Pengertian Sistem Ekonomi
Pengertian Sistem Ekonomi
Berikut adalah pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli antar lain :
1. Menurut Dumairy (1996: 30), sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem
ekonomi terdiri atas unsur – unsur manusia sebagai subjek; barang –
barang ekonomi sebagai objek; serta seperangkat kelembagaan yang
mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.
Setiap negara di dunia ini menggunakan sistem ekonomi yang paling sesuai
dengan situasi dan kondisi di negara tersebut, baik secara ekonomi, politik, ideologi,
dan keadaan alam. Seperti halnya di negara kita, sistem ekonomi Indonesia
menggunakan sistem ekonomi campuran, yaitu sistem ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi di Indonesia belum tentu dapat diterapkan di negara lain, dan
begitu juga sebaliknya. Namun yang pasti penerapan suatu sistem ekonomi
bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara sehingga
dapat mengakomodasi pertanyaan pokok dalam ekonomi, yaitu:
Seperti yang disebutkan di atas, timbulnya berbagai macam sistem ekonomi di dunia
ini terjadi karena perbedaan situasi dan kondisi masing-masing negara. Jadi, sistem
ekonomi di suatu negara itu tergantung pada kondisi negara yang bersangkutan.
Terdapat 6 asas yang dapat dilihat sebagai ciri dari sistem ekonomi
kapitalis, yaitu sebagai berikut :
a. Hak milik pribadi. Dalam sistem kapitalis alat – alat produksi atau
sumber daya ekonomi seperti sumber daya alam (SDA), modal dan
tenaga kerja dimiliki oleh individu dan lembaga – lembaga swasta.
b. Kebebasan berusaha dan kebebasan memilih. Dalam sistem ekonomi
kapitalis maksud dari kebebasan berusaha adalah kegiatan produksi
dapat dengan bebas dilakukan dilakukan oleh siapa saja yang
mempunyai inisiatif. Sedangkan maksud kebebasan memilih dalam
sistem kapitalis adalah menyangkut kedaulatan konsumen dan
kebebasan pengusaha dalam memperoleh sumber daya ekonomi
untuk memproduksi suatu produk yang dipilihnya sendiri, agar dapat
dijual dengan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Kebebasan
memilih juga mencakup kebebasan pekerja untuk memilih setiap jenis
pekerjaan yang dikehendakinya. Kebebasan memilih juga termasuk
dalam kebebasan membuat berbagai perjanjian.
c. Motif kepentingan diri sendiri. Kekuatan utama dari sistem ekonomi
kapitalis adalah motivasi individu untuk memenuhi kepentingan/
keuntungan diri sendiri.
d. Persaingan. Sistem persaingan bebabas merupakan salah satu
lembaga penting dari sistem ekonomi kapitalis. Setiap individu atau
pelaku ekonomi swasta, baik pembeli maupun , dengan motivasi
pencari keuntungan yang maksimum bebas bersaing di pasar dengan
kekuatan masing – masing. Setiap pelaku ekonomi swasta bebas
memasuki dan meninggalkan pasar.
e. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Segala keputusan yang
diambil oleh pengusaha ( penjual )dan konsumen ( pembeli ) dilakukan
melalui sistem pasar. Dengan kata lain, tingkat harga dan jumlah
produksi yang terjual dan ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan
permintaan dan penawaran.
f. Peranan terbatas pemerintah. Dalam sistem ekonomi kapitalis,
pemerintah masih mempunyai peran yang dapat membatasi berbagai
kebebasan individu.
Isi pembukaan UUD 1945 di antaranya menyatakan bahwa salah satu tujuan
negara Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum. “pembukaan” UUD 1945,
yaitu “negara yang hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.
Adapun arti keadilan sosial sebagi sila ke lima pancasila adalah sebagai berikut.
Sila keadilan sosial menghendaki adanya kemakmuran yang merata di antara
seluruh rakyat, bukan merata ang statis, melainkan merata yang dinamis dan
meningkat. Artinya seluruh kekayaan alam Indonesia, seluruh potensi bangsa,
diolahbersama-sama menurut kemampuan dan bidang masing-masing, untuk
kemudian dimanfaatkan bagi kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi seluruh
rakyat. Keadilan sosial berarti harus melindungi yang lemah; hal ini bukan
berarti yang lemah lalu boleh tidak bekerja dan sekedar menuntut
perlindungan, melainkan sebaliknya justru harus bekerja menurut kemampuan
dan bidangnya. Perlindungan yang diberikan adalah untuk mencegah
kesewenang-wenangandari ang kuat, untuk menjamin adanya keadilan.
Melaksanakan keadilan sosil tidak lain adalah dengan serta merta dinikmati
oleh seluruh rakyat. Ini antara lain berarti, bahwa segala bentuk kepincangan
sosial dan kepentingan dalam pembagian kekayaan nasional kita harus
ditiadakan (Djamin, 1993:6)
Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan ada tiga asas penting yang
mendasari pancasila dan UUD 1945 (sebelum di amandemen pada tahun 2000) yang
membntuk sistem ekonomi Indonesia, yaitu kemanusiaan, persaudaraan, dan gotong
royong. Penekanan dri tiga asas tersebut adalah pada kehidupan individu dan
masyarakat dalam kesimbangan dan keselarsan, yaitu diatur dalam TAP MPR No
ll/MPR/1978 sebagai berikut. Pancasila yang bulat dan utuh itu memberi keyakinan
kepala rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila
didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai
pribadi, dalam hubungan manusia lai, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya,
maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah (Sanusi, 2000:
58)