3. Nurkhaira fani
UNIVERSITAS RIAU
2017
1
LOGAM KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), dan TITANIUM (Ti)
SIFAT KIMIA
a. Cd tidak larut dalam basa.
b. Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer
Cd + H2SO4 → CdSO4 + H2
c. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
d. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P
e. Cd adalah logam yang cukup aktif
f. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
g. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
h. CdI2 larut dalam alkohol
B. KEGUNAAN Cd
a) Kadmium digunakan dalam aloy bertitik leleh rendah untuk membuat solder
dalam baterai NiCd,dalam aloy roda gigi dan penyepuhan elektrik (lebih dari
50%). Senyawa kadmium digunakan sebagai penyalut berpendar fosfor dalam
tabung TV.
2
b) Kadmium sulfida digunakan sebagai pigmen (warna kuning) dan dalam
semikonduktor serta bahan berpendar.
c) Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah) dan semi
konduktor.
d) Di gunakan dalam penyepuhan kayu, CdO
e) Digunakan dalam baterai
f) Sebagai katalis
g) Sebagai nematosida
h) Sebagai fotokonduktor dalam fotokopi, CdS
i) Sebagai material Pigmen
j) Sebagai Sel volta baku (sel weston), CdSO4
k) Digunakan dalam fotografi, CdI2.
Dalam metode reduksi elektrolisis dan penyulingan seng maka sebelum terjadi
reaksi :
Anoda : H2 O → 1
2
O2(g) + 2H+(aq) + 2e-
Larutan yang mengandung Zn2+ diberi serbuk seng, yang larut sebagai Zn2+ dan
kemudian menggantikan Cd2+. Reaksinya sebagai berikut :
3
Kemudian Cd disaring, dilarutkan dalam larutan larutan asam dan dielektrolisis
menghasilkan Cadmium murni.
E. PENGGUNAAN DI INDUSTRI
a) Dalam industribatubaterai
b) Senyawa kadmium digunakan dalam fosfor tabung TV hitam-putih dan fosfor
hijau dalam TV bewarna.
c) Di gunakan dalam penyepuhan kayu, CdO.
d) Sebagai katalis.
e) Digunakan Dalam elektroplating.
f) Kadmium adalah komponen dari beberapa senyawa semikonduktor, yang
dapat digunakan untuk cahaya.
g) Obat – obatan seperti sipilis dan malaria.
h) Penambangan timah hitam dan bijih seng
F. PADUAN KADMIUM
4
b) Paduan emas 75%, tembaga 23%, dan hasil kadmium 2% untuk emas lampu
hijau.
c) Paduan emas 75%, 15% perak, tembaga 6%, dan Kadmium 4% menghasilkan
paduan hijau tua.
d) Paduan Nikel- Kadmium dalam baterai, yaitu logam kadmium (Cd) sebagai
anoda, nikel (IV) oksida (NiO2) sebagai katoda,dan elektrolit KOH 20%.
e) Paduan seng mengandung kadmium dalam kisaran 0,025-0. 1 5 persen
digunakan sebagai anoda korban dalam perlindungan korosi
G. BAHAYA KADMIUM
H. EFEK
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena
elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap
manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya
hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan
pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Jumlah normal
kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm)
5
dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng
(Zn). Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion
logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal dan
merkuri sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi
pada kesehatan manusia. Menurut badan dunia FAO/WHO, konsumsi per minggu
yang ditoleransikan bagi manusia adalah 400-500 μg per orang atau 7 μg per kg berat
badan.
I. REAKSI PENTING
a. Reaksi dengan udara
Kadmium dibakar untuk menghasilkan kadmium (II) oksida.
Persenyawaan
a. Kadmium sulfida (CdS) Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan
dijumpai sebagai mineral grinolit.
6
b. Kadmium oksida (CdO)Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai
coklat yang mendekati hitam tergantungdengan kondisi suhu pemanasan. Warna
tersebut merupakan akibat dari beberapa jenisterputusnya kisi kristal.
c. Kadmium seng telurida (CdZnTe)Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh
tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang tanpa sarung tangan yang tepat.
d. Kadmium hidroksida (Cd(OH) Tidak larut dalam basa. Cd hidroksi dapat
membentuk kompleks amina bila direaksikan denganamonia kuat berlebih.
Cd(OH)2 lebih bersifat asam daripada Zn(OH)2 yang bersifat amfoter.
e. Oksida kadmium Senyawa biner, oksida CdO dibentuk dengan pembakaran
logamnya di udara atau dengan pirolisis karbonat atau nitratnya. Asam oksida
dapat diperoleh dengan pembakaran alkil, asap kadmium oksida luar biasa
beracun. Kadmium oksida warnanya beragam mulai dari kuning kehijauan sampai
coklat mendekati hitam bergantung pada proses pemanasannya. Warna-warna ini
adalah hasil dari keragaman jenis kerusakan kisinya. Oksida menyublim pada
suhu yang sangat tinggi.
f. Hidroksida
Jika larutan garam Cd di tambah NaOH terbentuk Cd(OH)2.
Cd2+ + 2NaOH → Cd(OH)2 ↓(putih) + 2Na+
Hidroksida Cd mudah larut dalam amonia kuat berlebih membentuk
kompleksamin [Cd(NH3)4]2+.
Cd(OH)2(s) + 4NH3(aq) → [Cd(NH3)4]2+(aq) + 2OH–(aq)
g. Sulfida
Senyawa sulfida diperoleh dari interaksi langsung/pengendapan oleh H 2S dari
larutan aqua, larutan asam untuk CdS.
Cd + H2S → CdS + H2
h. Halida
Larutan Cd halida mengandung semua spesies Cd2+, CdX2+, CdX 2+
, dan CdX3-
dalam kesetimbangan.
i. Garam Okso dan Ion Aquo
Garam dari okso seperti nitrat, sulfat, sulfit, perklorat, dan asetat larut dalam air.
Ion aquo bersifat asam dan larutan garamnya terhidrolisis bagi larutan Cd yang
lebih pekat, spesies yang utama adalah Cd2OH3+.
2Cd2+ (aq) + H2O(l) → Cd2OH3+ (aq) + H+
7
Dengan adanya anion pengompleks, misalnya halida, spesies seperti Cd(OH)Cl
atau CdNO3+ dapat diperoleh.
j. Iodida
garam Cd dapat larut dalam KI. Jika larutan KI pekat ditambahkan pada larutan
garam amoniakal terbentuk Cd(NH3)¬4I4 yang berbentuk endapan putih. CdI2
larut dalam alkohol dan digunakan dalam fotografi.
Nomor Atom 24
9
Massa Atom 51,9961 g/mol
Golongan, periode, blok VI B, 4, d
Konfigurasi elektron [Ar] 3d5 4s1
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8,13, 1
Afinitas electron 64,3 kJ / mol -1
Ikatan energi dalam gas 142,9 ± 5,4 kJ / mol -1.
Panjang Ikatan Cr-Cr 249 pm
Senyawa beracun dan mudah terbakar
B. KEGUNAAN KROMIUM
a. Digunakan untuk mengeraskan baja, untuk pembuatan stainless steel, dan
untuk membentuk paduan
b. Digunakan dalam plating untuk menghasilkan permukaan yang indah dan
keras, serta untuk mencegah korosi.
c. Digunakan untuk memberi warna hijau pada kaca zamrud.
d. Digunakan sebagai katalis. seperti K2Cr2O7 merupakan agen oksidasi dan
digunakan dalam analisis kuantitatif dan juga dalam penyamakan kulit
e. Merupakan suatu pigmen, khususnya krom kuning
f. Digunakan dalam industri tekstil sebagai mordants
g. Industri yang tahan panas menggunakan kromit untuk membentuk batu bata
dan bentuk, karena memiliki titik lebur yang tinggi, sedang ekspansi termal,
dan stabil struktur kristal
h. Dibidang biologi kromium memiliki peran penting dalam metabolisme
glukosa
i. digunakan untuk aplikasi medis, seperti Cr-51 yang digunakan untuk
mengukur volume darah dan kelangsungan hidup sel darah merah.
j. digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak, khususnya senyawa
PrCrO4
k. digunakan dalam pembuatan batu permata yang berwarna. Warna yan kerap
digunakan adalah warna merah, yang diperoleh dari kristal aluminium oksida
yang kedalamnya dimasukkan kromium.
10
l. Bahan baku dalam pembuatan kembang api. Hal ini diperoleh dari Hasil
pembakaran amonium dikromat, (NH4)2Cr2O7, yang berisi pellet dari raksa
tiosianat (HgCNS).
C. PEMBUATAN UNSUR KROMIUM (Cr)
Proses Pembuatan
Logam krom dapat dibuat menurut proses Goldschmidt, yaitu mereduksi Cr2O3
dengan Aluminium (prosesaluminothermy). Dengan persamaan reaksi :
Cr2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3 (s) + 2Cr(s)
D. SUMBER DAN CARA PENGOLAHAN
E. REAKSI PENTING
a. Reaksi kromium dengan halogen
a) Fluorida
Kromium bereaksi langsung dengan fluorin, F2, pada suhu 400°C, dan 200-
300 atmosfer untuk membentuk kromium (VI) fluorida, CRF6.
11
Cr (s) + 3F2 (g) → CRF6 (s) [kuning]
b. Klorida
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur klorin, Cl2 membentuk CrCl3.
c. Bromida
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur bromida, Br2 membentuk CrBr3.
d. Iodida
12
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur iodida, I2 membentuk CrI3
Logam kromium larut dalam asam klorida encer membentuk larutan Cr(II)
serta gas hidrogen, H2. Dalam keadaan tertentu, Cr(II) hadir sebagai ion
kompleks [Cr(OH2)6]2+. Hasil yang sama terlihat untuk asam sulfat, tetapi
kromium murni tahan terhadap serangan. Logam kromium tidak bereaksi
dengan asam nitrat, HNO3.
f. Oksida
g. Sulfida
h. Nitrida
i. Karbonil
13
Reaksi kromium dengan karbonil dapat membentuk senyawa kromium
heksakrbonil, Cr(CO)6. Kromium juga dapat bereaksi dengan unsur tertentu
membentuk senyawa kompleks, misalnya reaksi kromium dengan kompleks
nitrat membentuk nitrat hexaaquakromium trihidrat, [Cr(NO3)3.9H2O].
14
a. Perilaku kimia titanium menunjukkan banyak kesamaan dengan silika dan
zirkonium, sebagai unsur pada kelompok transisi pertama.
b. Sedangkan sifat kimianya dalam larutan air memiliki beberapa kesamaan
dengan krom dan vanadium.
c. Titanium adalah logam transisi ringan dengan warna putih-perak dan
memiliki karakteristik kuat, berkilau, serta tahan korosi.
d. Titanium murni tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam pekat.
e. Logam ini membentuk lapisan oksida pelindung pasif (menyebabkannya
tahan korosi) saat terkena udara pada suhu tinggi.
f. Keadaan oksidasi utama adalah 4+, meskipun keadaan 3+ dan 2+ juga
dimungkinkan meskipun kurang stabil.
g. Unsur ini bisa terbakar di udara ketika itu dipanaskan untuk membentuk
TiO2, dan ketika dikombinasikan dengan halogen.
h. Meskipun tidak ditemukan terikat dengan unsur-unsur lain di alam,
titanium merupakan unsur kesembilan paling melimpah di kerak bumi
(0,63% massa) dan terutama terdapat dalam batuan beku serta batuan
sedimen yang berasal dari peluruhan batuan beku.
B. KEGUNAAN TITANIUM
15
C. PEMBUATAN TITANIUM
TiO 2 + Cl 2 ->TiCl 4 + CO 2
16
Fraksinasi
Titanium tetraklorida yang dimurnikan dengan distilasi (BP 136,4) untuk
menghapus klorida besi.
Pengurangan
Titanium tetraklorida yang dimurnikan direaksikan dengan magnesium cair di
bawah argon untuk menghasilkan sebuah "berpori titanium" spons.
Pencairan
Titanium spons dilebur di bawah argon untuk menghasilkan ingot.
17
d. Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal
tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion
(TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)
e. Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada
keadaan panas.
E. BAHAYA TITANIUM
a. Titanium tetraklorida sangat mengiritasi kulit dan cukup menghirup itu dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru parah hampir mati
b. Titanium karbida yang terdapat pada alat pemotong, dapat menyebabkan batuk
berat dan sakit tenggorokan jika partikel yang terhirup.
c. Bila dalam bentuk bubuk logam, logam titanium menimbulkan bahaya
kebakaran yang signifikan dan, ketika dipanaskan di udara, sebuah bahaya
ledakan.
18