Anda di halaman 1dari 10

BAB 6

GENERATOR SEREMPAK

Disusun Oleh :
Dicky Farren Wijaya 073001600015
Leandro Windessy 073001600036

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
masih memberikan kita kesehatan, sehingga dapat terselesaikannya tugas mata kuliah Teknik
Tenaga Listrik,bab GENERATOR SEREMPAK.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang


telah membantu kami dalam menyusun tugas ini terutama bapak Ishak Kasim selaku dosen
yang sabar dan tulus dalam memberi ilmu mata kuliah Teknik Tenaga Listrik. Kami juga
berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
DAFTAR ISI
A.PRINSIP DASAR1

A.1 Tegangan yang Diinduksikan 1

A.2 Diagram Vektor Generator Serempak 1

B.KARAKTERISTIK 2

B.1 Karakteristik Beban Nol 2

B.2 Karakteristik Beban Singkat 2

B.3 Karakteristik Berbeban 3

B.4 Karakteristik Luar 3

B.5 Karakteristik Pengatur 3

C.HUBUNGAN KERJA PARALEL 4

C.1 Checking Tegangan 4

C.2 Checking Frekuensi 5

C.3 Checking Phasa 5

DAFTAR PUSTAKA 7
BAB VI
GENERATOR SEREMPAK
A.PRINSIP DASAR

Medan magnet pada mesin sinkron terdiri dari :

1. Medan Utama

◦ Magnet Permanen : Kekuatannya tak dapat diatur dan berangsur-angsur


berkurang

◦ Elektro magnet : Kekuatannya dapat diatur dalam batas tertentu

2. Medan Jangkar

◦ Disebut juga medan stator

◦ Merupakan superposisi dari medan bolak-balik yang berasal dari tiga


kumparan stator

P : Jumlah Kutub

F : Frekuensi

A.1 Tegangan yang Diinduksikan

 Harga rata-rata :

 Harga efektif :

 Untuk bentuk sinus :

Eeff = c.n.φ

A.2 DiagramVektor Generator Serempak


B.KARAKTERISTIK

B.1 Karakteristik Beban Nol

E=E(If)n, I = 0

 E=c.n.φ E=C’.φ E~φ

 N=konstan

FUNGSI E=E(If)

 B=B(H)

Lengkung tidak melalui titik nol karena ada remanensi

E=c.n.φ
n
E'  E
E’=c.n’.φ n'

B.2 Karakteristik Hubung Singkat

 Ihs=Ihs(If)n, U=0

 Grafik tidak memiliki titik nol karena If= 0, telah ada dari Ihs

 Untuk perputaran

 N=n0,U=0

 N=1/2.n0,U=0, maka grafiknya dari Ihs=Ihs(If)akan berhimpit


B.3 Karakteristik Berbeban

Beban leading untuk cosϕ=0

ϕ =  90 ( Kapasitif)

Beban Lagging untuk cos ϕ = 0

ϕ =  90 (induktif)

B.4 Karakteristik Luar

 U=U(I)

COSϕ=0.8 (leading)

 Beban Kapasitif

COSϕ=1 beban resistif

 Tahanan murni

COSϕ=0.8(Lagging)

 Beban Induktif

B.5 Karakteristik Pengatur


P= √3.U.I.cosϕ U,P nyata,konstan jadi Icosϕvjuga konstan

Terdapat selisi phasa antara U dan I,maka arah dari I dapat diatur // dengan U.Karena itu Ix
dapat terletak// dengan U

C.HUBUNGAN KERJA PARALEL

1. Generator pparalel dengan jala-jala yang berkekuatan

2. Generator paralel dengan generator lain (paling sering dilksanakan)

Tujuannya :

 Menghindarkan kenaikan dari arus beban nominal jika pemakaian bertambah


bila terjadi overloading panas akan naik

 Menghindarkan penghentian pemberian arus/daya jika mesin mengalami


kerusakan/perbaikan/diservice/overhall

Syarat kerja paralel :

1. U1 = U2 atau U1eff = U2eff

2. ω1 = ω2 atau f1 = f2

3. Ф1 = Ф2 atau Ф1 – Ф2 = 0 (satu phasa)

C.1 Checking Tegangan


Bila penutupan saklar masih terdapat perbedaan potensial anatara kedua ujung yang terbuka
maka akan mengakibatkan terjadinya arus hubungan singkat dan arus ini akan mengalir ke
dalam masing-masing generator karena adanya arus hubungan singkat, maka kumparan
dalam generator dapat terbakar (karena isolasi rusak)

untuk menghindari hal tersebut maka harus diteliti syarat :

U1 = Ủ1 cos (ω1t – Ф1)

U2 = Ủ2 cos (ω2t – Ф2)

jadi U1 = U2

 Untuk mengecek kesamaan tegangan daat diperiksa dengan menggunakan 2 buah


voltmeter pada masing-masing generator. Dapat pula menggunakan sebuah voltmeter
yang dihubungkan dengan change-over switch (on saklar).

C.2 Checking Frekuensi

 Sering juga dipergunakan lampu sincronoscop untuk mengecek kesamaan phasa/juga


frekuensi

 Untuk mengecek kesamaan frekuensi dipakai frekuensi meter

C.3 Checking Phasa


 Hubungan Gelap

Tegangan antara lampu-lampu tesebut adalah selisih tegangan antara phasa di mana lampu-
lampu tersebut dihubungkan. Tegangan yang didapatkan pada suatu saat akan mencapai
harga 2 kali lebih besar daripada tegangan nominal dari jala-jala.

Pada saat dimana sinor-sinor tegangan yang dihubungkan itu berhimpit maka lampu L padam
dan saklar dimasukkan sebelum tercapai kesamaan dari phasa dan frekuensi maka lampu
akan berkelap-kelip terus

 Hubungan terang

Lampu akan saling bergantian menyala dan padam dengan kecepatan sebesar
perbedaan. Tegangan lampu 2 juga kali tegangan generator atau jala-jala. Persamaan
tercapai pada saat lampu L1 padam dan L2, L3 menyala sama terang
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/314322787/Gener
ator-Serempak
https://www.academia.edu/10406120/GENER
ATOR_SINKRON_ALTERNATOR

Anda mungkin juga menyukai