Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

LOGAM KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), TITANIUM (Ti)

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Florensya Elisabeth S (1505115288)

2. Karina Dilla Mustika (1505111274)

3. Nurkhaira fani

4. Santi Ratna Sari (1505113923)

5. Septi Witdiyanti (1505117188)

Dosen Pengampu : Dr. H. Asmadi M. Noer, M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2017

1
LOGAM KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), dan TITANIUM (Ti)

1. LOGAM KADMIUM (CD)


Kadmium (Cd) inipertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman yang
bernama Friedric Strohmeyer pada tahun 1817. Logam Cd ini ditemukan dalam
bebatuan Calamine (SengKarbonat). Nama kadmium sendiri diambil dari nama latin
dari “calamine”yaitu “Cadmia”.
A. SIFAT FISIKA DAN KIMIA KADMIUM
SIFAT FISIK
a. Logam berwarna putih keperakan
b. Mengkilat
c. Lunak/Mudah ditempa dan ditarik
d. Massa jenis 8.65 g/cm3
e. Titik lebur 594,18 K
f. Titik didih1038 K
g. Elektronegativitas 1,7
h. Energi ionisasi = (1) 8,99eV; (2) 16,84eV; (3) 38,0eV
i. Jari-jari atom 0,92 Aº

SIFAT KIMIA
a. Cd tidak larut dalam basa.
b. Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer
Cd + H2SO4 → CdSO4 + H2
c. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
d. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P
e. Cd adalah logam yang cukup aktif
f. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
g. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
h. CdI2 larut dalam alkohol
B. KEGUNAAN Cd

a) Kadmium digunakan dalam aloy bertitik leleh rendah untuk membuat solder
dalam baterai NiCd,dalam aloy roda gigi dan penyepuhan elektrik (lebih dari
50%). Senyawa kadmium digunakan sebagai penyalut berpendar fosfor dalam
tabung TV.

2
b) Kadmium sulfida digunakan sebagai pigmen (warna kuning) dan dalam
semikonduktor serta bahan berpendar.
c) Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah) dan semi
konduktor.
d) Di gunakan dalam penyepuhan kayu, CdO
e) Digunakan dalam baterai
f) Sebagai katalis
g) Sebagai nematosida
h) Sebagai fotokonduktor dalam fotokopi, CdS
i) Sebagai material Pigmen
j) Sebagai Sel volta baku (sel weston), CdSO4
k) Digunakan dalam fotografi, CdI2.

C. PEMBUATAN UNSUR KADMIUM (CD)

Umumnya kadmium terdapat bersama-sama dengan Zn dalam bijinya,


sehingga kadmium diperoleh sebagai hasil sampingan produksi seng. Karena titik
didihnya rendah, kadmium dapat dipisahkan dari seng melalui penyulingan bertahap.
Zn dan Pb diperoleh kembali secara serentak dengan cara tungku pemanas letupan.
Kadmium suatu hasil sampingan yang tidak banyak ragamnya dan biasanya
dipisahkan dari Zn dengan destilasi atau dengan pengendapan dari larutan sulfat
dengan debu Zn.

Dalam metode reduksi elektrolisis dan penyulingan seng maka sebelum terjadi
reaksi :

Katode : Zn2+(aq) + 2e- → Zn(s)

Anoda : H2 O → 1
2
O2(g) + 2H+(aq) + 2e-

Setimbang : Zn2+ + SO42- +H2O → Zn(s) + 2H+ +SO42- + 12O2(g)

Larutan yang mengandung Zn2+ diberi serbuk seng, yang larut sebagai Zn2+ dan
kemudian menggantikan Cd2+. Reaksinya sebagai berikut :

Zn(s) + Cd2+(aq) → Zn2+(aq) + Cd(s)

3
Kemudian Cd disaring, dilarutkan dalam larutan larutan asam dan dielektrolisis
menghasilkan Cadmium murni.

D. SUMBER DAN CARA PENGOLAHAN


Kadmium ditemukan di kulit bumi ataupun hasil letusan gunung
vulkanik.Hanya ada satu jenis mineral kadmium di alam yaitu greennockite (CdS)
yang selalu ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS).
Produksi sampingan dari peristiwa peleburan bijih-bijih seng (Zn). Biasanya pada
konsentrat bijih Zn didapatkan 0,2 sampai 0,3 % logam Cd. Umumnya terdapat
bersama-sama dengan Zn dalam bijinya, sehingga Cd diperoleh sebagai hasil
sampingan produksi seng. Karena titik didihnya rendah, Cd dapat dipisahkan dari
seng melalui penyulingan bertahap. Zn dan Pb diperoleh kembali secara serentak
dengan cara tungku pemanas letupan. Cd suatu hasil sampingan yang tidak banyak
ragamnya dan biasanya dipisahkan dari Zn dengan destilasi atau dengan pengendapan
dari larutan sulfat dengan debu Zn. Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat
dalam kerak bumi.

E. PENGGUNAAN DI INDUSTRI

a) Dalam industribatubaterai
b) Senyawa kadmium digunakan dalam fosfor tabung TV hitam-putih dan fosfor
hijau dalam TV bewarna.
c) Di gunakan dalam penyepuhan kayu, CdO.
d) Sebagai katalis.
e) Digunakan Dalam elektroplating.
f) Kadmium adalah komponen dari beberapa senyawa semikonduktor, yang
dapat digunakan untuk cahaya.
g) Obat – obatan seperti sipilis dan malaria.
h) Penambangan timah hitam dan bijih seng

F. PADUAN KADMIUM

a) Kadmium dapat ditambahkan ke paduan emas sebesar sampai 4% untuk


mendapatkan warna emas hijau.

4
b) Paduan emas 75%, tembaga 23%, dan hasil kadmium 2% untuk emas lampu
hijau.
c) Paduan emas 75%, 15% perak, tembaga 6%, dan Kadmium 4% menghasilkan
paduan hijau tua.
d) Paduan Nikel- Kadmium dalam baterai, yaitu logam kadmium (Cd) sebagai
anoda, nikel (IV) oksida (NiO2) sebagai katoda,dan elektrolit KOH 20%.
e) Paduan seng mengandung kadmium dalam kisaran 0,025-0. 1 5 persen
digunakan sebagai anoda korban dalam perlindungan korosi

G. BAHAYA KADMIUM

a) Kadmium bisa juga menyebabkan kekacauan pada metabolisme kalsium yang


pada akhirnya mengalami kekurangan kalsium pada tubuh dan menyebabkan
penyakit osteomalacia (rasa sakit pada persendian tulang belakang, tulang
kaki) dan bittlebones (kerusakantulang).
b) Keracunan akut yang disebabkan oleh kadmium sering terjadi pada pekerja di
industri-industri yang berkaitan dengan logam ini. Peristiwa keracunan akut
ini dapat terjadi karena parapekerja terkena paparan uap logam kadmium atau
CdO.
c) Keracunan Cd dapat mempengaruhi otot polo spembuluh darah. Akibatnya
tekanan darah menjadi tinggi yang kemudian bisa menyebabkan terjadinya
gagal jantung dan kerusakan ginjal.
d) Kadmium memiliki banyak efektoksik diantaranya kerusakan ginjal dan
karsinogenik pada hewan yang menyebabkan tumor pada testis. Akumulasi
logam kadmium dalam ginjal membentuk komplekdengan protein. Waktu
paruh dari kadmium dalam tubuh 7-30 tahun dan menembus ginjal terutama
setelah terjadi kerusakan.

H. EFEK
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena
elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap
manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya
hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan
pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Jumlah normal
kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm)
5
dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng
(Zn). Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion
logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal dan
merkuri sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi
pada kesehatan manusia. Menurut badan dunia FAO/WHO, konsumsi per minggu
yang ditoleransikan bagi manusia adalah 400-500 μg per orang atau 7 μg per kg berat
badan.
I. REAKSI PENTING
a. Reaksi dengan udara
Kadmium dibakar untuk menghasilkan kadmium (II) oksida.

2Cd(s) + O2(g) → 2CdO(s)

b. Reaksi dengan halogen


Kadmium bereaksi dengan fluorin, bromine dan iodine untuk
membentuk kadmium (II) dihalida.Cd(s) + F2(g) → CdF2(s)

Cd(s) + Br2(g) → CdBr2(s)

Cd(s) + I2(g) → CdI2(s)

c. Reaksi dengan asam


Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk
campuran yang mengandungion kadmium (II) dan gas hidrogen.

Cd(s) + H2SO4(aq) → Cd2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)

d. Reaksi dengan basa


Kadmium tidak akan larut dalam larutan alkali.

Persenyawaan

a. Kadmium sulfida (CdS) Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan
dijumpai sebagai mineral grinolit.

6
b. Kadmium oksida (CdO)Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai
coklat yang mendekati hitam tergantungdengan kondisi suhu pemanasan. Warna
tersebut merupakan akibat dari beberapa jenisterputusnya kisi kristal.
c. Kadmium seng telurida (CdZnTe)Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh
tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang tanpa sarung tangan yang tepat.
d. Kadmium hidroksida (Cd(OH) Tidak larut dalam basa. Cd hidroksi dapat
membentuk kompleks amina bila direaksikan denganamonia kuat berlebih.
Cd(OH)2 lebih bersifat asam daripada Zn(OH)2 yang bersifat amfoter.
e. Oksida kadmium Senyawa biner, oksida CdO dibentuk dengan pembakaran
logamnya di udara atau dengan pirolisis karbonat atau nitratnya. Asam oksida
dapat diperoleh dengan pembakaran alkil, asap kadmium oksida luar biasa
beracun. Kadmium oksida warnanya beragam mulai dari kuning kehijauan sampai
coklat mendekati hitam bergantung pada proses pemanasannya. Warna-warna ini
adalah hasil dari keragaman jenis kerusakan kisinya. Oksida menyublim pada
suhu yang sangat tinggi.
f. Hidroksida
Jika larutan garam Cd di tambah NaOH terbentuk Cd(OH)2.
Cd2+ + 2NaOH → Cd(OH)2 ↓(putih) + 2Na+
Hidroksida Cd mudah larut dalam amonia kuat berlebih membentuk
kompleksamin [Cd(NH3)4]2+.
Cd(OH)2(s) + 4NH3(aq) → [Cd(NH3)4]2+(aq) + 2OH–(aq)
g. Sulfida
Senyawa sulfida diperoleh dari interaksi langsung/pengendapan oleh H 2S dari
larutan aqua, larutan asam untuk CdS.
Cd + H2S → CdS + H2
h. Halida
Larutan Cd halida mengandung semua spesies Cd2+, CdX2+, CdX 2+
, dan CdX3-
dalam kesetimbangan.
i. Garam Okso dan Ion Aquo
Garam dari okso seperti nitrat, sulfat, sulfit, perklorat, dan asetat larut dalam air.
Ion aquo bersifat asam dan larutan garamnya terhidrolisis bagi larutan Cd yang
lebih pekat, spesies yang utama adalah Cd2OH3+.
2Cd2+ (aq) + H2O(l) → Cd2OH3+ (aq) + H+

7
Dengan adanya anion pengompleks, misalnya halida, spesies seperti Cd(OH)Cl
atau CdNO3+ dapat diperoleh.
j. Iodida
garam Cd dapat larut dalam KI. Jika larutan KI pekat ditambahkan pada larutan
garam amoniakal terbentuk Cd(NH3)¬4I4 yang berbentuk endapan putih. CdI2
larut dalam alkohol dan digunakan dalam fotografi.

2. LOGAM KROMIUM (Cr)


Kromium merupakan unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau,
dan keras. Kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam. Kromium
ditemukan dalam bentuk bijih kromium, khususnya dalam senyawa PbCrO4 yang
berwarna merah. PbCrO4 dapat digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak.
Semua senyawa kromium dapat dikatakan beracun. Meskipun kromium
berbahaya, tetapi kromium banyak digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya dalam
bidang biologi kromium memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa. Dalam
bidang kimia, kromium Digunakan sebagai katalis, seperti K2Cr2O7 merupakan agen
oksidasi dan digunakan dalam analisis kuantitatif. Dalam industri tekstil, kromium
digunakan sebagai mordants. Kromium memiliki beberapa istop. Diantara isotop-
isotop kromium, ada beberapa isotop kromium yang digunakan untuk aplikasi medis,
seperti Cr-51 yang digunakan untuk mengukur volume darah dan kelangsungan hidup
sel darah merah.
A. SIFAT FISIK dan KIMIA KROMIUM

Massa Jenis 7,15 g/cm3 (250C)


8
Titik Lebur 2180 K, 19070C, 3465 ° F
Titik Didih 2944 K, 26710C, 4840 ° F
Entalpi Peleburan 20,5 kJ mol -1
Panas Penguapan 339 kJ mol -1
Entalpi Atomisasi 397 kJ mol -1
Kapasitas Kalor (250C) 23,25 J/mol.K
Konduktivitas Termal 94 W m -1 K -1
Koefisien ekspansi termal linier 4,9 x 10 -6 K -1
Kepadatan 7,140 kg m -3
Volum Molar 7,23 cm 3
Sifat Resistivitas listrik 12,7 10 -8 Ω m

SIFAT FISIK KROMIUM

SIFAT KIMIA KROMIUM

Nomor Atom 24

9
Massa Atom 51,9961 g/mol
Golongan, periode, blok VI B, 4, d
Konfigurasi elektron [Ar] 3d5 4s1
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8,13, 1
Afinitas electron 64,3 kJ / mol -1
Ikatan energi dalam gas 142,9 ± 5,4 kJ / mol -1.
Panjang Ikatan Cr-Cr 249 pm
Senyawa beracun dan mudah terbakar

B. KEGUNAAN KROMIUM
a. Digunakan untuk mengeraskan baja, untuk pembuatan stainless steel, dan
untuk membentuk paduan
b. Digunakan dalam plating untuk menghasilkan permukaan yang indah dan
keras, serta untuk mencegah korosi.
c. Digunakan untuk memberi warna hijau pada kaca zamrud.
d. Digunakan sebagai katalis. seperti K2Cr2O7 merupakan agen oksidasi dan
digunakan dalam analisis kuantitatif dan juga dalam penyamakan kulit
e. Merupakan suatu pigmen, khususnya krom kuning
f. Digunakan dalam industri tekstil sebagai mordants
g. Industri yang tahan panas menggunakan kromit untuk membentuk batu bata
dan bentuk, karena memiliki titik lebur yang tinggi, sedang ekspansi termal,
dan stabil struktur kristal
h. Dibidang biologi kromium memiliki peran penting dalam metabolisme
glukosa
i. digunakan untuk aplikasi medis, seperti Cr-51 yang digunakan untuk
mengukur volume darah dan kelangsungan hidup sel darah merah.
j. digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak, khususnya senyawa
PrCrO4
k. digunakan dalam pembuatan batu permata yang berwarna. Warna yan kerap
digunakan adalah warna merah, yang diperoleh dari kristal aluminium oksida
yang kedalamnya dimasukkan kromium.

10
l. Bahan baku dalam pembuatan kembang api. Hal ini diperoleh dari Hasil
pembakaran amonium dikromat, (NH4)2Cr2O7, yang berisi pellet dari raksa
tiosianat (HgCNS).
C. PEMBUATAN UNSUR KROMIUM (Cr)
Proses Pembuatan
Logam krom dapat dibuat menurut proses Goldschmidt, yaitu mereduksi Cr2O3
dengan Aluminium (prosesaluminothermy). Dengan persamaan reaksi :
Cr2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3 (s) + 2Cr(s)
D. SUMBER DAN CARA PENGOLAHAN

Di alam kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas. Selain ditemukan


dalam bijih kromit, kromium juga dapat ditemukan dalam PbCrO4, yang merupakan
mineral kromium dan banyak ditemukan di Rusia, Brazil, Amerika Serikat, dan
Tasmania. Selain itu, kromium juga dapat ditemukan di matahari, meteorit, kerak batu
dan air laut.

Kromium juda dapat di hasilkan dari proses isolasi dilabolatorium, karena


kromium begitu mudah tersedia secara komersial. Seperti telah disebutkan
sebelumnya, bahwa sumber yang paling berguna dari komersial kromium adalah bijih
kromit, FeCr2O4. Oksidasi bijih ini melalui udara dalam cairan alkali memberikan
natrium kromat, Na2CrO 4 di mana kromium dalam oksidasi 6 negara. Ini dikonversi
menjadi Cr (III) oksida, Cr2O3 dengan ekstraksi ke dalam air, curah hujan, dan reduksi
dengan karbon. Oksida kemudian dikurangi lagi dengan aluminium atau silikon untuk
membentuk logam kromium. Isolasi jenis lain yang dapat digunakan untuk
menghasilkan krom adalah dengan proses elektroplating. Ini melibatkan pembubaran
Cr2O3 dalam asam sulfat untuk memberikan suatu elektrolit yang digunakan untuk
elektroplating krom.

E. REAKSI PENTING
a. Reaksi kromium dengan halogen

a) Fluorida

Kromium bereaksi langsung dengan fluorin, F2, pada suhu 400°C, dan 200-
300 atmosfer untuk membentuk kromium (VI) fluorida, CRF6.

11
Cr (s) + 3F2 (g) → CRF6 (s) [kuning]

Di bawah kondisi ringan, kromium (V) bereaksi dengan fluorida, membentuk


CRF5

2Cr (s) + 5F2 (g) → 2CrF5 (s) [merah]

2Cr (s) + 3F2 (g) → 2CrF3 (s) [hijau]

Selain membentuk kromium heksafluorida, CrF6, kromium trifluorida, CrF3


dan kromium pentafluorida, CrF5, reaksi kromium dengan fluorida juga dapat
membentuk kromium difluorida, CrF2, dan kromium tetrafluorida, CrF4.

b. Klorida

Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur klorin, Cl2 membentuk CrCl3.

2Cr (s) + 3Cl2 (g) → 2CrCl3 (s) [merah-violet]

Selain membentuk kromium triklorida, CrCl3, reaksi kromium dengan klorida


juga dapat membentuk kromium diklorida, CrCl2 dan kromium tetraklorida,
CrCl4

c. Bromida

Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur bromida, Br2 membentuk CrBr3.

2Cr (s) + 3BR2 (g) → 2CrBr3 (s) [sangat hijau]

Selain membentuk kromium tribromida, CrBr3, reaksi kromium dengan


bromida juga dapat membentuk kromium dibromida, CrCl2 dan kromium
tetrabromidaa, CrCl4

d. Iodida

12
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur iodida, I2 membentuk CrI3

2Cr (s) + 3I2 (g) → 2CrI3 (s) [hijau gelap]

Selain membentuk kromium triiodida, CrI3, reaksi kromium dengan iodida


juga dapat membentuk kromium diiodida, CrI2 dan kromium tetraiodida, CrI4

e. Reaksi kromium dengan asam

Logam kromium larut dalam asam klorida encer membentuk larutan Cr(II)
serta gas hidrogen, H2. Dalam keadaan tertentu, Cr(II) hadir sebagai ion
kompleks [Cr(OH2)6]2+. Hasil yang sama terlihat untuk asam sulfat, tetapi
kromium murni tahan terhadap serangan. Logam kromium tidak bereaksi
dengan asam nitrat, HNO3.

Contoh reaksi kromium dengan asam klorida:

Cr(s) + 2HCl(aq) → Cr 2+ (aq) + 2Cl – (aq) + H 2 (g)

f. Oksida

Reaksi kromium dengan oksida dapat membentuk beberapa senyawa,


diantanya: Kromium dioksida, CrO2, Kromium trioksida, CrO3, Dikromium
trioksida, Cr2O3 dan Trikromium tetraoksida, Cr3O4.

g. Sulfida

Reaksi kromium dengan sulfida dapat membentuk beberapa senyawa,


diantanya : kromium sulfida, CrS dan dikromium trisulfida, Cr2S3

h. Nitrida

Reaksi kromium dengan nitrida dapat membentuk senyawa kromium nitrida,


CrN.

i. Karbonil

13
Reaksi kromium dengan karbonil dapat membentuk senyawa kromium
heksakrbonil, Cr(CO)6. Kromium juga dapat bereaksi dengan unsur tertentu
membentuk senyawa kompleks, misalnya reaksi kromium dengan kompleks
nitrat membentuk nitrat hexaaquakromium trihidrat, [Cr(NO3)3.9H2O].

3. LOGAM TITANIUM (Ti)


Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ti dan nomor atom 22. merupakan logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous',
tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan chlorine dengan warna putih-
metalik-keperakan.
A. SIFAT FISIK dan KIMIA TITANIUM
SIFAT FISIK TITANIUM

Nama, Lambang, Nomor atom titanium, Ti, 22


Deret kimia transition metals
Golongan, Periode, Blok 4, 4,
Penampilan silvery metallic
Massa atom 47.867(1) g/mol
Konfigurasi elektron [Ar] 3d2 4s2
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 10, 2
Massa jenis (sekitar suhu 4.506 g/cm³
kamar)
Massa jenis cair pada titik 4.11 g/cm³
lebur
Titik lebur 1941 K
(1668 °C, 3034 °F)
Titik didih 3560 K
(3287 °C, 5949 °F)
Kalor peleburan 14.15 kJ/mol
b
Kalor penguapan 425 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 °C) 25.060 J/(mol·K)
Ciri-ciri atom
Struktur Kristal hexagonal
Bilangan oksidasi 4
(amphoteric oxide)
Elektronegativitas 1.54 (skala Pauling)
Energi ionisasi ke-1: 658.8 kJ/mol
ke-2: 1309.8 kJ/mol
ke-3: 2652.5 kJ/mol
Jari-jari atom 140 pm SIFAT
Jari-jari atom (terhitung) 176 pm
KIMIA
Jari-jari kovalen 136 pm

14
a. Perilaku kimia titanium menunjukkan banyak kesamaan dengan silika dan
zirkonium, sebagai unsur pada kelompok transisi pertama.
b. Sedangkan sifat kimianya dalam larutan air memiliki beberapa kesamaan
dengan krom dan vanadium.
c. Titanium adalah logam transisi ringan dengan warna putih-perak dan
memiliki karakteristik kuat, berkilau, serta tahan korosi.
d. Titanium murni tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam pekat.
e. Logam ini membentuk lapisan oksida pelindung pasif (menyebabkannya
tahan korosi) saat terkena udara pada suhu tinggi.
f. Keadaan oksidasi utama adalah 4+, meskipun keadaan 3+ dan 2+ juga
dimungkinkan meskipun kurang stabil.
g. Unsur ini bisa terbakar di udara ketika itu dipanaskan untuk membentuk
TiO2, dan ketika dikombinasikan dengan halogen.
h. Meskipun tidak ditemukan terikat dengan unsur-unsur lain di alam,
titanium merupakan unsur kesembilan paling melimpah di kerak bumi
(0,63% massa) dan terutama terdapat dalam batuan beku serta batuan
sedimen yang berasal dari peluruhan batuan beku.

B. KEGUNAAN TITANIUM

a. Titanium dioksida banyak digunakan sebagai pigmen putih dalam lukisan


outdoor karena memiliki sifat inert, daya pelapis mumpuni, serta tahan
terhadap paparan sinar UV matahari.
b. Titanium dioksida juga pernah digunakan sebagai pemutih dan agen
opicifying pada enamel porselen sehingga tampak lebih cerah dan tahan asam.
Sebuah lipstik umumnya mengandung 10% titanium.
c. Paduan titaium dikenal memiliki karakteristik kuat meskipun berada pada
suhu tinggi, ringan, tahan korosi, dan kemampuannya menahan suhu ekstrim.
d. Karena sifat-sifat ini, paduan titanium terutama digunakan di pesawat terbang,
pipa untuk pembangkit listrik, pelapis baja, kapal laut, pesawat ruang angkasa,
serta rudal.
e. Titanium dikenal memiliki kekuatan setara baja namun 45% lebih ringan.
f. Dalam bidang medis, titanium digunakan untuk membuat pinggul dan lutut
buatan, serta pen untuk memperbaiki tulang yang patah.

15
C. PEMBUATAN TITANIUM

a. Konversi Titanium(IV) Oksida menjadi Titanium(IV)


KloridaBijih rutil adalah titanium(IV) oksida sangat tidak murni. Titanium
(IV) oksida mempunyairumus TiO2. Bijih rutil dipanaskan dengan klorin dan
kokas pada suhu sekitar 900° C.
Reaksinya adalah:
TiO2+ 2 Cl2+ 2 C → TiCl4+ 2 CO
Logam klorida lain dibentuk dengan baik karena adanya senyawa logam yang
lain di dalam bijih. Cairan titanium(V) klorida yang sangat murni dapat
dipisahkan dari klorida yang lain dengan destilasi fraksional padaatmosfer
argon atau nitrogen dalam tangki kering.
b. Reduksi Titanium(IV) Klorida
Reduksi oleh natriumMetode ini paling banyak digunakan di Amerika Serikat.
Titanium(IV) klorida ditambahkan ke reaktor dalam natrium sangat murni
yang telahdipanaskan sampai 550° C. Semua itu dilakukan dalam atmosfer
argon. Selama reaksi, suhu meningkat menjadi sekitar 1000° C.
Reaksi kimia yang terjadi adalah:
TiCl4+ 4 Na → Ti + 4 NaCl
Setelah reaksi selesai, semuanya didinginkan beberapahari. Campuran
dihancurkan dandicuci dengan asam klorida encer untuk menghilangkan
natrium klorida.
c. Reduksi oleh magnesium
Metode in digunakan di seluruh dunia. Metode ini hampir sama dengan
menggunakan natrium, tetapi reaksi kimianya adalah:
TiCl4+ 2 Mg → Ti + 2 MgCl
Magnesium klorida dihilangkan dari titanium dengan caradestilasipada
tekanan rendah dan suhu tinggi.

Proses Pembuatan Titanium


Bijih Titanium, terutama Rutile (TiO 2) dan ilmentite (FeTiO 3), diperlakukan
dengan dan klorin gas karbon tetraklorida untuk menghasilkan titanium.

TiO 2 + Cl 2 ->TiCl 4 + CO 2

16
Fraksinasi
Titanium tetraklorida yang dimurnikan dengan distilasi (BP 136,4) untuk
menghapus klorida besi.

Pengurangan
Titanium tetraklorida yang dimurnikan direaksikan dengan magnesium cair di
bawah argon untuk menghasilkan sebuah "berpori titanium" spons.

TiCl 4 + 2Mg -> Ti + 2MgCl 2

Pencairan
Titanium spons dilebur di bawah argon untuk menghasilkan ingot.

D. REAKSI PENTING TITANIUM

a. Reaksi dengan Air


Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan
hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)
b. Reaksi dengan Udara
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida
dengan nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni
akan menghasilkan Titanium Nitrida.
Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)
c. Reaksi dengan Halogen
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi
dengan Fluor berlangsung pada suhu 200°C.
Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)

17
d. Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal
tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion
(TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)
e. Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada
keadaan panas.
E. BAHAYA TITANIUM

a. Titanium tetraklorida sangat mengiritasi kulit dan cukup menghirup itu dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru parah hampir mati
b. Titanium karbida yang terdapat pada alat pemotong, dapat menyebabkan batuk
berat dan sakit tenggorokan jika partikel yang terhirup.
c. Bila dalam bentuk bubuk logam, logam titanium menimbulkan bahaya
kebakaran yang signifikan dan, ketika dipanaskan di udara, sebuah bahaya
ledakan.

18

Anda mungkin juga menyukai