b. Anaerobik
i. CHObiomas+CO2+CH4+H20; akseptor IN OUT
electron Internalnya: C organic
Q Q
ii. Tidak membutuhkan O2, kalau ada MO akan
So, Xo Sc, Xc
inhibisi (Obligat Anaerob)
iii. EMP(Embden Mayerhoff Parnas Pathway)
Fermentasi
iv. 2 ATP; proses lambat; produksi sel sedikit;
reactor lebih besar
c. Fotosintesis Waktu Volume: X
CO2+H2Obiomas+O2; akseptor electron (time) Efisiensi Gambarkan Activated Sludge dan komponennya (primer
eksternalnya: Cahaya diperlama 90% dan sekunder tanpa kalimat hanya gambar skemik saja !)
d. Anoksik >> S<So
Nitrogen N2 (Limbah Cair) Kalau jadi 2Q t jadinya ½ makin cepat X>Xo
2.Tipe Pertumbuhan Sel dilusi X=Sel/Biomassa
a. Sistem tersuspensi SRT > HRT Xr>X>Xo
b. Sistem attached SRT independen terhadap D = Efisiensi
HRT D < Efisiensi F/M bisa dikontrol
c. Kombinasi 1/2 t < Efisiensi = Washout Food/Microorganism contoh pengontrolan
waktu tinggal selnya (SRT Solid Retention Time) 1. Q adalah di Mikrobanya si MO jika Qout yang
Kita mengenal ada 3 jenis reactor yaitu Batch, fed- tidak boleh sama dengan HRTnya (Hydraulic dikeluarkan banyak maka Qrecycle yang masuk
Batch, dan Continous. Untuk bab ini reactor yang Retention Time / waktu produk mulai dikeluarkan kembali sedikit otomatis F/M yang makan
terbaik adalah Fed-Batch. dari reactor). sedikit (M menurun)-> yang makan sedikit tapi
Kenapa? Gini jadi kalo sistem fed-batch itu input Waktu tinggal sel = waktu hidrolisis sel. makananya banyak (sistem fed-batch dimana
masuk dan akan keluar setelah Volumnya sudah SISTEM ATTACHED ifluent dimasukkan terus) Sel menjadi inaktif
sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan fed- 1. Trickling Filter: menggunakan tipe pertumbuhan karena kekenyangan Efisiensi berkurang
batch akan mengakumulasi biomas yang ada dan sel 2. Qout Sedikit sehingga Qrecycle banyak, terus
diharpkan tetap di fase eksponensial. 2. Activated Sludge: menggunakan resirkulasi pas masuk bioreactor CSTR jumlah makanan <
terhadap sludge untuk menghasilkan SRT > dari jumlah MO akhirnya pada rebutan makan
GLUKOSA ETANOL HRT sel jadi aktif Efisiensi meningkat
ada tipe Fluidized Bed Reactor dan Trickling Filter
𝜋: 12 % Desain Praktis
𝐹 𝑆𝑜
1. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐹 = 𝑄.
𝑀 𝐹
𝑋. ( )
𝑀
𝜙𝑐. 𝑆𝑜. 𝑌
2. 𝑀𝐶𝑅𝑇 𝑉 = ; 5 − 10 𝑑𝑎𝑦
𝑋
Konsentrasi di dalam bisa menjadi tinggi, tapi 3. 𝑉𝑂𝐿𝑅 (𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑐 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑒)
karena ada penambahan substrat dan dikeluarkan
𝑄. 𝑆𝑜 bebannya tinggi jadi Seperti pH, Redoks 3. UASB Reactor (Up-flow Anaerobic Sludge
𝑉= ; 𝑡𝑖𝑝𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑉𝑂𝐿𝑅 0.5 − 1.5𝑘𝑔/𝑚3 𝑑 Blanked)
𝑉𝑂𝐿𝑅 reaktornya lebih kecil) potensial
So: Biodegradeable COD 7. Mampu 5. Penagnanan limbah 4. Anaerobic Fluidized Bed Reactor
Q: Laju alir limbah mentransformasi cair kaya sulfat 5. Anaerobic Buffle Reactor
VOLR: laju beban organic. beberapa jenis pelarut Sulfat mengurangi 6. Anaaerobic Sequential batch reactor
V: Volume bioreaktor toksik seperti produk methan
kloroform, 6. Kualitas efluen
SISTEM PENANGANAN LIMBAH trikloroetilen, dan relative rendah
ANAEROBIK (#6) trikloroetan (senyawa 7. Penanganan limbah
“Suatu proses penanganan limbah biologis tidak aromatic) cair kaya N dan P
membutuhkan O2 dan untuk menstabilasi bahan organuk Amina tidak dapat
dengan cara mengonversi menjadi CH4 dan produk akhir didegradasi lebih lanjut
organic misal CO2 dan NH3” sehingga nitrogen tetap
tinggal dalam limbah
Anaerobik Digestion and Treatment ada 2 aplikasi:
1. Aplikasi Tradisional
Reduksi masa limbah padat: kotoran manusia, Aerobik Vs Anaerob
hewan, biomassa pertanian dan sludge
2. Aplikasi Modern Solubel BOD aerob CO2+H2O dan Biomassa
Reduksi polutan organic pekat seperti BOD dan (0.5kg)
COD yang tinggi limbah cair industry gula, susu, Biodegradable anaerob gas metan (CH4) dan
farmasu, rumah potong hewan. COD 1 Kg Biomassa (0.1 kg)
TIDAK BISA DENGAN AEROBIK KARENA:
a) Butuh suplay O2 yang banyak dan susah Bahan Organik (Protein, karbohidrat, lipid)
melarutkan O2 dalam air Diisi dengan sistem anaerobic
b) Dari segi produk akar menghasilkan Kondisi Esensial Anaerobik:
sludge/biomassa yang sangat banyak karena 1 1. HINDARI ekspos oksigen (Obligat anaerobic)
glukosa sama dengan 32 atp, dan sludge harus 2. Tidak ada bahan toksik atau inhibitor dalam
diolah dulu rempong kali cyinn influen
KEUNGGULAN KETERBATASAN 3. pH 6.8-7.2
ANAEROBIK ANAEROBIK 4. alkalinitas harus ada sehingga pH tetap (buffer)
1. Kebutuhan energy 1. Start-up lama 5. Suhu: 30-38oC (Mesofilik)
rendah dan tidak perlu Waktu laju sintesa 6. SRT/HRT > 1 ; reactor laju tinggi SRT
aerasi 0.5-0.7 Kwh/kg biomasa rendah bergantung pada HRT
COD yang disisihkan 2. Waktu pemulihan 7. Cukup N, P dan logam kelumit (Fe, Ni, Cu)
2. Dihasilkan energy lama COD:N:P = 350:7:1 (beban tinggi)
berupa gas metana Resiko Washout, shock
untuk LPG loading Contoh Aplikasinya:
3. Produksi biomassa 3. Perlu nutrient khusus 1. ACP (Anaerobic Contact Process)
sedikit (Sludge). (elemen kelumit) Mirip activated sludge dimana loading rate 0.5-
4. Hanya perlu sedikit Methanogen perlu Fe, 10 kg COD/m3 d 10x lebih tinggi dari
Nutrien (N,P) Ni, Co untuk Activated Sludge
5. Laju beban organuk pertumbuhan 2. Up-Flow Anaerobic Filter
tinggi; 5-10 kali aerobic 4. Lebih rentan terhadap Loading Rate: 15-30 Kg COD/m3 d dengan
6. Hemat ruang (laju perubahan lingkungan bantuan media