Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI RISIKO USAHA PENJUAL IKAN SEGAR PADA USAHA

BAPAK MAHDI DI JALAN BANGKA JAYA DAN JALAN REL KERETA,


KRUENG GEUKUH

OLEH:
WAHYUDI ARIANTO 170320057
AGUS WAHYUDA 160320059
JULIANA 170320
TAHMID KARNAKO 150320

LAPORAN PRAKTIKUM

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
matakuliah Manajemen Risiko Bisnis yang berjudul “Identifikasi Risiko Usaha
Penjual Ikan Segar Pada Usaha Bapak Mahdi Di Jalan Bangka Jaya Dan Jalan Rel
Kereta, Krueng Geukuh”. Penyusunan laporan ini dilakukan sebagai bentuk
menyelesaikan syarat matakuliah pada Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Malikussaleh.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko usaha
penjualan ikan segar, menganalisis, mengategorikan serta memberikan solusi
terhadap risiko-risiko yang muncul pada usaha ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
penulisan dalam menyelesaikan laporan ini dengan sebaik mungkin.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi jika terdapat kesalahan
dan kekurangan, penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini.

Aceh Utara, 12 November 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

1. SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM USAHA ............................................. 1


2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO ....................................................... 2
3. PENGELOLAAN DAN PENANGANAN RISIKO .......................................... 4
4. MONITORING RISIKO ....................................................................................... 5
5. PENUTUP ................................................................................................................... 6

LAMPIRAN

ii
1. SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM USAHA

Penjual ikan yang kami wawancarai bernama Bapak Mahdi, berlokasi di


persimpangan antara Jalan Bangka Jaya dan Jalan Rel Kereta, Krueng Geukuh.
Beliau berjualan dengan dibantu oleh dua pekerjanya, usaha ini telah dijalankan
sejak 5 tahun lalu. Penjualan dilakukan setiap hari kecuali terdapat kepentingan
yang mengharuskan beliau untuk tutup dan ketika ketersediaan ikan sangat sedikit
atau tidak ada sama sekali. Terdapat beberapa jenis ikan yang dijual seperti ikan
Tongkol, Gembung, Dencis dan Marlin.
Dalam memenuhi ketersediaan ikan, Pak Mahdi bekerja sebagai tim
berjumlah 12 orang yang terbagi kepada bagian menjual yaitu Pak Mahdi dengan
2 orang pekerjanya dan bagian lainnya melaut untuk mencari ikan. Beliau
mengatakan bahwa selama ini hanya mengharapkan pasokan ikan dari anggota
nelayannya tersebut. Dalam penjualan ikan ini, harga yang ditawarkan ke
konsumen juga berfluktuasi tergantung harga pasaran dan ketersediaan ikan,
normalnya harga ikan yang ditawarkan berkisar Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per
kilogram tergantung pada jenis ikan. Dalam waktu sehari, Pak Mahdi mampu
menjual ikan 80 hingga 100 kg. Konsumen yang membeli ikan di tempat Pak
Mahdi ini pada umumnya masyarakat dan juga beberapa pemilik rumah makan
sekitar Krueng Geukuh.

1
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO

2.1. Identifikasi Risiko


Setelah dilakukan wawancara dan pengamatan langsung ke lapangan, maka
risiko yang didapatkan dari usaha penjualan ikan ini ada 3 yaitu:
 Ketersediaan ikan segar
 Pesaing
 Busuk

2.2. Analisis Risiko


1. Ketersediaan ikan segar
Ketersediaan ikan segar tidak dapat diperkirakan karena ikan yang
diperoleh bergantung kepada nelayan yang mencari ikan di laut. Faktor kondisi
alam yang tak menentu membuat fluktuasi hasil tangkapan ikan yang diperoleh
oleh nelayan tidak bisa diprediksikan hasilnya. Selain itu, ketersediaan ikan yang
ada di laut juga setiap harinya tidak sama, ada kalanya di saat cuaca bagus pun
hasil yang diperoleh oleh nelayan sangat sedikit akibat dari tidak menentunya
jumlah ikan. Hal tersebut menjadi risiko bagi penjual ikan, karena jika hasil yang
diperoleh oleh para nelayan sedikit maka akan berpengaruh langsung pada jumlah
penjualan ikan.

2. Pesaing
Banyaknya penjual-penjual ikan segar lain membuat adanya persaingan
dalam menawarkan ikan kepada konsumen. Terlebih lagi ikan yang dijual juga
biasanya sama jenisnya dengan ikan yang dijual oleh penjual ikan lainnya. Hal
tersebut tentunya menjadi salah satu risiko yang harus dihadapi oleh penjual ikan
ini untuk mampu bersaing dengan penjual ikan lainnya.

3. Busuk
Penjual ikan biasanya menjual ikan dalam keadaan yang masih segar. Ikan
yang biasanya dijual ini normalnya akan mampu bertahan selama satu atau dua
hari setelah ditangkap dengan adanya perlakuan tambahan yaitu pemberian es
batu pada ikan tersebut. Tanpa adanya perlakuan tambahan seperti meletakan ikan

2
3

ke lemari pendingin, biasanya ikan akan cepat busuk dan ikan tentunya tidak bisa
dijual kembali

Dampak efek biaya, waktu dan kualitas yang dihasilkan suatu risiko:
Nama Dampak Biaya Waktu Kualitas
Risiko
Ketersediaan Sedang Biaya bahan bakar Tambahan Ikan yang
ikan kapal untuk waktu telah dimuat di
eksplorasi lebih jauh untuk kapal
eksplorasi mengalami
penurunan
kualitas
karena terlalu
lama dijual
Pesaing Tinggi Tidak menambah Tidak Pesaing tidak
biaya, hanya perlu diperlukan mempengaruhi
meningkatkan tambahan kualitas ikan
pelayanan terhadap waktu yang kita jual
pelanggan sehingga
ini akan memberikan
kesan yang baik
Busuk Sangat Tambahan biaya Tambahan Turun
tinggi perlakuan(penyediaan waktu
lemari pendingin, pengelolaan

Skala risiko usaha:


Nama Risiko Bobot Skala Probabilitas Dampak
Ketersediaan 5 Sangat tinggi Hampir pasti Mengancam
ikan terjadi kesuksesan
proyek
Pesaing 4 Tinggi Sangat Substansial
mungkin pada biaya,
terjadi waktu, dan
kualitas
Busuk 3 Sedang Mungkin tidak Dampak
terjadi sedang pada
biaya, waktu,
dan kualitas
3. PENGELOLAAN DAN PENANGANAN RISIKO

3.1 Pengelolaan Risiko

1. Risk Reduction
Risk reduction merupakan metode yang mengurangi kemungkinan
terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang
dihasilkan oleh suatu risiko.
2. Risk Retention
Risk retention merupakan metode risiko yang dapat dihilangkan dengan
cara mengurangi maupun mentransfernya namun beberapa risiko harus
tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.
3. Risk Deveral
Risiko busuk dapat dilakukan dengan pengelolaan secara risk deveral
yang merupakan dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deveral
meliputi menunda aspek suatu usaha hingga saat dimana probabilitas
terjadinya risiko tersebut kecil.

3.2 Penanganan Risiko

Ketersediaan ikan High Probability High impact Risiko dikurangi/


menerima efek
Pesaing Low probability High impact Risiko dihindari,
mitigasi risiko,
contigency plan
Busuk High probability Low impact mitigasi risiko dan
contigency plan

4
4. MONITORING RISIKO

1. Ketersedian Ikan
Monitoring risiko ketersediaan ikan yaitu dengan cara
 Pada saat stok ikan tidak ada atau ketersediaannya sedikit, dapat
dilakukan dengan membeli atau menyediakan ikan segar dari nelayan
atau pemasok ikan lainnya.
2. Pesaing
Monitoring risiko untuk pesaing yaitu:
 Menjaga kualitas kesegaran ikan
 Menjual dengan harga yang semestinya, sehingga tidak tampak lebih
mahal dari penjual ikan yang lain
 Membangun hubungan yang baik dengan pelanggan
 Memahami kebutuhan pasar
3. Busuk
Monitoring risiko untuk busuk yaitu :
 Melakukan pemberian es pada ikan agar lebih tahan lama dan tetap
segar.
 Memasukkan ke dalam lemari es
 Menggunakan sterofoam dan ditutup dengan rapat sehingga
perkembangan mikroorganisme dapat terhambat.
 Menyesuaikan ketersediaan ikan dengan jumlah penjualan pada hari-
hari biasanya.

5
5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada usaha
penjualan ikan ini memiliki 3 risiko yang dihadapi yaitu risiko ketersediaan ikan,
pesaing dan busuk. Dalam menganalisis risiko usaha penjualan ikan ini kami
menentukan tingkat skala masing-masing risiko yaitu, ketersediaan ikan dengan
skala sangat tinggi, pesaing dengan skala tinggi dan busuk dengan skala sedang.
Penanganan risiko dengan cara Risiko dikurangi/menerima efek, risiko dihindari,
mitigasi risiko, dan contigency plan.

5.2 Saran
Saran dari kelompok kami yaitu penjual ikan harus lebih memahami risiko
yang dapat terjadi pada usahanya dan diharapkan penjual ikan ini lebih tanggap
dalam mengatasi risiko-risiko yang terjadi dengan melakukan pengelolaan dan
penanganan risiko yang tepat.

6
LAMPIRAN

Praktik Penjualan Ikan Kepada Konsumen

Anda mungkin juga menyukai