Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PRAKTIK

PENDIDIKAN KEBIDANAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pengembangan Teknologi Kependidikan dan Kesehatan

Dosen Pengampu: Dr. Ir. I Made Sudana, M.Pd, IPM

Disusun Oleh :

Nurul Innayah (0613518011)

PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2019
A. Terapan Teknologi Pendidikan Dalam Praktik Pendidikan Kebidanan

1. Robot Hamil untuk Latihan Persalinan

Info terbaru yang diperoleh dari pertemuan rutin institusi kesehatan bulan desember

2009, bahwa nantinya jumlah target pertolongan perslinan di pendidikan Akademi

Kebidanan tidak lagi sejumlah 50 pertolongan persalinan mandiri melainkan akan di

minimalkan, dengan alasan bahwa manusia hidup, khususnya ibu yang sedang dalam masa

inpartu adalah bukan bahan percobaan untuk mahasiswa. Jadi sekarang akan

dikembangkan robot hamil yang nantinya akan membantu mahasiswa atau siswa bidan,

perawat, kedokteran melakukan latihan pertolongan persalinan.


Cara baru untuk melatih kemampuannya membantu proses persalinan ini tanpa resiko,

mereka bisa bebas berlatih mengeluarkan bayi dari kandungan menggunakan sebuah robot

peraga. Robot yang diberi nama Noelle ini memodelkan seorang ibu hamil dan bayi yang ada

di dalam kandungannya. Robot juga bisa mengeluarkan respon. “Dengan alat simulasi latihan

ini, kita dapat melakukan tidak hanya persalinan normal, tapi juga kelahiran yang lebih rumit

seperti kelahiran sungsang atau melalui operasi caesar,” mahasiswanya kini dapat berlatih

dengan situasi yang mirip kelahiran sebenarnya menggunakan manekin ini.

Robot bayi yang ada di dalam kandungan manekin dilengkapi lampu di pipi dan

tangannya. Apabila lampu berwarna biru menunjukkan proses kelahiran tidak aman sehingga

bayi terancam dan jika menyala berwarna merah muda berarti kelahiran sukses.

Noelle, adalah robot hamil yang mirip wanita hamil sesungguhnya. Permintaan akan

robot mannequin full-sized dan pirang ini meningkat karena beberapa metode persalinan

lama mulai ditinggalkan. Bagi mahasiswa kedokteran, untuk mempelajari metode baru tentu
lebih baik membuat kesalahan pada robot senilai US$ 20 ribu ketimbang pada wanita

sesungguhnya.

Institute of Medicie, National Academy of Sciences memperkirakan sebanyak 98 ribu

pasien di Amerika meninggal tiap tahunnya akibat kesalahan medis yang sebenarnya bisa

dicegah. Noelle, yang dibuat oleh perusahaan yang berbasis di Miami, Gaumard Scientific

Co. Inc ini harganya berkisar dari US$3.200 untuk model standar hingga US$20 ribu yang

cocok untuk simulasi kelahiran.

Robot ini dapat diprogram untuk berbagai komplikasi dan dilatasi cervix. Selama

beberapa jam berbagai tindakan dapat dilakukan terhadap Noelle, lalu melahirkan bayi atau

mengalami kelahiran yang tidak diharapkan dalam waktu sekejap. Bayi yang dilahirkannya

berupa bayi plastik yang dapat berubah warna, dari bayi sehat berwarna merah muda hingga

‘bayi’ yang meninggal kebiruan akibat kekurangan oksigen. Noelle maupun bayi mannequin

ini dihubungkan ke sebuah monitor komputer untuk memantau tanda-tanda vital. Noelle juga

dapat memiliki denyut jantung yang nyata, dapat mengeluarkan urin dan bernafas. Jika ia

mengalami pendarahan, akan ada sejumlah darah seperti layaknya jika terjadi kelainan saat

persalinan. Menggunakan robot ini merupakan cara yang efektif untuk mempelajari

bagaimana menangani pasien tanpa harus membahayakan pasien sesungguhnya.

Ini jauh lebih membantu latihan persalinan daripada hanya membaca dari buku atau

kuliah sebelum mencoba pertama kalinya langsung kepada pasien. Setiap kali seorang

mahasiswa berlatih, mahasiswa lainnya ikut berkerumum di sekelilingnya untuk mengamati

aman tidaknya persalinan dengan melihat perubahan pada sensor-sensornya.

Noelle yang dikembangkan Gaumard Scientific Co. yang berpusat di Miami, AS

tersedia dengan harga 20 ribu dollar AS. Robot ini hanya dibuat 2.000 buah dan telah terjual

sekitar 400 unit di AS.


Institusi-institusi kebidanan baik negeri maupun swasta alangkah baiknya menerapkan

robot ini, sehingga mahasiswi kebidanan dapat memulai latihan persalinan dengan

menggunakan robot ini, jadi mahasiswa akan dikatakan layak terjun menolong persalinan

secara nyata kalau dia sudah mahir menolong persalinan deangan robot ini, tapi kalau belum

mahir mereka tidak akan diijinkan untuk melakukan pertolongan pasien secara nyata, dan

untuk pengalaman secara nyata, mahasiswa tidak lagi diwajibkan melakukan target

pertolongan persalinan dalam jumlah banyak tapi cukup beberapa kali. Diharapkan nantinya

mereka akan terlatih sendiri saat berkali-kali menolong persalinan mandiri secara nayata pada

saat dia sudah menjadi bidan atau bekerja. Namun kelemahan dari robot ini bagi intitusi

kebidanan swasta yang ingin mengembangkan kualitas siswanya harus merogoh kocek dalam

untuk memiliki robot ini.

B. Penerapan Teknologi Dalam Praktik Kebidanan

1. Ultrasonografi ( USG )

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang

ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz-

2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya

penemuan USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-

tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik

mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang

kedokteran pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk

mendiagnosis suatu penyakit.

2. Fetal Doppler

Adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang

menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini sangat berguna


untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat disarankan untuk dimiliki dirumah

sebagai deteksi rahim harian, selain aman juga mudah dalam penggunaannya serta

harga yang sangat terjangkau untuk dimiliki.

3. Fetal Doppler Sunray

Adalah salah satu jenis dan merk Doppler yang digunakan untuk mengetahui denyut

jantung janin dalam kandungan, fetal Doppler ini sangat praktis digunakan baik secara

pribadi atau digunakan oleh kalangan paramedic.

4. Staturmeter

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat

sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan

ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai ke bagian kepala teratas,

sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.

5. Eye Protector Photo Therapy

Adalah alat bantu yang diigunakan untuk melindungi bagian mata bayi pada saat

dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan lain

yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu penglihatan bayi yang akan

diperiksa.

6. Alat Pengukur Panjang Bayi

Adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh bidan dan petugas

posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari waktu ke waktu, terbuat

dari kayu dan mistar yang mudah dibaca.

7. Breast Pupm

Biasanya digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak

terbuang dengan percuma, sehingga tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
C. Manfaat Teknologi dalam Kebidanan

Sebelum berbicara mengenai manfaat dari tegnologi, maka ada sebuah proses yang

harus diketahui sebelum memperoleh manfaat dari tegnologi tersebut, yaitu penerapan

teknologi tepat guna ( TTG ). Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan.

Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi

harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta

alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat

menggagalkan usaha pembaharuan tersebut.

Usaha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat

merasa bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam

pembaharuan teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.

Banyak orang keliru dalam berpendapat kalau orang membawa pompa bambu, biogas,

pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah

menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana tersebut

kesebuah desa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan

dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut,

bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi

tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu masyarakat dan perbaikan itu

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan

bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG)

harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju.

Dengan demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat

tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah:


1. Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat,

tentu hal itu di barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu

mengoperasionalkan dan memanfaatkan TTG tersebut.

2. Teknologi tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui pemenuhan kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan

hasil produksi yang makin meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif

mudah dipahami mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan

membebani masyarakat baik mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil

(dapat menimbulkan beban biaya yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).

3. Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu

pekerjaan tenaga kesehatan dan klien.

4. Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat

guna tersebut.

5. Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.

6. Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat.

D. Fungsi Teknologi Bagi Kebidanan

Sebagai mana fungsi dari teknologi dalam kebidanan adalah:

1. Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat

2. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah

3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara

4. Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit


E. Dampak Teknologi Dalam Kebidanan

1. Dampak positif sebagai berikut:

a. Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan

mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.

b. Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan

lebih sederhana dan mudah.

2. Dampak negatif sebagai berikut :

a. Jika penggunaannya teknologi tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka

itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak ada

orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat

setempat

b. Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk

terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang

tidak tepat.

c. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan

menimbulkan resiko terhadap pasien.


DAFTAR PUSTAKA

Globaltv Official Youtube Channel. 2016. Robot Hamil Untuk Latihan Persalinan - BIP
25/03. Dipublikasikan tanggal 24 Mar 2016.
Https://Www.Youtube.Com/Watch?V=Hupn8IW261E&T=1s.
Orlando Medical Institute. Mannequin giving Birth - Scenario by Orlando Medical Institute
Instructors.Dipublikasikan tanggal 2 Mar 2014.
https://www.youtube.com/watch?v=BX4o_mGWmfA.
Syafruddin, dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa.
CV.Transinfo media : Jakarta
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008
htth://jirzizaidan.wordpress.com/kebidanan/
World Healt Assembeley XXI; “National and Global SURVEILENS of communicable
Disease”, Geneva: WHO, 1968
http://www.slemankab.go.id/filr/lakip/13Meningkatkan-derajat-kesehatan-masy.pdf
Teknologi tepat guna terampil.pdf
http://yoana-widyasari.blogspot.co.id/2009/01/info-terkini-robot-hamil-untuk-latihan.html

Anda mungkin juga menyukai