Anda di halaman 1dari 5

Teknologi Pengendalian Pencemaran Industri 4.

Penentuan Langsung - Mendapatkan Data


#TinnovatorUTS #GoGetA a. GC: Gas Chromatography Secepatnya
b. HPLC: High Performance Liquid
 POLUTAN: SUMBER, KARAKTERISTIK, Chromatographic “Mengukur Karbon
DAMPAK (#1) c. MS: Mass Spectrometer Organik Total”
d. AAS: Atomic Absorbtion - Ukuran dimana bahan
Mengapa sih di TIN ada mata kuliah TPPI? TIN identic Spektrometer organic dalam sampel
dengan industry yang berhubungan dengan efisiensi suatu e. Contoh kasus: semisal tidak rentan terhadap oksidasi
pabrik. Pabrik yang beroperasi selain membutuhkan diketahui unsur organiknya trus oleh oksidator kuat
bahan baku untuk dijadikan produk, selama proses aing kudu pake apa metodenya? (permanganate) dalam
berlangsung akan menghasilkan zat sisa atau by product. GC dan MS tapi.. larutan asam
Semakin modern dampak yang diakibatkan by product i. Susah cari detail CHEMICAL OXYGEN - COD diharapkan >
mengurangi estetika dan kekuatan lingkungan dalam spesifiknya apalagi DEMAND BOD karena semua
mendegradasi polutan. Diperlukan treatment yang akan konsentrasinya (tinggi (COD) bahan organic akan
dipelajari dalam TPPI sehingga bisa dipelajari cara rendahnya) terdegradasid an hasil
meminimalisasi adanya limbah dan dampaknya ke ii. Pake parameter agregat CO2 lebih banyak.
lingkungan sekitar pabrik. yaitu ga perlu tau - Kecuali Aromatik
Keyword: by-product, overload concentration, pollutant, komponennya apa tpi (Benzene)  tidak
minimization of waste, environment capacity. konsentrasinya diketahui dapat dioksidasi
 Point Sourcer  “limbah yang berasal dari sehingga bisa
kegiatan tunggal” Untuk Metode dengan Berapa Oksigen untuk pengukurannya menjadi
o SO2 berasal dari penggunaan energy mendegradasi sampel tsb menjadi CO2 dan H2O kurang (underestimate)
batu bara dan cikal bakal terjadinya Ada 4 metode: atau kelebihan
Hujan Asam “Melakukan estimasi (overestimate).
 Kategori Penting Polutan (keluar di uts) banyaknya O2 untuk - Waktu tes: 3 jam
stabilisasi bahan organuk
yang dapat didegradasi” “Mengukur semua karbon
Bahan Organik Nutrien Bahan Organik - Mengukur C organic secara langsung atau si
Terlarut Beracun yang dapat terdegradasi karbon itu sebagai CO2 itu
secara biologis. sendiri”
BIOLOGICAL - Standar BOD: Inkubasi - SANGAT TELITI
 KUANTIFIKASI KANDUNGAN BAHAN OXYGEN DEMAND 5 hari, 20oC (BOD5) TOTAL ORGANIC - Cepat (3 menit),
ORGANIK (#2) (BOD) Rumusnya COMPOUND simple, dan akurat
BOD5 = (DO0-DO5)x (TOC) - Karbon Inorganik
B.O (biological oxygen) dapat menurunkan dissolved Faktor Pengenceran (CO2.HCO3-) yang ada
oxygen dalam air karena digunakan sama mikroba - Kenapa 5? Karena pada dalam sampel harus
dalam air dan dapat menghasilkan bahan-bahan toxic hari ke-5 60% bahan dihilangkan dengan pH
seperti Ammonia organuk sudah dapat diasamkan dan pergi ke
diketahui atmosfer  penyebab
Metode Pengukuran ada beberapa macam: (keluar di - DO0 tinggi  AERASI overestimated
UTS) sampai 8-10 mg/L - Dengan Infra Merah
1. Parameter Agregat vs Komponen Spesifik - Dihitung dengan THEORITICAL “Menghitung secara
2. Kesetaraan dengan Kebutuhan Oksigen metode winkler (titrasi) OXYGEN DEMAND teoritis O2 yang diperlukan
(BOD, COD, ThOD) sederhana atau (ThOD) untuk mengoksidasi bahan
3. Penentuan Carbon Organic (TOC) DOmeter organik menjadi produk
akhir” Pengelolaan Raw Energy Tenaga Lingkungan Limbah cair ada 2
Limbah Pati Material Kerja
C6H12O6+6O2  Tahapan Penanganan Limbah Cair:
Do Nothing X X X Sangat
6CO2+6H2O Rusak
Maka; Dibuang jauh- X X XX Cukup Pre-Treatment
ThOD: 6 MO2/Mr jauh saat Rusak Koagulasi  menurunkan Menghilangkan toksisitas
C6H12O6: 1.07 hujan deras padatan-padatan atau zat beracun dari
(dilution)
Untuk Industri Farmasi Treatment XX XX XXX Rusak
tersuspensi limbah
Reuse/Recycle X X XX Membaik
 INTERPRETASI HASIL ANALISIS Waste Fasilitas pemisah bahan
Minimization Preliminary Treatment ukuran besar (kerikil, kayu,
BOD5: 800 mg/L Rasio Maksudnya gini dlu trend industry kalo ada limbah batu)
COD : 1000 mg/L BOD5/COD : 0.8 yaudah dibuang aja ke lingkungan tpi makin kesini Unit operasi yang membuat
makin keren namanya waste minimization atau zero Primary Treatment karakteristik Raw Material
0.8 artinya: 800 bisa didegradasi secara biologi tapi waste sehingga ada ntar kuliah Produksi Bersih. yang masuk sesuai dengan
200nya tidak bisa. Sehingga penanganannya lebih Limbah yang terlalu banyak  mengurangi nilai ekonomi persyaratan 2nd Treatment
baik secara biologis. bahan baku, menyebabkan bau, dan mengurangi estetika Contoh prosesnya:
Note: - Koagulasi 
- BOD5 masih digunakan untuk mengetahui Ada 2 tipe pengendalian polusi: menurunkan padatan-
karakter limbah 1. Input Pollution Control (P3R) Pendekatan baru padatan tersuspensi.
- Tidak ada korelasi BOD dan COD untuk efluen yang sangat efektif dengan mancari akar - Neutralisasi
yang hanya mengandung bahan refraktori. masalahnya. - Sedimentasi
a. Prevention  apakah teknologi yang Atau disebut Biological
Mengapa korelasi diperlukan? Perbedaan waktu diterapkan itu ramah lingkungan
Secondary Treatment Treatment
penelitian  membutuhkan data secepat mungkin. b. Reductionmengurangi kadar a. Trickling Filter Unit operasi yang
Selain itu: toksisitas dan limbah b. Anaerobic Treatment menyisihkan bahan-bahan
1. Dengan mengetahui rasio, dapat digunakan c. Reuse  Penggunaan kembali Sumber c. Activated Sludge organic (BOD,COD)
untuk pengukuran data di lain waktu Daya yang berkurang
Penanganan limbah lebih
2. Punya makna secara fisik d. Recycle dikumpulkan dan diolah
Tertiary Treatment lanjut dimana polutan
Maka dari gambar diatas dapat dihitung kembali
a. Filtrasi yang masih lolos dari tahap
2. Output Pollution Control (dikontrol bahan
BOD EFF b. Nitrifiaksi/denitrifikasi 2nd Treatment.
jadinya dan faktor eksternal)
COD IPAL (COD)
Kurang efektif karena banyaknya populasi
c. Ozonation Seperti VOC (Fenol) akan
0.8 100mg/L lolos di 2nd Treatment
didunia dan konsumsi barang jadi yang sering
- Memisahkan padatan dari
meningkat  yang dilakukan hanya pindah
cairan, kenapa? Karena di
Beban (mg/hari)=Nilai COD (mg/L) x Debit (L/hari) lokasi
Biological Treatment
Ingat satuan soal nomer 5 liat satuannya konversi Sludge Dewatering hanya dapat didegradasi
Keuntungan manajemen limbah yang berkelanjutan
a. Sludge Disgestion dalam bentuk bahan
 PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN a) Solusi Jangka Panjang
 supaya stabil sludgenya organic yang terlah
LIMBAH b) Eliminasi masalah limbah
terurai
c) Mencegah residu bahan berbahaya masuk
- Stabilisasi sludge untuk
d) Menurunkan Throughput.
disposal yang aman
Input Produk
(5 ton Agroind  PENANGANAN LIMBAH CAIR (#3)
Singko
Industri ustri (1 Domestik: kandungannya relative
ng) ton pati) Industri: Kompleks lengkap sehingga dpat ditangani secara
dan harus ditreatment biologis
Kawasan industry yang Desain Soal kalo keluar Ekualisasi Laju Alir (optional) E. Pemisahan Fase
In-Plant Treatment dilengkapi IPAL untuk 1. Filtrasi: berdasarkan ukuran partikel dan filter
a. Reduction of Heavy memastukan limbah yang Influent Effluent 2. Sedimentasi: berdasarkan densitas > densitas air
(Fluktua
Metal dibuang ke lingkungan (Steady 3. Flotasi: berdasarkan densitas < densitas air
si EKUALISASI State)
b. Oxidation dengan kualitas yang Tinggi)
memenuhi syarat.  PENANGANAN LIMBAH BIOLOGIS (2ND
TREATMENT #5)
Kategori Padatan ada 3: V tangki? 
a) Terlarut  melalui 2nd Treatment Waktu? (HRT) TUJUAN:”Menyisihkan bahan organic di limbah dan
b) Tersuspensi stabilisasi bahan organic” dari yang BOD dan COD
c) Settleable (Terendapkan)  bisa disedimentasi tinggi menjadi rendah
Faktor-Faktor yang memengaruhi unit operasi: a) Plot laju alur kumulatif terhadap waktu selama
a) Karakteristik Influent  Berapa COD, BOD periode ekualisasi Prinsip 2nd Treatment:
b) Karakteristik Effluent  Seberapa bersih yang b) Volume Kolam: Volume max terhadap garis laju 1. Koagulasi dan penyisihan padatan kloidal
diinginkan; semakin bersih makin panjang unit discharge cari titik singgungnya  buat garis 2. Penyisihan Nutrien (N,P)
operasinya singing  2 volume dapat ditentukan 3. Penyisihan bahan organic kelumit
c) Biaya dan Lahan T=V/F
B. Netralisasi (Pengaturan pH) MEKANISME:
 PENANGANAN PRIMER (#4) “Mengatur pH agar bisa dilanjutkan ke proses
2nd Treatment misalnya koagulasi atau presipitasi KONVERSI Karbon organic terlarut dan
A. Ekualisasi membutuhkan pH optimum tertentu” koloidal menjadi sel dan gas
“Melakukan peredaman terhadap fluktuasi METODE: - Dilakukan oleh MO
karakteristik limbah (baik laju alir maupun 1. Pencampuran limbah asam dengan basa pembentuk flok
2. Limbah asam dengan kapur - BOD+COD  sel +gas
konsentrasinya)”
(metan,CO2)
3. Limbah basa dengan kapur.
Recycle Pump
Apa sih maksudnya?
Limbah yang masuk
memiliki karakteristik Pembentukan flok sel dan
Presedimentation FLOK BIOLOGIS bahan inorganuk koloidal
fluktuasi, sementara unit- Limestone Final
unit operasi pada Bed Grit Sedimentat
penanganan limbah di Removal ion
desain dengan asumsi PENYISIHAN FLOK Dengan Pengendapan
Netralisasi Limbah Asam dengan Kapur Gravitasional  didapatkan
steady state / average.
limbah cair tanpa karbon
Sedangkan kondisi aktif dan flok telah terpisah
sebenarnya tidak  harus di ekualisasi dengan aerasi C. Kontrol Proses
dari sel
(efek homogenisasi).  Kurva titrasi sangat tidak linear
 Variasi pH influent sangat tinggi Metode yang digunakan:
Tipe Proses: (ini maksudnya variable yang di  Variasi laju alir limbah 1.Fungsi Metabolik (MO melakukan metabolism
ekualisasi) untuk menghasilkan produk)
a) Laju alir  mudah dilakukan; kali sudah D. Koagulasi/Flokulasi a. Aerobik
dilakukan maka ekualisasi konsentrasi juga “Memperbesar ukuran partikel dan mempercepat setting i. CHO+O2biomas+CO2+H20; akseptor
teredam. dengan koagulasi (muatan listrik) dan flokulasi electron eksternalnya O2
b) Konsentrasi (pembentukan flok)” ii. Butuh energy lebih besar untuk aerasi
c) Kombinasi keduanya iii. Konversi cepat karena didapatkan biomas baru
(sel)
iv. Perlu molekul O2 sebagai akseptor electron sesuai harapan, maka Produk Inhibition akan bisa
v. Penanganan biologis berlangsung sangat cepat diminimalisir
karena ATP terbentuk sebanyak 36 ATP (Kreb EX: Etanol dibantu S. cerevisiae.
Cycle)
vi. Proses cepat dan ukuran reactor lebih kecil Sistem CSTR (Continious Stirred Tank Reactor)

b. Anaerobik
i. CHObiomas+CO2+CH4+H20; akseptor IN OUT
electron Internalnya: C organic
Q Q
ii. Tidak membutuhkan O2, kalau ada MO akan
So, Xo Sc, Xc
inhibisi (Obligat Anaerob)
iii. EMP(Embden Mayerhoff Parnas Pathway)
Fermentasi
iv. 2 ATP; proses lambat; produksi sel sedikit;
reactor lebih besar
c. Fotosintesis Waktu Volume: X
CO2+H2Obiomas+O2; akseptor electron (time) Efisiensi Gambarkan Activated Sludge dan komponennya (primer
eksternalnya: Cahaya diperlama 90% dan sekunder tanpa kalimat hanya gambar skemik saja !)
d. Anoksik >> S<So
Nitrogen  N2 (Limbah Cair) Kalau jadi 2Q  t jadinya ½  makin cepat  X>Xo
2.Tipe Pertumbuhan Sel dilusi X=Sel/Biomassa
a. Sistem tersuspensi  SRT > HRT Xr>X>Xo
b. Sistem attached  SRT independen terhadap D = Efisiensi
HRT D < Efisiensi F/M bisa dikontrol
c. Kombinasi 1/2 t < Efisiensi = Washout Food/Microorganism contoh pengontrolan
waktu tinggal selnya (SRT Solid Retention Time) 1. Q adalah di Mikrobanya si MO jika Qout yang
Kita mengenal ada 3 jenis reactor yaitu Batch, fed- tidak boleh sama dengan HRTnya (Hydraulic dikeluarkan banyak maka Qrecycle yang masuk
Batch, dan Continous. Untuk bab ini reactor yang Retention Time / waktu produk mulai dikeluarkan kembali sedikit otomatis F/M yang makan
terbaik adalah Fed-Batch. dari reactor). sedikit (M menurun)-> yang makan sedikit tapi
Kenapa? Gini jadi kalo sistem fed-batch itu input Waktu tinggal sel = waktu hidrolisis sel. makananya banyak (sistem fed-batch dimana
masuk dan akan keluar setelah Volumnya sudah SISTEM ATTACHED ifluent dimasukkan terus)  Sel menjadi inaktif
sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan fed- 1. Trickling Filter: menggunakan tipe pertumbuhan karena kekenyangan  Efisiensi berkurang
batch akan mengakumulasi biomas yang ada dan sel 2. Qout Sedikit sehingga Qrecycle banyak, terus
diharpkan tetap di fase eksponensial. 2. Activated Sludge: menggunakan resirkulasi pas masuk bioreactor CSTR jumlah makanan <
terhadap sludge untuk menghasilkan SRT > dari jumlah MO akhirnya pada rebutan makan
GLUKOSA ETANOL HRT  sel jadi aktif  Efisiensi meningkat
ada tipe Fluidized Bed Reactor dan Trickling Filter
𝜋: 12 % Desain Praktis
𝐹 𝑆𝑜
1. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐹 = 𝑄.
𝑀 𝐹
𝑋. ( )
𝑀
𝜙𝑐. 𝑆𝑜. 𝑌
2. 𝑀𝐶𝑅𝑇 𝑉 = ; 5 − 10 𝑑𝑎𝑦
𝑋
Konsentrasi di dalam bisa menjadi tinggi, tapi 3. 𝑉𝑂𝐿𝑅 (𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑐 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑒)
karena ada penambahan substrat dan dikeluarkan
𝑄. 𝑆𝑜 bebannya tinggi jadi Seperti pH, Redoks 3. UASB Reactor (Up-flow Anaerobic Sludge
𝑉= ; 𝑡𝑖𝑝𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑉𝑂𝐿𝑅 0.5 − 1.5𝑘𝑔/𝑚3 𝑑 Blanked)
𝑉𝑂𝐿𝑅 reaktornya lebih kecil) potensial
So: Biodegradeable COD 7. Mampu 5. Penagnanan limbah 4. Anaerobic Fluidized Bed Reactor
Q: Laju alir limbah mentransformasi cair kaya sulfat 5. Anaerobic Buffle Reactor
VOLR: laju beban organic. beberapa jenis pelarut Sulfat mengurangi 6. Anaaerobic Sequential batch reactor
V: Volume bioreaktor toksik seperti produk methan
kloroform, 6. Kualitas efluen
 SISTEM PENANGANAN LIMBAH trikloroetilen, dan relative rendah
ANAEROBIK (#6) trikloroetan (senyawa 7. Penanganan limbah
“Suatu proses penanganan limbah biologis tidak aromatic) cair kaya N dan P
membutuhkan O2 dan untuk menstabilasi bahan organuk Amina tidak dapat
dengan cara mengonversi menjadi CH4 dan produk akhir didegradasi lebih lanjut
organic misal CO2 dan NH3” sehingga nitrogen tetap
tinggal dalam limbah
Anaerobik Digestion and Treatment ada 2 aplikasi:
1. Aplikasi Tradisional
Reduksi masa limbah padat: kotoran manusia, Aerobik Vs Anaerob
hewan, biomassa pertanian dan sludge
2. Aplikasi Modern Solubel BOD  aerob  CO2+H2O dan Biomassa
Reduksi polutan organic pekat seperti BOD dan (0.5kg)
COD yang tinggi limbah cair industry gula, susu, Biodegradable  anaerob  gas metan (CH4) dan
farmasu, rumah potong hewan. COD 1 Kg Biomassa (0.1 kg)
TIDAK BISA DENGAN AEROBIK KARENA:
a) Butuh suplay O2 yang banyak dan susah Bahan Organik (Protein, karbohidrat, lipid)
melarutkan O2 dalam air Diisi dengan sistem anaerobic
b) Dari segi produk akar menghasilkan Kondisi Esensial Anaerobik:
sludge/biomassa yang sangat banyak karena 1 1. HINDARI ekspos oksigen (Obligat anaerobic)
glukosa sama dengan 32 atp, dan sludge harus 2. Tidak ada bahan toksik atau inhibitor dalam
diolah dulu  rempong kali cyinn influen
KEUNGGULAN KETERBATASAN 3. pH 6.8-7.2
ANAEROBIK ANAEROBIK 4. alkalinitas harus ada sehingga pH tetap (buffer)
1. Kebutuhan energy 1. Start-up lama 5. Suhu: 30-38oC (Mesofilik)
rendah dan tidak perlu Waktu laju sintesa 6. SRT/HRT > 1 ; reactor laju tinggi SRT
aerasi 0.5-0.7 Kwh/kg biomasa rendah bergantung pada HRT
COD yang disisihkan 2. Waktu pemulihan 7. Cukup N, P dan logam kelumit (Fe, Ni, Cu)
2. Dihasilkan energy lama COD:N:P = 350:7:1 (beban tinggi)
berupa gas metana  Resiko Washout, shock
untuk LPG loading Contoh Aplikasinya:
3. Produksi biomassa 3. Perlu nutrient khusus 1. ACP (Anaerobic Contact Process)
sedikit (Sludge). (elemen kelumit) Mirip activated sludge dimana loading rate 0.5-
4. Hanya perlu sedikit Methanogen perlu Fe, 10 kg COD/m3 d  10x lebih tinggi dari
Nutrien (N,P) Ni, Co untuk Activated Sludge
5. Laju beban organuk pertumbuhan 2. Up-Flow Anaerobic Filter
tinggi; 5-10 kali aerobic 4. Lebih rentan terhadap Loading Rate: 15-30 Kg COD/m3 d dengan
6. Hemat ruang (laju perubahan lingkungan bantuan media

Anda mungkin juga menyukai