PENDAHULUAN
A. Latar belakang
maupun bank portofolio, merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap bank
momersial. Untuk itu, diperlukan suatu alat yang dapat memberikan informasi
komersial akan ditemui berbagai jenis resiko antara lain credit risk, interest rate
risk, delivery risk, dimana ada kemungkinan bahwa debitur tidak mau atau tidak
pokok pinjamannya.
kepada seseorang dengan landasan kepercayaan saat ini bahwa nilai ekonomi
yang sama akan dikembalikan kepada pihak bank dalam waktu tertentu. Jadi
MANAJEMEN PERKREDITANPage 1
pengawasan kredit serta dapat menjelaskan pertanggungjawaban palaksanaan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
MANAJEMEN PERKREDITANPage 2
BAB II
PEMBAHASAN
kredit sehat, penyelenggaraan administrasi kredit dengan tertib, lengkap, efisien, dan
mesin-mesin, teknologi, dan segala fungsi dalam memberikan nilai ekonomi kepada
seseorang dalam landasan kepercayaan saat ini bahwa nilai ekonomi yang sama akan
dikembalikan kepada bank dalam waktu tertentu. Jadi administrasi kredit yang
MANAJEMEN PERKREDITANPage 3
ada kaitannya dengan proses kegiatan perkreditan oleh unit-unit kerja terkait dalam
proses administrasi kredit ini adalah output berupa system informasi yang
dokumen, pencatatan secara sistematis oleh unit yang terkait, selain sebagai alat
hal penting dalam setiap aspek kegiatan bank karena dapat meminimalkan salah
pengertian, dan sekaligus yang memisahkan administrasi kredit dari aspek marketing,
kegiatan perkreditan agar mampu berfungsi sebagai feedback manajemen bank untuk
mencapai portofolio yang sehat. Dengan demikian terdapat beberapa unsur penting
MANAJEMEN PERKREDITANPage 4
Dengan adanya sumber daya manusia yang mempunyai konsep-konsep
perkreditan itu penting bagi manajemen untuk menyusun strategi perkreditan, agar
pendapatan
Sistem dan prosedur harus dibuat secara tertulis sebagai pedoman tata kerja yang
harus diikuti oleh semua pejabat yang terlibat dalam kegiatan administrasi kredit.
Tentu sistem dan prosedur itu, antara satu bank dengan bank yang lainnya tidak akan
seperti besar kecilnya bank, status bank devisa atau nondevisa, serta unit banking
administrasi kredit belum mampu menjamin bahwa akan terkumpul dan tersajinya
informasi mengenai perkreditan yang lengkap, akurat dan up to date. Untuk itu,
MANAJEMEN PERKREDITANPage 5
seperti sumber informasi credit file, standard form, computer plus softwore, telex,
landasan dalam pelaksanaan administrasi kerdit yang tertib akan banyak membantu
sebagai penunjang penyelenggaraan proses kegiatan perkreditan suatu bank. Hal ini
dapat tercermin, baik pada portofolio kredit individu dan porofolio kredit bank secara
keseluruhan.
itu sendiri. Oleh karena itu, administrasi kredit dapat memberikan unpan balik
(feedback) kepada manajemen, juga sebagai sarana untuk menata sistem administrasi,
mampu menunjang portofolio kredit sehat dan memperkuat posisi bank, baik dalam
sebagai berikut:
MANAJEMEN PERKREDITANPage 6
pengorganisasian, aktualisasi, kontrol serta evaluasi sehingga dapat memadukan
landasan yang kuat dalam menyusun suatu strategi baru untuk meningkatkan efisiensi
kredit.
mungkin (early warning system). Bila administrasi dapat berfungsi secara baik, bank
dengan para debiturnya secara bersama akan mampu memperbaiki kondisi atau
bahwa kredit bermasalah terjadi karena terjadinya suatu penyimpangan (deviasi) dari
kesepakatan yang dibuat antar bank dengan debitur. Penyimpangan (deviasi) itu
MANAJEMEN PERKREDITANPage 7
merupakan feedback sebagai hasil dari proses kegiatan administrasi kredit. Inilah
tersebut.
Laporan perkreditan sangat dibutuhkan oleh unit-unit kerja intern organisasi bank
dan otoritas moneter serta pihak ketiga lainnya yang terkait dengan kredit tersebut.
Laporan tersebut dibuat baik secara periodic maupun secara insidentil tergantung
tersebut, baik secara periodic, maupun secara insidentil, merupakan tolak ukur
Penyimpangan dari ketetapan waktu pengembalian kredit kebank, baik pokok, bunga,
maupun cerukan dan biaya-biaya lainnya merupakan penentu mutu kredit tersebut.
Sementara itu, mutu kredit tersebut diklasifikasikan dalam lima kelompok yaitu :
MANAJEMEN PERKREDITANPage 8
Fungsi ini bermanfaat dalam mengantisipasi keadaan yang tidak menguntungkan
bagi bank misalnya bila terjadi Wanprestasi dan ketidak harmonisan hubungan bank
dengan debitur.
Proses kegiatan pengkreditan suatu bank bervariasi antara satu bank dengan bank
lainnya sesuai dengan struktur organisasi, system dan prosedur, dan ruang lingkup
maka semakin kompleks dan luas pula ruang lingkup administrasi kreditnya.
kegiatan perkreditan agar terwujud kredit yang sehat dengan minimalnya resiko dan
perencanaan kredit dan pengelolaan kredit yang dilandasi oleh suatu hasil
MANAJEMEN PERKREDITANPage 9
spread management, gap management, dan interest sensitivity dapat dikendalikan.
Untuk lebih mudah menata dan menggunakannya dalam setiap materi penting, dalam
Bank-bank umum dan bank perkreditan rakyat mengikuti pembagian kredit menurut
b) Permohonan Kredit
c) Analisis Kredit
MANAJEMEN PERKREDITANPage 10
Analisis kredit bertujuan untuk menentukan/mengantisipasi adanya kemauan
(willingne ss) dan kemampuan (ability) debitur mengembalikan kredit sesuai dengan
syarat-syarat yang disepakati antara bank dengan debitur. Dengan demikian kegiatan
d) Credit Documents
Semua kegiatan yang berkaitan dengan fasilitas kredit ini harus dibuat
rekamannya agar posisi bank lebih kuat dan mampu mengantisipasi keadaan
MANAJEMEN PERKREDITANPage 11
e) Cradit Disbursement
disetujui dapat digunakan oleh debitur sesuai dengan jadwal penggunaannya. Ada 3
syarat mutlak, agar fasilitas kredit itu rill mampu meningkatkan taraf
Produktive.
f) Pengelolaan Kredit
terdiri dari individual loan portofolio, branchloan, dan loan portofolio. Kegiatan
1) Proses pemantauan
Proses pemantauan perlu dilakukan sebab dalam perjalanan kredit tersebut akan
kondisi usaha debitur, terutama kondisi cahs flow-nya yang pada gilirannya akan
memengaruhi kredit itu sendiri. Oleh karena itu, perlu diketahui lebih dahulu
secara umum arti monitoring kredit, yaitu pemantauan kredit untuk sedini
MANAJEMEN PERKREDITANPage 12
turunannya mutu kredit sehingga bank segerah mengambil langkah-langkah
pengaman (action program) agar tidak terjadi kerugian. Sistem ini disebut dalam
2) Pengawasan kredit
kredit sehinga dapat diketahui, diikuti atau tidak persyaratan kredit dan
pengertian diatas bank harus mampu melihat bahwa pengawasan kredit itu
penghapusannya (write-off)
(debitur) untuk dapat mengetahui sejauh mana pencapaian target usaha dan
tingkat kolektibilitasnya.
MANAJEMEN PERKREDITANPage 13
3) Kredit bermasalah
Kredit bermasalah dimaksud adalah suatu kondisi kredit, dimana ada suatu
kembali kredit itu sehingga terjadi keterlambatan atau diperlukan tindakan yuridis
Dalam portofolio kredit bank, kredit bermasalah masih merupakan pengelolaan pokok,
karena resiko dan factor kerugian terhadap risk asset tersebut akan mempengaruhi
Seperti diuraikan diatas bahwa ada beberapa factor penyebab terjadinya kredit
bermasalah (loan problem),antara lain analisis kredit tidak disertai dengan data
MANAJEMEN PERKREDITANPage 14
pengelolaan kredit dan bidang usaha (mismanagement), ketidak jujuran debitur,
kolusi terjadi antara petugas dan debitur, misrepresentation debitur dan factor
a. Pembinaan
Agar debitur dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik, bank harus melakukan
service).
b. Penyehatan
c. Penagihan
Penagihan merupakan upaya pengendalian kredit melalui telepon, surat telegram, dan
langsung dari berbagai system agar terjamin kelangsungan usaha bank, sebab
MANAJEMEN PERKREDITANPage 15
d. Penyelamatan
Dalam jangka waktu tertentu tidak membawah hasil, bank cenderung untuk
terjadi disebabkan oleh mutasi. Transaksi selama proses berjalannya kredit dilakukan
1. Akuntansi Kredit
Kegiatan akuntansi kredit dari sebuah bank sebaiknya mengikuti fase-fase dari proses
perkembangan kreditur/debitur.
Validitas laporan kredit ini sangat tergantung keadaan kelengkapan dan akurasi data
dan informatif. Oleh karena itu, sering diartikan sebagai suatu pengelolaan data
MANAJEMEN PERKREDITANPage 16
penjelasan (informasi ) kepada setiap unit kerja terkait dan pihak ketiga lainnya
Salah satu kegiatan yang masih berada dalam ruang lingkup kegiatan administrasi kredit
adalah menyusun kredit cedit file dalam arti dapat digunakan oleh bank sebagai
alat untuk memperkuat posisi bank, baik dalam keadaan sebelum/ sedang kredit
Pelaksanaan credit file yang baik banyak membantu bank dalam meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan perkreditan itu sendiri. Manfaat yang dapat
b) Sebagai sumber informasih bagi pejabat, baik untuk kredit baru maupun untuk
kredit yang sedang berjalan serta dapat menyusun strategi untuk memelihara
MANAJEMEN PERKREDITANPage 17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
dokumen, pencatatan secara sistematis oleh unit yang terkait, selain sebagai alat
merupakan hal penting dalam setiap aspek kegiatan bank karena dapat meminimalkan
salah pengertian, dan sekaligus yang memisahkan administrasi kredit dari aspek
SARAN
menempatkan SDM sesuai dengan bidangnya dan memiliki kejujuran dan bias
MANAJEMEN PERKREDITANPage 18
dalam mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam administrasi kredit
tersebut.
DAFTAR PUSAKA
MANAJEMEN PERKREDITANPage 19