M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS NEONATUS HIPERBILIRUBIN DI
RUANGAN PERINATOLOGI RSUD AL-IHSAN PROVINSI
JAWA BARAT
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Stase Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing:
Yusi Sofiah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An
Disusun oleh:
Willie Wijaya
NIM. 402019031
I. BIODATA
A. Identitas Neonatus
1. Nama : By. D
2. Medrek : 00717860
3. Tempat, Tanggal Lahir : 29 Desember 2019
4. Usia : 15 hari
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Tanggal Masuk : 08 Januari 2019
7. Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2020
8. Diagnosa Medis : Neonatus Hiperbilirubin
9. Jaminan Kesehatan : BPJS
B. Identitas Orangtua
1. Nama Ayah/Ibu : Tn M
2. Usia : 26 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Buruh
5. Agama : Islam
6. Alamat :
7. No. HP :-
Genogram :
Anak ke-1
Riwayat Kelahiran
Usia Kehamilan : 35 minggu
Berat Badan Lahir : 2000 gram , PB : 45 cm
Masalah Post Natal yang lain Ya Tidak
Persalinan : Spontan SC Forcep Ekstraksi Vakum Sebutkan : …………
Menangis : Ya Tidak, Nilai APGAR : 6
Jaundice : Ya Tidak , Dilakukan IMD : Ya Tidak
Pengobatan yang didapat :
PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik
TD : - BB : 2000 gram
Nadi : 145 x/menit PB/TB : 45 cm
RR : 43 x/menit LK : 31 cm / LD : 31 cm, LILA : 8,5 cm
Suhu : 37,4C L.Perut : 28 cm
a. Pernafasan b. Sirkulasi c. Kardiovaskuler
Aturan dalam agama yang mempengaruhi kesehatan dalam hal : Diet Pengobatan Lain-lain
Sebutkan:…………………………………………………………………………………………………………
Penerimaan keluarga : keluarga menerima kondisi yang terjadi saat ini dan mau mengikuti segala program
dari tim kesehatan demi kebaikan untuk kedua anaknya.
PENGKAJIAN SOSIOKULTURAL
Status sosial
Tempat tinggal : Rumah Panti Tempat penitipan anak
Yang merawat klien : Ibu Nenek Pengasuh Lain – lain Sebutkan ……………….......
Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tn. Dedi Hubungan : suami Telepon:…………….
Suku : Jawa Batak Madura Betawi Lain – lain : Sunda
Aturan dalam budaya yang mempengaruhi kesehatan dalam hal : .......................................................................
Sebutkan :
................................................................................................................................................................................
Kebutuhan Edukasi
Diagnosa Medis Tata laksana penyakit Obat- obatan
Manajemen nyeri Rehabilitasi Penggunaan Alat Kesehatan
Perawatan Luka Diet dan Nutrisi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan :
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 10 ~ 18 gr/dL
2 Leukosit 5000 ~ 19500 Sel/uL
3 Eritrosit 4.76 ~ 9.65 Juta/ uL
4 Hematokrit 31 ~ 55 %
5 Trombosit 150000 ~ 400000 Sel/uL
6 Golongan
KIMIA KLINIK
Fungsi Liver
7 Bilirubin Total 0 ~ 12 mg/ dL
8 Bilirubin Direk 0.05 ~ 0.3 mg/ dL
A. ANALISA DATA
- Kulit tampak
Hepar tidak mampu
kuning melakukan konjugasi
Ikterus Neonatus
Do : Pemecahan bilirubin
boks dengan
Hepar tidak mampu
disinaro melakukan konjugasi
Peningkatan bilirubin
>12mg dl
kerusakan integritas
kulit
mengatakan sudah 5
berpidah dengan
orangtuanya
mengatakan sangat
ingin pulang dan
berkumpul di rumah
Do :
Nampak sedih,
tuanya
B. PRIORITAS MASALAH
1. Ikterus neonatus berhubungan Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi tanda-tanda ikterus pada 1. Mengurangi kontaminasi silang
dengan peningkatan nilai keperawatan selama 4x24 jam sclera dan warna kulit
bilirubin maka ikterus neonates dapat 2. Monitor tanda-tanda vital 3 jam 2. Perubahan tanda-tanda vital yang
(tidak kuning) 4. Ubah posisi bayi setiap 4 jam metabolism dalam tubuh
2. Monitor ttv per 3 jam 5. Edukasi keluarga mengenai 3. Mengurangi resiko infeksi
3. Tidak ada dehidrasi prosedur dan perawatan fototherapy 4. Untuk memberikan kenyamanan
pada bayi
prosedur
2. Kerusakan integritas kulit b.d. Setelah dilakukan tindakan 1. Hindari kerutan pada tempat tidur 1. kerutan pada tempat tidru dapat
efek dari phototerapi. keperawatan selama 2x24 jam 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap
menjadi perlukaan pada kulit
diharapkan integritas kulit bersih dan kering
2. menghindari kuman dan menjaga
kembali baik / normal. 3. Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali
4. Monitor kulit akan adanya kebersihan kulit dari luka
Kriteria Hasil :
kemerahan.
3. .mecegah terjadinya decubitus
Integritas kulit yang baik 5. Oleskan lotion / minyak / baby oil
4.monitor adanya tanda-tanda infeksi
bisa dipertahankan pada daerah yang tertekan
Tidak ada luka / lesi pada 5.untuk menjaga kulit sehingga tidak
kulit
terjadinya luka
Perfusi jaringan baik
Menunjukkan
pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya
cedera berulang
Mampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
3. Resiko gangguan perlekatan setelah dilakukan asuhan 1. Menginformasikan kondisi dan 1. Menimbulkan harapan dan
berhubungan dengan bayi keperawatan 2x24 jam perkembangan klien keyakinan orang tua
dirawat intensif berpisah diharapkan tidak ada 2. Menginformasikan diagnosa medis 2. Perasaan cemas orang tua bisa
dengan orang tua gangguan perlekatan dengan dan alat yang digunakan oleh klien diakibatkan oleh ketidaktahuan
secara spiritual
keterbatasan
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
23 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=145x/ mnt, R=43x/ mnt, O : N=140x/ mnt, R=38x/ mnt, S=36,9C.
09.00 S=37,4C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi,
1 − Mengatur posisi kepala bayi agar terdapat suara cracles di paru, ada retraksi
hiperektensi dada ketika bernafas.
Respon: kepala bayi sudah dalam A : masalah ketidakefektifan pola nafas
keadaan hiperektensi, bagian leher dan P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
punggung diganjal dengan pernel posisi kepala agar tetap hiperektensi,
09.10 4 − Memberikan ASI dengan cara sonde observasi suara nafas dan retraksi dada
(lewat OGT) sebanyak 10cc
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc lewat OGT dan dibilas 2cc dengan S:-
air putih O : bayi BAK 45cc, bayi tampak nyaman
11.00 2 − Mengganti popok bayi setelah diganti popok, N=140x/ mnt,
Respon: bayi BAK 37cc, bayi tampak R=38x/ mnt, S=36,9C.
tertidur dan nyaman keika popok sudah A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
diganti tubuh
11.05 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
Respon: N=142x/ mnt, R=43x/ mnt, pencahayaan sesuai kebutuhan
S=37,4C
11.10 3 − Melakukan observasi tanda-tanda
ikterus S:-
Respon: warna badan bayi sedikit
kuning
− Memonitor suara paru dan retraksi dada
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
11.15 1 Respon: terdapat suara cracles di paru- O : warna kulit bayi sedikit kuning,
paru, ada retraksi dada ketika bernafas dilakukan fototerapi selam 48 jam,
− Melakukan observasi tanda-tanda vital N=140x/ mnt, R=38x/ mnt, S=36,9C.
12.00 1,2,3 Respon: N=140x/ mnt, R=38x/ mnt, A : masalah ikterus neonatus
S=36,9C P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
− Memberikan ASI dengan cara sonde tanda-tanda ikterik. Lakukan fototerapi
12.10 4 (lewat OGT) sebanyak 10cc sesuai program dokter.
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc lewat OGT dan dibilas 2cc dengan
air putih S:-
− Menanyakan perasaan orangtua klien O : Bayi BAK 51cc, pemberian ASI
12.45 5 dan melakukan anamnesa kepada ibu sebanyak 20cc dan bilas air putih 4cc
klien melalui OGT.
Respon: ibu klien mengtakan sangat A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
cemas dengan kondisi anaknya. Ibu kurang dari kebutuhan tubuh
klien mengatakan anaknya sudah P : pantau dan catat intake dan output,
dirawat selama 4 hari, dan menanyakan observasi kemampuan bayi untuk
kapan bisa pulang. menghisap
− Memberikan informasi tentang kondisi
13.00 5 dan perkembangan klien kepada ibu
klien S : ibu klien mengatakan cemasnya mulai
Respon: ibu klien mengtakann sudah berkurang dan ingin yang terbaik untuk
mulai paham kenapa anaknya harus anaknya. Ibu klien mengatakan mau untuk
tetap dirawat di RS dan harus dilakukan menengok anaknya setiap hari sambil
fototerapi, ibu klien mengatakan memberikan ASI
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
cemasnya sudah mulai berkurang O : ibu klien tampak lebih tenang
karena ingin yang terbaik untuk A : masalah cemas orangtua
anaknya. Ibu klien tampak lebih tenang P : berikan motivasi dan dukungan untuk
− Memberikan motivasi kepada ibu klien orangtua bayi
13.10 5 dan ayahnya untuk terus menengok
bayinya
Respon: ibu klien mengatakan akan
rutin untuk menengok ananknya dan
memberikan ASI.
− Mengganti popok bayi
13.30 2 Respon: bayi BAK 8cc
− Operan dinas dan pulang
14.00
S:-
O : Bayi BAK 37cc, pemberian ASI 40cc
dengan menggunakan feeding cup. Bayi
mampu menghisap tetapi belum cukup kuat
dan banyak terdiam.
A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
P : pantau dan catat intake dan output,
observasi kemampuan bayi untuk
menghisap
26 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=140x/ mnt, R=35x/ mnt, O : N=136x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,2C.
08.00 S=37,0C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi
09.00 4 − Melakukan pemberian ASI sebanyak A : masalah ketidakefektifan pola nafas
20cc dengan cara sonde (lewat OGT) P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
Respon: telah diberikan ASI sebanyak posisi kepala agar tetap hiperektensi,
20cc melalui OGT dan bilas 2cc dengan observasi suara nafas dan retraksi dada
air putih
11.00 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital
Respon: N=136x/ mnt, R=35x/ mnt, S:-
S=37,2C O : bayi BAK 37cc, bayi tampak nyaman
11.15 2 − Mengganti popok bayi setelah diganti popok, N=136x/ mnt,
Respon: bayi BAK sebanyak 37cc. R=35x/ mnt, S=37,2C.
Bayi tampak nyaman setelah ganti A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
popok tubuh
12.00 4 − Melakukan pemberian ASI dengan P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
feeding cup sebanyak 20cc pencahayaan sesuai kebutuhan
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc menggunakan feeding cup dan
10cc lagi dengan cara sonde (melalui S:-
OGT) karena bayi tidak mau
menghisap
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
12.00 4 − Memonitor kemampuan bayi dalam O : dilakukan fototerapi selama 48 jam,
menghisap N=136x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,2C.
Respon: bayi mampu menghisap tetapi A : masalah ikterus neonatus
belum cukup kuat dan lebih banyak P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
berhenti dan tertidur tanda-tanda ikterik. Lakukan fototerapi
12.20 4 − Membersihkan bibir bayi yang kering sesuai program dokter.
dengan kassa yang sudah dibasahi air
Respon: bayi tampak nyaman dan
tertidur, bibir bayi tidak kering S:-
14.00 − Operan dinas dan pulang O : Bayi BAK 37cc, pemberian ASI 20cc
dan bilas air putih 2cc melalui OGT,
pemberian ASI dengan menggunakan
feeding cup sebanyak 20cc. Bayi mampu
menghisap tetapi belum cukup kuat dan
banyak terdiam.
A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
P : pantau dan catat intake dan output,
observasi kemampuan bayi untuk
menghisap
27 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S : -
2019 Respon: N=130x/ mnt, R=30x/ mnt, O : N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, S=37,0C.
08.00 S=37,1C Kepala bayi dalam keadaan hiperektensi
08.10 2 − Mengganti popok bayi A : masalah ketidakefektifan pola nafas
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: bayi BAK dan BAB 38gr. P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
Bayi tampak nyaman setelah diganti posisi kepala agar tetap hiperektensi,
09.00 4 popok observasi suara nafas dan retraksi dada
− Melakukan pemberian ASI dengan cara S:-
sonde (lewat OGT) sebanyak 25cc O : bayi BAK dan BAB 38gr, bayi tampak
09.10 Respon: telah diberikan ASI sebanyak nyaman setelah diganti popok, N=140x/
25cc lewat OGT dan bilas 2cc dengan mnt, R=32x/ mnt, S=37,0C.
air putih, bayi muntah setelah diberikan A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
09.15 4 ASI tubuh
− Mengatur posisi bayi agar miring kanan P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
dan menepuk-nepuk punggung bayi pencahayaan sesuai kebutuhan
10.00 4 Respon: bayi tampak lebih nyaman
− Membersihkan bibir bayi yang kering
dengan kassa yang sudah dibasahi air S:-
Respon: bayi tampak nyaman dan O : N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, S=37,0C.
11.00 1 tertidur, bibir bayi tidak kering A : masalah ikterus neonatus
− Melakukan nebulizer dengan obat P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
Ventolin 2mg tanda-tanda ikterik.
Respon: bayi tampak menghirup
12.00 1,2,3 udaranya sambil tertidur
− Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
Respon: N=140x/ mnt, R=32x/ mnt, O : Bayi BAK dan BAB 38gr, pemberian
12.00 4 S=37,0C ASI 10cc dengan menggunakan feeding cup
− Melakukan pemberian ASI dengan dan 25cc+ bilas air putih 2cc melalui selang
feeding cup sebanyak 25cc OGT tetapi bayi muntah setelah diberikan
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: bayi hanya menghabiskan ASI. Bayi mampu menghisap tetapi belum
4 10cc ASI, dan di istirahatkan dahulu cukup kuat dan banyak terdiam.
− Memonitor kemampuan bayi dalam A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
menghisap kurang dari kebutuhan tubuh
Respon: bayi mampu menghisap tetapi P : pantau dan catat intake dan output,
14.00 belum cukup kuat observasi kemampuan bayi untuk
− Operan dinas dan pulang menghisap
28 Desember 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital S:-
2019 Respon: N=147x/ mnt, R=44x/ mnt, O : N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,6C.
15.00 S=38,1C A : masalah ketidakefektifan pola nafas
15.00 2 − Mengganti popok bayi P : pantau TTV setiap 3 jam, pertahankan
Respon: bayi BAK dan BAB 37cc. posisi kepala agar tetap hiperektensi,
Bayi tampak nyaman setelah diganti observasi suara nafas dan retraksi dada
popok
15.15 4 − Melakukan pemberian ASI dengan cara
sonde (lewat OGT) sebanyak 25cc S:-
Respon: telah diberikan ASI sebanyak O : bayi BAK 37cc, bayi tampak nyaman
25cc lewat OGT dan bilas 2cc dengan setelah diganti popok, N=144x/ mnt,
air putih. R=35x/ mnt, S=37,6C.
18.00 1,2,3 − Melakukan observasi tanda-tanda vital A : masalah resiko tinggi perubahan suhu
Respon: N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, tubuh
S=37,6C P : pantau TTV setiap 3 jam. Atur
18.10 4 − Melakukan pemberian ASI dengan pencahayaan sesuai kebutuhan
menggunakan feeding cup sebanyak
25cc
Tanggal dan No DX.
Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
Jam Kep
Respon: telah diberikan ASI sebanyak
10cc menggunakan feeding cup dan
sisanya lewat OGT dengan cara sonde+ S:-
bilas air putih 2cc. O : N=144x/ mnt, R=35x/ mnt, S=37,6C.
20.00 1 − Melakukan nebulizer dengan obat A : masalah ikterus neonatus
Ventolin 2mg (1 ampul) P : observasi TTV setiap 3 jam. Observasi
Respon: bayi tampak menghirup udara tanda-tanda ikterik.
yang dikeluarkan sambil tertidur
20.15 4 − Melakukan pemberian ASI dengan
menggunakan feeding cup sebanyak S:-
25cc O : Bayi BAK 37cc, pemberian ASI 25cc
Respon: telah diberikan ASI sebanyak dengan menggunakan feeding cup dan
15cc menggunakan feeding cup dan 50cc+ bilas air putih 6cc melalui selang
sisanya lewat OGT dengan cara sonde+ OGT dengan cara sonde. Bayi mampu
bilas air putih 2cc. menghisap tetapi belum cukup kuat dan
20.15 4 − Memonitor kemampuan bayi dalam banyak tertidur.
menghisap A : masalah ketidakseimbangan nutrisi
Respon: bayi mampu menghisap tetapi kurang dari kebutuhan tubuh
belum cukup kuat, dan lebih banyak P : pantau dan catat intake dan output,
tertidur observasi kemampuan bayi untuk
21.00 − Operan dinas dan pulang menghisap