Anda di halaman 1dari 13

Psikosis Postpartum

Oleh : Baiq Maulida Amani H1A015012

Pembimbing : dr. Agustine Mahardika M.Kes, Sp.KJ


Outline
• Definisi
• Epidemiologi
• Faktor risiko dan Etiologi
• Gejala klinis
• kriteria diagnosis
• Diagnosis Banding
• Tatalaksana
• Prognosis
DEFINISI

• Psikosis postpartum adalah gangguan psikotik dengan karakteristik


mencakup halusinasi,delusi, agitasi dan kesulitan untuk tidur,menunjukkan
sikap aneh dan tidak masuk akal (irasional).
• Psikosis pascapartum adalah kondisi kejiwaan dengan mekanisme onset
terkait dengan perubahan fisiologis tertentu (misalnya, ritme hormonal,
imunologis, sirkadian) yang menyebabkan penyakit pada wanita yang
rentan secara genetik.
• Merupakan syndrom yang ditandai oleh depresi, waham dan pikiran dari
ibu untuk melukai bayi dan diri sendiri.
• Berhubungan dengan gangguan mood khusunya bipolar dan depresi berat
EPIDEMIOLOGI

• Angka kejadian termasuk jarang  1-2 per 1000 wanita


• Insidensi kasus meningkat pada kelahiran pertama dan pada wanita yang
memiliki riwayat gangguan psikosis sebelumnya
• 50%-60% setelah melahirkan anak pertama.
• 50% merupakan kelahiran dengan penyulit.
• 50% memiliki keluarga dg riwayat Gangguan Mood.
Faktor risiko danEtiologi

• Genetik
• Hormonal
• Gangguan tidur
• Psikososial (distress)
• Psikodinamika (tidak ingin memiliki anak, tidak bahagia dalam pernikahan
dll)
Gejala klinis

• Gejala awal :
 insomia
Mood swing
Mania
Depresi
Gejala bipolar : delusi mood yang tidak selaras, perubahan prilaku, pikiran
obsesif.
Penampilan derilium dengan gejala kognitif : disorientasi, kebingungan,
derealization, dan depersonalisasi.
Gejala lain : penyisipan pikiran, penarikan atau penyiaran, pengalaman
pasif, suara halusinasi.
Onset beberapa hari pasca bersalin (rata-rata 2-3 minggu, dalam 8
minggu )
Kriteria diagnosis

• PPDGJ III : F53. Gangguan jiwa dan perilaku yg berhubungan dg masa nifas,
timbul dalam 6 minggu setelah bersalin (F.53.0 … ringan… depresi pasca
bersalin. F.53.1….berat..psikosis masa nifas)
• DD/ Gangguan Mood (mesti dipikirkan)
• Gejala khas; waham, defisit kognitif, gangguan motilitas, kelainan mood,
halusinasi (materi tentang menjadi ibu dan kehamilan)
Diagnosis Banding

• Diagnosis Banding Psikotik karena Kondisi Medis Umum (Hipotiroid,


sindrom cushing)
• Postpartum Blues  normal terjadi hp 50% setelah melahirkan, segera
setelah melahirkan, berlangsung beberapa hari, berhenti sendiri,
kesedihan, kelelahan, iritabilitas
Prognosis

• 5% bunuh diri, 4% infanticide.


• Prognosis baik pada sebagian besar pasien 70% sembuh
Terapi

“Terapi Termasuk kegawatan psikiatrik”  Butuh pengawasan ketat


• Terapi farmakologi : Antipsikotik, sleeping tablets, Benzodiazepin, mood
stabilizer, Antidepresan.
• Percobaan bunuh diri  rawat psikiatri.
• Bila ibu ingin berkontak dg anak  diawasi dengan cermat.
• Dukungan suami dan lingkungan keluarga.

Goal terapi : Membantu pasien menerima dan nyaman menjadi ibu.


DAFTAR PUSTAKA

• Bergink, V., Rasgon, N., & Wisner, K. L. (2016). Postpartum psychosis: madness, mania, and melancholia in
motherhood. American journal of psychiatry, 173(12), 1179-1188.
• Wesseloo, R., Kamperman, A. M., Munk-Olsen, T., Pop, V. J., Kushner, S. A., & Bergink, V. (2016). Risk of postpartum
relapse in bipolar disorder and postpartum psychosis: a systematic review and meta-analysis. American Journal of
Psychiatry, 173(2), 117-127.
• VanderKruik, R., Barreix, M., Chou, D., Allen, T., Say, L., & Cohen, L. S. (2017). The global prevalence of postpartum
psychosis: a systematic review. BMC psychiatry, 17(1), 272.
• Bergink, V., Burgerhout, K. M., Koorengevel, K. M., Kamperman, A. M., Hoogendijk, W. J., Lambregtse-van den Berg,
M. P., & Kushner, S. A. (2015). Treatment of psychosis and mania in the postpartum period. American Journal of
Psychiatry, 172(2), 115-123.
• Brockington, I. (2017). Suicide and filicide in postpartum psychosis. Archives of women's mental health, 20(1), 63-69.
• Burgerhout, K. M., Kamperman, A. M., Roza, S. J., den Berg Lambregtse-Van, M. P., Koorengevel, K. M., Hoogendijk,
W. J., & Bergink, V. (2017). Functional Recovery After Postpartum Psychosis: A Prospective Longitudinal Study. The
Journal of clinical psychiatry, 78(1), 122-128. [Available at : https://europepmc.org/article/med/27631144]
• Davies, W. (2017). Understanding the pathophysiology of postpartum psychosis: Challenges and new approaches.
World journal of psychiatry, 7(2), 77.
• Berrisford, G., Lambert, A., & Heron, J. (2015). Understanding postpartum psychosis. Community Practitioner, 88(5),
22-24.[Available at : https://go.gale.com/ps/anonymous?id=GALE
%7CA436234855&sid=googleScholar&v=2.1&it=r&linkaccess=abs&issn=14622815&p=AONE&sw=w]
• Rai, S., Pathak, A., & Sharma, I. (2015). Postpartum psychiatric disorders: Early diagnosis and management. Indian
journal of psychiatry, 57(Suppl 2), S216. [Available at : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4539865/]
• Holford, N., Channon, S., Heron, J., & Jones, I. (2018). The impact of postpartum psychosis on partners. BMC
pregnancy and childbirth, 18(1), 1-10.
• Barnes, D. L., & Brown, J. (2016). Understanding postpartum psychosis and infanticide. Forensic scholars today, 1(4).
• Tinkelman, A., Hill, E. A., & Deligiannidis, K. M. (2017). Management of new onset psychosis in the postpartum
period. The Journal of clinical psychiatry, 78(9), 1423.
• Isik, M. (2018). Post Partum Psychosis. Estern Journal of Medicine. 23(1) : 60-63
• Maslim, R. (2013). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ –III dan DSM 5. Jakarta : Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya

Anda mungkin juga menyukai