Anda di halaman 1dari 18

BLOK SISTEM PENGINDERAAN

Learning Outcome yang diharapkan dari mahasiswa, adalah :


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang organ penglihatan
2. Mahasiswa mampu memahami anatomi dan fungsi otot-otot penggerak bola mata
3. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi organ pendengaran
4. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi organ penghidu
5. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi organ pengecap

Organ Penglihatan
Orbita merupakan struktur bilateral di pertengahan atas regio facialis, di bawah fossa
cranii anterior dan anterior dari fossa cranii media, berisi bulbus oculi, nervus opticus, musculi
extraoculare, apparatus lacrimalis, jaringan lemak, fascia, dan nervi dan pembuluh- pembuluh
darah yang menyuplai stuktur-struktur tersebut
Bangunan tulang orbita/Rongga mata
Tujuh tulang berkontribusi pada kerangka masing-masing orbita . Tulang-tulang
tersebut
adalah maxilla, zygomaticum, frontale, ethmoidale, lacrimale, sphenoidale, dan palatinum.
Bersama-sama tulang-tulang tersebut memberikan bentuk piramida orbita, dengan lubang
dasarnya yang lebar di anterior pada regio facialis, dan apexnya meluas ke arah posteromedial.
Gambaran piramida dilengkapi dengan paries/dinding medialis, lateralis, superior, dan inferior.
Apex bentuk piramida tulang orbita berbentuk piramida ini adalah canalis opticus,
sedangkan dasarnya (margo orbitalis) dibentuk oleh:
 tulang frontale di superior,
 processus frontalis tulang maxilla di medial,
 processus zygomaticus tulang maxilla dan tulang zygomaticum di inferior, dan
 di sisi lateral oleh tulang zygomaticum, processus frontalis tulang zygomaticum, dan
zygomaticus tulang frontale.
Palpebrae/Kelopak mata
Palpebra superior dan palpebra inferior merupakan struktur-struktur anterior, yang saat
menutup, akan melindungi permukaan bulbus oculi. Celah antara kedua palpebrae, saat
terbuka, disebut rima palpebrarum/fissura palpebralis. Lapisan-lapisan palpebrae, dari anterior
ke posterior, terdiri dari kulit, jaringan subcutaneus, musculus volunter, septum orbitale, tarsus,
dan tunica conjunctiva (Gambar 8.57).
Pada dasarnya, palpebra superior dan palpebra inferior sama dalam struktur, kecuali
adanya tambahan dua musculus pada palpebra superior.
Kulit dan jaringan subcutaneous
Kulit palpebrae bukan substansi utama dan hanya merupakan selapis tipis jaringan ikat
yang memisahkan kulit dengan lapisan musculus volunteer di bawahnya kulit dengan lapisan
musculus volunter di bawahnya (Gambar 8.57).
Orbicularis oculi
Sabut-sabut musculus yang ditemui berikutnya dalam arah anteroposterior melalui
palpebrae adalah pars palpebralis orbicularis oculi (Gambar 8.57). Musculus ini merupakan
bagian musculus orbicularis oculi yang lebih besar, yang terdiri dari dua bagian pars orbitalis
yang mengelilingi orbita, dan pars palpebralis, yang terdapat di dalam palpebrae (Gambar
8.58). Orbicularis oculi dipersarafi oleh nervus facialis [VII] dan menutup palpebrae.
Pars palpebralis merupakan lapisan tipis dan dilekatkan di medial oleh ligamentum
palpebrale mediale, yang melekat pada crista lacrimalis anterior, dan di lateral menyatu dengan
sabut-sabut dari musculus dalam palpebra inferior pada ligamentum palpebrale laterale.

Septum orbitale
sebelah dalam terhadap pars palpebralis orbicularis oculi terdapat perpanjangan
periosteum ke dalam palpebra superior dan inferior dari margo orbitalis (Gambar 8.59).
Struktur ini disebut septum orbitale, yang meluas ke bawah hingga palpebra superior dan keatas
hingga palpebra inferior dan berlanjut dengan periosteum di luar dan di dalam orbita (Gambar
8.59) Septum orbitale melekat pada tendo musculus levator palpebrae superioris dalam
palpebra superior dan melekat pada tarsus dalam palpebra inferior.

Tendo Tarsus palpebrale Tarsus dan levator palpebrae superioris


Tarsus memberikan perlindungan utama pada tiap palpebrae (Gambar 8.60). Terdapat
tarsus superior yang besar pada palpebra superior dan yang lebih kecil, tarsus inferior berada
pada palpebra inferior. Lempeng jaringan ikat padat ini melekat di medial pada crista lacrimalis
anterior tulang maxilla melalui ligamentum palpebrale mediale dan ke lateral pada eminentia/
tuberculum orbitalis pada tulang zygomaticum oleh ligamentum palpebrale laterale.
Meskipun secara umum lempeng tarsal pada palpebra Superior dan inferior serupa
dalam struktur dan fungsi namun terdapat perbedaan yang unik. Yang berhubungan dengan
tarsus pada palpebra superior adalah musculus levator palpebrae superioris (Gambar 8.60: lihat
juga Tabel 8.8), yang mengangkat palpebrae. Yang menyertai musculus levator palpebrae
superioris adalah kumpulan sabut-sabut otot polos yang berjalan dari permukaan inferior
levator menuju tepi atas tarsus superior (Gambar 8.57). Dipersarafi oleh serabut-serabut
sympathicum postganglionares dari ganglion cervicale superius, musculus ini disebut musculus
tarsalis superior
Tunica conjunctiva
Struktur palpebrae dilengkapi oleh membran tipis (tunica conjunctiva), yang menutup
permukaan posterior tiap palpebrae (Gambar 8.57) dan kemudian berefleksi ke permukaan luar
(sclera) bulbus oculi. Membran ini meluas pada bulbus oculi hingga pertemuan antara sclera
dan cornea. Dengan adanya membrana di daerah ini, saccus conjunctivalis dibentuk saat
palpebrae tertutup, dan perluasan atas dan bawah saccus tersebut disebut fornix conjunctivae
superior dan fornix conjunctivae inferior (Gambar 8.57).

Glandulae
Terbenam oleh lempeng tarsus adalah glandulae tarsales, yang bermuara di tepi bebas
tiap palpebrae (Gambar 8.57). Glandulae ini modifikasi glandula sebacea dan mensekresi
bahan minyak yang meningkatkan kekentalan air mata dan menurunkan kecepatan penguapan
air mata dari permukaan bulbus oculi. (lihat Gambar 8.57). Yang berhubungan dengan folliculli
bulu mata adalah glandula sebacea dan glandula sudorifera. (Gambar 8.61):
Pembuluh pembuluh darah
Suplai arterial palpebrae berasal dari beberapa pembuluh darah di daerah tersebut. Yang
termasuk di dalamnya ( gambar 8.61)
 arteria supratrochlearis, arteria supraorbitalis, arteria lacrimalis, dan arteria dorsalis nasi
yang berasal dari arteria ophthalmica,
 arteria angularis dari arteria facialis,
 arteria transversa facialis dari arteria temporalis superficialis, dan
 cabang-cabang dari arteria temporalis superficialis sendiri.
Persarafan
Persarafan palpebrae termasuk komponen sensorium dan motorium. Seluruh nervi sensorius
merupakan cabang nervus trigeminus [V]. Cabang-cabang palpebralis berasal dari (Gambar
8.62):
 nervus supraorbitalis, nervus supratrochlearis,
 nervus infratrochlearis, dan nervus lacrimalis dari
 nervus ophthalmicus [V,], dan
 nervus infraorbitalis dari nervus maxillaris (V2)
Apparatus Lacrimalis
Apparatus lacrimalis terlibat dalama produksi, perpindahan dan drainase cairan dari permukaan
bulbus oculi. Yang termasuk di dalamnya adalah glandula lacrimalis dan ductusnya,
canaliculus lacrimalis, saccus lacrimalis, dan ductus nasolacrimalis
Glandula lacrimalis terletak di anterior pada daers superolateral orbita (Gambar 8.63) dan
dibagi mena

dua bagian oleh levator palpebrae superioris (Gambar 8.64):


 Bagian yang lebih besar, pars orbitalis berada dalam suatu cekungan, fossa sacci
lacrimalis, dalan tulang frontale.
 Bagian yang lebih kecil, pars palpebralis berada inferior dari levator palpebrae
superioris di bagian superolateral palpebrae.
Beberapa ductulus excretorii mengalirkan sekresi glandulanya ke bagian lateral fornix
conjunctivae superior.
Secara berkelanjutan cairan disekresi oleh glandula lacrimalis dan bergerak menyeberangi
permukaan bulbus oculi dari lateral ke medial saat palpebrae berkedip.

Cairan terkumpul di sisi medial dalam lacus lacrimalis dan mengalir dari lacus tersebut melalui
canaliculus lacrimalis, satu canaliculus berhubungan dengan tiap palpebrae (Gambar 8.63).
Punctum lacrimale merupakan lubang yang dilalui cairan memasuki masing-masing
canaliculus.
Berjalan ke medial, akhirnya canaliculus lacrimalis bergabung dengan saccus lacrimalis di
antara crista lacrimalis anterior dan posterior menuju ligamentum palpebrale mediale dan
anterior terhadap pars lacrimalis
Bulbus oculi
Bentuk bulat bulbus oculi menempati bagian anterior orbita. Bentuknya yang membulat
terputus di anterior, dengan adanya tonjolan keluar. Proyeksi keluar ini sesuai dengan 1/6 dari
seluruh area bulbus oculi dan merupakan cornea yang transparan (Gambar 8.89). Posterior dari
cornea dan dalam urutan dari depan ke belakang adalah camera anterior bulbi, iris dan pupil,
camera posterior bulbi, lensa, camera vitrea bulbi (camera postrema), dan retina.
Camera anterior dan posterior bulbi
Camera anterior bulbi merupakan daerah langsung di posterior dari cornea dan anterior dari
bagian
berwarna oculus (iris) (Gambar 8.89). Lubang central pada iris adalah pupil. Posterior dari iris
dan anterior dari lensa ada camera posterior bulbi yang lebih kecil.
Camera anterior dan posterior bulbi saling berkelanjutan melalui lubang pupil. Camera ini
dipenuhi oleh cairan (humor aquosus), yang disekresikan ke dalam camera posterior bulbi,
mengalir ke camera anterior bulbi melalui pupil, dan diserap ke dalam sinus venosus sclerae
(canalis dari Schlemm), yang merupakan saluran vena sirkuler pada pertemuan antara cornea
dan iris (lihat Gambar 8.89).

Humor aquosus menyuplai nutrisi pada cornea dan lensa yang avaskuler, dan mempertahankan
tekanan intraoculare.
Lensa dan humor vitreus
Lensa memisahkan 1/5 anterior bulbus oculi dari 4/5 bagian posterior (lihat Gambar 8.89).
Lensa tersebut transparan, merupakan cakram elastis bikonveks yang melekat melingkar pada
musculi yang Secara berhubungan dengan dinding luar bulbus oculi.
Perlekatan lateral ini menyebabkan lensa mampu mengubah kemampuan refraksinya dalam
mempertahankan ketajaman penglihatan.
Empat-perlima bagian posterior bulbus oculi, dari lensa hingga retina, ditempati oleh camera
vitrea bulbi (camera postrema) (lihat Gambar 8.89). Segmen ini dipenuhi oleh bahan seperti
gelatin yang transparan corpus vitreum (humor vitreus). Bahan ini, tidak seperti humor
aquosus, tidak dapat digantikan.
Sclera
Sclera merupakan lapisan keruh dari jaringan ikat padat dapat dilihat di anterior melalui tunica
conjunctiva menutupinya sebagai "bagian putih mata" (lihat Gambar 8.89). Sclera ditembus
beberapa pembuluh darah dan nervus, termasuk nervus opticus di posterior menyediakan
perlekatan berbagai musculus yang terlibat dalam gerak bulbus oculi.
Selubung fascia bulbus oculi menutupi permukaan eksternal sclera dari tempat masuk nervus
opticus corneoscleralis, Sedangkan pertemuan internal sclera melekat secara longgar pada
choroidea tunica vasculosa
Corpus ciliare
Membentang dari tepi anterior choroidea adalah corpus ciliare (Gambar 8.89, 8.91). Struktur
berbentuk segitiga ini, terletak di antara choroidea dan iris, membentuk cincin sempurna di
sekeliling bulbus oculi. Komponen - komponennya termasuk musculus ciliaris dan processus
ciliares (lihat Gambar 8.91).
Musculus ciliaris terdiri dari sabut-sabut otot polos yang tersusun longitudinal, sirkuler,
dan radial. Dikendalikan oleh parasympathicum yang berjalan ke orbita dalam nervus
oculomotorius [III], sabut-sabut otot ini, saat kontraksi, memperkecil ukuran cincin yang
dibentuk oleh corpus ciliare (Tabel 8.9, lihat Gambar 8.91)
Processus ciliares merupakan rigi longitudinal yang berproyeksi dari permukaan dalam
corpus ciliare (lihat Gambar 8.91). Membentang dari struktur ini adalah fibrae zonulares yang
melekat pada lensa bulbus oculi, yang menahan lensa pada posisi yang sesuai dan secara
kolektif membentuk ligamentum spensorium lentis.

Iris
Melengkapi tunica vasculosa bulbus oculi di anterior adalah iris (lihat Gambar 8.91). Struktur
sirkuler ini, terproyeksi keluar dari corpus ciliare, dan merupakan bagian yang berwarna pada
oculus dengan celah centralis (pupil). Pengaturan ukuran pupil dilakukan oleh sabut-sabut otot
polos dalam iris (lihat Gambar 8.91):
 Sabut-sabut dalam pola sirkuler menyusun musculus sphincter pupillae (Tabel 8.9),
yang dipersarafi oleh parasympathicum-kontraksi sabut-sabut tersebut memperkecil
atau menyebabkan kontraksi celah pupil
 Sabut-sabut yang tersusun dalam pola radial membentuk musculus dilator pupillae.
Organ Pendengaran
Ductus cochlearis
Ductus cochlearis mempunyai posisi centralis dalam cochlea labyrinthus osseus yang
terbagi menjadi dua saluran (scala vestibuli dan scala tympani). Ductus cochlearis tersebut
terpelihara pada posisinya oleh perlekatan di pusat dengan lamina modioli, yang merupakan
lempeng tipis perluasan tulang dari modiolus (bagian pusat inti tulang cochlea), dan di perifer
dengan dinding luar cochlea (Gambar 8.110, 8.111).

Dengan demikian, bentuk segitiga ductus cochlearis mempunyai (Gambar 8.111):


 dinding luar berhadapan dengan tulang cochlea yang terdiri dari penebalan periosteum
yang dilapisi epithelium (crista spiralis/ ligamentum spirale);
 atap (membrana vestibularis), yang memisahkan endolympha dalam ductus cochlearis
dari perilympha dalam scala vestibuli dan terdiri dari membrana dengan jaringan ikat
di pusatnya yang dilapisi oleh epithelium pada kedua sisinya; dan
 dasar, yang memisahkan endolympha dalam ductus cochlearis dari perilympha dalam
scala tympani dan terdiri dari tepi bebas lamina modioli, dan membrana
(membrana/lamina basilaris) yang meluas dari tepi bebas lamina modioli menuju
perluasan ligamentum spirale yang melapisi dinding luar cochlea.
Organum spirale merupakan organ pendengaran, bersandar pada membrana/lamina basilaris,
dan berproyeksi ke dalam ductus cochlearis yang tertutup, terisi endolympha (Gambar 8.111)
Pembuluh-pembuluh darah
Suplai arterial menuju auris interna terbagi antara pembuluh-pembuluh darah yang menyuplai
labyrinthus osseus dan labyrinthus membranaceus.
Labyrinthus osseus disuplai oleh arteriae yang sama yang menyuplai sekeliling tulang
temporale- termasuk arteria tympanica anterior cabang dari arteria maxillaris, arteria
stylomastoidea cabang dari arteria auricularis posterior, dan ramus petrosus dari arteria
meningea media.
Labyrinthus membranaceus disuplai oleh arteria labyrinthi, yang berasal dari arteria cerebelli
inferior
anterior atau merupakan cabang langsung arteria basilaris-apapun asalnya, arteria ini masuk ke
meatus acusticus internus bersama dengan nervus facialis [VII] dan nervus vestibulocochlearis
[VIII dan akhirnya terbagi menjadi:
 ramus cochlearis, yang berjalan melalui modiolus dan menyuplai ductus cochlearis; dan
 satu atau dua ramus vestibularis, yang menyuplai apparatus vestibularis.
Persarafan
Nervus vestibulocochlearis [VIII membawa serabut- serabut afferent komponen cochlearis)
dan keseimbangan (komponen vestibularis). Nervus ini memasuki permukaan lateral truncus
encephali, di antara pons dan medulla oblongata, setelah keluar dari tulang temporale melalui
meatus acusticus internus dan menyeberangi fossa cranii khusus untuk pendengaran posterior.
Di dalam tulang temporale, pada ujung distal meatus acusticus internus, nervus
vestibulocochlearis terbagi membentuk:
 nervus cochlearis, dan
 nervus vestibularis.
Nervus vestibularis membesar untuk membentuk ganglion vestibulare, sebelum terbagi
menjadi superior/rostralis dan inferior/caudalis, didistribusikan ke tiga ductus semicircularis
dan utriculus dan sacculus.
Nervus cochlearis memasuki basis cochlea berjalan ke atas melalui modiolus. Sel-sel ganglion
nervus cochlearis adalah ganglion spirale pada lamina modioli yang berputar mengelilingi
modiolus. Cabang-cabang nervus cochlearis berjalan melalui lamina modioli untuk
mempersarafi reseptor-reseptor dalam organum spirale.

Organ Pengecap
Lingua
Lingua merupakan sebuah struktur musculare membentuk bagian dasar cavitas oris dan bagian
dinding anterior oropharynx (Gambar 8.231A). anteriornya (pars presulcalis) berada dalam
cavitas oris

dan berbentuk seperti segitiga dengan apex tumpul yang disebut apex linguae. Apexnya
mengarah ke anterior dan berada tepat di belakang dentes incisivi. Radix linguae melekat pada
tuthyreoglossusla dan hyoideum. Dorsum linguae pars presulcalis/facies superior oralis atau
2/3 anterior lingua mengarah dalam bidang horizontalis. Dorsum lingua pars postsulcalis/facies
pharyngealis atau 1/3 posterior lingua melengkung ke inferior dan menjadi lebih mengarah
dalam bidang verticalis. Pars presulcalis dan postsulcalis dorsum linguae dipisahkan oleh
bentuk V dari sulcus teminalis. Sulcus terminalis tersebut membentuk margo inferior isthmus
faucium di antara cavitas oris dan cavitas pharyngis. Pada apex sulcus yang berbentuk V
terdapat sebuah cekungan kecil (foramen caecum linguae), yang menandai tempat pada saat
embryo di mana epithelium menginvagin asi untuk membentuk glandula thyroidea. Pada
beberapa orang sebuah ductus thyreoglossus tetap ada dan menghubungkan foramen caecum
linguae dengan glandula thyroidea pada regio cervicalis.
Papillae linguales
Dorsum linguae/facies superior atau pars oralis lingua tertutup oleh ratusan papillae linguales
(Gambar 8.231B):
Papillae filiformes merupakan proyeksi-proyeksi kecil mucosa berbentuk kerucut yang
berakhir dalam satu atau lebih titik-titik. Papillae fungiformes berbentuk lebih bulat dan lebih
besar daripada papillae filiformes, dan cenderung terkonsentrasi di sepanjang margo linguae.
Papillae terbesar adalah papillae vallatae, yang merupakan papillae silindris dengan ujung

tumpul yang menginvaginasi permukaan lingua hanva ada sekitar 8-12 papillae vallatae dalam
sebuah garis berbentuk V tepat di anterior dari sulcus terminalis lingua.
Papillae foliatae merupakan lipatan-lipatan mucosa segaris pada sisi-sisi lingua di dekat sulcus
terminalis lingua. Papillae secara umum meningkatkan daerah kontak di antara permukaan
lingua dan isi cavitas oris. Semua kecuali papillae filiformes mempunyai kuncup-kuencup
kecap/taste buds pada permukaannya.

Facies inferior linguae


Facies inferior pars oralis linguae miskin papillae, tapi mempunyai sejumlah lipatan mucosa
yang segaris (Gambar 8.232C,D). Sebuah lipatan medial tunggal (frenulum linguae) berlanjut
dengan mucosa yang menutup dasar cavitas oris. dan berada di atas margo inferior septum
sagittalis median, yang di dalam memisahkan sisi kanan dan kiri lingua. Pada tiap sisi frenulum
linguae terdapat vena lingualis, dan di lateral dari tiap vena terdapat sebuah kekasaran disebut
plica fimbriata.

Facies pharyngealis
Mucosa yang menutup facies pharyngealis linguae teratur dalam konturnya karena banyaknya
noduli-noduli kecil jaringan lymphoid di dalam submucosa. Noduli tersebut secara kolektif
disebut tonsillar lingualis. Tidak terdapat papillae pada facies pharyngealis.
Musculi
Bentukan besar lingua dibentuk oleh musculi (Tabel 8.22, Gambar 8.231A). Lingua
selengkapnya dibagi menjadi menjadi separuh kiri dan kanan oleh septum sagittalis medi an
yang dibentuk oleh jaringan ikat. Artinya semua musculi linguae berpasangan. Terdapat
musculi linguae intrinsic dan ekstrinsik. Musculi intrinsik linguae (Gambar 8.223) berorigo
berinsertio di dalam jaringan lingua. Musculitersebut dibagi menjadi musculi longitudinali
superior, longitudinalis inferior, linguae, dan verticalis linguae, dan musculi tersebut dapat
mengubah bentuk lingua.
Musculi ekstrinsik lingua (Tabel 8.22, Gambar 8.233) berorigo pada struktur-struktur di luar
lingua dan berinsertio ke dalam lingua. Terdapat 4 musculi ekstrinsik utama pada tiap sisi,
musculi genioglossus, hyoglossus, styloglossus, dan palatoglossus. Musculi tersebut
memprotrusi, meretraksi, mendeespresi, dan mengelevasi lingua. Kecuali palatoglossus, yang
dipersarafi oleh nervus vagus [X], semua musculi lingua dipersarafi oleh nervus hypoglossus
[XII].
Pembuluh-pembuluh darah
Suplai arterial
Arteria utama pada lingua adalah arteria lingualis (Gambar 8.234)
Pada tiap sisi, arteria lingualis berasal dari arteria carotis externa pada regio cervicalis yang
berdekatan dengan ujung cornu majus tulang hyoideum. Arteria tersebut membentuk
lengkungan ke atas dan kemudian membelok ke bawah dan ke depan untuk berjalan di
profundus dari musculus hyoglossus. dan menyertai musculus tersebut melalui apertura yang
dibentuk oleh tepi-tepi musculi mylohyoideus, constrictores pharynges superior, dan medius,
dan memasuki dasar cavitas oris.
Arteria lingualis kemudian berjalan ke depan dalam bidang di antara musculi hyoglossus dan
genioglossus menuju apex linguae.
Selain lingua, arteria lingualis menyuplai glandula sublingualis, gingivae, daesn tunica mucosa
oris pada dasar cavitas oris.
Drainase vena
Lingua dialiri oleh venae dorsales linguae dan vena profunda linguae (Gambar 8.234).
Vena profunda linguae dapat terlihat melalui mucosa pada facies inferior linguae. Walaupun
vena tersebut menyertai arteria lingualis pada bagian anterior lingua, vena tersebut akan
terpisah dari arterianya di posterior oleh musculus hyoglossus. Pada tiap sisi, vena profunda
linguae berjalan bersama dengan nervus hypoglossus [XII pada permukaan luar musculus
hyoglossus dan berjalan keluar dari dasar cavitas oris melalui apertura yang dibentuk oleh tepi-
tepi musculi mylohyoideus, constrictores pharyngis superior dan medius. Vena tersebut
bermuara ke dalam vena jugularis
interna pada regio cervicalis. Venae dorsales linguae mengikuti arteria lingualis di antara
musculi hyoglossus dan genioglossus dan, seperti vena profunda linguae, bermuara ke dalam
vena jugularis interna pada regio cervicalis.
Persarafan
Persarafan lingua meserupakan persarafan yang kompleks dan melibatkan sejumlah nervi
(Gambar 8.234 dan 8.235).
Nervus glossophaeryngeus [IX]
Sensasi pengecapan (afferentes khusus/special afferents [SA]) dan sensasi umum yang berasal
dari pars pharyngealis glossopharyngeus [IX].
Nervus glossopharyngeus [IX] keluar dari cranium melalui foramen jugulare dan berjalan turun

di sepanjang permukaan posterior musculus stylopharyngeus. Nervus tersebut berjalan di

sekeliling permukaan lateral stylopharyngeus dan kemudian menyelinap melalui aspectus


posterior celah di antara musculi constrictores pharyngis superior, medius, dan mylohyoideus.
Nervus tersebut kemudian berjalan ke depan pada dinding cavitas oropharyngis tepat di bawah
polus inferior tonsillar palatina dan masuk pars pharyngealis linguae di profundus dari musculi
styloglossus dan hyoglossus. Lebih lanjut, pengecapan dan sensasi umum dari 1/3 posterior
lingua, cabang- cabangnya menyelinap di anterior dari sulcus terminalis lingua untuk
membawa sensasi kecap (afferents khusus/special afferents/SA) dan sensasi umum dari
papillae vallatae.
Nervus lingualis
Persarafan sensasi umum dari 2/3 anterior atau pars presulcalis dorsum linguae dibawa oleh
nervus lingualis, yang merupakan cabang utama nervus mandibularis [V,]. Nervus ini berawal
di dalam fossa infratemporalis dan berjalan ke anterior ke dalam dasar cavitas oris dengan
berjalan melalui celah di antara musculi mylohyoideus, constrictor pharyngis superior, dan
constrictor pharyngis medius (Gambar 8.236). Nervus lingualis kemudian berlanjut ke
anteromedial melintasi dasar cavitas oris, melengkung di bawah ductus submandibularis, dan
berjalan naik menuju ke dalam lingua pada permukaan luar dan superior dari musculus
hyoglossus (Gambar 8.236). Selain membawa sensasi umum dari pars presulcalis dorsum
linguae/pars oralis lingua, nervus lingualis juga membawa sensasi umum dari mucosa pada
dasar cavitas oris dan gingivae yang berhubungan dengan dentes inferior. Nervus lingualis juga
membawa serabut-serabut parasympathicum dan serabut pengecapan dari pars presulcalis
dorsum linguae yang merupakan bagian nervus facialis VII
Nervus facialis [VII]
Pengecapan (affrentes khusus/special afferents) dari pars presulcalis dorsum linguae dibawa
menuju SSP olen nervus facialis [VII]. Serabut-serabut sensorium khusus (afferentes
khusus/special afferents) nervus facialis [VII keluar dari lingua dan cavitas oris sebagai bagian
nervus lingualis. Serabut-serabut tersebut kemudian masuk nervus chorda tympani, yang
merupakan sebuah cabang nervus facialis [VII] yang bergabung dengan nervus lingualis di
dalam fossa infratemporalis (lihat Gambar 8.236).

Nervus hypoglossus [XII]


Semuamusculilingua dipersarafi oleh nervus hypoglossus XII kecuali untuk musculus
palatoglossus, yang dipersarafi oleh nervus vagus [X]. Nervus hypoglossus [XII] keluar dari
cranium melalui canalis hypoglossi dan berjalan turun hampir verticalis pada regio cervicalis
menuju setinggi tepat di bawah angulus mandibulae (Gambar 8.237). Di sini nervus tersebut
melengkung tajam ke depan di sekitar rami sternocleidomastoidei arteria occipitalis, menyilang
arteria carotis externa, dan berlanjut ke depan, menyilang lengkungan arteria lingualis, untuk
mencapai permukaan luar 1/3 bawah musculus hyoglossus. Nervus hypoglossus [XII]
mengikuti musculus hyoglossus melalui celah di antara musculi constrictor pharyngis superior,
constrictor pharyngis medius, dan mylohyoideus untuk mencapai lingua.
Pada regio cervicalis superior, sebuah cabang ramus anterior C1 bergabung dengan nervus
hypoglossus [XII]. Hampir semua serabut-serabut C1 keluar dari nervus hypoglosseus [XII]
sebagai radix superior ansa cervicalis (Gambar 8.237). Di dekat tepi posterior musculus
hyoglossus, serabut-serabut yang tersisa keluar dari nervus hypoglossus [XII] dan membentuk
2 nervi: ramus thyrohyoideus, yang berada pada regions ecervicales untuk mempersarafi
musculus thyrohyoideus; ramus geniohyoideus, yang berjalan ke dalam dasar cavitas oris untuk
mempersarafi geniohyoideus.

Anda mungkin juga menyukai