Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN

STERILISASI

RSUD SEKARWANGI CIBADAK


2015

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat

dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pedoman ini tepat pada

waktunya. Kami juga ucapkan terima kasih kepada para staf-staf

rumah sakit yang sudah membimbing kami sehingga panduan ini

dapat terselesaikan.

Kami menyadari dalam pembuatan panduan ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan untuk perbaikan masa yang akan datang.

Semoga panduan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih.

Tim penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan ...........................................................................................
1.1Latar Belakang ...................................................................................
1.2Tujuan Panduan Sterilisasi ................................................................
1.2.1 Tujuan umum .....................................................................
1.2.2 Tujuan khusus ....................................................................
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................
1.4 Prinsip ..............................................................................................
1.5 Kewajiban dan Tanggung Jawab ......................................................
1.6 Pengertian .........................................................................................
BAB II Sterilisasi Di Rumah Sakit ...................................................................
A. Aktivitas fungsional pusat sterilisasi ................................................
B. Tahap – tahap sterilisasi alat/ bahan medik ......................................
C. Aktivitas Fungsional Pusat Sterilisasi ..............................................
D. Tahap – tahap sterilisasi alat / Bahan Medik....................................

BAB III Penutup ..............................................................................................


a. Kesimpulan .......................................................................................
b. Saran .................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Angka infeksi nasokomial terus meningkat mencapai
sekitar 9% atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah
sakit seluruh dunia. Hasil survey yang dilakukan di DKI Jakarta
pada 11 rumah sakit, didapatkan angka infeksi nasokomial
untuk ILO (Infeksi Luka Operasi) 18,9%, ISK (Infeksi saluran
Kemih) 15,1%, IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) 26,4%,
Pneumia 24,5% dan Infeksi saluran nafas lain 15,1%, serta
infeksi lain 32,1%. Untuk mencegah infeksi nasokomial yang
terus meningkat maka perlu dilakukan kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah sakit , salah satu elemen
kegiatan PPI adalah sterilisasi.
Sterilisasi adalah proses pengolahan alat atau bahan yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan
proses kimia atau fisika.

4
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan
kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi
pada pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator
keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
angka infeksi nasokomial di rumah sakit, untuk mencapai
keberhasilan tersebut maka dilakukan pengendalian infeksi di
rumah sakit.
Kegiatan sterilisasi merupakan salah satu mata rantai
yang penting untuk pencegahan infeksi. Kegiatan sterilisasi
dapat dilakukan di masing- masing unit rumah sakit ataupun di
suatu pusat unit sterilisasi. Dimanapun kegiatan sterilisasi
dilakukan di rumah sakit, yang terpenting adalah kegiatan
sterilisasi dilakukan menurut metoda yang telah sesuai standar
yang ditetapkan. Dengan hasil sterilisasi yang selalu terkontrol.

II. Tujuan panduan sterilisasi


II.1 Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi petugas medis Rumah Sakit Umum
Sekarwangi Cibadak untuk melakukan pelayanan sterilisasi.

5
II.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman pelaksanaan sterilisasi di Rumah Sakit
2. Agar pelaksanaan sterilisasi sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan Rumah Sakit
3. Menghindari terjadinya komplikasi yang disebabkan
kesalahan sterilisasi.

III. Ruang Lingkup


1. Panduan ini diterapkan kepada PelayananSterilisasi di Rumah
Sakit Umum Sekarwangi Cibadak.
2. Pelaksana Panduan ini adalah petugas pelaksana sterilisasi di
Rumah Sakit Umum Sekarwangi Cibadak

IV. Prinsip
1. Kegiatan sterilisasi harus meliputi: pembilasan, pembersihan,
pengeringan, inspeksi dan pengemasan, pemberi label,
pembuatan, penyimpanan dan distribusi.
2. Pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di
ruang perawatan.

6
3. Semua peralatan pakai ulang harus di bersihkan secara baik
sebelum dilakukan proses desinfeksi dan sterilisasi.
4. Pengeringan alat harus dilakukan hingga kering.
5. Setiap alat bongkar pasang harus diperiksa kelengkapannya
6. Kegiatan sterilisasi dilakukan oleh petugas yang terlatih.

V. Tugas dan Tanggung Jawab


a. Perawat/ petugas sterilisasi:
a. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien.
b. Melakukan proses sterilisasi alat dan bahan.
c. Mempertahankan stock inventory yang memadai untuk
perawatan pasien.
d. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan.
e. Mendokumentasikan setiap kegiatan yang telah dilakukan.
f. Memberikan penyuluhan tentang hal – hal yang berkaiatan
dengan masalah sterilisasi
b. Kepala Instalasi/ Kepala Ruangan
a. Memastikan kegiatan sterilisasi sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan.

7
b. Mengidentifikasi setiap kelalaian yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan sterilisasi dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya
kembali insiden tersebut.
c. Direktur
a. Memantau dan memastikan proses sterilisasi dan
memastikan terlaksana dengan baik di Rumah Sakit.
b. Menetapkan kebijakan untuk mengembangkan atau
mengatasi setiap masalah yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan sterilisasi di Rumah Sakit.

VI. Pengertian
1. Aerasi adalah pemaparan kemasan yang baru di sterilkan
gas etilen oksida pada sirkulasi udara untuk menghilangkan
sisa gas etilen oksida
2. Antiseptic adalah desinfektan yang digunakan untuk
permukaan kulit dan membrane mukosa untuk menurunkan
jumlah mikroorganisme.
3. Autoclave adalah suatu alat / mesin yang digunakan untuk
sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan.

8
4. Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah
pencemaran mikroorganisme atau substansi lain yang
berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut
termasuk perendaman, pencucian, desinfeksi sampai
sterilisasi.
5. Desinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui
sistem termal atau zat kimia.
6. Inkubator adalah alat atau mesin yang digunakan untuk dapat
menghasilkan suhu tertentu secara kontiniu untuk
menumbuhkan kultur bakteri.
7. Infeksi Nasokomial adalah infeksi yang diperoleh di rumah
sakit dimana pada saat masuk rumah sakit tidak ada tanda
atau gejala infeksi atau tidak dalam masa inkubasi.
8. Lumen adalah lubang panjang dan kecil seperti pada kateter,
jarum suntik maupun pembuluh darah.
9. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme
termasuk spora.
10. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua
mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika atau
kimia.

9
11. Steril adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat
mensterilkan.
12. Termokopel adalah sepasang kabel termoelektrik untuk
mengukur perbedaan suhu dan digunakan untuk
mengkalibrasi suhu pada mesin sterilisasi.

10
BAB II
STERILISASI DI RUMAH SAKIT

I. Aktivitas Fungsional Pusat Sterilisasi


1. Pembilasan : pembilasan alat yang telah digunakan
tidak dilakukan diruang perawatan.
2. Pembersihan : semua peralatan pakai ulang harus di
bersihkan secara baik sebelum
dilakukan proses desinfeksi dan
sterilisasi.
3. Pengeringan : pengeringan hasil pembersihan hingga
kering.
4. Inspeksi dan pengemasan : setiap alat bongkar pasang
harus diperiksa kelengkapannya,
sementara untuk bahan linen
diperhatikan densitas maksimum.

11
5. Memberi label : setiap kemasan harus mempunyai
label yang jelas isi dari kemasan,
secara sterilisasi, tanggal sterilisasi,
dan kadaluarsa proses sterilisasi.
6. Pembuatan : membuat dan mempersiapkan kapas
dan kasa balut kemudian akan di
strerilkan.
7. Sterilisasi : dilakukan oleh staf yang sudah
diberikan latihan sterilisasi
sebelumnya.
8. Penyimpanan
9. Distribusi

II. Tahap-Tahap Sterilisasi Alat/ Bahan Medik


1. Dekontaminasi
Adalah proses fisik atau kimia untuk membersihkan
benda/ benda yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba

12
yang berbahaya bagi kehidupan. Sehingga aman untuk
proses-proses selanjutnya. Proses ini bertujuan untuk
melindungi pekerja yang bersentuhan langsung dengan alat-
alat kesehatan yang sudah melalui proses dekontaminasi
tersebut dari penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh
mikroorganisme pada alat kesehatan tersebut.

a. Menangani, Mengumpulkan dan Transportasi Benda-benda


Kotor
 Peralatan pakai ulang dipisahkan dari limbah/ buangan di
tempat pemakaian oleh pekerja yang mengetahui potensi
terjadinya infeksi dari benda-benda tersebut.
 Benda-benda tajam dipisahkan dan di tempatkan di dalam
kontainer yang baik.
 Kain-kain pakai ulang di titipkan di tempat kotor dan di
kembalikan ke laundry
 Peralatan yang terkontaminasi langsung di bungkus danm
dibawa ke ruangan dekontaminasi.
 Peralatan yang terkontaminasi di bungkus di kantong
plastik tertutup dan tahan bocor, kantong tertutup, atau

13
kontainer untuk menghindari tumpahan atau penguapan
dan di bawa segera mungkin setelah digunakan ke
ruangan dekontaminasi dengan karet tertutup.
 Semua cairan yang terkontaminasi di masukkan ke
kontainer yang tahan bocor , jika tidak mungkin di buang
ke toilet atau sink sebelum membawa peralatan yang
kotor.
 Peralatan yang sudah di pakai di tutup dan di bawa
dengan kereta tertutup.
 Alat- alat yang terkontaminasi di pisahkan secara fisik
dari alat-alat yang bersih.
 Alat-alat yang tidak di pakai dan tidak di buka kembali
keruang dekontaminasi untuk selanjutnya di steril ulang
sebelum di distribusikan kembali.
 Jika di perlukan pekerja yang menangani mengumpulkan
dan membawa alat-alat harus memakai alat pelindung.
b. Pembuangan Limbah
Limbah atau buangan harus di pisahkan dari alat-alat
pakai ulang di tempat pemakaian, diidentifikasi dan di
buang menurut kebijakan rumah sakit.

14
c. Mencuci/ Cleaning
Semua alat-alat pakai ulang harus di cuci hingga benar-
benar bersih sebelum di desinfeksi dan disterilkan.
d. Menangani Alat-alat yang Terkontaminasi di Point of Use
Pembersihan alat-alat pakai ulang yang terkontaminasi
dimulai sesegera mungkin setelah dipakai.
 Langsung dibungkus dan di bawa ke ruang
dekontaminasi
 Di bersihkan dari kotoran yang besar-besar di tempat
pemakaian sesuai prosedur yang berlaku dan langsung
dibungkus untuk menghindari cipratan, tumpahan, atau
penguapan sampai dibawa ke ruang dekontaminasi.
e. Menangani Alat-alat yang Terkontaminasi di Ruang
Dekontaminasi
 Di bongkar jika di rakit lebih dari satu komponen dan di
buka semua sambungan untuk memastikan seluruh
permukaan tercuci bersih.
 Di sortir berdasarkan metode pembersihan

15
 Dibersihkan sebelum proses sterilisasi uap ataupun EO,
karena baik uap ataupun EO tidak dapat meresap dan
membunuh mikroorganisme. Jika alat tidak di bersihkan
dengan baik terlebih dahulu, alat-alat ini tidak boleh
diproses dalam load yang sama seperti yang akan masuk
ke terminal sterilisasi. Aerasi yang baik dari alat-alat
yang didekontaminasi dengan EO juga harus terjadi
sebelumnya.

III. Metode Merendam/ Membilas


Mencuci bersih adalah proses yang menghilangkan
semua partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel
yang tidak kelihatan dan menyiapkan permukaan dari
semua alat-alat agar aman untuk proses desinfeksi dan
sterilisasi. Mencuci dapat dilakukan secara manual
ataupun mekanik ataupun kombinasi keduanya.
Karenanya untuk memastikan kebersihan dan tidak
merusak alat serta keamanan pekerja, alat-alat harus :
 Dibongkar jika dirakit lebih dari satu komponen dan
semua sambungan harus dibuka.

16
 Dimulai dengan merendam dalam air pada suhu 20
sampai 43 derajat celcius selama 20 menit.

17
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Sterilisasi adalah proses pengolahan alat atau bahan
yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk
kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan
dengan proses kimia atau fisika.

b. Saran
Diharapkan kepada semua pembaca panduan ini dapat
mengerti maksud isi panduan ini dan dapat dipergunakan
sebagai refrensi berikutnya.

18

Anda mungkin juga menyukai