Anda di halaman 1dari 17

BAB 1 Tanda-tanda kiamat besar , antara lain :

Iman Kepada Hari Kiamat merupakan  Matahari terbit dari barat


salah satu bagian dari rukun iman yang wajib  Rusaknya Ka’bah
kita yakini dan imani. Ilmu tentang hari kiamat  Datangnya Ya’juj dan Ma’juj
hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya,  Munculnya Dajjal
tidak ada manusia yang tahu kapan waktu
terjadinya kehancuran alam semesta. C. Dalil Naqli Tentang Hari Kiamat/Akhir

Salah satu hikmah dari beriman kepada hari


akhir adalah menambah iman kita kepada Allah.
Terdapat berbagai ayat dalam Al-Qur’an yang
menjadi dalil akan adanya hari kiamat yang
sangat dahsyat. Artinya:“ Dan (ingatlah) hari (ketika) di tiup
sangkakala, maka terkejutlah segala yang ada
A. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir di bumi, di langit dan segala yang ada di bumi,
kecuali siapa yang di kehendaki Allah SWT. Dan
Secara umum pengertian iman kepada semua akan datang menghadap-Nya dengan
hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwa merendahkan diri.” (QS. An-Naml Ayat 87)
seluruh alam semesta dan isinya akan hancur
suatu saat nanti dan setelah itu akan ada Gambaran hari kiamat menurut Al- Qur’an
kehidupan yang kekal (akhirat).
1. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya
Sedangkan menurut bahasa (etimologi) yaitu hingga mengeluar kan isi yang
percaya akan datangnya hari kiamat (hari dikandungnya (QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)
akhir). Menurut istilah (terminologi) yaitu 2. Matahari di gulung, bintang-bintang
percayai dan yakin akan adanya kehidupan berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al-
akhirat yang kekal setelah kehidupan dunia ini. Infithor : 1 – 3)
3. Gunung-gunung kemudian pecah
B. Kiamat Sugra dan Kiamat Kubro berterbangan menjadi pasir (QS. Al-
Haqqah : 14)
1. Kiamat Sugra (Kecil) 4. Manusia tidak dapat menolong manusia
Kiamat Sugra adalah kiamat kecil yang lainnya, bahkan seorang ayah terhadap
berupa rusaknya sebagian makhluk hidup anaknya sendiri. (QS. Lukman : 33)
maupun lingkungan. Misalnya gempa, gunung
meletus, dan sebagainya. D. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat
Tanda kiamat sugra diantaranya:
1. Membuat manusia senantiasa bersikap
 Ilmu agama seakan tidak penting hati-hati, sehingga akan selalu taat
 Banyak terjadi bencana alam di bumi kepada petunjuk agama dan sadar akan
batas kesenangan hidup di dunia.
2. Kiamat Kubra (Besar) 2. Terus memperbaiki kualitas kebaikan,
Kiamat Kubra adalah kiamat besar yang yaitu berbakti kepada Allah, orang tua,
merupakan hancurnya seluruh alam semesta dan sesama manusia lain.
dengan semua isinya atau berakhirnya seluruh 3. Membuat manusia sadar bahwa
kehidupan makhluk di alam dan berlanjut ke kehidupan setelah kehidupan dunia
kehidupan yang kekal yaitu akhirat.
merupakan tujuan manusia hidup di Yaumul Baats yaitu masa dibangkitkannya
dunia. manusia dari alam kubur mulai dari manusia
4. Mendorong manusia agar menambah pertama sampai manusia terakhir ( Q.S. Al
perbuatan baik (amal soleh) dan Zalazalah ayat 6 )
meninggalkan larangan Allah.
5. Mengingatkan bahwa kehidupan dunia Yaumul Mahsyar yaitu masa dikumpulkannya
adalah ladang kehidupan akhirat, manusia dipadang mahsyar untuk dihisab /
jembatan untuk menuju ke alam diperhitungkan amal kebaikan dan
akhirat, sehingga menghindarkan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)
manusia dari sifat rakus, kikir, dan
tamak. Yaumul Hisab/ Mizan yaitu Masa
6. Tidak iri terhadap kenikmatan yang diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan
didapat oleh orang lain. keburukan manusia“ ( Q.S. Yasin : 65 )
7. Membuat jiwa tenteram.
Sirat yaitu jembatan yang akan dilewati oleh
E. Hikmah Iman Kepada Hari Kiamat manusia setelah dihisab dan ditimbang amal
baik dan buruknya. Disini akan ditentukan
1. Tidak meniru pola hidup orang kafir. manusia akan masuk neraka atau surga.
2. Meningkatkan ketakwaan dan lebih giat
dalam beramal saleh. Surga yaitu tempat balasan bagi orang yang
3. Selalu berusaha berbuat benar dan beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al Hajj : 23 )
baik.
4. Berjihad dijalan Allah dengan harta dan Neraka yaitu tempat balasan bagi orang yang
jiwa. ingkar kepada Allah SWT.“ (Q.S. Az Zumar : 32 )
5. Tidak kikir dalam memberi infaq.
6. Menanamkan kesabaran dalam
kebenaran dan saat tertimpa musibah.
7. Lebih berhati-hati dalam berbuat
sesuatu.
8. Membuat manusia selalu melaksanakan
kewajibannya dan tidak terlena akan
kehidupan dunia.
9. Sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah
sementara, dan akhirat merupakan
kehidupan yang kekal.
10. Sering bertaubat kepada Allah.
11. Lapanga dada dan ikhlas terhadap
ketentuan Allah.
12. Memperjelas tujuan hidup manusia di
dunia.

F. Peristiwa yang berhubungan dengan Hari


Kiamat

Yaumul Barzah / Alam Kubur yaitu masa antara


sesudah meninggal nya seseorang sampai
menunggu datangnya hari kiamat. “ (Q.S.Al
Khafi ayat 99 )
BAB 2 harus melalui proses usaha untuk mencapai
tujuan yang diinginkannya.
A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
Allah SWT berfirman:
Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya
dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT
mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan
atas semua makhluk-Nya termasuk segala
sesuatu yang meliputi semua kejadian yang
menimpa makhluk.

Kejadian itu bisa berupa hal baik atau buruk, 2. Taqdir Mubrom
hidup atau mati, kemunculan atau kemusnahan.
Semua menjadi bukti dari kebesaran Allah SWT. yaitu takdir yang sudah tidak bisa dirubah oleh
Segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah. manusia walaupun ada ikhtiar dan tawakal.
Misalnya adalah kematian manusia.
Qada berarti:
Allah SWT berfirman:
1. hukum atau keputusan (Q.S. Surat An-
Nisa’ ayat 65)
2. mewujudkan atau menjadikan (Q.S.
Surat Fussilat ayat 12)
3. kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
4. perintah (Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23)

Qadar berarti: C. Dalil Iman Kepada Qada dan Qadar

1. mengatur atau menentukan sesuatu


menurut batas-batasnya (Q.S. Surat
Fussilat ayat 10)
2. ukuran (Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17)
3. kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Artinya :”Dan yang menentukan kadar (masing-
Al- Baqarah ayat 236) masing) dan memberi petunjuk.”
4. ketentuan atau kepastian (Q.S. Al-
Mursalat ayat 23) Dalil dari al-Qur’an
5. perwujudan kehendak Allah swt
terhadap semua makhluk-Nya dalam 1) “Sesungguhnya Kami menciptakan segala
bentuk-bentuk batasan tertentu (Q.S. sesuatu menurut ukuran (takdir).” (Q.S. al
Al- Qomar ayat 49) Qam1ar/54:49)

B. Macam-Macam Takdir 2) “Tidak ada suatu bencana apapun yang


menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri
1. Taqdir muallaq kalian melaikan telah tertulis dalam kitab (Lauh
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
yaitu takdir yang masih digantungkan
Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi
pada usaha dan ikhtiar manusia. Misalnya
seseorang ingin kaya, pintar, dll berarti orang ini Allah.” (Q.S. al-Hadi¯d/57:22)
3) “Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan 1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya (Q.S. Al Hadid ayat 22)
kalung) pada lehernya.” (Q.S. al-Isra’/17:13) 2. Mendidik manusia untuk senantiasa
berusaha / ikhtiar (Q.S. Ar Ra’du ayat 11
4) “Tidak ada sesutu musibah pun yang dan An Najm ayat 39 – 42)
menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.” 3. Mendidik manusia untuk senantiasa
sabar dan tawakal (Q.S. Al Baqarah ayat
(Q.S. at-Tagabun/64:11)
155 – 156 dan Ali Imran ayat 159)
D. Ciri-Ciri Orang Yang Beriman Kepada Qada 4. Mendidik manusia untuk tidak besikap
dan Qadar sombong /takabur (Q.S. Lukman ayat
18)
Seorang muslim yang yakin kepada ketentuan
Allah SWT pasti akan mempunyai tingkat F. Contoh Qada dan Qadar
ketaatan yang tinggi. Ciri-ciri orang yang
beriman kepada qada dan qadar: Bejo merupakan murid yang cerdas, dia jarang
belajar. Bejo belajar hanya beberapa menit
1. Selalu sadar dan menerima kenyataan. sebelum ulangan dimulai. Ketika menerima hasil
2. Senantiasa bersabar. ulangan, bejo mendapat nilai yang bagus.
3. Rajin dalam berusaha dan tidak mudah
menyerah. Saat kelas 7 SMP Arul adalah murid yang
4. Bersikap optimis, bukan pesimis. mempunyai prestasi biasa saja. Tetapi karena
5. Senantiasa bersikap tawakal. ketekunan dan usaha nya, dia bisa mengejar
6. Menaati perintah Allah SWT dan teman-temannya. Sehingga saat ujian akhir
menjauhi larangan-Nya sekolah Arul menjadi murid yang terbaik.
7. Bertawakal kepada Allah SWT
8. Mengisi kehidupan dengan hal positif Suparjo berusia 14 tahun, sekarang dia duduk di
untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelas 8. Kehidupan Suparjo jika berdasarkan
kelak usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu
sekitar 64 tahun.
E. Hikmah dan Fungsi Iman Kepada Qada dan
Qadar Tetapi menginjak usia 15 suparjo sakit keras,
berbagai pengobatan telah dijalani, tetapi
Hikmah iman kepada qada dan qadar: akhirnya suparjo meninggal dunia.

1. Melatih diri untuk lebih bersyukur 1. Matahari terbit pada siang hari, dan
kepada Allah swt. bulan serta bintang tampak pada
2. Mendekatkan diri kepada Allah swt. malam hari.
3. Melatih seseorang menjadi orang yang 2. Kapan laut pasang dan surut.
giat berusaha dan tidak cepat putus asa. 3. Setiap makhluk pasti mati.
4. Menghindarkan dari sifat sombong. 4. Menetapkan berjenis kelamin laki-laki
5. Menenangkan jiwa. atau perempuan.
6. Membiasakan diri untuk bersabar dan 5. Menetapkan seseorang lahir.
bertawakal kepada Allah swt. 6. Orang yang bodoh bisa pandai jika giat
belajar dan berdoa kepada Allah
Fungsi iman kepada qada dan qadar: 7. Orang miskin yang sungguh-sungguh
berikhtiar disertai doa bisa menjadi
orang kaya
permhonan orang yang berdoa dengan
Makna Beriman Kepada Qada’ dan Qadar
sungguh-sungguh.
Qada’ dan Qadar atau takdir berjalan menurut
hukum “sunnatullah”. Artinya keberhasilan d. Tawwakal
hidup seseorang sangat tergantung sejalan atau
Setelah kita beriman pada takdir dan telah
tidak dengan sunnatullah. Sunnatullah adalah
berusaha dengan ikhtiar, selanjutnya adalah
hukum-hukum Allah Swt. yang disampaikan
tawwakal. Tawwakal adalah
untuk umat manusia melalui para Rasul, yang
menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiar
tercantum di dalam al-Qur’an berjalan tetap
kepada Allah SWT.
dan otomatis. Misalnya malas belajar berakibat
bodoh,tidak
mau bekerja akan miskin, menyentuh api
merasakan panas, menanam benih akan
tumbuh dan lain-lain.
Ada 4 hal yang selalu berhubungan dengan
iman kepada takdir.

1. Takdir itu sendiri


Mengapa manusia tidak mampu terbang
laksana burung, tumbuh-tumbuhan
berkembang subur, lalu layu, dan kering.
Rumput-rumput subur bila selalu disiram dan
sebaliknya bila dibiarkan tanpa
pemeliharaanakan mati. Contoh-contoh
tersebut, merupakan etentuan

Allah, dan itulah yang disebut sebagai takdir.

Manusia dapat memilih takdir/ketentuannya


sendiri dan mereka juga harus bertanggung
jawab atas pilihan/takdir yang telah dipilihnya.

b. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha sungguh-sungguh
mencapai apa yang dicita-citakan.
Walaupun qada’ dan qadar manusia telah
ditentukan oleh Allah SWT manusia tetap harus
berikhtiar karena keberhasilan
seseorang berada di pundaknya sendiri.

c. Doa
Doa adalah ikhtiar batin yang besar
pengaruhnya bagi manusia yang
meyakininya. Allah akan mengabulkan
BAB 3 Tabel 3.2.Arti Kosa Kata Baru

A. Perintah Berpikir Kritis


Berpikir kritis didefinisikan beragam oleh
para pakar. Menurut Mertes, berpikir kritis
adalah “sebuah proses yang sadar dan sengaja
yang digunakan untuk menafsirkan
danmengevaluasi informasi dan pengalaman
dengan sejumlah sikap reflektif dan
kemampuan yang memandu keyakinan dan
tindakan”. Berangkat dari definisi di atas, sikap
dan tindakan yang mencerminkan berpikir
kritisterhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi
Ilahi) adalah berusaha memahaminya dari
berbagaisumber, menganalisis, dan merenungi
kandungannya, kemudian menindaklanjuti
dengansikap dan tindakan positif.1. Kosa Kata Baru:
Tabel 3.2.Arti Kosa Kata Baru
Baca dengan Tartil
Ayat al-Qur'an dan Terjemahnya yang
Mengandung PerintahBerpikir Kritis Salah satu
mukjizat
al-Qur'an adalah banyaknya ayat yang
memuatinformasi terkait dengan penciptaan
alam dan menantang para pembacanya untuk

merenungkan informasi Ilahi tersebut. Di antara


ayat yang dimaksud adalah firman AllahSwt.
dalam
Q.S. Ali 'Imran/3:190-191
berikut:

Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan pergantian malam
dan siang,terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu
orang-orang yang senantiasa mengingat Allah
dalam keadaan berdiri, duduk, dan
berbaring,dan memikirkan penciptaan langit
dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau ciptakan semua ini dengan sia-
sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari 5. Asbabun Nuzul
siksa api neraka” At-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
Ibnu Abas r.a.,bahwa orang-orang Quraisy
PENERAPAN TAJWID mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-
Kosa Kata Baru: bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa
kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan
tangannya yang putih bersinar bagi
yang memandangnya”. Kemudian mereka
mendatangi kaum Nasrani dan
menanyakan,“Bagaimana halnya dengan Isa?”
Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta
sejaklahir dan penyakit sopak serta
menghidupkan orang yang sudah mati.”
Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw.
dan berkata,“Mintalah dari Tuhanmu agar bukit
safaitu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi
berdoa, dan turunlah ayat ini (Q.S.
Ali'Imran/3:190-191), mengajak mereka
memikirkan langit dan bumi tentang
kejadiannya,hal-hal yang menakjubkan
di dalamnya, seperti bintang-bintang, bulan,dan
matahari serta
peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-
pohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan
sebagainya.
‫ََل ْن َفضوا‬
BAB 4 Ikhfa karena huruf nun sukun
Mad asli atau mad thobi’i karena huruf
B. Makna Q.S. Ali-Imran/3:159 dan bertemu wau sukun dan setelahnya tidak
Hadis Terkait tentang Bersikap waqaf, dan tasydid
Demokratis
Di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang ْ ‫ك ِم‬
ٍ‫ن‬ ٍَ ِ‫ح ْول‬
َ Idhzar sebab huruf nun sukun
Mad layin karena huruf wau sukun didahulu
berisi pesan-pesan mulia tentang bersikap
demokratis, tentang musyawarah dan fathah
toleransi dalam perbedaan.
ْ ‫َف‬
ٍ‫اعف‬ Mad asli atau mad thobi’i karena huruf fa b
alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, su
‫َحمَةٍ َف ِبمَا‬ ْ ‫ّللا ِمنٍَ ر‬ ٍِ َ ‫ت‬ٍَ ‫م لِ ْن‬ ٍْ ٍ‫وَلَ ٍْو ۖ لَه‬ ْ ‫ٍَو َع ْنه‬ Idzhar sebab huruf nun sukun
ٍ‫م‬
ٍَ ‫يظَ َفظًّا ك ْن‬
‫ت‬ ٍ ِ‫َۖل ْن َفضٍ ْال َق ْلبٍِ َغل‬ َ ‫وا‬ Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun berte

ٍْ ‫ك ِم‬
‫ن‬ ٍَ ِ‫ح ْول‬ َ ۖ ٍ‫اعف‬ ْ ‫م َف‬
ٍْ ‫َع ْنه‬ ْ ‫ٍَو لَه‬
ٍ‫م‬ Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun berte

‫َاست َْغ ِف ٍْر‬ْ ‫مو‬ ٍْ ‫م لَه‬ ٍْ ‫او ْره‬ ِ ‫َش‬ َ ‫فِي و‬ ٍ‫او ْر‬ َ ‫و‬ Mad asli atau mad thobi’i karena huruf syin
َ ْ َ ِ ‫َش‬
ٍِ‫ت َفإِ َذا ۖ اْل ْمر‬ ٍَ ‫ل َعز َْم‬ ٍْ ‫لَىَۖع َف َتوَك‬ alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, su

ٍِ َ ۖ ‫ن‬
‫ّللا‬ ٍَ ِ‫ّللا إ‬
ٍَ َ ٍ‫حب‬ ِ ‫ْالم َت ٍَو ِك ِلينٍَ ي‬ ْ ‫فِي ه‬
ٍ‫م‬ Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun berte

(fabimaa rahmatin mina allaahi linta ‫ْاْل َ ْم ٍِر‬ Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun berte
lahum walaw kunta fazhzhan ghaliizha
alqalbi lainfadhdhuu min hawlika ‫َف ِإ َذا‬ Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal
alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, su
fau'fu 'anhum waistaghfir lahum
wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa
'azamta fatawakkal 'alaa allaahi inna َ ‫َعز َْم‬
ٍ‫ت‬ Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun berte
allaaha yuhibbu almutawakkiliina)
ٍَ ‫ال‬
‫ل‬ Tafkhim karena lafazh Allah didahului
berharakat fathah
Hukum Tajwid
َ ‫إ‬
ٍ‫ن‬ Nun tasydid cara membacanya dengan ghun
Surat Ali-Imran/3:159
ِ
ٍَ‫ْالم َتوَكِلِين‬
Lafal Hukum Tajwid
Alif lam qamariyah karena huruf alif l
‫َف ِبمَا‬ Mad Thobi'i karena karena huruf mim berharakat Mad arid
fathah lissukun karena huruf mad ja
bertemu
diwaqaf.
alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

ْ ‫ِمنٍَ ر‬
ٍ‫َحمَة‬ Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu
huruf mim
Kosakata Baru
Surat Ali-Imran/3:159
ٍِ َ
ٍَ‫ّللا ِمن‬ Tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun
berharakat fathah ٍَ‫ِمن‬ ٍ‫ر َۡحمَة‬
َ ‫لِ ْن‬
ٍ‫ت‬ Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta dari rahmat

‫وَلَ ٍْو‬ Mad layin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf lam‫م‬ۡ ‫لَه‬
ٍberharakat ٍَ ِ‫ل‬
‫نت‬
fathah
bagi/terhadap mereka kamu berlaku lemah lembut
َ ‫ك ْن‬
ٍ‫ت‬ Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta.
‫َفظًّا‬ َ ‫ك‬
ٍ‫نت‬
‫يظَ َفظًّا‬
ٍ ِ‫َغل‬ Idzhar sebab huruf bertanwin bertemu huruf ghain
bersikap keras kamu adalah
َ‫يظ‬
ٍ ‫َغ ِل‬ Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat kasroh bertemu
ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, ٍْ ‫ض‬waqaf,
‫وا‬ ‫ َلَن َف‬dan ِ ‫ۡٱل َق ۡل‬
ٍ‫ب‬
tasydid
tentu mereka akan hati
menjauhkan diri tentu mereka akan menaruh benci kepada
beliau.
ۡ ‫َف‬
ٍ‫ٱعف‬ َ ِ‫ح َۡول‬
ٍ‫ك‬ ٍ‫ِم ۡن‬
Dalam ayat di atas, tertera tiga sifat dan sikap
maka maafkanlah sekelilingmu dari
yang secara berurutan disebut dan
ٍ‫لَه ۡم‬ ٍۡ‫َٱست َۡغ ِفر‬
ۡ ‫و‬
diperintahkan ٍۡ ‫ َع ۡنه‬sebelum
‫م‬
untuk dilaksanakan
bermusyawarah, yaitu lemah lembut, tidak
bagi mereka dan mohonkan ampun kasar, dan tidak berhatidari mereka
keras. Meskipun ayat

ٍ‫ۡٱْل َ ۡم ِر‬
tersebut berbicara dalam konteks perang
‫ي‬uhud, ٍۡ ‫اورۡ ه‬
ِ‫ ف‬tetapi esensi sifat-sifat
‫م‬ َ ‫ و‬harus
‫َش‬
ِ tersebut
dimiliki dandan
diterapkan oleh setiap muslim,
bermusyawarahlah
urusan dalam
dengan mereka
terutama ketika hendak bermusyawarah.

ٍ‫َف َتو ََك ۡل‬ َ ‫ َۡم‬Dalam


ٍ‫ت‬ ‫ َعز‬al-Quran terdapat banyak ‫ َف‬yang
‫ ِإ َذا‬ayat
berbicara tentang nilai-nilai dalam demokrasi.
maka bertawakkallah kamu membulatkan tekad
Seperti dalam Firmanmaka
Allah apabila
Swt. di dalam
َ ‫إ‬
ٍ‫ن‬ َ
ٍِ Q.S. al-Isra’/17:70
‫ٱّلل‬ ‫َعلَى‬
ِ 1.
sesungguhnya ‫د‬
Allah ٍَ ‫حم َْلن آ َد‬
ٍْ ‫بَنِي َك َر ْمنَا وَلَ َق‬atas/kepada
‫م‬ َ ‫مَۖ َو‬ ٍْ ‫اه‬
ْ ْ ‫َالب‬ ْ ‫مو‬ َ ‫ِمنٍَ َو َرز َْقن‬
ٍْ ‫ٱّلل‬
ٍَ‫ۡٱلم َتوَكِلِين‬ ٍ‫حب‬ِ ‫َح ٍِر الب ٍَِر فِي ي‬ ٍَ‫َاه‬
orang-orang yang ٍِ‫م الطَيِبَات‬ ٍْ ‫ض ْلنَاه‬
َ ‫ِۖكث َعلَىٍ و ََف‬ َ ٍ‫ير‬
َ ‫خلَ ْقنَا ِم‬ ًٍ ‫ض‬
Dia menyukai Allah
bertawakkal ٍْ ‫م‬
‫ن‬ َ ‫يل‬ ِ ‫تَ ْف‬
Artinya: (walaqad karramnaa banii aadama
wahamalnaahum fii albarri waalbahri
warazaqnaahum mina alththhayyibaati
”Maka disebabkan rahmat dari Allah Swt.
wafadhdhalnaahum 'alaa katsiirin
lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mimman khalaqnaa tafdhiilaan)
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan Artinya :
diri dari sekelilingmu. Karena itu
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun
anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
bagi mereka, dan bermusyawarahlah
daratan dan di lautan, Kami beri mereka
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
rezeki dari yang baik-baik dan Kami
apabila kamu telah membulatkan tekad,
lebihkan mereka dengan kelebihan yang
maka bertawakallah kepada Allah Swt.
sempurna atas kebanyakan makhluk yang
Sesungguhnya Allah Swt. menyukai orang-
telah Kami ciptakan.
orang yang bertawakal kepada-Nya.”
2. Q.S. al-Baqarah/2:30
ٍِ ‫علٍ إِنِي لِ ْلم ََلئِ َك‬
C. Penjelasan/Tafsir
Ayat di atas menjelaskan bahwa meskipun ٍ‫ل وَإِ ْذ‬
ٍَ ‫ك َقا‬ ٍَ ‫ة رَب‬ ِ ‫جَا‬
dalam keadaan genting, tetapi Rasulullah saw. ‫ض فِي‬ ٍِ ‫ة ْاْل ْر‬ َ ًٍ ‫خلِي َف‬ َ ۖ ‫ج َعلٍ َقالوا‬ ْ َ‫أَت‬
ٍْ ‫سدٍ م‬ ِ ‫َس ِفكٍ فِيهَا ي ْف‬ ْ ‫َوي‬
tetap lemah lembut dan tidak marah terhadap
para pelanggar. Bahkan memaafkan dan
‫َن فِيهَا‬
memohonkan ampun untuk mereka. ‫الدمَا ٍَء‬
ِ ٍ‫حن‬ ْ َ‫س ِبحٍ َون‬َ ‫كن‬ٍَ ‫َم ِد‬ْ ‫بِح‬
Seandainya Rasulullah saw. bersikap keras,
ٍ‫ك وَن َق ِدس‬ ٍَ ‫َل مَا أَ ْعلَمٍ إِنِي َقا‬
ٍَ َ‫ل ۖ ل‬ ٍَ Sesungguhnya orang yang paling mulia

ٍَ ‫تَ ْعلَم‬
‫ون‬ diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya
(wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati Allah Maha Mengetahui lagi Maha
innii jaa'ilun fii al-ardhi khaliifatan Mengenal.
qaaluu ataj'alu fiihaa man yufsidu
fiihaa wayasfiku alddimaa-a wanahnu 4. Q.S. asy-Syμra/42:38
ٍَ‫اس َتجَابوا وَال َ ِذين‬ ٍْ ‫وٍَأَ َقاموا لِرَبِ ِه‬
nusabbihu bihamdika wanuqaddisu
laka qaala innii a'lamu maa laa ْ ‫م‬
ta'lamuuna)
‫ص َل ٍَة‬ َ ‫م ال‬ ٍْ ‫ْۖبَ ْينَهم شورَىٍ وَأَ ْمره‬
Artinya : َ ‫م َو ِم‬
‫ما‬ ٍْ ‫ون َرز َْقنَاه‬
ٍَ ‫ي ْن ِفق‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada (waalladziina istajaabuu lirabbihim wa-
aqaamuu alshshalaata wa-amruhum
para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak syuuraa baynahum wamimmaa
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". razaqnaahum yunfiquuna)
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
Artinya :
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan
Dan (bagi) orang-orang yang menerima
menumpahkan darah, padahal kami
(mematuhi) seruan Tuhannya dan
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
mendirikan shalat, sedang urusan mereka
dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
(diputuskan) dengan musyawarat antara
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian
tidak kamu ketahui".
dari rezeki yang Kami berikan kepada
3. Q.S. al-Hujurat/49:13 mereka
‫خلَ ْقنَاكم إِنَا ال َناسٍ أَيهَا يَا‬ َ ْۖ ‫ن‬ ٍْ ‫َذ َكرٍ ِم‬ Inti dari semua ayat tersebut membicarakan
ٍْ ‫ج َع ْلنَاك‬
ٍ‫م وَأ ْن َثى‬ َ ‫لَۖو ََقب شعوبًا َو‬ ٍَ ِ‫ائ‬ bagaimana menghargai perbedaan, kebebasan

‫ن ۖ لِ َت َعارَفوا‬ ٍَ ِ‫م إ‬ َ
ٍْ ‫د أ ْك َرمَك‬
ٍَ ‫ع ْن‬ ٍِ َ
ِ ‫ّللا‬
berkehendak, mengatur musyawarah dan lain
sebagainya yang merupakan unsur-unsur
ٍْ ‫ن ۖ أَ ْت َقاك‬
‫م‬ ٍَ ِ‫ّللا إ‬
ٍَ َ ٍ‫خبِيرٍ َعلِيم‬ َ dalam demokrasi.

Di samping ayat-ayat tersebut, banyak juga


(yaa ayyuhaa alnnaasu innaa
hadis Rasulullah saw. yang mengisyaratkan
khalaqnaakum min dzakarin wauntsaa pentingnya demokrasi, karena beliau dikenal
waja'alnaakum syu'uuban waqabaa-ila
sebagai pemimpin yang paling demokratis. Di
lita'aarafuu inna akramakum 'inda
antaranya adalah hadis yang menegaskan
allaahi atqaakum inna allaaha 'aliimun
bahwa beliau adalah orang yang paling suka
khabiirun)
bermusyawarah dalam banyak hal, seperti
hadits berikut:.
Artinya :

Hai manusia, sesungguhnya Kami ْ ‫ل ه َر ْي َر ٍَة أَبِي َع‬


ٍ‫ن‬ ٍَ ‫ح ًداَۖأ رَأَ ْيتٍ مَا َقا‬ َ
menciptakan kamu dari seorang laki-laki
َ
‫ه مَشو َر ًٍة أ ْك َث ٍَر‬ ٍِ ِ‫صحَاب‬ ْ َ ‫ن ِْل‬
ٍْ ‫لۖرَس ِم‬ ٍِ ‫و‬
dan seorang perempuan dan menjadikan ‫ّللا‬ َ
ٍِ َ ‫ّللا صَلى‬ ٍَ ‫ه‬ ٍِ ‫م َعلَ ْي‬ َ
ٍَ ‫َسل‬
َ ‫و‬
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal.
dipahami bahwa istilah demokrasi awalnya
Artinya: berkembang dalam dimensi politik yang
tidak dapat dihindari.
2. Syura
“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak
Menurut bahasa, dalam kamus Mu’jam
pernah melihat seseorang yang lebih sering Maqayis al-Lugah, syμra memiliki dua
bermusyawarah dengan para sahabat dari pengertian, yaitu menampakkan dan
pada Rasulullah saw.” [HR. at-Tirmizi]. memaparkan sesuatu atau mengambil
sesuatu. Menurut istilah, beberapa
Hadis di atas menjelaskan bahwa menurut ulama terdahulu telah memberikan definisi
pandangan para sahabat, Rasulullah saw. syμra. Mereka diantaranya adalah sebagai
adalah orang yang paling suka berikut.
bermusyawarah. Dalam hal urusan penting,
beliau senantiasa melibatkan para sahabat  Ar Raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al
untuk dimintai pendapatnya, seperti dalam Mufradat fi Gharib al-Quran,
urusan strategi perang. mendefinisikan syura sebagai “proses
mengemukakan pendapat dengan saling
Dalam kehidupan bermasyarakat, mengoreksi antara peserta syμra”.
musyawarah menjadi sangat penting karena  Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam al-
hal-hal sebagai berikut. Quran, mendefinisikannya dengan
“berkumpul untuk meminta pendapat
1. Permasalahan yang sulit menjadi mudah (dalam suatu permasalahan) yang peserta
setelah dipecahkan oleh orang banyak lebih- syμranya saling mengeluarkan pendapat
lebih kalau yang membahas orang yang ahli. yang dimiliki”.
2. Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.  Definisi syμr±ayang diberikan oleh pakar
3. Menghindari prasangka yang negatif, fikih kontemporer dalam asy Syμra fi Zilli
terutama masalah yang ada hubungannya Nizami al-Hukm al-Islami, di antaranya
dengan orang banyak. adalah “proses menelusuri pendapat para
4. Melatih diri menerima saran dan kritik dari ahli dalam suatu permasalahan untuk
orang lain. mencapai solusi yang mendekati
5. Berlatih menghargai pendapat orang lain. kebenaran”.

D. Demokrasi dan Syμra Syμra merupakan bagian dari proses


1. Demokrasi berdemokrasi. Di dalamnya terkandung nilai-
Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua nilai yang diusung demokrasi. Pada sisi lain,
rangkaian kata, yaitu “demos” yang berarti nilai-nilai luhur yang diusung oleh konsep
rakyat dan “cratos” yang berarti kekuasaan. demokrasi adalah nilai-nilai yang sejalan
Secara istilah, kata demokrasi ini dapat dengan visi Islam itu sendiri.
ditinjau dari dua segi makna.

 Pertama, demokrasi dipahami sebagai suatu F. Menerapkan Perilaku Mulia


konsep yang berkembang dalam kehidupan Bersikap Demokratis sesuai Pesan Q.S.ali-
politik pemerintah, yang di dalamnya Imran/3:159 dengan cara menerapkan
terdapat penolakan terhadap adanya perilaku demokratis, antara lain sebagai
kekuasaan yang terkonsentrasi pada satu berikut.
orang dan menghendaki peletakan
kekuasaan di tangan orang banyak (rakyat) 1. Bersikap lemah lembut jika hendak
baik secara langsung maupun dalam menyampaikan pendapat (tidak berkata
perwakilan. kasar ataupun bersikap keras kepala).
 Kedua, demokrasi dimaknai sebagai suatu 2. Menghargai pendapat orang lain.
konsep yang menghargai hak-hak dan 3. Berlapang dada untuk saling memaafkan.
kemampuan individu dalam kehidupan 4. Memohonkan ampun untuk saudara-
bermasyarakat. Dari definisi ini, dapat saudara yang bersalah.
5. Menerima keputusan bersama (hasil
musyawarah) dengan ikhlas.
6. Melaksanakan keputusan-keputusan
musyawarah dengan tawakal;
7. Senantiasa bermusyarawarah tentang hal-
hal yang menyangkut kemaslahatan
bersama.
8. Menolak segala bentuk diskriminasi atas
nama apapun.
9. Berperan aktif dalam bidang politik sebagai
bentuk partisipasi dalam membangun
bangsa.
BAB 5 7. Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam
menyelesaikan suatu permasalahan
perilaku beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
dalam kehidupan sehari-hari. Disajikan ilustrasi kehidupan rasul, peserta didik dapat
menemukan perilaku beriman kepada Rasul Allah dalam
Tanda-tanda beriman kepada Malaikat dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari.
beberapa aspek seperti sikap dan perilaku sehari-hari,
diantaranya seperti : Keimanan kepada Rasul-Rasul Allah SWT harus dapat
diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun perilaku yang mencerminkan keimanan kepada
 Meyakini dengan sepenuh hati bahwa malaikat
merupakan salah satu makhluk gaib yang lebih Rasul-Rasul Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi
dahulu diciptakan oleh Allah daripada manusia. Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut.
 Meyakini di dalam hati bahwa malaikat
merupakan makhluk yang memiliki sifat seperti 1. Membiasakan diri berlaku jujur terhadap siapapun,
hidup pada alam gaib, maksum, tidak berjenis sebagaimana sikap jujur para Rasul. Jujur dalam ucapan
kelamin, tidak makan dan minum dan selalu berarti mengatakan sebagaimana mestinya, tidak
senantiasa bertasbih kepada Allah SWT. menambah dan tidak pula mengurangi. Jujur dalam
 Meyakini bahwa Allah telah memberikan tugas perbuatan berarti berbuat secara adil sebagaimana
yang berbeda untuk setiap malaikat. mestinya, tidak mengurangi hak siapapun
 Meyakini bahwa segala amal perbuatan yang kita
lakukan sehari-hari tidak akan lepas dari 2. Berusaha untuk dapat menyampaikan amanah kepada
pengawasan Allah, maka hendaknya kita harus yang berhak menerimanya. Orang yang diberi amanah
selalu berhati-hati dalam bertindak atau
pada hakikatnya sedang diuji dengan amanah tersebut.
melakukan sesuatu.
Apakah ia berhasil menjaganya atau tidak? Orang yang
 Melakukan perbuatan yang dapat mencerminkan
beriman kepada malaikat yakni dengan meneladani sifat wajib Rasul pasti menjaga amanah secara
melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi baik. Ia sekali-kali tidak berkhianat
segala laranganNya.
3. Memiliki etos kerja yang baik, melaksanakan tugas yang
perilaku beriman kepada kitab-kitab- Nya. dipikulkan pada dirinya, dan sesuai kemampuan yang
Perilaku Yang Mencerminkan Beriman Kepada Kitab- dimiliki secara maksimal
Kitab Allah SWT
4. Berusaha untuk memiliki kepekaan dalam menghadapi
1. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai persoalan sehingga dapat mengatasi secara tepat, baik,
kitab yang memiliki kedudukan di atas segala kitab yang dan sesuai pertimbangan akal sehat
lain
5. Sebagai seorang muslimin dan muslimat, kita wajib
2. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya memiliki akhlak karimah sebagaimana Rasulullah SAW,
apabila ada pihak lain yang meremehkannya antara lain taat beribadah kepada Allah SWT,, berbakti
kepada kedua orangtua, berbuat bauk kepada sesama
3. Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk- manusia, hormat kepada yang lebih tua, dan dayang
petunjuk yang ada di dalamnya, baik dengan membaca kepada yang lebih muda
sendiri maupun menghadiri majlis ta’lim
Disajikan narasi tentang kehidupan manusia, peserta
4. Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya didik dapat menunjukkan contoh perilaku yang
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki mencerminkan beriman kepada Rasul-rasul Allah dalam
kehidupan sehari- hari.
5. Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya
kepada orang lain, baik di lingkungan keluarga sendiri contoh perilaku beriman kepada Rasul Allah swt :
maupun masyarakat 1. Jujur dalam segala perbuatan
2. Berkata baik dan benar kepada siapa saja dan
6. Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan apabila tidak bisa berkata baik, maka lebih baik diam.
mempelajari ilmu tajwid 3. Melaksanakan amanah dari orang tua, amanah dari
guru, amanah dari orang lain, maupun amanah
agama.
4. Berusaha sekuat tenaga untuk berjuang,
menegakkan kebenaran dan berjuang untuk
mencapai kesuksessan degan penuh kesadaran dan
semangat mencari Ridha Allah swt.
5. Gemar menuntut ilmu pengetahuan agar hidupnya
berkualitas
6. Gemar membaca shalawat atas Nabi Muhammad
saw
7. Tidak mengingkari janji
8, Melaksanakan atau menaati risalah yang telah
disampaikan oleh para rasul.
BAB 6

Anda mungkin juga menyukai