekan pada betis dan pergelangan kaki kiri
bagian belakang, bengkak dan kemerahan.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ruptur Tendon Achilles
• Ruptur tendo Achilles adalah putusnya tendo
PEMBAHASAN
Achilles atau cedera yangmempengaruhi
bagian bawah belakang kaki.
• Klasifikasi:
80 • Tipe I: Pecah parsial, yaitu sobek yang kurang dari
50%, biasanya diobati dengan manajemen
konservatif
• Tipe II: sobekan yang penuh dengan kesenjangan
tendon kurang dari sama dengan 3 cm, biasanya
diobati dengan akhir-akhir anastomosis
• Tipe III: sobek yang penuh dengan jarak tendon 3
sampai 6 cm
• Tipe IV: perpisahan yang penuh dengan cacat
lebih 6 cm (pecah diabaikan)
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

80

http://emedicine.medscape.com/article/1922965-overview
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi Klinik Ruptur Tendo
Achilles
PEMBAHASAN 1. Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang
pergelangan kaki atau betis
2. Bengkak, kaku dan memar
80 3. Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit
4. Tumit tidak bisa digerakan turun naik.
5. Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian
belakang kaki.
6. Nyeri bisa berat.
7. Nyeri lokal, bengkak dengan gamblang sepanjang tendon Achilles
dekat lokasi penyisipan, dan kekuatan plantar flexion lemah
8. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian
belakang pegelangan kakiatau betis
9. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan di
dekat tumit.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi Klinik Ruptur Tendo
Achilles
PEMBAHASAN 10.Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di
atas tulang tumit.
11.Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau “push off ” kaki terluka

80 ketika berjalan.
12.Pasien merasa seolah-olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya dan tidak
bisaberjinjit.
13.Apabila ada robekan,suatu celah dapat dilihat dan terasa 5 cm diatas
insersio tendon.
14.Plantar flexi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ruptur Tendon Achilles
• Weakness in
PEMBAHASAN
plantarflexion
• Gap in tendon
80 • Palpable swelling
• Positive Thompson test

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

80

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
O’Brien test
• Jarum 25G, ditusukan pada otot
tungkai bawah 10cm di atas
tonjolan calcaneus.
• Gerakan pangkal jarum
berlawanan arah saat dilakukan
gerakan pasif plantar fleksi dan
PEMBAHASAN dorso fleksi menandakan
tendon achilles yang intak.

80 Copeland test
• Pasien dalam posisi prone, cuff
sphygmomanometer diletakan
pada bagian tungkai yang paling
besar, kaki pasien diminta plantar
fleksi, kemudian
sphygmomanometer di pompa
hingga 100mmHg.
• Jika tendon achilles intak, tekanan
akan meningkat menjadi 140mmHg
saat pasien diminta dorsofleksi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana Ruptur Tendo
Achilles
PEMBAHASAN

80

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana Ruptur Tendo
Achilles
PEMBAHASAN
• Terapi fisik
– Pengobatan konservatif  Boot
80 orthosis
– Percutaneous Surgery
– Open Surgical Repair

• Terapi obat NSAIDs


– Ibuprofen dan Asetaminofen
Diagnosis Banding

PEMBAHASAN
Injury ClinicalFindings Imaging

80 Ankles prain

Achilles Rupture
Positivedrawer/inversion
test
Thompsontest,tendon
X-Ray

USG
gap,unabletoplantaflex
foot
Metatarsal fracture Bonetendernessoverthe X-Ray
navicularboneorbaseof
thefifthmetatarsal
Tarsal Tunnel Syndrome Tinneltest(+),paresthesias MRI
alongtibialnerve
Plantar fasciitis Severeplantarpain,foot Notneeded
cordtightness
Diagnosis Banding

PEMBAHASAN

80

http://www.qualitycarept.com/Injuries-Conditions/Foot/Foot-
Issues/Achilles-Tendon-Problems/a~253/article.html
Jawaban lainnya…
A. Doppler -> tidak relevant
PEMBAHASAN B. CT Scan -> tidak relevant
C. MSCT -> tidak relevant
D. MRI -> tidak relevant
80

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

80 E. USG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 20 tahun, datang untuk
memeriksakan kehamilannya. Dirinya mengatakan bahwa
menstruasinya terjadi sekitar setiap 28 hari. HPHT tanggal 10
juni 2016. Kapan perkiraan persalinan yang akan terjadi?

SOAL A. 20 Maret 2017


B. 17 Maret 2017
C. 17 April 2017
81 D.
E.
10 April 2017
17 Juni 2017

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. 17 MARET 2017
Keywords :
• Seorang wanita usia 20 tahun
PEMBAHASAN
• Datang untuk periksa kehamilan

81 •

Siklus menstruasi setiap 28 hari
HPHT 10 Juni 2016

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TAKSIRAN PARTUS

PEMBAHASAN

81

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

www.futuredoctorindonesia.com
Analisa Kasus ...
PEMBAHASAN Tanggal Bulan Tahun

81 HPHT 10 06 2016

Rumus +7 -3 +1
naegel

17 03 2017
HPL

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. 20 Maret 2017  bukan pilihan yang tepat

PEMBAHASAN C. 17 April 2017  bukan pilihan yang tepat


D. 10 April 2017  bukan pilihan yang tepat
81 E. 17 Juni 2017  bukan pilihan yang tepat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, perkiraan persalinan yang paling tepat untuk
PEMBAHASAN kasus diatas adalah ...

81 B. 17 MARET 2017

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan usia 27 tahun dengan G1P0A0, datang dengan
keluhan lemas. Pasien mengatakan bahwa sejak 2 minggu kemarin
dirinya merasa mual dan muntah setiap kali makan dan minum. Berat
badan pasien sebelum hamil adalah 48kg. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis.
Tekanan darah 100/70 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, Tax afebris.
Berat badan saat ini adalah 40 kg. Mata tampak cekung, turgor kulit
SOAL menurun. Hasil laboratorium yang didapatkan adalah?

82 A.
B.
C.
Protein +
Bakteri +
Keton +
D. Leukosit +
E. Nitrit +

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. KETON +
Keywords :
• Seorang wanita usia 27 tahun, G1P0A0
PEMBAHASAN • Keluhan lemas, mual munah sejak 2 minggu lalu
• BB sebelum lahir 48 kg, saat ini 40 kg
82 • TD 100/70 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, Tax afebris
• Mata tampak cekung, turgor kulit menurun

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
HIPEREMEMESIS GRAVIDARUM
• Terjadi hingga usia 20 minggu; keadaan yang berat dapat membuat
dehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolit, ketosis  hiperemis gravidarum
PEMBAHASAN • Diagnosis hiperemesis gravidarum

82 • Mual dan muntah hebat

• BB turun >5% dari BB sebelum hamil

• Ketonuria

• Dehidrasi

• Ketidakseimbangan elektrolit

Keluhan mual muntah disebabkan oleh kenaikan kadar hCG dimana pada
trimester I kadar hCG dapat mencapai 100 mIU/ml

Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Kemenkes RI.

www.futuredoctorindonesia.com
DERAJAT HIPEREMEMESIS GRAVIDARUM
• Grade I : Muntah terus menerus, penurunan nafsu makan, penurunan berat
badan, nyeri epigastrium,, mata cekung, lidah kering, turgor kulit menurun,
PEMBAHASAN TD sistolik menurun, nadi 100x/menit.

82 • Grade II : Gejala lebih berat memuntahkan segala yang dimakan dan


diminum, berat badan turun secara cepat, rasa haus yang hebat, Nadi 100
– 140x/menit (kecil dan cepat), TD sistolik turun, pasien apatis, pucat, lidah
kotor, dapat ditemukan keton dan bilirubin di dalam urin, oligouria

• Grade III : merupakan kelanjutan grade II disertai dengan penurunan


kesadaran (delirium atau koma), muntah berhenti, ikterus, sianosis,
gangguan jantung, bilirubin dan proteinuria dalam urin.

Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Kemenkes RI.

www.futuredoctorindonesia.com
TATALAKSANA HIPEREMEMESIS GRAVIDARUM
• Tatalaksana Umum
– Pertahankan kecukupan nutrisi ibu
– Anjurkan istirahat cukup dan hindari kelelehan
PEMBAHASAN • Tatalaksana Khusus
– Bila tidak terjadi dehidrasi:

82 • Metoklorpramid 5-10mg per oral atau IM tiap 8 jam


(bila tidak terjadi dehidrasi)
– Bila terjadi dehidrasi:
• Cairan kristaloid diberikan untuk koreksi dehidrasi,
ketonemia, defisit elektrolit, dan ketidakseimbangan
asam-basa
• dimenhidrinat 50 mg dalam 50 mlNaCl 0,9% IV selama
20 menit, setiap 4-6 jam sekali
• Klorpromazin 25-50 mg IV tiap 4-6 jam

Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Kemenkes RI.

www.futuredoctorindonesia.com
TATALAKSANA HIPEREMEMESIS GRAVIDARUM
• Diet
• Makan ketika lapar, tanpa memperdulikan waktu makan normal
• Makan sedikit tetapi sering
PEMBAHASAN
• Hindari makan makanan berlemak dan pedas. Banyak makan

82
makanan kering atau hambar
• Jangan minum vitamin besi
• Biskuit di pagi hari

• Tatalaksana parenteral
• Infus dekstrosa hipertonik 40 mL/jam atau 1 L/hari, kemudian dapat
ditingkatkan

• Jika infus mengandung 25% atau lebih dari dekstrosa: infus harus
dimulai 30-45 mL /jam dan ditingkatkan secara bertahap dari 20
mL/jam/hari

Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Kemenkes RI.

www.futuredoctorindonesia.com
EMESIS GRAVIDARUM / MORNING SICKNESS
• 50% diderita oleh ibu hamil, mencapai puncak pada 8 – 12

PEMBAHASAN minggu

• Keluhan semakin berat pada pagi hari (morning sickness)

82 • Derajat keluhan dipengaruhi oleh ketegangan emosi

• Terapi emesis gravidarum:


• Makan sedikit dan sering
• Dukungan emosional
• Vitamin B6
• Anti muntah diberikan sebagai pilihan akhir
Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Kemenkes RI.

www.futuredoctorindonesia.com
PEMBAHASAN

82

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. Protein +  untuk memeriksa preeklamsia

PEMBAHASAN B. Bakteri +  untuk memeriksa tanda-tanda infeksi

82 D. Leukosit +  tidak diperlukan pada kasus hiperemesis


gravidarum

E. Nitrit +

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, hasil laboratorium yang paling tepat untuk
PEMBAHASAN kasus diatas adalah ...

82 C. KETON +

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang ibu datang ke klinik untuk memeriksakan dirinya karena merasa
kencing yang tidak lampias. Pada pemeriksaan fisik didapatkan uterus
keluar semua bagian dari rongga pelvix. Diagnosis pada kasus diatas
adalah?

A. Prolaps uteri grade 0


B. Prolaps uteri grade 1
SOAL C. Prolaps uteri grade 2
D. Prolaps uteri grade 3

83 E. Prolaps uteri grade 4

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. PROLAPS UTERI GRADE 4
Keywords :
• Seorang ibu datang ke dokter
PEMBAHASAN • Memeriksakan dirinya karena merasa kencing tidak lampias
• Pemeriksaan  didapatkan uterus keluar semua bagian dari
83 rongga pelvix

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PROLAPS UTERI

Pelvic Organ Prolaps Quantification (POP-Q)


PEMBAHASAN
 Staging

83 • 0  tidak ada prolaps


• 1  cervix turun tetapi lebih dari 1 cm
diatas himen
• 2  cervix 1 cm diatas atau bawah himen
• 3  cervix lebih dari 1 cm dibawah himen
• 4  cervix sudah diluar rongga pelvix

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan FKUI Sarwono Prawirohardjo 2010

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. Prolaps uteri grade 0  tidak ada prolaps

PEMBAHASAN B. Prolaps uteri grade 1  cervix turun lebih dari 1cm diatas
himen

83 C. Prolaps uteri grade 2 cervix 1cm diatas atau dibawah himen

D. Prolaps uteri grade 3  lebih dari 1cm dibawah himen

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

83 E. PROLAPS UTERI GRADE 4

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan usia 36 tahun P4A0 datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri, keputihan, berdarah saat berhubungan seksual dengan
suami sejak 6 bulan lalu. Keluhan disertai dengan nyeri pinggang dan
nyeri saat berkemih. Pemeriksaan spekulum tampak darah mengalir dari
jalan lahir, permukaan portio tidak rata, berbenjol-benjol, rapuh, mudah
berdarah, sebagian mengalami nekrosis, dan berbau tidak sedap.
Memiliki riwayat berganti-ganti pasangan. Diagnosis yang mungkin
SOAL pada pasien diatas adalah?

84 A.
B.
C.
Polip serviks
Endometriosis
Kanker serviks
D. Kista gartner
E. Servisitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. KANKER SERVIKS
Keywords :
• Seorang perempuan usia 36 tahun, P4A0
PEMBAHASAN • Keluhan nyeri, keputihan, dan berdarah saat berhubungan
sejak 6 bulan lalu

84 • Keluhan disertai nyeri pingang dan nyeri saat berkemih


• Pemeriksaan spekulum  darah mengalir dari jalan lahir,
permukaan portio tidak rata, berbenjol-benjol, rapuh, mudah
berdarah, sebagian nekrosis, dan berbau tidak sedap.
• Riwayat berganti-ganti pasangan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CA SERVIKS
 Definisi  Keganasan pada leher rahim

 Etiologi  HPV 16 dan 18 (paling sering)

PEMBAHASAN  Faktor Risiko

84
• Menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda (<20
tahun)

• Berganti-ganti pasangan seksual

• Multiparitas

• Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul

• Perempuan yang merokok

• Sering berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti


pasangan

Sumber : Buku saku, Pelayanan kesehatan ibu Di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, ed pertama, 2013

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CA SERVIKS
PEMBAHASAN  Pemeriksaan penunjang :

84 • IVA dan Pap Smear  untuk deteksi dini lesi pra kanker
(tidak dilakukan pada lesi kanker)

• Biopsi

Sumber : Buku saku, Pelayanan kesehatan ibu Di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, ed pertama, 2013

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN
RENTETAN PEMERIKSAAN PENUNJANG CA CERVIX
84
PAP COLPOS- CONE
IVA
SMEAR COPI BIOPSY

Sumber : Buku saku, Pelayanan kesehatan ibu Di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, ed pertama, 2013

www.futuredoctorindonesia.com
INTERPRETASI HASIL IVA
INTERPRET PEMERIKSAAN
ASI

PEMBAHASAN Normal Licin, merah muda, bentuk


porsio normal

84 Infeksi Servisitis (inflamasi,


hiperemis)
Banyak fluor
Ektropion
Polip
Positif IVA Plak putih
Epitel acetowhite (bercak
putih)

Kanker Leher Pertumbuhan seperti


Rahim bunga kol
Pertumbuhan mudah
berdarah

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Polip serviks  tumor jinak yang menonjol dan

PEMBAHASAN bertangkai dari selaput lendir leher rahim.

B. Endometriosis  nyeri hebat saat menstruasi, infertilitas


84 (+)

D. Kista gartner
E. Servisitis  infeksi pada serviks

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

84 C. KANKER SERVIKS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 35 tahun, P4A0 datang dirujuk ke puskesmas
dengan keluhan lemas, pucat, dan selama observasi perdarahan tetap
berlangsung. Pasien terpasang infus dengan drip oksitosin. TD 100/70
mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit. Selama eksplorasi didapatkan
kesan plasenta lahir lengkap. Tidak ada laserasi jalan lahir. Apakah
tindakan selanjutnya yang paling tepat untuk menangani kasus diatas?
SOAL A. Memasang tampon uterus
B. Kompresi bimanual arteri

85 C.
D.
E.
B-lynch suture
Kompresi bimanual abdomen
Ligasi aorta abdominal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. KOMPRESI BIMANUAL ABDOMEN
Keywords :
• Seorang wanita usia 35 tahun, P4A0
PEMBAHASAN • Dirujuk ke puskemas karena lemas, pucat, dan perdarahan
• Datang dengan terpasang infus dengan drip oksitosin
85 • TD 100/70 mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit
• Plasenta lahir lengkap, tidak ada laserasi jalan lahir

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA ATONIA UTERI
1. Oksitosin

• Jika uterus tidak keras  diindikasikan untuk pemijatan fundus


secara kuat
PEMBAHASAN
• Berikan 20 unit (2 ampul) oksitosin dalam 1000 ml cairan

85 kristaloid dengan kecepatan 10 ml/menit bersamaan dengan


pemijatan uterus.

• Jangan diberikan bolus  Hipotensi dan aritmia

2. Ergotamin

• Diberikan jika oksitosin yang disalurkan secara cepat melalui infus tidak
terbukti efektif

• Sebagian dokter memberikan metergin 0,2 mg secara intramuskuler

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA ATONIA UTERI
3. Derivat Prostaglandin (Misiprostol)

• Dalam keadaan uterus tidak berespon terhadap


oksitosin/ergometrin  hal ini dapat dipergunakan
PEMBAHASAN
• Berikan prostaglandin F2a (250 mg) secara intramuskuler atau

85
langsung pada miometrium (trans abdominal)

• Pemberian dapat diulang dalam 5 menit dan 2 atau 3 jam


setelahnya

4. Kompresi Bianual

• Jika obat-obatan tersebut tidak berespons untuk waktu yang singkat


 kompresi bimanual

• Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam vagina dan sambil


membuat kepalan yang diletakkan pada forniks anterior,
sedangkan tangan kanan pada perut penderita dan memegang
fundus dengan telapak tangan dan dengan ibu jari didepan serta
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan jari-jari lain di belakang uterus
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA ATONIA UTERI

5. Tampon uretrovaginal

PEMBAHASAN • Selain kompresi bimanual  hal ini dapat digunakan

• Namun sudah jarang digunakan  harus dilakukan

85 secara sempurna

6. Tindakan Operatif

• Jika semua usaha yang dilakukan gagal  Tindakan


Operatif

• Dapat dilakukan laprotomi  mengikat arteri hipogastrika


kanan dan kiri

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Memasang tampon uterus  setelah kompresi bimanual
abdomen
PEMBAHASAN
B. Kompresi bimanual arteri  tidak ada istilah ini
85 C. B-lynch suture  langkah paling terakhir

E. Ligasi aorta abdominal  langkah paling terakhir

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tindakan yang paling untuk kasus diatas
PEMBAHASAN adalah ...

85 D. KOMPRESI BIMANUAL ABDOMEN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita P3A0 dibawa ke IGD dengan kesadaran menurun,
riwayat kejang sebelum masuk ke RS. Riwayat melahirkan di dukun
beranak 1 minggu yang lalu dan tidak pernah melakukan ANC selama
kehamilannya. Imunisasi apakah yang tidak didapatkan oleh pasien
tersebut?

A. BCG
SOAL B. Tetanus toksoid
C. Pertusis

86 D.
E.
DPT
MMR

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. TETANUS TOKSOID
Keywords :
• Seorang perempuan dengan P3A0
PEMBAHASAN • Ke IGD dengan kesadaran menurun, riwayat kejang
• Riwayat melahirkan di dukun beranak 1 minggu lalu dan tidak
86 pernah melakukan ANC

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANTE NATAL CARE
IMUNISASI TT PADA KEHAMILAN

PEMBAHASAN

86

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
ANTE NATAL CARE
IMUNISASI TT PADA KEHAMILAN

PEMBAHASAN

86

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. BCG  tidak diperlukan saat hamil

PEMBAHASAN
C. Pertusis  tidak diperlukan saat hamil
D. DPT  tidak diperlukan saat hamil
86 E. MMR  tidak diperlukan saat hamil

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, imunisasi yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

86 B. TETANUS TOKSOID

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan usia 30 tahun mengeluh tidak bisa hamil setelah 5
tahun. Hasil pemeriksaan sperma suami dalam batas normal. Terdapat
riwayat mens tidak teratur, rambut rontok, bulu kaki kasar, banyak
jerawat, BB naik. Penyebab yang mendasari keluhan pasien diatas
adalah?

A. Mioma uteri
SOAL B. Obstruksi tuba falopii
C. Sindrom polikistik ovari

87 D.
E.
KET
Endometriosis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. SINDROM POLIKISTIK OVARI
Keywords :
• Seorang wanita usia 30 tahun
PEMBAHASAN • Mengelih belum memiliki anak setelah menikah selama 5 tahun
• Pemeriksaan sperma suami dalam batas normal
87 • Mens tidak teratur, rambut rontok, bulu kaki kasar, banyak
jerawat, BB naik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
POLICYSTIC OVARIAN SYNDROME (PCOS)

Gambaran umum :
 Pertumbuhan polikistik ovarium di
PEMBAHASAN kedua ovarium, amenorea sekunder,
oligomenorea, dan infertilitas

87  Sekitar 50% pasien dapat mengalami


hirsutisme dan obesitas
 Usia 15-30 tahun

Sumber : Ilmu kandungan edisi ketiga. 2011.

www.futuredoctorindonesia.com
POLICYSTIC OVARIAN SYNDROME (PCOS)

PEMBAHASAN

87

www.futuredoctorindonesia.com
POLICYSTIC OVARIAN SYNDROME (PCOS)
Pemeriksaan Penunjang :
 USG Ovarium
 CT Scan/MRI Pelvis  adrenal dan ovarium
PEMBAHASAN
Tatalaksana :

87  Diet
 Aktivitas fisik
 Turunkan BB
 Medikamentosa :
• Agen kontrasepsi oral  etinilestradiol
• Antiandrogen  spironolakton
• Agen hipoglikemik  metformin, insulin
• Selective estrogen receptor modulator  klomifen
 Bedah

Sumber : Ilmu kandungan edisi ketiga. 2011.

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. Mioma uteri  keluhan berupa teraba masa pada

PEMBAHASAN
rahimnya

B. Obstruksi tuba falopii  bukan pilihan yang tepat


87 C. KET  perdarahan < 20 minggu, nyeri perut kanan atau
kiri bawah

D. Endometriosis  nyeri yang sangat saat menstruasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

87 C. SINDROM POLIKISTIK OVARI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 34 tahun datang dengan keluhan benjolan pada
bibir vulva. Suami pasien bekerja sebagai supir. Pasien tampak kesakitan
saat berjalan. Pemeriksaan ginekologi ditemukan adanya pembesaran
kista bartholini yang teraba kistik. Penanganan yang paling tepat
adalah?

A. Terapi antibiotik
SOAL B. Insisi
C. Eksisi

88 D.
E.
Ekstirpasi
Marsupialisasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. MARSUPIALISASI
Keywords :
• Seorang wanita usia 34 tahun
PEMBAHASAN • Keluhan benjolan pada bibir vulva
• Tampak kesaitan saat berjalan
88 • Terdapat pemebesaran kista bartholini

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KISTA BARTHOLINI
• Gangguan pada vulva yang timbul karena penyumbatan saluran bartholini akibat peradangan
atau infeksi

• Infeksi bisa disebabkan oleh Neisseria gonorheae


PEMBAHASAN
• Gejala klinis

88 • Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan seksual.

• Umumnya tidak diserati demam kecuali jika terifeksi dengan organisme yang ditularkan
melaui hubungan seksual.

• Pembengkakan pada vulva selama 2-4 hari.

• Biasanya ada secret di vagina.

• Dapat terjadi rupture spontan

• Tatalaksana  Marsupialisasi (pengeluaran isi kista diikuti penjahitan dinding kista yang terbuka
pada kulit vulva yang terbuka)

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KISTA BARTHOLINI
Kista bartholin  di kelenjar
bartholi, arah jam 5 atau 7
PEMBAHASAN

88

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA

Teknik marsupialisasi
PEMBAHASAN

88

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Terapi antibiotik  bukan pilihan yang tepat

PEMBAHASAN B. Insisi  dilakukan pada kasus yang mengalami abses

88 C. Eksisi  dilakukan pada saat akan melakukan biopsi

D. Ekstirpasi  dilakukan pada kasus seperti limpoma

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tindakan yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

88 E. MARSUPIALISASI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang bersama dengan istrinya yang
berusia 30 tahun. Pasien sudah memiliki 4 orang anak remaja dan
pasien ingin melakukan pemasangan KB untuk pria, akan tetapi pasien
tidak menginginkan KB yang dapat mengganggu gairah dan proses
seksual pasien. Pilihan yang tepat pada kasus diatas adalah?

A. Pil KB
SOAL B. Vasektomi
C. Pantang berkala

89 D.
E.
Kondom
Koitus interuptus

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. VASEKTOMI
Keywords :
• Seorang laki-laki usia 40 tahun
PEMBAHASAN • Datang dengan istrinya berusia 30 tahun
• Telah memiliki 4 orang anak
89 • Pasien ingin melakukan pemasangan KB untuk pria
• Pasien menginginkan KB yang tidak mengganggu gairah dan
proses seksual pasien

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kontrasepsi mantap

Vasektomi  oklusi vasa deferens


sehingga alur transportasi sperma
PEMBAHASAN
terhambat dan proses fertilisasi

89
tidak terjadi.

Tubektomi dilakukan melalui laparotomi


atau mini laparotomi atau, yang lebih
sering laparoskopi

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Pil KB  kontrasepsi hormonal wanita

PEMBAHASAN C. Pantang berkala  efektivitas rendah


D. Kondom  efektivitas rendah
89 E. Koitus interuptus  efektivitas rendah

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pilihan KB yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

89 B. VASEKTOMI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 21 tahun datang ke klinik dokter untuk meminta
surat pengantar pemeriksan papsmear. Dari anamnesis diketahui pasien
sudah menikah dan belum memiliki keturunan. Vital sign dalam batas
normal. Pada pemeriksaan spekulum didapatkan mukosa menonjol
berwarna putih kemerahan bertangkai 1 cm di serviks. Apakah
diagnosis pada pasien ini?
SOAL A. Kista bartholini
B. Kista naboti

90 C.
D.
E.
Displasia serviks
Kanker serviks
Polip serviks

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. POLIP SERVIKS
Keywords :
• Seorang wanita usia 21 tahun
PEMBAHASAN • Belum memiliki keturunan
• Pemeriksaan  terdapat mukosa menonjol berwarna
90 putih kemerahan bertangkai 1cm di serviks
• TTV dalam batas normal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
POLIP SERVIKS
 Definisi

• Tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai


PEMBAHASAN dari selaput lendir di leher rahim atau mulut rahim

90
 Manifestasi Klinis

• Perdarahan menstruasi yang tidak teratur, seperti


sering mengalami periode menstruasi yang lama dan
tidak terduga

• Leukorea yang sulit disembuhkan


• Mengalami perdarahan sebelum periode menstruasi
• Periode menstruasi yang terlalu lama
• Perdarahan pada vagina setelah menopause

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. Kista bartholini  pembengkakakan pada vulva

PEMBAHASAN B. Kista naboti  penonjolan kistik di daerah endoserviks


dengan warna lebih muda
90 C. Displasia serviks

D. Kanker serviks  keganasan pada leher rahim

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

90 E. POLIP SERVIKS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 28 tahun G1P0A0 datang ke IGD bersalin dalam
keadaan inpartu. Apa sajakah yang harus dicatat di dalam partograf
selama dalam pengawasan?

A. Kontraksi uterus setiap ½ jam


B. Dilatasi serviks setiap 2 jam
C. Denyut jantung janin setiap 4 jam
SOAL D. Molding/molase kepala setiap 3 jam
E. Tekanan darah ibu diperiksa 2 kali, saat datang dan sesudah

91 persalinan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. KONTRAKSI UTERUS SETIAP ½ JAM
Keywords :
• Seorang wanita usia 28 tahun
PEMBAHASAN
• G1P0A0

91 • Datang ke IGD bersalin dalam keadaan inpartu

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PROSES PERSALINAN
KALA I Cara pengisian partograf

Parameter Fase Laten Fase Aktif


PEMBAHASAN HR Tiap ½ jam Tiap ½ jam

91 DJJ

His

Temp
Tiap 1 jam

Tiap 1 jam

Tiap 4 jam
Tiap ½ jam

Tiap ½ jam

Tiap 2 jam

TD Tiap 4 jam Tiap 4 jam

Pembukaan Tiap 4 jam Tiap 4 jam

Penurunan Tiap 4 jam Tiap 4 jam

Air Ketuban Tiap 4 jam Tiap 4 jam

Molase Tiap 4 jam Tiap 4 jam

Sumber : Ilmu kandungan edisi ketiga. 2011.

www.futuredoctorindonesia.com
PROSES PERSALINAN
KALA I

PEMBAHASAN

91 S : Sinsiput

O : Oksiput

www.futuredoctorindonesia.com
PEMBAHASAN

91

www.futuredoctorindonesia.com
PEMBAHASAN

91

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
B. Dilatasi serviks setiap 2 jam  seharusnya tiap 4 jam

C. Denyut jantung janin setiap 4 jam  seharusnya tiap 1 jam


PEMBAHASAN
D. Molding/molase kepala setiap 3 jam  seharusnya tiap 4 jam

91 E. Tekanan darah ibu diperiksa 2 kali, saat datang dan sesudah


persalinan  seharusnya terus menerus

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pemantauan yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

91 A. KONTRAKSI UTERUS SETIAP ½ JAM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 28 tahun mengaku sudah hamil 3 bulan. Datang
dengan keluhan keputihan. Suami mengeluh terdapat kencing nanah.
Hasil laboratorium ditemukan HCG (+) dan pemeriksaan gram sekret
vagina terdapat diplokokus gram negatif. Tatalaksana yang paling
tepat untuk pasien ini adalah?

A. Sefiksim 400 mg
SOAL B. Siprofloksasin 400 mg
C. Seftriakson 250 mg

92 D.
E.
Cefadroxil 400 mg
Ofloksasin 400 mg

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. SEFIKSIM 400 MG
Keywords :
• Seorang wanita usia 28 tahun
PEMBAHASAN • Hamil 3 bulan
• Keluhan kencing nanah
92 • HCG (+), diplokokus gram negatif (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Servisitis
• Merupakan inflamasi serviks yang ditandai dengan
• Eksudat endoserviks yang purulen atau mukopurulen
PEMBAHASAN
• Serviks mudah berdarah

92 • Etiologi infeksius berhubungan dengan Chlamidiosis ,


gonorrhea dan HSV

• Gejala klinis
• Biasanya asimptomatik, bila bergejala yang ditimbulkan tidak
spesifik , seperti vaginal discharge, dysuria, frequency, dan
postcoital bleding.

Sumber : Ilmu kandungan edisi ketiga. 2011.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

92

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

92

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

92

Sumber : Ilmu kandungan edisi ketiga. 2011.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Siprofloksasin 400 mg  kontraindikasi pada ibu hamil

PEMBAHASAN C. Seftriakson 250 mg  bukan obat gonore


D. Cefadroxil 400 mg  kontraindikasi pada ibu hamil
92 E. Ofloksasin 400 mg  bukan pilihan yang tepat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tatalaksana yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

92 A. SEFIKSIM 400 MG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 24 tahun, datang ke UGD dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir, dari anamnesis didapatkan riwayat
terlambat haid 2 bulan dan pasien mengatakan ada keluar jaringan
lewat kemaluannya. Hasil pemeriksaan tes kehamilan (+), pada
pemeriksaan dalam didapatkan OUE dan OUI terbuka 2cm, serta
teraba jaringan USG berupa sisa konsepsi (+). Apakah diagnosis dari
kasus diatas?
SOAL
A. Abortus imminens

93 B.
C.
D.
Abortus insipiens
Abortus inkomplit
Abortus komplit
E. Mola hidatidosa

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. ABORTUS INKOMPLIT
Keywords :
• Seorang wanita usia 24 tahun
PEMBAHASAN • Keluhan perdarahan dari jalan lahir
• Sudah terlambat haid selama 2 bulan
93 • Pemeriksaan tes kehamilan (+)
• OUE dan OUI terbuka 2cm, teraba jaringan
• USG  terdapat sisa konsepsi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ABORTUS
• Definisi  pengeluaran hasil • Diagnosis
konsepsi sebelum janin dapat
• Perdarahan pervaginam
PEMBAHASAN hidup di luar kandungan  <22
• Nyeri perut
minggu / <20 minggu/<500 gram

93 (who)

• Etiologi
• Pengeluaran sebagian produk
konsepsi

• Serviks dapat tertutup/


• Janin  kelainan genetic/
kromosom terbuka

• Ibu  infeksi, hormonal, • Ukuran uterus lebih kecil dari

imunologis, anatomis, sinekia seharusnya


uteri
• Penunjang  USG
• Ayah  kelainan sperma

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
JENIS – JENIS ABORTUS
Jenis abortus Portio Jaringan Tatalaksana
IMINENS Tertutup (-) Tirah baring

INSIPIENS Terbuka (-) Evakuasi jaringan + kuretase


PEMBAHASAN
INKOMPLIT Terbuka (+) Evakuasi jaringan + kuretase

93 KOMPLIT Tertutup (+)

Abortus lainnya
Tidak ada tindakan khusus

Abortus habitualis  telah terjadi abortus selama min 3 kali berturut-turut


Abortus septik  abortus yang diikuti dengan komplikasi dan tanda-tanda infeksi
Missed abortion  fetus telah meninggal sebelum usia kehamilan 20 minggu dan hasil
konsepsi masih berada di dalam uterus. Penderita tidak merasakan keluhan apa – apa
(perdarahan, nyeri perut)

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
JENIS – JENIS ABORTUS

PEMBAHASAN

93

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA ABORTUS IMMINENS

PEMBAHASAN

93 Jika perdarahan tetap,


dapat diberikan Tokolitik
(Nifedipine 3 x 10 mg)
Atau
Hormon Progesteron

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA ABORTUS INSIPIENS

PEMBAHASAN

93

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PADA KASUS  MENGALAMI ABORTUS
INKOMPLIT

PEMBAHASAN

93

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA ABORTUS KOMPLIT

PEMBAHASAN

93

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Abortus imminens  portio tertutup, jaringan (-)

PEMBAHASAN B. Abortus insipiens  portio terbuka, jaringan (-)


D. Abortus komplit  portio tertutup, jaringan (+)
93 E. Mola hidatidosa  TFU > dari usia kehamilan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

93 C. ABORTUS INKOMPLIT

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan usia 28 tahun, datang diantar suaminya dengan
perdarahan pervaginam disertai gelembung, mules dan pasien tampak
lemas. Pemeriksaan vital sign didapatkan TD 100/80 mmHg, HR
96x/menit, RR 20x/menit, Tax afebris. Pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis, TFU lebih besar dari usia kehamilan dan didapatkan
OUE terbuka disertai darah dan gelembung. Selain terapi untuk
memperbaiki hemodinamik pasien. Tatalaksana yang paling tepat
SOAL adalah?

94 A.
B.
C.
Histerektomi
Laparotomi
Tubektomi
D. Miomektomi
E. Suction curetase

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. SUCTION CURETASE
Keywords :
• Seorang wanita usia 28 tahun
PEMBAHASAN • Keluhan perdarahan disertai gelembung
• Konjungtiva anemis, lemas
94 • TD 100/80 mmHg, HR 96x/menit, RR 24x/menit
• OUE terbuka disertai darah dan gelembung

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MOLA HIDATIDOSA
DEFINISI

PEMBAHASAN
Mola Hidatidosa (hamil anggur)

94  Adalah suatu kehamilan yang berkembang secara tidak wajar,


dimana tidak ditemukan janin atau embrio tidak berkembang,
dan hampir seluruh vili korealis mengalami perubahan berupa
degenerasi hidrofik  membentuk anggur

 Secara makroskopis  berupa gelembung-gelembung putih,


tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran
bervariasi, dari beberapa milimeter hingga 1 atau 2 cm

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
MOLA HIDATIDOSA

KLASIFIKASI
PEMBAHASAN

94 Lengkap Parsial Invasif

• Vili Hidropik • Janin tidak • Korioadenoma


• Tidak ada janin teridentifikasi destruen
dan membran • Campuran vili • Menginvasi
• Kromosom hidropik dan miometrium
maternalhaploid normal • Terdiagnosis 6
• Paternal 2 haploid • Kromosom bulan pasca
paternal diploid evakuasi mola

www.futuredoctorindonesia.com
MOLA HIDATIDOSA

PEMBAHASAN

94

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
MOLA HIDATIDOSA
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI

PEMBAHASAN
Penyebab belum diketahui
secara pasti

94 Faktor Predisposisi antara lain :


• Faktor ovum (ovum patologis sehingga mati, terlambat dikeluarkan)
• Imunoselektif  trofoblast
• Sosioekonomi rendah
• Paritas tinggi
• Usia hamil > 45 tahun
• Kekurangan protein
• Infeksi virus
• Faktor kromosom yang belum jelas

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
DIAGNOSIS MOLA HIDATIDOSA
• Besar uterus > UK (50% > UK)
• Perdarahan pervaginam
Gejala
• Gerak janin (-), DJJ (-), Ballotment (-)
PEMBAHASAN Klinis • Sering disertai hiperemesis gravidarum, toksimia, dan
tirotoksikosis

94 USG
• MHL  tampak gambaran ekogenik merata seperti badai
salju intra uterin dan tidak terlihat sakus gestasional
• MHP  tampak gambaran daerah kistik yang disertai
“echogenic chorionic material”. Terkadang terlihat saccus
gestasional dengan fetus hidup seperti kehamilan normal

Lab • Kadar ß-Hcg darah urin biasanya tingi

• Degenerasi hidropik vili korealis


Histo -
• Berkurang atau hilangnya pembuluh darah vili, dan
patologi • Proliferasi sel-sel trofoblas

www.futuredoctorindonesia.com
MOLA HIDATIDOSA

PEMBAHASAN

94
Hasil USG Kasus Mola
Hidatidosa

Gambaran Klinis Kasus


Mola Hidatidosa
Histopatologi Kasus
Mola Hidatidosa
www.futuredoctorindonesia.com
MOLA HIDATIDOSA

PRINSIP TATALAKSANA
PEMBAHASAN
Perbaikan Keadaan Umum

94
Evakuasi Mola Hidatidosa

Pengawasan Lanjut Pasca


Evakuasi

www.futuredoctorindonesia.com
MOLA HIDATIDOSA

TATALAKSANA
PEMBAHASAN  Perbaikan Keadaan Umum :
• Transfusi darah  memperbaiki syok atau anemia & menghilangkan / mengurangi

94 penyulit seperti preeklamsia atau tirotoksikosis

• Waktu mengeluarkan mola dengan kuretage didahului dengan pemasangan infus dan
uterotonika (10 UI oksitosin dalam 500 ml RL, 40-60 tetes / menit)  sehingga
pengecilan rahim dapat mengurangi perdarahan

 Pengeluaran jaringan mola :


• (kuretage / vakum kuretase)
• Histerektomi  bila umur tua dan / paritas banyak

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
MOLA HIDATIDOSA

TATALAKSANA
PEMBAHASAN  Pengobatan profilaksis dengan sitostatika (kemoterapi) :

94 • Untuk mencegah atau menghindari terjadinya degenerasi ganas


• Perlu diberikan profilaksis dengan sitostatika (kemoterapi)  Methotraxate
(MTX) atau Actinomycin
 Pemeriksaan tindak lanjut :
• Tes Hcg harus mencapai nilai normal, 8 minggu setelah evakuasi (pengawasan 1
tahun)
• Bila setelah 8 minggu menjadi (naik atau positif lagi)  pikirkan keganasan
• Pasien disarankan untuk tidak hamil selama periode ini  agar tidak
mengacaukan hasil

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. Histerektomi  bila umur tua atau paritas banyak

PEMBAHASAN B. Laparotomi  untuk kasus KET


C. Tubektomi  KB mantap
94 D. Miomektomi  untuk kasus mioma uteri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tindakan yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

94 E. SUCTION CURETASE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke dokter karena belum memiliki
anak setelah menikah selama 5 tahun. Dokter melakukan pemeriksaan
fern test pada hari ke-12 siklus menstruasi, didapatkan hasil (+).
Pemeriksaan fern test diulangi di hari ke-20 siklus menstruasi dan hasilnya
(-). Fern test digunakan oleh dokter untuk mengetahui?

A. Reaksi alergi
SOAL B. Ovulasi
C. Peningkatan metabolisme

95 D.
E.
Peningkatan suhu
Hamil

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. OVULASI
Keywords :
• Seorang wanita usia 25 tahun
PEMBAHASAN • Belum memiliki anak setelah menikah selama 5 tahun
• Fern tes di siklus menstruasi hari ke-12 (+)
95 • Siklus menstruasi di hari ke-20 (-)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fern Test
• Pemeriksaan mukus serviks bentuk “fern like”
(seperti tanaman paku)
PEMBAHASAN
• Akibat kristalisasi NaCl karena tingginya estrogen

95

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan FKUI Sarwono Prawirohardjo 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tujuan Fern Test
PEMBAHASAN
• Kesuburan
95 • Hari ke 12-14 mens (+)
• Hari ke 20-22 mens (-)
• Menandakan adanya pergantian hormon dominan
estrogen – progesteron  adanya ovulasi
• Memastikan cairan amnion pada KPD

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan FKUI Sarwono Prawirohardjo 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Reaksi alergi  menggunakan skin prick test

PEMBAHASAN C. Peningkatan metabolisme


D. Peningkatan suhu  menggunakan termometer
95 E. Hamil  pemeriksaan Beta HCG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, kegunaan yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

95 B. OVULASI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita tua usia 70 tahun dengan P6A0 datang dengan
keluhan rasa penuh pada kemaluan sejak 6 bulan yang lalu. Pasien
bekerja sebagai petani. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik,
ditemukan adanya benjolan yang keluar dari jalan lahir 1cm dibawah
himen. Bagaimanakah diagnosis pada pasien tersebut berdasarkan
POP-Q?
SOAL A. Prolaps uteri derajat 1
B. Prolaps uteri derajat 2

96 C.
D.
E.
Prolaps uteri derajat 3
Prolaps uteri derajat 4
Prolaps uteri derajat 5

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. PROLAPS UTERI DERAJAT 2
Keywords :
• Seorang wanita tua usia 70 ahun, P7A0 dengan keluhan rasa
PEMBAHASAN penuh pada kemaluan sejak 6 bulan yang lalu
• Pasien pekerjaan petani

96 • Pemeriksaan fisik  ditemukan benjolan 1cm dibawah himen

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Prolaps uteri
Kehilangan support
anatomis yang menunjang
posisi uterus.
PEMBAHASAN
Pada fase lanjut, serviks

96 dapat turun hingga introitus


vagina dan dapat teraba
oleh pasien. Tatalaksana
Pada pasien asimptomatik: observasi dan
Gejala dapat terkait dengan latihan otot dasar panggul
saluran kemih (obstruksi,
Simptomatik  pessarium, bedah
maupun urgensi) dan
saluran cerna (sulit BAB) rekonstruksi

Faktor risiko: obesitas,


multipara,

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

96
• Pessarium

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pelvic Organ Prolapse Quantification (POP-Q)

• Staging
• 0 – no prolapse
PEMBAHASAN • I – cervix turun tetapi
lebih dari 1 cm di atas

96 himen

• II – cervix 1 cm di atas
atau bawah himen

• III – cervix lebih dari 1 cm


di bawah himen

• IV – cervix sudah diluar


rongga pelvik
Sumber : Urogynecology & Pelvic Reconstructive Surgery

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Prolaps uteri derajat 1  serviks turun tapi lebih dari 1cm

PEMBAHASAN diatas himen

C. Prolaps uteri derajat 3  serviks lebih dari 1cm dibawah


96 himen

D. Prolaps uteri derajat 4  serviks keluar seluruhnya dari


vagina

E. Prolaps uteri derajat 5  tidak ada

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

96 B. PROLAPS UTERI DERAJAT 2

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 31 tahun, G1P0A0 hamil 34 minggu
dengan TFU 33cm datang dengan keluhan mulas dan
keluar air-air serta kontraksi yang teratur dalam 1x/15 menit
lamanya 25 detik. Pada pemeriksaan dalam ditemukan
portio lunak, bukaan 1cm, kepala masuk PAP, hasil tes
SOAL dengan kertas lakmus merah berubah menjadi biru.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah?

97 A.
B.
His teratur + bukaan pada serviks
Hamil 34 minggu dengan TFU 33cm
C. Hamil 34 minggu dengan ketuban pecah dini
D. Hamil 34 minggu dengan kepala sudah masuk PAP
E. Portio lunak bukaan 1

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. HAMIL 34 MINGGU DENGAN KETUBAN PECAH DINI
Keywords :
• SSeorang wanita usia 31 tahun, G1P0A0 hamil 34 minggu
PEMBAHASAN dengan TFU 33cm
• Keluhan mulas dan keluar air-air serta kontraksi yang teratur

97 dalam 1x/15 menit lamanya 25 detik


• Pemeriksaan dalam  portio lunak, bukaan 1cm, kepala masuk
PAP, tes lakmus (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KETUBAN PECAH DINI (KPD)

PEMBAHASAN

97

Sumber : WHO Pedoman diagnosis dan tatalaksana

www.futuredoctorindonesia.com
KETUBAN PECAH DINI (KPD)

PEMBAHASAN

97

www.futuredoctorindonesia.com
KETUBAN PECAH DINI (KPD)

PEMBAHASAN

97

www.futuredoctorindonesia.com
TATALAKSANA KPD

PEMBAHASAN

97

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA KPD

PEMBAHASAN

97

Sumber : WHO Pedoman diagnosis dan tatalaksana

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. His teratur + bukaan pada serviks  bukan diagnosis

PEMBAHASAN yang tepat


B. Hamil 34 minggu dengan TFU 33cm  bukan diagnosis
97 yang tepat
D. Hamil 34 minggu dengan kepala sudah masuk PAP 
bukan diagnosis yang tepat
E. Portio lunak bukaan 1  bukan diagnosis yang tepat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

97 C. HAMIL 34 MINGGU DENGAN KETUBAN


PECAH DINI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita dengan G2P1A0 hamil 11 minggu memiliki
riwayat hipertensi sebelum hamil. Saat ini TD 160/90 mmHg.
Dokter berencana memberikan obat hipertensi. Obat
hipertensi yang paling baik diberikan pada pasien ini
adalah?
SOAL
A. Captopril
B. Lisinopril
98 C.
D.
Nifedipin
Hidroklorotiazid
E. Losartan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. NIFEDIPIN
Keywords :
• Seorang wanita G2P1A0
PEMBAHASAN • Hamil 11 minggu
• Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil
98 • Saat ini TD 160/90 mmHg
• Dokter berencana memberikan obat antihipertensi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA

PEMBAHASAN

98

Sumber : Buku saku, Pelayanan kesehatan ibu Di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, ed pertama, 2013

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. Captopril  golongan ace inhibitor, kontraindikasi pada

PEMBAHASAN ibu hamil

B. Lisinopril  golongan ace inhibitor, kontraindikasi pada


98 ibu hamil

C. Hidroklorotiazid  golongan diuretik, kontraindikasi pada


ibu hamil

D. Losartan  golongan ARB, kontraindikasi pada ibu hamil

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana yang paling tepat adalah ...

98 C. NIFEDIPIN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 22 tahun G1P0A0 hamil 33 minggu mengeluh
merasa kencang-kencang sebanyak 3-4x dalam sehari yang dirasakan
3 hari belakangan ini. Kenceng-kenceng dirasakan tidak tentu
datangnya kapan, namun rasanya sangat mengganggu aktivitas dan
membaik jika istirahat. Tidak ada keluar cairan, lendir, maupun darah
dari jalan lahir. Pasien seorang buruh pabrik yang bekerja 9 jam dalam
sehari dan saat ini masih bekerja. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
SOAL normal. TFU sesuai dengan usia kehamilan. DJJ 130x/menit. Pemeriksaan
dalam didapatkan OUE tertutup. Apakah diagnosis yang paling tepat

99 pada pasien?

A. G1P0A0 hamil 33 minggu inpartu


B. G1P0A0 hamil 33 minggu dengan kontraksi Braxton Hicks
C. G1P0A0 hamil 33 minggu dengan gawat janin
D. G1P0A0 hamil 33 minggu dengan ketuban pecah dini
E. G1P0A0 hamil 33 minggu dengan curiga solusio plasenta

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. G1P0A0 HAMIL 33 MINGGU DENGAN KONTRAKSI BRAXTON
HICKS
Keywords :
• Seorang wanita usia 22 tahun G1P0A0 hamil 33 mingu
PEMBAHASAN • Keluhan kencang-kencang sebanyak 3-4 dalam sehari sejak 3
hari

99 • Kencang-kencang tidak tentu datangnya, namun sangat


mengganggu
• Tidak ada keluar cairan, lendir mauoun darah
• TTV dalam batas normal
• TFU sesuai kehamilan, DJJ 130x/menit, OUE tertutup

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

99

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. G1P0A0 hamil 33 minggu inpartu  bukan, karena tidak ada lendir
bercampur darah
PEMBAHASAN
B. G1P0A0 hamil 33 minggu dengan gawat janin  bukan, karena DJJ

99 normal antara 140 – 160

C. G1P0A0 hamil 33 minggu dengan ketuban pecah dini  bukan,


karena pada kasus tidak ada keluar cairan

D. G1P0A0 hamil 33 minggu dengan curiga solusio plasenta  bukan,


karena tidak ada perdarahan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...
B. G1P0A0 HAMIL 33 MINGGU DENGAN KONTRAKSI
99 BRAXTON HICKS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 18 tahun dengan G1P0A0 datang untuk melakukan
asuhan antenatal. Dokter akan memberikan suplementasi besi dan
asam folat. Berapakah dosis yang direkomendasikan bagi suplementasi
besi dan asam folat?

A. 300 mg besi elemental dan 400 ug asam folat


B. 300 mg besi elemental dan 4 mg asam folat
SOAL C. 60 mg besi elemental dan 400 ug asam folat
D. 60 mg besi elemental dan 4 mg asam folat

100 E. 100 mg besi elemental dan 400 ug asam folat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. 60 MG BESI ELEMENTAL DAN 400 UG ASAM FOLAT
Keywords :
• Seorang wanita usia 18 tahun, G1P0A)
PEMBAHASAN • Datang untuk melakukan ANC
• Dokter memberikan suplementasi besi dan asam folat
100

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SUPLEMEN DAN NUTRISI DALAM KEHAMILAN

PEMBAHASAN

100

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SUPLEMEN DAN NUTRISI DALAM KEHAMILAN

PEMBAHASAN

100

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ASAM FOLAT

PEMBAHASAN

100

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. 300 mg besi elemental dan 400 ug asam folat  kandungan besi
terlalu besar
PEMBAHASAN
B. 300 mg besi elemental dan 4 mg asam folat  kandungan besi

100 terlalu besar dan dosis asam folat untuk kasus yang memiliki riwayat
spina bifida

D. 60 mg besi elemental dan 4 mg asam folat  dosis asam folat untuk


yang memiliki riwayat spina bifida

E. 100 mg besi elemental dan 400 ug asam folat  dosis besi tidak
tepat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, dosis yang paling tepat untuk kasus diatas
PEMBAHASAN adalah ...
C. 60 MG BESI ELEMENTAL DAN 400 UG ASAM FOLAT
100

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 55 tahun, mengeluh sering keluar darah dari
kemaluan setiap kali berhubungan dengan suami sejak 2 bulan ini.
Keluhan disertai nyeri. Pasien menikah pertama kali umur 15 tahun dan
memiliki 4 orang anak dari 3 kali pernikahan. Suami pasien bekerja
sebagai supir truk antarpulau dan pulang setiap 1 bulan sekali. Pada
inspekulo tampak masa rapuh di serviks, darah (+), fluor abuse (-).
Organisme yang paling mungkin menyebabkan keluhan diatas adalah?
SOAL
A. HPV 6 dan 11

101 B.
C.
D.
HPV 6 dan 18
HPV 16 dan 18
HPV 16 dan 20
E. HPV 6 dan 10

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. HPV 16 DAN 18
Keywords :
• Seorang wanita usia 55 tahun
PEMBAHASAN • Keluhan keluar darah dari kemaluan setiap berhubungan sejak
2 bulan

101 • Keluhan disertai dengan nyeri


• Pasien menikah pertama kali usia 15 tahun
• Pemeriksaan inspekulo  tampak masa rapuh di serviks, darah
(+), fluor abuse (-)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CA CERVIX

 Definisi  Keganasan pada leher rahim

 Etiologi  HPV 16 dan 18 (paling sering)


PEMBAHASAN
 Faktor Risiko

101 • Menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda


(<20 tahun)
• Berganti-ganti pasangan seksual
• Multiparitas
• Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul
• Perempuan yang merokok
• Sering berhubungan seks dengan laki-laki yang sering
berganti pasangan

Sumber : Buku saku, Pelayanan kesehatan ibu Di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, ed pertama,
2013

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. HPV 6 dan 11  non onkogenik (kondiloma akuminata)

PEMBAHASAN B. HPV 6 dan 18  bukan pilihan yang tepat


D. HPV 16 dan 20  tidak ada HPV 20
101 E. HPV 6 dan 10  tidak ada HPV 10

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, organisme penyebab yang paling tepat
PEMBAHASAN untuk kasus diatas adalah ...

101 C. HPV 16 DAN 18

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 33 tahun datang dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah disertai keluar bercak perdarahan dari kemaluan, mual
dan muntah. Saat ini, pasien sedang tidak haid. Pasien baru saja
memasang AKDR sekitar 2 minggu yang lalu di PKM. Diketahui bahwa
suami pasien sering berganti-ganti pasangan. Pada pemeriksaan
ditemukan nyeri goyang serviks. Apa kemungkinan diagnosis pada
pasien ini?
SOAL
A. Bakterial vaginosis

101 B.
C.
D.
Endometriosis
KET
Pelvic inflammatory disease
E. Korioamnionitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. PELVIC INFLAMMATORY DISEASE
Keywords :
• Seorang wanita usia 33 tahun
PEMBAHASAN • Keluhan nyeri perut bagian bawah disertai keluar bercak
perdrahan

102 • Saat ini sedang tidak haid


• Riwayat memasang AKDR sejak 2 minggu lalu
• Riwayat sering berganti-ganti pasangan
• Pemeriksaan ditemukan  nyeri goyang serviks

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PID
• Gejala  nyeri perut bagian bawah, demam,
PEMBAHASAN disparenia, disuria, mual dan muntang
• Pemeriksaan fisik bau vagina, pembengkakan,
102 nyeri perut kanan atas, nyeri goyang serviks,
nyeri adneksa
• Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan untuk
STD
• Terapi
• Sefalosporin + Doksisiklin

Sumber : Buku saku, Pelayanan kesehatan ibu Di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, ed pertama, 2013

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Bakterial vaginosis  keluhan utama adalah keputihan

PEMBAHASAN berbau amis, terdapat clue cell

B. Endometriosis  nyeri hebat saat haid


102 C. KET  plano test (+), perdarahan < 20 minggu

E. Endometritis  peradangan rahim saat belum


melahirkan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, kemungkinan diagnosis yang paling tepat
PEMBAHASAN untuk kasus diatas adalah ...

102 D. PELVIC INFLAMMATORY DISEASE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 23 tahun G2P1 hamil 16 minggu
datang untuk memeriksakan kehamilannya ke dokter. Pada
pemeriksaan USG didapatkan snowflake appearance. Apa
risiko jangka panjang yang dapat terjadi pada keadaan
tersebut?
SOAL
A. Tumor ovarium
B. Kanker serviks
103 C.
D.
Kehamilan ektopik
Solusio plasenta
E. Koriokarsinoma

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. KORIOKARSINOMA
Keywords :
• Seorang wanita usia 23 tahun, G2P1A0 hamil 16 minggu
PEMBAHASAN • Pemeriksaan USG  snowflake appearance
• Risiko jangka panjang yang terjadi adalah?
103

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mola Hidatidosa
• Hampir seluruh vili korialis mengalami degenerasi hidropik
PEMBAHASAN
• Gambaran klinis:

103 • Uterus lebih besar dari usia kehamilan

• Perdarahan minggu ke 12-14

• Diagnosis: gambaran klinis + peningkatan hCG hari ke 100 +


USG snowflake/honeycomb

• Prognosis  sebagian berkembang menjadi


koriokarsinoma (5,56%)

Sumber : Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mola Hidatosa

PEMBAHASAN

103

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Tumor ovarium  bukan pilihan yang tepat

PEMBAHASAN B. Kanker serviks  disebabkan oleh virus HPV 16 dan 18


C. Kehamilan ektopik  tidak ada hubungannya
103 D. Solusio plasenta  bukan pilihan yang tepat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, risiko terburuk yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

103 E. KORIOKARSINOMA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 28 tahun mengeluh nyeri pada payudara kanan
sejak 1 hari yang lalu. Saat ini pasien sedang menyusui anaknya yang
berumur 3 bulan. Pada pemeriksan status lokalis tampak kemerahan,
batas tidak tegas, nyeri (+). Apakah tatalaksana yang paling tepat?

A. Antibiotik, kompres hangat, lanjut ASI


B. Kompres dingin, stop ASI
SOAL C. Kompres hangat, stop ASI
D. Antibiotik dosis tinggi, stop ASI

104 E. Kompres dingin, analgesik, lanjut ASI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. KOMPRES DINGIN, ANALGESIK, LANJUT ASI
Keywords :
• Seorang wanita usia n28 tahun
PEMBAHASAN
• Keluhan nyeri pada payudara kanan sejak 1 hari lalu

104 • Saat ini sedang menyusui anaknya yang berumur 3 bulan


• Status lokalis  payudara tampak kemerahan, batas tidak
tegas, nyeri (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MASTITIS

PEMBAHASAN

104

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA MASTITIS DAN ABSES MAMMAE

PEMBAHASAN

104

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan FKUI Sarwono Prawirohardjo 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Antibiotik, kompres hangat, lanjut ASI  seharusnya
kompres dingin
PEMBAHASAN
B. Kompres dingin, stop ASI  seharusnya lanjut ASI
104 C. Kompres hangat, stop ASI  seharusnya kompres dingin
dan lanjut ASI

D. Antibiotik dosis tinggi, stop ASI  seharusnya lanjut ASI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tatalaksana yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...
E. KOMPRES DINGIN, ANALGESIK, LANJUT ASI
104

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 30 tahun datang dibawa keluarganya ke dokter
karena terlihat murung dan sering mengunci diri di kamar sejak 4
minggu lalu. Pasien lebih memilih berdiam diri di kamar dan tidak mau
menyusui bayinya. Selain itu, pasien tidak nafsu makan dan terlihat
malas untuk melakukan aktivitas lain, merasa dirinya tidak berharga.
Keluhan seperti ini belum pernah dialami sebelum hamil. Kemungkinan
diagnosis pada pasien ini adalah?
SOAL
A. Sindrom baby blues

105 B.
C.
D.
Psikosis postpartum
Depresi postpartum
Gangguan cemas
E. Psikotik akut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. DEPRESI POSTPARTUM
Keywords :
• Seorang wanita usia 30 tahun
PEMBAHASAN • Keluhan terlihat murung dan sering mengunci diri sejak 4
minggu lalu

105 • Lebih sering berdiam diri dan tidak mau menyusui


• Tidak nafsu makan dan terlihat malas untuk beraktivitas, merasa
dirinya tidak berharga

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Durasi Pikiran Perasaan Perilaku

Beberapa hari sampai • Cemas yang masih Mudah merasa sedih • Mudah nangis
2 minggu pasca dapat dikendalikan dan terganggu • Terkadang malas makan
melahirkan • Mudah lupa atau aktivitas sehari-hari

Mulai muncul di • Cemas yang tidak • Merasa bersalah dan • Menjauh dari pasangan
PEMBAHASAN minggu pertama dapat dikontrol tidak berharga dan lingkungan
sampai 1 tahun pasca • Sulit berkonsentrasi • Sulit dekat dengan • Menyendiri
• Mudah lupa • Sulit tidur

105
melahirkan bayi
• Tidak berminat untuk • Kurang nafsu makan
dekat dengan bayi
Bisa terjadi mulai dari • Mendengar / melihat • Sulit mengontrol • Bicara sulit dimengerti
48 jam sampai 2-3 hal-hal yang tidak perasaan / pikiran, • Ada usaha menyakiti bayi
tahun pasca didengar / dilihat dari senang tiba-tiba atau diri sendiri
melahirkan orang lain (halusinasi) sedih atau takut
• Sering bingung • Kadang tiba-tiba
• Pikiran tak beraturan panik
• Mengganggap anak
mahluk lain

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan FKUI Sarwono Prawirohardjo 2010

www.futuredoctorindonesia.com
Jawaban lainnya…
A. Sindrom baby blues  biasanya 2 minggu telah hilang

PEMBAHASAN B. Psikosis postpartum  ada gejala psikotik

105 D. Gangguan cemas  bukan, karena pada kasus lebih ke


depresi

E. Psikotik akut  bukan, karena pada kasus tidak ada


gejala psikotik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah ...

105 C. DEPRESI POST PARTUM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien wanita berusia 55 tahun datang dengan
keluhan mata kiri tiba-tiba kabur sejak 3 jam yang
lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, mual,
dan muntah. Pasien tidak mempunyai riwayat
SOAL
hipertensi. Pada pemeriksaan oftalmologi
didapatkan mata kanan merah, injeksi silier, bilik
mata depan dangkal, VOD 6/6, VOS 1/60, TIO
106 mata kiri 49 mmHg. Tatalaksana awal pada pasien
ini adalah…
A. Siklpentolat
B. Asetazolamid
C. Epinefrin
D. Atrofin sulfat
E. pantocain

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. ASETAZOLAMID

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 55 tahun

106 • mata kiri tiba-tiba kabur sejak 3 jam yang lalu.


nyeri kepala, mual, dan muntah. riw hipertensi (-)
• PF: mata kanan merah, injeksi silier, bilik mata
depan dangkal, VOD 6/6, VOS 1/60, TIO mata kiri
49 mmHg

→ diagnosis: Glaukoma sudut tertutup akut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GLAUKOMA AKUT
• Disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler yang mendadak. Sering merupakan
glaukoma primer sudut tertutup.
• Tanda dan gejala:
PEMBAHASAN • Mata merah dan nyeri
• Visus turun mendadak
• Mual muntah – akibat tekanan bola mata yang sangat tinggi

106 • Edema kornea


• Bilik mata depan dangkal
• Pupil middilatasi ,refleks pupil negatif
• Iris bombe
• Injeksi: silier, konjungtiva, mixed (silier+konjungtiva)
• Pemeriksaan → tonometri: mengukur TIO
• Normal : 16 ± 3 mmHg
• Per palpasi:
• N+1 = agak tinggi
• N + 2 = tinggi
• N – 1 = agak rendah
Sumber: PPK IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GLAUKOMA AKUT
• Tatalaksana
• Non medikamentosa
PEMBAHASAN • Pembatasan asupan cairan untuk menjaga agar
tekanan intra okular tidak semakin meningkat

106 • Medikamentosa
• Asetazolamid HCl 500 mg, dilanjutkan 4 x 250
mg//hari
• KCl 0,5% 2 x 1 tetes/hari
• Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotik 4 -6 x
1 tetes sehari
• Terapi simptomatik
• Terapi definitif: iridotomi
Sumber: PPK IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GLAUKOMA AKUT
• Kontraindikasi pada glaukoma akut sudut tertutup:
midriatikum – siklopegik
PEMBAHASAN • Midriatiku : obat yang digunakan untuk memperbesar
pupil mata → sudut COA semakin tertutup →
memperberat glaukoma
106 • Siklopelgia : untuk melemahkan otot sliaria sehingga
memungkinkan mata untuk fokus pada objek yang
dekat
• Contoh: tropoicamide, atropin, homatropine

Sumber: PPK IDI 2017


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Siklpentolat : kontraindikasi pada glaukoma
PEMBAHASAN C. Epinefrin: kontraindikasi pada glaukoma
D. Atrofin sulfat: kontraindikasi pada glaukoma

106 E. Pantocain: untuk analgesia topikal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tatalaksana awal pada pasien ini
PEMBAHASAN adalah…
B. ASETAZOLAMID
106

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan berusia 56 tahun, datang ke
IGD dengan keluhan penglihatan berkurang sejak
5 jam yang lalu disertai nyeri kepala, mual, dan
muntah. Bila terpapar cahaya terang, pasien
SOAL
seperti melihat pelangi. Pemeriksaan visus OD: 6/60
dan OS: 6/60. Pemeriksaan segmen anterior
menunjukkan COA dangkal dan edema di kornea.
107 Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk
menegakkan diagnosis adalah…
A. Funduskopi
B. Tonometri
C. Tes Anel
D. Refraktometer
E. Perimetri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. TONOMETRI

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 55 tahun

107 • mata kiri tiba-tiba kabur sejak 3 jam yang lalu.


nyeri kepala, mual, dan muntah. riw hipertensi (-)
• PF: mata kanan merah, injeksi silier, bilk mata
depan dangkal, VOD 6/6, VOS 1/60, TIO mata kiri
49 mmHg

→ diagnosis: Glaukoma sudut tertutup akut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GLAUKOMA AKUT
• Disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler yang mendadak. Sering merupakan
glaukoma primer sudut tertutup.
• Tanda dan gejala:
PEMBAHASAN • Mata merah dan nyeri
• Visus turun mendadak
• Mual muntah – akibat tekanan bola mata yang sangat tinggi

107 • Edema kornea


• Bilik mata depan dangkal
• Pupil middilatasi ,refleks pupil negatif
• Iris bombe
• Injeksi: silier, konjungtiva, mixed (silier+konjungtiva)
• Pemeriksaan → tonometri: mengukur TIO
• Normal : 16 ± 3 mmHg
• Per palpasi:
• N+1 = agak tinggi
• N + 2 = tinggi
• N – 1 = agak rendah
Sumber: PPK IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GLAUKOMA AKUT
• Tatalaksana
• Non medikamentosa
PEMBAHASAN • Pembatasan asupan cairan untuk menjaga agar
tekanan intra okular tidak semakin meningkat

107 • Medikamentosa
• Asetazolamid HCl 500 mg, dilanjutkan 4 x 250
mg//hari
• KCl 0,5% 2 x 1 tetes/hari
• Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotik 4 -6 x
1 tetes sehari
• Terapi simptomatik
• Terapi definitif: iridotomi
Sumber: PPK IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GLAUKOMA AKUT
• Kontraindikasi pada glaukoma akut sudut tertutup:
midriatikum – siklopegik
PEMBAHASAN • Midriatiku : obat yang digunakan untuk memperbesar
pupil mata → sudut COA semakin tertutup →
memperberat glaukoma
107 • Siklopelgia : untuk melemahkan otot sliaria sehingga
memungkinkan mata untuk fokus pada objek yang
dekat
• Contoh: tropoicamide, atropin, homatropine

Sumber: PPK IDI 2017


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Funduskopi : untuk memeriksa segmen dalam mata
PEMBAHASAN C. Tes Anel: untuk memeriksa patensi ductus
nasolacrimalis
D. Refraktometer: untuk mengukur indeks bias
107 E. Perimetri: untuk memeriksa lapang pandang

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pemeriksaan lanjutan yang diperlukan
PEMBAHASAN untuk menegakkan diagnosis adalah…
B. TONOMETRI
107

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan berusia 45 tahun, datang dengan
keluhan mata kering sejak 1 minggu yang lalu dan terasa
gatal seperti berpasir. Keluhan memburuk apabila pasien
berada di ruangan AC dan membaik bila ditetesi obat
mata yang dibeli di apotik. Penurunan penglihatan
SOAL disangkal. Pemeriksaan visus dalam batas normal.
Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan adanya foamy tears
pada konjungtiva forniks dan injeksi konjungtiva.
108 Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk menegakkan
diagnosis adalah…

A. Tes Hirschberg
B. Tes Anel
C. Tes schirmer
D. Funduskopi
E. Tes fenilefrin

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. TES SCHIRMER
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Perempuan, 45 tahun
• mata kering dan terasa gatal seperti berpasir, 1
108 minggu,
• Memburuk :berada di ruangan AC
• Membaik: ditetesi obat mata yang dibeli di apotik.
• Penurunan penglihatan (-)
• Visus: dbn
• PF: foamy tears (+) pada konjungtiva forniks dan
injeksi konjungtiva.
• → diagnosis: dry eye syndrome

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KERATOKONJUNGTIVITIS SICCA
(DRY EYE SYNDROME)
• Gejala: mata terasa gatal dan seperti berpasir, sensasi terbakar, merah, perih,
dan silau. Gejala terasa semakin berat di akhir hari (sore/malam)
PEMBAHASAN • Faktor risiko:
• Usia > 40 tahun
• Menopause

108 • Penyakit sistemik


• Hemokromatosis
• Pengguna lensa kontak
• Pengguna komputer dalam waktu lama
• PF:
• Visus normal
• Foamy tears pada konjungtiva forniks
• Tes schirmer: < 10 mm (normal ≥ 20 mm)
• Tatalaksana
• Air mata buatan (karboksimetilselulosa atau sodium hialuronat)
Sumber: PPK IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SCHIRMER TEST

PEMBAHASAN

108

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Tes Hirschberg : untuk memeriksa strabismus
PEMBAHASAN B. Tes Anel : untuk memeriksa patensi ductus
nasolacrimalis
D. Funduskopi: untuk memeriksa segmen posterior mata
108 (badan vitreous, retina, papil n. II)
E. Tes fenilefrin: untuk menegakkan diagnosis skleritis dan
episkleritis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pemeriksaan lanjutan yang diperlukan
PEMBAHASAN untuk menegakkan diagnosis adalah…
C. TES schirmer
108

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan berusia 45 tahun, datang dengan
keluhan mata kering sejak 1 minggu yang lalu dan terasa
gatal seperti berpasir. Keluhan memburuk apabila pasien
berada di ruangan AC dan membaik bila ditetesi obat
mata yang dibeli di apotik. Penurunan penglihatan
SOAL disangkal. Pemeriksaan visus dalam batas normal.
Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan adanya foamy tears
pada konjungtiva forniks dan injeksi konjungtiva. Diagnosis
109 pada kasus ini adalah…

A. Konjungtivitis alergi
B. Konjungtivitis viral
C. Blefaritis anterior
D. Keratitis viral
E. Keratoconjunctivitis sicca

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. KERATOCONJUNCTIVITIS SICCA
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Perempuan, 45 tahun
• mata kering dan terasa gatal seperti berpasir, 1
109 minggu,
• Memburuk :berada di ruangan AC
• Membaik: ditetesi obat mata yang dibeli di apotik.
• Penurunan penglihatan (-)
• Visus: dbn
• PF: foamy tears (+) pada konjungtiva forniks dan
injeksi konjungtiva.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KERATOKONJUNGTIVITIS SICCA
(DRY EYE SYNDROME)
• Gejala: mata terasa gatal dan seperti berpasir, sensasi terbakar, merah, perih,
dan silau. Gejala terasa semakin berat di akhir hari (sore/malam)
PEMBAHASAN • Faktor risiko:
• Usia > 40 tahun
• Menopause

109 • Penyakit sistemik


• Hemokromatosis
• Pengguna lensa kontak
• Pengguna komputer dalam waktu lama
• PF:
• Visus normal
• Foamy tears pada konjungtiva forniks
• Tes schirmer: < 10 mm (normal ≥ 20 mm)
• Tatalaksana
• Air mata buatan (karboksimetilselulosa atau sodium hialuronat)
Sumber: PPK IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SCHIRMER TEST

PEMBAHASAN

109

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Konjungtivitis alergi : cobblestone appearance (+),
PEMBAHASAN mata merah dan gatal
B. Konjungtivitis viral: folikel (+), mata merah dan gatal,
discharge (+) putih
109 C. Blefaritis anterior: krusta di margo palpebra superior,
edema palpebra superior
D. Keratitis viral: visus turun (+), defek pada kornea

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…
E. KERATOCONJUNCTIVITIS SICCA
109

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, berusia 26 tahun, datang dengan
keluhan gatal di tepi kelopak mata sejak 3 hari yang lalu
disertai dengan mata panas dan sulit membuka mata
ketika bangun tidur. Bulu mata menjadi mudah rontok.
Pasien sering memakai lem bulu mata dan lupa
SOAL membersihkannya sebelum tidur. Pemeriksaan fisik
menunjukkan kelopak mata bengkak dan merah serta
terdapat krusta melekat di tepi kelopak matanya. Diagnosa
110 pada kasus ini adalah..

A. ektropion
B. Blefaritis anterior
C. Blefaritis posterior
D. Hordeolum
E. trikiasis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. BLEFARITIS ANTERIOR

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• perempuan, 26 tahun,

110 • gatal di tepi kelopak mata, mata panas dan sulit


membuka mata ketika bangun tidur, 3 hari . Bulu
mata menjadi mudah rontok.
• Pasien sering memakai lem bulu mata dan lupa
membersihkannya sebelum tidur.
• PF: kelopak mata bengkak dan merah serta
terdapat krusta melekat di tepi kelopak matanya.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala:
BLEFARITIS • Gatal pada tepi
kelopak mata
• Rasa panas pada tepi
kelopak mata
Anterior Posterior • Merah/hipermia pada
PEMBAHASAN tepi kelopak mata
• Terbentuk sisik yang
keras dan krusta

110 terutama di sekitar


dasar bulu mata
• Disertai kerontokan bulu
mata (madarosis), putih
karena disfungsi
Ulseratif (karena
kelenjar pada bulu mata
stafilokokus) (poliosis), dan trikiasis
meibom
• Dapat keluar sekret
yang mengering
Non ulseratif
(karena selama tidur, sehingga
seboroik) ketika bangun, kelopak
mata sulit dibuka
Sumber: PPK Faskes Primer IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BLEFARITIS

• PF:
PEMBAHASAN
• Skuama / krusta pada tepi kelopak
• Bulu mata rontok
110 • Tukak dangkal di tepi kelopak
• Pembengkakan dan merah pada kelopak mata
• Tatalaksana
• Non medikamentosa
• Membersihkan kelopak mata dengan lidi kapas yang dibasahi air
hangat
• Membersihkan dengan sampo atau sabun
• Kompres hangat selama 5-10 menit
• Medikamentosa
• Salep atau tetes mata antibiotik
Sumber: PPK Faskes Primer IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Ektropion: kelopak dan bulu mata bagian bawah
PEMBAHASAN membalik ke arah luar
C. Blefaritis posterior: inflamasi pada bagian dalam
palpebra, disfungsi kelenjar meibom
110 D. Hordeolum: sumbatan kelenjar meibom, zeis atau moll
E. Trikiasis: tumbuhnya bulu mata ke arah dalam dengan
posisi palpebra normal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…
B. BLEFARITIS ANTERIOR
110

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, berusia 57 tahun, datang dengan keluhan
mata merah memberat sejak 1 minggu yang lalu. Mata
berair dan kadang terasa tidak nyaman. Keluhan hilang
timbul, sudah berlangsung selama 1 tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa bulu mata bagian
SOAL bawah tumbuh mengarah ke mata, injeksi konjungtiva (+).
Tatalaksana yang tepat untuk kasus ini adalah…

111
A. Pemberian air mata buatan
B. Pemberian antibiotik salep mata
C. Eksisi eyelid
D. Epilasi
E. Elektrolisis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. EPILASI

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• laki-laki, 57 tahun

111 • mata merah memberat, 1 minggu. Mata berair


dan kadang terasa tidak nyaman.
• Keluhan hilang timbul, sudah berlangsung selama
1 tahun terakhir.
• PF: bulu mata bagian bawah tumbuh mengarah
ke mata, injeksi konjungtiva (+).
→ diagnosis: trikiasis
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KELAINAN BULU MATA
Trikiasis
• Bulu mata tumbuhke arah posterior, tanpa ada malposisi
PEMBAHASAN margo palpebra

111 Distrikiasis
• Pertumbuhan bulu mata yang keliru, dari orifisium kelenjar
meibom, sehingga juga membuat iiritasi kornea dan
konjungtiva

Tatalaksana
• Epilasi

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Pemberian air mata buatan ; hanya untuk mengurangi
PEMBAHASAN iritasi saja
B. Pemberian antibiotik salep mata: hanya memperbaiki
iritasi pada mata
111 C. Eksisi eyelid: untuk entropion
E. Elektrolisis: untuk entropion

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tatalaksana yang tepat untuk kasus ini
PEMBAHASAN adalah…
D. EPILASI
111

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki berusia 24 tahun, pada pemeriksaan refleks
cahaya langsung kanan positif dan kiri negatif. Pada
pemeriksaan refleks cahaya tidak langsung kanan negatif
dan kiri negatif. Kerusakan nervus yang dialami pasien
adalah nervus…
SOAL

112
A. Lesi N II kanan dan N II kiri
B. Lesi N II kanan dan N III kanan
C. Lesi N II kanan dan N III kiri
D. Lesi N II kiri dan N III kanan
E. Lesi N II kiri dan N III kiri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. LESI N II KIRI DAN N III KIRI

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• laki-laki, 24 tahun

112 • pemeriksaan refleks cahaya


• langsung : kanan positif dan kiri negatif.
• tidak langsung: kanan negatif dan kiri negatif.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
REFLEK PUPIL
• Nervus optikus (II) : mentransimisikan informasi visual dari
retina ke otak
PEMBAHASAN • Nervus oculomotor (III): motorik dan parasimpatis
• Struktur mata yang menerima persarafan parasimpatis

112 dari n.III:


• Sphincter pupillae : konstriksi pupil, mengurangi
jumlah cahaya yang masuk ke mata
• Musculus siliaris: kontraksi, menyebabkan lensa
menjadi lebih sferis, sehingga beradaptasi terhadap
penglihatan dekat

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
REFLEK PUPIL

PEMBAHASAN

112

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
REFLEK PUPIL

PEMBAHASAN

112

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANALISIS SOAL
• Mata kanan
• RCL (+) : N. II kanan (n)
PEMBAHASAN • RCTL (-) : karena N. II kiri rusak, berarti N. III kanan
normal tidak ada respon

112 • Mata kiri


• RCL (-) : N.II kiri rusak
• RCTL (-): berarti N.III kiri rusak, karena N.II kanan
diketahui baik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Lesi N II kanan dan N II kiri
PEMBAHASAN B. Lesi N II kanan dan N III kanan
C. Lesi N II kanan dan N III kiri

112 D.
E.
Lesi N II kiri dan N III kanan
Lesi N II kiri dan N III kiri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, kerusakan nervus yang dialami pasien
PEMBAHASAN adalah nervus…
E. LESI N II KIRI DAN N III KIRI
112

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 36 tahun, datang dengan keluhan
sering hampir tertabrak pada saat menyebrang jalan
karena tidak melihat ada kendaraan datang. Riwayat
kecelakaan 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan lapangan
pandang ditemukan hemianopsia bitemporal. Kerusakan
SOAL nervus yang dialami pasien adalah…

113
A. Nervus opticus
B. Traktus opticus
C. Radiatio optica
D. Chiasma opticum
E. Lobus occipitalis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. CHIASMA OPTICUM

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• laki-laki, 36 tahun

113 • sering hampir tertabrak pada saat menyebrang


jalan karena tidak melihat ada kendaraan
datang. Riwayat kecelakaan 2 bulan yang lalu.
• pemeriksaan lapangan pandang : hemianopsia
bitemporal.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
VISUAL PATHWAY

PEMBAHASAN

113

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
VISUAL PATHWAY
• Retina sisi kanan berguna untuk melihat lapang
pandang sisi kiri, dan sebaliknya
PEMBAHASAN
• Bila terkena di belakang kiasma optikum,
gangguan lapang pandang selalu homonim dan
113 kontralateral dari lesinya, misal: lesi di traktus
optikus kanan, menyebabkan hemianopsia
homonim kiri.

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Nervus opticus: buta 1 mata yang terkena
PEMBAHASAN B. Traktus opticus: hemianopsia homonim
C. Radiatio optica: pie in the sky atau pie in the floor

113 E. Lobus occipitalis: hemianopsia homonim dengan


macular sparing

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, kerusakan nervus yang dialami pasien
PEMBAHASAN adalah…
D. CHIASMA OPTICUM
113

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 36 tahun, datang dengan keluhan harus
menengokkan kepalanya jika ingin melihat benda di
sebelah kanannya. Riwayat kecelakaan 2 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan lapangan pandang ditemukan
hemianopsia homonim dextra. Kerusakan nervus yang
SOAL dialami pasien adalah…

114
A. Nervus opticus dextra
B. Nervus opticus sinistra
C. Chiasma opticum
D. Traktus opticus dextra
E. Traktus opticus sinistra

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. TRAKTUS OPTICUS SINISTRA

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• laki-laki, 36 tahun,

114 • harus menengokkan kepalanya jika ingin melihat


benda di sebelah kanannya. Riwayat kecelakaan
2 bulan yang lalu.
• pemeriksaan lapangan pandang : hemianopsia
homonim dextra.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
VISUAL PATHWAY

PEMBAHASAN

114

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
VISUAL PATHWAY
• Retina sisi kanan berguna untuk melihat lapang
pandang sisi kiri, dan sebaliknya
PEMBAHASAN
• Bila terkena di belakang kiasma optikum,
gangguan lapang pandang selalu homonim dan
114 kontralateral dari lesinya, misal: lesi di traktus
optikus kanan, menyebabkan hemianopsia
homonim kiri.

Sumber: Lang, Ophthalmology © 2015 Thieme


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Nervus opticus dextra: buta 1 mata kanan
PEMBAHASAN B. Nervus opticus sinistra: buta 1 mata kiri
C. Chiasma opticum: hemianopsia bitemporal

114 D. Traktus opticus dextra: hemianopsia homonim kiri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, kerusakan nervus yang dialami pasien
PEMBAHASAN adalah…
E. TRAKTUS OPTICUS SINISTRA
114

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 55 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan kelopak mata robek setelah terkena seng sejak 1
jam yang lalu. Nyeri di sekitar mata. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan regio kelopak atas mata kiri terdapat luka
terbuka berukuran 2x0,5x0,5 cm, dasar lemak, tepi rata,
SOAL perdarahan aktif, dengan edema di sekitar kelopak mata.
Tatalaksana awal pada kasus ini adalah…

115
A. Langsung rujuk ke Sp.M
B. Cuci luka, berikan ATS, bebat, lalu rujuk ke Sp.M
C. Cuci luka, debridement, lalu rujuk ke Sp.M
D. Jahit kondisional lalu rujuk ke Sp.M
E. Cuci luka, berikan ATS, dan jahit luka

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. CUCI LUKA, BERIKAN ATS, BEBAT, LALU RUJUK KE
SP.M

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• laki-laki, 55 tahun

115 • kelopak mata robek setelah terkena seng sejak 1


jam yang lalu. Nyeri di sekitar mata.
• PF: regio kelopak atas mata kiri terdapat luka
terbuka berukuran 2x0,5x0,5 cm, dasar lemak, tepi
rata, perdarahan aktif, dengan edema di sekitar
kelopak mata.
→ diagnosis: laserasi kelopak mata

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
LASERASI KELOPAK MATA
• Terpotongnya jaringan pada kelopak mata
• Etiologi: sayatan benda tajam, trauma tumpul,
PEMBAHASAN
gigitan hewan
• Perlu ditangani segera agar fungsi dan kosmetik
115 kelopak dapat dipertahankan
• Keluhan
• Rasa nyeri periorbita (+)
• Perdarahan dan bengkak pada kelopak
• Mata berair
• Tidak terdapat penurunan tajam penglihatan bila
cedera tidak melibatkan bola mata
Sumber: PPK IDI 2017
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
LASERASI KELOPAK MATA
• PF
• Pemeriksaan refleks pupil dan tajam penglihatan
PEMBAHASAN • Pemeriksaan mata dengan lup dan senter untuk mengidentifikasi:
• Luas dan dalamnya laserasi pada kelopak dengan lidi kapas
• Adanya benda asing
115 • Keterlibatan bola mata
• Tatalaksana
• Bersihkan luka apabila diyakini bola mata intak
• Pertimbangkan pemberian profilaksis tetanus
• Berikan antibiotik sistemik
• Segera rujuk ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan
penanganan secepatnya

Sumber: PPK IDI 2017


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Langsung rujuk ke Sp.M: luka harus dibersihkan dahulu
PEMBAHASAN C. Cuci luka, debridement, lalu rujuk ke Sp.M: tidak perlu
debridement
D. Jahit kondisional lalu rujuk ke Sp.M: tidak perlu jahit
115 kondisonal, tapi luka perlu dibersihkan lebih dulu
E. Cuci luka, berikan ATS, dan jahit luka: bukan
kompetensi dokter umum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tatalaksana awal pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah…
B. CUCI LUKA, BERIKAN ATS, BEBAT, LALU
115 RUJUK KE SP.M

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ny. Ipeh 35 thn, keluhan hidung tersumbat dan keluar
cairan hijau kental, dan nyeri kepala. Selain akhir akhir ini
pasien merasa nafasnya bau sekali dan sulit untuk
mencium bau bau masakan saat dia memasak. Riwayat
SOAL alergi (-). PF TV dbn. Rinoskopi : atrofi konka media &
inferior, sekret kental & krusta hijau. Terapi ?

116 A. Dekongestan Topikal


B. Neuroektomi Viridans
C. Antihistamine oral
D. Kortikosteroid intrnasal
E. Irigasi hidung dengan NaCl

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Irigasi hidung dengan NaCl

KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung tersumbat, nyeri kepala, nafas bau dan
hipoosmia
116 • Riwayat atopik (-)→ Rhinitis Alergi
• Rinoskopi : atrofi konka media & inferior, sekret kental &
krusta hijau

 Diagnosis : Rhinitis Ozaena

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rhinitis Ozaena
• Diagnosa :
PEMBAHASAN  Anamnesis : Sekret hijau kental, napas bau, hidung tersumbat,
hiposmia, sefalgia.
 Rhinoskopi : Atrofi konka media & inferior, sekret & krusta hijau.
116 • Terapi :
 Topikal : irigasi NaCl
 Sistemik : Antibiotik adekuat
 Bedah : jika gagal terapi topikal & sistemik

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Dekongestan Topikal : bukan pilihan pada RA
PEMBAHASAN persisten ringan
B. Neuroektomi Viridans : pada rhinitis vasomotor
116 C. Antihistamin Oral : pada RA intermitter sdg berat
atau persisten ringan
D. Kortikosteroid intranasal : pd RA persisten sdg-berat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Terapi untuk pasien adalah...
E. Irigasi hidung dengan NaCl
116

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Bambang 25 thn, keluhan hidung tersumbat bergantian
kiri dan kanan, tergantung posisi pasien disertai keluar
cairan cair. Pasien tidak mengetahui pencetus munculnya
gejal tsb. Riwayat pemakaian obat dekongestan topikal (-).
SOAL PF TV dbn. Status lokalis Rinoskopi anterior : edema konka,
hiperemis dengan permukaan konka dapat licin disertai
sedikit sekret mukoid. Penunjang Skin Prick Test hasil (-).
117 Dokter sudah memberikan terapi simptomatik namun
keluhan masih terus ada. Terapi Definitif pada pasien ini ?

A. Dekongestan Topikal
B. Neuroektomi Viridans
C. Antihistamine oral
D. Kortikosteroid intrnasal
E. Irigasi hidung dengan NaCl

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Neuroektomi Viridans

KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung tersumbat dan rhinorea

117 • Pencetus tidak jelas


• Riwayat dekongestan topikal (-) Rhinitis Medikamentosa
• Skin Prick Test (-) → Rhinitis Alergi
• Sudah diberikan terapi simptomatik namun tidak ada
perubahan

 Diagnosis : Rhinitis Vasomotor

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rhinitis Vasomotor
• BATASAN keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi,
alergi, eosinofilia, hormonal atau pajanan obat
PEMBAHASAN
• ETIOLOGI belum diketahui; Dicetuskan oleh rangsang non-spesifik
asap, bau, alkohol, suhu, makanan, kelembaban, kelelahan,

117 emosi/stres
• DIAGNOSIS :
 Anamnesis: Hidung tersumbat bergantian kiri dan kanan, tergantung
posisi pasien disertai sekret yang mukoid atau serosa yang dicetuskan
oleh rangsangan non spesifik
 Rinoskopi anterior: Edema mukosa hidung, konka merah gelap atau
merah tua dengan permukaan konka dapat licin atau berbenjol
(hipertrofi) disertai sedikit sekret mukoid
 Penunjang: Eosinofilia ringan, tes alergi hasil (-)

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rhinitis Vasomotor

PEMBAHASAN TATALAKSANA
• Menghindari stimulus

117 • Simptomatis: dekongestan oral, kortikosteroid topikal, antikolinergik


topikal, kauterisasi konka, cuci hidung)
• Operasi (bedah-beku, elektrokauter, atau konkotomi)
• Neurektomi nervus vidianus → bila cara lain tidak berhasil

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Dekongestan Topikal : bukan pilihan pada RA
PEMBAHASAN persisten ringan
C. Antihistamin Oral : pada RA intermitter sdg berat
117 atau persisten ringan
D. Kortikosteroid intranasal : pada RA persisten sdg-
berat
E. Irigasi hidung dengan NaCl : pada Rhinitis Atrofikan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Terapi untuk pasien adalah...
B. Neuroektomi Viridans
117

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Budi 25 thn, keluhan hidung tersumbat dan keluar
cairan bening dari hidungnya. Keluhan tsb awalnya hilang
dengan pemakaian obat oxymetazolin semprot hidung
namun semakin lama penggunaan mejadi semakin sering
SOAL dan saat ini keluhan tidak hilang walaupun sudah
disemprot berulang kali. Riwayat alergi sebelumnya (-),
riwayat alergi pada orang tua (-). PF TV dbn. Status lokalis
118 Rinoskopi anterior didaptkan edema konka disertai sekret
serous. Terapi ?

A. Dekongestan Topikal
B. Neuroektomi Viridans
C. Antihistamine oral
D. Stop dekongestan topikal, berikan Kortikosteroid oral
E. Irigasi hidung dengan NaCl

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Stop dekongestan topikal, berikan
Kortikosteroid oral
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung tersumbat dan rhinorea

118 • Pencetus pemakaian rutin oxymetazolin semprot hidung →


dekongestan topikal
• Riwayat atopik (-)→ Rhinitis Alergi

 Diagnosis : Rhinitis Medikamentosa

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rhinitis Medikamentosa
• Kelainan hidung berupa gangguan respons normal vasomotor akibat
pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes hidung atau semprot hidung)
PEMBAHASAN dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan
sumbatan menetap →terjadi rebound dilatation dan rebound

118 congestion
• Anjuran: pemakaian obat topikal sebaiknya tidak lebih dari 1 minggu
• Diagnosa :
 Ax : Hidung tersumbat yang memburuk terkait penggunaan
vasokonstriktor topikal
 PF: edema/hipertrofi konka dengan sekret berlebihan. Apabila diberi
tampon, edema tidak berkurang
• Tatalaksana: hentikan obat topikal hidung, steroid oral dosis tinggi
jangka pendek dan tappering off, dekongestan oral

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Dekongestan Topikal : bukan pilihan pada RA
PEMBAHASAN persisten ringan
B. Neuroektomi viridans : Tx definitif Rhinitis Vasomotor
118 C. Antihistamin Oral : pada RA intermitter sdg berat
atau persisten ringan
E. Irigasi hidung dengan NaCl : pada Rhinitis Atrofikan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Terapi untuk pasien adalah...
D. Stop dekongestan topikal, berikan
118 Kortikosteroid oral

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
An. Budi 5 thn, datang dgn keluhan mimisan sejak 30 menit
yang lalu. Riwayat hidung pilek dan tersumbat sudah 3
hari ini. Pada PF TV dbn. Rhinoskopi anterior didapatkan
darah mengisi cavum nasi dan mengalir ke vestibulum
SOAL nasi, sumber perdarahan tidak tampak. Pemeriksaan
rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa atau darah
yang mengalir ke dinding faring posterior . Terapi awal?
119 A. Penenkanan dengan jari selama 10-15 menit
B. Kauter dengan AgNO3
C. Tampon anterior 2x24 jam
D. Tampon Bellocq
E. Tampon Posterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Penenkanan dengan jari selama 10-
15 menit
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung mimisan
• Riwayat pilek → menjadi faktor risiko epistaksis anterior
119 • Rhinoskopi anterior didapatkan darah mengisi cavum nasi
dan mengalir ke vestibulum nasi
• Pemeriksaan rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa
atau darah yang mengalir ke dinding faring posterior →
epistaksis posterior

 Diagnosis : Epistaksis Anterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Epistaksis Anterior
• Sumber: pleksus kisselbach plexus atau a. ethmoidalis anterior
PEMBAHASAN • Dapat terjadi karena infeksi & trauma ringan, mudah dihentikan.
• Tx : Penekanan dengan jari selama 10-15 menit akan menekan
pembuluh darah & menghentikan perdarahan.
119 • Tx : Jika sumber perdarahan terlihat → kauter dengan AgNO3, jika
tidak berhenti → tampon anterior 2 x 24 jam.

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Kauter dengan AgNO3 : Jika sumber perdarahan
PEMBAHASAN terlihat
C. Tampon anterior 2x24 jam : Jika tidak berhenti
119 dengan penekanan atau Kauter AgNO3
D. Tampon Bellocq : pada epistaksis posterior
E. Tampon Posterior : pada epistaksis posterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Terapi awal untuk pasien adalah...
A. Penenkanan dengan jari selama 10-
119 15 menit

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
An. Budi 5 thn, datang dgn keluhan mimisan sejak 30 menit
yang lalu. Riwayat hidung pilek dan tersumbat sudah 3
hari ini. Pada PF TV dbn. Rhinoskopi anterior didapatkan
darah mengisi cavum nasi dan mengalir ke vestibulum
SOAL nasi, sumber perdarahan tidak tampak. Pemeriksaan
rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa atau darah
yang mengalir ke dinding faring posterior. Pembuluh darah
120 yang tidak termasuk menjadi penyebab penyakit ini
adalah ?

A. A. Ethmoidalis anterior
B. A. Ethmoidalis posterior
C. A. Palatina mayor
D. A. Palatina minor
E. A. Sphenopalatina

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. A. Palatina minor

KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung mimisan
• Riwayat pilek → menjadi faktor risiko epistaksis anterior
120 • Rhinoskopi anterior didapatkan darah mengisi cavum nasi
dan mengalir ke vestibulum nasi
• Pemeriksaan rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa
atau darah yang mengalir ke dinding faring posterior →
epistaksis posterior

 Diagnosis : Epistaksis Anterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Epistaksis Anterior
• Sumber: pleksus kisselbach plexus
PEMBAHASAN • Dapat terjadi karena infeksi & trauma ringan, mudah dihentikan.
• Tx : Penekanan dengan jari selama 10-15 menit akan menekan
pembuluh darah & menghentikan perdarahan.
120 • Tx : Jika sumber perdarahan terlihat → kauter dengan AgNO3, jika
tidak berhenti → tampon anterior 2 x 24 jam.

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Epistaksis Anterior

PEMBAHASAN

120

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. A. Ethmoidalis anterior : termasuk plexus kieselbach
PEMBAHASAN B. A. Ethmoidalis posterior : termasuk plexus kieselbach
C. A. Palatina mayor : termasuk plexus kieselbach
120 E. A. Sphenopalatina : termasuk plexus kieselbach

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pembuluh darah yang bukan menjadi
PEMBAHASAN penyebab penyakit ini adalah...
D. A. Palatina minor
120

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Adi 50 thn, datang ke IGD Puskesmas dgn keluhan
mimisan sejak 2 jam yang lalu. Pada PF TV didapatkan TD
180/100 mmhg. Rhinoskopi anterior didapatkan darah
mengisi cavum nasi. Sumber perdarahan tidak tampak.
SOAL Pemeriksaan rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa
namun tampak darah yang mengalir ke dinding faring
posterior. Dokter jaga sudah melakukan penekanan
121 dengan jari namun mimisan masih belum berhenti dan
pasien mulai merasa tidak nyaman karena darah yg terus
menerus mengalir di tenggorokannya. Terapi ?

A. Penenkanan dengan jari selama 10-15 menit


B. Kauter dengan AgNO3
C. Tampon anterior 2x24 jam
D. Dekongestan
E. Tampon Bellocq
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Tampon Bellocq

KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung mimisan
• Rhinoskopi anterior didapatkan darah mengisi cavum nasi
121 • Pemeriksaan rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa
namun tampak darah yang mengalir ke dinding faring
posterior.
• Dokter jaga sudah melakukan penekanan dengan jari
namun mimisan masih belum berhenti →perdarahan susah
dihentikan

 Diagnosis : Epistaksis Posterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Epistaksis Posterior
• Perdarahan berasal dari a.
ethmoidalis posterior atau a.
PEMBAHASAN sphenopalatina.
• Sering sulit dihentikan.

121 • Terjadi pada pasien dengan


hipertensi atau arteriosklerosis.
• Terapi: tampon bellocq/posterior
selama 2-3 hari.

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Penenkanan dengan jari selama 10-15 menit :
PEMBAHASAN pada epistaksis anterior
B. Kauter dengan AgNO3 : pada epistaksis anterior
121 yang tampak sumber perdarahannya
C. Tampon anterior 2x24 jam : pada epistaksis anterior
yang tidak berhenti dengan penenkanan atau
kauter
D. Dekongestan : bukan terapi pada epistaksis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Terapi pasien ini adalah...
E. Tampon Bellocq
121

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn Bowo 25 tahun datang dengan keluhan hidung
tersumbat dan nyeri kepala terutama saat sujud ketika
shalat. Selain itu pasien ini sering mengeluh lendir mengalir
di tenggorokannya terutama saat pagi hari. Keluhan
SOAL sudah dialami selama 3 bulan. PF TV dbn. Rhiniskopi
anterior didapatkan setum deviasi ke kanan, konka
edema, cavum nasi terisi sekret mukopurulen. Nyeri ketok
122 pada area frontal. Diagnosa ?

A. Rhinosinusitis Akut
B. Rhinosinusitis Kronik
C. Rhinitis Akut
D. Rhinitis Alergi
E. Rhinitis Vasomotor

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Rhinosinusitis Kronik
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung tersumbat dan nyeri kepala terutama saat sujud
ketika shalat.

122 • Lendir mengalir di tenggorokannya terutama saat pagi hari → post


nasal drip
• Keluhan sudah dialami selama 3 bulan → kronik
• Rhiniskopi anterior didapatkan setum deviasi ke kanan → Faktor
Risiko
• konka edema, cavum nasi terisi sekret mukopurulem → Rhintis
• yeri ketok pada area frontal → Sinusitis Frontal

 Diagnosis : Rhinosinusitis Kronik


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rhinosinusitis

PEMBAHASAN

122

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sinusitis Paranasal
• Terdapat 4 sinus paranasal, yaitu: sinus
PEMBAHASAN
maksila, sinus frontal, sinus etmoid, dan
sinus sfenoid
122 • Sinusitis → inflamasi mukosa sinus
paranasal
• Dipicu oleh rhinitis → rhinosinusitis
• Etiologi : rinitis, polip, kelainanan anatomi
hidung, gangguan silia, infeksi gigi,
kelainan imunologik, infeksi tonsil

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosa Sinusitis
• Anamnesis : Nyeri tekan di daerah sinus, Sakit kepala,
PEMBAHASAN Hiposmia/anosmia, Halitosis dan Post-nasal drip
• Pemeriksaan fisik rinoskopi → anterior dan posterior

122 • Foto polos: posisi waters, PA, lateral. Tapi hanya menilai sinus-sinus
besar (maksila & frontal). Kelainan yang tampak: perselubungan,
air fluid level, penebalan mukosa.
• CT scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus, adanya
penyakit dalam hidung & sinus, serta perluasannya → gold
standard. Karena mahal, hanya dikerjakan utk penunjang sinusitis
kronik yang tidak membaik atau pra-operasi untuk panduan
operator.
• Sinuskopi → pungsi menembus dinding medial sinus maksila atau
meatus inferior dengan alat endoskop.
Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi Rhinosinusitis
Tujuan:
PEMBAHASAN • Mempercepat penyembuhan
• Mencegah komplikasi
• Mencegah perubahan menjadi kronik

122 Prinsip:
• Membuka sumbatan di kompleks osteomeatal (KOM) → drainasi
& ventilasi pulih
Farmakologi:
• AB amoksisilin 10-14 hari
• Dekongestan
• Lain-lain: analgetik, mukolitik, steroid oral/topikal, NaCl
Operasi
• untuk sinusitis kronik yang tidak membaik, sinusitis disertai kista
atau kelainan ireversibel, polip ekstensif, komplikasi (kelainan
orbita, intrakranial, osteomielitis, kelainan paru), sinusitis jamur.
Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Rhinosinusitis Akut : < 4 minggu
PEMBAHASAN C. Rhinitis Akut : Rhinitis tanpa sinusitis
D. Rhinitis Alergi : Rhinitis dengan riwayat atopi
122 E. Rhinitis Vasomotor : hidung tersumbat dipengaruhi
posisi, rinorea, bersin. Pemicu: asap/rokok, pedas,
dingin, perubahan suhu, lelah, stres. Tanda: mukosa
edema, konka hipertrofi merah gelap

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Diagnosa pasien ini adalah...
B. Rhinosinusitis Kronik
122

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn Bowo 25 tahun datang dengan keluhan hidung
tersumbat dan nyeri kepala terutama saat sujud ketika
shalat. Selain itu pasien ini sering mengeluh lendir mengalir
di tenggorokannya terutama saat pagi hari. Keluhan
SOAL sudah dialami selama 3 bulan. PF TV dbn. Rhiniskopi
anterior didapatkan setum deviasi ke kanan, konka
edema, cavum nasi terisi sekret mukopurulen. Nyeri ketok
123 pada area maxilar kanan (+). Pemeriksaan penunjang
awal untuk menegakan diagnosa ?

A. X-Foto Waters
B. X-Foto Caldwel
C. MRI
D. X-Foto Schuller
E. CT scan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. X-Foto Waters
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung tersumbat dan nyeri kepala terutama saat sujud
ketika shalat.

123 • Lendir mengalir di tenggorokannya terutama saat pagi hari → post


nasal drip
• Keluhan sudah dialami selama 3 bulan → kronik
• Rhiniskopi anterior didapatkan setum deviasi ke kanan → Faktor
Risiko
• konka edema, cavum nasi terisi sekret mukopurulem → Rhintis
• yeri ketok pada area maxilar → Sinusitis Maxilla

 Diagnosis : Rhinosinusitis Kronik Maxillaris


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosa Sinusitis
• Anamnesis : Nyeri tekan di daerah sinus, Sakit kepala,
PEMBAHASAN Hiposmia/anosmia, Halitosis dan Post-nasal drip
• Pemeriksaan fisik rinoskopi → anterior dan posterior

123 • Foto polos: posisi waters, PA, lateral. Tapi hanya menilai sinus-sinus
besar (maksila & frontal). Kelainan yang tampak: perselubungan,
air fluid level, penebalan mukosa.
• CT scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus, adanya
penyakit dalam hidung & sinus, serta perluasannya → gold
standard. Karena mahal, hanya dikerjakan utk penunjang sinusitis
kronik yang tidak membaik atau pra-operasi untuk panduan
operator.
• Sinuskopi → pungsi menembus dinding medial sinus maksila atau
meatus inferior dengan alat endoskop.
Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosa Sinusitis

PEMBAHASAN

123

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosa Sinusitis

PEMBAHASAN

123

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. X-Foto Caldwel : sinus frontal
PEMBAHASAN C. MRI : bukan pemeriksaan awal
D. X-Foto Schuller : Mastoid
123 E. CT Scan : Pemeriksaan Gold Standar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Pemeriksaan Penunjang Awal untuk
PEMBAHASAN menegakan diagnosa pasien ini adalah...
A. X-Foto Waters
123

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn Bagus 25 tahun datang dengan keluhan hidung
tersumbat dan nyeri kepala terutama saat sujud ketika
shalat. Selain itu pasien ini sering mengeluh lendir mengalir
di tenggorokannya terutama saat pagi hari. Keluhan
SOAL sudah dialami selama 2 minggu. PF TV dbn. Rhiniskopi
anterior didapatkan setum deviasi ke kanan, konka
edema, cavum nasi terisi sekret mukopurulen. Nyeri ketok
124 pada area maxilar kanan (+). Terapi medikamentosa yang
dapat diberikan untuk membukan sumbatan osteomeatak
kompleks adalah ?

A. Antibiotik
B. Dekongestan
C. Mukolotik
D. Analgetik
E. Ekspektoran
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Dekongestan
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung tersumbat dan nyeri kepala terutama saat sujud
ketika shalat.

124 • Lendir mengalir di tenggorokannya terutama saat pagi hari → post


nasal drip
• Keluhan sudah dialami selama 2 minggu → akut
• Rhiniskopi anterior didapatkan setum deviasi ke kanan → Faktor
Risiko
• konka edema, cavum nasi terisi sekret mukopurulem → Rhintis
• yeri ketok pada area maxilar → Sinusitis Maxilla

 Diagnosis : Rhinosinusitis AKut Maxillaris


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosa Sinusitis
• Anamnesis : Nyeri tekan di daerah sinus, Sakit kepala,
PEMBAHASAN Hiposmia/anosmia, Halitosis dan Post-nasal drip
• Pemeriksaan fisik rinoskopi → anterior dan posterior

124 • Foto polos: posisi waters, PA, lateral. Tapi hanya menilai sinus-sinus
besar (maksila & frontal). Kelainan yang tampak: perselubungan,
air fluid level, penebalan mukosa.
• CT scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus, adanya
penyakit dalam hidung & sinus, serta perluasannya → gold
standard. Karena mahal, hanya dikerjakan utk penunjang sinusitis
kronik yang tidak membaik atau pra-operasi untuk panduan
operator.
• Sinuskopi → pungsi menembus dinding medial sinus maksila atau
meatus inferior dengan alat endoskop.
Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi Rhinosinusitis
Tujuan:
PEMBAHASAN • Mempercepat penyembuhan
• Mencegah komplikasi
• Mencegah perubahan menjadi kronik

124 Prinsip:
• Membuka sumbatan di kompleks osteomeatal (KOM) → drainasi
& ventilasi pulih
Farmakologi:
• AB amoksisilin 10-14 hari
• Dekongestan
• Lain-lain: analgetik, mukolitik, steroid oral/topikal, NaCl
Operasi
• untuk sinusitis kronik yang tidak membaik, sinusitis disertai kista
atau kelainan ireversibel, polip ekstensif, komplikasi (kelainan
orbita, intrakranial, osteomielitis, kelainan paru), sinusitis jamur.
Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Antibiotik : membasmi bakteri yang menjadi etilogi
PEMBAHASAN C. Mukolotik : memecah mukus
D. Analgetik : mengurang nyeri kepala & inflamasi
124 yang terjadi
E. Ekspektoran : membantu pergerakan silia untuk
mengeluarkan sekret

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Terapi Medikamentosa yg dapat
membuka sumbatan Osteomeatal
PEMBAHASAN Kompleks adalah...
B. Dekongestan
124

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Adi 50 thn, datang ke IGD Puskesmas dgn keluhan
mimisan sejak 2 jam yang lalu. Pada PF TV didapatkan TD
180/100 mmhg. Rhinoskopi anterior didapatkan darah
mengisi cavum nasi. Sumber perdarahan tidak tampak.
SOAL Pemeriksaan rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa
namun tampak darah yang mengalir ke dinding faring
posterior. Dokter jaga sudah melakukan penekanan
125 dengan jari namun mimisan masih belum berhenti dan
pasien mulai merasa tidak nyaman karena darah yg terus
menerus mengalir di tenggorokannya. Diagnosa ?

A. Epistaksis Anterior
B. Epistaksis Posterior
C. Angiofibroma
D. Karsinoma Nasofaring
E. Ca sinonasal
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Epistaksis Posterior

KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Keluhan hidung mimisan
• Rhinoskopi anterior didapatkan darah mengisi cavum nasi
125 • Pemeriksaan rhinoskopi posterior tidak didapatkan masa
namun tampak darah yang mengalir ke dinding faring
posterior.
• Dokter jaga sudah melakukan penekanan dengan jari
namun mimisan masih belum berhenti →perdarahan susah
dihentikan

 Diagnosis : Epistaksis Posterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Epistaksis Posterior
• Perdarahan berasal dari a.
ethmoidalis posterior atau a.
PEMBAHASAN sphenopalatina.
• Sering sulit dihentikan.

125 • Terjadi pada pasien dengan


hipertensi atau arteriosklerosis.
• Terapi: tampon bellocq/posterior
selama 2-3 hari.

Sumber: Soepardi EA, et al, editor. Buku Ajar Ilmu THT-KL. Ed 6. Jakarta: FKUI. 2009
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Epistaksis Anterior : mimisan, darah dan bekuan darah pada
vestibulum nasi, darah mengalir dari choana sedikit atau tidak
PEMBAHASAN ada. Perdarahan mudah berhenti, sering pada anak, faktor risiko
utama karena infeksi atau trauma lokal
C. Angiofibroma : seringnya pada laki-laki usia muda dengan
125 keluhan sering mimisan, rhinoskopi anterior didapatkan massa
berwarna merah berkilau
D. Karsinoma Nasofaring : seringnya pada orang tua, yang
merokok, suka makan yang terlalu panas, zat pengawet. Tinnitus,
otalgia epistaxis, diplopia, neuralgia trigeminal. PF massa pada
fossa rossenmuller, limfadenopati cervical.
E. Ca sinonasal : seringnya laki-laki usia 50an yang terpapar nikel,
krom, formalin, dan terpentin. Hidung tersumbat satu sisi dan
rhinorea. PF Diplopia, proptosis . Bulging of palatum, cheek
protrusion.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Diagnosa pasien ini adalah...
B. Epistaksis Posterior
125

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 37 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat luka di kemaluannya sejak 2 minggu yang
lalu. Awalnya luka berukuran kecil namun saat ini
membesar. Keluhan disertai dengan rasa nyeri pada luka.
Terdapat hubungan seksual dengan PSK. Berdasarkan hasil
SOAL pemeriksaan fisik regio genitalia eksterna didapatkan ulkus
multipel berukuran ± 2 cm dengan dasar kotor, bergaung,
tidak ada indurasi. Pasien memiliki riwayat alergi antibiotik
126 penisilin. Tatalaksana yang tepat pada kasus diatas
adalah…
a. Azitromisin 1 x 500 mg selama 3 hari, PO
b. Azitromisin 1 gram dosis tunggal, PO
c. Eritromisin 3 x 500 mg selama 3 hari, PO
d. Eritromisin 3 x 500 mg selama 7 hari, PO
e. Eritromisin 1 gram dosis tunggal, PO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. AZITROMISIN 1 GRAM DOSIS
TUNGGAL, PO
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien laki-laki, 37 tahun
• Terdapat luka di kemaluannya, 2 minggu
126 • Awalnya luka kecil dan kemudian membesar
• Disertai nyeri pada luka
• Riwayat promiskuitas (+)
• Memiliki riwayat alergi antibiotik penisilin
• PF: regio genitalia eksterna tampak ulkus multipel
berukuran ± 2 cm dengan dasar kotor, bergaung, tidak
ada indurasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ULKUS MOLE
• Penyakit infeksi genitalia akut,
dapat inokulasi sendiri.
• Etiologi: Haemophillus ducreyi
PEMBAHASAN (Streptobacillus ducreyi)
Gejala klinis:

126 • Ulkus dan sering kali disertai


supurasi kelenjar getah bening
regional
• Lesi mula-mula berbentuk makula
atau papul yang segera berubah
menjadi pustul yang kemudian
pecah membentuk ulkus yang
khas, antara lain:
• Multipel, lunak, nyeri tekan,
dasarnya kotor dan mudah
berdarah, tepi ulkus menggaung,
kulit sekitar ulkus berwarna merah
Sumber: Pedoman Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011
ULKUS MOLE VS SIFILIS
Ulkus mole (Chancroid) Ulkus durum (Sifilis)
• Etiologi: Haemophillus ducreyi • Etiologi: Treponema pallidum
PEMBAHASAN • Ulkus multipel • Ulkus soliter
• Bentuk cawan • Bentuk bulat/lonjong

126 • Tepi tidak rata


• Tanda radang (+)
• Tepi rata
• Tanda radang (-)
• Dasar granulasi dan darah • Dasar ulkus bersih dan merah
• Berisi jaringan nekrotik dan pus • Berisi serum
• Indurasi (-) • Indurasi (+)

Sumber: Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


ULKUS MOLE VS SIFILIS
Ulkus mole (Chancroid) Ulkus durum (Sifilis)

PEMBAHASAN

126

Sumber: Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


ULKUS MOLE VS SIFILIS
Chancroid (Ulkus mole) Sifilis stadium 1 dan 2 (Ulkus
durum)
Obat yang dianjurkan Siprofloksasin 2x500 mg/hari, per Benzatin – benzilpenisilin 2,4 juta
PEMBAHASAN oral, selama 3 hari IU, dosis tinggal, injeksi
ATAU intramuskular
Eritromisin base 4x500 mg/hari,

126 per oral, selama 7 hari,


ATAU
Azitromisin 1 g, per oral, dosis
tunggal,
ATAU
Obat pilihan lain Seftriakson 250 mg, injeksi Penisilin-prokain 600.000 IU/hari,
intramuskular, dosis tunggal injeksi intramuskular, dosis tunggal
Alergi penisilin dan Doksisiklin 2x100 mg/hari, per
tidak hamil oral, selama 30 hari,
ATAU
Eritromisin 4x500 mg/hari, selama
30 hari
Sumber: Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011
Jawaban lainnya…
A. Azitromisin 1 x 500 mg selama 3 hari, PO : diberikan dosis
tunggal 1 gram
PEMBAHASAN
C. Eritromisin 3 x 500 mg selama 3 hari, PO : diberikan 4 kali
sehari dan selama 7 hari
126 D. Eritromisin 3 x 500 mg selama 7 hari, PO : diberikan 4 kali
sehari
E. Eritromisin 1 gram dosis tunggal, PO : diberikan 4 x 500 mg
dan selama 7 hari
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus diatas
PEMBAHASAN adalah…

126 B. AZITROMISIN 1 GRAM DOSIS


TUNGGAL, PO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 30 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan keputihan sejak 1 bulan yang lalu.
Keputihan banyak, berwarna putih keabuan, kental, dan
berbau amis. Riwayat berhubungan dengan lelaki selain
suami (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan discharge
SOAL mukoid pada introitus vagina, tidak didapatkan eritema
pada labia mayora, minor, maupun dinding vagina. Pada
pemeriksaan KOH 10% amine test (-) namun didapatkan
127 clue cell (+). Etiologi keluhan pada pasien diatas adalah…
A. Neisseria gonorrhea
B. Chlamydia trachomatis
C. Candida albicans
D. Trichomonas vaginalis
E. Gardnella vaginalis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. GARDNELLA VAGINALIS
KEYWORDS :
• Pasien perempuan, 30 tahun
PEMBAHASAN
• Keputihan, 1 bulan
• Keputihan banyak, berwarna putih keabuan, kental, dan
127 berbau amis
• Riwayat berhubungan dengan lelaki selain suami (-)
• PF: discharge mukoid pada introitus vagina, tidak
didapatkan eritema pada labia mayora, minor, maupun
dinding vagina
• KOH: amine test (-)
• Gram: clue cell (+)
 Diagnosis: Bakterial vaginosis
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BAKTERIAL VAGINOSIS (BV)
• Penyakit infeksi genitalia
• Etiologi: Gardnella vaginalis,
PEMBAHASAN Bacteroides spp, Mobiluncus spp.
Diagnosis  Kriteria Amsel

127 • Keputihan berwarna putih


keabuan
• Berbau amis
• pH > 4,5
• Ditemukan sel epitel ditutupi
banyak bakteri  Clue cell
Pemeriksaan
• Whiff test (amin test): Fishy odor
• Sediaan langsung: Clue cell

Sumber: Pedoman Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


BAKTERIAL VAGINOSIS (BV)

PEMBAHASAN

127

Sumber: Pedoman Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


BAKTERIAL VAGINOSIS (BV)

PEMBAHASAN

127

Sumber: Pedoman Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


BAKTERIAL VAGINOSIS (BV)

PEMBAHASAN

127

Sumber: Pedoman Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


BAKTERIAL VAGINOSIS (BV)

PEMBAHASAN

127

Trichomoniasis

Sumber: Pedoman Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


BAKTERIAL VAGINOSIS (BV)
Tatalaksana
Lini pertama
PEMBAHASAN • Metronidazole 2x500 mg/hari
selama 7 hari, ATAU

127 • Tinidazole 2x500 mg/hari selama 7


hari
Lini kedua
• Metronidazole 2 g, dosis tunggal,
ATAU
• Tinidazole 2 g, dosis tunggal
• Klindamisin 2x300 mg/hari, selama
7 hari

Sumber: Pedoman Infeksi Menular Seksual. DEPKES. 2011


Jawaban lainnya…
A. Neisseria gonorrhea : pada kasus GO
PEMBAHASAN

127
B. Chlamydia trachomatis : pada kasus uretritis non spesifik
Jawaban lainnya…
C. Candida albicans : pada kasus kandidiasis vulvovaginalis
PEMBAHASAN

127
D. Trichomonas vaginalis : pada kasus trikomoniasis
Jadi, etiologi keluhan pada pasien diatas
PEMBAHASAN adalah…

127 E. GARDNELLA VAGINALIS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 9 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan gatal dan kemerahan pada kaki sejak 2
hari yang lalu. Gatal terutama dirasakan pada malam hari.
Diketahui pasien baru bepergian ke pantai. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya lesi eritematosa
SOAL panjang berkelok dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar
1 cm. Pengobatan yang tepat untuk pasien diatas adalah…
a. Albendazole 1 x 400 mg PO
128 b. Paracetamol 3 x 500 mg PO
c. Cetirizine 2 x 10 mg PO
d. Betamethasone cream 0,1%
e. Metronidazole 3 x 500 mg PO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. ALBENDAZOLE 1 X 400 MG PO
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan, 9 tahun
• Gatal dan kemerahan pada kaki, 2 hari
128 • Gatal terutama dirasakan pada malam hari
• Baru dari pantai
• PF: lesi eritematosa panjang berkelok dengan ukuran
panjang 14 cm dan lebar 1 cm

 Diagnosis : Cutaneous Larva Migrans

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CUTANEOUS LARVA MIGRANS
• = Creeping eruption, infeksi kulit
yang disebabkan oleh parasit
• Etiologi: Ancylostoma braziliense
PEMBAHASAN (tersering), Ancylostoma caninum
• Epidemiologi: kontak dengan

128 tanah yang mengandung parasit


• Predileksi: ekstremitas bawah/
kontak tanah
Gejala klinis:
• Masuknya larva disertai rasa gatal
dan panas  muncul papul, lalu
lesi berkelok-kelok atau linier, dan
kemerahan
• Rasa gatal biasanya lebih hebat
pada malam hari

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI


CUTANEOUS LARVA MIGRANS
Tatalaksana
• Thiabendazole suspensi 10% atau
PEMBAHASAN cream 15%
• Ethyl cloride spray

128 Drug
Albendazole
Adult dose
400 mg per day, oral,
Pediatric dose
Children aged > 2 years: 400
for 3 to 7 days mg per day, oral, for 3 days
This drug is contraindicated
in children younger than 2
years old.
Ivermectin 200 mcg/kg, oral, as a Children over 15 kg weight:
single dose 200 mcg/kg, oral, as a single
dose

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI


Jawaban lainnya…
B. Paracetamol 3 x 500 mg PO : simptomatik untuk
meredakan nyeri dan/atau demam (demam biasanyua
PEMBAHASAN
terjadi jika ada infeksi sekunder), namun harus
mempertimbangkan berat badan pasien (anak)
128 C. Cetirizine 2 x 10 mg PO : simptomatik untuk meredakan
gatal, namun harus mempertimbangkan berat badan
pasien (anak)
D. Betamethasone cream 0,1% : simptomatik untuk
meredakan inflamasi (topikal)
E. Metronidazole 3 x 500 mg PO : bukan pengobatan CLM
Jadi, pengobatan yang tepat untuk pasien diatas
PEMBAHASAN adalah…

128 A. ALBENDAZOLE 1 X 400 MG PO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 29 tahun, hamil G2P1A0 30 minggu,
datang ke poliklinik dengan keluhan keputihan yang
berbau amis sejak 1 minggu yang lalu. Keputihan berwarna
kuning kehijauan dan terasa gatal. Pada pemeriksaan
inspekulo didapatkan gambaran sebagai berikut.
SOAL

129
Tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien adalah…
A. Metronidazole 3 x 250 mg PO selama 7 hari
B. Cefixime 2 x 500 mg PO selama 5 hari
C. Clindamycin 2 x 500 mg PO selama 7 hari
D. Metronidazole 1 gram PO dosis tunggal
E. Doksisiklin 2 x 100 mg PO selama 7 hari

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. METRONIDAZOLE 3 x 250 MG PO
SELAMA 7 HARI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan, 29 tahun, hamil G2P1A0 30 minggu
• Keputihan berbau amis, 1 minggu
129 • Keputihan berwarna kuning kehijauan dan terasa gatal
• Inspekulo: strawberry cervix appearance

 Diagnosis : Trikomoniasis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRIKOMONIASIS
• Discharge: keputihan kuning-kehijauan,
berbau busuk, berbusa, banyak
• Gejala: gatal, dispareunia, disuria, perdarahan
PEMBAHASAN pasca koitus
• Faktor risiko:

129 • IUD
• Merokok
• Multiple sexual partner
• Pemeriksaan mikroskopik: motile trichomonads
dan leukosit
• Pemeriksaan Amine Whiff Test: strong odor
• Kultur: media Diamond
• pH 4,5
• Tanda khas: Strawberry cervix
Sumber: Habif T.P. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 6th ed. 2016
PEMBAHASAN

129

Sumber: Habif T.P. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Theraphy. 6th ed. 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMBAHASAN

129
Gambaran parasit
Trichomonas vaginalis
pada sediaan basah NaCl
Gambaran inspekulo serviks
0,9%
BAKTERIAL VAGINOSIS (BV)

PEMBAHASAN

129
DIAGNOSA BANDING

PEMBAHASAN

129
DIAGNOSA BANDING
Bacterial Vaginosis
• Discharge: putih keabuan dengan bau amis,
Whiff test (KOH 10%)
PEMBAHASAN
• Pemeriksaan NaCl: Clue cell (+)
• Pemeriksaan Amine Whiff Test: strong odor
129

Sumber: Habif T.P. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 6th ed. 2016
DIAGNOSA BANDING
Candidiasis vulvovaginalis
• Discharge: putih kental seperti susu pecah,
gatal dominan
PEMBAHASAN
• Pemeriksaan KOH 10%: pseudohifa dengan
blastospora

129

Sumber: Habif T.P. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 6th ed. 2016
DIAGNOSA BANDING

PEMBAHASAN

129

Sumber: Habif T.P. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 6th ed. 2016
TATALAKSANA

PEMBAHASAN

129

Sumber: Habif T.P. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 6th ed. 2016
Jawaban lainnya…
B. Cefixime 2 x 500 mg PO selama 5 hari : untuk infeksi
Neisseria gonorrhea, namun salah dosis
PEMBAHASAN
C. Clindamycin 2 x 500 mg PO selama 7 hari : salah dosis

129 D. Metronidazole 1 gram PO dosis tunggal : salah dosis


E. Doksisiklin 2 x 100 mg PO selama 7 hari : terapi kombinasi
untuk infeksi Neisseria gonorrhea
Jadi, tatalaksana yang tepat diberikan pada
PEMBAHASAN pasien adalah…

129 A. METRONIDAZOLE 3 x 250 MG


PO SELAMA 7 HARI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 29 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat luka lecet pada bibir dan daerah
kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai luka lepuh
pada lengan kiri dan rasa terbakar. Pasien mengaku sudah
pernah mengalami keluhan serupa di tempat yang sama
SOAL sebanyak 2 kali setelah mengonsumsi obat anti nyeri. Luka
lecet dan lepuh dapat sembuh sendiri tetapi meninggalkan
bekas kehitaman. Diagnosis yang paling mungkin pada
130 kasus ini adalah…
A. Exanthematous Drug Eruption
B. Exanthema fixum
C. Eritema multiforme
d. Toxic Epidermal Necrolysis
e. Steven Johnson’s Syndrome

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. EXANTHEMA FIXUM
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien laki-laki, 29 tahun
• Terdapat luka lecet pada bibir dan daerah kemaluan, 3
130 hari
• Disertai luka lepuh pada lengan kiri dan rasa terbakar
• Riwayat keluhan serupa di tempat yang sama sebanyak 2
kali setelah mengonsumsi obat anti nyeri
• Luka lecet dan lepuh dapat sembuh sendiri tetapi
meninggalkan bekas kehitaman

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
FIXED DRUP ERUPTION
• = Exanthema fixum
• Berupa eritematosa dan vesikel
berbentuk bulat atau lonjong,
PEMBAHASAN dan biasanya numular
• Meninggalkan bercak

130 hiperpigmentasi
• Kelainan timbul berkali-kali di
tempat yang sama
• Predileksi:
• Tersering: sekitar mulut,
daerah bibir, daerah
genitalia eksterna
• Pinggang, pinggul
• Ekstremitas atas

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI


FIXED DRUP ERUPTION
Tatalaksana:
• Utama: hentikan penggunaan obat yang diduga
sebagai penyebab
PEMBAHASAN • Topikal:
• Lesi basah: kompres secara terbuka dengan
130 cairan NaCl 0,9% atau larutan antiseptik ringan
lainnya, 2-3 kali/hari, ± 15-30 menit
• Lesi kering: krim hidrokortison 1-2,5%, 2-3 kali/hari,
selama 7-14 hari
• Sistemik: antihistamin dengan efek sedasi

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI


Jawaban lainnya…
A. Exanthematous drug eruption
PEMBAHASAN

130
Jawaban lainnya…

PEMBAHASAN

130
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah…

130 B. EXANTHEMA FIXUM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 22 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan terdapat bercak putih pada wajah dan
lengan sejak 2 tahun terakhir. Tidak ada gatal, baal, atau
nyeri. Bercak putih makin melebar setelah sering kali
tergaruk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan patch
SOAL depigmentasi berbatas tegas, fluoresensi Wood’s Lamp biru
terang (+). Apakah kondisi yang dialami pasien diatas?
A. Albinisme
131 B. Hipopigmentasi pasca inflamasi
C. Ichtyosis vulgaris
D. Sifilis kongenital
E. Vitiligo

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. VITILIGO
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan, 22 tahun
• Terdapat bercak putih pada wajah dan lengan sejak 2
131 tahun terakhir
• Gatal (-), baal (-), nyeri (-)
• Bercak putih makin melebar setelah sering kali tergaruk
• PF: patch depigmentasi berbatas tegas
• Wood’s Lamp: fluoresensi biru terang (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
LEUKODERMA
• Bercak putih pada kulit akibat
hilangnya sebagian/seluruh
pigmen kulit
PEMBAHASAN Etiologi:
• Kongenital

131 • Tuberous sclerosis, partial


albinism, piebaldism, dan
Waardenburg syndrome
• Imunologis
• Vitiligo, halo mole
• Post inflamasi
• Luka bakar, dermatitis,
psoriasis, cutaneous lupus
erythematosus, lichen sclerosus
LEUKODERMA
Etiologi: (lanj)
• Infeksi
PEMBAHASAN • Ptiriasis versicolor, lichen
planus, sifilis
• Obat
131 • EGFR inhibitor, injeksi steroid
intralesi
• Okupasi/bahan kimia
LEUKODERMA: VITILIGO
• Hipomelanosis idiopatik ditandai
dengan makula putih yang dapat
meluas  mengenai bagian tubuh
yang memiliki melanosit (kulit,
PEMBAHASAN rambut, mata)
• Etiologi: belum diketahui, diduga

131 karena autoimun, neurohumoral,


autositotoksik, atau karena bahan
kimiawi
Gejala:
• Makula berwarna putih
Predileksi: (apigmentasi) berukuran mm-
cm, bulat, lonjong, berbatas
• Area ekstensor tulang (jari, tegas
periorifisial sekitar mata, mulut, dan
hidung, tibialis anterior, • Bisa juga makula hipomelanotik
pergelangan tangan bagian (tidak punya sama sekali)
fleksor) • Tepi lesi bisa meninggi, eritema,
• Lesi bilateral bisa simetris atau dan gatal  disebut inflamatoar
asimetris
• Area traumatik
KLASIFIKASI VITILIGO
Secara umum ada 2 bentuk
• Lokalisata • Generalisata
• Fokal: satu atau lebih makula • 90% penderita yang
PEMBAHASAN poda satu area tetapi tidak generalisata lesinya bersifat
segmental simetris

131 • Segmental: satu atau lebih


makula pada satu area,
dengan distribusi menurut
dermatom (misal satu tungkai)
• Akrofasial: depigmentasi
hanya terjadi di bagian distal
ekstremitas dan muka 
stadium awal vitiligo
• Mukosal: hanya pada mukosa generalisata
• Vulgaris: makula tanpa pola
tertentu di banyak lokasi
• Campuran: depigmentasi
menyeluruh atau hampir di
seluruh tubuh  vitiligo totalis
GAMBARAN KLINIS VITILIGO

PEMBAHASAN

131

Sumber: http://www.dermnetnz.org/colour/vitiligo.html
DIAGNOSIS VITILIGO
• Gejala dan temuan klinis: makula
apigmentasi/hipopigmentasi
Pemeriksaan histopatologi:
PEMBAHASAN • Pemeriksaan Hematoksilin Eosin (HE)
 tidak ditemukan sel melanosit

131 • Reaksi DOPA  melanosit negatif


pada daerah apigmentasi, tetapi
positif pada daerah
hiperpigmentasi
Pemeriksaan biokimia:
• Histokimia pada kulit yang
diinkubasi dengan DOPA  tidak
ada tirosinase, namun tirosin plasma
dan kulit normal
PRINSIP TATALAKSANA VITILIGO
Usia < 18 tahun: Usia ≥ 18 tahun dan generalisata:
• Topikal saja: losio metoksalen 1% • Tatalaksana usia < 18 tahun +
diencerkan dalam spiritus dilutus kapsul metoksalen 2 x 10 mg
dengan perbandingan 1:10  (sekali telan, bukan 2 x sehari) 
PEMBAHASAN dioleskan pada semua lesi 2 jam kemudian dijemur
• Setelah didiamkan selama 15

131 menit  dijemur dengan UV A


selama 10 menit sampai eritema
• Durasi jemur makin lama makin
Alternatif:
• Kortikosteroid potensi kuat:
betamethasone valerate 0,1%
panjang, tetapi jangan sampai atau klobetasone propionat
ada erosi, vesikel, atau bula 0,05%
• MBEH (Monobenzylether of
Usia ≥ 18 tahun dan lokalisata: Hydroquinon) 20%  untuk vitiligo
yang lebih dari 50% total luas kulit
• Sama dengan pengobatan < 18
atau gagal dengan psoralen
tahun  6 bulan tidak ada
perubahan  stop
Jawaban lainnya…
A. Albinisme : suatu kondisi tanpa atau sedikit sekali pigmen
melanin pada iris mata, kulit, dan/atau rambut
PEMBAHASAN
B. Hipopigmentasi pasca inflamasi : di area tempat pernah
terjadi inflamasi, kulit berubah warna menjadi lebih
131 terang
C. Ichtyosis vulgaris : gangguan proses keratinisasi kut. Kulit
kering, menebal, dengan penampakan seperti sisik ikan
D. Sifilis kongenital : manifestasi kulit jarang (biasanya
mukosa hidung  gejala rhinitis). Laporan kasus yang
pernah dilaporkan: makulopapular, vesikobulosa,
kondiloma lata, anilar, eritema multiforme, erupsi
pustular, dan bulosa generalisata
PEMBAHASAN Jadi, kondisi yang dialami pasien diatas adalah…

131 E. VITILIGO

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 53 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan terdapat benjolan pada pipi kanan sejak 4
tahun yang lalu. Benjolan berukuran 2x2 cm, warna
kecoklatan, bulat, dan berbatas tegas. Pasien menyangkal
riwayat sakit kulit/luka gores pada area kulit tersebut
SOAL sebelumnya. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan
papula hiperpigmentasi berbentuk bulat, berbatas tegas,
dengan diameter 2 cm, ulserasi (-), dan nyeri tekan (-). Hasil
132 biopsi lesi menunjukkan gambaran sel melanosit dalam
jumlah banyak yang terakumulasi di area tautan dermo-
epidermal-junction. Diagnosis yang tepat pada pasien
adalah…
A. Nevus pigmentosus
B. Basalioma
C. Melanoma maligna
D. Karsinoma Planocellulare
E. Epithelioma Bowen’s

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. NEVUS PIGMENTOSUS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan, 53 tahun
• Terdapat benjolan pada pipi kanan, 4 tahun
132 • Benjolan berukuran 2x2 cm, warna kecoklatan, bulat, dan
berbatas tegas
• Riwayat trauma/luka (-)
• PF: papula hiperpigmentasi berbentuk bulat, berbatas
tegas, dengan diameter 2 cm, ulserasi (-), dan nyeri tekan
(-)
• Biopsi: sel melanosit dalam jumlah banyak yang
terakumulasi di area tautan dermo-epidermal-junction
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NEVUS PIGMENTOSUS
• = Nevus melanositik
• Terjadi akibat proliferasi lokal
PEMBAHASAN melanosit
Klasifikasi:

132 • Berdasarkan onset: nevus


kongenital, didapat (acquired)
• Berdasarkan gambaran
histopatologi dan dermatoskopi
• Berdasarkan karakteristik klinis
nevi: nevus atipikal
NEVUS PIGMENTOSUS

PEMBAHASAN

132
NEVUS PIGMENTOSUS

PEMBAHASAN

132
Jawaban lainnya…
B. Basalioma : = Basal cell carcinoma (BCC), berupa lesi
ulserasi seperti digigit tikus (ulkus rodent) dan memiliki tepi
PEMBAHASAN
jaringan yang mengkilat seperti mutiara
C. Melanoma maligna : terdapat karakteristik keganasan,
132 seperti: batas tidak tegas, distribusi warna tidak merata
D. Karsinoma Planocellulare : bagian dari Squamous cell
carcinoma (SCC) dan ciri-ciri kasus diatas tidak sesuai
dengan SCC
E. Epithelium Bowen’s : merupakan stadium awal dari
Intraepidermal SCC, berupa patch eritematosa disertai
skuama dan lesi yang timbul bersifat kronis progresif
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien adalah…

132 A. NEVUS PIGMENTOSUS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 47 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan muncul bercak kehitaman pada lipatan
paha dan sekitar kemaluan sejak 2 bulan yang lalu. Bercak
awalnya kecil kemudian semakin melebar hingga daerah
bokong. Keluhan akan semakin terasa gatal saat
SOAL berkeringat. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan
makula hiperpigmentasi berbatas tegas, tepi reguler,
disertai erosi. Diagnosis yang mungkin pada kasus diatas
133 adalah…
A. Tinea favosa
B. Tinea imbricata
C. Tinea amiantacea
D. Tinea sirsinata
E. Tinea cruris

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. TINEA CRURIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan, 47 tahun
• Muncul bercak kehitaman pada lipatan paha dan sekitar
133 kemaluan, 2 bulan
• Awalnya kecil kemudian semakin melebar hingga daerah
bokong
• Bertambah gatal saat berkeringat
• PF: makula hiperpigmentasi berbatas tegas, tepi reguler,
disertai erosi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TINEA KRURIS
• Infeksi jamur dermatofita pada
daerah genitokrural atau sisi
medial paha atas
PEMBAHASAN Manifestasi klinis:
• Lesi papulovesikel eritematosa Pemeriksaan penunjang:

133 • Berbatas tegas


• Tepi meninggi dan area tengah
• Mikroskopik dengan spesimen:
kerokan tepi lesi yang lebih aktif,
jika vesikel: seluruh atapnya ikut
menyembuh (lebih coklat) 
diambil
central healing
• (+)  hifa bercabang, panjang,
• Skuma halus (+)
bersekat ± artrospora
• Gajal  jika sering digarung
likenifikasi (+)

Sumber: Dermatomikosis Superfisialis. PERDOSKI. 2004


TATALAKSANA TINEA KRURIS
• 1st line: antijamur topikal • Terapi antijamur oral
Diaplikasikan 2x/hari selama • Indikasi: jika terapi topikal gagal
minimal 2-4 minggu atau lesi luas
PEMBAHASAN (diberikan sampai lesi
hilang, lanjut 1-2 minggu) • Griseofulvin 500-1000 mg/hari
selama 2-6 minggu (dosis

133 • Golongan imidazole:


• Clotrimazole cream 1%
• Ketoconazole cream
dewasa 0,5-1 gram/hari; anak
0,25-0,5 gram/hari)
• Ketoconazole 1 x 200 mg selama
2% 4 minggu
• Mikonazole cream 2% • Itrakonazole 1 x 100 mg selama 2
• Terbinafine cream 1% minggu
• Terbinafine 1 x 250 mg selama 1-
2 minggu

Sumber: Dermatomikosis Superfisialis. PERDOSKI. 2004


Jawaban lainnya…
A. Tinea favosa : = tinea favus, merupakan salah satu
bagian dari tinea kapitis yang berat (namun jarang di
PEMBAHASAN
Indonesia) berupa destruksi batang rambut seperti
gambaran honeycomb
133 B. Tinea imbricata : = tinea sirsinata, bentuk lesinya seperti
gumpalan awan yang melingkar
C. Tinea amiantacea : bukan merupakan diagnosis
melainkan tanda-tanda meningkatnya deskuamasi kulit
kepala berupa skuama tebal, abu-abu, kekuningan
yang menyelimuti rambut
D. Tinea sirsinata : = tinea imbricata
Jadi, diagnosis yang mungkin pada kasus diatas
PEMBAHASAN adalah…

133 E. TINEA CRURIS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi laki-laki, usia 3 bulan, dibawa ke puskesmas dengan
keluhan muncul ruam kemerahan pada kedua pipi. Pasien
terlihat sering menggaruk pipinya. Sejak 2 minggu terakhir ini
pasien mulai mendapatkan susu formula. Ibu pasien
diketahui memiliki penyakit asma bronkial, namun saat ini
SOAL terkontrol, dan ayah pasien memiliki riwayat biduran yang
timbul jika makan seafood. Pada pemeriksaan status
dermatologis didapatkan papul dan plak kemerahan,
134 dengan beberapa vesikel dengan dasar eritematosa, krusta
(+), ekskoriasi (+). Manakah dibawah ini yang berhubungan
dengan kondisi pada pasien tersebut?
A. Malnutrisi
B. Penyakit sistemik
C. Infeksi jamur
D. Infeksi virus
E. Riwayat atopi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. RIWAYAT ATOPI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi laki-laki, 3 bulan
• Muncul ruam kemerahan pada kedua pipi
134 • Disertai gatal
• RPK alergi (+)
• PF: papul dan plak kemerahan, dengan beberapa vesikel
dengan dasar eritematosa, krusta (+), ekskoriasi (+)

 Diagnosis: Dermatitis Atopi Tipe Infantil

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DERMATITIS ATOPI
(Inflamasi pada kulit yang bersifat kronis dan residif)

• Gejala utamanya berupa gatal, kulit


kering (sampai dengan ekskoriasi dan
PEMBAHASAN likenifikasi), dan disertai tanda radang
(terutama eritema)
• Bentuk polimorfik, bergantung pada
134 fase/usia:
• Akut
• Subakut
• Kronis
• Area predileksi berbeda pada kelompok
usia berbeda
• Lebih sering pada bayi dan anak
• Sering disertai rhinitis alergi dan asma
(riwayat atopi)  pada diri sendiri
maupun keluarga
Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
KLASIFIKASI DERMATITIS ATOPI
Dermatitis atopi tipe infantil (2 bulan Dermatitis atopi tipe anak (2-12
– 2 tahun): tahun):
• Lesi akut: eritema dengan papul • Lanjutan dari tipe infantil atau timbul
dan vesikel yang halus, eksudatif sendiri (de novo)
PEMBAHASAN (basah)  menjadi krusta
• Lesi subakut-kronis: lesi lebih kering,
• Usia 18 bulan  transformasi papuler, ada sedikit likenifikasi dan

134 menjadi likenifikasi


• 2 tahun seharusnya sembuh, jika
tidak  berlanjut ke D.A. tipe anak
skuama. Ekskoriasi dan erosi tampak
prominen
• Predileksi: lipat siku, lipat lutut,
pergelangan tangan bagian fleksor
• Predileksi: pipi, leher, ekstremitas sisi
 dapat meluas
ekstensor

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
KLASIFIKASI DERMATITIS ATOPI
Dermatitis atopi tipe remaja dan
dewasa (> 12 tahun):
• Lesi kronis: plak papular
PEMBAHASAN eritematosa dengan likenifikasi
yang lebih jelas; hiperpigmentasi
dan hiperkeratosis (skuama)

134 • Predileksi:
• Remaja: lipat siku, lipat lutut,
samping leher, dahi, dan sekitar
mata
• Dewasa: distribusi tidak khas,
paling banyak di tangan dan
pergelangan tangan

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
TATALAKSANA DERMATITIS ATOPI
Nonmedikamentosa: Medikamentosa (Terapi topikal):
• AVOIDANCE/Hindari faktor • Steroid topikal
pencetus! (the easiest, the first, the • Bayi, anak: potensi lemah s/d
effective) sedang (kompres dulu untuk lesi
PEMBAHASAN • Menjaga kelembaban kulit dengan basah)
menggunakan sabun pH netral • Dewasa: potensi sedang s/d kuat

134 (hypoallergic), hindari antiseptik


• Stress management yang baik
• Inhibitor kalsineurin: pimekrolimus
cream 1%; tacrolimus oint 0,03%;
tacrolimus oint 0,1%
Prinsip terapi medikamentosa: • Emolien: pelembab dengan krim
• Mengurangi gatal hidrofilik urea 10%; pakai emolien
4x/hari yang kaya seramida
• Menekan radang
• Lainnya: wet dressing untuk lesi
• Menjaga kelembaban kulit
kronik refrakter; ter untuk lesli
• Mengatasi infeksi sekunder bila perlu likenifikasi; fototerapi untuk lesi luas
dan refrakter
• Kortikosteroid oral dan antihistamin
oral bila diperlukan
Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
TATALAKSANA DERMATITIS ATOPI

PEMBAHASAN

134

Sumber: American Family Physician. Choosing Topical Corticosteroid. 2009;79(2):135-140


TATALAKSANA DERMATITIS ATOPI

PEMBAHASAN

134

Sumber: American Family Physician. Choosing Topical Corticosteroid. 2009;79(2):135-140


TATALAKSANA DERMATITIS ATOPI

PEMBAHASAN

134

Sumber: American Family Physician. Choosing Topical Corticosteroid. 2009;79(2):135-140


TATALAKSANA DERMATITIS ATOPI
Medikamentosa (Sistemik):
• Antihistamin: yang sedatif lebih
dianjurkan untuk anak
• Bersifat sebagai adjuvant
PEMBAHASAN
• Hanya bila gatal sangat
menganggu

134 • Antibiotik: bila ada infeksi sekunder


• Steroid: hanya pemberian singkat
• Imunosupresan lain: siklosporinA,
mofetil mikofenolat, metotreksat,
dan azatioprin

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
Jawaban lainnya…
A. Malnutrisi : tidak ada clue yang jelas
PEMBAHASAN B. Penyakit sistemik : tidak ada clue yang jelas
C. Infeksi jamur : fluoresensi status dermatologis tidak khas

134 menggambarkan adanya infeksi jamur (dermatofita/non


dermatofita)
D. Infeksi virus : tidak ada hubungannya dengan infeksi virus
Jadi, yang berhubungan dengan kondisi pada
PEMBAHASAN pasien adalah…

134 E. RIWAYAT ATOPI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 65 tahun, datang ke IGD RS
dengan keluhan tungkai kirinya terasa bengkak dan nyeri
sejak 5 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat penyakit
Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pada tungkai bawah kiri plak eritematosa
SOAL tanpa peninggian, diatasnya terdapat ulkus berukuran 1 cm
dan bula. Pada pengecatan gram didapatkan bakteri
bulat, warna ungu, tersusun berderetan. Dokter mengirim
135 spesimen pus ke laboratorium mikrologi ditemukan koloni
dengan hemolise berwarna kehijauan di agar darah.
Apakah bakteri yang dapat menyebabkan keluhan pada
kasus diatas?
a. Streptokokus alfa hemolitikus
b. Streptokokus beta hemolitikus
c. Streptokokus gamma hemolitikus
d. Stafilokokus aureus
e. Stafilokokus epidedermis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. STREPTOKOKUS ALFA
HEMOLITIKUS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan, 65 tahun
• Tungkai kirinya terasa bengkak dan nyeri, 5 hari
135 • RPD: DM (+) tidak terkontrol
• PF: pada tungkai bawah kiri plak eritematosa tanpa
peninggian, diatasnya terdapat ulkus berukuran 1 cm dan
bula
• Gram: bakteri bulat, warna ungu, tersusun berderetan
• Kultur pus: koloni dengan hemolise berwarna kehijauan di
agar darah
 Diagnosis: Selulitis
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SELULITIS
• Inflamasi non-nekrotik dari kulit
dan jaringan subkutan akibat
infeksi akut
• Etiologi: Streptococcus grup A
PEMBAHASAN (alfa hemolitikus) dan
Staphylococcus aureus

135 • Epidemiologi: dewasa (imun <),


pasien DM
Manifestasi klinis:
Infeksi berat ditandai dengan
adanya:
• Demam, menggigil, malaise
• 4 tanda kardinal infeksi lokal: berat
eritematosa, nyeri, edema, dan • Penyebaran saluran limfe  garis
hangat pada perabaan merah menjauhi infeksi
• Batasan lesi tidak jelas, tidak • Selulitis sirkumferensial
terangkat  membedakan
dengan erisipelas • Nyeri tidak proporsional dengan
hasil PF
• Predileksi: wajah, ekstremitas
bawah
Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
MIKROBIOLOGI
Bakteri Alfa Hemolitikus
• Bakteri yang memiliki
kemampuan parsial
PEMBAHASAN menghemolisis media agar
darah & mengekspresikan zona
kehijauan di sekitar koloni

135 • Disebabkan oleh oksidasi Fe


dalam Hb  menunjukkan
hemolisis parsial

Bakteri Beta Hemolitikus


• Mengekspresikan zona bening di
sekitar koloni
• Merupakan lisis lengkap sel darah
medah dan Hb
MIKROBIOLOGI
Bakteri Gamma Hemolitikus
• Disebut juga “Non-Hemolitik”
• Tidak mampu melisiskan darah
PEMBAHASAN pada media agar
• Tidak ada perubahan warna

135 • Sifatnya lebih ke arah “Virulen”


MIKROBIOLOGI

PEMBAHASAN

135
MIKROBIOLOGI

PEMBAHASAN

135
SELULITIS
Tatalaksana:
• Gejala lokal ringan, tanpa keterlibatan sistemik  rawat jalan
PEMBAHASAN • 90% kasus: antibiotik; 10% butuh tindakan (selulitis dengan abses)
• Selulitis tanpa abses maupun fistel  antibiotik beta laktamase

135 • Dicloxacilin, amoxicillin, cephalexin


• Clindamycin atau macrolide  alternatif jika pasien alergi
penisilin
• Levofloksasin  biasanya untuk bakteri gram negatif yang sudah
terbukti sensitif
• Elevasi tungkai
• Kompres antiseptik (terbuka)
• Diuretik (bila terjadi edema pada tungkai)

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
Jawaban lainnya…
B. Streptokokus beta hemolitikus : terbentuk zona bening
pada media agar di sekitar koloni
PEMBAHASAN
C. Streptokokus gamma hemolitikus : tidak terjadi
perubahan warna pada media agar
135 D. Stafilokokus aureus : terbentuk warna kuning pada
media Manitol Salt Agar (MSA)
E. Stafilokokus epidedermis : tidak terjadi perubahan warna
pada media Manitol Salt Agar (MSA)
Jadi, bakteri yang dapat menyebabkan keluhan
PEMBAHASAN diatas adalah…

135 A. STREPTOKOKUS ALFA


HEMOLITIKUS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 34 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan gatal yang sangat pada area punggung
kaki sejak 2 minggu yang lalu. Gatal terutama dirasakan
saat malam hari menjelang tidur atau saat tidak sedang
melakukan aktivitas. Saat ini pasien sedang mengkonsumsi
SOAL obat alprazolam dari dokter. Pada pemeriksaan fisik regio
dorsum pedis bilateral didapatkan lesi berukuran 7 cm x 8
cm, dengan peninggian, berbatas tegas, keras, xerotic,
136 terdapat skuama menebal diatasnya, dan scratch marks
(+). Diagnosis yang tepat pada pasien adalah…
A. Neurodermatitis sirkumskripta
B. Dermatitis statis
C. Dermatitis numularis
D. Psoriasis vulgaris
E. Ektima

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. NEURODERMATITIS
SIRKUMSKRIPTA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan, 34 tahun
• Gatal yang sangat pada area punggung kaki, 2 minggu
136 • Gatal terutama dirasakan saat malam hari menjelang tidur
atau saat tidak sedang melakukan aktivitas
• Konsumsi alprazolam
• PF: regio dorsum pedis bilateral didapatkan lesi berukuran
7 cm x 8 cm, dengan peninggian, berbatas tegas, keras,
xerotic, terdapat skuama menebal diatasnya, dan scratch
marks (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
• = Liken simpleks kronis
• Peradangan kulit kronik, berbatas
tegas (sirkumskripta), dengan
PEMBAHASAN likenifikasi (kulit tebal + garis kulit
tampak jelas)

136 • Biasanya dewasa usia 30-50


tahun
• Berhubungan dengan ansietas
dan gangguan obsesif-kompulsif
• Lesi terjadi akibat garukan dan
gesekan repetitif. Gatal pada
awalnya dapat terjadi karena:
• Dermatitis atopi
• Dermatitis kontak
• Dermatitis statis
• Psoriasis Sumber: Panduan Pelayanan Medis. PERDOSKI. 2011
LIKEN SIMPLEKS KRONIS
Manifestasi klinis:
• Plak biasanya soliter, berbatas
tegas, seringkali berbentuk linier
PEMBAHASAN atau oval
• Lesi awal: eritema, edema, atau

136 papul eritematosa berkonfluensi


• Sangat gatal  bekas garukan
(+) Predileksi:
• Garis kulit tampak sangat jelas, • Bagian belakang leher/kulit
kulit menebal  leathery kepala
induration • Alat kelamin
• Permukaan kulit kering dan • Pergelangan tangan dan lengan
bersisik bawah
• Pigmentasi • Tungkai bawah

Sumber: Panduan Pelayanan Medis. PERDOSKI. 2011


LIKEN SIMPLEKS KRONIS
Tatalaksana:
• Tujuan: menghambat siklus gatal – garuk
PEMBAHASAN • Steroid topikal potensi kuat  bisa ditambah penutup yang
impermeable untuk meningkatkan penetrasi atau dikombinasi
tar/emolien

136 • Dilanjutkan sampai plak hilang  biasanya 4-6 minggu


• Ditambah tar  “menipiskan kulit”
• Emolien  melembabkan kulit  ↓ gatal
• Infeksi kortikosteroid intralesi (Triamcinolone acetonide) setiap 4-6
minggu
• Antihistamin sedatif (hidroksizin) atau antidepresan TCA (Doxepin)
pada malam hari  membantu tidur
• Konsultasi dengan Sp.KJ

Sumber: Panduan Pelayanan Medis. PERDOSKI. 2011


Jawaban lainnya…
B. Dermatitis statis : dermatitis akibat insufisiensi vena pada
tungkai bawah. Hiperpigmentasi kulit kaki bilateral, kulit
PEMBAHASAN
kering, gatal. Bisa disertai ulkus vena
C. Dermatitis numularis : dermatitis yang bentuk lesinya
136 berbentuk seperti koin (numular) dan sangat gatal
D. Psoriasis vulgaris : plak eritematosa berskuama tebal,
putih, kering. Biasanya tidak gatal. Ada pitting pada
permukaan kuku
E. Ektima : pioderma berupa ulkus superfisialis
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien adalah…

136 A. NEURODERMATITIS
SIRKUMSKRIPTA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 28 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan timbul jerawat kemerahan pada wajah. Jerawat
dirasakan makin bertambah banyak dan bertambah merah
serta sukar menghilang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kista berjumlah 8, komedo > 100, dan lesi inflamasi > 50.
SOAL Tatalaksana yang tepat pada kasus adalah…
A. Antibiotik oral dan kortikosteroid oral
B. Retinoid oral dan kortikosteroid oral
137 C. Retinoid topikal dan antibiotik topikal
D. Retinoid topikal dan antibiotik oral
E. Retinoid topikal dan anitbiotik injeksi intralesi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. RETINOID ORAL DAN
KORTIKOSTEROID ORAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien laki-laki, 28 tahun
• Timbul jerawat kemerahan pada wajah  semakin >> dan
137 sukar menghilang
• PF: kista berjumlah 8, komedo > 100, dan lesi inflamasi > 50

 Diagnosis: Acne Conglobata

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
AKNE VULGARIS

PEMBAHASAN

137
AKNE VULGARIS

PEMBAHASAN

137
AKNE VULGARIS Klasifikasi  Lehman
Ringan
• Komedo <20, atau
• Lesi inflamasi <15, atau
PEMBAHASAN
• Total lesi <30

137 Sedang
• Komedo 20-100, atau
• Lesi inflamasi 15-50, atau
• Total lesi 30-125
Berat
• Kista >5 atau komedo >100, atau
• Lesi inflamasi >50, atau
• Total lesi >125
ACNE CONGLOBATA

PEMBAHASAN

137
ACNE CONGLOBATA (= Acne Fulminans)
The Main Features of Acne Conglobata
Sex Males affected more frequently than females
Age 18-30 years
PEMBAHASAN Pathogenesis Unclear
Onset May be an insidious onset with a chronic course on the background of

137 Localisation
Clinical picture
previous acne or an acute deterioration of existing inflammatory acne
Face, trunk, and limbs extending to the buttocks
Deep-seated inflammatory lesions, abscesses and cysts, causing
interconnecting sinus tracts
Laboratory Gram-positive bacteria producing secondary infection
findings
Response to Poor
conventional
antibiotic therapy
Treatments of • Oral isotretinoin alongside systemic corticosteroids to reduce inflammation
choice • Systemic antibiotics to treat secondary infection and reduce inflammation

Sumber: Griffhs CE, Beker J, Bleiker T. Rook’s Textbook of Dermatology. 9th edition. New York: Willey. 2016
TATALAKSANA

PEMBAHASAN

137
PEMBAHASAN

137

Sumber: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest et all. Fitzpatrick’s Dermatology in general Medicine. 8th edition. New York: McGraw Hill. 2012
Jawaban lainnya…
A. Antibiotik oral dan kortikosteroid oral : tidak ada dalam
protap tatalaksana ini
PEMBAHASAN
C. Retinoid topikal dan antibiotik topikal : akne vulgaris
derajat sedang (tipe papula/pustular)
137 D. Retinoid topikal dan antibiotik oral : akne derajat berat
(tipe papular/pustular)
E. Retinoid topikal dan anitbiotik injeksi intralesi : tidak ada
antibiotik yang diinjeksikan intralesi
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus
PEMBAHASAN adalah…

137 B. RETINOID ORAL DAN


KORTIKOSTEROID ORAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi perempuan, usia 3 bulan, dibawa orangtuanya ke
poliklinik anak dengan keluhan terdapat benjolan di pipi
kanan berwarna merah cerah yang semakin membesar
dalam 1 bulan yang lalu. Pasien tampak aktif, mampu
menyusu dengan kuat, dengan penambahan berat badan
SOAL yang sesuai dengan usia. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan plak berwarna merah cerah tunggal, sebesar
koin, tidak nyeri, permukaan tampak berbenjol-benjol halus,
138 batas tegas, tepi ireguler, dan tidak tampak ekskorisasi
maupun erosi. Diagnosis pasien ini dalah…
A. Malformasi vaskular kapilaris
B. Nevus pigmentosus
C. Hemangioma infantil
D. Hemangioblastoma
E. Port-wine stain

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. HEMANGIOMA INFANTIL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi perempuan, 2 bulan
• Terdapat benjolan di pipi kanan berwarna merah cerah
138 yang semakin membesar dalam 1 bulan
• PF: plak berwarna merah cerah tunggal, sebesar koin,
tidak nyeri, permukaan tampak berbenjol-benjol halus,
batas tegas, tepi ireguler, dan tidak tampak ekskorisasi
maupun erosi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INFANTILE HEMANGIOMA
• Benjolan yang terjadi akibat
profilerasi sel endotel pembuluh
darah kulit
PEMBAHASAN • Muncul beberapa saat setelah
lahir (ada jeda antara kerlahiran Perjalanan penyakit

138 dengan kemunculan


hamangioma )
Manifestasi klinis:
• Ukuran maksimal usia 3 bulan
• Usia 5 bulan  sebagian besar
sudah berhenti berkembang
• 80% ada pada area kepala-leher bertahap dalam
• Regresi atau involusi bertahap
bergantung dalam 3-10 tahun
berikutnya
• Kemungkinan regresi bergantung
pada konfirguasi tumor; flat dan
bulky
Sumber: Panduan Pelayanan Medis. PERDOSKI. 2011
JENIS HEMANGIOMA
Localized hemangioma: Segmented hamngioma
• Hemangioma kapiler  • Muncul pada usia lebih muda
pembuluh darah pada kulit • Diameternya bisa 10x lebih
PEMBAHASAN bagian paling atas. Warna besar daripada localixed
merah terang hemangioma

138 • Deep infantile hemangioma =


cavernous hemangioma.
Warna kebiruan
• Lebih sering berhubungan
dengan anomaly lainnya

• Mixed angiomatous naevi 


strawberry navy yang
melingkupi benjolan kebiruan

Sumber: Panduan Pelayanan Medis. PERDOSKI. 2011


Jawaban lainnya…
A. Malformasi vaskular kapilaris : sudah ada sejak lahir,
paling sering: salmon patch dan port-wine stain
PEMBAHASAN
B. Nevus pigmentosus : terjadi akibat proliferasi melanosit
(warna coklat)
138 D. Hemangioblastoma : tumor organ dalam (SSP, retina,
ginjal, kelenjar adrenal), tidak termanifestasi pada kulit
E. Port-wine stain : salah satu bentuk malformasi vaskular
kapilaris
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien ini adalah…

138 C. HEMANGIOMA INFANTIL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 26 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan gatal pada kulit kepala sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien jarang mencuci rambut dan sering meminjam sisir
temannya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan putih-putih
kecil menempel di rambut. Pada pemeriksaan mikroskopik
SOAL didapatkan gambaran granuler yang menempel di rambut.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah…
A. Tinea kapitis
139 B. Skabies
C. Dermatophagoides
D. Dermatitis seboroik
E. Pedikulosis kapitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. PEDIKULOSIS KAPITIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien laki-laki, 26 tahun
• Gatal pada kulit kepala, 1 minggu
139 • Jarang mencuci rambut dan sering meminjam sisir
temannya
• PF: putih-putih kecil menempel di rambut
• Mikroskopik: granuler yang menempel di rambut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEDIKULOSIS
• Infeksi kulit/rambut pada
manusia yang disebabkan oleh
PEMBAHASAN Pediculus
• 3 macam infeksi pada manusia:

139 • Pedikulosis kapitis:


disebabkan oleh Pediculus
humanus var. capitis
• Pedikulosis korporis:
disebabkan oleh Pediculus
humanus var. corporis
• Pedikulosis pubis: disebabkan
oleh Pthirus pubis

Sumber: Djuanda. A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI. 2007
PEDIKULOSIS KAPITIS
• Etiologi: Pediculus humanus var.
capitis
PEMBAHASAN
• Epidemiologi: sos-ek kumuh, kontak
• Gejala: awalnya gatal terutama daerah oksiput dan
139 temporal
• Parasit: menghasilkan liur + eksreta yang masuk ke kulit
saat menghisap darah  GATAL  digaruk  erosi dan
ekskoriasi, kadang disertai infeksi sekunder  pus/krusta
• PF: abu-abu mengkilat pada batang rambut
• Predileksi: rambut daerah oksiput dan temporal
• Pemeriksaan: menemukan parasit

Sumber: Djuanda. A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI. 2007
TATALAKSANA PEDIKULOSIS KAPITIS
• Malathion 0,5-1,0% lotio/spray
• Permethrin 1% lotio/krim
PEMBAHASAN
• Ivermectin 0,5% lotio

139 • Gameksan 1% lotio/krim


• Mudah didapat dan murah
• Oleskan dan diamkan selama 12 jam,
lalu cuci/keramas, dan sisir dengan
serit agar semua kutu dan telur
terlepas

Sumber: Djuanda. A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI. 2007
Jawaban lainnya…
A. Tinea kapitis : infeksi jamur dermatofitosis di kulit kepala
PEMBAHASAN B. Skabies : lokasi pada stratum korneum yang tipis, misal
sela-sela jari

139 C. Dermatophagoides : tungau debu rumah


D. Dermatitis seboroik : lokasi seboroik (kelenjar
sebum/minyak)
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien adalah…

139 E. PEDIKULOSIS KAPITIS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 28 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan rambut kepala yang semakin tipis terutama pada
bagian dahi dan kedua pelipis sejak 2 bulan terakhir. Rasa
gatal ataupun ketombe disangkal. Diketahui ayah pasien
mengalami kondisi yang serupa. Diagnosis yang tepat pada
SOAL pasien adalah…
A. Alopecia androgenika
B. Alopecia generalisata
140 C. Alopecia areata
D. Alopecia totalis
E. Alopecia neoplastika

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. ALOPECIA ANDROGENIKA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien laki-laki, 28 tahun
• Rambut kepala yang semakin tipis terutama pada bagian
140 dahi dan kedua pelipis, 2 bulan
• Gatal (-) ketombe (-)
• RPK (+) ayah pasien

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ALOPECIA
• Dikenal sebagai kebotakan • Pembagian khusus lainnya:
• Secara umum terbagi dalam 3 • Alopesia areata
tipe, yaitu: • Alopesia androgenika (male
PEMBAHASAN • Alopesia universalis: pattern of baldness)
kebotakan yang mengenai • Alopesia prematur
seluruh rambut yang ada
140 pada tubuh
• Alopesia totalis: kebotakan
• Alopesia androgenika pada
wanita (female pattern of
baldness)
yang mengenai seluruh
rambut kepala • Alopesia tipe lain
• Alopesia areata: kebotakan
yang terjadi setempat di
beberapa tempat dan
batasnya tegas  paling
sering di kepala, tapi bisa di
bagian tubuh lain
HAIR GROWTH CYCLE

PEMBAHASAN

140
PEMBAHASAN

140
PEMBAHASAN

140
ALOPECIA ANDROGENIK
• Rambut rontok yang terjadi
akibat hormon androgen
(dihydrotestosteron)
PEMBAHASAN • Timbul pada usia akhir 20 atau
awal 30 tahun

140 • Bersifat herediter


Pola: • Puncak kepala tampak botak
• Rambut rontok bertahap dari • Mengenai folikel yang sensitif
vertex dan frontal terhadap DHT
• Batas rambut depan (garis • Rambut parietal dan oksipital
rambut-dahi) semakin “mundur” menipis
sehingga dahi menjadi lebar
• Folikel rambut lebih halus dan
berwarna muda  lama-lama
tidak terbentuk rambut terminal
PEMBAHASAN

140
PEMBAHASAN

140
TATALAKSANA

PEMBAHASAN

140
DIAGNOSA BANDING

PEMBAHASAN

140
ALOPECIA ANDROGENIKA

PEMBAHASAN

140
Jawaban lainnya…
B. Alopecia generalisata : tidak ada istilah ini
PEMBAHASAN C. Alopecia areata : rambut rontok akibat proses autoimun.
Biasanya berupa sepetak area rontok berbatas tegas

140 D. Alopecia totalis : alopecia areata yang terjadi pada


seluruh rambut
E. Alopecia neoplastika : terjadi akibat metastase
karsinoma ke kulit kepala (rambut)
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien adalah…

140 A. ALOPECIA ANDROGENIKA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki, 35 tahun, mengeluh nyeri pinggang kanan
mendadak, nyeri dirasakan menjalar hingga ke betis dan
telapak kaki kanan. Saat diperiksa, pasien diberikan
pemeriksaan berupa penekanan pada vena jugularis selama
60 detik dan pasien diminta untuk mengedan.
SOAL Pemeriksaan yang dimaksud yaitu?

A. Valsava test
141 B.
C.
Patrick test
Laseque test
D. Bragard test
E. Nafziger test

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. NAFZIGER TEST

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 35 tahun,

141 • Nyeri pinggang kanan mendadak, menjalar


hingga ke betis dan telapak kaki kanan
• Pemeriksaan berupa penekanan pada vena
jugularis selama 60 detik dan pasien diminta untuk
mengedan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMERIKSAAN PADA HNP
• HNP CERVICAL
PEMBAHASAN • Lhermitte test
• HNP LUMBAL
141 • Lasegue test, straight leg raise test/SLR
• Bragard test
• Sicard test
• Manuver untuk meningkatkan tekanan intratechal
• Valsava test
• Nafziger test

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMERIKSAAN PADA HNP

PEMBAHASAN

141
Lhermitte test Bragard test Naffziger test

Sumber: American Association of Orthopaedic Surgeons, 2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMERIKSAAN PADA HNP

PEMBAHASAN

141
SLR test Valsava test Patrick test

Sumber: American Association of Orthopaedic Surgeons, 2009

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Valsava test
PEMBAHASAN
B. Patrick test
141 C. Laseque test

D. Bragard test

 Lihat gambar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, pemeriksaan yang dimaksud pada
PEMBAHASAN kasus ini yaitu

141 E. NAFZIGER TEST

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria, 48 tahun, datang ke klinik dengan keluhan nyeri
sejak 4 hari. Nyeri dirasakan menjalar dari leher sampai siku
kanan. Keluhan lebih terasa saat pasien kelelahan setelah
bekerja. Pasien sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di
pelabuhan. Tes spurling (+).
SOAL Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?

A. Cauda Equina Syndrome


142 B.
C.
Cervical Root Syndrome
Herniated Nucleus Pulposus
D. Rotator Cuff Syndrome
E. Ankylosing spondilitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. CERVICAL ROOT SYNDROME

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Pria, 48 tahun

142 • Nyeri 4 hari yang menjalar dari leher sampai siku


kanan
• Memberat saat pasien kelelahan setelah bekerja
• Pekerjaan sebagai kuli panggul di pelabuhan
• Tes spurling (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CERVICAL ROOT SYNDROME
• Leher hingga tangan dipersarafi oleh saraf tepi
PEMBAHASAN setinggi servikal.
• Persarafan tidak akan masuk satu per satu dari
142 bagian tangan, namun bergabung menjadi root.
• Jika ada penekanan pada root, maka akan
mengenai berbagai bagian lengan hingga
tangan sehingga seolah-olah menjalar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMERIKSAAN
• SPURLING TEST
Kompresi forminal dengan cara diekstensikan kepala pasien
PEMBAHASAN dan dirotasi ke salah satu sisi kemudian ditekan dari atas. Hasil
positif akan ditunjukkan bila nyeri pada sisi ipsilateral

142 • DISTRAKSI KEPALA


pasien hanya diminta untuk ekstensi kepala dan ditekan
tetapi hasilnya nyeri akan berkurang

• VALSAVA TEST
pasien diminta untuk menahan nafas, ada penekanan pada
bagian servikal nyeri kembali terjadi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Cauda Equina Syndrome  cedera segmen distal
medulla spinalis
PEMBAHASAN

C. Herniated Nucleus Pulposus  Tidak spesifik, karena


142 bisa menjadi penyebab cervical root syndrome bila
terjadi pada segemen cervical

D. Rotator Cuff Syndrome  mengenai otot-otot rotator


cuff pada lengan atas. Apley maneuver tidak dapat
dilakukan

E. Ankylosing spondilitis  seringkali terjadi pada


segmen thoracal
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, kemungkinan diagnosis pada kasus ini
PEMBAHASAN yaitu

142 B. CERVICAL ROOT SYNDROME

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, 20 tahun, datang dengan kejang seluruh
tubuh menghentak-hentak. Pasien sering bengong dan
tampak bingung setelahnya. Sebelum mulai kejang, pasien
selalu mengeluhkan ada rasa nyeri pada daerah ulu hati.
Jenis epilepsi yang paling mungkin pada pasien ini?
SOAL
A. Epilepsi Rolandi
B. Epilepsi lobus frontal
143 C.
D.
Epilepsi lobus temporal
Epilepsi lobus parietal
E. Epilepsi lobus occipital

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. EPILEPSI LOBUS FRONTAL

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Perempuan, 20 tahun

143 • Kejang seluruh tubuh menghentak-hentak


• Pasien sering bengong dan tampak bingung
setelahnya
• Sebelum mulai kejang, pasien selalu
mengeluhkan ada rasa nyeri pada daerah ulu
hati

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
EPILEPSI

PEMBAHASAN

143

Sumber: 2017 revised classification of swizures


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KARAKTERISTIK KEJANG

PEMBAHASAN
• Lobus Temporal  fokal + gangguan awareness
• Lobus parietal  fokal

143 • Lobus oksipital  fokal


• Lobus frontal  fokal

 Penamaan sesuai lobus sudah jarang dipakai,


sekarang lebih sering pembagian berdasarkan
foncal/generalised

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
EPILEPSI LOBUS TEMPORAL
• Sebenarnya istilah temporal lobe epilepsy, occipital
PEMBAHASAN lobe epilepsy dll sudah kuno
• Saat ini kejang dibagi menjadi focal, generalized,
143 dsb
•Gejala:
• Kejang yang diawali oleh aura dan disertai gangguan
memori
• Aura dapat berupa gangguan somatosensori (olfaktori,
visual, nyeri ulu hati, vertigo), autonom, dan gejala psikiatri
(depersonalisasi, cemas, dll)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Epilepsi Rolandi kejang fokal pada muka disertai
dengan kedutan, numbness, sensasi tingling. Biasanya
PEMBAHASAN berlangsung -+2 jam, dapat tonik-klonik, sering saat tidur

143 B. Epilepsi lobus frontal  kejang fokal malam hari. Kejang


berupa kepala dan mata tonik ke satu arah

D. Epilepsi lobus parietal  kejang simpel parsial + ilusi


somatik, parestesia, nyeri wajah tangan kaki

E. Epilepsi lobus occipital : Halusinasi visual, Butam Ilusi,


Palinopsia. Kejang tonik disertai oculoclonic /nystagmus
disertai penutupan kelopak mata yang repetitif

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, jenis epilepsi yang mungkin pada kasus
PEMBAHASAN ini yaitu

143 B. EPILEPSI LOBUS FRONTAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi laki-kaki, usia 10 hari, dibawa ke IGD dengan
kejang 1 jam SMRS, durasi kejang 3 menit. Kejang kelojotan
seluruh tubuh, setelah kejang pasien menangis. Tanda vital
dalam batas normal.
Apabila di IGD pasien tersebut kembali kejang, obat apakah
SOAL yang akan Anda berikan?

A. Magnesium Sulfat
144 B.
C.
Fenitoin
Lorazepam
D. Fenobarbital
E. Diazepam

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. FENOBARBITAL

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Bayi laki-kaki, usia 10 hari  neonatus

144 • Kejang 1 jam SMRS, durasi kejang 3 menit


• Kejang kelojotan seluruh tubuh, setelah kejang
pasien menangis.
• Tanda vital dalam batas normal

• Kalau pasien kejang lagi di IGD, obat yang


diberikan?
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG DEMAM
Kejang demam sederhana
• Kejang umum tonik, klonik atau tonik-klonik.
PEMBAHASAN • Durasi< 15 menit
• Kejang tidak berulang dalam 24 jam.

144 Kejang demam kompleks


• Kejang fokal atau fokal menjadi umum.
• Durasi> 15 menit
• Kejang berulang dalam 24 jam

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak


antara 6 bulan– 5 tahun (anak 1-6 bulan masih bisa terkena kejang
demam, walaupun sangat langka) yang mengalami kenaikan
suhu tubuh >38.0 yang tidak disebabkan pleh proses intrakranial
Sumber: rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. IDAI 2016.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG NEONATUS
• Kejadiannya lebih tinggi pada bayi yang lahir kurang bulan (usia
kehamilan <30 minggu)
PEMBAHASAN
• Jenis kejang pada neonatus yang sering ditemui:

144 • Kejang tonik


• Kejang klonik
• Kejang mioklonik
• Kejang “subtle”

• Gerakan ringan yang bukan kejang:


• Jitteriness
• Apnea saat tidur
• Gerakan menghisap yang terisolasi
• Mioklonik ringan saat tidur
Sumber: Kejang pada Neonatus, IKA FK USU
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMUTUS KEJANG PADA
NEONATUS
PEMBAHASAN

144

Sumber: Kejang pada Neonatus, IKA FK USU


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Magnesium Sulfat  pencegah dan pemutus
PEMBAHASAN kejang pada Preeklampsia/Eklampsia

B. Fenitoin  diberikan ketika kejang tidak berhenti


144 dengan obat first line

C. Lorazepam  golongan benzodiazepin, risiko


gawat nafas. Tidak dipilih untuk kejang neonatus.

E. Diazepam  golongan benzodiazepin, Risiko


gawat nafas. Tidak dipilih untuk pengobatan
kejang neonatus
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, bila pasien kembali kejang di IGD,
PEMBAHASAN obat yang diberikan pada kasus ini yaitu

144 D. FENOBARBITAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki, 37 tahun, datang dengan kelemahan kedua
kaki. Kaki hanya dapat digeser-geser saja tapi tidak bisa
diangkat. Selain kelemahan kedua kaki, pasien juga
mengeluhkan rasa kebas dan tebal hingga setinggal pusar.
Sebelumnya pasien memiliki riwayat terjatuh dari ketinggian 2.5
SOAL meter.
Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas?

145 A.
B.
Paraparesis LMN hipestesi setinggi dermatom T10
Paraparesis LMN hipestesi pada dermatom T10
C. Paraparesis UMN hipestesi pada dermatom T10
D. Paraplegia LMN hipestesi setinggi dermatom T0
E. Paraplegia UM hipestesi pada dermatom T10

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. PARAPARESIS UMN HIPESTESI
PADA DERMATOM T10
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 37 tahun

145 • Kelemahan kedua kaki


• Kaki hanya dapat digeser-geser saja tapi tidak
bisa diangkat  tidak kuat mengangkat gravitas
• Keluhan lainnya rasa kebas dan tebal hingga
setinggal pusar
• Sebelumnya pasien memiliki riwayat terjatuh dari
ketinggian 2.5 meter riwayat trauma
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PENILAIAN MOTORIK OTOT
MANUAL MUSCLE TESTING (MMT)
PEMBAHASAN
Nilai Respon

145 Nilai 0
Nilai 1
Nilai 2
Tidak ada kontraksi atau tonus otot sama sekali
Kontraksi atau tonus (+) tapi tidak ada gerakan
Mampun bergerak namun belum bisa melawan gaya gravitasi
Nilai 3 Mampu bergerak dengan lingkup gerak sendi secara penuh dan melawan
gravitasi, tapi belum mampu melawan tahanan minimal
Nilai 4 Mampu bergerak penuh melawan gravitasi dan melawan tahan sedang
Nilai 5 Mampu melawan gravitasi dan mampu melawan tahanan maksimal.

Dikatakan PLEGI bila kekuatan nilai 0

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
UMN VS LMN
• Lesi UMN
• Refleks fisiologis meningkat, refleks patologi muncul
PEMBAHASAN • Otot cenderung kaku (spastik)
• Letak lesi di atas atau proksimal dari persarafannya di pantai

145 • Lesi LMN


• Refleks fisiologis cenderung menuruh bahkan tidak ada, arefleksia
• Otot cenderung lemah sekali
• Letak lesi sejajar atau lebih rendah dari persarafan yang terkait

Persarafan ekstremitas atas  Brachial plexus.


Persarafan ekstremitas bawah  lumbosacral plexus
 Hipestesi dirasakan hingga setinggi pusat (dermatom T10)  lesi UMN
bagi ekstremitas bawah
Sumber: Kapita Selekta Kedokteran, FKUI
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DERMATOME

PEMBAHASAN

145

Sumber: Netter atlas


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Paraparesis LMN hipestesi setinggi dermatom T10 
PEMBAHASAN
jenis lesi UMN terhadap plexus lumbosacral

145 B. Paraparesis LMN hipestesi pada dermatom T10 


jenis lesi UMN terhadap Plexus lumbosacral

D. Paraplegia LMN hipestesi setinggi dermatom T0 


plegi bila kekuatan 0. di kasus pasien masih bisa geser

E. Paraplegia UM hipestesi pada dermatom T10  idem


(D)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada
PEMBAHASAN kasus ini yaitu

145 C. PARAPARESIS UMN HIPESTESI


PADA DERMATOM T10

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, usia 29 tahun, datang dengan keluhan nyeri
kepala di seluruh bagian kepala, juga terasa tegang leher
bagian belakang. Keluhan ini sudah pernah dirasakan
sebelumnya. Keluhan muncul terutama saat pasien stress, dan
dapat perlahan membaik dengan istirahat. Pemeriksaan tanda
SOAL vital, status generalis, dan status neurologis dalam batas
normal.
Diagnosis yang paling tepat?
146 A. Classic migraine headache
B. Common migraine headache
C. Tic Douloureux
D. Tension type headache
E Cluster headache

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. TENSION TYPE HEADACHE

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 29 tahun

146 • Nyeri seluruh kepala hingga tegang leher bagian


belakang
• Keluhan berulang, muncul terutama saat stress,
dan perlahan membaik dengan istirahat.
• Pemeriksaan tanda vital, status generalis, dan
status neurologis dalam batas normal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NYERI KEPALA

PEMBAHASAN

146

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TENSION TYPE HEADACHE
• Tension Headache atau Tension Type Headache (TTH)
atau nyeri kepala tipe tegang adalah bentuk sakit
PEMBAHASAN kepala yang paling sering dijumpai dan sering
dihubungkan dengan jangka waktu dan peningkatan
stress.
146 • Nyeri kepala memiliki karakteristik bilateral, rasa
menekan atau mengikat dengan intensitas ringan
sampai sedang. Nyeri tidak bertambah pada aktifitas
fisik rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada
fotofobia atau fonofobia.
• Patofisiologi tension type headache (TTH) belum
begitu jelas, tetapi diduga banyak faktor yang
berperan. Mekanisme perifer sangat berperan pada
patofisologi Episodik TTH (ETTH), sedangkan
mekanisme sentral berperan dalam kronik TTH (KTTH)
Sumber: Acuan PPK Neurologi PERDOSSI 2016
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TENSION TYPE HEADACHE
• Faktor muskulus (otot) sangat
berperan dalam mekanisme
PEMBAHASAN perifer. Pada penderita dengan
ETTH maupun KTTH dijumpai
peningkatan ketegangan otot

146 miofsial baik saat nyeri kepala


maupun setelah bebas nyeri
kepala.

• Nyeri kepala ini lebih sering terjadi


pada perempuan dibandingkan
laki-laki dengan perbandingan
3:1.
• Dapat mengenai semua usia,
namun sebagian besar adalah
dewasa muda sekitar 20-40 tahun
Sumber: Netter atlas
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATA LAKSANA TTH
• Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2
hari/minggu.
PEMBAHASAN • Analgetik
• Aspirin 1000mg/hari

146 •


Asetaminofen 1000mg/hari
NSAIDs
Kafein (analgetik ajuvan) 65 mgg
• Kombinasi 325 aspirin, asetaminofen +40 mg kafein
• Tipe kronik
• Antidepresan
• Trisiklik: Amitiriptilin sebagai obat terapeutik maupun
pencegahan
• Antiansietas
• Gol. Benzodiazepin dan butalbutal, namun bersifat adiktif.
Sumber: Acuan PPK Neurologi PERDOSSI 2016
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Classic migraine headache  nyeri kepala
PEMBAHASAN unilateral, berdenyut, didahului aura
B. Common migraine headache  nyeri kepala
146 unilateral, berdenyut, tanpa aura
C. Tic Douloureux  = neuralgia trigeminal
E. Cluster headache  nyeri kepala hebat
unilateral, hingga nyeri pada mata, injeksi
konjungtiva, dan rhinore ipsilateral

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat pada
PEMBAHASAN kasus ini yaitu

146 D. TENSION TYPE HEADACHE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki, 54 tahun, post KLL 2 jam yang lalu. Pada
pemeriksaan refleks cahaya didapatkan hasil sebagai berikut:

Pemeriksaan refleks cahaya direk mata kanan (+), mata kiri (-)
Pemeriksaan refleks cahaya indirek mata kanan (+), mata kiri (-)
SOAL Lokasi saraf yang terganggu terletak pada?

A. N.II kanan
147 B.
C.
N.III kanan
N.II kiri
D. N.III kiri
E N.II kanan dan N.III kiri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. N.III KIRI

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 54 tahun, post KLL

147 • Refleks direk (+/-)


• Refleks indirek (+/-)

 Lokasi gangguan dimana?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
REFLEKS PUPIL
• Refleks langsung (RCL)
• Refleks tak langsung (RCTL)
PEMBAHASAN • Cara pemeriksaan:
• Pasien disuruh melihat benda yang jauh

147 • Mata disenter (diberi cahaya) dan lihat apa ada reaksi pupil
• Pada keadaan normal: pupil akan mengecil: RCL (+); bila pupil
mata yang tidak disinari ikut mengecil : RCTL (+)

–Apabila RCL (-) dan RCTL (+) = kerusakan N.II


–Apabila RCL (-) dan RCTL (-) = kelumpuhan N.III

SOAL: RCL kanan (+), kiri (-)


RCTL kanan (+), kiri (-)

 Kelumpuhan N.III kiri


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
REFLEKS PUPIL

PEMBAHASAN

147

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. N.II kanan  RCL kanan (-), RCTL kanan (+), RCL kiri
PEMBAHASAN
(+), RCTL kiri (-)

147 B. N.III kanan  RCL kanan (-), RCTL kanan (-), RCL kiri
(+), RCTL kiri (+)

C. N.II kiri  RCL kanan (+), RCTL kanan (-), RCL kiri (-),
RCTL kiri (+)

E. N.II kanan dan N.III kiri  RCL kanan (-), RCTL kanan
(+), RCL kiri (-), RCTL kiri (-)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, lokasi saraf yang terganggu pada
PEMBAHASAN kasus ini yaitu

147 D. N.III KIRI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, 36 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala
hebat sejak 1 hari yang lalu. Demam dan pandangannya
ganda. Sejak 2 bulan sebelumnya, telinga kanan sering
mengeluarkan cairan yang kental dan agak berbau. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38 C, nadi 90 kali/menit, RR 20
SOAL kali/ menit, kesadaran CM.
Pemeriksaan mata: Parese N.VI kanan, pada telinga didapatkan
adanya perforasi atik dan terdapat kolesteatom. Pada CT Scan
148 didapatkan lesi hipodens tunggal berbatas tegas, berbentuk
bulat dengan ring enhancement.
Tatalaksana untuk kasus diatas adalah…

A. Antiviral
B. Drainase dan Antibiotik
C. Antifungal
D. IVIG
E. Koreksi penyakit dasar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. DRAINASE DAN ANTIBIOTIK
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 36 tahun

148 •


Nyeri kepala hebat sejak 1 hari yang lalu.
Demam (+) pandangannya ganda(+)
Sejak 2 bulan sebelumnya, telinga kanan sering mengeluarkan
cairan yang kental dan agak berbau  OMSK
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38 C, nadi 90
kali/menit, RR 20 kali/ menit, kesadaran CM.
• Pemeriksaan mata: Parese N.VI kanan, pada telinga
didapatkan adanya perforasi atik dan terdapat kolesteatom.
• Pada CT Scan didapatkan lesi hipodens tunggal berbatas
tegas, berbentuk bulat dengan ring enhancement.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ABSES OTAK
• Pasien memiliki keluhan
nyeri kepala hebat dan
PEMBAHASAN
pandangan double 
adanya penekanan pada
148 intracranial

• Keluhan demam dan


riwayat infeksi telinga
sebelumnya curiga
infeksi

• CT-scan  gambaran
cincin  abses otak
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ABSES OTAK
• Penumpukan materi piogenik yang terlokalisir di dalam/di antara
parenkim otak, dengan etiologi bermacam-macam meliputi : Bakteri
PEMBAHASAN (yang sering) : Staphylococcus aureus, Streptococcus anaerob,
Streptococcus β hemolitikus, Streptococcus α hemolitikus, E.coli,

148 Bacteroides. Jamur : N.asteroids, Candida, Aspergillus, Actinomycetes


• Parasit : E.Histolitika, Cystisercosis, Schistosomiasis Etiologi: Sebagian
besar akibat penyebaran dari telinga tengah dan sinusitis
• Gejala dan Tanda Klinis:
• Sakit kepala
• Muntah
• Kejang
• Gangguang fokal pada neurologis
• CT-Scan: adanya gambaran ring yang semakin hari semakin terlihat
dengan penyangatannya
Sumber: Acuan PPK Neurologi PERDOSSI 2016
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATA LAKSANA
• Terapi kausal
• Terapi empirik
PEMBAHASAN • Sefalosporin generasi III intravena (Ceftriaxone 2g/12jam iv
atau Cefotaxime 2g/8jam iv)

148 • Metronidazole 500mg/8jam iv


• Antiedema: dexamethasone/ manitol sesuuai indikasi
• Operasi: bila tindakan konservatif gagal, atau diameter abses >2.5cm

• Terapi berguna untuk mengecilkan abses dan mengurangi efek


pendesakkan akibat massa

Sumber: Acuan PPK Neurologi PERDOSSI 2016


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Antiviral  tidak menyebabkan abses piogenik
PEMBAHASAN
C. Antifungal  relatif lebih jarang
148 D. IVIG  untuk kelainan autoimun

E. Koreksi penyakit dasar jika infeksi sekunder

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana pada kasus ini yaitu

148 B. DRAINASE DAN ANTIBIOTIK

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien seorang perempuan, 19 tahun, dibawa ke IGD karena
kejang berulang sejak pagi (sudah + 2 jam). Pasien tidak sadar
di antara kejang. Pasien sudah didiagnosis epilepsi namun sejak
obat habis 2 bulan yang lalu pasien sudah tidak kontrol dan
tidak minum obat lagi.
SOAL Obat apa yg tepat diberikan pada pasien?

A. Diazepam rektal
149 B.
C.
Diazepam IV
Fenitoin IV
D. Carbamazepin IV
E. Fenitoin IM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. DIAZEPAM REKTAL

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Perempuan, 19 tahun

149 • Kejang berulang sejak 2 jam, tidak sadar diantara


kejang
• Sudah didiagnosis epilepsi, 2 bulan terakhir obat
habis tidak kontrol dan tidak minum obat

 Kejang di IGD, obat yang diberikan?

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
STATUS EPILEPTIKUS

PEMBAHASAN

149

Sumber:
Rekomendasi penatalaksanaan
status epileptikus IDAI 2016

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Diazepam IV  dipilih jika sudah ada info bahwa
PEMBAHASAN sudah terpasang iv line. Tidak usah beri per rectal
lagi, langsung pilih Diazepam iv

149 C. Fenitoin IV  pilihan jika tidak berhasil dengan


diazepam rectal/iv

D. Carbamazepin IV  obat yang biasa digunakan


dalam epilepsi, namun bukan pemutus kejang

E. Fenitoin IM  fenitoin diberikan dengan injeksi


intravena
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, obat yang tepat diberikan pada kasus
PEMBAHASAN ini yaitu

149 A. DIAZEPAM REKTAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki, usia 1 tahun, dirasa mata kirinya nampak
agak tidak simetris. Bagian hitam dari mata kiri tidak sama
dengan mata kanan, dengan kelopak mata kiri tertutup
sebagian, serta tidak pernah berkeringat pada wajah sebelah
kiri. Tidak ada riwayat trauma. Pada Pemeriksaan Fisik, tanda
SOAL vital dalam batas normal, pupil anisokor 5 mm / 3 mm, Ptosis (+)
palpebra sinistra. Pemeriksaan Rontgen Paru dan CT scan
kepala dalam batas normal. Apabila penyakit ini diturunkan
150 secara autosomal dominan, diagnosa yang tepat adalah?

A. Raeder syndrome
B. Wallenberg syndrome
C. Arnold Chiari Malformation
D. Horner syndrome
E. Pancoast syndrome

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. HORNER SYNDROME
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Anak laki-laki, 1 tahun
• mata kirinya tidak simetris
150 • Bagian hitam dari mata kiri tidak sama dengan mata
kanan, dengan kelopak mata kiri tertutup sebagian, serta
tidak pernah berkeringat pada wajah sebelah kiri
• Riw trauma disangkal
• PF tanda vital dalam batas normal, pupil anisokor 5 mm / 3
mm
• Ptosis (+) palpebra sinistra
• Pemeriksaan Rontgen Paru dan CT scan kepala dalam
batas normal.
• Penyakit ini diturunkan secara autosomal dominan
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
HORNER SYNDROME
• Gangguan saraf simpatis mata

PEMBAHASAN Triad klasik:


• Miosis (konstriksi pupil)

150 • Ptosis (kelopak mata turun)


• Anhidrosis (setengah wajah tidak
berkeringat)

•Penyebab:
• Lesi primer neuron, stroke batang otak,
trauma pleksus brakialis, tumor, iskemia
arteri karotis, neoplasma fosa kranial

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Raeder syndrome  SOL paratrigeminal. Nyeri
PEMBAHASAN wajah unilateral + trias Horner
B. Wallenberg syndrome Stroke pada PICA 
gangguan sensoris dan wajah kontralateral, trias
150 Horner, diplopia, nistagmus
C. Arnold Chiari Malformation  Herniasi tonsil otak
 dysphagia, insomnia, nystagmus, kelemahan
ekstremitas
E. Pancoast syndrome  tumor apeks pulmo 
gangguan saraf simpatis, bisa juga
menyebabkan sindrom Horner

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini
PEMBAHASAN yaitu

150 D. HORNER SYNDROME

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 67 tahun datang ke dokter praktik umum
dengan keluhan kehilangan indera pengecap. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan pasien tidak dapat mengecap
terutama rasa asam dan pahit dengan baik. Penecap terhadap
rasa asin dan manis dirasakan tidak berkurang
SOAL Saraf kranialis apakah yang mengalami gangguan?

A. N.Glossopharygeus
151 B.
C.
N.Trigeminus
N.Hipoglosus
D. N.Fasialis
E. N.Vagus

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. N.GLOSOFARINGEUS

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 67 tahun

151 • kehilangan indera pengecap terutama rasa asam


dan pahit  lidah bagian 1/3 posterior
• Pengecap terhadap rasa asin dan manis
dirasakan tidak berkurang  2/3 anterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NERVI CRANIALES

PEMBAHASAN

151

Sumber: Netter Atlas

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. N.Trigeminus  N.V  sensorik seluruh kepala
PEMBAHASAN dan wajah, gigi, sinus. Komponen motorik untuk
otot mastikasi (mengunyah)
C. N.Hipoglosus  N.XII  mengatur pergerakan
151 otot lidah
D. N.Fasialis  N.VII  sensorik 2/3 anterior lidah
dan palatum molle. Motorik otot wajah.
E. N.Vagus  N.X paling panjang. Motorik
jantung paru bronkus saluran cerna, sensorik
jantung paru trakea bronkus laring faring sal
cerna dan telinga luar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, saraf kranialis yang mengalami
PEMBAHASAN gangguan pada kasus ini yaitu

151 A. N.GLOSSOPHARYNGEUS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien laki-laki, usia 21 tahun, datang dengan keluhan
kejang berulang sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan
awalnya lengan dan tungkai kiri kelojotan, kemudian menyebar
ke lengan dan tungkai kanan. Setelah kejang pasien bengong
dan tertidur. Pasien jg mengeluhkan nyeri kepala dan akhir-akhir
SOAL ini penurunan berat badan, pemeriksaan fisik dan neurologis
dalam batas normal.
Diagnosis pasien ini adalah…
152 A. Kejang Tonik klonik
B. Kejang parsial sederhana
C. Kejang parsial komplek
D. Kejang umum sekunder
E. Kejang umum klonik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. KEJANG UMUM SEKUNDER
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 21 tahun
• Kejang berulang sejak 2 bulan
152 • Keluhan dirasakan awalnya lengan dan tungkai kiri
kelojotan, menyebar ke lengan dan tungkai kanan
• Setelah kejang pasien bengong dan tertidur
• Pasien mengeluhkan nyeri kepala dan penurunan
berat badan
• Pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas normal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
BANGKITAN EPILEPSI

PEMBAHASAN

152

Sumber:
Konsensus penatalaksanaan epilepsi PERDOSSI 2014

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG

PEMBAHASAN
• Kejang Fokal
• Kejang fokal sederhana  tidak ada gangguan
kesadaran, berlangsun dalam detik-menit. Jika
152 berlangsung >30menit lihat status epileptikus
• Kejang fokal kompleks  ada gangguan kesadaran,
pasien tidak ingat saat sedang kejang
• Kejang umum sekunder  berawal dari kejang fokal
kompleks ke kejang umum tonik klonik

Sumber:
Konsensus penatalaksanaan epilepsi PERDOSSI 2014

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG

PEMBAHASAN
• Kejang Umum
• Kejang absans (petit mal)  pasien mendadak
bengong dan dapat disertai automatism
152 • Kejang mioklonik  pergerakan motorik singkat, jerking,
berlangsung kurang dari 1 detik
• Kejang klonik  pergerakan motorik yang ritmik
• Kejang tonik  peningkatan tonus, kaku
• Kejang tonik-klonik  campuran keduanya
• Kejang atonik  seperti tiba-tiba terjatuh
Sumber:
Konsensus penatalaksanaan epilepsi PERDOSSI 2014

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJANG

PEMBAHASAN
• Kejang Umum
• Kejang absans (petit mal)  pasien mendadak
bengong dan dapat disertai automatism
152 • Kejang mioklonik  pergerakan motorik singkat, jerking,
berlangsung kurang dari 1 detik
• Kejang klonik  pergerakan motorik yang ritmik
• Kejang tonik  peningkatan tonus, kaku
• Kejang tonik-klonik  campuran keduanya
• Kejang atonik  seperti tiba-tiba terjatuh
Sumber:
Konsensus penatalaksanaan epilepsi PERDOSSI 2014

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Kejang Tonik klonik  tonus meningkat, seluruh
PEMBAHASAN tubuh kaku kemudia bergerak ritmik

152 B. Kejang parsial sederhana  kejang fokal tanpa


disertai gangguan kesadaran

C. Kejang parsial komplek  kejang fokal disertai


gangguan kesadaran

E. Kejang umum klonik  seluruh tubuh bergerak ritmik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada kasus ini yaitu

152 D. KEJANG UMUM SEKUNDER

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita dibawa ke RS karena lemah anggota gerak
bawah post terjatuh dengan posisi duduk. Pasien mengeluh ada
gangguan BAB dan BAK serta didapati ada Saddle anaesthesia.
PF TTV Tek darah 140/90, Nadi 100x, RR 20x, Temp 37.0.
Pemeriksaan neurologis menunjukkan adanya kelemahan
SOAL kedua tungkai, anestesi dari regio umbilikal ke bawah. Saddle
anaesthesia (+). Kekuatan motorik anggota gerak bawah
33333/33333. Mulai dermatom daerah lumbal terdapat
153 pengurunan sensasi nyeri dan suhu.
Diagnosis yang paling mungkin?

A. Syringomyelia
B. Mielopati
C. HNP Lumbal
D. Radikulopati lumbal
E. Cauda equina syndrome

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. CAUDA EQUINA SYNDROME
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Wanita, lemah anggota gerak bawah
• Post terjatuh dengan posisi duduk.
153 • Gangguan BAB dan BAK (+), serta didapati ada Saddle
anaesthesia (+)
• PF TTV Tek darah 140/90, Nadi 100x, RR 20x, Temp 37.0.
• Pemeriksaan neurologis: menunjukkan adanya kelemahan
kedua tungkai, anestesi dari regio umbilikal ke bawah.
Saddle anaesthesia (+).
• Kekuatan motorik anggota gerak bawah 33333/33333.
Mulai dermatom daerah lumbal terdapat pengurunan
sensasi nyeri dan suhu.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
CEDERA MEDULLA SPINALIS
• Medula spinalis merupakan satu kumpulan saraf-
PEMBAHASAN
saraf yang terhubung ke susunan saraf pusat yang
berjalan sepanjang kanalis spinalis yang dibentuk
153 oleh tulang vertebra.
• ketika terjadi kerusakan pada medula spinalis,
masukan sensoris, gerakan dari bagian tertentu
dari tubuh dan fungsi involunter seperti
pernapasan dapat terganggu atau hilang sama
sekali. Ketika gangguan sementara ataupun
permanen terjadi akibat dari kerusakan pada
medula spinalis, kondisi ini disebut sebagai cedera
medula spinalis Sumber:
Trauma to the spinal cord, Elsevier, 2012
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PATOFISIOLOGI
• Kompresi karena tulang, ligamen,herniasi diskus intervertebralis &
PEMBAHASAN hematom
• paling berat akibat kompresi tulang, trauma hiperekstensi corpus
dislokasi ke posterior.

153 • Regangan jaringan.biasanya terjadi pada hiperpleksi, toleransi


medula spinalis terhadap regangan tergantung usia
• Edema.timbul segera setelah trauma
• Sirkulasi terganggu.
• 2 jam pasca cedera terjadi invasi sel-sel inflamasi dimulai oleh
microglia dan leukosit polimorfonuklear.
• 4 jam pasca cedera hampir separuh medula spinalis menjadi nekrotik.
• 6 jam pasca cedera terjadi edema primer vaskogenik.
• 48 jam terjadi edema dan nekrotik kros-sektional pada tempat
cedera. Sumber:
Konsensus penatalaksanaan epilepsi PERDOSSI 2014

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRAUMA MEDULLA SPINALIS

PEMBAHASAN

153

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Syringomyelia  kista berisi cairan serebrospinal
PEMBAHASAN di medula spinalis  efek penekanan jadi kebas,
nyeri, lemas
B. Mielopati  gangguan pada medulla spinalis
153 secara umum. Seringkali akibat degeneratif
atapun kompresi
C. HNP Lumbal  penonjolan/herniasi nucleus
pulposus di daerah lumbal. Nyeri menjalar
sepanjang persyarafan yang dikenainya
D. Radikulopati lumbal gangguan radix di
segmen lumbal.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada kasus ini yaitu

153 E. CAUDA EQUINA SYNDROME

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien wanita, 28 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri kepala. Rasanya tidak berputar, namun saat
melihat benda terlihat ganda. Pada pemeriksaan neurologis,
mata kanan pasien dapat melirik ke kiri tetapi mata kiri tetap
berada di tengah.
SOAL Maka kelainan apa pada nervus kranialis?

A. N.III sinistra
154 B.
C.
N.IV sinistra
N.IV deksta
D. N. VI sinistra
E. N.VI dekstra

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. N.VI SINISTRA

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 28 tahun

154 • Nyeri kepala


• Rasanya tidak berputar, namun saat melihat
benda terlihat ganda
• Pemeriksaan neurologis, mata kanan pasien
dapat melirik ke kiri tetapi mata kiri tetap berada
di tengah.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NERVUS KRANIALIS PADA OTOT
EKSTRAOKULER
PEMBAHASAN

154

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. N.III sinistra  m.rectus medialis, m.rectus
PEMBAHASAN superior, m.rectus inferior, m. obliquus inferior

154 B. N.IV sinistra  m.obliquus superior

C. N.IV deksta  m.obliquus superior

E. N.VI dekstra  m.rectus lateralis, tapi mata


kanan.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, kelainan nervus cranialis pada kasus ini
PEMBAHASAN yaitu

154 D. N.VI SINISTRA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien seorang perempuan, 23 tahun, dibawa ke IGD karena
kejang berulang sejak 1 jam yang lalu. Pasien tidak sadar di
antara kejang. Pasien sudah didiagnosis epilepsi namun kontrol
dan minum obat tidak teratur lagi sejak terakhir kejang 6 bulan
yang lalu.
SOAL Diagnosis pasien saat ini?

A. Epilepsi umum sekunder


155 B.
C.
Malingering
Status Epileptikus
D. Epilepsi refrakter
E. Epilepsi katamenial

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. STATUS EPILEPTIKUS

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Perempuan, 23 tahun

155 • Kejang berulang sejak 1 jam.


• Di antara episode kejang, pasien tidak sadar
• Riwayata epilepsi (+), kontrol dan minum obat
tidak teratur
• Terakhir kejang 6 bulan yang lalu.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
STATUS EPILEPTIKUS

PEMBAHASAN

155

Sumber:
Rekomendasi penatalaksanaan
status epileptikus IDAI 2016

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Epilepsi umum sekunder jenis dari epilepsi fokal
PEMBAHASAN kompleks yang kemudian berkembang menjadi
epilepsi umum
B. Malingering  berpura-pura sakit, ataupun
155 membuat seakan sakitnya lebih parah dari
sebenarnya dengan tujuan mendapatkan
sesuatu
D. Epilepsi refrakter  kejang yang terus
berlangsung hingga >60 menit walaupun telah
diberikan pemutus kejang
E. Epilepsi katamenial  epilepsi yang berkaitan
dengan siklus menstruasi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini
PEMBAHASAN yaitu

155 C. STATUS EPILEPTIKUS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Dono, 70 tahun dengan keluhan demensia meninggal
karena kecelakaan mobil. Keluarga korban mengatakan
bahwa dalam 5 tahun terakhir terjadi perubahan perilaku.
Dia menjadi mudah marah, sering lupa, sering tersesat jika
berjalan-jalan sendiri, hubungan dengan keluarga tidak baik.
SOAL Dari hasil otopsi dan pemeriksaan patologi anatomi,
ditemukan gambaran amyloid plaques dan neurofibrillary
tangles pada otak korban. Diagnosis yang tepat dari laki-laki
156 ini adalah ?

A. Demensia pada Penyakit Pick


B. Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob
C. Demensia Alzheimer
D. Demensia pada penyakit Huntington
E. Demensia Vaskuler

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Demensia Alzheimer

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Pasien demensia

156 • 5 tahun terakhir terjadi perubahan perilaku


• Mudah marah, sering lupa, sering tersesat jika
berjalan-jalan sendiri, hubungan dengan
keluarga tidak baik
• hasil otopsi dan pemeriksaan patologi anatomi,
ditemukan gambaran amyloid plaques dan
neurofibrillary tangles pada otak korban

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Demensia
• Sindrom gangguan otak bersifat kronik-
progresif
• Gangguan fungsi luhur kortikal multipel
PEMBAHASAN
• Daya ingat
• Daya pikir

156 •


Orientasi
Daya tangkap
Berhitung
• Belajar
• Berbahasa
• Daya nilai
• Umumnya disertai, kadang kala diawali
: kemrosotan dalam pengendalian
emosi, perilaku sosial, dan motivasi
hidup
Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Demensia
• Penurunan kemampuan daya ingat
dan daya pikir
PEMBAHASAN
• Mengganggu aktivitas sehari-hari
• Tidak ada gangguan kesadaran

156 • Gejala dan disabilitas sudah nyata


paling sedikit 6 bulan

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Demensia
Demensia
PEMBAHASAN

156 Demensia
Alzheimer
Demensia
Vaskuler
Demensia pada
Penyakit Lain

Demensia Pada
Demensia Pada Demensia Pada
Demensia Pada Penyakit
Penyakit Penyakit
Penyakit Pick Creutzfeld-
Huntington Parkinson
Jakob

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Demensia Alzheimer
• Gejala demensia
• Onset bertahap dan deteriorasi lambat
PEMBAHASAN
• Tidak ada penyakit klinis atau
gangguan otak yang menimbulkan

156 demensia
• Tidak adanya serangan apoplektik
mendadak, gejala kerusakan
neurologis mendadak
• Px Patologi Anatomi otak pasien
Alzheimer  ditemukan amyloid
plaque dan neurofibrillary (Tau) tangle
Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2);
Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Amyloid Plaque dan
Neurofibrillary Tangle
• Amyloid plaque  penumpukan
PEMBAHASAN deposit dari Amyloid Beta (Aβ)
yang beasal dari Amyloid
Precursor Protein (APP) dari

156 lengan panjang kromosom 21.

• Neurofibrillary Tangle  terjadi


proses hiperfosforilasi protein tau
 mikrotubulus hancur, dan
sitoskeleton dari neuron menjadi
rapuh

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Demensia pada Penyakit Pick (atrofi selektif lobus
frontalis (frontotemporal Dementia)  euphoria, emosi
PEMBAHASAN tumpul, perilaku sosial kasar, disinhibisi, apatis, gelisah 
PA otak ada gambaran Pick Bodies)

156 B. Demensia pada Penyakit Creutzfeld-Jakob(demensia


progresif, ggn pyramidal dan extrapyramidal dengan
mioklonus, EEG trifasik  akibat prion, gambaran PA otak
tampak lesi sponge-like )
D. Demensia pada Penyakit Huntington (gangguan
koreiform yang involunter, riwayat keluarga dengan
huntington  pada otopsi otak tampak atrofi ganglia
basalis)
E. Demensia Vaskuler (hendaya fungsi kognitif tidak
merata, terdapat gejala neurologis fokal)
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat pada laki-
PEMBAHASAN laki ini adalah….

156 C. Demensia Alzheimer

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Indro, 68 tahun, adalah laki-laki obesitas yang datang ke
dokter dengan keluhan kelelahan dan mudah mengantuk,
walaupun dia tidur dalam waktu 7 hingga 9 jam setiap
malam dan sering tidur di jam-jam tertentu. Setiap bangun
tidur pagi dia mengeluhkan nyeri kepala dan mulut terasa
SOAL kering. Istrinya juga mengatakan bahwa dia selalu mengorok
ketika tidur. Diagnosis yang tepat pada keluhan pasien ini
adalah ?
157 A. Central Sleep Apnea
B. Narkolepsi
C. Hipersomnia
D. Depresi
E. Obstructive Sleep Apnea

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Obstructive Sleep Apnea

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Laki-laki obesitas

157 • Kelelahan dan mengantuk


• Jam tidur cukup
• Setiap bangun nyeri kepala dan mulut kering
• Jika tidur mengorok

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Obstructive Sleep Apnea
Syndrome (OSAS)
• Sindrom yang memiliki karakteristik
 terdapat periode obstruksi pada
PEMBAHASAN saluran nafas atas pada saat tidur
• ↓ saturasi oksigen arteri
• Cenderung mengorok

157 • Setelah bangun tidur badan tidak segar

• Ini sering terjadi pada pasien


dengan obesitas
• Pada pemeriksaan
polysomnogram : terdapat periode
multipel paling tidak 10 detik
terjadi apnea atau hypopnea, di
mana abdomen dan thorax tetap
mengembang  indikasi
diafragma dan otot-otot
pernafasan berusaha melakukan
respirasi melalui sumbatan Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2);
Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Central Sleep Apnea
• Terjadi pada umumnya pada
pasien geriatri
PEMBAHASAN
• Karena terjadi kesalahan secara
periodik pada Sistem Saraf Pusat

157 yang menstimulasi pernafasan


• Pada pemeriksaan
polysmonogram  tampilan CSA
sama dengan OSAS tetapi tampak
pengehentian usaha pernafasan
yang terlihat dari lead pada
abdomen dan thorax

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Central Sleep Apnea (kesalahan secara periodik pada
PEMBAHASAN Sistem Saraf Pusat yang menstimulasi pernafasan)
B. Narkolepsi (gangguan neurologis dalam jangka waktu
lama yang menyebabkan ketidakmampuan mengatur
157 jadwal tidur-jaga)
C. Hipersomnia (selalu mengantuk, terdapat sleep attacks,
tidak ada riwayat narkolepsi, OSAS pada saat tidur)
D. Depresi (terdapat trias depresi : afek depresi,
anhedonia, anergia, pada kasus tidak terdapat itu)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat pada
PEMBAHASAN pasien ini adalah….

157 E. Obstuctive Sleep Apnea

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Nn. Felisa, 18 tahun, dibawa ayahnya ke IGD karena
menjerit-jerit dan bernafas seperti tercekik. Pasien
juga sempat duduk terdiam terpaku sebelumnya.
Hal ini dialaminya sejak 6 jam yang lalu setelah
SOAL
mengetahui ibunya dan adiknya meninggal dalam
kecelakaan bermotor yang tragis. Apakah diagnosis
yang mungkin?
158 A. Gangguan Stres Paska Trauma
B. Gangguan Penyesuaian
C. Serangan Panik
D. Reaksi Stress Akut
E. Gangguan Cemas Menyeluruh

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Reaksi Stress AKut

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Menjerit-jerit dan bernafas seperti tercekik

158 • Duduk terdiam terpaku sebelumnya


• 6 jam yang lalu setelah mengetahui ibunya dan
adiknya meninggal dalam kecelakaan bermotor
yang tragis  Stressor (bersifat katastropik)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Reaksi terhadap Stress Berat dan
Gangguan Penyesuaian
Gangguan Stres Paska
Reaksi Stress Akut Gangguan Penyesuaian
Trauma (PTSD)

PEMBAHASAN Konsekuensi dari stress akut yang berat dan trauma yang berkelanjutan atau
Konsep Utama keaadaan yang tidak nyaman yang berkelanjutan. Tanpa hal ini semua tidak
akan terjadi

158 Kriteria Waktu


Setelah ada stressor, mereda
dalam 24-48 jam, hilang
setelah 3 hari
1 bulan setelah
kejadian stressor, dan
biasanya tidak melebihi
6 bulan
Muncul dalam kurun
waktu 6 bulan (bisa 6
bulan setelah kejadian)

Terpaku, depresi, cemas, Bukti psikiatri yang Adanya flashbacks


marah, kecewa, overaktif, NORMAL jadi Jika mengingat kembali
penarikan diri ABNORMAL (depresi, kejadian stressor dapat
Gejala
cemas, atau terjadi gangguan
campuran, disabilitas otonom, afek, dan
ADL) tingkah laku

Pada kasus ini tampak stressor yang dialami pasien ini adalah stressor yang bersifat akut
dan berat (katastrofik), dan muncul gejala setelah ada stressor

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Gangguan Stres Paska Trauma (muncul dalam kurun
PEMBAHASAN waktu 6 bulan, khas dari gangguan ini adalah
flashbacks terhadap stressor)
B. Gangguan Penyesuaian (muncul dalam waktu 1 bulan
158 paska perubahan yang terjadi pada seseorang, sampai
tidak lebih dari 6 bulan, munculnya berupa perasaan
tidak nyaman dengan keadaan barunya)
C. Serangan Panik (terdapatnya fase cemas yang berat 
dengan overaktivitas autonomik)
E. Gangguan Cemas Menyeluruh (cemas terus menerus,
tidak diketahui penyebab cemasnya)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang mungkin pada pasien
PEMBAHASAN ini adalah….

158 D. Reaksi Stress Akut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ny. Janita, 32 tahun dengan gangguan jiwa kronik dan
minum obat secara teratur ini diantar oleh suaminya dengan
keluhan payudara mengeluarkan cairan berwarna putih.
Apakah yang menyebabkan hal ini pada ?

SOAL A. Kontrasepsi Oral


B. Hipotiroid
C. Cirrhosis
159 D. Kehamilan
E. Haloperidol

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Haloperidol
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Gangguan jiwa kronik
• Minum obat teratur
159 • Payudara mengeluarkan cairan berwarna putih
• Mengarah ke Galactorrhea

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Dopamine Pathway
• Untuk mengetahui kerja dari obat-
obatan antipsikotik, maka perlu
dipahami dopamine pathway
PEMBAHASAN • Mesolimbic
• Mesocortical
• Nigrostriatal

159 • Tuberoinfundibular
• Berdasarkan penelitian bahwa pasien
dengan schizophrenia memiliki kadar
dopamine yang tinggi terutama pada
reseptor dopamine D2  obat
antipsikotik tipikal memblokir reseptor
D2

Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (Edisi Ketiga), Dr. Rusdi Maslim, Sp. KJ.
DSM IV-TR
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Dopamine Pathway :
Tuberoinfundibular
• Jalur ini menyalurkan dompamine dari
nucleus arcuatus (nucleus infundibular)
PEMBAHASAN dari hypothalamus ke glandula hipofisis
• Dopamine melalui Jalur ini secara
fisiologis untuk menginhibisi keluarnya

159 hormone prolactin


• Pemeberian obat tipikal antipsikotik
yang dapat memblokade reseptor
dopamine ini akan menyebabkan
terjadi sekresi dari prolactin.
• Pembesaran payudara
• Galactorrhea
• Amenorrhea
• Inhibisi orgasme pada wanita dan impotensi
pada pria
Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (Edisi Ketiga), Dr. Rusdi Maslim, Sp. KJ.
DSM IV-TR
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Obat Antipsikotik Tipikal vs
Atipikal
Tipikal Atipikal
PEMBAHASAN Blokade reseptor D2 Blokade reseptor 5HT2 (serotonin), D4,
dan D2 (tetapi lemah)
Efek samping besar  gangguan Efek samping kecil  blockade

159 extrapyramidal dan


hyperprolactinemia (blokade reseptor
D2)
reseptor D2 lemah

Efektif untuk gejala positif, Efektif untuk gejala positif dan negatif,
memperburuk gejala negatif terutama tidak memperburuk gejala
negatif
Efektif terhadap pasien yang tidak
mempan terhadap obat tipikal
Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (Edisi Ketiga), Dr. Rusdi Maslim, Sp. KJ.
DSM IV-TR
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Kontrasepsi oral (dapat menstimulasi sekresi dari
prolactin, tetapi tidak ada riwayat meminum obat
PEMBAHASAN kontrasepsi)
B. Hipotiroid (peningkatan TRH pada hipotiroid dapat
159 menyebabkan hyperplasia thyrotroph dan lactotroph
yang menyebabkan pembesaran glandula hipofisis dan
hyperprolactinemia  tidak ada riwayat gangguan
tiroid)
C. Cirrhosis (tidak ada riwayat penyakit hepar, tetapi hanya
ada riwayat gangguan jiwa kronik)
D. Kehamilan (dapat menyebabkan hyperprolactinemia,
tetapi saat ini psien sedang minum obat untuk
gangguan jiwa)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, penyebab kelainan yang dialami
PEMBAHASAN pasien karena mengkonsumsi ….

159 E. Haloperidol

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. haryo, 45 tahun, seorang pria tuna susila menolak untuk
tinggal di tempat penampungan karena dia meyakini
bahwa penghuni yang lain merupakan pemuja setan dan
akan membunuhnya ketika dia tidur. Dia mengaku
mendengar bahwa mereka merencanakan akan menyayat
SOAL leher dan mencuri sepatunya. Penjaga penampungan juga
mendengar laporan bahwa dia memilki keluhan yang selalu
sama sejak 2 tahun terakhir. Diagnosis yang tepat pada
160 pasien ini adalah ?

A. Skizofrenia Katatonik
B. Skizofreia Tak Terinci
C. Skizoafektif
D. Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
E. Skizofrenia Paranoid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Skizofrenia Paranoid
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pria, 40 Tahun
• Meyakini bahwa penghuni yang lain merupakan
160 pemuja setan dan akan membunuhnya ketika dia
tidur  waham
• Dia mengaku mendengar bahwa mereka
merencanakan akan menyayat leher dan mencuri
sepatunya  halusinasi auditorik phonema
(mengancam)
• Dia memilki keluhan yang selalu sama sejak 2 tahun
terakhir

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Skizofrenia
• Suatu sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan
penyakit yang luas  bergantung genetik, fisik, dan sosial
PEMBAHASAN budaya
• Ditandai penyimpangan yang fundamental

160 •


Karakteristik gangguan pikiran dan persepsi
Afek tidak wajar atau tumpul
Kesadaran jernih
• Kemampuan intelektual terjaga
• Kemunduran kognitif tertentu terjadi

Sumber:
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III
DSM IV-TR
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Skizofrenia
Sumber:
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)
DSM IV-TR

• Harus ada sedikitnya 1 gejala :


PEMBAHASAN a) 4 Thought ( echo, insertion, withdrawal, broadcasting)
b) 4 Delusion (control, influence, passivity, perception)
c) Halusinasi auditorik
160 d) Waham menetap yang dianggap budaya setempat tidak wajar
• Atau paling sedikit 2 gejala :
a) Halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja
b) Arus pikiran terputus  inkoherensi, neologisme
c) Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing, fleksibilitas cera,
stupor, negativism, mutisme
d) Gejala negatif : sikap apatis, bicara jarang, afek tumpul atau
tidak wajar, penarikan diri
• Gejala tersebut berlangsung 1 bulan atau lebih
• Terganggunya kehidupan sehari-hari yang bermakna

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jenis-jenis Skizofrenia
Paranoid Hebefrenik Katatonik Tak terinci
Gangguan persepsi Deteriorasi proses Gangguan sikap dan Tidak khas
dan isi pikir pikir, inkoherensi, perilaku
Kunci Utama
perilaku tidak
PEMBAHASAN bertujuan
• Halusinasi dan • Onset dewasa • 1 atau lebih dari Tidak ada gejala

160
waham menonjol muda gejala dominan : skizofrenia paranoid,
: • Gejala premorbid • Stupor hebefrenik, dan
• Halusinasi : menyendiri, • Gaduh katatonik
auditorik pemalu gelisah
phonema/ako • Butuh • Posturing
asma pengamatan 2 – • Negativisme
• Halusinasi 3 bulan : • Rigiditas
Gejala Khas
pembauan, • Perilaku tidak • Fleksibilitas
visual bertangung cerea
• Del. Of control, jawab • Command
influence, dan • Afek dangkal, automatism
pasiivity tidak wajar,
• Ggn. Afektif tertawa-
tawa, cekikan
• inkoherensi
Sumber:
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III
DSM IV-TR
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Skizofrenia Katatonik(ditemukan kelainan berupa
gangguan sikap maupun perilaku : stupor, gaduh
PEMBAHASAN gelisah, posturing, negativism, rigiditas, fleksibilitas cerea,
command automatisme)

160 B. Skizofrenia Tak Terinci (memenuhi gejala skizofrenia,


tetapi tidak ada kriteria paranoid, hebefrenik, katatonik)
C. Skizoafektif (munculnya gejala skizofrenia dengan gejala
gangguan afektif (mania atau depresi) dalam waktu
yang bersamaan)
D. Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
(terdapat riwayat 1 episode gangguan afektif
(depresi)sebelumnya, dan saat ini mania, disertai
dengan gejala psikotik (waham, halusinasi))

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini
PEMBAHASAN adalah …

160 E. Skizofrenia Paranoid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ny. Fina, 28 tahun mengeluh mimpi buruk berulang
sejak 1 bulan yang terakhir setelah melihat seorang
pria ditodong dan dibunuh di dekat perumahannya.
Sejak saat itu tidurnya kurang nyaman dan jantung
SOAL
berdebar berkeringat dingin serta kaget bila melihat
pria bertubuh kekar dan tinggi. Tidak berani pulang
kantor sendirian dan tidak mau lewat daerah itu
161 lagi. Jika melewati tempat kejadian maka ia akan
merasa kejadian tersebut berulang kembali. Apakah
diagnosis yang tepat dari pasien ini ?
A. Gangguan Stres Paska Trauma
B. Gangguan Penyesuaian
C. Gangguan Panik
D. Reaksi Stres Akut
E. Gangguan Cemas Menyeluruh
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Gangguan Stres Paska
Trauma
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• 1 bulan terakhir setelah melihat seorang pria
ditodong dan dibunuh di dekat perumahannya
161 • Mimpi buruk berulang
• Tidur kurang nyaman dan jantung berdebar
berkeringat dingin serta kaget bila melihat pria
bertubuh kekar dan tinggi
• Jika melewati tempat kejadian maka ia akan
merasa kejadian tersebut berulang kembali

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Reaksi terhadap Stress Berat dan
Gangguan Penyesuaian
Gangguan Stres Paska
Reaksi Stress Akut Gangguan Penyesuaian
Trauma (PTSD)

PEMBAHASAN Konsekuensi dari stress akut yang berat dan trauma yang berkelanjutan atau
Konsep Utama keaadaan yang tidak nyaman yang berkelanjutan. Tanpa hal ini semua tidak
akan terjadi

161 Kriteria Waktu


Setelah ada stressor, mereda
dalam 24-48 jam, hilang
setelah 3 hari
1 bulan setelah
kejadian stressor, dan
biasanya tidak melebihi
6 bulan
Muncul dalam kurun
waktu 6 bulan (bisa 6
bulan setelah kejadian)

Terpaku, depresi, cemas, Bukti psikiatri yang Adanya flashbacks


marah, kecewa, overaktif, NORMAL jadi Jika mengingat kembali
penarikan diri ABNORMAL (depresi, kejadian stressor dapat
Gejala
cemas, atau terjadi gangguan
campuran, disabilitas otonom, afek, dan
ADL) tingkah laku

Pada kasus ini tampak stressor yang dialami pasien ini adalah stressor yang bersifat akut
dan berat (katastrofik), dan muncul dalam waktu 1 bulan (kurun waktu 6 bulan) dan
munculnya flashbacks jika teringat kejadian lalu
Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Gangguan Penyesuaian (muncul dalam waktu 1 bulan
PEMBAHASAN paska perubahan yang terjadi pada seseorang, sampai
tidak lebih dari 6 bulan, munculnya berupa perasaan
tidak nyaman dengan keadaan barunya)
161 C. Gangguan Panik (terdapatnya fase cemas yang berat
 dengan overaktivitas autonomic, dalam kurun waktu
setiap hari dalam 3 bulan)
D. Reaksi Stres Akut (muncul setelah kejadian stressor, mulai
menurun dalam kurun waktu 24-48 jam, dan menghilang
dalam waktu 3 hari)
E. Gangguan Cemas Menyeluruh (cemas terus menerus,
tidak diketahui penyebab cemasnya)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat pada
PEMBAHASAN pasien ini adalah …

161 A. Gangguan Stres Paska


Trauma

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Nn. Rina, 23 tahun, dibawa oleh keluarganya ke dokter
dengan keluhan sudah beberapa bulan terakhir susah
makan, dan badan yang semakin mengurus. Setelah
dilakukan anamnesis, pasien memang ingin menguruskan
badan, dia merasa jika dirinya gemuk sedangkan saat ini dia
SOAL tampak kurus, dia lalu berusaha untuk tidak makan,
menggunakan obat-obatan pencahar. Saat ini pasien juga
mengatakan menstruasi menjadi tidak teratur. Dari
162 pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter pasien tampak kurus,
anemis, dan lemas. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien ini ?
A. Bullimia Nervosa
B. Anoreksia Nervosa
C. Gangguan Waham Menetap
D. Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
E. Pica

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Anoreksia Nervosa
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Badan yang semakin mengurus
• Dia merasa jika dirinya gemuk
162 • Tidak makan, menggunakan obat-obatan
pencahar
• Menstruasi menjadi tidak teratur
• Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter pasien
tampak kurus, anemis, dan lemas

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gangguan Makan
Anoreksia Nervosa Bullimia Nervosa Pica
Mengurangi berat badan, Preokupasi yang Memakan secara terus-
sengaja, dipacu, dan atau menetap untuk makan menerus zat yang tidak
Ciri Khas
PEMBAHASAN dipertahankan dan ketagihan. bernutrisi selama 1
bulan
1. BB tetap dipertahankan • Pasien berusaha • Lebih banyak

162 2.
15% dibawah seharusnya
Berkurangnya BB
• Merangsang
muntah
melawan
kegemukan
• Merangsang
muntah

terjadi pada anak-
anak
Terutama pada
pasien mental
• Menggunakan • Menggunakan retardasi
pencahar pencahar • Pada dewasa :
Kriteria • Olahraga • Puasa berkala • Geophagia
berlebihan • Memakai obat- (tanah liat)
• Memakai obat- obatan • Amylophagia
obatan • Ketakutan yang luar (tepung)
3. Distorsi Body-image biasa akan
4. Gangguan endokrin kegemukan
5. Perkembangan pubertas
dapat tertunda

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)


DSM IV-TR
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Bullimia Nervosa (Preokupasi yang menetap untuk
PEMBAHASAN makan dan ketagihan, Ketakutan yang luar biasa akan
kegemukan, sehingga akan melawan kegemukan)
C. Gangguan Waham Menetap (waham dominan,
162 waham bersifat pribadi, pada umumnya dapat
menceritakan waham tersebut, sudah 3 bulan atau
lebih)
D. Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik (3 dari
gejala utama depresi, dengan 4 gejala lainnya disertai
gejala psikotik)
E. Pica(makan makanan yang tidak bernutrisi selama 1
bulan, pada umumnya ditemukan pada anak-anak)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat pada
PEMBAHASAN pasien ini adalah …

162 B. Anoreksia Nervosa

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sdr. Reza, 20 tahun, dibawa ibunya ke IGD RS
dengan keluhan berdebar-debar, mata tampak
merah disertai keluar air mata. Setelah dilakukan
anamnesis 1 minggu yang lalu pasien kedapatan
SOAL
menggunakan putaw, dan pada pemeriksaan fisik
ditemukan luka suntikan pada daerah lengan
kanan. Tatalaksana yang tepat untuk pasien saat ini
163 adalah?
A. Diazepam
B. Naloxon
C. Methadon
D. Haloperidol
E. Alprazolam

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Methadon
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Keluhan berdebar-debar, mata tampak merah
disertai keluar air mata
163 • 1 minggu yang lalu pasien kedapatan
menggunakan putaw
• Ditemukan luka suntikan pada daerah lengan
kanan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat Penggunaan Zat
Intoksikasi Akut Sindrom Ketergantungan Keadaan Putus Zat

• Dose dependent • Pola pemakaian zat maladaptif • Sindrom spesifik zat akibat
PEMBAHASAN • Atau pada individu kelainan menyebabkan penghentian (atau penurunan)
organi (insufisiensi hepar atau gangguan/penderitaan yang pemakaian zat yang telah
ginjal)  dosis kecil akan bermakna secara klinis dengan ciri digunakan dalam waktu yang

163 •


intoksikasi
Kondisi peralihan yang timbul
setelah mengkonsumsi
Intensitas intoksikasi berkurang
dengan berlalunya waktu dan


(> 3);
Kompulsif untuk mengunakan zat
Kesulitan mengedalikan perilaku
menggunakan zat
Toleransi

lama dan berat.
Gejala putus zat akan mereda
dengan meneruskan kembali
penggunaan zat.

efeknya hilang jika tidak • Didapatkan gejala putus zat bila


mengkonsumsi penggunaan dihentikan
• Secara progresif mengabaikan
kesenangan/minat lain
• Tetap menggunakan zat, meski
menyadari ada akibat merugikan

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III), DSM IV-TR

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keadaan Putus Zat Opioid
• Berdasarkan clue soal didapatkan riwayat penggunaan obat-obatan suntik sejak 8 bulan,
terakhir menggunakan obat tersebut 2 hari yang lalu, dan didapatkan hasil pemeriksaan fisik
pupil midriasis, tangan tremor mengarahkan diagnosis pada keadaan putus zat opiat/opioid.
PEMBAHASAN • •Penggunaan Opiat/opioid injeksi terutama untuk Morfin dan Heroin. Sindrom putus zat morfin
dan heroin dimulai dalam 6 – 8 jam setelah dosis terakhir, umumnya setelah periode
pemakaian kontinu atau pemberian antagonisnya.

163 • Adapun gejala putus zat opiat/opioid meliputi;





Tanda vital meningkat, midriasis pupil
Mood disforik
Mual dan muntah
• Nyeri otot
• Lakrimasi/rinorea
• Dilatasi pupil, piloereksi, atau berkeringat
• Diare
• Menguap
• Demam
• Insominia

Sumber:
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keadaan Putus Zat Opioid
Sumber:
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

• Putaw adalah nama lain dari heroin


• Di mana heroin sendiri adalah salah satu NAPZA depresan
• Di Indonesia keadaan putus zat karena opioid  SAKAW (sakit karena putaw)
PEMBAHASAN
• Lakrimasi dan kenaikan tanda-tanda vital adalah tanda putus zat atau
withdrawal opiod

163 • Tatalaksana withdrawal adalah terapi subtitusi  dengan Methadon dosis


awal 15-20 mg
Ketergantungan/Intoksikasi Withdrawal
NAPZA Depresan
Fisik Mental Fisik Mental

Opioid (morfin, TTV ↓ Euforia TTV ↑ Mood disforik,


heroir; i.v) Miosis Somnolen – coma Midriasis iritabel
Bekas Gangguan Demam
suntikan perhatian atau Berkeringat
(Meperidine, memori Menguap
Methadone, Anoreksia Lakrimasi
Pentazocine, Rhinorrhea
Codeine;PO) Mual muntah
Nyeri otot

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Dizaepam(golongan benzodiazepine yang digunakan
PEMBAHASAN untuk mengatasi cemas, insomnia, atau kejang)
B. Naloxon(Antagonis Opioid, digunakan untuk intoksikasi
opioid)
163 D. Haloperidol (obat antipsikotik tipikal)
E. Alprazolam(obat golongan benzodiazepine yang
digunakan untuk mengatasi cemas, insomnia)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tatalaksana yang paling tepat untuk
PEMBAHASAN saat ini adalah …

163 C. Methadon

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Nn. Hani, 22 tahun, dibawa oleh keluarganya ke dokter
dengan keluhan setiap makan selalu dimuntahkan dengan
cara memasukkan jari tangan ke tenggorokan. Orang tua
pasien mengatakan bahwa pasien jika makan lahap serta
porsi yang besar, karena ia memang suka makan. Tetapi
SOAL setelah itu pasien selalu merasa murung dan ketakutan jika
badannya gemuk, maka ia berusaha memuntahkan apa
yang ia makan. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
164 ini ?
A. Bullimia Nervosa
B. Anoreksia Nervosa
C. Gangguan Waham Menetap
D. Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
E. Pica

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Bullimia Nervosa
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Setiap makan selalu dimuntahkan
• Selalu makan lahap dan porsi banyak
164 • Setelah makan merasa ketakutan jika gemuk
• Memuntahkan dengan memasukkan jari ke
tenggorokannya

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gangguan Makan
Anoreksia Nervosa Bullimia Nervosa Pica
Mengurangi berat badan, Preokupasi yang Memakan secara terus-
sengaja, dipacu, dan atau menetap untuk makan menerus zat yang tidak
Ciri Khas
PEMBAHASAN dipertahankan dan ketagihan. bernutrisi selama 1
bulan
1. BB tetap dipertahankan • Pasien berusaha • Lebih banyak

164 2.
15% dibawah seharusnya
Berkurangnya BB
• Merangsang
muntah
melawan
kegemukan
• Merangsang
muntah

terjadi pada anak-
anak
Terutama pada
pasien mental
• Menggunakan • Menggunakan retardasi
pencahar pencahar • Pada dewasa :
Kriteria • Olahraga • Puasa berkala • Geophagia
berlebihan • Memakai obat- (tanah liat)
• Memakai obat- obatan • Amylophagia
obatan • Ketakutan yang luar (tepung)
3. Distorsi Body-image biasa akan
4. Gangguan endokrin kegemukan
5. Perkembangan pubertas
dapat tertunda

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)


DSM IV-TR
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Anoreksia Nervosa (Mengurangi berat badan, sengaja,
PEMBAHASAN dipacu, dan atau dipertahankan, Distorsi Body-image,
gangguan endokrin)
C. Gangguan Waham Menetap (waham dominan,
164 waham bersifat pribadi, pada umumnya dapat
menceritakan waham tersebut, sudah 3 bulan atau
lebih)
D. Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik (3 dari
gejala utama depresi, dengan 4 gejala lainnya disertai
gejala psikotik)
E. Pica(makan makanan yang tidak bernutrisi selama 1
bulan, pada umumnya ditemukan pada anak-anak)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat pada
PEMBAHASAN pasien ini adalah …

164 A. Bullimia Nervosa

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Tejo, 40 tahun, adalah seorang guru SMA Negeri di
daerahnya. Beliau adalah guru yang sangat dihormati dan
dicintai baik dari murid-muridnya maupun teman kerjanya
karena beliau mudah sekali membuat suasana yang tegang
menjadi tenang kembali dengan menemukan sesuatu yang
SOAL lucu dari setiap situasi. Mekanisme pertahanan jiwa apakah
yang digunakan ?

165 A. Displacement
B. Humor
C. Reaksi Formasi
D. Regresi
E. Distorsi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Humor
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Mudah merubah suasana tegang menjadi
tenang
165 • Menemukan sesuatu yang lucu dari setiap
suasana
• Dihormati dan dicintai orang banyak

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa

PEMBAHASAN
• Adalah seperangkat cara yang dpat dileuarkan
oleh suatu individu untuk menanggulangi atau
mengadapi suatu stressor atau masalah yang
165 sedang dihadapi.
• Setiap orang, baik normal ataupun neurotik
menggunakan mekanisme pertahanan jiwa
dengan karakteristik dan berulang
• Mekanisme ini dikelompokkam secara hierarkis
menurut derajat maturitas
Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa
(Narsisistik)
• Denial
PEMBAHASAN
• Menghindari secara sadar suatu realitas yang menyakitkan atau
tidak mengenakkan (tidak menerima keadaan yang ada)

165 • Proyeksi
• Menerima dan bereaksi untuk menolak impuls dari diri sendiri
seolah-olah impuls dari luar diri
• Distorsi
• Membuat realita yang ada menjadi sesuai dengan keinginan
yang ada di dalam diri  berhubungan dengan waham

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa
(Imatur)
• Acting out
• Mengekspresikan hasrat tak sadar atau suatu impuls melalui suatu
PEMBAHASAN tindakan untuk menghindari kenyataan
• Perilaku pasif-agresif

165 • Mengekspresi kan sikap agresi terhadap orang lain secara tidak
langsung melalui sikap pasif, dan menggunakannya untuk
melawan diri sendiri
• Regresi
• Berusaha kembali ke libidinal (perkembangan) sebelumnya untuk
menghindari suatu konflik yang timbul pada tingkat
perkembangan saat ini
• Blocking
• Secara sementara atau tiba-tiba mengambat proses pikir.

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa
(Imatur)
• Hipokondriasis
• Melebih-lebihkan suatau keadaan fisik untuk menghindar suatu
PEMBAHASAN stressor
• Fantasi Skizoid
165 • Memanjakan diri sendiri dalam suatu keadaan yang tidak nyata
untuk menyelesaikan suatu konflik dan mendapatkan kepuasan
• Introjeksi
• Internalisasi kualitas dari suatu objek diluar dirinya
• Somatisasi
• Mengkonversi keadaan psikis menjadi keadaan somatik

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa
(Neurotik)
• Controlling
• Mencoba untuk mengatur atau meregulasi suatu kejadian atau
PEMBAHASAN objek dalam lingkungan untuk mengurangi kecemasan dan
mengurangi konflik internal
• Disosiasi
165 • Memodifikasi suatu karakter seseorang secara drastic tetapi dalam
waktu sementara untuk menghindari tekanan emosional
• Displacement
• Memindahkan suatu emosi dari suatu ide atau objek ke objek lain
yang menyerupai aslinya
• Eksternalisasi
• Cenderung merasakan suatu dunia di luar dirinya dan di objek
eksternal

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa
(Neurotik)
• Reaksi Formasi
• Merubah suatu impuls yang tidak dapat diterima menjadi
PEMBAHASAN keadaan yang dapat diterima
• Inhibisi

165 • Secara sadar menghambat suatu fungsi ego sendiri atau dalam
bentuk kombinasi untuk mencegah kecemasan yang keluar dari
suatu konflik
• Represi
• Mengeluarkan kesadaran suatu ide atau perasaan,
menghilangkan suatu konflik
• Intelektualisasi
• Menggunakan proses intelektual untuk mencegah suatu ekspresi
afek atau suatu kenangan

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa
(Neurotik)
• Isolasi
• Memecah atau memisahkan suatu ide yang memepengaruhi
PEMBAHASAN tetapi ditekan
• Seksualisasi
165 • Memberi sebuah objek atau fungsi dengan suatu signifikansi
seksual yang sebelumnya tidak dimiliki
• Rasionalisasi
• Mengeluarkan suatu penjelasan rasional untuk menilai suatu
keadaan yang mungkinsaja tidak dapat diterima

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme Pertahanan Jiwa
(Matur)
• Asceticism
• Mengeliminasi suatu perasaan yang menyenangkan dari
PEMBAHASAN pengalaman tertentu
• Supresi
165 • Secara sadar atau semi sadar untuk menekan suatu konflik

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Displascement (memindahkan suatu emosi dari suatu
PEMBAHASAN objek ke objek yang lain)
C. Reaksi formasi (Merubah suatu impuls yang tidak dapat
diterima menjadi keadaan yang dapat diterima)
165 D. Regresi (Berusaha kembali ke libidinal (perkembangan)
sebelumnya untuk menghindari suatu konflik yang timbul
pada tingkat perkembangan saat ini)
E. Distorsi(merubah realitas eksternal untuk memberikan
kenyamanan diri sendiri)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, mekanisme pertahanan jiwa yang
PEMBAHASAN digunakan adalah

165 B. Humor

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang kakek 65 tahun ditemukan meninggal gantung diri .
Pada olah TKP didapatkan sepucuk surat yang ditujukan kepa
da cucunya. Korban kemudian dilakukan otopsi. Dari
pemeriksaan luar didapatkan wajah tampak sembab, bintik
perdarahan pada selaput bola mata, lidah terjulur, leher yang
SOAL masih terdapat ikatan dengan simpul dibawah dagu, serta
adanya sperma dan feses pada celana dalam korban, lebam
166 pada kedua kaki dan skrotum warna merah keunguan, hilang
dengan penekanan, kaku mayat pada kelopak mata dan
rahang mudah dilawan, pembusukan belum ada. Apakah jenis
gantung pada kasus diatas berdasarkan letak simpul?

a. Atipikal
b. Tipikal
c. Komplit
d. Inkomplit
e. Mediana WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Atipikal

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Seorang kakek 65 tahun ditemukan meninggal

166 gantung diri .


B. leher yang masih terdapat ikatan dengan simpul
dibawah dagu

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gantung
POSISI GANTUNG :
PEMBAHASAN Komplit Hanging
Inkomplit Hanging :duduk, berlutut, berbaring,

166 terlungkup
LETAK SIMPUL :
Typical Hanging : simpul di belakang kepala
Atypical Hanging : simpul di leher samping
kanan atau kiri atau depan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain...
b. Tipikal: simpul di belakang kepala
PEMBAHASAN
c. Komplit: posisi berdiri
d. Inkomplit: posisi duduk
166 e. Mediana: tidak ada

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi jenis gantung pada kasus ini adalah

166 A. Atipikal

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita 46 tahun ditemukan meninggal terbakar dirumahnya. Pada
olah TKP didapatkan kasur dan bagian tubuh atas ikut terbakar. Pada
hasil pemeriksaan luar dari otopsi didapatkan tubuh seperti posisi
petinju, kepala, leher, dada, punggung, dan anggota gerak atas
terbakar. Lebam pada pinggang dan bokong warna merah terang
SOAL hilang dengan penekanan, kaku mayat sulit dinilai, pembusukkan
belum ada. Pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan untuk
167 menunjang diagnosis kasus diatas adalah?

A. Tes Dilusi Alkali


B. Tes Benzidine
C. Tes Takayama
D. Tes Teichman
E. Tes Guaiac

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Tes dilusi alkali

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Wanita 46 tahun ditemukan meninggal terbakar

167 dirumahnya
B. Pada olah TKP didapatkan kasur dan bagian
tubuh atas ikut terbakar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tes dilusi alkali

PEMBAHASAN

167

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

167

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain..
B. Tes Benzidine: penyaring untuk mengetahui
PEMBAHASAN
bercak darah/bukan
C. Tes Takayama: penentuan pasti darah atau
167 bukan
D. Tes Teichman: penentuan pasti darah atau
bukan
E. Tes Guaiac: penyaring untuk mengetahui bercak
darah/bukan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi pemeriksaan sederhana pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah

167 A. Tes Dilusi Alkali

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang mahasiswi PTN di Semarang ditemukan meninggal diru
mahnya dibawah kolong kasur dengan leher terlilit tali dan beb
erapa luka memar dan lecet di wajah dan badan. Jenazah ke
mudian di bawa ke bagian Forensik dr.Kariadi untuk diotopsi. H
asil pemeriksaan luar didapatkan wajah tampak sembab, bintik
SOAL perdarahan di konjungtiva kanan dan kiri, 4 buah memar di rah
ang bawah kiri berbentuk bulat, beberapa luka lecet di wajah,
jejas jerat melingkar di leher secara penuh dengan arah mend
168 atar.

Bagaimanakah lebam mayat jenazah diatas?


A. Lebih terang dan cepat timbul
b. Lebih terang dan lambat timbul
c. Lebih gelap dan cepat timbul
d. Lebih gelap dan lambat timbul
e. Sama seperti jenazah pada umumnya

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Lebih gelap dan cepat timbul

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Seorang mahasiswi PTN di Semarang ditemukan

168 meninggal dirumahnya dibawah kolong kasur


dengan leher terlilit tali
B. Hasil pemeriksaan luar didapatkan wajah
tampak sembab, bintik perdarahan di
konjungtiva kanan dan kiri, 4 buah memar di
rahang bawah kiri berbentuk bulat, beberapa
luka lecet di wajah, jejas jerat melingkar di leher
secara penuh dengan arah mendatar
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pembahasan

PEMBAHASAN

168

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lain...
A. Lebih terang dan cepat timbul: kurang tepat
b. Lebih terang dan lambat timbul: kurang tepat
PEMBAHASAN d. Lebih gelap dan lambat timbul: kurang tepat
e. Sama seperti jenazah pada umumnya: kurang

168 tepat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi lebam mayat pada kasus ini adalah

168 C. Lebih gelap dan cepat timbul

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 20 tahun mendatangi kantor polisi untuk melap
orkan pemerkosaan yang baru saja dia alami. Saat berjalan di
sebuah gang sepi dirinya dicegat oleh 3 orang lelaki yang men
urut dia dalam keadaan mabuk. Kemudia terjadilah perkosaan
itu. Setelah kejadian, korban langsung menuju puskesmas dala
SOAL m keadaan yang memprihatinkan. Penyidik bertanya pada an
da apa mungkin jejak pelaku bisa ditemukan dari bukti medis.
Jawaban yang tepat adalah
169 a. tidak mungkin ditemukan
b. bisa ditemukan dengan syarat pemeriksaan kurang dari satu
jam
c. bisa diketahui golongan darah pelaku dari sperma yang dite
mukan di vagina korban
d. meskipun pemerkosaan dilakukan 7 hari sebelumnya, sperm
atozoa masih dapat ditemukan hidup pada pemeriksaan sper
ma
e. arah robekan selaput dara bisa menjadi petunjuk
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Bisa diketahui golongan darah
pelaku dari sperma yang ditemukan di
vagina korban
PEMBAHASAN • KEYWORD
A. Seorang wanita 20 tahun mendatangi kantor
169 polisi untuk melaporkan pemerkosaan yang
baru saja dia alami.
B. Saat berjalan di sebuah gang sepi dirinya
dicegat oleh 3 orang lelaki

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pembahasan

PEMBAHASAN

Interpretasi:
•Masih bergerak  2-3
jam pasca coitus
•Tidak bergerak  3-6
hari pasca persetubuhan
•Jika negatif lanjutkan
Pada kasus ini, korban langsung ke puskesmas sehingga
dengan pewarnaan tanda persetubuhan langsung dapat ditemukan.
Golongan darah berdasarkan sperma pelaku dapat
diketahui jika pelaku merupakan tipe sekretorik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain...
a. tidak mungkin ditemukan: tidak tepat
b. bisa ditemukan dengan syarat pemeriksaan kurang dari satu
PEMBAHASAN
jam: masih bisa ditemukan sperma yang motil 2-3 jam pasca
coitus
169 d. meskipun pemerkosaan dilakukan 7 hari sebelumnya,
spermatozoa masih dapat ditemukan hidup pada
pemeriksaan sperma: spermatozoa tidak bergerak ditemukan
3-6 hari pasca persetubuhan
e. arah robekan selaput dara bisa menjadi petunjuk:
merupakan tanda persetubuhan langsung namun tidak dapat
menentukan pelaku pemerkosaan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi jawaban yang tepat pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah
C. Bisa diketahui golongan darah
169 pelaku dari sperma yang
ditemukan di vagina korban

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki 26 tahun datang ke UGD ingin
meminta visum karena dipukuli oleh istrinya sendiri.
Dari pemeriksaan didapatkan luka memar dan
tonjokan pipi kiri. Hak – hak korban diatas kecuali
SOAL
a. perlindungan
b. bimbingan rohani
170 c. pendampingan
d. penanganan secara umum
e. pelayanan kesehatan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Penanganan secara umum

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Seorang laki-laki 26 tahun datang ke UGD ingin

170 meminta visum karena dipukuli oleh istrinya


sendiri.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pembahasan

PEMBAHASAN

170

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain...
a. Perlindungan: benar
PEMBAHASAN b. bimbingan rohani: benar
c. Pendampingan: benar
170 e. pelayanan kesehatan: benar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi yang bukan hak korban pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah

170 D. Penanganan secara umum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Satu dari dua bahan tidak menimbulkan toksik namun
ketika terjadi paparan kedua bahan tersebut, efek
toksik dari bahan aktif meningkat. Hal ini disebut

SOAL
a. Potensiasi
b. Sinergistik
c. Antagonistik
171 d. Toleransi
e. Akulturasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Potensiasi

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Satu dari dua bahan tidak menimbulkan toksik

171 namun ketika terjadi paparan kedua bahan


tersebut, efek toksik dari bahan aktif meningkat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Potensiasi

PEMBAHASAN

171

Potensiasi pada kasus ini karena paparan kedua


bahan tersebut, efek toksik dari bahan aktif
meningkat
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain...
b. Sinergistik: efek pemakaian 2 obat/lebih yang
PEMBAHASAN saling menunjang
c. Antagonistik: efek 2 macam obat yang
171 berlawanan
d. Toleransi: terjadi pada individu dengan respon
fisiologi terhadap obat rendah sehingga dosis harus
ditingkatkan untuk menimbulkan efek
e. Akulturasi: tidak dipakai dalam farmakologi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi jawaban pada kasus ini adalah

171 A. Sinergisme

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang kakek 65 tahun ditemukan meninggal gantung diri di
rumahnya. Pada olah TKP didapatkan sepucuk surat yang
ditujukan kepada cucunya. Dari pemeriksaan luar didapatkan
wajah tampak sembab, bintik perdarahan pada selaput bola
mata, lidah terjulur, leher yang masih terdapat ikatan dengan
SOAL simpul dibawah dagu, serta adanya sperma dan feses pada
celana dalam korban, lebam pada kedua kaki dan skrotum
warna merah keunguan, hilang dengan penekanan, kaku
172 mayat pada kelopak mata dan rahang mudah dilawan,
pembusukan belum ada. Berapakah waktu perkiraan
kematian korban diatas?
A. <2 jam
b. <4 jam
c. >4 jam
d. >8 jam
e. >12 jam

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. < 4 jam

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. terdapat ikatan dengan simpul dibawah dagu.

172

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pembahasan
Pada kasus
ini lebam
mayat hilang
PEMBAHASAN
dengan
penekanan
172 dan kaku
mayat belum
menyeluruh
serta mudah
digerakkan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain..
A. <2 jam: kaku mayat belum muncul
PEMBAHASAN c. >4 jam: diatas 4 jam kaku mayat mulai sulit
digerakkan
172 d. >8 jam: kaku mayat dan lebam mayat sudah
muncul seluruh tubuh
e. >12 jam: kaku mayat dan lebam mayat
sudah muncul seluruh tubuh

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi waktu perkiraan kematian pada kasus
PEMBAHASAN ini adalah

172 B. < 4 jam

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak 7 tahun jatuh dari sepeda mengalami patah
tulang saat pulang sekolah. Anak tsb dibawa ke UGD
RS terdekat. Didiagnosa kemungkinan adanya
perdarahan internal dan mengancam jiwa. Saat itu
SOAL
keluarga belum datang di RS. Saat akan melakukan
operasi, bagaimana kedudukan informed consent?

173 A. Menunggu orangtua


b. Meminta informed consent dari anak tersebut
c. Tidak dipelukan karena situasinya mengancam jiwa
d. Direktur bisa mewakili
e. Polisi berhak memberikan persetujuan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Tidak diperlukan situasi
mengancam jiwa
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Anak tsb dibawa ke UGD RS terdekat.

173 Didiagnosa kemungkinan adanya perdarahan


internal dan mengancam jiwa.
B. Saat itu keluarga belum datang di RS.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Informed consent
• Mengacu pada UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
PEMBAHASAN Kedokteran, dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 290
Tahun 2008, maka semua tindakan medis/kedokteran

173 harus mendapatkan persetujuan dari pasien, jadi sifatnya


adalah non-selective. Hanya disebutkan bahwa tindakan
medis yang berisiko tinggi harus mendapatkan informed
consent secara tertulis (written consent).
• Pada keadaan emergensi atau penyelamatan jiwa maka
tidak diperlukaninformed consent. Dalam konteks praktik
dilapangan informed consenttetap merupakan hal yang
penting, namun tidak boleh menjadi penghalang bagi
tindakan penyelamatan jiwa.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain...
A. Menunggu orangtua: Dalam keadaan emergensi tidak diperlukan informed
consent, tetapi sesudah sadar wajib diberitahu dan diminta persetujuan.

b. Meminta informed consent dari anak tersebut: berdasarkan Sofwan Dahlan,


pernyataan keluarga bersifat kondisional apabila pasien tidak kompeten. Syarat
PEMBAHASAN kompeten yaitu Telah dewasa yaitu berumur 21 tahun atau lebih ( menurut hukum
perdata), atau belum 21 tahun tetapi sudah pernah menikah, dan
Sehat akalnya, yaitu tidak terganggu kesadaran fisiknya, mampu berkomunikasi
173 secara wajar, tidak mengalami kemunduran perkembangan (retardasi) mental, dan
tidak mengalami penyakit mental sehingga mampu membuat keputusan secara
bebas.

d. Direktur bisa mewakili: Hak untuk memberikan informed consent adalah sebagai
berikut : Untuk pasien dewasa dan sehat akal adalah pasien yang bersangkutan,
Untuk pasien anak-anak adalah keluarga terdekat atau walinya, Untuk pasien tidak
sehat akal (walau ia sudah dewasa) adalah keluarga atau wali, atau kuratornya,
Untuk pasien yang sudah menikah adalah pasien yang bersangkutan, kecuali untuk
tindakan medis tertentu harus disertai persetujuan pasangannya,

e. Polisi berhak memberikan persetujuan: sama dengan penjelasan D


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi kedudukan informed consent pada
PEMBAHASAN kasus ini adalah

173 C. Tidak diperlukan situasi


mengancam jiwa

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan
keluhan lemas, mudah capek dan cepat
mengantuk. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
konjungtiva pucat dan spoon nail (+). Dari
SOAL
pemeriksaan fisik didapatkan Hb 7 g/dl. Dokter
menganjurkan untuk transfusi darah dan
menjelaskan terlebih dahulu tentang indikasi, efek
174 samping dan prinsip transfusi darah. Setelah itu,
dokter baru meminta persetujuan pasien.
Prinsip bioetik apakah yang diterapkan oleh dokter
tersebut?
A. Justice
b. Altruism
c. Autonomy
d. Beneficence
e. Nonmaleficence
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Autonomy

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Dokter menganjurkan untuk transfusi darah dan

174 menjelaskan terlebih dahulu tentang indikasi,


efek samping dan prinsip transfusi darah.
B. Setelah itu, dokter baru meminta persetujuan
pasien.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KAIDAH DASAR MORAL
1. Autonomy: pasien dapat mengambil keputusan
PEMBAHASAN sendiri & dijamin kerahasiaan medisnya  dasar
informed consent & kerahasiaan medis.
2. Nonmaleficence (Do No Harm): tidak dengan
174 sengaja melakukan tindakan yang malah
merugikan/invasif tanpa ada hasilnya → dasar agar
tidak terjadi kelalaian medis.
3. Beneficence: mengambil langkah yang bermanfaat,
untuk mencegah atau menghilangkan sakit.
4. Justice: perlakuan yang sama untuk kasus yang
sama.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lainya.......
A. Justice : perlakuan yang sama untuk kasus yang
sama.
PEMBAHASAN
B. Altruism : Doktrin etik yang memegang prinsip
bahwa individu memegang tugas moral untuk
174 menolong, melayani, dan mengutamakan orang
lain dan bila perlu mengorbankan kepentingan diri
sendiri.
C. Beneficence: mengambil langkah yang
bermanfaat, untuk mencegah atau menghilangkan
sakit.
D. tidak dengan sengaja melakukan tindakan yang
malah merugikan/invasif tanpa ada hasilnya →
dasar agar tidak terjadi kelalaian medis.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi penyebab kematian pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah

174 A. Autonomy

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ditemukan mayat seorang laki-laki umur 45 tahun.
Pada saat otopsi ditemukan livor mortis, kaku mayat
sudah tidak terlihat lagi, Fase yang terajadi sebelum
kaku mayat adalah
SOAL
a. Kontraksi miotonik
b. Relaksasi primer
175 c. Relaksasi sekunder
d. Cadaveric spasme
e. Mikroorganisme

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Relaksasi Primer

PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Pada saat otopsi ditemukan livor mortis,

175 B. kaku mayat sudah tidak terlihat lagi,


C. Fase yang terjadi sebelum kaku mayat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fase-fase Rigor Mortis

PEMBAHASAN

175

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lain...
a. Kontraksi miotonik: sebelum terjadi kaku mayat
PEMBAHASAN otot relaksasi bukan kntraksi
c. Relaksasi sekunder: fase yang terjadi setelah rigor
175 mortis
d. Cadaveric spasme: bentuk kekakuan otot yang
terjadi saat kematian dan menetap. Penyebabnya
adalah habisnya cadangan glikogen dan ATP saat
mati klinis karena kelelahan atau emosi yang hebat
sesaat sebelum meninggal.
e. Mikroorganisme: berperan dalam proses
pembusukan
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi fase sebelum kaku mayat pada kasus
PEMBAHASAN ini adalah

175 B. Relaksasi Primer

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Di wilayah kerja puskesmas A telah terjadi banyak
kasus diare akibat bakteri vibrio kolera. Lalu
ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) diare.
Yang mungkin menetapkan kejadian tersebut
SOAL
sebagai KLB adalah?
A. Kepala Puskesmas
B. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
176 C. Dokter
D. Puskesmas
E. Masyarakat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Kejadian Luar Biasa (KLB)

176 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010
 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1501/MENKES/PER/X/2010
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
PEMBAHASAN
INDONESIA NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010
TENTANG JENIS PENYAKIT MENULAR TERTENTU
176 YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA
PENANGGULANGAN
• Pasal 7 (1) Kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan provinsi,
atau Menteri dapat menetapkan daerah dalam
keadaan KLB, apabila suatu daerah memenuhi
salah satu kriteria sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Kepala Puskesmas: berkewajiban melaporkan
PEMBAHASAN KLB/Wabah ke dinas kesehatan
C. Dokter: berkewajiban melaporkan KLB/Wabah
176 ke dinas kesehatan
D. Puskesmas: berkewajiban melaporkan
KLB/Wabah ke dinas kesehatan
E. Masyarakat: berkewajiban melaporkan
KLB/Wabah ke dinas kesehatan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Yang mungkin menetapkan kejadian
PEMBAHASAN tersebut sebagai KLB adalah...

176 B. KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Di provinsi Jawa Timur terdapat 50 orang anak yang
mengalami penyakit difteri. Sebelumnya diketahui
provinsi Jawa Timur sudah terbebas dari kasus difteri. 2
minggu setelah kejadian ada 2 pasien yang meninggal
karena kelumpuhan menyeluruh. Dalam epidemiologi,
SOAL istilah yang cocok untuk kasus diatas adalah?
A. Epidemi
B. Pandemi
177 C. Kejadian Luar Biasa
D. Sporadik
E. Endemik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. KEJADIAN LUAR BIASA

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• 50 orang terkena difteri

177 • Sebelumnya Provinsi Jawa Timur sudah terbebas


dari kasus difteri

 Kejadian Luar Biasa/Outbreak

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PANDEMI

PEMBAHASAN
• Pandemi ialah penyakit yang terjadi dalam
daerah yang sangat luas dan mencakup populasi
yang banyak di berbagai daerah/negara di
177 daerah. (Antar negara atau bangsa)
• Biasa penyakit zoonosis
• Contoh: Pes, Kolera, influenza (H1N1, H5N1)

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ENDEMIK

PEMBAHASAN
• Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit
secara menetap berada dalam masyarakat
pada suatu tempat/populasi tertentu.
177 • Contoh: Malaria, Demam Berdarah

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
EPIDEMI/ WABAH

PEMBAHASAN
• Epidemi ialah mewabahnya penyakit dalam
komunitas /daerah tertentu dalam jumlah yang
melebihi batas jumlah normal atau yang biasa.
177 (Skala Nasional)
• Contoh: Kolera di negara Republik Kongo.

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KEJADIAN LUAR
BIASA/OUTBREAK
PEMBAHASAN
• meningkatnya jumlah penyakit yang tidak lazim
pada waktu tertentu dan tempat tertentu
(biasanya lingkup daerah kecil)
177 • Contoh: KLB Difteri di provinsi jawa timur.

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SPORADIK

PEMBAHASAN
• Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu
masalah kesehatan ( umumnya penyakit) yang
ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya
177 berubah-ubah menurut perubahan waktu.

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
EPIDEMIOLOGI
No Keadaan Masalah Kesehatan Frekuensi Distribusi
PEMBAHASAN Tempat Waktu
1 Epidemi Meningkat Daerah Singkat

177 2 Endemik Stabil


tertentu
Daerah
tertentu
Lama

3 Pandemi Meningkat Daerah Singkat


meluas
4 Sporadik Berubah Daerah Lama
menurut tertentu
waktu
Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan
Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Epidemi: mewabahnya penyakit dalam komunitas
/daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas
PEMBAHASAN jumlah normal atau yang biasa. (Skala Nasional)
B. Pandemi: penyakit yang terjadi dalam daerah yang
177 sangat luas dan mencakup populasi yang banyak
di berbagai daerah/negara di daerah. (Antar
negara atau bangsa)
D. Sporadik: suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan ( umumnya penyakit) yang ada di suatu
wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah
menurut perubahan waktu.
E. Endemik: suatu keadaan dimana penyakit secara
menetap berada dalam masyarakat pada suatu
tempat/populasi tertentu.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Dalam Epidemiologi, istilah yang
PEMBAHASAN cocok untuk kasus diatas adalah...

177 C. KEJADIAN LUAR BIASA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Peneliti ingin meneliti tentang hubungan perilaku
LGBT dengan penyakit ISK pada pasien-pasien
LGBT. Teknik pengambilan sampel yang cocok
dipakai adalah?
SOAL
A. Simple Random Sampling
B. Snow Ball Sampling
C. Consecutive Sampling
178 D. Quota Sampling
E. Purposive Sampling

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. SNOW BALL SAMPLING

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• LGBT

178  LGBT Kasus jarang  Snow Ball Sampling

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NON PROBABILITY SAMPLING
QUOTA SAMPLING PURPOSIVE SAMPLING
PEMBAHASAN • Mempunyai jumlah • Mempunyai ciri-ciri
atau kuota tertentu tertentu sesuai harapan
178 • Contoh: Sudah
ditentukan bahwa
sampel PNS 50 org
peneliti
• Contoh: Peneliti ingin
hanya ibu anak usia <1
maksimal, Swasta 40 bulan dan belum
org maksimal, Tidak imunisasi DPT
bekerja 30 org sebelumnya,
maksimal Golongan darah O

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NON PROBABILITY SAMPLING
ACCIDENTAL SATURATION/CONSEN
PEMBAHASAN
SAMPLING CUTIVE SAMPLING
• Semua orang yang
• Memilih siapa yang mungkin jadi sampel
178 kebetulan
ada/dijumpai
diambil
• Contoh: Ada 100
• Contoh: diambil siswa di SD X, maka
siapapun yang semua dijadikan
datang ke subyek
puskesmas
Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan
Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NON PROBABILITY SAMPLING
• Snow Ball Sampling
PEMBAHASAN
• Sampel awal ditetapkan dalam kelompok anggota
kecil. Masing-masing anggota diminta mencari
anggota baru dalam jumlah tertentu.
178 • Masing-masing anggota baru diminta mencari
anggota baru lagi mirip sistem Multi Level Marketing
(MLM)
• Digunakan pada subyek/penyakit yang sulit
ditemukan
• Contoh: pasien LGBT, ALS

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PROBABILITY SAMPLING
STRATIFIED SAMPLING CLUSTER SAMPLING
PEMBAHASAN • Dikelompokkan
menjadi sub-sub • Diambil dari
populasi berdasarkan kelompok-kelompok
178 criteria berjejang,
dan diambil sama
rata tiap jenjang
kecil yang dibentuk
• Ex. Sampel 1000 anak
• Ex. Sampel 100 siswa : dari desa A, maka
25 siswa SD, 25 SMP, 25 diambil 20% dari RW
SMA
1, 20% dari RW 2, 20%
dari RW3, dst

Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan


Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PROBABILITY SAMPLING
SIMPLE RANDOM MULTISTAGE SAMPLING
PEMBAHASAN SAMPLING • Seperti cluster tapi
• Semua subyek dipecah2 menjadi
178 memiliki
Kesempatan yang
sama untuk dipilh.
bagian kecil
• Contoh: Diambil 300
sampel di Desa A dan
Metode :UNDIAN 300 di Desa B lalu
• Klo pake rumus masing2 Desa dambil
Sistematic Random 40 sampel di tiap RW,
Sampling dari tiap RW diambil 10
sampel.
Sumber: Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan
Penerbit Undip.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Simple Random Sampling: Semua subyek
PEMBAHASAN memiliki kesempatan sama untuk dipilh
C. Consecutive Sampling: Semua orang yang
178 mungkin jadi sampel diambil
D. Quota Sampling: mempunyai jumlah atau kuota
tertentu
E. Purposive Sampling: mempunyai ciri-ciri tertentu
sesuai harapan peneliti

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Teknik pengambilan sampel yang
PEMBAHASAN cocok dipakai adalah...

178 B. SNOW BALL SAMPLING

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Dokter A ingin melakukan penelitian tentang pengaruh
kadar gula darah sebelum dan setelah pemberian obat
oral anti-diabetes yang terdiri dari dua jenis : Kelompok
metformin dan Kelompok akarbosa. Jumlah sample 20
orang. Kadar gula dalam mg/dl. Uji statistik yang paling
SOAL tepat dilakukan adalah?
A. Uji t-test berpasangan
B. Uji ANOVA
179 C. Uji t-test tidak berpasangan
D. Uji Kruskall Wallis
E. Uji chi Square

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. T-TEST BERPASANGAN

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Pre dan Post kadar gula darah

179  T-test Berpasangan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
UJI STATISTIK
Flowchart Uji Statistik

PEMBAHASAN 1. Ada hubungan/ 2. Besar/kuat pengaruh/ 3. Paling berpengaruh/


pengaruh/beda hubungan berhub

179
Apa skala var. Apa skala Apa skala
INDEPENDENTnya? var.dependentnya? var.dependentnya?

Kategorik numerik Kategorik Numerik Kategorik Numerik

Var
Korelasi Korelasi Regresi Regresi
dependen
Spearman Pearson Logistik Linier

Kategorik Numerik
Unsur pre & post
Wilcoxon Pair T
Var ind 2 perlakuan
Chi2/fisher Independent T
Var ind >2 perlakuan
K. wallis anova

Sumber: Dahlan,Sopiyudin,2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi


6. Jakarta, Salmba Medika.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. Uji ANOVA: uji statistik variabel Kategorik-
PEMBAHASAN Numerik dengan >2 perlakuan
C. Uji t-test tidak berpasangan: uji statistik untuk
179 variabel Kategorik-Numerik dengan 2 perlakuan
D. Uji Kruskall Wallis: uji statistik variabel kategorik-
kategorik dengan >2 perlakuan.
E. Uji chi Square: uji statistik variabel kategorik-
kategorik dengan 2 perlakuan.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Uji statistik yang paling tepat dilakukan
PEMBAHASAN adalah...

179 A. T-TEST BERPASANGAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Berikut adalah hasil uji diagnostik alat skrining TB Baru
IGRA terhadap pasien TB Paru anak dengan alat gold
standard
TB PARU ANAK
Positif Negatif
SOAL TES IGRA Positif 210 50
Negatif 30 200

180 Berapa Nilai Duga Negatif/ Negative Predictive Value uji


diagnostik baru?
A.210/260
B.210/240
C.200/230
D.200/250
E.200/410

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C.200/230

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Nilai Duga Negatif/ Negative Predictive Value

180  NPV= d/c+d=200/200+30=200/230

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NILAI DUGA POSITIF DAN NILAI
DUGA NEGATIF
TB PARU ANAK • Keterangan:
a= positif benar
PEMBAHASAN
Positif Negatif • b=Positif semu
TES Positif 210 (a) 50 (b) • C= Negatif palsu

180 IGRA Negatif


Negative Predictive
30 (c) 200 (d) • D= negatif benar
Positive Predictive Value
Value /Nilai Duga Negatif /Nilai Duga Positif
• Persentase pasien yang • Persentase pasien yang
menderita sakit dengan
tidak sakit dengan seluruh hasil tes yang
seluruh hasil tes negatif positif
• Rumus NPV=d/c+d • Rumus PPV=a/a+b
Sumber: Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismael, Sofyan. 2008. Dasar- Dasar
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SENSITIVITAS DAN SPESIFITAS
TB PARU ANAK • Keterangan:
a= positif benar
PEMBAHASAN
Positif Negatif • b=Positif semu
TES Positif 210 (a) 50 (b) • C= Negatif palsu

180 IGRA Negatif


SENSITIVITAS
30 (c) 200 (d)
SPESIFITAS
• D= negatif benar

• kemampuan yang dimiliki • kemampuan yang


teknik uji untuk dimiliki teknik uji untuk
menunjukkan secara menunjukkan secara
tepat individu- individu tepat individu- individu
yang menderita penyakit yang tidak menderita
penyakit
• Rumus Sensitivitas=a/a+c
• Rumus PPV=d/b+d
Sumber: Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismael, Sofyan. 2008. Dasar- Dasar
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. 210/260: Nilai Duga Positif
PEMBAHASAN B. 210/240: Sensitivitas alat ukur baru
D. 200/250: Spesifitas alat ukur baru
180 E. 200/410: Positif benar/positif benar+negatif
benar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Nilai Duga Negatif/ Negative
PEMBAHASAN Predictive Value uji diagnostik baru adalah...

180 C.200/230

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Berikut adalah hasil uji diagnostik alat skrining baru
terhadap pasien Ca Serviks yang didiagnosis dengan alat
gold standard (Patologi Anatomi)
CA SERVIKS
Positif Negatif
SOAL ALAT SKRINING Positif 250 20
BARU Negatif 40 150

181 Berapa Sensitivitas uji diagnostik baru?


A.250/270
B.250/290
C.150/190
D.150/170
E.250/400

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B.250/290

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Sensitivitas

181  Sensitivitas= a/a+c=250/250+40=200/290

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
NILAI DUGA POSITIF DAN NILAI
DUGA NEGATIF
CA SERVIKS • Keterangan:
a= positif benar
PEMBAHASAN
Positif Negatif • b=Positif semu
ALAT Positif 250 (a) 20 (b) • C= Negatif palsu

181 BARU Negatif


Negative Predictive
40 (c) 150 (d) • D= negatif benar
Positive Predictive Value
Value /Nilai Duga Negatif /Nilai Duga Positif
• Persentase pasien yang • Persentase pasien yang
menderita sakit dengan
tidak sakit dengan seluruh hasil tes yang
seluruh hasil tes negatif positif
• Rumus NPV=d/c+d • Rumus PPV=a/a+b
Sumber: Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismael, Sofyan. 2008. Dasar- Dasar
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SENSITIVITAS DAN SPESIFITAS
CA SERVIKS • Keterangan:
a= positif benar
PEMBAHASAN
Positif Negatif • b=Positif semu
ALAT Positif 250 (a) 20 (b) • C= Negatif palsu

181 BARU Negatif


SENSITIVITAS
40 (c) 150 (d)
SPESIFITAS
• D= negatif benar

• kemampuan yang dimiliki • kemampuan yang


teknik uji untuk dimiliki teknik uji untuk
menunjukkan secara menunjukkan secara
tepat individu- individu tepat individu- individu
yang menderita penyakit yang tidak menderita
penyakit
• Rumus Sensitivitas=a/a+c
• Rumus PPV=d/b+d
Sumber: Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismael, Sofyan. 2008. Dasar- Dasar
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. 250/270: Nilai Duga Positif
PEMBAHASAN C. 150/190: Nilai Duga Negatif
D. 150/170: Spesifitas
181 E. 250/400: Nilai Positif Benar/Positif Benar+Negatif
Benar

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN Jadi, Sensitivitas uji diagnostik baru adalah...

181 B.250/290

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang Laki-laki 50 tahun datang ke RS karena hernia.
Pasien memiliki istri yang telah meninggal 5 tahun yang
lalu akibat TBC dan seorang anak laki-laki dewasa yang
belum bekerja dan menikah yang tinggal bersama.
Diketahui pasien menikah lagi dengan seorang
SOAL perempuan yang memiliki anak perempuan dan sudah
tinggal bersama pasien. Pasien memiliki pembantu yang
tidak tinggal serumah. Tipe Keluarga yang tepat untuk
182 kasus diatas adalah?
A. Nuclear Family
B. Extended Family
C. Blended Family
D. Single Parent Family
E. Communal Family

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. BLENDED FAMILY

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Seorang laki-laki 50 Tahun

182 • Istri telah meninggal


• Memiliki anak laki-laki dewasa
• Menikah lagi dengan perempuan sudah tinggal
bersama
• Pembantu tidak tinggal serumah
 Tipe keluarga campuran atau Blended Family

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tipe Keluarga

PEMBAHASAN Nuclear Family Extended family Blended family atau


•Keluarga inti dlm 1 rumah •Keluarga besar dlm 1 rumah stepfamily

182
•Ayah kandung, ibu kandung, •Ayah, ibu , anak, mertua, bibi, dll •Jika ada salah satu pihak yang
anak bersifat “tiri” (tdk ada hub
darah)
•Ayah kandung, ibu tiri, anak
kandung dari ayah dl

Single parent family Comunal family


•Jika anak dengan single parent •Kelompok individual yg memiliki
persamaan ideologi, visi misi
sosial, lifestyle
•Ex. Kumpulan sosialita,
organisasi2

Sumber: Badan Kerjasama IKM IKP IKK Regio 3. Pedoman Penyelenggaraan


Modul Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga. 2014. Jakarta: Medio
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Nuclear Family: Keluarga terdiri dari Ayah, Ibu,
PEMBAHASAN anak kandung dari keduanya.
B. Extended Family: Keluarga besar bisa terdiri dari
182 Ayah, ibu, anak, mertua, bibi, dll
D. Single Parent Family: Terdiri dari Orang tua
tunggal bisa hanya ayah atau hanya Ibu dan
anak kandungnya
E. Communal Family: Kelompok individual yg
memiliki persamaan ideologi, visi misi sosial,
lifestyle

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, tipe Keluarga yang tepat untuk kasus
PEMBAHASAN diatas adalah...

182 C. BLENDED FAMILY

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Di suatu daerah sering terjadi penyakit diare. Puskesmas
bekerja sama dengan mahasiswa universitas setempat
untuk membuat saringan air dengan bahan yang
terjangkau harganya. Subsistem sistem kesehatan
nasional diterapkan kasus diatas adalah?
SOAL A. Subsistem Upaya Kesehatan
B. Subsistem Manajemen, Informasi,dan Regulasi
Kesehatan
183 C. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
D. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
E. Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Bekerja sama dengan mahasiswa universitas

183 setempat

 ada keterlibatan masyarakat  Subsistem


Pemberdayaan Masyarakat

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
7 SUBSISTEM KESEHATAN
NASIONAL
•UKM Pemerintah dengan peran aktif masyarakat
Upaya Kesehatan •UKP Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
PEMBAHASAN
•Penggalian, Pengalokasian, Pembelanjaan
Pembiayaan Kesehatan

183 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

SDM Kesehatan
•Penelitian teknik baru dalam kesehatan

•Perencanaan tenaga kesehatanm pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatanm


pendayagunaan tenaga kesehatan

•Jaminan ketersediaan, jaminan pemerataan serta jaminan mutu obat dan perbekalan
Obat dan perbekalan kesehatan kesehatan.

•Pemberdayaan perorangan, kelompok dan masyarakat umum


Pemberdayaan masyarakat

•Administrasi kesehatan, informasi kesehatan, hukum kesehatan, IPTEK kesehatan


Manajemen kesehatan

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012


TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
1. SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
• Subsistem upaya kesehatan diselenggarakan untuk
PEMBAHASAN mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Untuk penyelenggaraan subsistem
tersebut diperlukan berbagai upaya dengan
183 menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia.
Upaya kesehatan tersebut dilaksanakan melalui
berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan.
Berbagai upaya tersebut memerlukan dukungan
penelitian dan pengembangan kesehatan,
pembiayaan, sumber daya manusia kesehatan,
ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan, manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat
Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
2. SUBSISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN
PEMBAHASAN
• Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai
sumber, yakni: Pemerintah, Pemerintah Daerah,
swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat
183 itu sendiri. Pembiayaan kesehatan yang adekuat,
terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan
memegang peran yang vital untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan
kesehatan.
Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
3. SUBSISTEM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN
• Untuk mendapatkan dan mengisi kekosongan data
PEMBAHASAN kesehatan dasar dan/atau data kesehatan yang
berbasis bukti perlu diselenggarakan kegiatan
penelitian dan pengembangan kesehatan dengan
183 menghimpun seluruh potensi dan sumber daya yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pengelolaan penelitian
dan pengembangan kesehatan terbagi atas
penelitian dan pengembangan biomedis dan
teknologi dasar kesehatan, teknologi terapan
kesehatan dan epidemiologi klinik, teknologi intervensi
kesehatan masyarakat, dan humaniora, kebijakan
kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012


TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
4. SUBSISTEM SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
• Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan
PEMBAHASAN sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi
dalam jumlah, jenis, dan kualitasnya, serta terdistribusi
secara adil dan merata, sesuai tuntutan kebutuhan
183 pembangunan kesehatan. Sumber daya manusia
kesehatan yang termasuk kelompok tenaga
kesehatan, sesuai dengan keahlian dan kualifikasi
yang dimiliki terdiri dari tenaga medis, tenaga
kefarmasian, tenaga keperawatan dan kebidanan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik,
tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan
lainnya, diantaranya termasuk peneliti kesehatan.
Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
5. SUBSISTEM OBAT DAN
PERBEKALAN KESEHATAN
• Subsistem ini meliputi berbagai kegiatan untuk
PEMBAHASAN
menjamin: aspek keamanan, khasiat/kemanfaatan
dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
183 makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan,
dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial;
perlindungan masyarakat dari penggunaan yang
salah dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat
yang rasional; serta upaya kemandirian di bidang
kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya
dalam negeri.
Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
6. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh
PEMBAHASAN pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat.
Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata sebagai
sasaran pembangunan kesehatan, melainkan juga
183 sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku
pembangunan kesehatan. Oleh karenanya
pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting,
agar masyarakat termasuk swasta dapat mampu dan
mau berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan.
Dalam pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat meliputi pula upaya peningkatan lingkungan
sehat oleh masyarakat sendiri dan upaya peningkatan
kepedulian sosial dan lingkungan sekitar.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012


TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
7. SUBSISTEM MANAJEMEN
KESEHATAN
• Subsistem ini meliputi kebijakan kesehatan,
PEMBAHASAN
administrasi kesehatan, hukum kesehatan, dan
informasi kesehatan. Untuk menggerakkan
183 pembangunan kesehatan secara berhasil guna
dan berdaya guna, diperlukan manajemen
kesehatan. Peranan manajemen kesehatan
adalah koordinasi, integrasi, regulasi, sinkronisasi,
dan harmonisasi berbagai subsistem SKN agar
efektif, efisien, dan transparansi dalam
penyelenggaraan SKN tersebut.
Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Subsistem Upaya Kesehatan: Kegiatan UKM dan
PEMBAHASAN UKP
B. Subsistem Manajemen, Informasi,dan Regulasi
Kesehatan: Administrasi kesehatan, informasi
183 kesehatan, hukum kesehatan, IPTEK kesehatan
D. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan:
Perencanaan tenaga kesehatanm pendidikan
dan pelatihan tenaga kesehatanm
pendayagunaan tenaga kesehatan
E. Subsistem Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan: Penelitian dan pengembagan ilmu
kesehatan di indonesia
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Subsistem sistem kesehatan nasional
PEMBAHASAN diterapkan kasus diatas adalah...

183 C. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien Laki-Laki, 58 th, yang telah 10 tahun menderita DM
tipe 2 tidak terkontrol datang ke dokter A untuk berobat.
Pada saat diperiksa ternyata ada komplikasi DM, sehingga
pasien harus dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam,
tetapi untuk keluhan lain, masih dapat tangani oleh
SOAL dokter A. Jenis rujukan yang dilakukan dokter A adalah?
A. Horizontal Referral
B. Cross Referral
184 C. Split Referral
D. Interval referral
E. Collateral Referral

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. COLLATERAL REFERRAL

PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Rujuk ke SpPD karena Komplikasi

184 • Keluhan lain tetap ditangani dokter A

 Rujukan Colateral (Konsul)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
JENIS-JENIS RUJUKAN BERDASARKAN
STRATA KESEHATAN
• Horizontal Referral: Rujukan yang dilakukan oleh
PEMBAHASAN
fasilitas kesehatan yang memiliki strata yang
sama. Misalnya puskesmas A merujuk pasien ke
184 puskesmas B untuk dilakukan pemeriksaan
rontgent
• Vertical Referral: Rujukan yang dilakukan oleh
fasilitas kesehatan yang memiliki strata berbeda
(bisa dari faskes primer ke sekunder atau pun
sebalikanya). Misalnya pasien dengan
appendisitis akut dirujuk dari praktek dokter umum
ke IGD RS
Sumber: Reforming Primary Care Reforming Primary Care The Ministry of Health
Perspective
http://www.cfps.org.sg/publications/the-college-mirror/download/37
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
JENIS-JENIS RUJUKAN PASIEN
• Interval (titip pasien sementara)
PEMBAHASAN • Dr A merujuk ke Dr. B untuk kurun waktu tertentu nanti dikembalikan lagi ke Dr. A
• Collateral Referral (Konsul)

184 • Dokter A merawat penyakit utama pasien, dan konsul Dr B penyakit lain yg diakibatkan
penyakit utama. Dr B bisa intervensi tx Dr A
• Contoh: Pasien DM dirawat Dr A, tp dirujuk ke Sp.PD karena nefropati DM
• Cross Refferal (Alih Rawat)
• Dr A merujuk ke Dr B, dan tidak lagi tanggung jawab akan pasien
• Contoh:. Dr UGD merawat pasien Sepsis, dilimpahakan ke IPD untuk dirawat MRS
• Split Referral (Rawat Bersama)
• Dr A merawat penyakit X, dokter B merawat penyakit Y yg terjadi bersamaan dan tidak
saling intervensi terapi
• Tidak saling intervensi terapi.
Sumber: Reforming Primary Care Reforming Primary Care The Ministry of Health
Perspective
http://www.cfps.org.sg/publications/the-college-mirror/download/37
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Horizontal Referral: Rujukan yang dilakukan oleh
PEMBAHASAN fasilitas kesehatan yang memiliki strata yang
sama.
B. Cross Referral: Alih rawat, Pasien bukan
184 tanggung jawab dokter yang merujuk
C. Split Referral: Rawat bersama pasien dengan
penyakit berbeda
D. Interval referral: dokter merujuk pasien ke dokter
lain dalam jangka waktu tertentu lalu
kewenangan terhadap pasien akan
dikemballikan ke dokter yang merujuk setelah
itu.
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Jenis rujukan yang dilakukan dokter A
PEMBAHASAN adalah...

184 E. COLLATERAL REFERRAL

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang dokter bertugas sebagai kepala puskesmas
melakukan program penangulangan gizi buruk pada
wilayah kerjanya. Dokter melakukan lokakarya mini yang
melibatkan semua pemegang program di wilayan
kerjanya. Manajemen puskesmas yang dilakukan oleh
SOAL dokter tersebut adalah?
A. Perencanaan
B. Penggerakan dan Pelaksanaan
185 C. Pengendalian
D. Pengawasan
E. Evaluasi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. PENGGERAKAN DAN
PELAKSANAAN
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Lokakarya Mini

185  Lokakarya mini=mini workshop: Penggerakan


dan pelaksanaan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MANAJEMEN PUSKESMAS

PEMBAHASAN
• Perencanaan (P1)
• Perencanaan Tingkat Puskesmas (Perencanaan
Mikro=Mikro Planning)
185 • Penggerakan Pelaksanaan (P2)
• Lokakarya Mini (Mini Workshop)
• Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3)
• Penilaian Kinerja (Perfomance Evaluation)
• Dahulu Stratifikasi Puskesmas
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Penguatan
Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga. 2016. Jakarta: Kemenkes

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Perencanaan: Perencanaan Tingkat Puskesmas
PEMBAHASAN (Perencanaan Mikro=Mikro Planning) (P1)
C. Pengendalian: dilakukan untuk penilaian kerja
185 kegiatan puskesmas (P3)
D. Pengawasan: dilakukan untuk penilaian kerja
kegiatan puskesmas (P3)
E. Evaluasi: Penilaian kegiatan puskesmas (P3)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, Manajemen puskesmas yang
PEMBAHASAN dilakukan oleh dokter tersebut adalah?

185 B. PENGGERAKAN DAN


PELAKSANAAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 38 tahun, dibawa ke IGD setelah
menabrak tiang listrik. Pada pemeriksaan fisik pasien
tampak sesak, TD 80/50 mmHg, nadi 122 kali/menit, RR 40
kali/menit, dan suhu 36,8C, terdapat gerakan dada
asimetris, perkusi hemithoraks kanan hipersonor, deviasi
SOAL trakea ke kiri. Tatalaksana awal yang paling tepat adalah…
A. O2 via NRM 25 lpm
B. Pemasangan chest tube
186 C. Pungsi pleura
D. Dekompresi jarum di sela iga 2 garis midklavikula kanan
E. Dekompresi jarum di sela iga 4 garis midklavikula kanan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. DEKOMPRESI JARUM DI SELA IGA
2 GARIS MIDKLAVIKULA KANAN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 38 tahun
• Menabrak tiang listrik

186 • PF: tampak sesak, TD 80/50 mmHg, nadi 122 kali/menit, RR


40 kali/menit, dan suhu 36,8C, terdapat gerakan dada
asimetris, perkusi hemithoraks kanan hipersonor, deviasi
trakea ke kiri

 Diagnosis: Tension Pneumothoraks Dextra

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DIAGNOSIS ETIOLOGI TANDA DAN GEJALA
Hematotoraks Laserasi pembuluh darah di • Ansitas/gelisah, takipnea, tanda-tanda syok,
kavum toraks takikardia, froty/bloody sputum
• Suara napas menghilang pada tempat yang
terkena, vena leher mendatar, perkusi dada
pekak
PEMBAHASAN Simpel pneumotoraks Trauma tumpul spontan • Jejas di jaringan paru sehingga menyebabkan
udara bocor ke dalam rongga dada
• Nyeri dada, dyspnea, takipnea

186 Open pneumotoraks Luka penetrasi di area


• Suara napas menghilang/menurun, perkusi
dada hipersonor
• Luka penetrasi menyebabkan udara dari luar
toraks masuk ke dalam rongga pleura
• Dyspnea, nyeri tajam, emfisema subkutis
• Suara napas menurun/menghilang
• Red bubbles saat ekshalasi pada luka penetrasi
• Sucking chest wound
Tension Udara yang terkumpul di • Tampak sakit berat, ansietas/gelisah
pneumotoraks rongga pleura tidak dapat • Dyspnea, takipnea, takikardia, distensi vena
keluar lagi (mekanisme jugularis, hipotensi, deviasi trakea
pentil) • Penggunaan otot-otot bantu napas, suara
napas menghilang, perkusi hipersonor
DIAGNOSIS ETIOLOGI TANDA DAN GEJALA
Flail chest Fraktur segmental tulang • Nyeri saat bernapas
iga, melibatkan minimal 3 • Pernapasan paradoksal (gerak dada yang
tulang iga berkebalikan pada segmen yang terkena/flail)
Efusi pleura CHF, pneumonia, • Sesak, batuk, nyeri dada yang disebabkan oleh
PEMBAHASAN keganasan, TB paru, emboli iritasi pleura
paru • Perkusi pekak, fremitus taktil menurun,
pergerakan dinding dada tertinggal pada area

186 Pneumonia Infeksi, inflamasi


yang terkena
Demam, dyspnea, batuk, ronki
CONDITION ASSESSMENT MANAGEMENT
(Physical Examination)
Tension pneumothorax • Tracheal deviation • Needle decompression
• Distended neck veins • Tube thoracotomy
• Tympany
• Absent breath sounds
Massive hematothorax • ± Tracheal deviation • Venous access
PEMBAHASAN • Flat neck veins • Volume replacement
• Percussion dullness • Surgical consultation
• Absent breath sounds • Tube thoracotomy

186 Cardiac tamponade • Distended neck veins


• Muffled heart tones
• Ultrasound
Pericardiocentesis
• Venous access
• Volume replacement
• Pericardiotomy
• Thoracotomy
Intrabdominal hemorrhage • Distended abdomen • Venous access
• Uterine lift, if pregnant • Volume replacement
• DPL/ultrasonography • Surgical consultation
• Vaginal examination • Displace uterus from vena cava
Obvious external bleeding Identity source of obvious external Control external hemorrhage from all
bleeding obvious sources
• Direct pressure
• Splints
• Closure of actively scalp wounds
PEMBAHASAN

186
TENSION PNEUMOTHORAX
Tatalaksana:
• ABC’s dengan c-spine control
sesuai indikasi
PEMBAHASAN • Needle compression pada
bagian yang terkena 
dilanjutkan pemasangan WSD

186 • Oksigen aliran tinggi  bag


valve mask
• Atasi syok karena kehilangan • Udara yang terkumpul di
darah rongga pleura tidak dapat
keluar lagi ok “katup 1 arah”
• Memberitahukan RS dan unit
trauma secepatnya • Tekanan pada mediastinum,
paru, dan pembuluh darah
besar meningkat  penurunan
aliran darah balik ke jantung 
gangguan hemodinamik
• Menyebabkan paru pada
Sumber: http//:www.trauma.org/index.php/main/article/199
bagian yang terkena kolaps
PEMBAHASAN

186
NEEDLE DECOMPRESSION
Cara:
• Tandai sela iga 2-3 garis
midklavikula
PEMBAHASAN • Tindakan asepsis-antisepsis
• Tusukkan jarum (14G atau lebih

186 besar) diatas sela iga ke-3 (saraf,


arteri, dan vena berjalan di
sepanjang bagian bagian bawah
iga)
• Lepaskan stylette dan dengarkan
adanya suara udara yang keluar
• Lepaskan jarum dan biarkan
kateter pada tempat tusukan tadi
• Dapat dipasangkan
perekat/isolasi agar kateter lebih
stabil

Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/424547
NEEDLE DECOMPRESSION

PEMBAHASAN

186
Jawaban lainnya…
A. O2 via NRM 25 lpm : konsentrasi oksigen yang diberikan
terlalu tinggi
PEMBAHASAN
B. Pemasangan chest tube : bukan sebagai tatalaksana
awal
186 C. Pungsi pleura : tidak ada indikasi dilakukan pungsi pleura
E. Dekompresi jarum di sela iga 4 garis midklavikula kanan :
sebaiknya dilakukan pada sela iga 2-3 karena udara/gas
selalu akan menempati lokasi tertinggi. Jadi, jika
dilakukan dekompresi pada sela iga 4 akan tetap ada
udara yang terperangkap di bagian proksimal thoraks
Jadi, tatalaksana awal yang paling tepat
PEMBAHASAN adalah…

186 D. DEKOMPRESI JARUM DI SELA IGA


2 GARIS MIDKLAVIKULA KANAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 29 tahun, dibawa ke IGD RS karena
mengalami kecelakaan lalu lintas jatuh dari sepeda motor 1
jam yang lalu. Kepala terbentur trotoar. Korban sempat
pingsan di lokasi kejadian selama 5 menit, kemudian segera
dibawa ke IGD Puskesmas terdekat. Pada saat diperiksa
SOAL pasien muntah-muntah sebanyak 3 kali, isi makanan, darah
(-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan terjadi penurunan
kesadaran, tampak adanya hematome di sekitar kedua
187 mata dan di belakang telinga. Dokter menyarankan pasien
untuk dirujuk ke RSUD. Berdasarkan tanda-tanda klinis yang
ada, kemungkinan pasien mengalami...
A. Fraktur calvaria cranii
B. Fraktur basis cranii
C. Perdarahan epidural
D. Perdarahan subdural
E. Perdarahan subarachnoid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. FRAKTUR BASIS CRANII
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Seorang laki-laki, 29 tahun, post KLL 1 jam yang lalu
• Kepala terbentur trotoar, sempat pingsan di lokasi kejadian
187 selama 5 menit
• Muntah-muntah sebanyak 3 kali, isi makanan, darah (-)
• PF: penurunan kesadaran, Racoon eye (+) dan Battle’s
sign (+)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INITIAL ASSESSMENT
• Penderita trauma/multitrauma memerlukan penilaian dan
pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa
penderita. Waktu berperan sangat penting. Oleh karena itu,
diperlukan cara yang mudah, cepat, dan tepat. Proses awal ini
PEMBAHASAN dikenal dengan istilah Initial Assessment (penilaian awal)
Penilaian awal meliputi:

187 1. Persiapan
2. Triase
3. Primary survey (ABCDE)  sesuai indikasi (keadaan pasien)
4. Resusitasi
5. Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi
6. Secondary survey
7. Tambahan terhadap secondary survey
8. Pemantauan dan re-evaluasi berkesinambungan
9. Transfer ke pusat rujukan yang lebih baik
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – A
AIRWAY dengan kontrol servikal
• Penilaian
a) Mengenal patensi airway (inspeksi, palpasi, auskultasi)
PEMBAHASAN b) Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi
• Pengelolaan airway

187 a) Lakukan chin lift dan/atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line-
immobilization
b) Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan
alat yang rigid
c) Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal
d) Pasang airway definitif sesuai indikasi
• Fiksasi leher
• Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada setiap
penderita multitrauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau
perlukaan diatas klavikula
• Evaluasi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
AIRWAY MANAGEMENT
• Simple management
maneuver
a) Suction
PEMBAHASAN
b) Chin lift
Pasien tidak sadar:
c) Jaw thrust

187 • “Definitive airway”  cuffed


tube in trachea 
endotracheal tube
• GCS < 9
• Obstruksi karena: lidah, aspirasi,
benda asing, trauma maksilofasial,
trauma leher
• Management:
• Careful endoscopic exam
• Careful and gentle intubation, or
• Surgical airway (?)

Sumber: ATLS Coursed 9th Edition


AIRWAY MANAGEMENT
In-line Cervical Immobilization

PEMBAHASAN

187

Sumber: ATLS Coursed 9th Edition


AIRWAY MANAGEMENT
Modifikasi untuk pasien dengan kecurigaan trauma medulla spinalis:
1. Tongue/jaw lift
2. Modified jaw thrust
PEMBAHASAN

187
SUMBATAN JALAN NAPAS
• Mengorok Oropharyngeal Airway:
• Obstruksi jalan napas atas • Semicircular, disposable, and made of
karena lidah hard plastic. Guedel and Berman are
PEMBAHASAN the frequent types.
• Gargling
• Guedel: tubular and has hole in the
• Obstruksi jalan napas atas

187 karena cairan (darah,


muntahan)  suction
• Wheezing
middle
• Berman: solid and has channeled
sides
• Tujuan: menarik lidah menjauh dari
• Due to narrowing of the dinding faring posterior (agar lidah
lower airways tidak jatuh ke hipofaring dan menutup
jalan napas)

Sumber: ATLS Coursed 9th Edition


INDIKASI AIRWAY DEFINITIVE
Kebutuhan untuk perlindungan airway Kebutuhan untuk ventilasi
Tidak sadar Apnea
• Paralisis neuromuskular
• Tidak sadar
PEMBAHASAN
Fraktur maksilofasial Usaha napas yang tidak adekuat
• Takipnea

187 • Hipoksia
• Hiperkarbia
• Sianosis
Bahaya aspirasi Cedera kepala tertutup berat yang
• Perdarahan membutuhkan hiperventilasi singkat,
• Muntah bila terjadi penurunan keadaan
neurologis
Bahaya sumbatan
• Hematoma leher
• Cedera laring, trakea
• Stridor
PRIMARY SURVEY – B
BREATHING dan Ventilasi-Oksigenasi
• Penilaian
a) Buka leher dan dada pasien, dengan tetap memperhatikan kontrol
servikal in-line-immobilization
PEMBAHASAN b) Tentukan laju dan dalam pernapasan
c) Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan

187 deviasi trakea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-
otot tambahan, dan tanda-tanda cedera lainnya
d) Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
e) Auskultasi thoraks bilateral
• Pengelolaan
a) Pemberian oksigen konsentrasi tinggi (NRM 11-12 lpm)
b) Ventilasi dengan Bag Valve Mask
c) Menghilangkan tension pneumothorax
d) Menutup open pneumothorax
e) Memasang pulse oxymeter
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Evaluasi Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – C
CIRCULATION dengan kontrol perdarahan
• Penilaian
a) Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
b) Mengetahui sumber perdarahan internal
c) Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus
PEMBAHASAN d) Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan tanda diperlukannya resusitasi
masif segera

187
e) Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis
f) Periksa tekanan darah
• Pengelolaan
a) Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
b) Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah serta konsultasi pada ahli
bedah
c) Pasang infus IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk pemeriksaan
rutin, kimia darah, tes kehamilan (pada wanita usia subur), golongan darah dan cross-
match serta analisis gas darah (BGA)
d) Beri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat
e) Pasang PSAG/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasien fraktur pelvis yang
mengancam jiwa
f) Cegah hipotermia
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Evaluasi Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PERKIRAAN KEHILANGAN CAIRAN DAN DARAH

PEMBAHASAN

187
PRIMARY SURVEY – D
DISABILITY
• Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS
• Nilai pupil: besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi
PEMBAHASAN tanda-tanda lateralisasi
• Evaluasi dan re-evaluasi airway, oksigenasi-ventilasi, dan circulation

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – E
EXPOSURE/ENVIRONMENT
• Buka pakaian pasien, periksa jejas
• Cegah hipotermia: beri selimut hangat dan tempatkan pasien
PEMBAHASAN pada ruangan yang cukup hangat

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
FRAKTUR BASIS CRANII
• Fraktur yang terjadi pada tulang yang
membentuk dasar tengkorak
• Terbagi atas:
PEMBAHASAN
• Fossa anterior
• Fossa media
187 • Fossa posterior
• Fraktur pada masing-masing fossa
akan memberikan manifestasi yang
berbeda

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII
Fossa Crania Anterior: Tanda-tanda klinis:
• Menampung lobus frontalis • Ekimosis periorbital (Racoon
cerebri eyes/brill hematome)
• Anterior: permukaan dalam os • Tidak disertai cedera lokasl
PEMBAHASAN frontale
• Hematome subkonjungtiva,
• Superior: ala minor os spenoidalis anosmia (gangguan n.
187 • Dasar: pars orbitalis os frontale
(lateral) dan lamina cribiformis os
olfaktorius), rhinorea (kebocoran
CSS) dengan tanda pemeriksaan
etmoidalis (medial) terdapat “Halo Sign” pada kertas
• Permukaan atas lamina tissue
cribiformis menyokong bulbus • Gangguan visus (n. optikus)
olfaktorius, lubang-lubang halus
lamini cribrosa dilalui oleh nervus
olfaktorius
• Manifestaso/tanda dan
gejalanya terjadi perlahan 12-24
jam WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Said Alfin K. Review Article Basilar Skull Fracture (BSF). Dipublish 25 Mei 2011.
PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII
Fossa Crania Media: Tanda – gejala:
• Medial: corpus os sphenoidalis • Ekimosis mastoid (Battle’s sign)
• Lateral: lobus temporalis cerebri • Otore
• Anterior: ala minor os • Hematompanum
PEMBAHASAN sphenoidalis  terdapat canalis
opticus (n. opticus dan a. • Nyeri kepala

187 oftalmica)
• Posterior: batas atas pars petrosa
os temporal
• Gangguan visus (n. optikus) dan
gerakan bola mata
• 25% gangguan n. VII dan n.VIII
• Fissura orbitalis superior: celah
antara ala mayor & minor os
sphenoidalis
• Fissura orbitalis superior: celah
antara ala mayor & minor os
sphenoidalis  dilalui o/ n.
lacrimalis, n. frontale, n.
trochlearis, n. occulomotorius,
dan n. abduscens Sumber: Said Alfin K. Review Article Basilar Skull Fracture (BSF).
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Dipublish 25 Mei 2011.
PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ANATOMI BASIS CRANII
Fossa Crania Posterior: Tanda – gejala:
• Menampung otak-otak belakang • Darah dapat merembes ke
(cerebellum, pons, medulla tengkuk dibawah otot-otot
oblongata)
postvertebralis
PEMBAHASAN • Anterior: pinggir superior pars petrosa
os temporal
• Namun sering tidak disertai
tanda yang jelas namun
187 • Posterior: permukaan dalam pars
squamosa os occipital
• Dasar: pars basilaris, condylaris,
segera menimbulkan
kematian oleh karena
squamosa os occipital dan pars
penekanan batang otak
mastoideus os temporal
• Foramen magnum menempati
daerah pusat dari fossa ini
•Dilalui o/ medulla oblongata dengan
meningens yang meliputi pars spinalis
assendens n. accessorius dan kedua
a. vertebralis)
Sumber: Said Alfin
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM K. Review Article Basilar Skull Fracture (BSF).
Dipublish 25 Mei 2011.
PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
FRAKTUR BASIS CRANII

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
FRAKTUR BASIS CRANII
Pemeriksaan penunjang:
• Halo sign
• CT scan kepala
PEMBAHASAN
• MRI

187 • ECG

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
FRAKTUR BASIS CRANII FOSSA ANTERIOR

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
FRAKTUR BASIS CRANII FOSSA MEDIA

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
FRAKTUR BASIS CRANII FOSSA POSTERIOR

PEMBAHASAN

187

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Fraktur calvaria cranii : fraktur yang terjadi pada
tengkorak bagian atas (penutup) seperti os frontalis,
PEMBAHASAN
temporalis, parietalis, oksipitalis
C. Perdarahan epidural : perdarahan di area antara
187 tengkorak dan lapisan duramater, gejala berupa
penurunan kesadaran sangat cepat, lucid interval (+)
D. Perdarahan subdural : perdarahan yang terjadi diantara
lapisan duramater dan arakhnoid, gejala muncul
perlahan-lahan (hari-minggu/subakut), lucid interval (-)
E. Perdarahan subarachnoid : perdarahan yang terjadi
dibawah lapisan arakhnoid (mengisi rongga arakhnoid),
gejala berupa meningeal sign (+)
PEMBAHASAN Jadi, kemungkinan pasien mengalami…

187 B. FRAKTUR BASIS CRANII

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 24 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
demam mendadak tinggi sejak 4 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan mimisan, nyeri kepala hebat, nyeri di belakang
mata, mual, nyeri otot, dan timbul bintik-bintik merah pada
lengan atas yang tidak menghilang dengan penekanan. Pagi
ini suhu badan tiba-tiba turun, disertai dengan keadaan umum
SOAL yang semakin memburuk dan mual-mual yang semakin parah.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, nadi 112

188 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu 36,8C. Laboratorium Hb 13,4;


HCT 53%; PLT 94.000. Apa tatalaksana pemberian cairan yang
tepat pada kasus ini?
A. Transfusi PRC 10 cc/kgBB dalam 2 jam
B. Terapi cairan kristaloid 20 cc/kgBB dalam 15 menit
C. Terapi cairan per oral saja, selama pasien masih dapat
minum
D. Terapi cairan Ringer Laktat, 3-5 cc/kgBB untuk 1-2 jam
pertama
E. Terapi cairan Ringer Laktat, 5-7 cc/kgBB untuk 1-2 jam
pertama WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. TERAPI CAIRAN RINGER LAKTAT, 5-7
CC/KGBB UNTUK 1-2 JAM PERTAMA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 24 tahun
• Demam mendadak tinggi, 4 hari
188 • Disertai manifestasi khas dari dengue (mimisan, nyeri retro-
orbita, nausea, atralgia, petekie)
• Saat ini demam turun + penurunan kondisi klinis  fase kritis
• PF: TD 100/70 mmHg, nadi 112 kali/menit, RR 24 kali/menit,
suhu 36,8C
• Lab: Hb 13,4; HCT 53%; PLT 94.000 (trombositopenia dan
hemokonsentrasi meningkat)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MACAM-MACAM SYOK

PEMBAHASAN

188

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PANDUAN WHO
Kriteria Dengue Fever (DF)
• Demam tinggi mendadak
• Ditambah gejala penyerta minimal 2 atau lebih:
PEMBAHASAN
a) Nyeri kepala
b) Nyeri retro-orbita
188 c) Nyeri otot dan tulang
d) Ruam pada kulit
e) Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
f) Leukopenia
g) Uji HI > 1280 atau IgM/IgG positif
• Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma (hemokonsentrasi, efusi
pleura, asites, hipoproteinemia)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: WHO SEARO
PANDUAN WHO
Kriteria Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:
• Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung
PEMBAHASAN terus menerus selama 2-7 hari
• Terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan:

188 a) Uji bendung positif


b) Petekie, ekimosis, purpura
c) Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
d) Hematemesis dan/atau melena
• Hepatomegali
• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,
penyempiran tekanan darah (20 mmHg), hipotensi sampai tidak
terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refil time
memanjang (> 2 detik), dan pasien tampak gelisah
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: WHO SEARO
PANDUAN WHO
Kriteria Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
Laboratorium
• Trombositopenia (100.000/μl atau kurang)
PEMBAHASAN
• Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas
kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:

188 a) Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar


b) Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan
c) Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia
• Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium
(atau hanya peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan
diagnosis kerja DHF/DBD

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: WHO SEARO
PEMERIKSAAN PENUNJANG DENGUE

PEMBAHASAN

188

• NS1 antigen  memeriksa adanya viremia, tinggi sampai hari ke-3


• IgG/IgM  memeriksa antibodi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DENGUE CASE
MANAGEMENT
ALGORITHM
Note:
PEMBAHASAN • Dengue without warning signs
= without plasma leakage

188 • Dengue with warning signs =


with plasma leakage

• Severe dengue = with shock


compensated/
uncompensated

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DENGUE CASE MANAGEMENT ALGORITHM

PEMBAHASAN

188

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DENGUE CASE MANAGEMENT ALGORITHM

PEMBAHASAN

188

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Transfusi PRC 10 cc/kgBB dalam 2 jam : tidak ada indikasi
transfusi darah (Hb = 13,4)
PEMBAHASAN
B. Terapi cairan kristaloid 20 cc/kgBB dalam 15 menit :
tatalaksana pada severe dengue (dengan syok
188 hipotensi)
C. Terapi cairan per oral saja, selama pasien masih dapat
minum : tatalaksana pada DF (dengue without plasma
leakage)
D. Terapi cairan Ringer Laktat, 3-5 cc/kgBB untuk 1-2 jam
pertama : diberikan apabila respon setelah pemberian
RL 5-7 cc/kgBB namun diberikan selama 2-4 jam
Jadi, tatalaksana pemberian cairan yang
PEMBAHASAN tepat pada kasus ini adalah…
E. TERAPI CAIRAN RINGER LAKTAT,
188 5-7 CC/KGBB UNTUK 1-2 JAM
PERTAMA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 25 tahun, diantar keluarganya ke
IGD RS karena penurunan kesadaran setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 90/80 mmHg, nadi 98 kali/menit, RR 22 kali/menit. Saat
pemeriksaan pasien hanya membuka mata bila dipanggil,
SOAL dan mengeluarkan suara erangan kesakitan. Pasien juga
menunjukkan sikap fleksi saat dirangsang nyeri. Berapakah
nilai GCS pasien tersebut?
189 A. E1V2M3
B. E2V3M2
C. E2V3M3
D. E3V2M2
E. E3V2M3

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. E3V2M3
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien perempuan, 25 tahun
• Penurunan kesadaran post KLL
189 • PF: TD 90/80 mmHg, nadi 98 kali/menit, RR 22 kali/menit
• Pasien hanya membuka mata bila dipanggil, dan
mengeluarkan suara erangan kesakitan, menunjukkan
sikap fleksi saat dirangsang nyeri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GLASGOW COMA SCALE (GCS)

PEMBAHASAN

189
GLASGOW COMA SCALE (GCS)

PEMBAHASAN

189
Jawaban lainnya…
A. E1V2M3 : tidak membuka mata dengan rangsangan
nyeri (tidak ada respon), mengeluarkan suara erangan,
PEMBAHASAN
dan gerak fleksi abnormal
B. E2V3M2 : membuka mata dengan rangsangan nyeri,
189 bisa mengucapkan kata-kata namun tidak
berhubungan/sesuai, dan gerakan ekstensi
C. E2V3M3 : membuka mata dengan rangsangan nyeri,
bisa mengucapkan kata-kata namun tidak
berhubungan/sesuai, dan gerakan fleksi abnormal
D. E3V2M2 : membuka mata dengan suara/panggilan,
mengeluarkan suara erangan, dan gerakan ekstensi
PEMBAHASAN Jadi, nilai GCS yang tepat adalah…

189 E. E3V2M3

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien perempuan, usia 60 tahun, dibawa ke IGD RS
dengan penurunan kesadaran. Pasien didapatkan tidak
berespons dan tidak teraba denyut arteri karotis, dokter
segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru.
Manakah pernyataan dibawah ini yang benar?
SOAL A. Penilaian monitor dilakukan setiap 2 menit
B. RJP dilakukan terus menerus hingga pasien mencapai
ROSC
190 C. Setelah melakukan defibrilasi, dokter langsung
melakukan pengecekan irama di monitor
D. Pemeriksaan denyut jantung dilakukan setiap kali terjadi
perubahan irama pada monitor
E. Pemberian amiodaron dilakukan pada pasien henti
jantung dengan asistol atau PEA

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. PENILAIAN MONITOR DILAKUKAN
SETIAP 2 MENIT
KEYWORDS :
• Pasien perempuan, 60 tahun
PEMBAHASAN
• Penurunan kesadaran

190 • Tidak berespons dan tidak teraba denyut arteri karotis


• Dokter melakukan RJP

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

190

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

190

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
B. RJP dilakukan terus menerus hingga pasien mencapai
ROSC : ada indikasi penghentian RJP
PEMBAHASAN
C. Setelah melakukan defibrilasi, dokter langsung
melakukan pengecekan irama di monitor : setelah
190 defibrilasi, RJP dilanjutkan
D. Pemeriksaan denyut jantung dilakukan setiap kali terjadi
perubahan irama pada monitor : denyut nadi dicek
setelah 2 menit evaluasi dan jika terlihat gelombang di
monitor (kecuali VT dan VF), untuk membedakan
apakah PEA atau sudah ROSC
E. Pemberian amiodaron dilakukan pada pasien henti
jantung dengan asistol atau PEA : amiodaron diberikan
pada irama VT atau VF
Jadi, pernyataan dibawah ini yang benar
PEMBAHASAN adalah…

190 A. PENILAIAN MONITOR


DILAKUKAN SETIAP 2 MENIT

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 55 tahun, saat ini sedang dalam
perawatan di RS karena infeksi paru yang dideritanya, yaitu
Pneumonia. Keadaan pasien saat ini mengalami penurunan
kesadaran dan demam tinggi. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 80/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, RR 28
SOAL kali/menit, suhu 39,7C. Pemeriksaan laboratorium dengan
hasil leukosit 27.500. Sudah dilakukan resusitasi cairan pada
pasien, namun TD tidak naik. Apakah diagnosis pada pasien
191 tersebut?
A. SIRS
B. Syok sepsis
C. Sepsis berat
D. Multiple organ failure
E. Reaksi anafilaktoid

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. SYOK SEPSIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 55 tahun
• Infeksi paru (pneumonia)
191 • Penurunan kesadaran + demam tinggi
• PF: TD 80/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, RR 28 kali/menit,
suhu 39,7C
• Lab: leukosit 27.500
• Sudah resusitasi cairan, namun TD tidak naik

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KRITERIA SIRS DAN SEPSIS
SIRS (≥ 2 kriteria berikut)
• Temperature > 38C atau < 36C
• Heart rate > 90 beats/min
PEMBAHASAN
• Respiratory rate > 20 breaths/min or PaCO2 < 32 mmHg
• WBC > 12,000 cells/mm3, < 4000 cells/mm3, or > 10 percent
191 immature (band) forms
Sepsis: SIRS + bukti infeksi (kultur atau hasil lab)
Syok sepsis: tanda syok + sepsis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: The Third Internatonal Consensus Definitions for Sepsis and Septic Shock (Sepsis-3)
MACAM-MACAM SYOK
• Syok hipovolemik: diakibatkan oleh hilangnya cairan secara
absolut atau ekstravasasi
a) Takikardia, hipotensi
PEMBAHASAN b) Penyebab: diare, muntah, perdarahan, syok dengue
• Syok hemoragik: diakibatkan oleh hilangnya darah (merupakan

191 bagian dari syok hipovolemik, namun tidak semua syok


hipovolemik disebabkan oleh hemoragik/perdarahan)
a) Takikardia, hipotensi
b) Setiap pasien KLL harus dicurigai syok hemoragik
c) Pasien cedera kepala tidak dapat menyebabkan syok
hemoragik
• Syok anafilaktik: ada riwayat alergi
• Syok kardiogenik: masalah pada fungsi sistolik, diastolik, preload
(volume dan tekanan yang dialami ventrikel pada fase akhir
pengisian), afterload (tahanan yang harus dilawan ventrikel untuk
pengosongan), atau irama
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
MACAM-MACAM SYOK
• Syok distributif: total cairan tubuh tetap, namun volume
intravaskular relatif tidak seimbang dengan kapasitas vaskular,
misalnya pada anafilaktik, sepsis, dan neurogenik
PEMBAHASAN • Syok neurogenik: biasa didahului trauma
a) Hilangnya tonus vasomotor dan hilangnya tonus simpatis 
vasodilatasi  syok distributif
191 b) Trauma medula spinalis diatas T6
c) Bradikardia, hipotensi (gejala parasimpatis)
d) Poikilothermia (kegagalan regulasi suhu tubuh)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
TATALAKSANA
Jenis syok Tatalaksana
Hipovolemik Resusitasi cairan
(termasuk Kristaloid (NaCl/RL) 20 ml/kgBB bolus cepat
PEMBAHASAN hemoragik)
Septik Resusitasi cairan
191 Vasokonstriktor (norepinefrin)
Antibiotik spektrum luas
Kardiogenik Obat inotropik (seperti dopamin, dobutamin)
Anafilaktik Resusitasi cairan
Epinefrin
Kortikosteroid
Diphenhydramine

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
SURVIVING SEPSIS CAMPAIGN

PEMBAHASAN

191

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
Jawaban lainnya…
A. SIRS : tidak jelas fokus infeksinya
PEMBAHASAN C. Sepsis berat : dengan disfungsi organ, namun tanda vital
masih stabil (atau syok yang respons terhadap
pemberian cairan)
191 D. Multiple organ failure : adanya tanda kegagalan organ,
seperti peningkatan enzim transaminase (liver),
penurunan GFR (ginjal). Pada soal ini tidak terlalu
dijelaskan organ yang lain, walaupun syok sepsis pada
akhirnya dapat mengakibatkan multiple organ failure
E. Reaksi anafilaktoid : menyerupai kasus anafilaksis, namun
tidak terkait langsung dengan hipersensitivitas tipe I
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada pasien tersebut adalah…

191 B. SYOK SEPSIS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 27 tahun, datang ke IGD RS dengan
keluhan sesak napas yang mendadak sejak 3 jam SMRS.
Pasien memiliki riwayat TB dan sudah minum obat sejak 6
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
hemitoraks kiri mengembang, pernapasan dada kiri
SOAL tertinggal, suara napas dada kiri melemah, dan perkusi
hipersonor. Pada foto toraks didapatkan gambaran
hiperlusen pada lapang paru kiri. Kemungkinan
192 diagnosisnya adalah…
A. Asma
B. Emfisema
C. TB paru kronis
D. Pneumonia
E. Pneumotoraks

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. PNEUMOTORAKS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 27 tahun
• Sesak napas mendadak, 3 jam SMRS
192 • Riwayat TB (+) pengobatan 6 bulan
• PF: hemitoraks kiri mengembang, pernapasan dada kiri
tertinggal, suara napas dada kiri melemah, dan perkusi
hipersonor
• Ro thoraks: hiperlusen pada lapang paru kiri

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PNEUMOTHORAKS
• Sering disebut kolaps paru
• Akibat penimbunan udara dalam kavum pleura (kavum pleura
seharusnya tidak terisi udara sehingga paru dapat
PEMBAHASAN mengembang dengan baik)
Closed Pneumothoraks Open Pneumothoraks

192 • = simple pneumothoraks


• Pleura viseral robek  udara
inspirasi masuk ke kavum pleura
• Dinding dada dan pleura parietal
robek  terdapat hubungan
antara kavum pleura dengan
udara luar (bronkus/dinding dada)
• Apabila lubang > 2/3 diameter
• Biasanya vistel tertutup spontan trakea, udara cenderung lewat
• Bila terbentuk suatu klep  lubang dibanding traktus
respiratorius yang seharusnya
udara masuk tidak bisa keluar
 udara menumpuk dalam • Inspirasi: tekanan rongga dada
turun, udara masuk kavum pleura
rongga pleura  mendorong lewat lubang  kolaps paru
ke kontralateral  tension ipsilateral
pneumothoraks • Ekspirasi: tekanan rongga dada
meningkat, udara dari kavum
pleura
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM keluar lewat lubang
PNEUMOTHORAKS
Pneumothoraks Spontan Pneumothoraks Traumatik
• Primer: pasien tidak punya • Akibat cedera traumatik pada
penyakit paru. Misal bleb atau dada (tajam dan tumpul) atau
bulla yang pecah (sering pada akibat tindakan medis
PEMBAHASAN
pria berpostur tinggi kurus, usia
20-40)

192 • Sekunder: komplikasi penyakit


paru, misal PPOK, asma, TB, dll

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MEKANISME PNEUMOTHORAKS

PEMBAHASAN

192

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DIAGNOSIS PNEUMOTHORAKS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Gejala penyakit dasar • Takipnea, takikardia
• Sesak napas mendadak • PF Paru:
PEMBAHASAN • Nyeri dada • Ins: tertinggal pada pergerakan
• Tanpa atau dengan penyakit napas, lebih cembuh, sela iga

192 paru sebelumnya

Foto Thoraks
melebar
• Pal: fremitus melemah, deviasi
trakea
• Paru kolaps • Per: hipersonor, tanda-tanda
• Pleura line pendorongan organ
• Daerah avaskular • Aus: suara napas melemah/
tidak terdengar
• Hiperlusen
• Sela iga melebar
• Tanda-tanda pendorongan
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PNEUMOTHORAKS

PEMBAHASAN

192

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
JENIS PNEUMOTHORAKS

PEMBAHASAN

192
DIAGNOSIS ETIOLOGI TANDA DAN GEJALA
Hematotoraks Laserasi pembuluh darah di • Ansitas/gelisah, takipnea, tanda-tanda syok,
kavum toraks takikardia, froty/bloody sputum
• Suara napas menghilang pada tempat yang
terkena, vena leher mendatar, perkusi dada
pekak
PEMBAHASAN Simpel pneumotoraks Trauma tumpul spontan • Jejas di jaringan paru sehingga menyebabkan
udara bocor ke dalam rongga dada
• Nyeri dada, dyspnea, takipnea

192 Open pneumotoraks Luka penetrasi di area


• Suara napas menghilang/menurun, perkusi
dada hipersonor
• Luka penetrasi menyebabkan udara dari luar
toraks masuk ke dalam rongga pleura
• Dyspnea, nyeri tajam, emfisema subkutis
• Suara napas menurun/menghilang
• Red bubbles saat ekshalasi pada luka penetrasi
• Sucking chest wound
Tension Udara yang terkumpul di • Tampak sakit berat, ansietas/gelisah
pneumotoraks rongga pleura tidak dapat • Dyspnea, takipnea, takikardia, distensi vena
keluar lagi (mekanisme jugularis, hipotensi, deviasi trakea
pentil) • Penggunaan otot-otot bantu napas, suara
napas menghilang, perkusi hipersonor
DIAGNOSIS ETIOLOGI TANDA DAN GEJALA
Flail chest Fraktur segmental tulang • Nyeri saat bernapas
iga, melibatkan minimal 3 • Pernapasan paradoksal (gerak dada yang
tulang iga berkebalikan pada segmen yang terkena/flail)
Efusi pleura CHF, pneumonia, • Sesak, batuk, nyeri dada yang disebabkan oleh
PEMBAHASAN keganasan, TB paru, emboli iritasi pleura
paru • Perkusi pekak, fremitus taktil menurun,
pergerakan dinding dada tertinggal pada area

192 Pneumonia Infeksi, inflamasi


yang terkena
Demam, dyspnea, batuk, ronki
Jawaban lainnya…
A. Asma : riwayat atopi, ada pencetusnya, wheezing (+)
PEMBAHASAN B. Emfisema : pembesaran abnormal dari alveolus,
merupakan manifestasi dari PPOK

192 C. TB paru kronis : gambaran kavitas/fibrosis/infiltrat


D. Pneumonia : demam, batuk, sesak napas, gambaran
infiltrat
PEMBAHASAN Jadi, kemungkinan diagnosisnya adalah…

192 E. PNEUMOTORAKS

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 40 tahun, dibawa ke IGD setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas dengan kondisi fraktur
femur kanan dan kiri dan didapatkan perdarahan masif.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 70/40 mmHg, nadi
142 kali/menit, RR 28 kali/menit, suhu 36,9C, akral teraba
SOAL dingin dan lembab. Apakah tindakan yang dilakukan untuk
resusitasi awal pada pasien?
A. Diberikan plasma
193 B. RL cepat hingga euvolemi
C. RL 1 L cepat ditambah whole blood
D. Diberikan whole blood sesuai perdarahan
E. Diberikan frozen fresh plasma sesuai perdarahan

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. RL CEPAT HINGGA EUVOLEMI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 40 tahun, post KLL
• Fraktur femur kanan dan kiri dan didapatkan perdarahan
193 masif
• PF: TD 70/40 mmHg, nadi 142 kali/menit, RR 28 kali/menit,
suhu 36,9C, akral teraba dingin dan lembab

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MACAM-MACAM SYOK
• Syok hipovolemik: diakibatkan oleh hilangnya cairan secara
absolut atau ekstravasasi
a) Takikardia, hipotensi
PEMBAHASAN b) Penyebab: diare, muntah, perdarahan, syok dengue
• Syok hemoragik: diakibatkan oleh hilangnya darah (merupakan

193 bagian dari syok hipovolemik, namun tidak semua syok


hipovolemik disebabkan oleh hemoragik/perdarahan)
a) Takikardia, hipotensi
b) Setiap pasien KLL harus dicurigai syok hemoragik
c) Pasien cedera kepala tidak dapat menyebabkan syok
hemoragik
• Syok anafilaktik: ada riwayat alergi
• Syok kardiogenik: masalah pada fungsi sistolik, diastolik, preload
(volume dan tekanan yang dialami ventrikel pada fase akhir
pengisian), afterload (tahanan yang harus dilawan ventrikel untuk
pengosongan), atau irama
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
MACAM-MACAM SYOK
• Syok distributif: total cairan tubuh tetap, namun volume
intravaskular relatif tidak seimbang dengan kapasitas vaskular,
misalnya pada anafilaktik, sepsis, dan neurogenik
PEMBAHASAN • Syok neurogenik: biasa didahului trauma
a) Hilangnya tonus vasomotor dan hilangnya tonus simpatis 
vasodilatasi  syok distributif
193 b) Trauma medula spinalis diatas T6
c) Bradikardia, hipotensi (gejala parasimpatis)
d) Poikilothermia (kegagalan regulasi suhu tubuh)

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PERKIRAAN KEHILANGAN CAIRAN DAN DARAH

PEMBAHASAN

193
VOLUME PERDARAHAN FRAKTUR FEMUR
• Anatomi os femur
• Terletak dekat dengan
pembuluh darah besar (arteri
PEMBAHASAN femoralis)
• Pada fraktur femur  kehilangan

193 darah sampai 1.500 ml per femur


TATALAKSANA
Jenis syok Tatalaksana
Hipovolemik Resusitasi cairan
(termasuk Kristaloid (NaCl/RL) 20 ml/kgBB bolus cepat
PEMBAHASAN hemoragik)
Septik Resusitasi cairan
193 Vasokonstriktor (norepinefrin)
Antibiotik spektrum luas
Kardiogenik Obat inotropik (seperti dopamin, dobutamin)
Anafilaktik Resusitasi cairan
Epinefrin
Kortikosteroid
Diphenhydramine

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
RESUSITASI CAIRAN
Kristaloid Non-protein colloids
• Sama efektifnya dengan • Digunakan sebagai second-line
albumin pada pasien post- agents pada pasien yang tidak
PEMBAHASAN operatif respon dengan pemberian
• Merupakan pilihan cairan kristaloid

193 resusitasi awal untuk:


• Syok hemoragik/traumatic
injury
• Dapat digunakan pada pasien
dengan edema perifer atau
edema paru dengan kebocoran
kapiler
• Syok septik
• Lebih dipilih daripada albumin
• Reseksi hepatika karena lebih murah
• Thermal injury
• Pembedahan kardivaskular
• Dialysis induced hypotension
RESUSITASI CAIRAN
• Cairan kristaloid menyamakan Target resusitasi cairan
tekanan intravaskular dan • Euvolemia
interstitial dengan cepat
PEMBAHASAN • Meningkatkan perfusi
• Pemulihan/restorasi stabilitas
hemostatik yang adekuat • Meningkatkan penghantaran

193 akan membutuhkan volume


RL yang banyak
• Sudah diobservasi secara
oskigen (oksigenasi)

empirik, kurang lebih 300 cc


kristaloid dibutuhkan untuk
mengkompensasi setiap
kehilangan darah 100 cc (3:1
rule)
RESUSITASI CAIRAN

PEMBAHASAN

193

Sumber: British Consensus Guidelines on Intravenous


Fluid Therapy for Adults Surgical Patients. 2011.
PEMBAHASAN

193
INDICATION OF BLOOD TRANSFUSION
PRC (Packed Red Cells) FFP (Fresh Frozen Plasma)
• When Hb ≤ 7 g/dl, especially in • As substitution for F VIII and F IX
acute anemia • Hemostasis neutralization after
PEMBAHASAN
• When Hb 7-10 g/dl with hypoxia/ warfarin therapy
hypoxemia

193 • When Hb ≥ 10 g/dl with


increased need for oxygen
transport (CHD, COPD)
• Bleeding with abnormal
coagulation parameter

• In neonates with Hb ≤ 11 g/dl


with symptoms of hypoxia
• Hb < 8 g/dl in perioperative
period

Sumber: Ministry of Health. 2003. Health Technology Assessment. American Association of Blood Banks.
INDICATION OF BLOOD TRANSFUSION
TC (Trombosit Concentrate) Cryoprecipitate
• To stop bleeding if: • Pre-invasive procedure
• Platelet < 50.000/µL (prophylaxis) for patient with
PEMBAHASAN fibrinogen deficiency
• Platelet < 100.000/µL (diffuse
• Hemophilia A and von

193 bleeding)
• Prophylaxis if platelet < 50.000/µL
• Pre-surgery or invasive
Willebrand disease with bleeding
or prior to surgery

procedure
• After massive transfusion
• Bleeding in thrombopathic
patient

Sumber: Ministry of Health. 2003. Health Technology Assessment. American Association of Blood Banks.
INDICATION OF BLOOD TRANSFUSION
WBC (Whole Blood Cells) Washed erythrocyte
• Perdarahan akut dengan • Transfusi masif pada neonatus
hipovolemia sampai usia < 1 tahun
PEMBAHASAN
• Transfusi tukar (exchange • Penderita dengan anti-IgA atau
transfusion) defisiensi IgA dengan riwayat

193 • Pengganti sel darah merah


rendah (PRC) saat memerlukan
transfusi sel darah merah
alergi transfusi berat
• Riwayat reaksi transfusi berat
yang tidak membaik dengan
pemberian premedikasi
• Penderita dengan reaksi
terhadap protein plasma darah
transfusi (pada pasien dengan
Coombs test positif)

Sumber: Ministry of Health. 2003. Health Technology Assessment. American Association of Blood Banks.
Type Description Indication
Whole • Up to 510 mg total volume • Red cells replacement in acute blood loss with
blood • Hb ± 12 g/ml, Ht 35-45% hypovolemia
• No functional platelets • Exchange transfusion
• No labile coagulation factros (V & VIII) • Patients needing red cells transfusion where
PRC is not available
PRC • 150-200 ml red cells from which most of the • Replacement of red cells in anemia patients
PEMBAHASAN plasma has been removed • Use with crystalloid or colloid solution in acute
• Hb ± 20 g/dl (not less than 45 g per unit) blood loss

193
• Ht: 55-75%
FFP • Plasma separated from whole blood within 6 • Replacement of multiple coagulation factor
hours of collection and then rapidly frozen to deficiencies
-25C or colder • DIC
• Contains normal plasma levels of stable • TTP
clotting factors, albumin, and
immunoglobulin
TC Single donor unit in a volume of 50-60 ml of • Treatment of bleeding due to:
plasma should contain: thrombocytopenia, platelet function defects
At least 55 x 109 platelets, <1,2 x 109 red cells, • Prevention of bleeding due to
<0,2 x 109 leucocytes thrombocytopenia
Cryopres • Prepared by resuspending FFP presipitate Treatment of vWD, Hemophilia A, F.XIII def,
ipitate • Contains about half of the factor VIII and source of fibrinogen acquired coagulopathies
fibrinogen in the donated whole blood (DIC)
Jawaban lainnya…
A. Diberikan plasma : bukan sebagai resusitasi awal

PEMBAHASAN
C. RL 1 L cepat ditambah whole blood : belum dilakukan
pemeriksaan darah lengkap (untuk mengetahui jumlah sel
darah) sehingga belum diketahui adanya indikasi dilakukan

193 transfusi. Selain itu transfusi dilakukan apabila resusitasi gagal


dengan hanya menggunakan cairan kristaloid (RL)
D. Diberikan whole blood sesuai perdarahan : belum dilakukan
pemeriksaan darah lengkap (untuk mengetahui jumlah sel
darah) sehingga belum diketahui adanya indikasi dilakukan
transfusi. Selain itu transfusi dilakukan apabila resusitasi gagal
dengan hanya menggunakan cairan kristaloid (RL)
E. Diberikan frozen fresh plasma sesuai perdarahan : digunakan
untuk menggantikan kasus defisiensi faktor koagulan multipel
Jadi, tindakan yang dilakukan untuk resusitasi
PEMBAHASAN awal pada pasien adalah…

193 B. RL CEPAT HINGGA EUVOLEMI

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 27 tahun, dibawa ke IGD setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas 1 jam SMRS. Tampak
darah segar menetes pada meatus urethra eksternum.
Pada pemeriksaan fisik RT didapatkan flying prostate (+).
Apakah tindakan berikutnya yang dilakukan pada pasien?
SOAL A. Meminta pemeriksaan BNO-IVP
B. Meminta pemeriksaan uretrogram retrograde
C. Melakukan pemasangan kateter urine ukuran terbesar
194 D. Melakukan pemasangan kateter urine ukuran terkecil
E. Melakukan pemeriksaan USG testis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. MEMINTA PEMERIKSAAN
URETROGRAM RETROGRADE
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 27 tahun, post KLL
• PF: tampak darah segar menetes pada meatus urethra
194 eksternum
• RT: flying prostate (+)

 Diagnosis: Ruptur Urethra Posterior

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
RUPTUR ORGAN
Organ Gejala
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
PEMBAHASAN Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan, jarang
terjadi, hematuria

194 Vesika urinaria


Urethra anterior
Nyeri di suprapubik, hematuria
Nyeri di selangkangan, paling sering terjadi, paling
sering karena straddle injury, butterfly hematome
Urethra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya disebabkan oleh
fraktur pelvis, floating prostate

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KLASIFIKASI GOLDMAN UNTUK
RUPTUR URETHRA

PEMBAHASAN

194

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
RUPTUR URETHRA
Trauma urethra anterior
• TRIAS: bloody discharge, retensio urine, hematome/jejas
peritoneal/urin infiltrat
PEMBAHASAN • Ditandai dengan butterfly appearance

194 Trauma urethra posterior


• TRIAS: bloody discharge, retensio urine, floating prostate

Diagnosis
• Retrograde urethrography, urinalisis, foto pelvis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

194

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

194

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRAUMA URETHRA POSTERIOR
Klasifikasi menurut Colapinto – McCollum:
Jenis Ruptur Gambaran Uretrogram
PEMBAHASAN Urethra posterior utuh, Memanjang, ekstravasasi (-)
stretching

194 Urethra posterior putus,


diafragma urethra anterior
utuh
Ekstravasasi kontras terbatas di atas diafragma
urethra anterior

Urethra posterior, Ekstravasasi yang luas


diafragma urethra anterior,
dan urethra pars bulbosa
bagian proksimal rusak

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA RUPTUR URETHRA
Simptomatik
• Initial  Atasi retensi urine  akses dari regio suprapubik 
pasang kateter suprapubik (sistostomi)
PEMBAHASAN
• Bedah (rekonstruksi)  terutama pada ruptur urethra
posterior yang disertai cedera pelvis (koreksi urethra
194 dilakukan setelah masalah pelvis tertangani), seperti
anastomosis urethra, uretrotomia interna

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…
A. Meminta pemeriksaan BNO-IVP : tidak dilakukan pada
PEMBAHASAN kasus kecurigaan ruptur urethra, namun untuk patologi
ginjal dan sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan
fungsi ginjal
194 C. Melakukan pemasangan kateter urine ukuran terbesar :
kontraindikasi pemasnagan kateter urine
D. Melakukan pemasangan kateter urine ukuran terkecil :
kontraindikasi pemasnagan kateter urine
E. Melakukan pemeriksaan USG testis : dilakukan pada
kondisi acute scrotal condition seperti pada kasus torsio
testis
Jadi, tindakan berikutnya yang dilakukan
PEMBAHASAN adalah…

194 B. MEMINTA PEMERIKSAAN


URETROGRAM RETROGRADE

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki, usia 24 tahun, dibawa ke IGD dalam
keadaan penuh luka pada wajah. Pada alloanamnesa
didapatkan bahwa 30 menit sebelum ke IGD pasien
menabrak bagian belakang truk. Pasien mengendarai
sepeda motor dan menggunakan helm standar. Pada
SOAL pemeriksaan fisik tampak wajah pasien penuh dengan
darah. Komplikasi yang sangat berbahaya dan
mengancam jiwa dengan cepat pada kasus tersebut
195 adalah…
A. Syok hipovolemik karena kekurangan darah
B. Syok kardiogenik karena kesakitan
C. Syok distributif karena kekurangan oksigen
D. Sumbatan jalan napas karena oklusi benda asing
E. Sumbatan jalan napas karena lidah jatuh

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. SUMBATAN JALAN NAPAS
KARENA OKLUSI BENDA ASING
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 24 tahun, post KLL
• Penuh luka pada wajah
195 • Helm (+)
• PF: wajah penuh darah

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INITIAL ASSESSMENT
• Penderita trauma/multitrauma memerlukan penilaian dan
pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa
penderita. Waktu berperan sangat penting. Oleh karena itu,
diperlukan cara yang mudah, cepat, dan tepat. Proses awal ini
PEMBAHASAN dikenal dengan istilah Initial Assessment (penilaian awal)
Penilaian awal meliputi:

195 1. Persiapan
2. Triase
3. Primary survey (ABCDE)  sesuai indikasi (keadaan pasien)
4. Resusitasi
5. Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi
6. Secondary survey
7. Tambahan terhadap secondary survey
8. Pemantauan dan re-evaluasi berkesinambungan
9. Transfer ke pusat rujukan yang lebih baik
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – A
AIRWAY dengan kontrol servikal
• Penilaian
a) Mengenal patensi airway (inspeksi, palpasi, auskultasi)
PEMBAHASAN b) Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi
• Pengelolaan airway

195 a) Lakukan chin lift dan/atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line-
immobilization
b) Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan
alat yang rigid
c) Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal
d) Pasang airway definitif sesuai indikasi
• Fiksasi leher
• Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada setiap
penderita multitrauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau
perlukaan diatas klavikula
• Evaluasi
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
AIRWAY MANAGEMENT
• Simple management
maneuver
a) Suction
PEMBAHASAN
b) Chin lift
Pasien tidak sadar:
c) Jaw thrust

195 • “Definitive airway”  cuffed


tube in trachea 
endotracheal tube
• GCS < 9
• Obstruksi karena: lidah, aspirasi,
benda asing, trauma maksilofasial,
trauma leher
• Management:
• Careful endoscopic exam
• Careful and gentle intubation, or
• Surgical airway (?)

Sumber: ATLS Coursed 9th Edition


AIRWAY MANAGEMENT
In-line Cervical Immobilization

PEMBAHASAN

195

Sumber: ATLS Coursed 9th Edition


AIRWAY MANAGEMENT
Modifikasi untuk pasien dengan kecurigaan trauma medulla spinalis:
1. Tongue/jaw lift
2. Modified jaw thrust
PEMBAHASAN

195
SUMBATAN JALAN NAPAS
• Mengorok Oropharyngeal Airway:
• Obstruksi jalan napas atas • Semicircular, disposable, and made of
karena lidah hard plastic. Guedel and Berman are
PEMBAHASAN the frequent types.
• Gargling
• Guedel: tubular and has hole in the
• Obstruksi jalan napas atas

195 karena cairan (darah,


muntahan)  suction
• Wheezing
middle
• Berman: solid and has channeled
sides
• Tujuan: menarik lidah menjauh dari
• Due to narrowing of the dinding faring posterior (agar lidah
lower airways tidak jatuh ke hipofaring dan menutup
jalan napas)

Sumber: ATLS Coursed 9th Edition


INDIKASI AIRWAY DEFINITIVE
Kebutuhan untuk perlindungan airway Kebutuhan untuk ventilasi
Tidak sadar Apnea
• Paralisis neuromuskular
• Tidak sadar
PEMBAHASAN
Fraktur maksilofasial Usaha napas yang tidak adekuat
• Takipnea

195 • Hipoksia
• Hiperkarbia
• Sianosis
Bahaya aspirasi Cedera kepala tertutup berat yang
• Perdarahan membutuhkan hiperventilasi singkat,
• Muntah bila terjadi penurunan keadaan
neurologis
Bahaya sumbatan
• Hematoma leher
• Cedera laring, trakea
• Stridor
PRIMARY SURVEY – B
BREATHING dan Ventilasi-Oksigenasi
• Penilaian
a) Buka leher dan dada pasien, dengan tetap memperhatikan kontrol
servikal in-line-immobilization
PEMBAHASAN b) Tentukan laju dan dalam pernapasan
c) Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan

195 deviasi trakea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-
otot tambahan, dan tanda-tanda cedera lainnya
d) Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
e) Auskultasi thoraks bilateral
• Pengelolaan
a) Pemberian oksigen konsentrasi tinggi (NRM 11-12 lpm)
b) Ventilasi dengan Bag Valve Mask
c) Menghilangkan tension pneumothorax
d) Menutup open pneumothorax
e) Memasang pulse oxymeter
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Evaluasi Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – C
CIRCULATION dengan kontrol perdarahan
• Penilaian
a) Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
b) Mengetahui sumber perdarahan internal
c) Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus
PEMBAHASAN d) Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan tanda diperlukannya resusitasi
masif segera

195
e) Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis
f) Periksa tekanan darah
• Pengelolaan
a) Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
b) Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah serta konsultasi pada ahli
bedah
c) Pasang infus IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk pemeriksaan
rutin, kimia darah, tes kehamilan (pada wanita usia subur), golongan darah dan cross-
match serta analisis gas darah (BGA)
d) Beri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat
e) Pasang PSAG/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasien fraktur pelvis yang
mengancam jiwa
f) Cegah hipotermia
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Evaluasi Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PERKIRAAN KEHILANGAN CAIRAN DAN DARAH

PEMBAHASAN

195
PRIMARY SURVEY – D
DISABILITY
• Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS
• Nilai pupil: besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi
PEMBAHASAN tanda-tanda lateralisasi
• Evaluasi dan re-evaluasi airway, oksigenasi-ventilasi, dan circulation

195

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – E
EXPOSURE/ENVIRONMENT
• Buka pakaian pasien, periksa jejas
• Cegah hipotermia: beri selimut hangat dan tempatkan pasien
PEMBAHASAN pada ruangan yang cukup hangat

195

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
Jawaban lainnya…
A. Syok hipovolemik karena kekurangan darah : masih
belum ada hasil pemeriksaan darah
PEMBAHASAN
B. Syok kardiogenik karena kesakitan : masalah pada fungsi
sistolik, diastolik, preload (volume dan tekanan yang
195 dialami ventrikel pada fase akhir pengisian), afterload
(tahanan yang harus dilawan ventrikel untuk
pengosongan), atau irama
C. Sok distributif karena kekurangan oksigen : tubuh tetap,
namun volume intravaskular relatif tidak seimbang
dengan kapasitas vaskular, misalnya pada anafilaktik,
sepsis, dan neurogenik
E. Sumbatan jalan napas karena lidah jatuh : karena wajah
penuh luka dan darah, maka dipikirkan bahwa
sumbatan jalan napas oleh cairan (benda asing)
Jadi, komplikasi yang sangat berbahaya dan
PEMBAHASAN mengancam jiwa adalah…

195 D. SUMBATAN JALAN NAPAS


KARENA OKLUSI BENDA ASING

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 60 tahun mengeluh sesak napas yang
memberat sejak 1 minggu terakhir. Pasien sudah
mengalami keluhan ini sejak 6 bulan yang lalu, namun
masih bisa beraktivitas. Sesak tidak dipengaruhi posisi
ataupun aktivitas. Pasien merokok sejak usia 15 tahun.
SOAL Apakah gambaran yang didapatkan pada pemeriksaan
radiologi?

196 A. Infiltrat di lobus


B. Infiltrat di apex
C. Hiperinflasi
D. Fibrosis
E. Kavitas

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. HIPERINFLASI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Laki-laki, 60 tahun
• Sesak tidak dipengaruhi posisi dan aktivitas

196 gangguan kardiovaskular disingkirkan


• Sudah dialami sejak 6 bulan yang lalu namun masih bisa
beraktifitas
Kronik progresif
• Riwayat merokok
Faktor resiko PPOK

Gambaran foto thorax??

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PPOK
Anamnesis :
PEMBAHASAN
• Riwayat merokok
• Terpajan zat iritan yg
196 bermakna
• Batuk berulang
• Sesak dengan atau
tanpa mengi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PPOK
Pemfis :
PEMBAHASAN
• Inspeksi : Pursed lip breathing ; Barrel chest (diameter
antero posterior dan transversal sebanding);
196 Penggunaan otot bantu napas; Pelebaran sela iga;
Pink puffer atau blue bloater
• Palpasi : Vocal fremitus melemah, sela iga melebar
• Perkusi : Hipersonor dan batas jantung mengecil, letak
iafragma rendah
• Auskultasi : Vesikuler normal atau melemah; Ronki
atau mengi ; Ekspirasi memanjang; Bunyi jantung
terdengar jauh

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PPOK

PEMBAHASAN

196

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PPOK

PEMBAHASAN
Pemeriksaan Penunjang :
• Faal paru : spirometri dan uji bronkodilator

196 • Darah rutin : Hb, Ht, Leukosit


• AGD
• Radiologi

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
X-ray Thorax
• Hiperinflasi/ hiperlusen
PEMBAHASAN
• Diafragma mendatar

196 • Corakan bronkovaskuler


meningkat
• Jantung pendulum

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PPOK

PEMBAHASAN

196

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya…

PEMBAHASAN
A. Infiltrat di lobus : pneumonia

196 B. Infiltrat di apex : pneumonia

D. Fibrosis paru : pneumonia

E. Kavitas : TB

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki 60 tahun mengeluh nyeri pada lutut yang
memberat sejak 2 bulan terakhir. Nyeri semakin
diperparah saat menaiki tangga atau jalan menanjak.
Nyeri dirasakan membaik jika pasien istirahat. Pada
pemeriksaan lokalis ditemukan lutut merah, bengkak dan
SOAL hangat. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah?
A. Pemeriksaan X-ray lutut
B. Pemeriksaan aspirasi sendi lutut
197 C. Pemeriksaan asam urat
D. Pemeriksaan biopsy lutut
E. Pemeriksaan Thompson sign

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. PEMERIKSAAN X-RAY LUTUT

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Laki-laki 60 tahun

197 • Nyeri lutut diperberat aktivitas, membaik dgn


istirahat
• Status lokalis region genu : eritema, edema dan
hangat.

Diagnosis Osteoartritis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
OSTEOARTRITIS
Gejala
• Gangguan bersifat
PEMBAHASAN • Mengenai 1 atau 2 sendi weight
kronis akibat dari bearing (panggul atau lutut, atau
disintegrasi kartilago sendi interphalangeal
197 articular pada synovial
joints.
• Muncul saat aktivitas
• Membaik saat istirahat
• Kaku sendi
• Penurunan fungsi
• Mekanisme
pathogenesis “wear Tanda :
and tear injury” • Bengkak
• Local tenderness
• Krepitasi
• Limited ROM

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Imaging X-Ray
• Penyempitan celah sendi
PEMBAHASAN
• Sklerosis subkondral

197 •

Osteofit marginal
Kista subkondral
• Bone remodelling

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

197

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

197

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya
• Pemeriksaan aspirasi sendi lutut : pada gout artritis,
PEMBAHASAN untuk mengetahui kristal MSU

197 • Pemeriksaan asam urat : untuk mengetahui


hiperuricemia pada gout

• Pemeriksaan biopsy lutut : bila ada kecurigaan


keganasan

• Pemeriksaan Thompson sign : pada robekan tendon


acihilles
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak 2 tahun dibawa ke UGD oleh orang tuanya karena
mengeluh kesulitan bernapas. Sebelumnya anak baik-
baik saja lalu ditinggalkan bermain sendiri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan sianosis dan stridor.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah?
SOAL
A. Spirometri
B. Bronkoskopi
198 C. Endoskopi
D. Foto Thoraks AP/Lateral
E. Foto Servikal AP/Lateral

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
FOTO SERVIKAL AP/LATERAL

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Anak, 2 tahun

198 • Sesak
• Sianosis
• Stridor sal. napas atas
• Ditinggal bermain sendiri

Diagnosis Aspirasi benda asing

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Aspirasi benda Asing
• Initial Phase
PEMBAHASAN
Tersedak, gasping, batuk, obstruksi jalan napas
setelah aspirasi
198 • Asymptomatic phase
Relaksasi reflek sehingga terjadi penurunan gejala.
Berlangsung jam-minggu.

• Complication phase
Benda asing menyebabkan erosi yang dapat
menyebabkan pneumonia, atelectasis atau abses.

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Penunjang

PEMBAHASAN
• Radiografi
• Foto leher AP/Lateral

198 • Foto thorax inspirasi dan ekspirasi


• Foto thorax lateral

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

198

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban lainnya

PEMBAHASAN
A. Spirometri : Asma/PPOK

198 B. Bronkoskopi : melihat kelainan bronkus

C. Endoskopi : melihat kelainan saluran cerna

D. Foto thoraks AP/lateral : untuk kecurigaan


benda asing di saluran napas bawah

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak 2 tahun dibawa ke UGD oleh orang tuanya setelah
kesulitan unutuk makan. Pasien menangis setiap kali
menelan makanan. Pasien juga mengalami demam dan
batuk sejak 3 hari terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan edema dan hiperemis pada epiglotis. Apa
SOAL gambaran foto polos yang mungkin didapatkan?
A. Thumb Sign
B. Bird beak sign
199 C. String sign
D. Rigler sign / double wall sign
E. Coffee bean sign

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. THUMB SIGN

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Anak, 2 tahun

199 • Nyeri menelan


• Demam
• Batuk
• Edema dan hiperemis pada epiglotis

Diagnosis Epiglotitis Akut

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
EPIGLOTITIS

PEMBAHASAN
• Inflamasi pada regio
supraglotis orofaring dengan
diikuti inflamasi epiglottis,
199 vallecula, arytenoids dan
aryepiglotik folds

• E/ Haemophilus Influenza

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Penunjang

PEMBAHASAN

199 THUMB SIGN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lainnya…

PEMBAHASAN
B. Bird beak sign : Akalasia

199 C. String sign : Hipertropic pyloric stenosis, Chrohn


disease

D. Rigler sign / double wall sign :


Pneumoperitoneum

E. Coffee bean sign : Volvulus


WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki, 35 tahun datang dengan keluhan nyeri perut
kanan atas sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan hilang
timbul, kadang disertai demam. Keluhan dirasakan sejak
beberapa hari terakhir. Tidak ada badan kuning. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR
SOAL 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,8◦C. Pada pemeriksaan
abdomen, murphy sign (+). Pemeriksaan penunjang yang

200 tepat adalah ?


A. Endoskopi
B. USG abdomen
C. Foto abdomen 3 posisi
D. Foto polos abdomen
E. CT scan Abdomen

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. USG ABDOMEN

PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Laki-laki, 39 tahun
200 • Nyeri perut
• Febris
• Ikterik (-)
• Murphy sign (+)

DX : Kolesistitis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

200

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

200
Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis
Nyeri kolik + + + +
Murphy sign - - + +
Demam - - + +++
Ikterus - + -/+ +
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Penunjang :
1. Tes fungsi liver
PEMBAHASAN 2. USG transabdominal
3. Magnetic resonance
200 cholangiopancreatography (MRCP) jika USG
menunjukkan dilatasi saluran empedu dan/atau
tes fungsi liver abnormal
4. Endoscopic ultrasound (EUS) jika MRCP gagal
mengonfirmasi diagnosis

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jawaban Lainnya…
A. Endoskopi : untuk melihat kelainan pada
PEMBAHASAN saluran cerna

200 C. Foto abdomen 3 posisi : memperlihatkan kelainan


abdomen seperti udara bebas pada kasus ileus.

D. Foto polos abdomen : kasus emergency

E. CT scan Abdomen : pada kasus lebih rumit seperti


staging tumor

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN

WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anda mungkin juga menyukai