Anda di halaman 1dari 3

Raja Candrakumara

Patih Indra
Raden Asoka
Sagara
Reden Rawindra

Teks drama

Suatu kerajaaan yang makmur disebuah tempat. Kisah berawal dari pemikiran raja tentang nasib
kerajaannya yang dia sudah tua dan bingung harus apa dia lakukan.

Raja Candrakumara : “(memandang kearah sekitaran kerajaan) aku sudah tua, bagaimana nasib
kerajaan ku ini ?”

patih Indra : “wahai Baginda Raja bahwa keturunanmu sudah siap menggantikan tahta
mu.”

Raja Candrakumara : “aku tidak yakin dengan anak - anak ku.”

Patih Indra : “kenapa bisa ? (terheran heran)”

Raja Candrakumara : “ karena mereka pasti berebut menguasai kerajaan ini dan akan terjadi
perang saudara, aku berwasiat jadi penerusku adalah raden Asoka”

Reden Rawindra Anak kedua Raja Candrakumara mendengar percakapan ayahnya, ia kecewa
melihat pernyataan ayahnya tadi, ia menyusun rencana ingin membunuh Raden Asoka dengan
bantuan Sagara (bekas patih dahulu) tapi dia bimbang karena yang dia bunuh adalah saudaranya
sendiri.

Reden Rawindra : “wahai Sagara bantulah aku merebut tahta dari saudaraku, aku ingin
menjadi raja setelah ayahku.”

Sagara : “apabila kau ingin berkerja sama kita bentuk kerjaan yang aku menjadi
patihnya.”

Reden Rawindra : “ siap baiklah, bagaimana aku cepat jadi raja ?”

Sagara : “Pertama - tama kita akan membuat kerajaan ayah mu hancur setelah
ayah mu mati setelah itu kita akan perang dengan Raden Asoka.”

Reden Rawindra : “Hah(terkejut) aku tidak sanggup mengerjakan itu, ayahku panutan
bagiku.”

Sagara : “apakah ayahmu mau tau tentang perebutan kekuasaan ini ?, tidakkan
sebaiknya kita obrak abrik saja , agar rencana kekuasaan kita berjalan
lancar.”

Reden Rawindra : “aku juga tidak peduli dengan mereka semua.”(mata melotot)
Sagara : “hahaha. baiklah kita lakukan secara perlahan” (tertawa sombong)

Setelah Reden Rawindra & Sagara berbincang bincang, pada suatu malam mereka bergerak
menyelusupi kediaman Raja Candrakumara. (srekkkkkk). Mendengar suara tersebut patih Indra
berlari dan melihat apa yang terjadi.

Patih Indra : (mencek urat nadi raja )?“kenapa bisa ini terjadi ? siapa yang melakukan
ini ?

Raden Asoka : (Berlari lari menghampiri Patih Indra) Kau apakan ayahku ? (mata melotot)

Patih Indra : Ayah mu telah mati, ttapii bukan aku yang melakukan (ketakutan)

Raden Asoka : Apaaa (Tangan menampar) bukan engkau terus siapaaa ?

Patih Indra : Ayah mu pernah menyampaikan bahwa kau dengan adik kau akan
berebut kekuasaan kerajaan ini tetapi ayahmu menurunkan tahtanya
kepadamu. Adikmu merasa iri pasti dia telah melakukan ini. Lihat ini (kain
kepala dipegang Raja Candrakumara) ini satu satunya punya Adikmu.

Raden Asoka : Betul, Aku tidakan memberikan kekuasaaan kerajaan ini padamu
Rawindra.

Patih Indra : aku mendukungmu. (menepuk punggung asoka)

Paginya Asoka diangkat menjadi raja dan diberitahukan kepada penduduk.

Patih Indra : wahai penduduk ,Raja Candrakumara telah wafat tahta kerajaan akan
diteruskan kepada Raden Asoka.

Rakyat : whohwhwowho semoga menjadi lebih baik lagi.

Reden Rawindra & Sagara berjalan kearah Asoka dengan melakuakan siap tempur.

Rawindra : Asoka aku tidak terima ini harusnya aku menjadi raja(menodongkan
pedang)

Asoka : Aku tidak akan memberikan ini kepadamu ayah sudah berwasiat akan
menurunkan tahtanya kepada ku.

Rawindra : Kau tidak mampu melakukan tugas ini sebaiknya aku sebelum aku akan
mehancurkan mu.

Sagara : Hahaha kau lemah sekali asoka.

Asoka : Aku tidak akan melukaimu tetapi aku tidak akan menyerahkan kekuaasaan
ini.

Rawindra : Banyak omong kau (pedang menuju kepala)


Asoka : (menangkis pedang dengan pedang) wahai adikku aku sayang padamu aku
punya hati nurani aku tidak mungkin melukaimu, apakah kau lupa tentang
ayah ?

Rawindra : (pedang terjatuh) .

Asoka : Kau kan yang telah membunuh ayah demi kekuasaan yang fana ini. Demi
ini kau menghalalkan segala cara.

Rawindra : Maafkan aku kakakku aku terlalu egois melakukan ini (merenung sedih).

Asoka : Sebelum kau minta maaf. sudah kumaafkan ( memeluk Rawindra ). Ayo kita
bangun kerajaan ini bersama sama.

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai