Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TENTANG

KEAMANAN SEKOLAH

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : ALIMUL HUDA

KELAS :1 - A

MTs S AL-MANDILI PANYABUNGAN


T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul
“Keamanan sekolah”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya
kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah
memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa
kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang
tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa Itu Sekolah Aman ....................................................................... 2

B. Ciri-ciri sekolah yang aman, nyaman dan disiplin ............................ 2

C. Cara mewujudkan sekolah yang aman, nyaman dan disiplin ............ 3

D. Meningkatkan disiplin siswa ............................................................. 4

E. Mencegah Prilaku Menyimpang ........................................................ 4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................. 5
B. SARAN .............................................................................................. 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin sangatlah penting agar
siswa dapat mencapai prestasi yang terbaik dan guru dapat menampilkan kinerja yang
terbaik. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah sekolah yang warga sekolahnya
bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar dan hubungan antar warga sekolahnya positif.
Sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin menyediakan lingkungan fisik (gedung,
kelas, halaman). Selain aspek keamanan fisik, kenyamanan atau disebut iklim sekolah,
yaitu menyangkut atmosfir, perasaan, lingkungan keseluruhan secara sosial dan emosional
sekolah juga harus diciptakan secara positif. Faktor yang mempengaruhi kenyamanan atau
iklim sekolah ini adalah hubungan atau keterikatan antar warga sekolah, interaksi antar
warga sekolah, rasa saling mempercayai dan saling menghargai antar warga sekolah. Bila
keadaan faktor-faktor tersebut tinggi maka semakin positif iklim sekolah tersebut.
Keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan suatu sekolah ditentukan oleh nilai-nilai
dan sikap warga sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite sekolah.
Pada sekolah yang aman, warga sekolah mempunyai komitmen yang mendalam dalam
menciptakan dan menjaga sekolah. Insiden intimidasi, kekerasan diselesaikan dengan
cepat, efektif dan pemulihan hubungan antar warga sekolah cepat dipulihkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah interaksi antar warga sekolah dapat meningkatkan keamanan dan
ketertiban di sekolah?
2. Apakah sikap dan perilaku antar warga sekolah dapat meningkatkan keamanan dan
ketertiban di sekolah ?
3. Apakah peran guru dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban di sekolah ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa Itu Sekolah Aman


Menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin sangatlah penting agar
siswa dapat mencapai prestasi yang terbaik dan guru dapat menampilkan kinerja yang
terbaik. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah sekolah yang warga sekolahnya
bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar dan hubungan antar warga sekolahnya positif.
Sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin menyediakan lingkungan fisik (gedung,
kelas, halaman) sekolah yang bersih dan aman. Selain aspek keamanan fisik, kenyamanan
atau disebut iklim sekolah, yaitu menyangkut atmosfir, perasaan, lingkungan keseluruhan
secara sosial dan emosional sekolah juga harus diciptakan secara positif. Faktor yang
mempengaruhi kenyamanan atau iklim sekolah ini adalah hubungan atau keterikatan antar
warga sekolah, interaksi antar warga sekolah, rasa saling mempercayai dan saling
menghargai antar warga sekolah. Bila keadaan faktor-faktor tersebut tinggi maka semakin
positif iklim sekolah tersebut.
Keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan suatu sekolah ditentukan oleh nilai-nilai
dan sikap warga sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite sekolah.
Pada sekolah yang aman, warga sekolah mempunyai komitmen yang mendalam dalam
menciptakan dan menjaga sekolah. Insiden intimidasi, kekerasan diselesaikan dengan
cepat, efektif dan pemulihan hubungan antar warga sekolah cepat dipulihkan.

B. Ciri-ciri sekolah yang aman, nyaman dan disiplin


a. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin mempunyai karakteristik sebagai berikut.
Lingkungan fisik sekolah aman dan nyaman (gedung sekolah, kelas, laboratorium,
peralatan, halaman)
b. Warga sekolah saling mendukung dan menghargai.
c. Semua warga menerapkan disiplin yang efektif
d. Sekolah memberikan pembelajaran terbaik.
e. Warga sekolah mengembangkan sikap persamaan, keadilan, dan saling pengertian
f. Perilaku dan sikap yang diharapkan sekolah diajarkan.
g. Strategi pengelolaan prilaku yang menyimpang sifatnya supportive thd siswa
h. Adanya program penyembuhan/terapi

2
i. Adanya pemodelan/ contoh prilaku dan sikap yang diharapkan dari semua staf
sekolah
j. Adanya hubungan yang baik antara sekolah dan orang tua, komite sekolah dan
masyarakat.

C. Cara mewujudkan sekolah yang aman, nyaman dan disiplin


Untuk mewujudkan sekolah yang aman perlu dilakukan beberapa langkah. Pertama
sekolah harus membentuk komite yang terdiri dari berbagai stakeholders, yaitu masyarakat
sekitar sekolah, orang tua, guru, kepala sekolah komite sekolah dan siswa. Dengan
melibatkan semua fihak diharapkan komite dapat memperjatam pemahaman dan
kesepakatan tentang apa yang perlu dilakukan. Melibatkan keahlian yang terdapat di
masyarakat, seperti anggota kepolisian atau ABRI sangatlah penting. Keterlibatan orang
tua juga sangat penting agar hal-hal yang menjadi keprihatinan siswa dapat didengar dan
diselesaikan. Selain itu stakeholders yang lain perlu dilibatkan agar dapat didengar
bagaimana pengalaman mereka sehubungan dengan mewujudkan sekolah yang aman.
Tugas pertama dari komite ini adalah melakukan needs assessment mengenai
keadaan sekolah saat ini ditinjau dari segi keamanan. Berdasarkan penilaian awal ini,
komite dapat memperoleh pengetahuan mengenai kekuatan dan kelemahan sekolah dalam
hal keamanan. Berdasarkan hal ini rencana untuk mewujudkan sekolah yang aman.
Untuk meningkatkan keamanan sekolah, upaya harus difokuskan pada bangunan
fisik sekolah, tata letak dan kebijakan dan prosedur yang ada untuk melaksanakan kegiatan
sehari-hari dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul. Bangunan sekolah, kelas,
ruang lab, kantor, perpustakaan, lapangan olah raga dan halaman sekolah harus
direview. Selain itu, berbagai kebijakan dan prosedur juga akses masuk sekolah harus
dinilai kembali. Penggunaan teknologi untuk mencegah orang masuk penyusup masuk dari
luar seperti alarm, pagar, teralis harus dipertimbangkan. Pencegahan ini harus distandarkan
oleh sekolah dan standar-standar lain untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan harus
dibuat seperti membawa benda-benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya. Jalur
komunikasi dan prosedur yang harus diikuti bila terjadi kejadian pencurian atau
pelanggaran lainnya harus dibuat.

3
D. Meningkatkan disiplin siswa
Sayangnya disiplin di sekolah sering didefinisikan dengan prosedur yang terfokus
pada konsekuensi pemberian hukuman. Perspektif disiplin secara tradisional ini kurang
sempurna sebab tidak memperhatikan perkembangan dan tidak mendukung prilaku pro-
sosial yang ditunjukkan siswa. Riset menunjukkan bahwa memberikan hukuman saja tidak
cukup untuk menekan prilaku menyimpang dan mengembangkan prilaku pro-sosial siswa.
Dengan demikian definisi disiplin menurut paradigma baru adalah langkah-langkah atau
upaya yang perlu guru, kepala sekolah orang tua dan siswa ikuti untuk mengembangkan
keberhasilan prilaku siswa secara akademik maupun sosial. Jadi disiplin dianggap sebagai
alat untuk untuk menuju keberhasilan untuk semua guru, dan semua siswa di berbagai
situasi.
Sekolah tidak lagi menggunakan pengelolaan penanganan prilaku secara individu
dan terpisah-pisah tetapi menggunakan pendekatan sistem disiplin yang menyeluruh yang
meliputi penanganan prilaku yang terjadi baik di kelas, halaman, kantin, kamar kecil dan
lain-lain.
E. Mencegah Prilaku Menyimpang
a) Meningkatkan Kualitas Sekolah.
 Sesuaikan pembelajaran dengan siswa (contoh mengakomodasi berbagai
motivasi siswa yang berbeda dan perkembangan siswa yang berbeda)
 Berikan status tertentu bagi siswa yang kurang populer (peran khusus sebagai
asisten atau totur sebaya).
 Identifikasi dan remedi kekurangan secara awal.
b) Tindak lanjuti semua penyimpangan prilaku dan penyebabnya.
 Identifikasi motivasi siswa yang melakukan prilaku menyimpang.
 Untuk prilaku menyimpang yang tidak disengaja, berilah penguatan cara
mengelola/ menguasai diri (contoh keterampilan sosial, cara memecahkan
masalah).
 Bila prilaku menyimpang ini,

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap sekolah harus menjadikan aturan wajib adanya polisi sekolah. Dan bagi
sekolah yang tidak memungkinkan adanya polisi sekolah seperti di tingkat SD maka
kepala sekolah berkewajiban membuat jadwal untuk menugaskan para guru dan penjaga
sekolah dalam membantu peserta didik saat menyebrang jalan raya.

B. Saran
Kepada sekolah yang belum memiliki polisi sekolah segera melakukan pelatihan
bagi peserta didiknya untuk berlatih menjadi polisi sekolah. Dan bagi sekolah SD kepala
sekolah segera mengatur untuk menugaskan bawahannya untuk mengatur saat para peserta
didik yang akan menyebrang jalan raya.

Anda mungkin juga menyukai