Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan 2

BANK DAN LEMBAGA


KEUANGAN LAINNYA

OLEH :
Prof. Dr. J. R. Pattiruhu, S.E., M.Si 1
MANAJEMEN DANA BANK
PERANAN BANK DALAM PEMBANGUNAN

1. Bank dan Pembangunan Ekonomi


2. Bank dan Kebijaksanaan Moneter
3. Bank dan Penciptaan Uang
4. Bank dan Ekonomi Masyarakat
1. Bank dan Pembangunan Ekonomi
Bank disebut sebagai agent of development alat pemerintah
dalam membangun perekonomian bangsa melalui pembiayaan
semua jenis usaha pembangunan.

2. Bank dan Kebijaksanaan Moneter


“Bank adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa – jasa dalam lalulintas
pembayaran dan peredaran uang” .
Kebijaksanaan moneter dimaksudkan untuk mendorong
pembentukan tabungan masyarakat, kemudian menyalurkan
kembali tabungan tersebut melalui lembaga keuangan dalam
bentuk penyediaan uang dan kredit atau sering diistilahkan
alokasi tabungan ke dalam investasi.
PENGERTIAN BANK

Dari definisi di atas terdapat 3 tugas bank


1. Menghimpun Dana Masyarakat
2. Menyalurkan Dana kepada Masyarakat
3. Memberikan Jasa Lalulintas Pembayaran dan
Peredaran Uang
4. Bank dan ekonomi masyarakat
Ekonomi masyarakat akan tumbuh dan berkembang sejalan
dengan perkembangan dan kemajuan bank dalam melayani
kebutuhan masyarakat. Bank dituntut untuk maju ke depan
sebagai pemberi informasi yang cepat dan akurat sekaligus
sebagai penyandang dana keuangan bagi berbagai transaksi
bisnis baik berskala lokal, nasional dan internasional. Ada
dua macam masyarakat yang berhubungan dengan bank,
yaitu para nasabah dan masyarakat umum. Para nasabah
adalah masyarakat yang mempunyai kepentingan langsung
dengan bank. Mereka adalah :
• Para penyimpan uang baik dalam bentuk giro, deposito atau
tabungan
• Para penerima kredit bank (debitur)
• Penerima transfer uang
• Pengirim transfer uang
• Para pedagang perantara pasar modal
POLA DASAR MANAJEMEN BANK
1. Perumusan kebijaksanaan
a. Kebijaksanaan yang dirumuskan sesudah perkembangan – perkembangan
matang terhadap konsekuensi dari semua pilihan yang tersedia
b. Kebijaksanaan yang timbul dari tindakan tunggal atau berulang – ulang.
Bidang kegiatan bank yang perlu dirumuskan dalam wujud kebijaksanaan
dasar, umumnya meliputi bidang penting bagi aktivitas bank, yaitu :

1) Tipe nasabah yang dilayani


2) Jenis pelayanan pada nasabah
3) Daerah atau wilayah pelayanan
4) Metode meraih bisnis
5) Distribusi aktiva produktif
6) Preferensi likuiditas
7) Persaingan
8) Pengembangan dan latihan staf
9) Kantor atau ruang bank
Perencanaan dan Pengembangan Organisasi
a.Pengelompokan fungsi – fungsi
Prosedur pertama perencanaan organisasi adalah penngelompokan yang
logis dari kegiatan – kegiatan bank. Dengan proses demikian, pengetahuan
dan keterampilan maksimum dapat dimasukan pada masing – masing usaha.
b. Pelimpahan tanggung jawab
Orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan seluruh usaha bank
adalah direktur utama. Pelimpahan tanggung jawab merupakan salahsatu cara
atasan meningkatkan efektivitasnya dalam mencapai tujuan bank. Sukses atau
gagalnya seorang atasan tidaklah diukur dengan prestasinya sendiri, tetapi
dengan total usaha bagiannya. Tercapainya kesuksesan hampir selalu
merupakan usaha berkelompok dalam suatu bagian.
c. Garis wewenang
Prinsip dasar adalah diberikannya wewenang yang cukup untuk
memungkinkan pelaksanaan tanggung jawab yang ditugaskan. Garis
wewenang haruslah jelas dan haruslah bergerak dari atas ke bawah.
Pelimpahan wewenang tersebut hendaklah sebaiknya secara tertulis dan
sebuah kopinya diberikan kepada masing – masing orang yang bersangkutan.
2. Perencanaan dan pengembangan organisasi

a. Pengelompokan fungsi – fungsi


Prosedur pertama perencanaan organisasi adalah penngelompokan yang logis
dari kegiatan – kegiatan bank. Dengan proses demikian, pengetahuan dan
keterampilan maksimum dapat dimasukan pada masing – masing usaha.
b. Pelimpahan tanggung jawab
Orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan seluruh usaha bank
adalah direktur utama. Pelimpahan tanggung jawab merupakan salahsatu cara
atasan meningkatkan efektivitasnya dalam mencapai tujuan bank. Sukses atau
gagalnya seorang atasan tidaklah diukur dengan prestasinya sendiri, tetapi dengan
total usaha bagiannya. Tercapainya kesuksesan hampir selalu merupakan usaha
berkelompok dalam suatu bagian.
c. Garis wewenang
Prinsip dasar adalah diberikannya wewenang yang cukup untuk memungkinkan
pelaksanaan tanggung jawab yang ditugaskan. Garis wewenang haruslah jelas dan
haruslah bergerak dari atas ke bawah. Pelimpahan wewenang tersebut hendaklah
sebaiknya secara tertulis dan sebuah kopinya diberikan kepada masing – masing
orang yang bersangkutan.
d. Lingkup pengawasan
Efektivitas dari lingkup atau jangkauan pengawasan harus memperhatikan
beberapa faktor. Dalam bagian perkreditan tertentu seperti bagian kredit
komersial , tugas – tugasnya kompleks sehingga meminta banyak interaksi
antara para poejabat kredit. Sedangkan dalam kredit cicilan, tugasnya tidak
sekompleks seperti pada bagian kredit komersial.
e. Hubungan staff dan garis
Fungsi garis adalah langsung menyangkut pencapaian tujuan bank, seperti
pengolahan rekening deposito dan kredit. Pejabat kredit adalah pejabat
garis. Dengan menangani permohonan kredit, ia melaksanakan tugas yang
langsung bagi pencapaian tujuan bank. Sebaliknya pejabat personalia
adalah pejabat staff. Ia membantu pejabat garis melaksanakan tugas
mereka secara lebih efektif dengan memberikan nasehat, bimbingan dan
bantuan, tetapi tidak mempunyai wewenang terhadap mereka.
1. Perumusan kebijaksanaan
a. Kebijaksanaan yang dirumuskan sesudah perkembangan – perkembangan
matang terhadap konsekuensi dari semua pilihan yang tersedia
b. Kebijaksanaan yang timbul dari tindakan tunggal atau berulang – ulang.
Bidang kegiatan bank yang perlu dirumuskan dalam wujud kebijaksanaan
dasar, umumnya meliputi bidang penting bagi aktivitas bank, yaitu :

1) Tipe nasabah yang dilayani


2) Jenis pelayanan pada nasabah
3) Daerah atau wilayah pelayanan
4) Metode meraih bisnis
5) Distribusi aktiva produktif
6) Preferensi likuiditas
7) Persaingan
8) Pengembangan dan latihan staf
9) Kantor atau ruang bank
2. Perencanaan dan pengembangan organisasi
a. Pengelompokan fungsi – fungsi
Prosedur pertama perencanaan organisasi adalah penngelompokan yang logis
dari kegiatan – kegiatan bank. Dengan proses demikian, pengetahuan dan
keterampilan maksimum dapat dimasukan pada masing – masing usaha.
b. Pelimpahan tanggung jawab
Orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan seluruh usaha bank
adalah direktur utama. Pelimpahan tanggung jawab merupakan salahsatu cara
atasan meningkatkan efektivitasnya dalam mencapai tujuan bank. Sukses atau
gagalnya seorang atasan tidaklah diukur dengan prestasinya sendiri, tetapi dengan
total usaha bagiannya. Tercapainya kesuksesan hampir selalu merupakan usaha
berkelompok dalam suatu bagian.
c. Garis wewenang
Prinsip dasar adalah diberikannya wewenang yang cukup untuk memungkinkan
pelaksanaan tanggung jawab yang ditugaskan. Garis wewenang haruslah jelas dan
haruslah bergerak dari atas ke bawah. Pelimpahan wewenang tersebut hendaklah
sebaiknya secara tertulis dan sebuah kopinya diberikan kepada masing – masing
orang yang bersangkutan.
d. Lingkup pengawasan
Efektivitas dari lingkup atau jangkauan pengawasan harus memperhatikan
beberapa faktor. Dalam bagian perkreditan tertentu seperti bagian kredit
komersial , tugas – tugasnya kompleks sehingga meminta banyak interaksi
antara para poejabat kredit. Sedangkan dalam kredit cicilan, tugasnya tidak
sekompleks seperti pada bagian kredit komersial.
e. Hubungan staff dan garis
Fungsi garis adalah langsung menyangkut pencapaian tujuan bank, seperti
pengolahan rekening deposito dan kredit. Pejabat kredit adalah pejabat
garis. Dengan menangani permohonan kredit, ia melaksanakan tugas yang
langsung bagi pencapaian tujuan bank. Sebaliknya pejabat personalia
adalah pejabat staff. Ia membantu pejabat garis melaksanakan tugas
mereka secara lebih efektif dengan memberikan nasehat, bimbingan dan
bantuan, tetapi tidak mempunyai wewenang terhadap mereka.
f. Fleksibilitas struktur organisasi g. Spesifikasi dan prosedur
Fleksibilitas bank yaitu Spesifikasi menggambarkan hal
kemampuan untuk yang ideal, bukan yang faktual,
mengembangkan dan menciut dan yang dipakai sebagai dasar
menurut volume bisnis atau dan tujuan menyeleksi pegawai.
keadaan lainnya. Untuk itu, Sebaiknya pula perusahaan
struktur organisasi harus dibuat memutuskan dan menuliskan
berdasarkan fungsi dan tugas prosedur organisasi yang
bukan berdasarkan orang. menyangkut lebih dari satu bank.
Uraian tertulis hendaklah
menunjukan prosedur langkah
demi langkah yang harus diambil
dan siapa yang bertanggung
jawab untuk masing – masing
langkah tersebut.
3. Staffing dan manajerial skill
a. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja
Keberhasilan sebuah bank langsung tergantung kepada mutu dari
karyawannya. Dalam memproyeksi kebutuhan tenaga kerja, langkah pertama
adalah mengelompokan posisi – posisi ke dalam klasifikasi yang sedikit
mungkin. Kemudian dibuatlah proyeksi perkiraan jumlah lowongan pada
masing – masing kelompok.

b. Inventarisasi tenaga c. Program latihan dan


kerja yang ada sekarang pengembangan
Jumlah staff yang ada Istilah latihan menunjukan
sekarang dikelompokan peningkatan keterampilan
menurut kapasitas kerja, sedangkan istilah
mereka memenuhi pengembangan umumnya
persyaratan satu atau digunakan untuk
lebih kelompok yang membantu seseorang
terdapat dalam proyeksi menanamkan ciri – ciri
tenaga kerja. Kemudian kepribadian tertentu.
dibuatlah ramalan
tentang kapasitas
mereka pada waktu
tertentu di masa depan.
d. Penempatan jabatan
Ada 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam penempatan pejabat
yaitu :
1. Kebutuhan – kebutuhan yang segera
2. Kebutuhan – kebutuhan di masa depan
3. Program latihan dan pengembangan
4. Keadilan
e. Adminstrasi gaji
Program administrasi gaji haruslah benar – benar terpadu dan
konsisten. Pada dasarnya bank memberikan imbalan kepada para
pegawai dengan cara yang sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan sumbangan mereka kepada perusahaan, mempertahankan
pegawai yang bemutu dan mencapai moral yang tinggi. Salah satu
cara yang sederhana untuk melangkahkan ke arah yang tepat
adalah meninjau kembali skedul gaji itu secara berkala.
4. Pengawasan internal
a. Penetapan tujuan
Istilah tujuan dapat secara luas ditafsirkan meliputi rencana jangka panjang
bank, sasaran operasional jangka pendek, dan bahkan tujuan departemental
atau tujuan individual sehari – hari. Jadi, secara harfiah tujuannya adalah
menyeimbangkan tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang.
b. Pentingnya pengawasan
Kelancaran operasional bank adalah kepentingan paling utama dari direksi.
Melalui pengawasan, para manajer dapat menentukan tercapai tidaknya
harapan mereka. Di samping itu, pengawasan ini dapat membantu manajer
mengambil keputusan yang lebih baik.
c. Standard pengawasan
Pada dasarnya standar pengawasan itu ada 2 macam, yaitu :
1. Suatu ukuran tertentu didasarkan pada data dari periode sebelumnya.
2. Standar yang didasarkan atas tujuan – tujuan yang telah ditetapkan.
d. Anggaran pengawasan
Pada dasarnya anggaran meliputi 3 ide, yaitu :
1. Dokumen anggaran memuat perkiraan hasil operasi bank.
2. Semua data anggaran itu hendaklah secara internal sesuai dan terintegrasi
dengan baik
3. Hasil - hasil sesungguhnya dapat dibandingkan dengan taksiran anggaran.
e. Akuntansi tanggungjawab
Pemakaian akunting pertanggung jawaban ini berarti perlunya
menetapkan harga – harga transfer untuk output dan jasa – jasa yang
yang diberikan oleh satu unit organisasi ke unit organisasi lainnya. Alat
yang dipakai adalah harga transfer dana yang membebankan suatu tarif
biaya pada kantor cabang pemakaian dana dan membayarkannya kepada
kantor cabang pensuplai dana.
f. Perencanaan laba
Sekarang ini banyak perusahaan yang memakai suatu bentuk
pengawasan baru yang menggabungkan pengawasan yang efektif
dengan bantuan yang sangat berharga dalam memaksimumkan
kesempatan – kesempatan laba. Bentuk pengawasan inilah yang disebut
sebagai profit planning (perencanaan laba) terdiri dari penetapan tujuan
– tujuan yang berimbang dan disesuaikan dengan baik untuk setiap item
neraca dan daftar rugi/laba.
g. Sistem informasi manajemen
Suatu perkembangan mutakhir dalam perbankan adalah desain dan
pemasangan sistem informasi manajemen yang ciri – cirinya banyak
bergantung pada pemakaian komputer dan peralatan pengolahan data
lainnya. Kemajuan peralatan ini telah menciptakan kesempatan untuk
meningkatkan peranan fungsi akunting bank.
H. PROGRAM INTERNAL
AUDIT

Unsur dasar dari audit interna meliputi verifikasi


aktiva dan pasiva, menentukan keseksamaan ayat –
ayat penghasilan dan ongkos, memastikan kebenaran
pemakaian prosedur bank yang telah ditetapkan
(terutama dalam pengurusan uang), dan
menyarankan perbaikan cara – cara operating. Audit
internal ini selalu lebih ketat daripada pemeriksaan
buku – buku bank oleh para pemeriksa bank ( bank
examiners)
5. Sistem manajemen bank
a. Unit banking sistem
Ciri – ciri utama dari bank yang menganut Unit Banking dalam sistem
manajemennya adalah :
• Organisasinya kecil
• Ruang lingkup operasionalnya terbatas
• Hanya sedikit sekali adanya delegation of authority
• Keputusan kredit dapat lebih cepat karena prosedurnya tidak berbelit dan
langsung ditangani direksi
• Karena sistemnya kesatuan maka kekuasaan bisa terhimpun satu tangan.
b. Branch banking sistem
Kelebihan – kelebihan sistem branch banking
• Organisasi besar dengan jaringan operasional luas
• Kantor Pusat memikirkan perencanaan pengembangan bank dalam perspektif
jangka panjang, sedangkan cabang – cabang dan kantor wilayah bisa
memikirkan rencana – rencana jangka pendek.
• Penerapan sistem organisasi lini dan staff dengan wawasan yang luas dapat lebih
berkembang
• Ada delegation of authority yang lebih jelas dan mantap, terutama dalam
wewenang pemberian kredit berdasarkan status
• Bidang usaha yyang di biayai bank dapat lebih luas variasinya karena
menyangkut berbagai daerah, bahakan sampai ke luar negeri.
Kelemahan sistem branch banking
• Bagi kredit yang berjumlah besar memakan waktu cukup lama karena harus
melalui jenjang status, misalnya ke cabang di atasnya dan kantor wilayah.
• Sering tidak meratanya keterampilan manajerial dan teknis di cabang -
cabang .
c. Group and chain banking system
Beberapa bank menggabungkan diri dalam pola manajemen terutama

soal dana dan kredit yang dipimpin oleh salah satu bank terbesar dalam
dalam kelompok atau perorangan yang merupakan pemegang saham
terbesar.
d. Mixed system
Sistem ini paling susah dipantau karena pada bagian kegiatan tertentu
menggunakan unit sistem dan pada bagian lain menjalankan branch
system.
6. Sound banking business
Performance atau penampilan hasil usaha diukur dari 5 indikator yang disebut
CAMEL, yaitu :
• Capital adequacy (permodalan)
Adalah berkaitan dengan penyediaan modal sendiri yang diperlukan untuk
menutup resiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana aktiva –
aktiva produktif yang mengandund resiko serta untuk membiayai penanaman
dalam benda tetap dan inventaris.
• Assets quality (kualitas aktiva produktif)
Sering juga disebut earning assets yaitu semua aktiva (baik rupiah maupun
valuta asing yang dimiliki bank) dengan maksud untuk memperoleh penghasilan
sesuai dengan fungsinya.
• Management of risks (manajemen resiko)
Merupakan inti dari pengukuran masyarakat apakah sebuah bank terlah dikelola
berdasarakan asas – asas perbankan yang sehat atau dikelola secara tidak sehat.
• Earning ability (rentabilitas)
Adalah kemampuan bank menghasilkan keuntungan yang wajar sesuai dengan
line of business.
• Liquidity sufficiency (likuiditas)
Adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban – kewajiban yang segera
ditagih (berjangka sangat pendek).
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai