PASCA OPERASI
Disusun Oleh :
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunianya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Praktik Belajar
Lapangan Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah ini yang berjudul “Analisis
Jurnal Intervensi Mobilisasi Dini terhadap Pasien Pasca Operasi di Ruang Zaitun
2 Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat”.
Dalam proses penyusunan tugas ini, kami mengalami banyak permasalahan
namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya tugas ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan
hati, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bu Popy Siti Aisyah, S.Kep., Ners., M.Kep selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan waktu, dukungan, bimbingan, dan pemahaman kepada
kami dalam penyusunan laporan tugas praktik belajar lapangan ini.
2. Pembimbing lapangan preceptor, dan perawat diruang Zaitun 2 Bedah yang
telah membantu dalam penyusunan penelitian tugas ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Kami menyadari, sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa
dan masih perlu banyak belajar, bahwa tugas ini masih belum sempurna, baik dari
isi maupun sistematika penulisannya maka dari pada itu kami berterimakasih
apabila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi
menciptakan perawat yang profesional yang berakhlakul karimah.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Kasus atau Skenario Klinis..................................................................................5
C. Metode Penelurusan Bukti..................................................................................5
BAB II HASIL TELAAH JURNAL........................................................................7
A. Hasil Penelusuran Bukti......................................................................................7
B. Tabel Perbandingan Jurnal................................................................................27
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................40
A. Kesimpulan.......................................................................................................40
B. Saran..................................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hernia inguinalis, kanker lambung, kanker colon dan rectum, obstruksi usus,
2008).
Data WHO menunjukkan bahwa selama lebih dari satu abad perawatan bedah
230 juta tindakan bedah dilakukan di seluruh dunia. Data Tabulasi Nasional
laparatomi di Indonesia meningkat dari 3281 kasus pada tahun 2011 dan
3625 kasus pada tahun 2014. Presentase jumlah kasus laparatomi yang
ditangani di rumah sakit pemerintah sebesar 38,5% dan rumah sakit swasta
1
Tindakan insisi pada laparatomi menyebabkan luka sayat yang harus
dan perdarahan. Salah satu hal yang berperan pada proses penyembuhan
Penyembuhan luka merupakan salah satu proses fisiologis dari sel dan
pertumbuhan sel. Penyembuhan luka bersifat primer terjadi pada luka pasca
operasi, penyembuhan luka akan berjalan cepat apabila tidak terdapat benda asing
atau infeksi pada luka. Di dalam penyembuhan ini kulit akan merapat dan
hal ini disebabkan karena adanya benda asing atau infeksi di dalam luka.
sirkulasi darah yang baikguna membantu memenuhi nutrisi sel dalam darah
tanda klinis fase inflamasi (rubor, dolor, calor, tumor) 3-4 hari pasca
sangat takut untuk melakukan mobilisasi pasca operasi. Hal ini disebabkan karena
pasien merasa sangat kesakitan saat bergerak pasca efek anestesi operasi tersebut
2
hilang. Disamping itu, pasien juga mengungkapkan kekhawatiran jahitan luka
bekas operasi akan meregang atau terbuka jika mereka melakukan mobilisasi
ruam atau lecet pada bagian abdomen bagian bawah, kekakuan ataupenegangan
otot –otot di seluruh tubuh, pusing dan susah bernafas, juga susah buang air
mereka untuk lebih memilih diam atau tidak bergerak diatas tempat tidur.
Fungsi usus akan lebih cepat bekerja seperti biasa dalam waktu dua
sampai tiga hari pasca operasi. Eliminasi usus kadang tidak terjadi hingga
hari ketiga sampai hari keempat setelah pembedahan. Hal ini disebabkan
karena pembatasan intake minum serta pengaruh anestesi dan immobilisasi yang
lama.
Setelah laparatomi terjadi ileus adinamik atau ileus paralitik yaitu suatu
peristaltik untuk mengeluarkan isinya. Biasanya timbul satu sampai empat hari
setelah laparatomi. Bila keadaan ini menetap sampai lebih dari empat hari
pertama kali akan muncul empat sampai lima hari setelah pembedahan. Hal
3
tersebut baru menunjukkan bahwa fungsi gastrointestinal sudah kembali
normal.
Hal ini didasarkan pada struktur anatomi kolon di mana gelembung udara
bergerak dari bagian kanan bawah ke atas menuju fleksus hepatik, mengarah
ke fleksus spleen kiri dan turun kebagian kiri bawah menuju rektum.
Menurut Doenges, Marhouse dan Geissler (2000), bahwa mobilisasi dini yang
Selain itu post operasi laparatomi akan mengalami nyeri, menurut Roper
(2002) dalam Yanti (2010) penatalaksaan nyeri ada dua yaitu farmakologis
segera pada pasien paska operasi dimulai dari bangun dan duduk disisi
tempat tidur sampai pasien turun dari tempat tidur, berdiri dan mulai belajar
4
B. Kasus atau Skenario Klinis
Klien mengeluh nyeri di area perut kanan bawah. Pada saat dilakukan
masuk rumah sakit pada tanggal 28 Oktober 2019 klien merasakan nyeri di area
ulu hati menjalar ke perut. Nyeri yang dirasakan pada saat itu seperti ditonjok dan
klien mengira itu adalah masuk angin. Kemudian pada tanggal 30 Oktober 2019,
klien berobat ke klinik dan diberi terapi obat mual dan nyeri. Pada tanggal 4
November 2019 klien kembali berobat ke klinik dan diberikan terapi lanjutan
Kemudian oleh dokter dilakukan pemeriksaan USG dan foto rontgen dan
operasi. Pada tanggal 5 November 2019 sekitar pukul 18.20 ketika dilakukan
pengkajian didapatkan data klien mengeluh nyeri di area perut kanan bawah nyeri
yang dirasakan seperti diremas-remas , nyeri muncul ketika bergerak, dan terkena
udara dingin, skala nyeri 6 dari rentang 0-10 , nyeri muncul ketika klien berjalan
dan bergerak.
Metode penelusuran jurnal ini berasal dari google scholar yang diakses pada
pasien post operasi laparatomi. Penulis memilih delapan jurnal yang akan
untuk pasien yang terdiagnosa medis post operasi laparatomi. Sehingga, pasien
5
post operasi laparatomi membutuhkan penanganan yang tepat. Review singkat
A. Rumusan Masalah
1. P (Patient/Problem)
2. I (Intervention)
3. C (Comparisson)
pengaruh dari mobilisasi dini terhadap nyeri, gerakan peristaltik usus, dan
BAB II
6
A. Hasil Penelusuran Bukti
N Jurnal V I
o
1. Efektifitas Rom Aktif V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini
Dan Mobilisasi Dini Penelitian ini menggunakan desain pra untuk memb
Terhadap Kembalinya eksperimental static group comparison, yaitu efektifitas ROM
Peristaltik Usus Pada penelitian yang melakukan percobaan/perlakuan dan mobilisasi
Pasien Post Operasi terhadap variabel bebas, kemudian dilakukan terhadap penin
Abdomen Dengan pengukuran (observasi) atau posttest. peristaltik usus
General Anestesi Di Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien
RSUD Kota Saltiga post operasi abdomen dengan general anestesi
dalam satu bulan di RSUD Kota Salatiga.
Tahun : 2016 Teknik pengambilan sampel adalah total
sampling yaitu semua pasien post operasi abdoemn
Penulis : dengan general anestesi sesuai kriteria inklusi dan
Umi Safitri, eksklusi yang telah ditetapkan selama satu bulan di
Mugi Hartoyo, RSUD Kota Salatiga.
Wulandari M Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
pesien post operasi bedah abdomen, pasien
menggunakan general anestesi, pasien dengan
kesadaran composmentis, pasien kooperatif, pasien
bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
pasien yang tidak mempunyai anggota gerak
ekstremitas bawah, pasien yang sudah terdengar
peristaltik usus ketika sampai diruang perawatan,
pasien yang selesai operasi dipindahkan ke ruang
ICU.
V2 (validitas informasi) :
Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu
Dua kelompok perlakuan pertama yang diobsevasi
adalah yang diberikan intervensi ROM aktif dan
kelompok perlakuan kedua adalah yang diberikan
intervensi mobilisasi dini. Hasil observasi atau
pengukuran pada perlakuan 1 dan perlakuan kedua
kemudian dibandingkan.
V4 (validitas analisis) :
Analisis data menggunakan univariat dan bivariat.
Analisis bivariat digunakan untuk melihat pengaruh
7
Pengaruh ROM aktif dan mobilisasi dini terhadap
waktu munculnya peristaltik usus. Uji yang
digunakan yaitu uji independent t-test.
V5 (validitas eksterna) :
Semua pasien post operasi abdoemen dengan
general anestesi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi
yang telah ditetapkan selama satu bulan di RSUD
Kota Salatiga sebesar 24 pasien.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ajidah (2014) tentang
pengaruh mobilisasi dini terhadap peristaltik usus
pada pasien pasca operasi laparatomi di ruang
rawat inap RSUP dr.Wahidin Sudirohusodo
Makasar menunjukan ada pengaruh mobilisasi dini
terhadap perubahan peristaltik usus pada pasien
post operasi laparatomi.
2. Pengaruh Mobilisasi V1 (validitas seleksi ) Penelitin ini
Dini Terhadap Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk memb
Perubahan Peristaltik dengan teknik penelitian ini adalah pre pengaruh mo
Usus Pada Pasien experimental dengan rancangan one grup pre test – dini pada pasie
Post Op Herniotomy post test design. Populasi dalam penelitian ini op herniotomy
Di Rsi adalah seluruh pasien yang telah menjalani operasi perubahan per
Sakinahmojokerto herniotomy di Ruang Recovery Room RSI Sakinah usus.
Mojokerto yaitu sebanyak 25 responden. Teknik
Tahun : 2019 sampling yang digunakanadalah non probability
sampling dengan teknik consecutive sampling.
Penulis : Nila
Sumani, Binarti Dwi V2 (validitas informasi )
Wahyuningsih, Emyk Pada penelitian ini sampel yang digunakan
Windartik adalah pasien yang telah menjalani operasi
herniotomy di Ruang Recovery RoomRSI Sakinah
Mojokerto dari tanggal 24 januari- 23 februari 2019
sebanyak 25 responden. Responden ini diberi
perlakuan sebelum dan sesudah melakukan
mobilisasi dini.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data adalah lembar observasi berisi data-data
khusus perubahan peristaltik usus.
V4 ( validitas analisis)
8
Analisis data menggunakan univariat dan
bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk melihat
pengaruh mobilisasi dini terhadap perubahan
peristaltik usus. Uji yang digunakan yaitu uji
Wilcoxon Signed Rank Test.
V5 (validitas eksterna )
Berdasarkan kriteria diperoleh jumlah responden
sebanyak 25 responden dan diberikan perlakuan
atau intervensi untuk mengetahui pengaruh
mobilisasi dini terhadap perubahan peristaltik usus
pada post op.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ayu Regonawati
(2014) bahwa hasil hipotesis menunjukan adanya
pengaruh mobilisasi dini terhadap peristaltik usus
di RSUD Tugerejo Semarang dengan hasil p Value
(0,001) < α (0,05). Hal ini menunjukan berarti ada
pengaruh mobilisasi dini terhadap peristaltik usus
pada pasien post op.
9
3. Efektifitas AmbulasiV1 (validitas seleksi) : Hasil pen
Dini dan Kompres Populasi dalam penelitian ini populasi penting dite
Hangat adalah semua pasien post operasi dengan karena menun
Terhadap Waktu anestesi umum di RSUD Ambarawa. ada per
Defekasi Pertama gambaran
Pasien V2 (validitas informasi ) : defekasi pertam
Post Operasi Dengan Penelitian ini menggunakan desain pra dilakukan am
Anestesi Umum eksperimental static group comparison, dini dan ko
Di Rsud Ambarawa yaitu penelitian yang melakukan hangat pada
percobaan/perlakuan terhadap variabel post o
Tahun : 2015 bebas, kemudian dilakukan pengukuran dengan anestesi
(observasi) atau posttest.Terdapat dua dengan nilai p s
Penulis : kelompok perlakuan, kelompok perlakuan 0,00. Kompres
Mei Utami pertama yang di observasi adalah yang dapat
diberikan intervensi ambulasi dini dan mempercepat
Publisher: kelompok perlakuan kedua adalah yang defekasi p
Jurnal Ilmu diberikan intervensi kompres hangat.Hasil pasien post o
Keperawatan dan observasi atau pengukuran pada perlakuan dengan a
Kebidanan (JIKK). 1 dan perlakuan kedua kemudian umum.
dibandingkan, namun pada jurnal tersebut tidak
dipaparkan waktu pemberian mobilisasi dini dan
pemberian kompres hangat post oprasinya.
V4 ( validitas analisis)
Pada jurnal ini uji normalitas yang telah
dilakukan yaitu menggunakan uji shapirowilk
(jumlah responden <50 responden)
di dapatkan hasil p value 0,418, artinya
data berdistribusi normal. Sehingga uji
statistik yang dilakukan adalah
independent t-test , Hasil penelitian menunjukkan
ada perbedaan gambaran waktu
defekasi pertama yang dilakukan ambulasi dini dan
kompres hangat pada pasien post operasi
dengan anestesi umum dengan nilai p sebesar 0,00.
10
V5 (validitas eksterna)
Teknik sampling penelitian ini adalah purposive
sampling dengaan jumlah sampel 30 responden.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ardiansah (2013) tentang
perbedaan perbedaan keefektifan antara kompres
hangat dengan ambulasi dini terhadap peristaltik
usus pada pasien post operasi sectio caesarea
dengan anestesi spinal di RSUD Batang Tahun
2013 Pasien post operasi dengan anestesi umum
akan mengalami penurunan peristaltik usus karena
anestesi dapat menghalangi impuls parasimpatis
sehingga dapat menyebabkan illeus usus, yaitu
tidak adanya peristaltik usus. Untuk mencegah
illeus usus dan mempercepat defekasi dapat
dilakukan dengan ambulasi dini dan kompres
hangat (Tarwoto & Wartonah, 2010, hlm.132).
Jadi tedapat kesesuaian antara penelitian ini dengan
referensi sebelumnya
4. Pengaruh Kombinasi V1 (validitas seleksi) : Tujuan dari pen
Mobilisasi Dini dan Penelitian ini menggunakan desain penelitian
ini adalah
Relaksasi Spirtual quasy eksperimental: pre-postest control group menganalisis pe
Terhadap Tingkat design. kombinasi mo
Nyeri Klien Teknik sampling yang digunakan adalah dini dan re
Penulis : consecutive sampling yang melibatkan 18 orang spiritual te
Moch Fatkan1, kelompok kontrol dan 18 orang kelompok tingkat nyeri
Ah.Yusuf2, intervensi. post o
Wesiana.Herisanti3 apendektomi
Mahasiswa V2 (validitas informasi) : Rumah Sakit
Universitas Nahdlatul Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu 18 Surabaya.
Ulama Surabaya. orang kelompok kontrol dan 18 orangkelompok
2Universitas intervensi.
Airlangga Surabaya. Pada kelompok intervensi peneliti mengikuti setiap
3Universitas harinya latihan mobilisasi dini dan relaksasi
Nahdlatul Ulama spiritual dilakukan selama 45 menit setiap hari ,
Surabaya kemudian penelitian menilai skor scala nyeri
Tahun : 2018 responden.
Pada kelompok kontrol peneliti tidak mengikuti
Publisher : latihan yang dilakukan oleh pasien hanya menilai
Seminar Nasional dan skor scala nyeri sebelum dilakukan latihan dan dua
Workshop Publikasi hari setelah dilakukan latihan. Pada kelompok
Ilmiah kontrol dilakukan pengukuran tingkat nyeri
“Strategi sebelum dan sesudah latihan sesuai dengan standar
Pengembangan Rumah Sakit. Pada kelompok kontrol responden
Profesionalisme diberikan mobilisasi dini dan relaksasi spiritual.
Perawat Melalui setiap hari oleh perawat selama di Rumah Sakit
11
Peningkatan Kualitas selama 45 menit setiap harinya.
Pendidikan dan
Publikasi Ilmiah” V3 (validitas pengontrolan perancu) :
ISSN. 2579-7719 Penelitian ini tidak dijelaskan adanya faktor
perancu
V4 (validitas analisis) :
Analisis data yang digunakan adalah independent t-
test dengan tingkat signifikansi α 0,05.
V5 (validitas eksterna) :
Serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh dewi
(2009) yang menyebutkan bahwa pengukuran rata–
rata tingkat nyeri sebelum diberikan tehnik
relaksasi setelah diklasifikasi dari 10 responden, 4
orang (40%) mengalami nyeri ringan, dan 6 orang
(60%) nyeri sedang, hasil pengukuran tingkat nyeri
rata-rata setelah pemberian tehnik relaksasi dari 10
responden 5 orang (50%) mengalami nyeri ringan
dan 5 orang lagi masih mengalami nyeri sedang,
bila dilihat dari skala nyeri masing-masing
responden (100%) mengalami penurunan persepsi
nyeri ada perbedaan hasil pengukuran skala nyeri
sebelum dan sesudah peberian tehnik relaksasi pada
apendiksitis..
5. Pengaruh Mobilisasi Penelitian Ini Merupakan Penelitian Tentang Penelitian Ini P
Dini terhadap Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Untuk Meng
Perubahan Tingkat Tingkat Nyeri Klien Post Operasi Apendektomi di Pengaruh Mo
Nyeri Klien Post Rumah Sakit Baladhika Husada Kabupaten Jember. Dini te
Operasi Apendektomi Penelitian ini menggunakan pre experimental Perubahan T
di Rumah Sakit design dengan metode pendekatanone group Nyeri Klien
Baladhika Husada pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini Operasi Apend
Kabupaten Jember adalah seluruh klien post operasi apendektomi di Rumah Sakit.
pada Bulan Mei 2015 di Ruang Bedah Mawar
Penulis: Rumah Sakit Baladhika Husada Kabupaten
Rr. Caecilia Yudistika Jember. Teknik pengambilan sampel yang
Pristahayuningtyas, digunakan adalah consecutive sampling. Sampel
Murtaqib, Siswoyo dalam penelitian ini adalah klien post operasi
apendektomi pada Bulan Mei 2015 di Ruang Bedah
Publikasi: Mawar Rumah Sakit Baladhika Husada
e-Jurnal Pustaka Kabupaten Jember sebanyak 8 responden.
Kesehatan, vol.4
(no.1), Januari, 2016 V2 (Validitas Informasi)
Penelitian ini menggunakan pre experimental
design dengan metode pendekatanone group
pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini
12
adalah seluruh klien post operasi apendektomi
pada Bulan Mei 2015 di Ruang Bedah Mawar
Rumah Sakit Baladhika Husada Kabupaten
Jember. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan lembar observasi Numeric Rating
Scale (NRS). Mobilisasi dini dilakukan 1x24 jam
selama ± 45 menit, dalam 6-8 jam pertama post
operasi apendektomi yang terdiri dari dua
langkah yakni langkah pertama menggerakkan
ekstremitas klien dengan menekuk dan
meluruskannya, masing-masing diulang 3 kali,
setiap pengulangan 8 kali hitungan, kemudian
langkah kedua melakukan miring kanan dan
miring kiri, masing-masing selama 15 menit.
V4 (Validitas Analisis)
Analisis data menggunakan analisis deskriptif
dan analisis inferensial. Analisis deskriptif untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
responden. Analisis inferensial menggunakan uji
statistik paramaterik dependent-t test.
V5 (Validitas Eksterna)
Sampel dalam penelitian ini adalah klien post
operasi apendektomi pada Bulan Mei 2015 di
Ruang Bedah Mawar Rumah Sakit Baladhika
Husada Kabupaten Jember sebanyak 8 responden.
Hasil uji statistik dependent t-test, didapatkan
hasil uji bivariat dependent t-test atau paired t-
test dengan p value = 0,000 yang artinya terdapat
perbedaan bermakna antara skala nyeri sebelum
dilakukan mobilisasi dini dengan skala nyeri
setelah dilakukan mobilisasi dini. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, nilai skala nyeri
responden setelah dilakukan mobilisasi dini
didapatkan hasil bahwa 100% responden
mengalami penurunan nilai skala nyeri dan hasil
rerata penurunan skala nyeri klien sebelum dan
setelah dilakukan mobilisasi dini adalah dari rerata
7,75 yang termasuk kategori skala nyeri berat
menjadi 5,62 yang termasuk kategori skala nyeri
13
sedang.
Penelitian yang dilakukan Dian Novita pada
tahun 2012, menunjukkan bahwa skala nyeri
yang mayoritas dialami oleh klien post operasi
adalah kategori skala nyeri berat. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, skala nyeri
responden sebelum dilakukan mobilisasi dini
walaupun mayoritas ada di skala 10 yakni kategori
nyeri berat, namun terdapat 2 responden yang juga
mengalami nyeri dan berada pada skala nyeri
sedang. Nyeri merupakan sensasi subjektif, rasa
yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial.
6. Efektifitas SEFT dan V1 (Validasi Seleksi) Tujuan peneliti
mobilisasi dini Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien adalah
terhadap penurunan pasca bedah dengan general anestesi yang dirawat mengetahui Efe
skala nyeri pada di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Teknik terapi SEFT
pasien pasca bedah pengambilan sampel menggunakan teknik mobilisasi
dengan general nonprobability sampling menggunakan metode terhadap pen
anastesi di RS.Panti purposive sampling dengan total 32 orang sebagai skala nyeri
Wilasa Citarum sampel pasien pasca
Semarang dengan a
V2 (Validasi Informasi) general di RS
Penulis: Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Wilasa CI
Alex Sander Oky Experiment Design. Rancangan penelitian ini Semarang
Ferdian, Sri Puguh K, adalah pre test and post test design, rancangan
Supriyadi penelitian ini tidak memakai kelompok kontrol,
kemudian dilakukan pre test pada kedua kelompok
Publikasi : tersebut, diikuti dengan intervensi pada kedua
Jurnal Ilmu kelompok. Setelah beberapa waktu dilakukan post
Keperawatan dan test pada kedua kelompok . Penelitian ini
Kebidanan dilakukan di ruang Anggrek dan Cempaka Rumah
Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang pada tanggal
Tahun : 16 Maret 2015 sampai 13 April 2015 .
2015 Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu skala
nyeri Numeric Rating Scale (NRS), lembar
karakteristik responden, dan lembar observasi. NRS
digunakan untuk mengukur nyeri dan lembar
karakteristik responden berisi indentitas responden
(nama inisial, usia, jenis kelamin,dan pendidikan),
sedangkan lembar observasi berisi skala nyeri yang
terdiri dari skala pengukuran nyeri sebelum dan
sesudah diberikan intervensi.
14
perancu
V4 (validitas analisis)
Data dianalasisi dengan analisis univariate dan
bivariate.
Variable yang dianalisis mengunakan analisis
univariat yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, dan
intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan
intervensi SEFT dan mobilisasi dini.
Variabel yang dianalisis menggunakan analisis
bivariate yaitu efektivitas terapi SEFT dan
mobilisasi dini dalam mengurangi intensitas nyeri
pasien pasca bedah
Dilakukan uji normalitas data menggunakan uji
Shapiro-Wilk. Hasil uji Shapiro-Wilk intensitas
nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi SEFT
diperoleh nilai p= 0,001 dan p= 0,268 sehingga uji
statistic yang digunakan adalah Wilcoxon.
Hasil uji normalitas intensitas nyeri sebelum dan
sesudah diberikan mobilisasi dini diperoleh nilai p=
0,003 dan p= 0,012 sehingga menggunakan uji
statistik Wilcoxon. Sedangkan untuk mengetahui
efektivitas antara terapi SEFT dan mobilisasi dini
diperoleh normalitas pada intensitas nyeri sesudah
intervensi p= 0,061 sehingga menggunakan uji
stastistik independent t.
V5 (validitas eksternal)
Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 32
orang dibagi kedalam 2 kelompok intervensi yaitu
16 orang kelompok intervensi SEFT dan 16 orang
kelompok intervensi mobilisasi dini.
Hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Wijiyanti (2010) tentang
efektivitas terapi SEFT terhadap penurunan
intensitas nyeri pada pasien paska SC dengan p-
value 0,000. Hasil penelitian ini juga didukung oleh
studi yang dilakukan di University of California
San Diego Medical Center (2010) bahwa mobilisasi
dini dapat mengurangi lama rawat inap pasien
pasca bedah ortopedi (4,3 sampai 2,8 hari),dan
mengurangi nyeri (dibawah 4).
15
7. Hubungan Mobilisasi V1 (Validasi Seleksi) Hasil penelitia
Dini dengan Proses Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang untuk meng
penyembuhan luka dilakukan tindakan laparatomi RSUP Dr. M Djsmil hubungan mo
pada pasien pasca Padang. Subjek yang dipilih adalah pasien pasca dini dengan
laparatomi di Bangsal laparatomi dibangsal bedah pria dan wanita RSUP penyembuhan
Bedah Pria dan Dr.M. Djamil Padang yang memenuhi kriteria pada pasien
Wanita RSUP Dr. M inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah pasien laparatomi.
Djamil Padang laparatomi yang dirawat dibangsal bedah pria dan
Penulis: wanita RSUP Dr.M. Djamil Padang : Pasien
Wira Ditya dengan anastesi umum, pasien dengan
Arsih Zahari hemodinamik yang stabil, bersedia menjadi
Afri Wardi responden. Kriteria ekslusi adalah pasien
laparatomi dengan komplikasi : pasien dengan
status gizi yang buruk, Pasien dengan penyakit
Publikasi diabetes melitus, pasien yang pernah atau sedang
Jurnal kesehatan mendapatkan terapi sitostatika. jumlah sample 31
andalas 2016 ; 5 (3) responden yang diambil secara consecutive
sampling technique.
Tahun :
2016
V2 (Validasi Informasi)
Penelitian ini menggunakan rancangan cross
sectional study
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan
lembar observasi. Data dikumpulkan dengan
kuesioner mobilisasi dini dengan 5 pertanyaan dan
lembar observasi proses penyembuhan luka dengan
5 kategori.
V4 (validitas analisis)
Analisa data secara univariat dan bivariat
mengguanakan uji chi square dengan derajat
kepercayaan 95%. Variabel dependen adalah proses
penyembuhan luka sedangkan variable independen
adalah mobilisasi dini. Hasil analisis bivariat
menunjukan dari seluruh responden yang berjumlah
31 orang, 14 responden mengalami proses
penyembuhan luka yang baik dengan mobilisasi
dini terlaksana. Sebanyak 3 responden mengalami
proses penyembuhan luka tidak terlaksana.
V5 (validitas eksternal)
16
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Yusuf tahun
2013 tentang pengaruh mobilisasi dini terhadap
prosespenyembuhan luka post appendiktomy di
RSUD Prof. Dr.Aloei Saboe Kota Gorontalo tahun
2013. Diperoleh p=0,000 yang berarti bahwa
mobilisasi dini mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap penyembuhan luka. Pada
penelitian yusuf ini, pasien dengan mobilisasi dini
yang kurang baikmempunyai kemungkinan 20 kali
untuk mengalami luka tidak sembuh dibandingkan
pasien dengan mobilisasi dini yang baik (RO =
19,50). Mobilisasi dini dapat mem[ersingkat masa
pemulihan untuk mencapai level kondisi seperti
prapembedahan. Hal ini tentu akan mengurangi
waktu rawat inap di rumah sakit, menekan biaya
perawatan, mengurangi stress psikis.
V4 (validitas analisis) :
Uji statistic menggunakan statistic Chi-square
17
V5 (validitas eksterna) :
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Semua
pasien post op hernia inguinal, pasien berusia >20
tahun, pasien post op hernia inguinalis hari ke 1
9. Pengaruh Mobilisasi V1 (validitas seleksi) : diberikan pend
Dini Pasien Pasca Penelitian ini merupakan penelitian Quasi tentang mobilisa
Operasi Abdomen eksperimental dengan pendekatan posttest control dan dipantau
Terhadap group design. dibantu terus
Penyembuhan Luka Pengambilan sampel dengan teknik Sampling melakukan mo
Dan Fungsi Kuota untuk mencapai sampel sebanyak 10 orang dini (kel
Pernafasan untuk setiap kelompok (kontrol dan perlakuan) total perlakuan), kem
Penulis : sample 20 orang. kelompok
Reni Prima Gusty untuk bedah
Pempublis : V2 (validitas informasi) : dan
NERS JURNAL Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pra masingmasing
KEPERAWATAN eksperimental dengan pendekatan one group pra- orang yang
VOLUME 7, No post tes design. diberikan pend
2,Desember 2017 : Instrumen yang di gunakan adalah mobilitasi dini tentang mo
106-113 dini. Pem
V3 (validitas pengontrolan perancu) : pendidikan kes
Dalam penelitian ini tidak di sebutkan variable sudah dilakukan
perancu pada saat preo
dan berlanjut
V4 (validitas analisis) : post operasi se
Penelitian ini melihat perbedaan penyembuhan luka kelompok per
dan fungsi pernafasan pada pasien post operasi benar dikend
abdemen yang menjalankan mobilisasi dini sesuai dalam perlakuan
standar prosedur yang telah dibuatkan (kelompok Analisa menggu
perlakuan) dengan kelompok yang melakukan Uji Mann W
mobilisasi dini tidak sesuai standar. Hasil ini akan Hasil pen
dianalisa menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan te
perbedaan
V5 (validitas eksterna) : penyembuhan
Hal ini sesuai menurut Flanagan dan Mark- dan fungsi pern
Maran,1997 yang menyatakan meningkatkan pasien post o
aktivitas fisik atau dilakukannya mobilisasi dini abdomen
pasca bedah akan meningkatkan sirkulasi, nutrisi kelompok yang
serta pengobatan yang adekuat pada luka pos melakukan mo
operasi. Seiring dengan Garrison (2004) dini sesuai pr
menyatakan salah satu manfaat dari mobilisasi dini (kontrol) d
adalah meningkatkan fungsi paru. kelompok
melakukan mo
dini sesuai pr
perlakuan
bedah mayor de
= 0.000.
18
terdapat per
pada
pernafasan pasie
operasi ab
antara kel
kontrol d
perlakuan untuk
minor dengan
0,067 dan te
perbedaan ber
penyembuhan
pasien post o
abdomen
kelompok k
dengan per
untuk bedah
dengan p= 0,000
Jurnal (1) Jurnal (2) Jurnal (3) Jurnal (4) Jurnal (5) Jurna (6) Jur
Judul Efektifitas Pengaruh Efektifitas Pengaruh Pengaruh Efektifitas Hub
Jurnal Rom Aktif Mobilisasi Ambulasi Kombinasi Mobilisasi SEFT dan Mo
Dan Dini Dini dan Mobilisasi Dini mobilisasi Din
Mobilisasi Terhadap Kompres Dini dan terhadap dini Pro
Dini Perubahan Hangat Relaksasi Perubahan terhadap Pen
Terhadap Peristaltik Terhadap Spirtual Tingkat penurunan Luk
Kembalin Usus Pada Waktu Terhadap Nyeri Klien skala nyeri Pas
ya Pasien Post Defekasi Tingkat Post Operasi pada pasien Lap
Peristaltik Op Pertama Nyeri Klien Apendektom pasca bedah Ban
Usus Pada Herniotomy Pasien i di Rumah dengan Pria
Pasien Di Rsi Post Sakit general Wa
Post Sakinahmojo Operasi Baladhika anastesi di Dr.
Operasi kerto Dengan Husada RS.Panti Pad
Abdomen Anestesi Kabupaten Wilasa
Dengan Umum Jember Citarum
General Di Rsud Semarang
Anestesi Ambarawa
Di RSUD
Kota
Saltiga
Jumlah 24 25 30 36 responden 8 responden 32 31 r
Respond responden Responden responden responden
19
en
Jenis Post Post Op Post opersi Post operasi Post operasi Pasca bedah Pas
Penyakit operasi Herniotomy dengan apendisitis Apenektomi/ Dengan Lap
abdomen anastesi abdomen anastesi
umum general
Hasil Hasil Hasil uji hasil Hasil analisi Hasil uji Terdapat Has
Ukur analisis Wilcoxon penelitian data statistik efektifitas biva
didapatkan Signed Rank pada didapatkan dependent t- penurunan men
bahwa Test responden bahwa test, skala nyeri dari
waktu didapatkan yang nilaip=0.000 didapatkan antara terapi resp
munculny nilai ρ value diberikan pada hasil uji SEFT dan yan
a (0,000) < α mobilisasi kelompok bivariat mobilisasi berj
peristaltik (0,05) artinya dini intervensi, dependent t- dini pada oran
usus Hoditolak sebanyak 15 yang berarti test atau pasien pasca seba
setelah dan responden bahwa ada paired t-test bedah resp
diberikan H1diterima, terdapat 12 pengaruh dengan p dengan men
mobilisasi jadi ada responden mobilisasi value = anastesi pros
dini pada pengaruh yang dinidan 0,000 yang general pen
pasien mobilisasi mengalami relaksasi artinya luka
post dini tehadap defekasi spiritual terdapat den
operasi perubahan pertama terhadap perbedaan mob
abdomen peristaltik pada tingkat nyeri bermakna terla
dengan usus pada rentang pada pasien antara skala yait
general pasien post waktu post operasi nyeri 14
anestesi op antara 21 apendektomi. sebelum (82,
ratarata herniotomy. jam – 47 Hasil analisis dilakukan seba
27,58 Hal ini jam post data mobilisasi kec
menit menunnjukka operasi. didapatkan dini dengan ada
terhitung n bahwa Sedangkan nilai p = skala nyeri resp
sejak 4 sebelum responden 0.000 pada setelah den
jam diberikan yang kelompok dilakukan mob
selesainya perlakuan mengalami kontrol yang mobilisasi tida
tindakan atau defekasi ≥ berarti bahwa dini. terla
operasi, intervensi 48 jam atau ada pengaruh Berdasarkan yan
waktu hampir mengalami latihan sesuai penelitian men
tercepat seluruhnya konstipasi standar yang pros
25 peristaltik sebanyak 3 Rumah Sakit dilakukan, pey
menit dan usus pasien responden, terhadap nilai skala luka
waktu post op hasil tingkat nyeri . nyeri yait
terlama 30 dengan hasil penelitian Tingkat nyeri responden 3
menit. 1-5 x/menit pada sebelum setelah (17,
rata-rata sebanyak 20 responden pemberian dilakukan Nila
waktu responden yang kombinasi mobilisasi 0,00
munculny (80%), dan diberikan mobilisasi dini kec
a setelah kompres dini dan didapatkan sehi
peristaltik diberikan hangat relaksasi hasil bahwa disi
20
usus perlakuan sebanyak 15 spiritual pada 100% bah
setelah mobilisasi responden kelompok responden hub
diberikan rata-rata terdapat 11 intervensi mengalami sign
mobilisasi mengalami responden nilai 5.67 dan penurunan anta
dini peristaltik yang 6.39 pada nilai skala mob
sebesar usus dengan mengalami kelompok nyeri dan den
27,58 hasil 6-10 defekasi kontrol. hasil rerata pen
menit. x/menit pertama penurunan luka
Berdasark sebanyak 12 pada skala nyeri lapa
an analisis responden rentang klien
statistik (76,0%). waktu ≤ 20 sebelum dan
mengguna jam post setelah
kan uji operasi. dilakukan
Independe Sedangkan mobilisasi
nt t test responden dini adalah
didapatkan yang dari rerata
nilai ρ mengalami 7,75 yang
value defekasi termasuk
0,000. pertama kategori
Terdapat pada skala nyeri
pengaruh rentang berat
mobilisasi waktu menjadi 5,62
dini antara 21 yang
terhadap jam – 47 termasuk
waktu jam post kategori
munculny operasi skala nyeri
a sebanyak 4 sedang.
peristaltik responden
usus yang dan tidak
dilakukan terdapat
pada responden
pasien yang
post mengalami
operasi konstipasi.
abdomen hasil uji
dengan statistik
general efektifitas
anestesi. ambulasi
dini dan
kompres
hangat
terhadap
waktu
defekasi
pertama
pasien post
21
operasi
dengan
anestesi
umum di
RSUD
Ambarawa
menggunak
an uji
Independent
T-test
didapatkan
p value
0,000.
Lama Tidak Tidak Tidak Pada Mobilisasi Terapi SEFT Tid
Latihan dijelaskan dijelaskan dijelaskan kelompok dini dilakukan dije
intervensi dilakukan selama 15
dan 1x24 jam menit
kelompokk selama ± 45 dengan
kontrol menit, dalam melakukan
responden 6-8 jam tapping pada
diberikan pertama post titik
mobilisasi operasi meridian ,
dini dan apendektomi sedangkan
relaksasi yang terdiri untuk
spiritual dari dua mobilisasi
selama 45 langkah dini tidak
menit setiap yakni dijelaskan
harinya. langkah teknik
Untuk pertama mobilisasi
kelompok menggerakk seperti apa
intervensi an dan berapa
dilakuksecara ekstremitas lama waktu
rutin klien pemberian
sedangkan dengan intervensi
untuk menekuk
kelompok dan
kontrol meluruskann
peneliti tidak ya, masing-
mengikuti masing
latihan yang diulang 3
dilakukan kali, setiap
oleh pasien, pengulangan
hanya 8 kali
menilai skor hitungan,
scala nyeri kemudian
sebelum langkah
22
dilakukan kedua
latihan dan melakukan
dua harimiring
setelah kanan dan
dilakukan miring kiri,
latihan. masing-
masing
selama 15
menit
Alat Instrument Instrumen Lembar Instrument Instrument Alat ukur Dat
Ukur yang yang observasi. yang yang yang diku
digunakan digunakan digunakan digunakan digunakan mel
yaitu dalam yaitu scala yaitu adalah skala kue
mobilisasi pengumpulan nyeri mobilisasi nyeri lem
dini data adalah dini Numeric obs
lembar Rating Scale
observasi (NRS),
berisi data- lembar
data khusus karakteristik
perubahan responden,
peristaltik dan lembar
usus observasi.
2b 2b 2b 2b 2a
23
BAB III
PEMBAHASAN
Masalah yang ada pada pasien post operasi laparotomy adalah adalah nyeri,
karena luka bekas operasi (Ditya, Zahari, dan Afriwardi, 2016). Dalam Ditya dkk
Pfannenstiel untuk operasi kandung kemih atau uterus, (6) transversal, (7)
suatu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan oleh individu untuk melakukan
aktifitas sehari-hari yang berupa pergerakan sendi, sikap gaya berjalan, latihan
Pada jurnal pertama, dalam penelitian ini dengan melakukan ROM aktif dan
24
usus setelah diberikan mobilisasi dini pada pasien post operasi abdomen dengan
general anestesi rata-rata 27,58 menit terhitung sejak 4 jam selesainya tindakan
operasi, waktu tercepat 25 menit dan waktu terlama 30 menit. rata-rata waktu
munculnya peristaltik usus setelah diberikan mobilisasi dini sebesar 27,58 menit.
Dengan nilai statistik dengan hasil p= 0,000 terdapat pengaruh mobilisasi dini
terhadap waktu munculnya peristaltik usus yang dilakukan pada pasien post
psien, dimana hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan atau
intervensi hampir seluruhnya peristaltik usus pasien post operasi dengan hasil 1-5
responden (76,0%). Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan nilai ρ value
(0,000) ada pengaruh mobilisasi dini tehadap perubahan peristaltik usus pada
Pada jurnal ketiga, ambulasi dini dan kompres hangat berpengaruh terhadap
proses defekasi pertama pada pasien post operasi dengan hasil uji Independent T-
test didapatkan p value = (0,000), pada responden yang diberikan kompres hangat
pada rentang waktu ≤ 20 jam post operasi. Sedangkan responden yang mengalami
defekasi pertama pada rentang waktu antara 21 jam – 47 jam post operasi
25
Pada jurnal keempat, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nyeri dapat
Dalam penelitian tersebut dimana mobilisasi dini dan relaksasi spiritual diberikan
pada pasien post operasi apendisitis berpengaruh pada tingat nyeri dengan hasil
Pada jural kelima, Hasil uji statistik dependent t-test, didapatkan hasil uji
bivariat dependent t-test atau paired t-test dengan p value = 0,000 yang artinya
100% responden mengalami penurunan nilai skala nyeri dan hasil rerata
penurunan skala nyeri klien sebelum dan setelah dilakukan mobilisasi dini
adalah dari rerata 7,75 yang termasuk kategori skala nyeri berat menjadi
tingkat/skala nyeri dengan terapi SEFT dan mobilisasi dini. Pada penelitian ini
dimana terapi SEFT dan mobilisasi dapat menurunkan skala/tingkat nyeri pada
proses penyembuhan luka yang baik dengan mobilisasi dini terlaksana, yaitu
26
mobilisasi dini tidak terlaksana yang mengalami proses peyembuhan luka yang
baik, yaitu sebanyak 3 responden (17,6%). Hasil dari uji statistik nilai p = 0,003
ini lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sehingga dapat
intervensi mobilisasi dini lakukan selama 4 hari, namun tidak dijelaskan berapa
penyembuhan luka dan fungsi pernafasan pasien post operasi abdomen antara
kelompok yang tidak melakukan mobilisasi dini sesuai prosedur (kontrol) dengan
kelompok yang melakukan mobilisasi dini sesuai prosedur perlakuan untuk bedah
mayor dengan p = 0.000. tidak terdapat perbedaan pada fungsi pernafasan pasien
post operasi abdomen antara kelompok kontrol dengan perlakuan untuk bedah
pasien post operasi abdomen antara kelompok kontrol dengan perlakuan untuk
Kesimpulan dari 9 jurnal yang telah di telaah oleh penulis menyatakan bahwa
penurunan nyeri dan penyembuhan luka post operasi laparatomi, Menurut Kiik
27
peristaltik usus yang lebih cepat oleh adanya kegiatan mobilisasi dini disebabkan
aliran balik vena. Peningkatan pemulihan peristaltik usus pada pasien pasca
operasi menunjukan bahwa pada pasien yang melakukan mobilisasi dini rata rata
mobilisasi dini terhadap perubahan peristaltik usus pada pasien post op herniotomi
seluruhnya peristaltik usus pasien post op dengan hasil 1-5 x/menit sebanyak 20
peristaltik usus dengan hasil 6-10 x/menit sebanyak 12 responden (76,0%). Hasil
uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan nilai ρ value (0,000) ada pengaruh
herniotomy.
1x24 jam selama ± 45 menit, dalam 6-8 jam pertama post operasi apendektomi
yang terdiri dari dua langkah yakni langkah pertama menggerakkan ekstremitas
kanan dan miring kiri, masing-masing selama 15 menit. Hasil uji statistik
dependent t-test, didapatkan hasil uji bivariat dependent t-test atau paired t-test
28
dengan p value = 0,000 yang artinya terdapat perbedaan bermakna antara skala
nyeri sebelum dilakukan mobilisasi dini dengan skala nyeri setelah dilakukan
nyeri dengan cara menghilangkan konsentrasi pasien pada lokasi nyeri atau daerah
fisik bisa dilakukan diatas tempat tidur dengan menggerakan tangan dan kaki
statis maupun dinamis termasuk pergerakan badan lainnya, miring kiri atau miring
pasien pasca laparatomi di Bangsal Bedah Pria dan Wanita RSUP Dr. M Djamil
Padang oleh Wira Ditya, Arsih Zahari dan Afri Wardi (2016) hasil dari nilai p =
0,003 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
prapembedahan. Hal ini tentu akan mengurangi waktu rawat inap di rumah sakit,
Penyembuhan luka juga bisa dipengaruhi adanya gerakan dari luar (mobilisasi
dini). Hal ini disesuaikan dengan teori jika dilakukan mobilisasi dini pada post
29
operasi hernia inguinalis dapat mempercepat penyembuhan luka, dimana dengan
sirkulasi darah yang adekuat akan menjamin tersedianya suplai oksigen dan
nutrisi yang dibuthkan untuk proses penyembuhan luka. Selain itu, aliran darah
yang adekuat juga berfungsi untuk membuang zat sisa, toksin, bakteri (Garrion,
zat-zat esensial yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Noer, 2010).
30
BAB IV
A. Kesimpulan
Dari kesembilan jurnal yang telah di telaah oleh penulis dapat disimpulkan
dini terhadap waktu pemulihan peristaltik usus pada pasien pasca operasi
abdomen. Salah satu jurnal ini juga dapat diterapkan dirumah sakit dan
B. Saran
31
3. Bagi Perawat
32
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidajat and Wim de jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. 3rd ed.
Kusumayanti. 2013. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lamanya perawatan pada
pasien pasca operasi laparatomi di instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
Christina, S & Kristanti. 2011. Mobilisasi Dini Berhubungan denga Peningkatan
Kesembuhan Luka pada pasien post operasi sectio caesaria.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik
Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC
Mubarak, W & Indeawati. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar, Buku 2. Jakarta :
Salemba Medika
Doenges, M & Geissler, A. 2000. Rencana Keperawatan, Pedoman Umum Perencanaan &
Pendokumentasian Perawatan Pasien (edisi 3). Jakarta : EGC
Yanti. 2010. Buku Ajar Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Perry & Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, praktik
volume 2, Edisi 4. Jakarta : EGC