SKENARIO 1 Blok 1.3
SKENARIO 1 Blok 1.3
A. Identifikasi Istilah
Jaras : Berkas
Alur atau jalan
Regio : Daerah, wilayah atau area
Daerah datar yang kurang lebih memiliki batas yang jelas
Impuls : Pesan yang di terima oleh reseptor
Reseptor : Ujung saraf yang peka terhadap rangsangan pancaindra
Mediator : Perantara
Sensorik : Rangsangan dari reseptor ke sistem saraf pusat
Jaras sensorik : Alur atau jalan rangsangan dari reseptor ke sistem saraf pusat
B. Menetapkan Masalah
1. Bagaimana mekanisme nyeri?
o Transduksi : perubahan rangsang nyeri menjadi sinyal listrik, suatu akhiran saraf
aferen menerjemahkan stimulus ke dalam impuls ke dalam nosiseptik
o Transmisi : penyaluran dari neuron satu ke neuron lain. Suatu proses di mana
impuls di salurkan menuju kornu dorsalis medula spinalis kemudian sepanjang
tractus sensorik menuju otak
o Modulasi : pengaturan sinyal listrik di SSP yang menyebabkan persepsi. Proses
amplifikasi sinyal neuron terkait nyeri
o Persepsi : penyampaian atau pemahaman impuls saraf
2. Apasajaklasifikasinyeri?
Jenis rasa nyeri
Nyeri cepat : ke medula spinalis disalurkan melalui serat a-delta; bisa
dirasakan dalam waktu 0,1 detik; nyeribersifatakut, tajamataumenusuk.
Contohnya pada luka sayatan di kulit, nyeri tajam (sharp pain), nyeri
terbakar (burning pain), nyeri tembakan (shooting pain).
Nyeri lambat : ke medula spinalis melalui serat aferen c dan bisa di rasakan
dalam waktu 1 detik, nyeri tumpul (dull pain), Nyeri proyeksi (referred pain).
Berdasarkan waktu
Nyeri akut : nyerinya berlangsung selam kurang lebih 3 bulan dan
merupakan respon simpatis
Nyeri kronik : berlangsung lebih dari 3 bulan dan merupakan respon
parasimpatik
Berdasarkan sumbernya
Nyeri viseral : yang diakibatkan oleh organ viseral (organ dalam).
Nyeri nosiseptik : nyeri yang di sebabkan oleh kerusakan jaringan, proses
penyakit atau fungsi abnormal otot dan jaringan dari organ dalam.
Nyeri somatik : nyeri yang di sebabkan oleh bagian sistem muskuluskeletal.
Nyeri Neuropatik: disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer SSP, terasa
terbakar.
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi nyeri?
Usia : berbeda pada orang dewasa dan anak-anak.
Anak-anak belum bisa mengungkapkan nyeri. Sedangkan orang dewasa sering
melaprkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi
Kelamin : laki laki dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam
merespon nyeri, justru lebih di pengaruhi budaya ( anggapan laki laki lebih kuat dari
wanita )
Spritual : pasien yang lebih tenang jika diberi nasehat rohani
Anxiety : tegang , khawatir, dll.
tingkat keparahan nyeri :
pengalaman sebelumnya : seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa
lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi
nyerinya
keletihan : sehabis melakukan kegiatan yang berat
budaya : orang belajar dari budaya, bagaimana seharusnya mereka
berespon terhadap nyeri. Contohnya : misalkan suatu daerah menganut
kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka
melakukan kesalahan.
Penyebab nyeri
Secara fisik : trauma, gangguan sirkulasi darah, peradangan.
Secara psikis : trauma pada psikologis.
Anterolateral
1. First order neuron, reseptor ke neuron sensori lalu dari ujung saraf masuk ke
medula spinalis(badan sel/ganglion) melalui posterior grey horn lalu bersinap.
2. Second order neuron, habis bersinap dari first order ke second order di suatu
secmen medula spinalis (contohnya VC1) lalu akan bersilangan melalui spino
talamik track anterior maupun lateral (berisi akson) kemudian ke thalamus.
3. Thrird order neuron, di thalamus (ventral posterior nukleus) bersinap lalu
menuju ke cortex dari cerebrum. Lalu di interpretasika sebagai suatu rangsangan
berupa nyeri, dingin, panas, dll
Jaras motorik : posterolateral
12. Apa mediator kimia yang mengantar impuls sampai ke sistem saraf pusat
Lambat
Hormon
Neuroakti peptide
Cepat
Neurontransmitter
eksisatori :asetil kolin, serotonin.
Inhibitori : gaba, glisin
LO :
1. Modalitas sensori
2. Jaras somatosensoris ( dengan gambar )
3. Tipe Serabut saraf
4. Klasifikasi nyeri
5. Mekanisme nyeri
6. Jaras nyeri ( asendes dan desendes)
7. Patofisiologi nyeri