Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY.

M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS NEONATUS HIPERBILIRUBIN DI
RUANGAN PERINATOLOGI RSUD AL-IHSAN PROVINSI
JAWA BARAT

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Stase Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing:
Yusi Sofiah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An

Disusun oleh:
Willie Wijaya
NIM. 402019031

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
T.A 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY. M DENGAN DIAGNOSA
MEDIS NEONATUS HIPERBILIRUBIN DI RUANGAN PERINATOLOGI
RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

I. BIODATA
A. Identitas Neonatus
1. Nama : By. D
2. Medrek : 00717860
3. Tempat, Tanggal Lahir : 29 Desember 2019
4. Usia : 15 hari
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Tanggal Masuk : 08 Januari 2019
7. Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2020
8. Diagnosa Medis : Neonatus Hiperbilirubin
9. Jaminan Kesehatan : BPJS
B. Identitas Orangtua
1. Nama Ayah/Ibu : Tn M
2. Usia : 26 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Buruh
5. Agama : Islam
6. Alamat :
7. No. HP :-

II. RIWAYAT KESEHATAN

1. Alasan Masuk Rumah Sakit


Ibu klien mengatakan anaknya kuning

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Bayi lahir pada tanggal 29 Desember 2020 pukul 15.00 di klinik kebidanan lahir
dengan spontan dengan jenis kelamin laki-laki, langsung menangis, BB lahir 2500 gram
dan panjang badan 44,5 cm.
Pada tanggal 31 desember bayi dan ibu pulang ke rumah, saat di bawa kerumah ibu
klien melihat bayi kulitnya berwarna kuning, klien berusha untuk menjemur bayinya saat
pagi hari namun karena musim hujan klien tidak sempat menjemur bynya, semakin
bertambah hari ibunya mengatakan bayinya semakin kuning. Pada akhirnya klien
membawa bayinya ke klinik kebidanan kembali, klinik kebidanan memberikan rujukan
untuk ibu untuk merujuk pasien ke RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Bawat.
Pada tanggal 08 desember ibu pasien membawa bayinya ke IGD RSUD Al-Ihsan
Provinsi Jawa barat, karena bayi tak kunjung membaik malah semakin kuning di bagian
kulit dan matanya, dan di IGD bayi di lakukan tindakan pemeriksaan darah, nilai Biliribin
total: 30,27 dan biliruibin direct 0,71,
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 januari 2020 pukul 08.00 WIB, bayi
sedang dilakuakan photo terapi dengan terapi ke 3 selama 48 jam, kuning di kulit bayi sudah
tidak nampak, bayi menangis ketika terbangun, Nadi : 122x/menit, R: 49x/menit, S: 36,8 o
C, bayi di beri asi eklusif selama 1 jam, tidak ada muntah.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pada tanggal 27 Desember 2019 jam 20.00 WIB, ibu datang ke klinik kebidanan banjaran
dengan keluhan mulas hilang timbul seperti ingin buang air besar, lalu Ny mengeluh mulai
semakin kuat dan di sertai air dan darah pada jam 12.00 dengan pembukaan 1 dan masuk
ke pembukaan lengkap pada jam 14.40. Jam 15.00 lahir By D degan spontan di usia
kehamilan 38 minggu dengan G1P0A0
1. By.D lahir pada usia kehamilan 38 minggu dengan G1P0A0 dan melahirkan secara
spontan. Bayi pertama lahir pada tanggal 28 Desember 2019 pukul 15.00 WIB dengan berat
badan 2500 gram dan panjang badan 44,5 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis,
APGAR score menit pertama bernilai 5 kemudian lima menit bernilai 6. Pada tanggal 30
Desember 2019 bayi di bawa pulang ke rumah.

Genogram :
Anak ke-1

Alergi : Ya √ Tidak Riwayat Kesehatan/Pengobatan/Perawatan


Sebutkan : ………………… Sebelumnya :-
Riwayat Imunisasi Pernah dirawat : Ya Tidak
Hepatitis B : I II III Kapan : saat akan melahirkan dan sesudah melahirkan
Polio : I II III Diagnosa : ………
DPT : I II III Riwayat Operasi : Ya Tidak
BCG : I Kapan : ………
Campak : Diagnosa : ………
Lain –lain : Belum imunisasi

Riwayat Kehamilan : Selama kehamilan ibu mengatakan merasa sehat


Kesehatan ibu saat hamil : Hiperemis Gravidarum Perdarahan Pervagina Anemia
Penyakit infeksi Pre Eklamsi/ Eklamsi Gangguan Kesehatan
Periksa Kehamilan
Diperiksa secara teratur Ya Tidak
Tempat pemeriksaan : Bidan dan Klinik
Diperiksa oleh : Bidan dan dokter
Imunisasi TT Ya, 2 kali Tidak

Riwayat Kelahiran
Usia Kehamilan : 35 minggu
Berat Badan Lahir : 2000 gram , PB : 45 cm
Masalah Post Natal yang lain Ya Tidak
Persalinan : Spontan SC Forcep Ekstraksi Vakum Sebutkan : …………
Menangis : Ya Tidak, Nilai APGAR : 6
Jaundice : Ya Tidak , Dilakukan IMD : Ya Tidak
Pengobatan yang didapat :

PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik
TD : - BB : 2000 gram
Nadi : 145 x/menit PB/TB : 45 cm
RR : 43 x/menit LK : 31 cm / LD : 31 cm, LILA : 8,5 cm
Suhu : 37,4C L.Perut : 28 cm
a. Pernafasan b. Sirkulasi c. Kardiovaskuler

Spontan : Ya Tidak Sianosis : Bunyi jantung


Alat bantu nafas : Kanul/ RB/ NRB Ya √ Tidak √ SI √ SII
C
Oksigen : Lt/ menit
Irama : Teratur TidakTeratur Pucat : Ya Tidak Sebutkan:
Suara Nafas : Vesikuler Wheezing CRT : < 3 detik …………………………......
Ronkhi Cracles Stidor > 3 detik Suara Jantung tambahan :
Penggunaan Otot bantuan nafas : Akral : hangat Ya Tidak
Ya Tidak Sebutkan:
Dingin
Retraksi dada : Ya Tidak ……………………………...
Pernafasan cuping hidung : Takikardi Bradikardi
Ya Tidak Kualitas denyut nadi
Kuat Lemah

d. Gastrointestinal e. Eliminasi f. Integumen


Mulut : Mukosa lembab Kering Defekasi : Warna kulit :
Stomatitis Anus Stoma Normal Pucat
Labio/ palatoskisis Frekuensi : 3-4 x/hari Kuning mottled
Pendarahan gusi Konsistensi Keras Luka: Ada Tidak
Pembesaran Tonsil : Ada Tidak ada Lembek Cair
Mual : Ya Tidak
Karekterisitik feses g. Muskuloskeletal
Muntah : Ya Tidak
Hijau Kelainan tulang : ada tidak
Abdomen : Normal Ascites Terdapat darah Gerakan anak :
Turgor : Elastis Tidak elastis Cair Dempul bebas terbatas
Bising usus : 6x/ menit Urin : Lain-lain:
Diet: 8x 2,5cc Spontan (diapers) .......................................................
ASI Formula lain-lain Kateter urin .......................................................
Cara Pemberian : OGT Cystostomy
Kapan mulai diberikan ASI : Frekuensi : 6 x/hari h. Genitalia
Frekuensi pemberian ASI : 8x/ hari Karakteristik urin normal
Kesulitan : reflek hisap belum kuat Kuning jernih kelainan
Mual : - Sebutkan
Terdapat darah
Muntah : - .......................................................
Jumlah kebutuhan cairan per hari : Kuning pekat
i. Neurologi
K. Istirahat dan tidur J. Kelainan yang lain:
Kesadaran : Compos mentis
Lama tidur : jam Pembesaran organ :
GCS : 15 (E4 V5 M6)
Apakah bayi tidur nyenyak : Ya Ada Tidak ada
Pupil isokor anisokor
Masalah gangguan tidur : - Sebutkan :
Reflek terhadap cahaya :
…………………………
……………. Ada Tidak ada
Gangguan sensori : Ubun-ubun :
Ada Tidak ada Datar Cembung
Sebutkan : Cekung
………………………… Gangguan neurologis :
……………. Normal kelainan
Lain-lain: Sebutkan
………………………… .......................................................
…………….

SKRINING NYERI DAN KETIDAKNYAMANAN


Tidak ada nyeri Ada nyeri (lampiran formulir pemantauan nyeri)
Scala nyeri :……. Penyebab Nyeri :…………… Karekteristik :…………….
Durasi :……………. Lokasi :………………. Frekuensi :…………………
PENGKAJIAN PSIKOSPIRITUAL
Ny. N mengatakan tidak menyangka kondisi anak pertamanya setelah lahir akan seperti ini.
Ny.N sangat senang menyambut kelahiran anak pertamanya dan merasa kebutuhan selama
kehamilan tercukupi dan merasa tidak akan sampai ada sakit. Setelah persalinan dan mendapati
anaknya harus dirawat, Ny.N mengatakan sangat khawatir dengan kondisi anaknya. Sudah 5
hari dirawat dan berpidah dengan ibunya Perasaan seperti itu membuat Ny.N sangat cemas.
Ny.N sangat ingin menggendong atau kontak fisik layaknya orangtua lain. Kondisi seperti ini
sangat mengganggu hingga membuat Ny.N khususnya tidak dapat tidur, selalu menangis di
rumah dan timbul perasaan anaknya ingin segera pulang sehingga dapat berkumpul dengan
keluarganya

- Harapan orang tua terhadap perawatan dan pengobatan saat ini :


ibu bayi berharap bayinya bisa cepat sehat di bawa pulang dan berkumpul dengan keluarga

Aturan dalam agama yang mempengaruhi kesehatan dalam hal : Diet Pengobatan Lain-lain
Sebutkan:…………………………………………………………………………………………………………
Penerimaan keluarga : keluarga menerima kondisi yang terjadi saat ini dan mau mengikuti segala program
dari tim kesehatan demi kebaikan untuk kedua anaknya.
PENGKAJIAN SOSIOKULTURAL
Status sosial
Tempat tinggal : Rumah Panti Tempat penitipan anak
Yang merawat klien : Ibu Nenek Pengasuh Lain – lain Sebutkan ……………….......
Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tn. Dedi Hubungan : suami Telepon:…………….
Suku : Jawa Batak Madura Betawi Lain – lain : Sunda
Aturan dalam budaya yang mempengaruhi kesehatan dalam hal : .......................................................................
Sebutkan :
................................................................................................................................................................................
Kebutuhan Edukasi
Diagnosa Medis Tata laksana penyakit Obat- obatan
Manajemen nyeri Rehabilitasi Penggunaan Alat Kesehatan
Perawatan Luka Diet dan Nutrisi

Lain – lain, Sebutkan :


..............................................................................................................................................................................

PENGKAJIAN LINGKUNGAN PERAWATAN


Kebisingan ruangan : Ya Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Pencahayaaan ruang redup : Ya Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Suhu ruangan yang bising : Ya Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Interupsi tidur : Ya Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Monitoring pemasangan alat invasive : Ya Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Obat yang digunakan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan :
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 10 ~ 18 gr/dL
2 Leukosit 5000 ~ 19500 Sel/uL
3 Eritrosit 4.76 ~ 9.65 Juta/ uL
4 Hematokrit 31 ~ 55 %
5 Trombosit 150000 ~ 400000 Sel/uL
6 Golongan
KIMIA KLINIK
Fungsi Liver
7 Bilirubin Total 0 ~ 12 mg/ dL
8 Bilirubin Direk 0.05 ~ 0.3 mg/ dL
A. ANALISA DATA

Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan

Ds : - Suplai bilirubin Ikterus Neonatus


melebihi kemampuan
Do : hepar

- Kulit tampak
Hepar tidak mampu
kuning melakukan konjugasi

- Fototerapi 48 jam Sebagian kembali ke


siklus emeroh epatik
- Bilirubin total :
Peningkatan bilirubin
- Bilirubin direk :
Pengeluaran meconium
terlambat

Ikterus pada sklera


leher dan badan

Ikterus Neonatus

Ds : - Eritrosit abnormal Kerusakan integritas kulit

Do : Pemecahan bilirubin

- Kulit bayi kering Suplai bilirubin


melebihi kemampuan
- Bayi tidur di bawah hepar

boks dengan
Hepar tidak mampu
disinaro melakukan konjugasi

fototherapy,mata di Sebagian kembali ke


siklus emeroh epatik
tutup dengan
Peningkatan bilirubin
bantalan mata
Pengeluaran meconium
terlambat
- Bilirubin total :
Ikterus pada sklera
- Bilirubin direk : leher dan badan

Peningkatan bilirubin
>12mg dl

Indikasi terapy photo


terapy

Intensitas cahaya tinggi

kerusakan integritas
kulit

Ds : Bayi dan orangtua Resiko Gangguan

- Orang tua klien berpisah Perlekatan

mengatakan takut Cemas

dengan kondisi klien Kendala fisik

saat ini Resiko gangguan

- Orang tua klien perlekatan

mengatakan sudah 5

hari dirawat dan

berpidah dengan

orangtuanya

- Orang tua klien

mengatakan sangat
ingin pulang dan

berkumpul di rumah

dengan keluarga nya

Do :

- Orang tua klien

Nampak sedih,

menangis dan cemas

klien harus dirawat

berpisah dengan orang

tuanya

B. PRIORITAS MASALAH

1. Iketerus neonates berhubungan dengan peningkatan nilai bilirubin


2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek dari phototerapi.
3. Resiko gangguan perlekatan berhubungan dengan bayi dirawat intensif
berpisah dengan orang tua.
4.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional

1. Ikterus neonatus berhubungan Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi tanda-tanda ikterus pada 1. Mengurangi kontaminasi silang

dengan peningkatan nilai keperawatan selama 4x24 jam sclera dan warna kulit

bilirubin maka ikterus neonates dapat 2. Monitor tanda-tanda vital 3 jam 2. Perubahan tanda-tanda vital yang

teratasi, dengan kriteria hasil : sekali signifikan akan mempengaruhi

1. Warna kulit normal 3. Monitor tanda dehidrasi proses regulasi ataupun

(tidak kuning) 4. Ubah posisi bayi setiap 4 jam metabolism dalam tubuh

2. Monitor ttv per 3 jam 5. Edukasi keluarga mengenai 3. Mengurangi resiko infeksi

3. Tidak ada dehidrasi prosedur dan perawatan fototherapy 4. Untuk memberikan kenyamanan

pada bayi

5. Mengethaui tentang tindakan dan

prosedur
2. Kerusakan integritas kulit b.d. Setelah dilakukan tindakan 1. Hindari kerutan pada tempat tidur 1. kerutan pada tempat tidru dapat
efek dari phototerapi. keperawatan selama 2x24 jam 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap
menjadi perlukaan pada kulit
diharapkan integritas kulit bersih dan kering
2. menghindari kuman dan menjaga
kembali baik / normal. 3. Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali
4. Monitor kulit akan adanya kebersihan kulit dari luka
Kriteria Hasil :
kemerahan.
3. .mecegah terjadinya decubitus
 Integritas kulit yang baik 5. Oleskan lotion / minyak / baby oil
4.monitor adanya tanda-tanda infeksi
bisa dipertahankan pada daerah yang tertekan
 Tidak ada luka / lesi pada 5.untuk menjaga kulit sehingga tidak
kulit
terjadinya luka
 Perfusi jaringan baik
 Menunjukkan
pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya
cedera berulang
 Mampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami

3. Resiko gangguan perlekatan setelah dilakukan asuhan 1. Menginformasikan kondisi dan 1. Menimbulkan harapan dan

berhubungan dengan bayi keperawatan 2x24 jam perkembangan klien keyakinan orang tua

dirawat intensif berpisah diharapkan tidak ada 2. Menginformasikan diagnosa medis 2. Perasaan cemas orang tua bisa

dengan orang tua gangguan perlekatan dengan dan alat yang digunakan oleh klien diakibatkan oleh ketidaktahuan

kriteria hasil : terhadap penyakit, prognosis, dan

1. Mengatakan cemas pengobatan apa yang diberikan.

berkurang Memberikan edukasi tentang

2. Mengungkapkan akan diagnosa medi akan

meningkat dukungan menimbulakan harapan orang tua

emosi terhadap anak terhadap perkembangan klien


3. Membimbing dan memfasilitasi 3. Memberikan kesempatan pada

orang tua untuk berdoa disamping orang tua untuk berinteraksi,

klien mendukung, dan melindungi

secara spiritual

4. Memotivasi orang tua untuk sering 4. Memfasilitasi hubungan atau

menengok bayi perlekatan antara orang tua

dengan anak walaupun dengan

keterbatasan
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
23 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=145x/ mnt, R=43x/ mnt, O : N=140x/ mnt, R=38x/ mnt, S=36,9C.
09.00 S=37,4C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi,
1 − Mengatur posisi kepala bayi agar terdapat suara cracles di paru, ada retraksi
hiperektensi dada ketika bernafas.
Respon: kepala bayi sudah dalam A : masalah ketidakefektifan pola nafas
keadaan hiperektensi, bagian leher dan P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
punggung diganjal dengan pernel posisi kepala agar tetap hiperektensi,
09.10 4 − Memberikan ASI dengan cara sonde observasi suara nafas dan retraksi dada
(lewat OGT) sebanyak 10cc
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc lewat OGT dan dibilas 2cc dengan S:-
air putih O : bayi BAK 45cc, bayi tampak nyaman
11.00 2 − Mengganti popok bayi setelah diganti popok, N=140x/ mnt,
Respon: bayi BAK 37cc, bayi tampak R=38x/ mnt, S=36,9C.
tertidur dan nyaman keika popok sudah A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
diganti tubuh
11.05 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
Respon: N=142x/ mnt, R=43x/ mnt, pencahayaan sesuai kebutuhan
S=37,4C
11.10 3 − Melakukan observasi tanda-tanda
ikterus S:-
Respon: warna badan bayi sedikit
kuning
− Memonitor suara paru dan retraksi dada
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
11.15 1 Respon: terdapat suara cracles di paru- O : warna kulit bayi sedikit kuning,
paru, ada retraksi dada ketika bernafas dilakukan fototerapi selam 48 jam,
− Melakukan observasi tanda-tanda vital N=140x/ mnt, R=38x/ mnt, S=36,9C.
12.00 1,2,3 Respon: N=140x/ mnt, R=38x/ mnt, A : masalah ikterus neonatus
S=36,9C P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
− Memberikan ASI dengan cara sonde tanda-tanda ikterik. Lakukan fototerapi
12.10 4 (lewat OGT) sebanyak 10cc sesuai program dokter.
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc lewat OGT dan dibilas 2cc dengan
air putih S:-
− Menanyakan perasaan orangtua klien O : Bayi BAK 51cc, pemberian ASI
12.45 5 dan melakukan anamnesa kepada ibu sebanyak 20cc dan bilas air putih 4cc
klien melalui OGT.
Respon: ibu klien mengtakan sangat A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
cemas dengan kondisi anaknya. Ibu kurang dari kebutuhan tubuh
klien mengatakan anaknya sudah P : pantau dan catat intake dan output,
dirawat selama 4 hari, dan menanyakan observasi kemampuan bayi untuk
kapan bisa pulang. menghisap
− Memberikan informasi tentang kondisi
13.00 5 dan perkembangan klien kepada ibu
klien S : ibu klien mengatakan cemasnya mulai
Respon: ibu klien mengtakann sudah berkurang dan ingin yang terbaik untuk
mulai paham kenapa anaknya harus anaknya. Ibu klien mengatakan mau untuk
tetap dirawat di RS dan harus dilakukan menengok anaknya setiap hari sambil
fototerapi, ibu klien mengatakan memberikan ASI
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
cemasnya sudah mulai berkurang O : ibu klien tampak lebih tenang
karena ingin yang terbaik untuk A : masalah cemas orangtua
anaknya. Ibu klien tampak lebih tenang P : berikan motivasi dan dukungan untuk
− Memberikan motivasi kepada ibu klien orangtua bayi
13.10 5 dan ayahnya untuk terus menengok
bayinya
Respon: ibu klien mengatakan akan
rutin untuk menengok ananknya dan
memberikan ASI.
− Mengganti popok bayi
13.30 2 Respon: bayi BAK 8cc
− Operan dinas dan pulang
14.00

24 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-


2019 Respon: N=135x/ mnt, R=34x/ mnt, O : N=140x/ mnt, R=40x/ mnt, S=37,0C.
08.00 S=37,1C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi,
2 − Mengganti popok bayi terdapat suara cracles di paru, ada retraksi
Respon: bayi BAK 37cc. Bayi tampak dada ketika bernafas.
nyaman setelah diganti popok A : masalah ketidakefektifan pola nafas
09.00 4 − Melakukan pemberian ASI dengan cara P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
sonde (lewat OGT) sebanyak 20cc posisi kepala agar tetap hiperektensi,
Respon: telah diberikan ASI sebanyak observasi suara nafas dan retraksi dada
20cc lewat OGT dan bilas 2cc dengan
air putih
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
09.30 1 − Mengatur posisi kepala bayi agar S:-
hiperektensi O : bayi BAK 88cc, bayi tampak nyaman
Respon: kepala bayi sudah dalam setelah diganti popok, N=140x/ mnt,
keadaan hiperektensi, bagian leher dan R=40x/ mnt, S=37,0C.
punggung diganjal pernel A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
09.32 3 − Melakukan observasi tanda-tanda tubuh
ikterus P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
Respon: warna kuning dikulit bayi pencahayaan sesuai kebutuhan
sudah mulai berkurang
09.35 1 − Memonitor suara paru dan retraksi dada
Respon: terdapat suara cracles di paru S:-
dan ada retraksi dada ketika bernafas O : warna kulit bayi sedikit kuning,
11.00 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital dilakukan fototerapi selama 48 jam,
Respon: N=138x/ mnt, R=45x/ mnt, N=140x/ mnt, R=40x/ mnt, S=37,0C.
S=37,0C A : masalah ikterus neonatus
12.00 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
Respon: N=140x/ mnt, R=40x/ mnt, tanda-tanda ikterik. Lakukan fototerapi
S=38,1C sesuai program dokter.
12.05 2 − Mengganti popok bayi
Respon: bayi BAK dan BAB 51gr.
Bayi tampak nyaman setelah diganti S:-
popok O : Bayi BAK dan BAB 88cc, pemberian
12.10 4 − Melakukan pemberian ASI dengan ASI sebanyak 20cc dan bilas air putih 2cc
feeding cup sebanyak 20cc melalui OGT, pemberian ASI 20cc dengan
menggunakan feeding cup. Bayi mampu
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: telah diberikan ASI sebanyak menghisap tetapi belum cukup kuat dan
4 20cc menggunakan feeding cup banyak terdiam.
− Memonitor kemampuan bayi dalam A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
menghisap kurang dari kebutuhan tubuh
Respon: bayi mampu menghisap tetapi P : pantau dan catat intake dan output,
belum cukup kuat dan lebih banyak observasi kemampuan bayi untuk
12.35 4 diam karena tertidur menghisap
− Membersihkan bibir bayi yang kering
dengan kassa yang sudah dibasahi air
Respon: bayi tampak nyaman, bibir
14.00 bayi tidak kering
− Operan dinas dan pulang
25 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=135x/ mnt, R=30x/ mnt, O : N=138x/ mnt, R=30x/ mnt, S=37,1C.
08.00 S=37,1C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi
09.00 4 − Melakukan pemberian ASI dengan A : masalah ketidakefektifan pola nafas
feeding cup sebanyak 20cc P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
Respon: bayi hanya menghabiskan posisi kepala agar tetap hiperektensi,
10cc ASI observasi suara nafas dan retraksi dada
09.15 2 − Mengganti popok bayi
Respon: bayi BAK 37cc. Bayi tampak
nyaman setelah diganti popok S:-
− Melakukan observasi tanda-tanda vital O : bayi BAK 37cc, bayi tampak nyaman
11.00 1,2,3 Respon: N=138x/ mnt, R=30x/ mnt, setelah diganti popok, N=138x/ mnt,
S=37,1C R=30x/ mnt, S=37,1C.
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
12.00 4 − Melakukan pemberian ASI dengan A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
feeding cup sebanyak 20cc tubuh
Respon: telah diberikan ASI sebanyak P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
20cc menggunakan feedig cup pencahayaan sesuai kebutuhan
12.00 4 − Memonitor kemampuan bayi dalam
menghisap
Respon: bayi mampu menghisap tetapi S:-
belum cukup kuat O : warna kuning di kulit bayi mulai
12.30 4 − Membersihkan bibir bayi yang kering berkurang, dilakukan fototerapi selama 48
dengan kassa yang sudah dibasahi air jam, N=138x/ mnt, R=30x/ mnt, S=37,1C.
Respon: bayi tampak nyaman dan A : masalah ikterus neonatus
tertidur, bibir bayi tidak kering P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
14.00 − Operan dinas dan pulang tanda-tanda ikterik. Lakukan fototerapi
sesuai program dokter.

S:-
O : Bayi BAK 37cc, pemberian ASI 40cc
dengan menggunakan feeding cup. Bayi
mampu menghisap tetapi belum cukup kuat
dan banyak terdiam.
A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
P : pantau dan catat intake dan output,
observasi kemampuan bayi untuk
menghisap
26 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=140x/ mnt, R=35x/ mnt, O : N=136x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,2C.
08.00 S=37,0C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi
09.00 4 − Melakukan pemberian ASI sebanyak A : masalah ketidakefektifan pola nafas
20cc dengan cara sonde (lewat OGT) P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
Respon: telah diberikan ASI sebanyak posisi kepala agar tetap hiperektensi,
20cc melalui OGT dan bilas 2cc dengan observasi suara nafas dan retraksi dada
air putih
11.00 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital
Respon: N=136x/ mnt, R=35x/ mnt, S:-
S=37,2C O : bayi BAK 37cc, bayi tampak nyaman
11.15 2 − Mengganti popok bayi setelah diganti popok, N=136x/ mnt,
Respon: bayi BAK sebanyak 37cc. R=35x/ mnt, S=37,2C.
Bayi tampak nyaman setelah ganti A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
popok tubuh
12.00 4 − Melakukan pemberian ASI dengan P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
feeding cup sebanyak 20cc pencahayaan sesuai kebutuhan
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc menggunakan feeding cup dan
10cc lagi dengan cara sonde (melalui S:-
OGT) karena bayi tidak mau
menghisap
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
12.00 4 − Memonitor kemampuan bayi dalam O : dilakukan fototerapi selama 48 jam,
menghisap N=136x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,2C.
Respon: bayi mampu menghisap tetapi A : masalah ikterus neonatus
belum cukup kuat dan lebih banyak P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
berhenti dan tertidur tanda-tanda ikterik. Lakukan fototerapi
12.20 4 − Membersihkan bibir bayi yang kering sesuai program dokter.
dengan kassa yang sudah dibasahi air
Respon: bayi tampak nyaman dan
tertidur, bibir bayi tidak kering S:-
14.00 − Operan dinas dan pulang O : Bayi BAK 37cc, pemberian ASI 20cc
dan bilas air putih 2cc melalui OGT,
pemberian ASI dengan menggunakan
feeding cup sebanyak 20cc. Bayi mampu
menghisap tetapi belum cukup kuat dan
banyak terdiam.
A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
P : pantau dan catat intake dan output,
observasi kemampuan bayi untuk
menghisap
27 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S : -
2019 Respon: N=130x/ mnt, R=30x/ mnt, O : N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, S=37,0C.
08.00 S=37,1C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi
08.10 2 − Mengganti popok bayi A : masalah ketidakefektifan pola nafas
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: bayi BAK dan BAB 38gr. P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
Bayi tampak nyaman setelah diganti posisi kepala agar tetap hiperektensi,
09.00 4 popok observasi suara nafas dan retraksi dada
− Melakukan pemberian ASI dengan cara S:-
sonde (lewat OGT) sebanyak 25cc O : bayi BAK dan BAB 38gr, bayi tampak
09.10 Respon: telah diberikan ASI sebanyak nyaman setelah diganti popok, N=140x/
25cc lewat OGT dan bilas 2cc dengan mnt, R=32x/ mnt, S=37,0C.
air putih, bayi muntah setelah diberikan A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
09.15 4 ASI tubuh
− Mengatur posisi bayi agar miring kanan P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
dan menepuk-nepuk punggung bayi pencahayaan sesuai kebutuhan
10.00 4 Respon: bayi tampak lebih nyaman
− Membersihkan bibir bayi yang kering
dengan kassa yang sudah dibasahi air S:-
Respon: bayi tampak nyaman dan O : N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, S=37,0C.
11.00 1 tertidur, bibir bayi tidak kering A : masalah ikterus neonatus
− Melakukan nebulizer dengan obat P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
Ventolin 2mg tanda-tanda ikterik.
Respon: bayi tampak menghirup
12.00 1,2,3 udaranya sambil tertidur
− Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
Respon: N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, O : Bayi BAK dan BAB 38gr, pemberian
12.00 4 S=37,0C ASI 10cc dengan menggunakan feeding cup
− Melakukan pemberian ASI dengan dan 25cc+ bilas air putih 2cc melalui selang
feeding cup sebanyak 25cc OGT tetapi bayi muntah setelah diberikan
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: bayi hanya menghabiskan ASI. Bayi mampu menghisap tetapi belum
4 10cc ASI, dan di istirahatkan dahulu cukup kuat dan banyak terdiam.
− Memonitor kemampuan bayi dalam A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
menghisap kurang dari kebutuhan tubuh
Respon: bayi mampu menghisap tetapi P : pantau dan catat intake dan output,
14.00 belum cukup kuat observasi kemampuan bayi untuk
− Operan dinas dan pulang menghisap
28 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=147x/ mnt, R=44x/ mnt, O : N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,6C.
15.00 S=38,1C A : masalah ketidakefektifan pola nafas
15.00 2 − Mengganti popok bayi P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
Respon: bayi BAK dan BAB 37cc. posisi kepala agar tetap hiperektensi,
Bayi tampak nyaman setelah diganti observasi suara nafas dan retraksi dada
popok
15.15 4 − Melakukan pemberian ASI dengan cara
sonde (lewat OGT) sebanyak 25cc S:-
Respon: telah diberikan ASI sebanyak O : bayi BAK 37cc, bayi tampak nyaman
25cc lewat OGT dan bilas 2cc dengan setelah diganti popok, N=144x/ mnt,
air putih. R=35x/ mnt, S=37,6C.
18.00 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
Respon: N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, tubuh
S=37,6C P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
18.10 4 − Melakukan pemberian ASI dengan pencahayaan sesuai kebutuhan
menggunakan feeding cup sebanyak
25cc
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc menggunakan feeding cup dan
sisanya lewat OGT dengan cara sonde+ S:-
bilas air putih 2cc. O : N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,6C.
20.00 1 − Melakukan nebulizer dengan obat A : masalah ikterus neonatus
Ventolin 2mg (1 ampul) P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
Respon: bayi tampak menghirup udara tanda-tanda ikterik.
yang dikeluarkan sambil tertidur
20.15 4 − Melakukan pemberian ASI dengan
menggunakan feeding cup sebanyak S:-
25cc O : Bayi BAK 37cc, pemberian ASI 25cc
Respon: telah diberikan ASI sebanyak dengan menggunakan feeding cup dan
15cc menggunakan feeding cup dan 50cc+ bilas air putih 6cc melalui selang
sisanya lewat OGT dengan cara sonde+ OGT dengan cara sonde. Bayi mampu
bilas air putih 2cc. menghisap tetapi belum cukup kuat dan
20.15 4 − Memonitor kemampuan bayi dalam banyak tertidur.
menghisap A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
Respon: bayi mampu menghisap tetapi kurang dari kebutuhan tubuh
belum cukup kuat, dan lebih banyak P : pantau dan catat intake dan output,
tertidur observasi kemampuan bayi untuk
21.00 − Operan dinas dan pulang menghisap

30 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S : -


2019 Respon: N=152x/ mnt, R=38x/ mnt,
08.00 S=37,3C
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
− Mengganti popok bayi O : N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, S=37,1C.
08.10 2 Respon: bayi BAK dan BAB 37cc. kepala bayi dalam keadaan hiperektensi,
Bayi tampak nyaman setelah diganti ada retraksi dada ketika bernafas
popok A : masalah ketidakefektifan pola nafas
09.00 4 − Melakukan pemberian ASI dengan cara P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
menyusui langsung kepada ibu posisi kepala agar tetap hiperektensi,
Respon: bayi tampak menyusui ke observasi suara nafas dan retraksi dada
ibunya.
− Memonitor kemampuan bayi dalam
09.00 4 menghisap S:-
Respon: bayi mampu menghisap O : bayi BAK 75cc, bayi tampak nyaman
cukup kuat, dan sesekali tertidur dan setelah diganti popok, N=144x/ mnt,
11.00 1,2,3 terdiam R=35x/ mnt, S=37,6C.
− Melakukan observasi tanda-tanda vital A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
Respon: N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, tubuh
S=37,1C P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
11.05 1
− Mengatur posisi kepala bayi agar pencahayaan sesuai kebutuhan
hiperektensi
Respon: kepala bayi sudah dalam
keadaan hiperektensi, bagian leher dan S:-
punggung diganjal pernel O : N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,6C.
11.06 1 − Memonitor suara paru dan retraksi dada A : masalah ikterus neonatus
Respon: ada retraksi dada ketika P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
bernafas tanda-tanda ikterik.
11.10 2
− Mengganti popok bayi
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: bayi BAK dan BAB 36cc.
Bayi tampak nyaman setelah diganti
popok S:-
12.00 4
− Melakukan pemberian ASI dengan cara O : Bayi BAK dan BAB 75 cc, pemberian
menyusui langsung kepada ibu ASI langsung kepada ibunya. Bayi mampu
Respon: bayi tampak menyusui ke menghisap cukup kuat dan sesekali terdiam
ibunya. dan tertidur.
12.00 4 − Memonitor kemampuan bayi dalam A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
menghisap kurang dari kebutuhan tubuh
Respon: bayi mampu menghisap P : pantau dan catat intake dan output,
cukup kuat, dan sesekali tertidur dan observasi kemampuan bayi untuk
13.30 4 menghisap
terdiam
− Membersihkan bibir bayi yang kering
dengan kassa yang sudah dibasahi air
Respon: bayi tampak nyaman dan
14.00 tertidur, bibir bayi tidak kering
− Operan dinas dan pulang
30 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=138x/ mnt, R=40x/ mnt, O : N=146x/ mnt, R=34x/ mnt, S=36,9C.
15.00 S=37,4C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi,
15.10 4
− Melakukan pemberian ASI dengan cara ada retraksi dada beberapa kali ketika
menyusui langsung kepada ibu bernafas, tidak ada suara nafas tambahan
Respon: bayi tampak menyusui ke A : masalah ketidakefektifan pola nafas
ibunya.
15.10 4
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
− Memonitor kemampuan bayi dalam P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
menghisap posisi kepala agar tetap hiperektensi,
Respon: bayi mampu menghisap kuat, observasi suara nafas dan retraksi dada
18.00 1,2,3
dan sesekali tertidur dan terdiam
− Melakukan observasi tanda-tanda vital
Respon: N=156x/ mnt, R=42x/ mnt, S:-
18.00 1 S=37,2C O : bayi BAB 2cc, bayi tampak nyaman
− Memonitor suara paru dan retraksi dada setelah diganti popok, N=144x/ mnt,
Respon: ada retraksi dada beberapa R=35x/ mnt, S=37,6C.
18.05 1 kali ketika bernafas A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
− Mengatur posisi kepala bayi agar tubuh
hiperektensi P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
Respon: kepala bayi sudah dalam pencahayaan sesuai kebutuhan
keadaan hiperektensi, bagian leher dan
18.10 4 punggung diganjal pernel
− Melakukan pemberian ASI dengan cara S:-
menyusui langsung kepada ibu O : N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,6C.
18.10 4 Respon: bayi tampak menyusui ke A : masalah ikterus neonatus
ibunya. P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
− Memonitor kemampuan bayi dalam tanda-tanda ikterik.
menghisap
Respon: bayi mampu menghisap
20.00 1,2,3 cukup kuat, dan sesekali tertidur dan S:-
terdiam O : Bayi BAB 2cc, pemberian ASI
− Melakukan observasi tanda-tanda vital langsung kepada ibunya, dan 30cc
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
20.00 1 Respon: N=146x/ mnt, R=34x/ mnt, diberikan secara oral. Bayi mampu
S=36,9C menghisap cukup kuat dan sesekali terdiam
− Memonitor suara paru dan retraksi dada dan tertidur. Bibir bayi tidak kering dan
Respon: ada retraksi dada ketika telah dibersihkan.
20.05 2
bernafas dan tidak ada suara nafas A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
tambahan kurang dari kebutuhan tubuh
20.10 4 − Mengganti popok bayi P : pantau dan catat intake dan output,
Respon: bayi BAK dan BAB 2cc. Bayi observasi kemampuan bayi untuk
tampak nyaman setelah diganti popok menghisap
− Melakukan pemberian ASI secara oral
sebanyak 30cc
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
20.10 4 30cc secara oral, bayi tertidur lagi dan
tidak mau menghisap ketika sudah
menghabiskan 30cc
− Memonitor kemampuan bayi dalam
menghisap
20.20 4
Respon: bayi mampu menghisap
cukup kuat, dan sesekali terdiam dan
tertidur
− Membersihkan bibir bayi yang kering
21.00 dengan kassa yang sudah dibasahi air
Respon: bayi tampak nyaman dan
tertidur, bibir bayi tidak kering
− Operan dinas dan pulang

Anda mungkin juga menyukai