Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nisrina Rahma Berlianna

NIM : 03181133144

Mata Kuliah : Hukum Islam

Tugas Analisis Putusan Pengadilan Agama Tentang Sengketa Wakaf

Menganalisis Putusan No : 916/Pdt.G/2011/PA.Ptk

Tentang Duduk Perkaranya

Bahwa penggungat dengan surat gugatannya yang terdaftar di register Kepaniteraan Pengadilan
Agama Kelas I-A Pontianak Nomor : 916/Pdt.G/2011/PA.Ptk tanggal 1 Desember 2011 telah
mengemukakan hal – hal yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Pada tanggal 23 Mei 2011 Penggugat melakukan transaksi jual beli sebidang tanah
berikut bangunan dan tanam tumbuh yang berada di atasnya. Transaksi tersebut
dilakukan antara ahli waris/ahli waris pengganti dari almh SYARIFAH SALMAH binti
ABDULLAH AL – HADDAD. Dalam transaksi ini para ahli waris/ ahli waris pengganti
memberikan kuasa penuh kepada HABIB MUSTAFA bin HABIB SHOLEH bin ALWI
AL-AHADDAD yang tertuang dalam surat pernyataan kesepakatan tanggal 23 Mei 2011
yang dibuat/dikuatkan oleh Notaris ANDI MARDANI, S.H., M.Kn.
2. Tanah tersebut dulunya merupakan tanah negara bekas hak postal perpending no 604
yang semasa hidupnya almh SYARIFAH SALMAH binti SYARIF ABDULLAH AL –
HADDAD beli dari TUAN ABDUL AZIS bin SHALAH bin MUSSALAM PALUGAH
yang tercatat dalam Akta Jual Beli. Tanah tersebut kemudian oleh SYARIFAH
SALMAH binti SYARIF ABDULLAH AL – HADDAD dihibahkan kepada HABIB
MUSTAFA bin SHOLEH AL – HADDAD berdasarkan surat akta hibah bangunan.
3. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak disepakati nilai jualnya sebesar Rp.
1.700.000.000,- (satu milyar tujuh ratus juta rupiah) dengan rincian:
a. Untuk menunaikan amanah orang tua/kakek nenek dari ahli waris/ahli waris
pengganti sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
b. Untuk HABIB MUSTAFA bin HABIB SHOLEH bin ALWI AL-HADDAD sebesar
Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
c. Untuk SYARIF ALI bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD
sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
d. Untuk SYARIF ZEN bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD
sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
e. Untuk bagian SYARIFAH NUR binti HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL –
HADDAD sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)
f. Untuk SYARIFAH CHADIJAH binti HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL –
HADDAD sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)
g. Untuk SYARIFAH FARIDA binti HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL –
HADDAD sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)
4. Rincian kesepakatan nilai jual beli diatas telah secara bertahap mengambil bagiannya
masing – masing (kasbon) dengan rincian sebagai berikut :
a. Penyerahan kepada pondok pesantren HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL
HADDAD senilai Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
b. HABIB MUSTAFA bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD
sebesar Rp. 67.000.000,- (enam puluh tujuh juta rupiah)
c. SYARIF ZEN bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD sebesar Rp.
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
d. Ahli waris pengganti dari almh. SYARIFAH CHADIJAH binti HABIB SHOLEH bin
ALWI AL – HADDAD sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)
e. Ahli waris pengganti almh. SYARIFAH FARIDA binti HABIB SHOLEH bin
HABIB ALWI AL – HADDAD sebesar Rp. 88.000.000,- (delapan puluh delapan juta
rupiah)
f. SYARIFAH NUR binti HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD
sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)
g. SYARIF ALI bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD sebesar Rp.
87.500.000,- (delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
5. Karena obyek jual beli belum mempunyai sertipikat, maka antara ahli waris/ahli waris
pengganti sepakat mengurus sertipikat ke kantor pertanahan kota Pontianak dengan
mengatasnamakan HABIB MUSTAFA bin HABIB SHOLEH bin ALWI AL –
HADDAD yang selanjutnya akan dibaliknama-kan ke pihak pembeli/penggugat.
6. Dalam transkasi jyal beli aquo dilakukan secara terbuka/transparan dengan melibatkan
seluruh ahli waris/ahli waris pengganti yang sah.
7. Ketika proses pengajuan sertipikat pada kantor pertanahan kota Pontianak hampir
rampung, para ahli waris/ahli waris pengganti telah menerima DP bahkan ada yang sudah
menerima sepenuhnya haknya masing – masing dari pembeli/penggugat. SYARIF ALI
bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD mengajukan sanggahan ke
kantor pertanahan kota Pontianak sehingga penerbitan sertipikat ditangguhkan sementara
dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama untuk kepastian hukum agar bisa
memproses lebih lanjut permohonan sertipikat tersebut.
8. Dalam sanggahannya SYARIF ALI bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL –
HADDAD menyatakan bahwa tanah obyek jual beli tersebut sudah diwakafkan dimana
SYARIFAH SALMAH binti SYARIF ABDULLAH AL – HADDAD sebagai WAKIF,
dan K.H. HABIB MUSTAFA bin SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD sebagai
NADZIR
9. Karena penggugat atau pembeli merasa dirugikan, pembeli yang beritikat baik mutlak
dilindungi oleh Undang – Undang/Hukum yang berlaku, dan mengajukan gugatan aquo.
10. Terdapat banyak kejanggalan diterbitkannya akta ikrar wakaf tersebut seperti :
- Obyek wakaf yang sampai saat ini belum memiliki sertipikat hal milik ataupun
sertipikat wakaf
- Sebagian besar ahli waris/ahli waris pengganti tidak mengetahui dana tau tidak
pernah melihat/mendengar adanya akta ikrar wakaf tersebut
- Surat asli akta ikrar wakaf tidak ada
- Obyek wakaf tersebut oleh KUA/PPAIW Kec. Pontianak Barat sampai saat ini belum
didaftarkan ke kantor pertanahan kota Pontianak untuk mendapatkan sertipikat wakaf
- PPAIW dan NADZIR yang ditunjuk sampai saat ini tidak melaksanakan hak dan
kewaibannya sebagaimana yang diatur dalam pasal 19, pasal 23 dan 33 Undang –
Undang No, 41 tahun 2004 tentang WAKAF sehingga mengandung cacat hukum
yang mengakibatkan batal demi hukum atau dapat dibatalkan.
- Akta Ikrar Wakaf tidak diurus oleh KUA/PPAIW setelah 3 bulan diucapkan maka
wakaf tersebut gugur dan batal demi hukum
- Akta ikrar wakaf yang telah dibuat pada tahun 1996 baru dimunculkan sekarang serta
obyek wakaf yang terletak di Kec. Pontianak Kota tetapi fotocopynya disahkan oleh
Kepala KUA Kec. Pontianak Barat menimbulkan pertanyaan.
- Dapat disimpulkan akta wakaf tersebut tidak sah, tidak mempunyai kekuatan hukum,
cacat hukum dan batal demi hukum serta beralasan bagi pengadilan berwenang untuk
membatalkan dengan segera dan tanpa syarat apapun juga.
11. SYARIF ALI bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD atas inisiatif
dan kesadaran sendiri mengirim surat pencabutan sanggahan ke kantor pertanahan kota
Pontianak yang juga menyatakan tidak keberatan jika kantor pertanahan kota Pontianak
menerbitkan sertipikat atas nama pemohon HABIB MUSTOFA bin HABIB SHOLEH
bin HABIB ALWI AL – HADDAD, serta tidak mempermasalahkan terjadinya jual beli
antara penggugat dengan ahli waris/ahli waris pengganti
12. Berdasarkan dalil – dalil diatas, hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya
untuk mengabulkan gugatan pembatalan akta ikrar wakaf ini dengan alasan tidak ada akta
aslinya serta cacat hukum, tidak mempunyai kekuatan hukum sehingga batal demi hukum
dan dinyatakan tidak berlaku;

Berdasarkan hal – hal tersebut dimohon bapak ketua pengadilan agama kelas I-A Pontianak
berkenan memanggil kedua pihak di hari sidang yang akan ditentukan dan kemudikan berkenan
menjatuhkan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;


2. Menetapkan tanah yang telah diwakafkan oleh SYARIFAH SALMA binti ABDULLAH
AL – HADAD tidak sah dan cacat hukum
3. Menyatakan batal demi hukum akta ikrar wakaf no : K-I/W2/1996 tanggal 29 Agustus
1996 diatas.
4. Menyatakan bahwa jual beli antara ahli waris/ahli waris pengganti dari almh SYARIFAH
SALMAH binti SYARIF ABDULLAH AL – HADDAD dengan pihak penggugat adalah
sah menurut hukum.
5. Memerintahkan Kepala KUA/PPAIW Kec. Pontianak Barat untuk mencabut/menarik
akta ikrar wakaf sesegera mungkin dan tanpa syarat apapun juga
6. Memerintahkan SYARIF ALI bin HABIB SHOLEH bin HABIB ALWI AL – HADDAD
untuk mencabut sanggahannya tanpa dibebani hak apapun/tanpa syarat apapun juga
7. Memerintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II untuk tunduk dan patuh terhadap isi
putusan dalam perkara aquo
8. Menghukum para tergugat untuk menanggung biaya perkara ini atau putusan yang seadil
– adilnya.

Analisis Putusan

Pengadilan Agama Pontianak telah memeriksa dan mengadili perkara tingkat pertama
dan telah menjatuhkan putusan dalam perkara pembatalan Akta Ikrar Wakaf yang diajukan oleh
penggugat yaitu M. RIDHA ALMUTHAHAR bin ISHAK ALI ALMUTHAHAR, S.Sos., Msi.,
melawan Menteri Agama Kementerian Agama RI Jakarta c.q. Kakanwil Kementerian Agama
Provinsi Kalimantan Barat c.q. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak c.q Kepala
KUA/PPAIW Kec. Pontianak Barat sebagai tergugat I dan SYARIF ALI bin HABIB SHOLEH
bin HABIB ALWI AL – HADDAD sebagai tergugat II

Sengketa wakaf yang akan dilakukan persidangan yang telah ditetapkan penggugat didampingi
kuasa hukumnya dan para tergugat datang menghadap persidangan dan kedua belah pihak telah
diusahakan untuk mediasi oleh Hakim mediator Drs. Mohammad Chabib namun tidak berhasil.
Pada persidangan berikutnya pengggugat didampingi kuasa hukumnya dan tergugat I datang
menghadap persidangan, namun tergugat II tidak datang meskipun telah dipanggil secara sah
sedang ketidak hadiarannya karena alasan yang sah maka pemeriksaan dilanjutkan dengan
mmebacakan surat gugatan penggugat yang oleh penggugat menyatakan tetap pada gugatannya a
quo.

Tentang Pertimbangan Hukum

Menimbang bahwa maksud dan tujuan penggugat pada pokoknya merupakan gugatan
pembatalan ikrar wakaf terhadap obyek wakaf berupa tanah wakaf yang telah dijual oleh ahli
waris / ahli waris pengganti kepada penggugat dan telah dibuatkan akta ikrar wakaf dihadapan
PPAIW; majelis hakim menemukan hal – hal sebagai berikut. Bahwa penggugat adalah pembeli
terhadap obyek tanah wakaf dari para ahli wairs wakif, penggugat telah membeli tanah wakaf
dan para ahli waris dan para ahli waris wakif telah menyerahkan obyek jual beli (tanah wakaf)
kepada penggugat, menurut pengakuan para pihak berperkara obyek jual beli berupa tanah wakaf
telah dibuatkan akta ikrar wakaf dihadapan PPAIW.

Menimbang bahwa telah terjadi jual beli antara penggugat dan para ahli waris wakif dan obyek
jual beli telah diserahkan oleh para ahli waris wakif kepada penggugat sebagai pembeli dan jual
beli dilakukan antara penggugat dan para ahli waris wakif setelah terjadi wakaf sehingga secara
yuridis tidak ada kerugian yang diderita penggugat Karena semata – mata hanya kekeliruan
penjual dan pembeli.

Menimbang secara yuridis pihak yang dirugikan adalah para tergugat sebagai turunan dari nazir
karena telah diamahkan oleh wakif untuk mengurus harta wakaf teserbut dan bukan penggugat.
Penggugat adalah orang yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan harta wakaf pada saat
terjadinya wakaf.

Menimbang bawah yang menjadi terggugat sehaursnya para ahli waris wakif (para penjual) dan
bukan para tergugat sehingga yang ditarik penggugat adalah tidak tepat. Berdasarkan pasal 12 PP
No. 28 Tahun 1997, orang yang berhak sebagai penggugat dan mempunyai legal standing dalam
perkara sengketa wakaf adalah Nazir, Wakif, ahli waris wakif dan pejabat yang berwenang
(PPAIW)

Menimbang berdasarkan pertimbangan diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa penggugat


secara hukum bukanlah sebagai persona snadi in judicio, sehingga gugatan penggugat dinyatakan
tidak dapat diterima (Niet ontavankelijke verklaard). Oleh karena penggugat adalah pihak yang
kalah, maka berdasarkan pasal 192 ayat (1) R.Bg, biaya perkara ini dibebankan kepada
penggugat.

Mengadili

Menyatakan bahwa gugatan penggugat tidak dapat diterima, dan membebankan kepada
penggugat untuk membayar biaya perkara ini. Putusan ini diputuskan dalam permusyawaratan
majelis hakim pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2012 oleh majelis hakim pengadilan agama
Pontianak yang terdiri dari DRS. MAHDI, SH., MH, sebagai ketua majelis, Dra. HJ. NURISMA.
N, SH. Dan Dra. ZAINIDAR masing – masing sebagai hakim anggota, diucapkan oleh ketua
majelis dalam persidangan yang terbuka untuk umum dan dihadiri oleh ROSYID ZAYYAT, SH.
MH. Sebagai panitera pengganti serta kuasa penggugat, penggugat dan tergugat I tanpa hadirnya
tergugat II.

Anda mungkin juga menyukai