Anda di halaman 1dari 10

PAPER SIFAT OPTIK PERTANIAN

MANFAAT SIFAT OPTIK DALAM BIDANG PERTANIAN DAN


INOVASI PRECOOLING, KONSENTRASI ETILEN DALAM
DEGREENING UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL JERUK RIMAU
GERGA LEBONG SEBAGAI UNGGULAN LOKAL DI ERA REVOLUSI
4.0

Oleh :

Ali Usman
05021281823027

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat membuat paper sifat optik pertanian yang
berjudul Paper Sifat Optik Pertanian Manfaat Sifat Optik Dalam Bidang Pertanian
Dan Inovasi Precooling, Konsentrasi Etilen Dalam Degreening Untuk
Meningkatkan Nilai Jual Jeruk Rimau Gerga Lebong Sebagai Unggulan Lokal.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun paper ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah sifat optik pertanian serta teman-teman yang telah membantu secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis mengucapkan terima kasih terkhusus kepada, Bapak Ir. Endo Argo
Kuncoro, M. Agr dosen sifat optik pertanian, semoga Allah SWT senantiasa
memberikan balasan atas ilmu yang telah diberikan. Sehingga pembuatan paper ini
dapat dilakukan.
Paper ini masih terdapat kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karenanya,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa
mendatang. Besar harapan, semoga paper ini dapat memberikan banyak manfaat
bagi masyarakat umum.

Indralaya, 20 November 2019


Penulis

Ali Usman

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................2
1.4 Manfaat .................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Syaraf Tiruan ...........................................................................3
2.2 Image Processing ...................................................................................4
2.3 Sinar-X ...................................................................................................4
2.4 Near Infrared Spectroscopy (NIRS) .......................................................5
2.5 Degreening ............................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan ............................................................................................5
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan ................................................................................................7
4.2 Saran .......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sungguh Allah SWT tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia. Seperti
yang terdapat dalam QS. Ali Imran:190-191 “Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengigat Allah sambil
berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka”. Dari ayat tersebut, menjelaskan bahwa Allah menciptakan tumbuhan,
hewan, tanah, air, udara, dan masih banyak lagi, pasti ada manfaatnya.
Ditambah di masa era globalisasi ini, setiap insan harus memiliki
pengetahuan yang luas mengenai lingkungan sekitarnya, sehingga dapat
memanfaatkan apa yang telah diberikan tuhan terssebut. Sebagai pemimpin di muka
bumi yang tidak hanya memanfaatkan apa yang telah diberi tuhan namun juga
menjaganya. Tentu, dengan bermanfaat sesuai dengan bidang apa yang ditekuni.
Dewasa ini, setiap insan harus memahami bidang yang ditekuni. Sebagai
seorang mahasiswa harus memahami bidang apa yang ditekuni secara mendalam.
Termasuk sebagai mahasiswa Teknik Pertanian harus memahami dan dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat pada saat perkuliah kepada masyarakat
sekitarnya. Salah satu ilmu pengetahuan yang dipelajari tersebut, sifat optik
pertanian. Sifat optik pertanian merupakan cabang ilmu yang mempelajari sifat-
sifat pada penampakan atau warna pada produk-produk pertanian terkhusus dalam
hal ini buah-buahan.
Dewasa ini, pemanfataan sifat optik di bidang pertanian sudah berkembang
pesat. Baik dari hulu ke hilirnya. Sifat optik pertanian, umumnya sering digunakan
untuk merancang alat dan teknologi dengan memanfaatkan sifat optik. Pada pasca
panen, sifat optik biasanya digunakan untuk sortasi buah. Memisahkan buah yang
matang, belum matang, dan rusak. Dengan berbagai manfaat dan masih banyak
manfaat lainnya, menjadikan sifat optik perlu dikatahui apa saja manfaat dibidang
pertanian secara luas. Selain itu, secara khusus paper ini juga berisi tentang inovasi

1
metode degreening pada buah jeruk rimau gerga lebong sebagai unggulan lokal
yang ada di sumatera selatan.
1.2 Rumusan Masalah :
Adapun rumusan masalah dari penulisan paper ini, apa saja manfaat sifat
optik untuk pertanian ?
1. 3 Tujuan
Untuk mengetahui manfaat sifat optik untuk pertanian.
1. 4 Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan paper ini :
1. Manfaat bagi pembaca diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
manfaat sifat optik untuk pertanian.
2. Bagi seorang mahasiswa dapat menambah wawasan serta membangun inovasi
dan kesadaran untuk terus berinovasi dalam mengembangkan sifat optik di bidang
pertanian.
3. Dapat dijadikan bahan referensi untuk membuat proyek penelitian tentang sifat
optik untuk pertanian.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Manfaat Sifat Optik untuk Pertanian


2.1.1 Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf Tiruan merupakan salah satu upaya manusia dalam
melaksanakan tugas tertentu. Pemodelan ini didasari oleh kemampuan otak
manusia dalam mengorganisasikan sel-sel penyusunnya yang disebut neuron,
sehingga mampu melaksanakan tugas –tugas tertentu, khususnya pengenalan pola
dengan efektivitas yang sangat tinggi, Pola dimana neuron-neuron pada JST
disusun berhubungan erat dengan algoritma belajar yang digunakan untuk melatih
jaringan (Diyah Puspitaningrum, 2006).
Hermawan (Hermawan, 2006) menjelaskan bahwa jaringan syaraf tiruan
adalah sistem komputasi yang arsitekturnya diilhami dari cara kerja sel syaraf
biologis otak manusia. Menurut T. Sutojo, Edy Mulyanto, dan Vincent Suhartono
(2011), Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah paradigma pemrosesan informasi
yang terinspirasi oleh sistem saraf secara biologis, sama seperti otak yang
memproses suatu informasi. JST bisa dibayangkan seperti otak buatan didalam
cerita-cerita fiksi ilmiah. Otak buatan ini dapat berpikir seperti manusia dan juga
sepandai manusia dalam menyimpulkan sesuatu dari potongan-potongan
informasi yang diterima. Elemen dasar dari paradigma tersebut adalah
struktur yang baru dari sistem pemrosesan informasi.
2.1.2 Image Processing
Image processing atau pengolahan citra adalah proses untuk mengamati
dan menganalisa suatu objek tanpa berhubungan langsung dengan objek yang
diamati. Proses dan analisanya melibatkan persepsi visual dengan data masukan
maupun data keluaran yang diperoleh berupa citra dari objek yang diamati. Teknik-
teknik image processing meliputi penajaman citra, penonjolan fitur tertentu dari
suatu citra, kompresi citra dan koreksi citra yang tidak fokus atau kabur (Ahmad,
2005).
Citra merupakan sekumpulan titik-titik dari gambar yang berisi informasi

3
warna dan tidak tergantung pada waktu. Umumnya citra dibentuk dari kotak kotak
persegi empat yang teratur sehingga jarak horizontal dan vertikal antar piksel sama
pada seluruh bagian citra. Dalam pengambilan citra hanya citra digital yang dapat
diproses oleh komputer digital, data citra yang dimasukkan berupa nilai-nilai
integer yang menunjukkan nilai intensitas cahaya atau tingkat keabuan setiap piksel
(Basuki et al., 2005).
2.1.3 Sinar-X
Sinar-X merupakan sinar yang terbentuk dengan menembaki target dengan
elektron cepat dalam tabung sinar katoda (Beiser, 1999). Sinar-X adalah pancaran
gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya
dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-
X berifat heterogen, yakni memiliki panjang gelombang yang bervariasi. Sinar-X
merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang antara
10-9 sampai 10-8 m yang lebih pendek dibanding cahaya tampak, sehingga energi
yang dihasilkan jauh lebih besar. Besar energinya (E dalam Joule) dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan 2 (Bambang, 1986).
2.1.4 Near Infrared Spectroscopy (NIRS)
Teknologi spektroskopi near infrared spectroscopy (NIRS) merupakan
salah satu teknologi yang dapat menggantikan metode konvensional dan telah
sukses diaplikasikan pada produk pertanian, farmasi, petrokimia dan lingkungan
(Andasuryani et al. 2014). Spektrum infra merah terletak pada panjang gelombang
780 nm sampai 1000000 nm, yang dibagi dalam tiga jenis radiasi yaitu infra merah
dekat (780 – 2500 nm), infra merah pertengahan (2500 – 5000 nm), dan infra merah
jauh (5000 – 1000000 nm). NIR Spektroskopi menggunakan gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang 780 – 2500 nm atau jumlah gelombang
per cm 12.800 cm1 hingga 4000 cm-1 (Schwanninger et al. 2011).
Penggunaan teknologi NIRS terus meningkat karena kecepatannya tinggi
namun tetap dapat mempertahankan keakuratan, penggunaannya bebas dari bahan
kimia sehingga tidak menghasilkan polusi, dan persiapan sampelnya sederhana
(Williams 2007).

4
2.1.5 Degreening
Proses degreening yaitu proses perombakan warna hijau pada kulit jeruk
diikuti dengan proses pembentukan warna kuning jingga. Degreening merupakan
cara perlakuan pada buah jeruk untuk memperbaiki atau cara menguningkan buah
agar dapat seragam terutama pada jeruk untuk dapat bersaing dalam ekspor seperti
halnya jeruk keprok yang mempunyai warna kuning merata. Tujuan degreening
adalah untuk meningkatkan nilai estetika jeruk, namun tidak membantu dalam
menjaga kualitas. Degreening dapat dilakukan antara lain menggunakan gas etilen,
gas asetilen (C2H2), dan ethepon. Pada umumnya zat perangsang metabolik yang
digunakan untuk degreening buah jeruk adalah gas etilen.
Gas etilen dialirkan ke ruang degreening bersama udara dan secara serentak
terjadi pertukaran udara pada proses aliran yang terus berlanjut pada temperatur dan
kelembaban yang terkontrol. Metode ini digunakan telah lebih dari 5 dekade dengan
beberapa perubahan atau modifikasi. Pada trickle method penggunaan etilen untuk
degreening, jeruk disimpan pada ruangan dengan pertukaran udara terus-menerus
pada temperatur dan RH terkontrol dengan mempertahankan
tetesan etilen konsentrasi rendah secara kontinyu. Metode ini lebih efektif
dibandingkan shot method standar Australia pada sistem degreening, di mana
7 jeruk disimpan pada ruang tertutup dengan etilen pada konsentrasi tertentu selama
1-12 jam tanpa kontrol lingkungan. Sistem tetesan dengan etilen 10 ppm lebih cepat
merespon perkembangan warna dari pada shot method dengan konsentrasi 250-
1000 ppm etilen. Untuk hasil yang optimal, diperlukan temperatur sekitar 29 C dan
RH 95% (Jorgensen, 1998).

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Dari tinjuan pustaka sekaligus hasil dari paper ini, didapat beberapa manfaat
sifat optik yang bisa dimanfaatkan dibidang pertanian. Dalam paper ini, penulis
hanya mencamtumkan 5 hal manfaat sifat optik yang bisa dimanfaatkan di bidang
pertanian yang secara saat ini lagi gencar-gencarnya dikembangkan. Pertama,
jaringan syaraf tiruan bisa dimanfaat di bidang pertanian, salah satunya

5
mengidentifikasi tanaman buah berdasarkan warna, tekstur permukaan. JST
menangkap gambaran citra lalu menganalisis sesuai cara kerja syaraf, menangkap,
menyalurkan, dan menganalisis. Selanjutnya, image processing bekerja
berdasarkan pengolahan citra. Dalam sektor pertanian, dengan image processing
seorang petani dapat mempelajari karakteristik visual citra buah, menentukan
kematangan buah, klasifikasi jenis buah, bahkan untuk pemutuan.
Sinar-X, melalui gelombang elektromagnetik dalam bidang pertanian bisa
dimanfaatkan untuk pemuliaan tanaman, pengamatan pasca panen dapat mencegah
pembusukan dan kerusakan pangan, serta dapat digunakan untuk mengendalikan
organisme pengganggu tanaman dengan cara meradiasi serangga jantan dan
memandulkannya. Selanjutnya, near infrared spectroscopy (NIRS) yang
menggunakan radiasi yaitu infra merah dekat (780 – 2500 nm), dalam bidang
pertanian bisa digunakan untuk mendiga komposisi kimia, seperti kadar air, kadar
lemak, gula, protei, dan senyawa lainnya sehingga dengan data tersebut dapat
digunakan untuk pengendalian mutu pangan.
Terakhir, degreening. Degreening merupakan salah satu cara untuk
peningkatan mutu buah dengan cara meningkatkan nilai estitika melalui warna.
Dewasa ini, degreening banyak digunakan untuk perombakan warna hijau pada
kulit jeruk sehingga jeruk menjadi orange yang merata. Terlepas dari itu, Indonesia
banyak memiliki buah unggulan lokal, seperti contohnya di daerah Pagaralam
provinsi Sumatera Selatan yang memiliki jeruk rimau gerga lebong. Untuk
meningkatkan nilai jual jeruk rimau gerga lebong penulis berinovasi menggunakan
teknologi degreening agar warna orange yang disukai konsumen merata di seluruh
permukaan buah. Dengan perlakuan, sebelum melakukan degreening dilakukan
precooling atau perendaman dengan air dingin dan penyesuaian konsentrasi etilen.
Menurut Arzam, TS pada tahun 2015 suhu yang ideal 5 derajad celsius selama 30
detik perendaman dengan konsentrasi 100 ppm etilen.

6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa sifat optik memiliki banyak manfaat dibidang
pertanian. Seperti beberapa contohnya ada jaringan syaraf tiruan, image processing,
Sinar-X, NIRS, dan degreening. Pada degreening penulis berinovasi menggunakan
degreening untuk meningkatkan nilai jual buah jeruk rimau gerga lebong sebagai
unggulan lokal daerah sehingga diharapkan dapat bersaing di pasar.
4.2 Saran
Dari paper ini penulis banyak mengalami kekurangan dalam hal ilmu
pengetahuan karena sulitnya mencari data. Oleh karena itu, diharapkan pihak
lembaga terkait untuk memfasilitasi berbagai literatur yang memadai sebagai data.
Serta diharapkan, paper ini bisa menjadi bahan referensi dan motivasi bagi generasi
muda umumnya untuk terus berinovasi dan berkarya di bidang masing-masing

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, U. 2005. Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemrogramannya. Graha
Ilmu : Yogyakarta.
Bambang, SW. 1986. Fisika Atom. Jakarta: Karunika.
Diyah Puspitaningrum, 2006, Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan, Yogyakarta:
ANDI.
Hermawan, Arif. 2006. Jaringan Saraf Tiruan Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:
Andi.
Jorgensen KR. 1998. Degreening of citrus fruit in response to varying levels of O 2
and C2H4. J. Am. Soc. Hort. Sci. 94, 123-125.
Schwanninger M, Rodrigues JC, Fackler K. 2011. A Review of Band Assignments
in Near Infrared Spectra of Wood and Wood Components. J Near Infrared
Spectroscopy. 19: 287–308.
Sutojo, T, dkk. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
TS, Azam, dkk. 2015. Precooling dan Konsentrasi Etilen dalam Degreening untuk
Membentuk Warna Jingga Kulit Buah Jeruk Siam. J. Hort. Vol. 25 No. 3,
September 2015: 257-265.
Williams P. 2007. Handbook of Near-Infrared Analysis 3rd ed. Burns DA, Ciurczak
EW, editor. Boca Raton (FL): CRC Press.

Anda mungkin juga menyukai