Wanita yang menerima bantuan dalam waktu satu bulan setelahnya
persalinan memiliki hasil yang menguntungkan dan lebih sedikit kecacatan jangka panjang dibandingkan perempuan dengan PP yang onset lambat.
1. Isik Mesut, 2018, Postpartum Psychosis, Estern Journal of Medicine Vol. 23
No.1. Pp. 60-63 KESIMPULAN
Periode postpartum adalah periode berisiko untuk penyakit psikiatri. Faktor
etiologi dari postpartum psychosis (PP) diantaranya adalah primiparitas, perubahan hormon nifas, kurang tidur, dan komplikasi lainnya seperti peningkatan stress lingkungan, kematian perinatal selama persalinan, malformasi kongenital telah dilaporkan sebagai faktor resiko untuk PP. Riwayat gangguan bipolaratau PP episodik merupakan salah satu faktor resiko terpenting terjadinya PP. Manifestasi awal termasuk gejala seperti insomnia, perubahan suasana hati, pikiran obsesif tentang bayi, dan kemudian delusi, halusinasi, perilaku tidak teratur, agitasi psikomotor, penurunan nafsu makan, ketatonia, dan perubahan suasana hati yang parah.
Diagnosis psikiatris utama yang harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan
onset PP dini adalah gangguan bipolar. Peningkatan disforia, emosi, kebingungan, dan gangguan tidur terlihat pada gangguan bipolar dengan gejala psikotik dan PP. Pasien PP berbeda dari pasien depresi berat karena mereka memiliki masalah kognitif, pemikiran delusi, perilaku tidak teratur. Ketika mengevaluasi seorang wanita dengan kemungkinan PP atau delirium post partum, penting untuk menunjukkan riwayat menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan investigasi laboratorium dan atau pencitraan yang relevan untuk menilai penyebaqb atau kontributor organik.