Disusun oleh :
Willie Wijaya
NIM : 402019031
2019
Pengkajian
1. BiodataPasien
Inisial Pasien : Tn A
Usia : 74 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
PendidikanTerakhir : SMA
Pekerjaaan : Pensiunan PNS
Alamat : Banjaran
Diagnosa Medis : Febris + CA Laring
Tanggal Masuk RS : 15-11-2019
Tanggal Pengkajian : 19-11-2019 Jam 13.00 wib
3. Pengkajian Spiritual
a. Hubungan Kesehatan Dengan Spiritual
Pasien mengatakan sakit yang dialaminya adalah cobaan dan bisa jadi
ujian dari Allah SWT. Menurut klien selama ini tidak ada tindakan
keperawatan atau dokter yang bertentangan dengan keyakinannya. Kondisi
sakit ini sebagai penghapus dosa.
b. Konsep Ketuhanan
Keluarga klien mengatakan pasrah dan ikhlas atas cobaan sakit yang
diberikan Allah SWT. Klien mengatakan bahwa Allah SWT maha berkuasa
atas apa yang diberikan kepada hambanya. Klien dan keluarga yakin akan
mujizat yang akan diberikan Allah SWT untuk kesembuhan klien.
c. Kebiasaan Praktik Di Rumah
Keluarga mengatakan pasien selalu melaksanakan ibadah yang 5 waktu,
dan dulu ketika masih sehat kelien seorang penceramah di mesjid mesjid, saat
klien sakit pun klien masih membuat isian ceramah meskipun sekarang klien
idak dapat mengisi penceramahan namun pasien masih sering membuat materi
ceramah untuk anak anak muda, klien sering membaca ayat suci alquran, klien
melaksanakan puasa wajib, klien juga melaksanakan shalat sunah dzuha dan
tahajud
d. Kebiasaan Praktik Ibadah Ketika Sakit
Keluarga mengatakan untuk pelaksanaan shalat selalu diingatkan oleh
keluarga. Klien mengatakan kesulitan untuk turun ke kamar kecil untuk wudhu
karena lemas, dan bingung wudhu dengan air karena terpasang infus, tidak tahu
cara tayamun yang baik dan bentar untuk pasien sakit di rumah sakit.
e. Support System dan Dukungan
Keluarga klien mengatakan seluruh anak klien dan istri selalu mendukung,
merawat, dan menjaga klien sebagai bentuk kasih sayang.
A. PENGELOMPOKAN DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN SPIRITUAL
DIAGNOSA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
KEPERAWATAN
1. Klien mengatakan 1. Pasien mengatakan lemas Kesiapan Meningkatkan
2. Terpasang infus. Kesejahteraan Spiritual
kesulitan turun dari tempat
3. Drajat ketergantungan
tidur karena lemas.
minimal care.
2. Pasien mengatakan
bingung untuk wudhu
karena terpasang infus.
3. Klien mengatakan lupa
cara tayamun yang baik
dan bentar untuk pasien
sakit di rumah sakit.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
Selasa, 19-11-
2019
15.00 1. Melakukan pemeriksaan TTV
T : 160/72 Mmhg
N : 80x/menit
R: 20x/menit
S : 36,7 OC
15.30 2. Membimbing klien untuk doa meminta kesembuhan
Menanyakan sudah menjalakan solat Ashar.
15.45 3. Mengajarkan tayamum
4. Membimbing shalat
Respon :
Klien mengatakan menjadi tau tayamum dan akan
mempraktikan mandiri saat solat 5 waktu
Klien mengatakan plong setelah solat ashar
16.00 5. Membimbing pasien zhikir
Respon :
16.15 Pasien mengatakan tenang setelah di lakukan zhikir
T : 145/80 Mmhg
18.05 6. Mengingatkan solat magrib
19.20 7. Mengingatkan salat Isya
Rabu 19-11-
2019
E. EVALUASI
20-11-2019 S:
Rabu - Klien mengatakan menjadi tau
14.00 tayamum dan akan
mempraktikan mandiri saat
solat 5 waktu
- Klien mengatakan plong setelah
solat ashar
- Pasien mengatakan tenang
setelah di lakukan zhikir
O:
- T : 160/72 Mmhg
N : 80x/menit
R: 20x/menit
S : 36,7 OC
- Pasien sudah melaksanakan
solat zhuhur
A:
- Kesiapan meningkatkan
kesejahteraan spiritual
P:
- Lanjutkan intervensi dx 1
Mengingatkan solat 5 waktu
Membimbing tayamum
Membimbing doa meminta
kesembuhan
21-11-2019 S :
Kamis - Pasien mengatakan sudah
14.00 melaksanakan shalat Ashar,
shalat Magrib secara mandiri
- Pasien mengatakan sudah
melaksanakan shalat Isya
- Pasien mengatakan plong
setelah melaksanakan shalat
O:
T : 150/75 Mmhg
N : 75x/menit
R: 21x/menit
S : 36,7 OC
A:
- Kesiapan meningkatkan
kesejahteraan spiritual teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi dx 1
Mengingatkan solat 5 waktu
Membimbing tayamum
Membimbing doa meminta
kesembuhan