Anda di halaman 1dari 7

Perubahan Fisik dan Kognitif Dewasa Menengah

MAKALAH
“Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah”

Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan II


Dosen : Lenny Utama, M.Psi., Psi
Disusun oleh :
· Adi Setiawan
· Hadhi Nursyam Aji
· Putri Ernawati
· Reny Kurniawan
· Rizki Maulana
· Shintya Rossnauli

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA


Jl. Perjuangan Marga Mulya Bekasi Utara Kota Bekasi
Telp. (021) 88955882 Fax. (021) 88955871

Oktober 2016

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya usia dewasa menengah atau usia setengah baya dipandang sebagai masa
usia antara 40 – 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan
jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik,
sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Perubahan fisik pada masa ini juga
mengalami perubahan . Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami perubahan-
perubahan tersebut lebih lambat dari pada masa lalu, namun garis batas
tradisionalnya masih nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia
60an sengaja atau tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia
lanjut dengan usia dewasa menengah.
Pada masa ini jenjang pekerjaan juga mulai dikurangkan. Mereka lebih memilih untuk
menjaga kesehatannya dengan berolahraga dan mengikuti hobby nya yang dulu sempat
tertunda selama masa dewasa awal.
Usia madya pada kebudayaan Amerika saat ini, merupakan masa yang paling sulit dalam
rentang kehidupan mereka. Bagaimanapun baiknya individu-individu tersebut untuk
menyesuaikan diri hasilnya akan tergantung pada dasar-dasar yang ditanamkan pada
tahap awal kehidupan, khususnya harapan tentang penyesuaian diri terhadap peran dan
harapan sosial dari masyarakat dewasa. Kesehatan mental yang baik yang diperlukan
pada masa-masa dewasa, memberikan berbagai kemungkinan untuk menyesuaikan diri
terhadap berbagai peran baru dan harapan sosial usia dewasa menengah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu masa dewasa menengah?


2. Bagaimana perubahan yang berlangsung pada usia dewasa menengah?
3. Bagaimana perubahan fisik dan kognitif yang belangsung pada dewasa
menengah?
4. Apa saja ciri perkembangan karier dan peran agama dalam dewasa menengah?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi tentang dewasa menengah


2. Mengetahui perubahan yang berlangsung pada usia dewasa menengah
3. Mengidentifikasikan perubahan fisik dan kognitif pada dewasa menengah
4. Mengetahui ciri perkembangan karir dan peran agama pada masa dewasa
menengah

BAB II
Pembahasan
2.1 Hakikat Masa Dewasa Menengah
2.1.1 Perubahan Di usia Paruh Baya
Banyak orang berusia 50 tahun yang memiliki bentuk tubuh yang lebih baik, lebih
sigap, lebih produktif, dibandingkan orang yang berusia 40 tahun dan berasal dari
satu atau dua generasi yang lebih muda. Ketika orang memiliki gaya hidup sehat dan
penemuan medis yang dapat membantu memperlambat proses penuan menjadi semakin
banyak, batas yang ditetapkan untuk usia paruh baya menjadi bergeser ke atas.
Agaknya awal dari usia paruh baya menjadi lebih lambat dan berlangsung lebih lama,
karena jumlah orang yang aktif, sehat, dan produktif juga semakin banyak. Ada
ungkapan masa kini yang mengatakan “60 tahun adalah usia 40 tahun yang baru,”
menandakan bahwa banyak orang berusia 60 tahun saat ini menjalani kehidupan yang
aktif, produktif dan sehat sama seperti generasi sebelumnya di usia empat
puluhan.
Penemuan yang konsisten adalah semakin menua orang dewasa, identitas usia mereka
lebih muda dari pada usia kronologis mereka ( Setterson & Trauten, 2009,
Westerhof,2009) . Sebuah studi menemukan bahwa hampir setengah dari jumlah individu
yang berusia 65 hingga 69 tahun menganggap dirinya paruh baya ( National Council on
Aging, 2000), dan studi lainnya menemukan pola yang mirip : Setengah dari jumlah
individu berusia 60 hingga 75 tahun menganggap diri mereka paruh baya (Lachman,
Maier, & Budner, 2000). Disamping itu, beberapa individu mencoba untuk menggeser
batas atas dari usia paruh baya sesuai dengan transisi mereka dari bekerja menjadi
pension.
Carl Jung mempelajari transisi di usia paruh baya pada abad ke-20, ia mengacu pada
usia paruh baya sebagai masa hidup senja (Jung, 1993). Usia paruh baya merupakan
masa persiapan yang penting untuk memasuki masa dewasa akhir, “ masa hidup malam” (
Lachman, 2004, hal. 306). Namun usia paruh baya dating lebih awal dimasa Jung. Kini
rata-rata harapan hidup adalah 78 tahun dan 12 persen dari populasi Amerika Serikat
berusia diatas 65 tahun. Ketika persentase populasi yang mencapai usia tua
meningkat, titik tengah hidup dan hal-hal yang yang membentuk usia paruh baya atau
dewasa menengah, menjadi lebih sulit ditentukan (Staudinger & Bluck,2001).
Dibanding dengan dekade dan abad sebelumnya, persentase populasi yang meningkat
terdiri dari orang-orang paruh baya dan yang lebih tua (Uhlenberg & Dannefer,2007).
Dimasa lalu, struktur usia dalam populasi dapat direpresentasikan oleh sebuah
piramida, dengan persentasi terbesar adalah pada tahun kanak-kanak . Sekarang,
persentasi orang pada usia yang berbeda-beda dalam rentang hidup menjadi lebih
mirip, menciptakan apa yang disebut “rektangularisasi” (rectangularization)
distribusi usia (persegi panjang vertikal ) (Himes, 2009a). Rektangularisasi
tercipta karena terjadinya peningkatan kualitas kesehatan yang menyebabkan umur
panjang, tingkat kesuburan yang rendah, dan menuanya kelompok baby-boom (Moen,
2007).

2.1.2 Mendefinisikan Masa Dewasa Menengah


Meskipun batasan usia bukanlah sebuah patokan yang kaku, kami akan membatasi masa
dewasa menengah sebagai periode perkembangan yang dimulai pada usia kurang lebih
40 tahun hingga 60 atau 65 tahun. Bagi sebagian besar orang, masa dewasa menengah
adalah masa dimana terjadi penurunan keterampil fisik dan meluasnya tanggung jawab,
sebuah periode dimana seseorang menjadi lebih sadar mengenai polaritas usia muda
dan berkurangnya jumlah waktu yang masih tersisa didalam hidup suatu titik dimana
seseorang berusaha meneruskan sesuatu yang bermakna kepada generasi selanjutnya
suatu masa dimana seseorang telah mencapai membina kepuasan dalam kariernya.
Masa dewasa menengah mencakup “keseimbangan antara pekerjaan dan tanggung jawab
relasi ditengah-tengah perubahan fisik dan psikologis yang berlangsung seiring
dengan proses penuaan” (Lachman, 20004, hal, 305). Seperti halnya dengan periode
usia lainnya, diusia lainnya, di usia paruh baya individu membuat pilihan, memilih
apa yang hendak dilakukan, bagaimana menginvestasikan waktu dan sumber daya,
mengevaluasi aspek-aspek apa dalam kehidupannya yang perlu diubah. Di usia paruh
baya, “kecelakaan yang serius, kehilangan, atau sakit” bisa menjadi alarm dan
mengakibatkan penataan serta pertimbangan kembali untuk hal-hal yang diprioritaskan
dalam hidup (Lachman,2004,hal. 310). Dengan ketiadaan perlindungan senioritas,
banyak orang dewasa paruh baya mengalami kehilangan pekerjaan yang tidak terduga
dan/ atau punya dorongan kuat untuk mengambil pension dini ( Seet,Moen, &
Meiksins,2007).
Konsep pemerolehan (pertumbuhan) dan kehilangan ( penurunan) adalah konsep yang
penting didalam perkembangan masa hidup. Masa dewasa menengah adalah periode usia
ketika pemerolehan dan kehilangan maupun factor-faktor biologis dan sosial-
kultural menjadi seimbang (Baltes, Lindenberger, & Staundinger, 2006).

2.2 Perkembangan fisik


2.2.1 Perubahan fisik
Tidak seperti perubahan fisik yang berlangsung di awal masa remaja atau penurunan
secara mendadak yang kadang-kadang terjadi di usia lanjut, perubahan fisik yang
berlangsung di usia paruh baya biasanya berlangsung secara bertahap. Susunan
genetic dan faktor gaya hidup memainkan peranan yang penting dalam tahap ini.
1) Tanda-tanda yang tampak, biasanya tanda-tanda penuaan akan terlihat pertama
kali diusia 40 atau 50an. Kulit mulai berkerut dan mengendur karena kehilangan
lemak dan kolagen yang terletak di bawah jaringan kulit. Rambut menjadi lebih tipis
dan berwarna keabu-abuan, dimana hal ini berkaitan dengan menurunnya laju
pergantian dan produksi melanin. Kuku jari tangan dan jari kaki bergerigi, menjadi
lebih tebal dan lebih rapuh.
2) Tinggi dan Berat Tubuh, di usia ini tinggi tubuh individu dapat mengalami
penyusutan sementara berat tubuh bertambah.
3) Kekuatan, Sendi, dan Tulang, istilah sarcopenia merujuk pada kehilangan
massa otot dan kekuatan. Kehilangan kekuatan secara khusus terjadi dibagian
punggung dan kaki. Kepadatan tulang juga menurun secara progresif yang menyebabkan
tulang lebih mudah patah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat pulih.
4) Penglihatan dan pendengaran, ketajaman penglihatan mengalami penurunan
antara usia 40-59th dan mulai kesulitan untuk memandang onjek-objek dalam jarak
dekat. System pendengaran juga mulai menurun 50% biasanya pada usia 50th keatas.
5) System kardiovaskuler, pada masa ini level kolesterol dan gangguan
metabolisme dapat menyebabkan penyakit diabetes dan kardiovaskular.
6) Paru-paru, pada masa dewasa tengah ini paru-paru mulai berkurang dalam
pengangkutan oksigen. Paru-paru orang merokok akan menurun lebih cepat daripada
orang non-perokok.
2.2.2 Kesehatan dan Penyakit
Di masa ini frekuensi individu mengalami kecelakaan berkurang. Namun penyakit
kronis mulai banyak dialami oleh dewasa menengah ini.
1) Stres dan Penyakit, stres semakin sering menjadi penyebab timbunya
penyakit. Stres dapat menimbulkan penyakit seperti yang menyangkut system kekebalan
tubuh dan penyakit kardiovaskuler
2.2.3 Angka Kematian
Angka kematian pada usia dewasa menengah ini penyebab utama adalah karena penyakit
kronis. Kematian lebih sering disebabkan oleh kombinasi efek dari beberapa kondisi
kronis. Penyakit jantung merupakan penyebab utama dan diikuti oleh kanker.
2.2.4 Seksualitas
Istilah Climacteric adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
transisi hidup paruh baya di mana terjadi kemunduran dalam hal fertilitas.
Menopause, adalah waktu diusia paruh baya, biasanya diakhir 40th atau di awal 50th,
ketika menstruasi wanita sepenuhnya berakhir.
Perubahan Hormonal Pada Pria Paruh Baya, pada pria produksi testosterone dan sperma
mulai menurun. Namun pria tidak kehilangan fertilitasnya. Menurunnya level
testosterone juga mengurangi dorongan seksual pada pria.
Sikap dan Perilaku Seksual, fungsi seksual pria dan wanita cenderung menurun di
masa dewasa menengah, pada umumnya mereka juga lebih jarang melakukan aktivitas
seksual dibanding pada masa dewasa awal.

2.3 Perkembangan kognitif


2.3.1 Inteligensi
Fluid Intelligence Crystallized Intelligence, Menurut John Horn, di usia paruh baya
ada sejumlah kemampuan yang mulai menurun dan ada pula sejumlah kemampuan yang
meningkat. Horn menyatakan crystallized intelligence ( akumulasi dari informasi
dan keterampilan ) akan terus meningkat di usia paruh baya, sementara fluid
intelligence ( kemampuan melakukan penalaran abstrak ) akan menurun di masa dewasa
tengah. Data Horn dikumpulkan dengan menggunakan cara cross-selectional. Studi
cross-selectional adalah studi yang menilai individu-individu yang berasal dari
berbagai usia di waktu yang bersamaan.
Studi Longitudinal Seattle adalah perubahan dan stabilitas inteligensi indiviudu.
Kemampuan mental utama yang di tes adalah sebagai berikut :
· Perbendaharaan kata ( kemampuan untuk memahami ide-ide yang di
ekspresikan secara verbal )
· Memori verbal ( kemampuan untuk melakukan encoding dan mengingat unit
bahasa yang bermakna, seperti daftar kata-kata ).
· Angka ( kemampuan untuk melakukan perhitungan matematis sederhana seperti
menambah, mengurangi, mengalikan )
· Orientasi spasial ( kemampuan untuk memvisualisasikan dan melakukan
rotasi stimuli secara mental dalam ruang dua dan tiga dimensi ).
· Penalaran Induktif ( kemampuan untuk mengenali dan memahami sejumlah pola
dan relasi yang terdapat di sebuah masalah serta menggunakan pemahaman ini untuk
memecahkan cotoh-contoh masalah.
· Kecepatan Perseptual ( kemampuan untuk membuat diskriminasi sederhana
terhadap stimuli visual secara cepat dan tepat.
2.3.2 Pemrosesan Informasi
Beberapa perubahan pemrosesan-informasi yang terjadi dimasa dewasa menengah adalah
kecepatan dalam pemrosesan-informasi, memori, keahlian, dan keterampilan pemecahan
–masalah yang bersifat praktis.
Kecepatan Dalam Pemrosesan Informasi. Kecepatan perceptual mulai menurun di masa
dewasa awal dan penurunan ini terus berlanjut hingga masa dewasa menengah.
Kemungkinan penyebabkan menurunnya kecepatan dalam pemrosesan informasi pada orang
dewasa di sebabkan karena level analis yang berbeda, seperti kognitif
( mempertahankan tujuan, peralihan antartugas, mempertahankan respresentasi
internal dari distraksi, neuroanatomi (perubahan di area otak tertentu, seperti
korteks prefrontal), dan neurokimia ( perubahan dalam system neurotransmitor
seperti dopamine ).
Memori, Dalam studi longitudinal seattle milik schaie, Memori verbal mencapai
puncaknya di usia 50-an. Menurunnya kecepatan dalam mempelajari informasi baru
berkaitan dengan perubahan di dalam working memory, “meja kerja” mental tempat
individu memanipulasi dan mengumpulkan informasi ketika membuat keputusan,
menyelesaikan masalah, dan menguasai bahasa tertulis dan lisan ( Baddeley, 2007 ).
Keahlian, melibatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas dan sangat terorganisasi
mengenai bidang tertentu hasil dari pengalaman, belajar, dan usaha selama bertahun-
tahun.
Pemecahan Masalah Praktis, pemecahan masalah tetap stabil di masa dewasa awal dan
menengah. Kemudian menurun dimasa dewasa akhir. Pemecahan masalah praktis meningkat
pada usia 40-an dan 50-an ketika pengalaman praktis individu mulai terhimpun.

2.4 Karier,Pekerjaan, Dan Waktu Luang


2.4.1 Pekerjaan Di Usia Paruh Baya
Bagi banyak orang,usia paruh baya adalah masa untuk mengevaluasi,menilai,dan
merefleksikan pekerjaan yang dilakukan dan yang ingin dilakukan di masa
depan(Moen,2009). Beberapa isu yang dihadapi orang di usia paruh baya adalah
mengenali keterbatasan kemajuan karier, memutuskan apakah hendak mengubah pekerjaan
atau karier, memutuskan apakah hendak menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan,
serta merencankan pension(Stren & Huyck,2001). Di Amerika Serikat,hampir 80 persen
individu yang berusia 40 hingga 59 tahun bekerja. Antara usia 51-59 tahun, jumlah
individu yang tidak bekerja mencakup kurang dari 25 persen. Lebih dari 50 persen
individu yang bekerja di usia ini menyatakan bahwa kondisi kesehatan atau
keterbatasan mereka membatasi tipe pekerjaan yang dapat
dilakukan(Stren&Huyck,2001).
2.4.2 Tantangan Dan Perubahan Karier
Pekerja berusia paruh baya menghadapi sejumlah tantangan penting, tantangan ini
meliputi globalisasi kerja, perkembangan teknologi informasi yang cepat, pengukuran
organisasi, pension dini, dan keprihatinan terhadap pensiun dan perawatan
kesehatan. Beberapa perubahan karier di usia paruh baya berkaitan dengan motivasi
diri; perubahan yang lain diakibatkan karena kehilangan pekerjaan(Moen,2009). Salah
satu aspek masa dewasa menengah adalah menyesuaikan harapan-harapan ideal mereka
dengan kemungkinan-kemungkinan yang realistis.
2.4.3 Waktu Luang
Waktu luang(leisure) adalah waktu yang menyenangkan setelah bekerja, dimana
individu bebas untuk melakukan aktivitas dan minat sesuai pilihan mereka sendiri,
contohnya hobi, membaca atau olahraga. Orang dewasa dimasa hidup paruh baya secara
psikologis perlu mulai mempersiapkan diri untuk pensiun. Aktivitas waktu luang yang
konstruktif dan berisi dimasa orang menengah merupakan bagian penting dari
persiapan ini(Danigelis,2007).

2.5 Agama dan Makna Hidup


2.5.1 Agama dan kehidupan orang dewasa
Dalam studi yang dilakukan MacArthur, “Study ot Midlife Develovment”, lebih dari
70% orang dewasa menengah di Amerika Serikat mengatakan dirinya religius dan
menganggap spiritualitas sebagai bagian utama kehidupannya (Brim, 1999). Pengaruh
agama terhadap kehidupan seseorang dapat berubah seiring dengan perkembangan mereka
(George,2009; Sapp, 2010). Dalam studi longitudional yang dilakukan oleh John
Clausen (1993), beberapa individu yang memiliki kehidupan religius yang kuat dimasa
dewasa awal, menjadi kurang religius dimasa dewasa menengah; sementara beberapa
yang lain menjadi semakin religius lagi dimasa dewasa menengah. Secara konsisten
wanita memperlihatkan minat yang lebih besar terhadap agama dibandingkan pria.
Dalam studi longitudional ini, spiritualitas wanita memperlihatkan peningkatan yang
lebih besar dibandingkan pria dipertengahan kedua dari masa hidupnya (Wink &
Dillon, 2002)
2.5.2 Agama dan mengatasi stres
Agama memainkan peran penting dalam kehidupan kebanyakan orang dewasa. Apa hubungan
antara agama dan kemampuan untuk mengatasi stres? Dalam sebuah studi terhadap
pasien sakit berjumlah 850 orang yang termasuk dalam perawatan kasus akut,
menghadapi stres secara religius berkaitan dengan tingkat depresi yang rendah
(Koenig & kawan-kawan, 1992). Menghadapi stres secara religius sering kali
menguntungkan pada masa-masa stres tingkat tinggi (Koenig, 2010).
2.5.3 Agama dan Kesehatan
Bagi individu-individu yang menganut agama besar, terdapat kaitan antara agama dan
kesehatan fisik (Campell, Yoon, &Johnstone, 2009: McCulloagh & Willoughby, 2009).
Para peneliti menemukan bahwa komitmen religius membantu menurunkan tekanan darah
dan hipertansi hingga level menengah, dan bahwa kehadiran dikegiatan keagamaan
berkaitan dengan penurunan tekanan darah (Gillum & Ingram, 2007).

2.5.4 Makna Hidup


Frankl menyebutkan tiga kualitas yang hanya dimiliki oleh manusia, yakni
spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab. Dalam pandangan Frankl, spiritualitas
tidak memiliki dasar agama. Spiritualitas merujuk pada keunikan hakikat manusia
kepada spirit, filosofi dan fikiran. Menurut Frankl , manusia perlu mengajukan
pertanyaan kepada dirinya sendiri seperti, mengenai mengapa mereka ada, apa yang
mereka inginkan dari hidup. Dan apa yang menjadi makna dalam hidup mereka. Dimasa
dewasa menengah, individu lebih sering dihadapkan pada kematian, khususnya kematian
orang tua dan saudara-saudara yang lebih tua. Berhadapan dengan waktunya kurangnya
waktu dalam hidup, banyak individu dimasa ini mulai bertanya dan mengevaluasi
pertanyaan yang diajukan Frankl (Cohen, 2009). Roy Baumeiter dan Kathleen Vohs
(2002, hal. 610-611) menyatakan bahwa pertanyaan yang menyangkut makna hidup dapat
dipahami menurut empat kebutuhan akan makna, yang membimbing bagaimana seseorang
membuat makna dari hidup mereka :
1. Kebutuhan akan keterarahan. “ peristiwa-peristiwa yang berlangsung saat ini
dapat memperoleh makna dari keterkaitannya dengan peristiwa-peristiwa dimassa
depan. “ keterarahan dapat dibagi kedalam (1) Tujuan dan (2) Pemenuhan. Hidup dapat
dioreintasikan kekondisi dimasa depan yang diantisipasikan, seperti hidup bahagia
selamanya atau dicintai.
2. Kebutuhan akan nilai. Hal ini “dapat menggiring pada pengahayatan mengenai
kebajikan dan membenarkan rangkaian-rangkaian tindakan tertentu. Nilai-nilai
memungkinkan seseorang untuk memutuskan apakah tindakan-tindakan tersebut benar
atau salah.” Pandangan Frankl (1984) mengenai makna hidup menekankan nilai sebagai
bentuk utama pemaknaan yang dibutuhkan orang.
3. Kebutuhan akan penghayatan terhadap afficacy. Hal ini mencakup “ keyakinan
bahwa seseorang dapat membuat peubahan. Hidup yang memiliki arah dan nilai tetapi
tidak memiliki afficacy akan menjadi hidup yang tragis.
4. Kebutuhan akan nilai diri. Sebagian individu ingin menjadi pribadi pribadi
yang baik dan berharga. Penelitian mengindikasikan bahwa banyak indivu yang
menyatakan agama memainkan peran penting dalam meningkatkan ekspolrasi mereka
tentang pemaknaan dalam hidup ( Krause, 2008,2009).

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Masa dewasa menengah terjadi di antara umur 40-60th sampai 65th. Dalam usia dewasa
menengah, banyak sekali terjadi perubahan-perubahan yang signifikan. Baik perubahan
dalam konteks fisiologis dan juga kognitif. Pada masa dewasa menengah penurunan
system kerja panca indra mulai menurun seperti penglihatan dan pendengan yang mulai
bekerja tidak sepenuhnya lagi. Perubahan fisik pada masa ini juga mulai mengalami
perubahan. Seperti berat dan tinggi badan yang menurun, kekuatan otot dan sendi
yang mulai berkurang, dan berkurangnya system seksualitas pada pria maupun wanita.
Perubahan inteligensi menurut Horn juga terdapat peningkatan pada crystallized
intelligence ( akumulasi dari informasi dan keterampilan ) dan juga penurunan
terhadap fluid intelligence ( kemampuan melakukan penalaran abstrak ). Pada masa
dewasa menengah juga mereka mulai menyesuaikan pekerjaan yang mereka miliki dan
mulai lebih tertarik kepada mendekatkan diri kepada yang maha kuasa dan juga lebih
mencari makna dari sebuah hidup.

3.2 Saran
Dalam penulisan ini, penulis ingin menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami
perubahan-perubahan pada masa dewasa menengah. Agar lebih mengerti perubahan dan
ciri fisik orang dewasa menengah. Penulis juga mengharapkan kepada pembaca untuk
dapat membaca referensi lain agar lebih memahami tentang perubahan fisik dan
kognitif pada masa dewasa tengah.
DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John W. 2012. Life-Span Development, edisi Ketigabelas Jilid 2. Jakarta:


Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. 2008. Psikologi Perkembangan, Edisi Kelima Jakarta: Erlangga
Unknown di 18.21
Berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar

Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai